PEMBEKALAN KKN -PENGOLAHAN LIMBAH PIAT UGM- Bidang Energi dan Pengelolaan Limbah Pusat Inovasi Agroteknologi UGM 2017
AKTIVITAS MANUSIA PRODUK SISA/SAMPAH/ LIMBAH PEMILAHAN LAIN-LAIN PLASTIK ORGANIK 3 R REDUCE REUSE RECYCLE SAMPAH ORGANIK KOMPOSTING PUPUK TANAMAN PRODUK PERTANIAN
LAMA BARU
Bidang Energi dan Pengolahan Limbah UGM yang berpusat di Rumah Inovasi Daur Ulang (RInDU) PIAT UGM telah mengolah limbah organik dilingkungan kampus UGM dengan strategi 7R (Reuse, Reduce, Recycle, Refill, Replace, Repair, Replant) dalam program agribisnis berbasis EfSD (Education for Sustainable Development) dengan kapasitas 5m 3 / hari.
Limbah yang diolah di PIAT UGM Kondisi aktual limbah yang masuk ke PIAT UGM berupa 80% limbah organic dan 20% limbah anorganik Organik Anorganik Kompos Pupuk Kandang (Kotoran Sapi) Pupuk Granul (Kotoran Ayam) Pirolisis Incinerator Hand Craft
Pengolahan Limbah Organik Kompos Kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa sampah organik. Pengomposan merupakan proses mendegradasi sampah organik menjadi partikel humus dengan melalui proses fermentasi menggunakan bakteri pembusuk agar waktu degradasi daun dapat dipercepat. Pengomposan ini dimaksudkan untuk menurunkan nilai C/N sampah organic hingga mendekati C/N humus (rasio C/N 12-18)
Aerobik Anaerobik Pengomposan aerobic menggunakan bakteri pembusuk aerobic, yaitu membutuhkan oksigen dalam keberlangsungan hidupnya. Mikroorganisme akan merombak bahan organic dan mengasimilasikan sejumlah karbon, nitrogrn, fosfor, belerang dan unsur lain. Dekomposisi secara aerobic merupakan modifikasi biologis pada struktur kimia dan biologi bahan organic tanpa kehadiran oksigen (hampa udara). Pengomposan anaerobic akan menghasilkan gas metan (CH4), karbondioksida (CO2) dan asam organik. Reaksi aerobik Mikroba aerob Bahan organik CO2 + H2O + Humus + Hara + Energi
Faktor Pengomposan Suhu ph Kadar Air Jenis raw material Suhu Optimal 60oC ph optimal 7-8 Ka optimal 60% Serat, jenis daun, kadar air, kadar C/N awal
Metode Pengomposan Aerobik PIAT UGM In Situ Bak Fermentasi Segitiga Windrow Static Aerated pile Rotary Komposter
TAHAP PENGOMPOSAN SECARA KONVENSIONAL Pencacahan Pemberian aktivator dan penambahan air Fermentasi 2 bulan dengan tiap seminggu sekali dilakukan pembalikan dan penyiraman Penganginangina Penggilingan Pengayakan Pengemasan TAHAP PENGOMPOSAN SECARA MODERN Pencacahan Pemasukan ke alat Rotary Composter atau ditumpuk di static aerated pile Pemberian aktivator dan penambahan air Fermentasi 2-4 minggu dengan tiap seminggu sekali penyiraman Penganginanginan Penggilingan Pengayakan Pengemasan
In situ Metode in-situ merupakan metode pengomposan skalan rumah tangga. Metode ini menggunakan dapat menggunakan tong besar maupun gerabah dengan penambahan pipa berlubang dibagian tong sebagai sarana aerasi. Kompos dapat diperoleh setelah satu setengah bulan proses pengomposan. Bak Fermentasi Metode ini menggunakan bak semen dengan kapasitas 3m 3. Aerasi dilakukan dengan penambahan pipa berlubang tiap tumpukan sampah setinggi 20cm. dan tinggi maksimal tumpukan sampah adalah 1 m. pengomposan menggunakan metode ini memerlukan waktu 60 hari dalam pembuatan kompos.
Segitiga Windrow Metode ini menggunakan segitiga windrow sebagai sarana aerasi dengan tumpukan sampah maksimal 1 m. lama pengomposan dengan metode ini sekitas 45 hari Static Aerated Pile Metode ini menggunakan pipa besar yang dilubangi dengan extensi pipa kecil berlubang yang dihembus dengan udara menggunakan blower setiap dua hari sekali. Lama pengomposan dengan metode ini sekitar 30 hari.
Rotary Composter Metode ini merupakan metode terbaru yang digunakan dalam pengomposan. Metode ini membutuhkan tenaga kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode lainnya Karena sudah dibantu energi listrik untuk pemutaran alat untuk aerasi. Pengomposan menggunakan metode ini merupakan metode pengomposan paling cepat, yaitu sekitar 14 hari.
PIAT menggunakan gamadecomposter sebagai aktivator (Trichoderma, Bassilus dan Rhizobium) CARA PEMBUATAN GAMA DECOMPOSTER Mikroorganisme (Tricoderma, Basillus, Rhizopus) 10% Molase 80% Air 10% Pencampuran Fermentasi 1 Minggu GAMA DECOMPOSTER
Pupuk Kandang Kotoran sapi Penumpukan kotoran sapi dengan tiap 20 cm tinggi tumpukan ditaburi abu dan kapur secara merata. Tinggi tumpukan maksimal 1 meter Pembalikan tiap 1 minggu sekali Fermentasi 1 bulan Pengemasan Pengayakan Penggilingan Penganginanginan
Pupuk Granul/Pelet Kotoran Pengeringan Penggilingan Pencampuran Pembentukan Granul
PIROLISIS Sampah yang masuk ke PIAT UGM adalah sampah organik dan sebagian kecil sampah anorganik. Untuk mengolah sampah plastic PIAT menggunakan metode pirolisis untuk mengubah limbah plastic menjadi bahan bakar. Proses pirolisis merupakan proses pemanasan tanpa menggunakan oksigen atau minim oksigen. Alat pirolisis plastic mampu mengubah limbah padat plastic berbagai jenis menjadi bahan bakar cair. Alat pirolisis yang dibuat memliki onsep rendah energy, keamanan yang tinggi serta tidak mengeluarkan gas berbahaya ke lingkungan selama proses pirolisis berlangsung. Alat ini hanya membutuhkan bahan bakar cair di proses awalnya setelah proses pirolisis berlangsung dan menghasilkan gas buang yang bisa dibakar maka proses selanjutnya dipanasi dengan pembakaran flue gas tersebut
INCINERATOR Pembakaran sampah menggunakan incinerator merupakan teknologi yang mengkonversi materi padat menjadi materi gas, serta padatan yang sulit terbakar, abu dan debu. Suhu pembakaran didalam incinerator di PIAT UGM mencapai suhu 1000 o C. Suhu tinggi dimaksudkan untuk mematikan bakteri pathogen yang tahan akan suhu tinggi. Kelebihan alat ini adalah mampu mereduksi volume sampah dengan waktu yang singkat sekaligus menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit steam dan listrik. Sampah dengan ukuran dan tidak dipilah juga dapat diproses dengan mudah dengan alat ini. Green incinerator adalah incinerator yang didesain ramah lingkungan dapat menghancurkan sampah dengan efisien dan juga tidak menimbulkan polusi udara. Incinerator yang dikembangkan dapat diumpankan sampah secara kontinyu sehingga memiliki kapasitas operasi yang besar
PENGHISAP ASAP PRINSIP KERJA Alat ini mereplikasi mekanisme pembersihan udara alami seperti halnya udara kotor menjadi bersih karena air hujan. Udara dihisap masuk kedalam suatu tangki kemudian disembur dengan air (water spray) dan jika perlu dilewatkan adsorben alami yang disimpan dalam pipa. Karena memakai air (water spray) maka tidak hanya partikel debu tetapi gas berbahaya yang bisa terlarut dalam air dapat dihilangkan Adsorben alami seperti zeolit alam dan karbon aktif jika dipakai akan menyempurnakan proses pembersihan udara oleh air. Alat dapat dipakai untuk satu keluarga atau ruang/hall besar tergantung kapasitasnya. Tidak menggunakan filter/membran yang rawan kebuntuan (clogging) dan yang hanya bisa menyaring partikel debu bukan gas berbahaya. Memakai air (5liter) yang diresirkulasi dan listrik 300-400 watt untuk menggerakkan pompa air dan blower udara.
Mekanisme kerja alat Udara bersih Udara dihisap masuk kedalam chamber dengan exhaust fan atau blower Didalam chamber udara dibersihkan dengan cara diputar sekaligus disembur udara Udara bersih keluar dari pipa vertikal ditengah dan dapat dialirkan kedalam adsorben alami jika diinginkan untuk dibersihkan lebih lanjut. Air yang disemburkan akan jatuh kebawah dan masuk kolam penampungan yang akan disedot kembali dengan pompa keatas. Alat dan bahan bisa memanfaatkan yang mudah didapatkan dimasyarakat
TERIMA KASIH