PEMBEKALAN KKN -PENGOLAHAN LIMBAH PIAT UGM- Bidang Energi dan Pengelolaan Limbah Pusat Inovasi Agroteknologi UGM 2017

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Disusun Oleh: Angga Wisnu H Endy Wisaksono P Dosen Pembimbing :

UNIVERSITAS GADJAH MADA PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA II.

I. PENDAHULUAN. Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penghasil devisa non migas di

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

Pupuk Organik dari Limbah Organik Sampah Rumah Tangga

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan mulai. Bahan dan Alat Penelitian

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota sekarang ini semakin pesat, hal ini berbanding

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Jurusan Biologi Fakultas

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

X. BIOREMEDIASI TANAH. Kompetensi: Menjelaskan rekayasa bioproses yang digunakan untuk bioremediasi tanah

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI DAERAH PARIWISATA

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

TEKNIK PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK. Oleh : Zumrodi, S.Si, MIL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Henita Rahmayanti. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka, Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab II Tinjauan Pustaka

HASIL DAN PEMBAHASAN

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK SECARA PARSIAL. Syekhfani (FP-UNIBRAW)

PENINGKATAN KUALITAS KOMPOS SAMPAH KOTA DENGAN PENGKAYA UREA DAN LIMBAH SISA PANEN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Bab IV Hasil Dan Pembahasan

Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI

GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahu, parameter yang berperan dalam komposting yang meliputi rasio C/N. ph. dan suhu selama komposting berlangsung.

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

Oleh: ANA KUSUMAWATI

PENGOMPOSAN JERAMI. Edisi Mei 2013 No.3508 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. terpakai dan mengandung bahan yang dapat menimbulkan gangguan

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

KEMAMPUAN KOTORAN SAPI DAN EM4 UNTUK MENDEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK DAN NILAI EKONOMIS DALAM PENGOMPOSAN

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

MEMBUAT PUPUK ORGANIK PADAT

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

BAB VI PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI KAYU GELONDONGAN, MEBEL DAN KAROSERI

BAB I PENDAHULUAN. sisa proses yang tidak dapat digunakan kembali. Sisa proses ini kemudian menjadi

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengolahan tinja rumah tangga setempat (on site system) yang

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Karakteristik Limbah Padat

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB II PELESTARIAN LINGKUNGAN

Visi dan Misi. Sumber Sampah % Komposisi Sampah %

TINJAUAN PUSTAKA. diambil bagian utamanya, telah mengalami pengolahan, dan sudah tidak

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

I. PENDAHULUAN. sekali limbah khususnya limbah organik. Limbah organik yang berbentuk padat

BERBASIS PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Industri sawit merupakan salah satu agroindustri sangat potensial di Indonesia

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut serta tidak memiliki atau sedikit sekali nilai ekonominya (Sudiarto,

V. GAMBARAN UMUM USAHA

PERBEDAAN FISIK DAN KIMIA KOMPOS DAUN YANG MENGGUNAKAN BIOAKTIVATOR MOL DAN EM 4

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2

Pengaruh Variasi Bobot Bulking Agent Terhadap Waktu Pengomposan Sampah Organik Rumah Makan

Pemanfaatan Limbah Pabrik Kelapa Sawit Sebagai Kompos Dengan Variasi Penambahan Dosis Abu Boiler Serta Penggunaan Bioaktivator EM-4

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILTER ASAP PADA INCINERATOR SAMPAH (RJ01)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Unsur Hara Makro pada Serasah Daun Bambu. Unsur Hara Makro C N-total P 2 O 5 K 2 O Organik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

TINJAUAN PUSTAKA. Kompos. sampah dapur, sampah kota dan lain-lain dan pada umumnya mempunyai hasil

BAB IV. METODE PENELITIAN

Pemanfaatan Lindi sebagai Bahan EM4 dalam Proses Pengomposan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VIII UJI KUALITAS KOMPOS SAMPAH ORGANIK HALAMAN KANTOR GEOSTECH PUSPIPTEK SERPONG. Rosita Shochib, Ikbal, Firman L. Sahwan, Sri Wahyono, Suyadi

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kompos (Green House ) Fakultas

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI AKTIVATOR DALAM PROSES PENGOMPOSAN SEKAM PADI (Oryza sativa)

BAB III TEKNOLOGI PEMANFAATAN SAMPAH KOTA BANDUNG SEBAGAI ENERGI

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN PENAMBAHAN AKTIVATOR BMF BIOFAD TERHADAP KUALITAS PUPUK ORGANIK

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PEMBEKALAN KKN -PENGOLAHAN LIMBAH PIAT UGM- Bidang Energi dan Pengelolaan Limbah Pusat Inovasi Agroteknologi UGM 2017

AKTIVITAS MANUSIA PRODUK SISA/SAMPAH/ LIMBAH PEMILAHAN LAIN-LAIN PLASTIK ORGANIK 3 R REDUCE REUSE RECYCLE SAMPAH ORGANIK KOMPOSTING PUPUK TANAMAN PRODUK PERTANIAN

LAMA BARU

Bidang Energi dan Pengolahan Limbah UGM yang berpusat di Rumah Inovasi Daur Ulang (RInDU) PIAT UGM telah mengolah limbah organik dilingkungan kampus UGM dengan strategi 7R (Reuse, Reduce, Recycle, Refill, Replace, Repair, Replant) dalam program agribisnis berbasis EfSD (Education for Sustainable Development) dengan kapasitas 5m 3 / hari.

Limbah yang diolah di PIAT UGM Kondisi aktual limbah yang masuk ke PIAT UGM berupa 80% limbah organic dan 20% limbah anorganik Organik Anorganik Kompos Pupuk Kandang (Kotoran Sapi) Pupuk Granul (Kotoran Ayam) Pirolisis Incinerator Hand Craft

Pengolahan Limbah Organik Kompos Kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa sampah organik. Pengomposan merupakan proses mendegradasi sampah organik menjadi partikel humus dengan melalui proses fermentasi menggunakan bakteri pembusuk agar waktu degradasi daun dapat dipercepat. Pengomposan ini dimaksudkan untuk menurunkan nilai C/N sampah organic hingga mendekati C/N humus (rasio C/N 12-18)

Aerobik Anaerobik Pengomposan aerobic menggunakan bakteri pembusuk aerobic, yaitu membutuhkan oksigen dalam keberlangsungan hidupnya. Mikroorganisme akan merombak bahan organic dan mengasimilasikan sejumlah karbon, nitrogrn, fosfor, belerang dan unsur lain. Dekomposisi secara aerobic merupakan modifikasi biologis pada struktur kimia dan biologi bahan organic tanpa kehadiran oksigen (hampa udara). Pengomposan anaerobic akan menghasilkan gas metan (CH4), karbondioksida (CO2) dan asam organik. Reaksi aerobik Mikroba aerob Bahan organik CO2 + H2O + Humus + Hara + Energi

Faktor Pengomposan Suhu ph Kadar Air Jenis raw material Suhu Optimal 60oC ph optimal 7-8 Ka optimal 60% Serat, jenis daun, kadar air, kadar C/N awal

Metode Pengomposan Aerobik PIAT UGM In Situ Bak Fermentasi Segitiga Windrow Static Aerated pile Rotary Komposter

TAHAP PENGOMPOSAN SECARA KONVENSIONAL Pencacahan Pemberian aktivator dan penambahan air Fermentasi 2 bulan dengan tiap seminggu sekali dilakukan pembalikan dan penyiraman Penganginangina Penggilingan Pengayakan Pengemasan TAHAP PENGOMPOSAN SECARA MODERN Pencacahan Pemasukan ke alat Rotary Composter atau ditumpuk di static aerated pile Pemberian aktivator dan penambahan air Fermentasi 2-4 minggu dengan tiap seminggu sekali penyiraman Penganginanginan Penggilingan Pengayakan Pengemasan

In situ Metode in-situ merupakan metode pengomposan skalan rumah tangga. Metode ini menggunakan dapat menggunakan tong besar maupun gerabah dengan penambahan pipa berlubang dibagian tong sebagai sarana aerasi. Kompos dapat diperoleh setelah satu setengah bulan proses pengomposan. Bak Fermentasi Metode ini menggunakan bak semen dengan kapasitas 3m 3. Aerasi dilakukan dengan penambahan pipa berlubang tiap tumpukan sampah setinggi 20cm. dan tinggi maksimal tumpukan sampah adalah 1 m. pengomposan menggunakan metode ini memerlukan waktu 60 hari dalam pembuatan kompos.

Segitiga Windrow Metode ini menggunakan segitiga windrow sebagai sarana aerasi dengan tumpukan sampah maksimal 1 m. lama pengomposan dengan metode ini sekitas 45 hari Static Aerated Pile Metode ini menggunakan pipa besar yang dilubangi dengan extensi pipa kecil berlubang yang dihembus dengan udara menggunakan blower setiap dua hari sekali. Lama pengomposan dengan metode ini sekitar 30 hari.

Rotary Composter Metode ini merupakan metode terbaru yang digunakan dalam pengomposan. Metode ini membutuhkan tenaga kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode lainnya Karena sudah dibantu energi listrik untuk pemutaran alat untuk aerasi. Pengomposan menggunakan metode ini merupakan metode pengomposan paling cepat, yaitu sekitar 14 hari.

PIAT menggunakan gamadecomposter sebagai aktivator (Trichoderma, Bassilus dan Rhizobium) CARA PEMBUATAN GAMA DECOMPOSTER Mikroorganisme (Tricoderma, Basillus, Rhizopus) 10% Molase 80% Air 10% Pencampuran Fermentasi 1 Minggu GAMA DECOMPOSTER

Pupuk Kandang Kotoran sapi Penumpukan kotoran sapi dengan tiap 20 cm tinggi tumpukan ditaburi abu dan kapur secara merata. Tinggi tumpukan maksimal 1 meter Pembalikan tiap 1 minggu sekali Fermentasi 1 bulan Pengemasan Pengayakan Penggilingan Penganginanginan

Pupuk Granul/Pelet Kotoran Pengeringan Penggilingan Pencampuran Pembentukan Granul

PIROLISIS Sampah yang masuk ke PIAT UGM adalah sampah organik dan sebagian kecil sampah anorganik. Untuk mengolah sampah plastic PIAT menggunakan metode pirolisis untuk mengubah limbah plastic menjadi bahan bakar. Proses pirolisis merupakan proses pemanasan tanpa menggunakan oksigen atau minim oksigen. Alat pirolisis plastic mampu mengubah limbah padat plastic berbagai jenis menjadi bahan bakar cair. Alat pirolisis yang dibuat memliki onsep rendah energy, keamanan yang tinggi serta tidak mengeluarkan gas berbahaya ke lingkungan selama proses pirolisis berlangsung. Alat ini hanya membutuhkan bahan bakar cair di proses awalnya setelah proses pirolisis berlangsung dan menghasilkan gas buang yang bisa dibakar maka proses selanjutnya dipanasi dengan pembakaran flue gas tersebut

INCINERATOR Pembakaran sampah menggunakan incinerator merupakan teknologi yang mengkonversi materi padat menjadi materi gas, serta padatan yang sulit terbakar, abu dan debu. Suhu pembakaran didalam incinerator di PIAT UGM mencapai suhu 1000 o C. Suhu tinggi dimaksudkan untuk mematikan bakteri pathogen yang tahan akan suhu tinggi. Kelebihan alat ini adalah mampu mereduksi volume sampah dengan waktu yang singkat sekaligus menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit steam dan listrik. Sampah dengan ukuran dan tidak dipilah juga dapat diproses dengan mudah dengan alat ini. Green incinerator adalah incinerator yang didesain ramah lingkungan dapat menghancurkan sampah dengan efisien dan juga tidak menimbulkan polusi udara. Incinerator yang dikembangkan dapat diumpankan sampah secara kontinyu sehingga memiliki kapasitas operasi yang besar

PENGHISAP ASAP PRINSIP KERJA Alat ini mereplikasi mekanisme pembersihan udara alami seperti halnya udara kotor menjadi bersih karena air hujan. Udara dihisap masuk kedalam suatu tangki kemudian disembur dengan air (water spray) dan jika perlu dilewatkan adsorben alami yang disimpan dalam pipa. Karena memakai air (water spray) maka tidak hanya partikel debu tetapi gas berbahaya yang bisa terlarut dalam air dapat dihilangkan Adsorben alami seperti zeolit alam dan karbon aktif jika dipakai akan menyempurnakan proses pembersihan udara oleh air. Alat dapat dipakai untuk satu keluarga atau ruang/hall besar tergantung kapasitasnya. Tidak menggunakan filter/membran yang rawan kebuntuan (clogging) dan yang hanya bisa menyaring partikel debu bukan gas berbahaya. Memakai air (5liter) yang diresirkulasi dan listrik 300-400 watt untuk menggerakkan pompa air dan blower udara.

Mekanisme kerja alat Udara bersih Udara dihisap masuk kedalam chamber dengan exhaust fan atau blower Didalam chamber udara dibersihkan dengan cara diputar sekaligus disembur udara Udara bersih keluar dari pipa vertikal ditengah dan dapat dialirkan kedalam adsorben alami jika diinginkan untuk dibersihkan lebih lanjut. Air yang disemburkan akan jatuh kebawah dan masuk kolam penampungan yang akan disedot kembali dengan pompa keatas. Alat dan bahan bisa memanfaatkan yang mudah didapatkan dimasyarakat

TERIMA KASIH