KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI

dokumen-dokumen yang mirip
KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi

BAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana)

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL

Skedul Konsumsi Atau Daftar. Konsumsi

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR. Dosen Pengampu: Retno Budi Lestari, SE, M.Si

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

Consumption - Saving - Investment

PENDAPATAN NASIONAL PENDAPATAN N A S I O N A L: W A KTU KE W A KTU D A E R A H

Teori Konsumsi & Investasi

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro)

Andri Wijanarko,SE,ME

Paradigma Pertumbuhan

BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP)

KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AGGREGATE DEMAND AD) PADA DIAGRAM AD AS (AGGREGATE SUPPLY - PENAWARAN AGREGAT) BERDASARKAN FUNGSI DARI SETIAP KOMPONEN AD

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro

EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP.

digambarkan sebagai berikut: C/S

MAKRO EKONOMI. Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa

KONSUMSI DAN TABUNGAN

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL

BAB III PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI

ANALISIS HASRAT KONSUMSI MARGINAL PADA WARGA RT.03 RW.10 KELURAHAN/DESA KEBONSARI KULON KECAMATAN KANIGARAN TAHUN KOTA PROBOLINGGO

KURVA IS-LM. a lecturing note Mayang Adelia Puspita, SP. MP

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO

BAB II PEMBAHASAN SISTEM PEREKONOMIAN TERTUTUP DAN TERBUKA

Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. Sumber daya tersedia secara terbatas. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

MODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1

Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah

BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM

KURVA IS-LM. a lecturing note Mayang Adelia Puspita, SP. MP. Bahan Ajar Kurva IS-LM - Mayang Adelia Puspita, SP. MP

RESUME MATERI MATEMATIKA INDUSTRI I APLIKASI INTEGRAL DALAM BIDANG EKONOMI KETEKNIKAN

PASAR BARANG dan Kurva IS (Keseimbangan Sektor Riil) Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

Fungsi Konsumsi Keynes

Kecenderungan Konsumsi Marginal di Kalangan Masyarakat Indonesia

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

TEORI KONSUMSI. Minggu 8

ESTIMASI FUNGSI KONSUMSI PANGAN DAN NON PANGAN PENDUDUK PERKOTAAN PROPINSI JAMBI. Adi Bhakti ABSTRACT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

BAB II URAIAN TEORITIS. Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti sedikit berbeda dengan. diikuti oleh perubahan dalam aspek lain dalam perekonomian seperti

Teori dlm ekonomi: 1. Teori klasik Keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk investasi ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong. rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012).

IV. MODEL ANALISIS IS-LM

VERSI BAHASA INDONESIA

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI KABUPATEN NAGAN RAYA

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

TEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pertemuan Ke 2. Mekanisme Pasar Permintaan dan Penawaran

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Ekonomi Makro dalam Perspektif Filsafat Ilmu.

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Kerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN

Letak Sebuah Titik :

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL Model 2 Sektor

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB III MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN DALAM PEREKONOMIAN

SILABUS PENGANTAR ILMU EKONOMI

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

Permintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western

MODEL PEREKONOMIAN TERTUTUP 3 SEKTOR

BAB 4. Permintaan (Demand)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Alam dan Energi dalam pembangunan. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL

Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015

Pasar Uang Dan Kurva LM

MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI

LATIHAN KUANTITATIF PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO

MODEL SEDERHANA PERMINTAAN AGREGAT PENAWARAN AGREGAT

Materi UTS Matematika Ekonomi dan Bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. menunjukkan besarnya kenaikan pendapatan yang ditabung, atau dapat juga

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Konsumsi Nasional Sebagai Penggerak Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Oleh GM Djoko Hanantijo (dosen PNS dpk Universitas Surakarta)

Pertemuan Ke 3. Teori Konsumsi dan Produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang

PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK

DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGIAN II. Divisi Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Transkripsi:

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI

Perekonomian dua sektor adalah : perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan.

Aggregate Output and Aggregate Income (Y) Aggregate output kuantitas total barang dan jasa yg diproduksi (atau ditawarkan) dalam suatu perekonomian. Aggregate income adalah pendapatan total yang diterima oleh semua faktor produksi pada periode tertentu.

Aggregate Output and Aggregate Income (Y) Aggregate output (income) (Y) kombinasi istilah yang digunakan untuk mengingatkan kesetaraan yg tepat antara output agregat dan pendapatan agregat. Ketika kita membahas tentang output output (Y), kita maksud adalah output riil. Bukan nominal output. real output, not nominal output. Output artinya kuantitas barang dan jasa yang diproduksi. 2002 Prentice Hall Business Publishing Principles of Economics, 6/e Karl Case, Ray Fair

Pendapatan,Konsumsi, Dan Tabungan (Y, C, and S) Rumah Tangga bisa melakukan dua dan hanya dua hal dengan pendapatannya. RT bisa membeli barang dan jasa dan bisa menabung. Tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan rumah tangga yg tidak digunakan utk konsumsi. S Y C

Tabungan / Pendapatan Agregat Konsumsi Semua pendapatan yang dibelanjakan pada konsumsi atau ditabung dalam perekonomian dimana tidak ada pajak., S = Y-C

Menerangkan perilaku Belanja Beberapa penentu konsumsi agregat meliputi : 1. Pendapatan RT 2. Kekayaan RT 3. Tingkat bunga 4. Ekspektasi RT tentang masa depan. DalamThe General Theory, Keynes berargumen bahwa jumlah konsumsi yang dilakukan oleh RT Terkait langsung dengan pendapatannnya.

Fungsi Konsumsi RT Fungsi konsumsi adalah hubungan antara konsumsi dan pendapatan. Fungsi konsumsi suatu RT individual memperlihatkan tingkat konsumsi di tiap tingkat pendapatan RT.

Fungsi Konsumsi Agregat. For simplicity, we assume that points of aggregate consumption, when plotted against aggregate income, lie along a straight line. C = a by The slope of the consumption function (b) is called the marginal propensity to consume (MPC), or the fraction of a change in income that is consumed, or spent. 0 b< 1

Fungsi konsumsi agregat Diturunkan dari persamaan C = 100 +.75Y C 100. 75Y Pada saat pendapatan nasional =0, konsumsi adalah $100 mlyar (a). Untuk setiap kenaikan $100 milyar pendapatan(dy), konsumsi akan naik sebesar $75 milyar(dc).

An Aggregate Consumption Function Derived from the Equation C = 100 +.75Y C 100. 75Y AGGREGATE INCOME, Y (BILLIONS OF DOLLARS) AGGREGATE CONSUMPTION, C (BILLIONS OF DOLLARS) 0 100 80 160 100 175 200 250 400 400 400 550 800 700 1,000 850

Konsumsi dan Tabungan Selama pendapatan digunakan untuk 2 al yaitu konsumsi dan tabungan, bagian tambahan pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung. Bagian perubahan pedapatan yang ditabung disebut marginal propensity to save (MPS). MPC+MPS 1 Once we know how much consumption will result from a given level of income, we know how much saving there will be. Therefore, S Y C

MPC dan APS MPC (Maarginal Propensity too consume) adalah perbandingan antara pertambahan konsumsi( C) yg dilakukan dengan petambahan pendapatan disposible( Yd) MPC D C D Yd APS (average Propensity to consume) adalah perbandingann diantara tingkat konsumsi (C ) dengan tingkat pendapatan disposible ketika konsumsi tersebut dilakukan. C APS Yd

KECONDONGAN MENGKONSUMSI MARJINAL DAN RATA-RATA Pendapat disposebel (Yo) Pengeluaran Konsumsi ( C ) Kecondongan mongkonsumsi marjinal (MPC) Kecondongan mengkonsumsi rata-rata (APC) (1) (2) (3) (4) CONTOH 1 : MPC TETAP 200.000 300.000 300/200=1,50 150/200=0,75 400.000 450.000 450/400=1,125 150/200=0,75 600.000 600.000 600/600=1,00 150/200=0,75 800.000 750.000 750/800=0,9375 CONTOH 2 : MPC MAKIN KECIL 200.000 300.000 300/200=1,50 160/200=0,80 400.000 460.000 460/400=1,15 150/200=0,75 600.000 610.000 610/600=1,017 140/200=0,70 800.000 750.000 750/800=0,9375

MPS dan APS MPS (Maarginal Propensity to save) adalah perbandingan antara pertambahan tabungan ( S) yg dilakukan dengan petambahan pendapatan disposible( Yd) MPC D S D Yd APS (average Propensity to save) adalah perbandingann diantara tingkat tabungan (S ) dengan tingkat pendapatan disposible ketika konsumsi tersebut dilakukan. S APS Yd

KECONDONGAN MENABUNG MARJINAL DAN RATA-RATA Pendapatan disposebel (Yo) Pengeluaran Konsumsi ( C ) Tabungan (S) Kecondongan menabung marjinal (MPS) Kecondongan Menabung rata-rata (APS) (1) (2) (3) (4) (5) CONTOH 1 : MPS TETAP 200.000 300.000-100 -100/200=-0,50 400.000 450.000-50 50/200=0,25-50/400=-0,125 600.000 600.000 0 50/200=0,25 50/200=0,25 0/600=0 800.000 750.000 50 50/800=0,0625 CONTOH 2 : MPS MAKIN BESAR 200.000 300.000-100 -100/200=-0,50 400.000 460.000-60 40/200=0,20-60/400=-0,15 50/200=0,25 600.000 610.000-10 60/200=0,30-10/600=-0,017 800.000 750.000-50 50/800=0,0625

Persamaan Fungsi Konsumsi dan Tabungan Fungsi konsumsi adalah : C = a + by Fungsi tabungan adalah : S = -a + 91bY Dimana a adalah konsumsi R pd saat Y = 0 b adalah kecondongan konsumsi marjiinal

C Menurunkan Fungsi Tabungan S Y C dari Fungsi Konsumsi 100. 75Y AGGREGATE INCOME, Y AGGREGATE CONSUMPTION, C AGGREGATE SAVING, S (ALL IN BILLIONS OF DOLLARS) 0 100-100 80 160-80 100 175-75 200 250-50 400 400 0 400 550 50 800 700 100 1,000 850 150

Penentu- penentu lain konsumsi dan tabungan 1. Kekayaan yang telah terkumpul 2. Suku bunga 3. Sikap berhemat 4. Keadaan perekonomian 5. Distribusi pendapatan 6. Tersedia Tidaknya dana pensiun yg mencukupi

Investasi (penanaman modal) Investasi adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan2 produksi utk menambah kemampuan memproduksi barang dan jas ayg tersedia dlm perekonomian. Yang dapat digolongkan sbg investasi : 1. Pembelian berbagai jenis barang modal,yaitu mesin2 dan peralatan produksi lain.

Investasi (penanaman modal) Yang dapat digolongkan sbg investasi : 2. Pengeluaran untuk mendirikan bangunan kantor, bangunan pabrik dll. 3.Pertambahan nilai stok barang2 yg belum terjual,bahan mentah dan barang yg masih dalam proses produksi

Penentu Tingkat Investasi : Tingkat keuntungan yg diramalkan akan diperoleh Suku bunga Ramalan keadaan ekonomi di masa depan. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan2nya Keuntungan yg diperoleh perusahaan2.

Investasi Otonomi Investasi otonomi : penanaman modal yg tidak dipengaruhi oelh pendapatan nasional..

Pengeluaran Agregat yang (AE) Untuk menentukan Pengeluaran agregat (AE), kita menambhkan pengeluaran konsumsi (C) utk merencanakan investasi(i) pada tiap tingkat pendapatan.

Output Agregate Keseimbangan (Income) Dalam makroekonomi, keseimbangan dalam pasar barang adalah titik dimana Agregate Expenditure (AE) adalah sama dengan Agregate Output.

Equilibrium Aggregate Output (Income) aggregate output / Y aggregate expenditure / AE / C + I equilibrium: Y = AE, or Y = C + I Ketidakseimbangan: Y > C + I Output agregat > pengeluaran agregat yg direncanakan. Investasi persediaan lebih besar dari yang direncanakan. Investasi aktual lebbih besar dari yg direncanakan. C + I > Y Pengeluaran Agregat yang direncanakan > output agregat Inventory investment is smaller than planned. There is unplanned inventory disinvestment.

Penyesuaian Investasi

Menurunkan skedul pengeluaran Agregat. C 100. 75Y I 25 Deriving the Planned Aggregate Expenditure Schedule and Finding Equilibrium (All Figures in Billions of Dollars) The Figures in Column 2 are Based on the Equation C = 100 +.75Y. (1) (2) (3) (4) (5) (6) AGGREGATE OUTPUT (INCOME) (Y) AGGREGATE CONSUMPTION (C) PLANNED INVESTMENT TABUNGAN (s) PLANNED AGGREGATE EXPENDITURE (AE) C + I EQUILIBRIUM? (Y = AE?) 100 175 25-75 200 No 200 250 25-50 275 No 400 400 25 0 425 No 500 475 25 25 500 Yes 600 550 25 50 575 No 800 700 25 100 725 No 1,000 850 25 150 875 No

Menentukan Output ekuilibrium dengan persamaan (1) (2) (3) Y C I C 100. 75Y I 25 By substituting (2) and (3) into (1) we get: Y 100. 75Y 25 Y 100. 75Y 25 There is only one value of Y for which this statement is true. We can find it by rearranging terms: Y.75Y 100 25 Y.75Y 125.25Y 125 Y 125. 25 500

Pendekatan Tabungan /Investasi untuk menentukan ekuilibrium Tabungan adaah kebbocoran keluar dari aliran belanja. Jika investasi yang drencanakan tepat sama dengan tabungan, maka pengeuaran agregat sama dengan output agreegat dan akan terjadi ekuilibrium.

Pendeekatan S = I atas Ekuilibrium Output agregat akan sama dengan pengeluaran agregat ketika tabungan sama ddg invstasi (S=I). Tabungan dan Investasi sama pada Y =500

Multiplier (Angka Pengganda) Angka pengganda : rasio ppeubahan dalam tingkat ekulibrium outpput terhadap perubahan dalm suatu variabel otonom. Variabel otonom : variabel yg diasuusikan tdk bergantung pada keadaan perekonomian, yi tidak berubah kketika pendapatan nasional berubah. Dalaam bab ini, kita menganggap investasi yg direncanakan sebagai variabel otonom. 2002 Prentice Hall Business Publishing Principles of Economics, 6/e Karl Case, Ray Fair

Multiplier (Angka Pengganda) Tambahan pendapatan tidak menghilang begitu saja. Pendapatan ini dibayarkan pada rumah tangga yg meembelanjakan sebagian darinya dan menabungkan sisanya Angka pengganda investasi menjelaskan efek dari pertambahan investasi pada produksi, pendapatan, konsumsi dan pendapatan ekulibrium.

The Multiplier The size of the multiplier depends on the slope of the planned aggregate expenditure line. The marginal propensity to save may be expressed as: S MPS D D Y Because DS must be equal to DI for equilibrium to be restored, we can substitute DI for DS and solve: MPS I D D Y multiplier therefore, D Y 1 MPS 1 MPS DI 1, or multiplier 1 MPC

The Multiplier After an increase in planned investment, equilibrium output is four times the amount of the increase in planned investment.

Proses Multiplier dengan Angka C= 90 +0,75Y, dan misal : pengusaha menambah investasi ( Δ I =Rp 20 triliun) Tahap proses multiplier Tambahan pendapatan nasional Tambahan Konsumsi 1 ΔI= ΔC=20 15 5 2 15 11,25 3,75 Tambahan tabungan 3 11,25 8,4375 2,8125 4 8,4375 6,3281 2,1094 5 6,3281 4,7461 1,5820

Soal latihan : Pendapatan nasional Konsumsi RT 0 225 200 375 400 500 600 600 800 675 1000 725 Tabungan RT a. Hitunglah tabungan pada berbagai tingkat pendapatan nasional b. Hitung MPC,MPS, APC dan APS pada berbagai tingkat pendapatan nasional! c. Nyatakaan dalam persamaan konsumsi dan tabungan!

Soal latihan : Pendapatan nasional Konsumsi RT 0 225 200 375 400 500 600 600 800 675 1000 725 Tabungan RT a. Hitunglah tabungan pada berbagai tingkat pendapatan nasional b. Hitung MPC,MPS, APC dan APS pada berbagai tingkat pendapatan nasional! c. Nyatakaan dalam persamaan konsumsi dan tabungan!

Soal latihan : Dalam perekonomian dua sektor, fungsi konsumsi adalah C = 10 + 0,8Ydan fungsi tabungan adalah S=-10+0,2Y. Seterusnya dimisalkan jml investasi yg akan dilakukan pengusaha adalah 30 (triliun rupiah). Maka lengkapilah tabel berikut : Pendpatan nasional Konsumsi RT Tabungan RT Investasi Perusahaan 0 30 Pengeluaran Agregate 50 30 100 30 150 30 200 30 250 30 2002 Prentice 300 Hall Business Publishing Principles of Economics, 6/e Karl Case, Ray Fair