BAB I PENDAHULUAN. sekuritas Belanda lainnya (Tandelilin, 2001). Kemudian pada September

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan fasilitas untuk memindahkan dana dari lenders (pihak-pihak yang

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian

I. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

DEWI WULAN HANDAYANTI B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat diartikan bahwa investor untuk memperoleh keuntungan dimasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai pasar untuk sebagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Judul : Pembentukan Portofolio Optimal Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan saham (Tandelilin, 2010:26).

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerima simpanan (deposit) dari masyarakat, kemudian simpanan tersebut

I. PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Investasi saham di pasar

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pemberi dana (lender) yang

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal pada dasarnya merupakan lembaga diluar perbankkan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan suatu industri. Sumber dana dapat diperoleh suatu industri

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan bagaimana mengalokasikan penanaman modal agar dapat. Markowitz (Sukarno,2007), mengemukakan analisis mean variance

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Adanya perkembangan perekonomian yang tidak menentu dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Abdul

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

pemindahan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif. memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Guna memahami suatu proses investasi, seorang pemodal (investor) harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintah kolonil Belanda. Perdagangan sekuritas dimulai dengan pendirian bursa di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan pemerintah Hindia Belanda serta sekuritas Belanda lainnya (Tandelilin, 2001). Kemudian pada September 1997 ada paket mengenai kebijakan pemerintah untuk menghapus penentuan batas maksimum pembelian saham oleh investor asing kecuali bagi sahamsaham perbankan, guna mendorong investor asing melakukan perdagangan di pasar modal Indonesia. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities (otoritas publik), maupun perusahaan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (Husnan, 2001). Pasar modal juga dapat berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak 1

2 yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Disamping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal (Tandelilin, 2001). Investasi adalah kegiatan mengalokasikan atau menanamkan modal sumberdaya (resources) saat ini (sekarang), dengan harapan mendapatkan manfaat dikemudian hari (masa mendatang). Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan masa depan. Dengan demikan maka pengertian dari investasi dapat dirumuskan sebagai mengkorbankan peluang konsumsi saat ini, untuk mendapatkan manfaat di masa mendatang (Noor, 2009). Manfaat dari investasi yang ditimbulkan seperti: investasi yang bermanfaat untuk umum (publik), investasi yang bermanfaat untuk kelompok tertentu, dan investasi yang bermanfaat untuk pribadi atau rumah tangga. Investasi perlu dilakukan karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, dimana untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan melakukan investasi saat ini. Kemudian alasan investasi perlu dilakukan yang lain adalah investasi untuk memenuhi keinginan masyarakat akan barang dan jasa. Investasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membeli surat berharga di pasar modal di bursa efek. Namun tidak semua surat berharga yang dibeli memberikan return yang optimal tetapi juga

3 mengandung unsur ketidak pastian atau resiko. Menurut Husnan (2001), pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang diperolehnya dari investasi yang dilakukannya, dalam keaadaan semacam itu dikatakan bahwa pemodal tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Risiko kerugian yang dialami investor dapat diminimalisir dengan cara melakukan diversifikasi atau penyebaran asset. Artinya, investor tidak hanya menginvestasikan dananya hanya pada satu saham saja tetapi pada beberapa saham, kumpulan beberapa saham inilah disebut dengan portofolio. Investor dalam membentuk portofolio tidak hanya sekedar mengabungkan beberapa saham saja, tetapi harus mempertimbangkan dua elemen yang melekat yaitu return dan risiko. Selain itu, dapat dilakukan dengan cara memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Karena pemodal menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan. Apabila pemodal mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula. Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah kemudahan untuk membentuk portofolio investasi. Untuk membentuk portofolio yang optimal, investor harus menentukan portofolio yang efisien terlebih dahulu. Portofolio efisien adalah portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko

4 terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. Sehingga pemodal harus berusaha memaksimalkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi dan risiko yang diterima. Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien. Dengan melakukan analisis portofolio, akan membantu investor dalam mengambil keputasan untuk menentukan portofolio yang lebih efesien dan optimal, dengan tingkat keuntungan yang diharapkan besar dan risiko tertentu, atau dengan risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang diharapkan tertentu. Tetapi dalam pembentukan portofolio akan timbul masalah lain, yaitu tidak bisa mengetahui dengan segera berapa proporsi dana yang optimum bagi masing-masing saham dalam portofolio. Analisis portofolio yang efisien perlu dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk memilih saham terbaik yang akan dimasukkan dalam pembentukan portofolio investasi yang optimal. Dimana salah satunya dengan menggunakan model Markowitz. Model Markowitz menekankan pada hubungan return dan risiko investasi. Model ini dapat mengatasi kelemahan dari diversifikasi random. Anggapan bahwa penambahan jumlah saham dalam satu portofolio secara terus menerus akan memberikan manfaat yang semakin besar. Model ini menyakini bahwa penambahan saham secara terus menerus pada satu portofolio, pada suatu titik tertentu akan semakin mengurangi manfaat diversifikasi dan justru akan memperbesar tingakat risiko (Tandelilin, 2010).

5 Penentuan portofolio efisien merupakan hal terpenting dalam menentukan portofolio yang optimal. Model ini juga menunjukan bahwa varians dari return portofolio pada saham tidak hanya bergantung pada seberapa besar tingkat risiko aset individual dalam portofolio tetapi lebih kepada hubungan risiko terhadap sahamnya (Suqaier dan Ziyud, 2011). Kelemahan utamanya adalah portofolio ini hanya berguna dalam meminimumkan risiko dan mempertahankan nilai investasi secara nominal tidak secara riil, yang berarti daya beli dari uang yang diinvestasikan belum tentu sama setelah jangka waktu tertentu. Disisi lain, kelebihan utamanaya adalah portofolio mudah dibentuk agar sesuai karakteristik investasi yang diinginkan dan tujuan yang ingin dicapai. Sektor Asuransi akan memberikan pengaruh signifikan menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015. Dimana industri asuransi akan memiliki peran penting dalam pengembangan pasar keuangan di Asean, yaitu menyediakan perlindungan bagi masyarakat, bisnis, dan pemerintah, serta menjadi sumber pendanaan bagi jangka panjang. Berdasarkan riset yang dikeluarkan oleh EU-ABC, penetrasi asuransi di Asean mencapai 3,2% pada 2013 dan berpeluang untuk terus tumbuh di atas penentrasi rata-rata negara berkembang pada saat yang sama sebesar 2,7%. Tidak hanya itu, EU-ABC menilai industri perasuransian memainkan peran penting, yaitu menyediakan perlindungan bagi masyarakat, bisnis, dan pemerintah, serta menjadi sumber pendanaan bagi jangka panjang. Pasalnya kawasan yang terdiri dari 10 negara ini masih berupaya keras dalam

6 mengurangi tingkat kesenjangan penyedian infrastruktur. Oleh karena itu, pemerintah dinilai harus turut serta dalam mengenjot perkembangan industri asuransi di Asean. Adapun, UE-ABC memberikan beberapa rekomendasi antara lain kelonggaran pembatasan kepemilikan asing, mengijinkan transfer dan repatriasi modal, akses tak terbatas ke reasuransi lintas batas Asean yang memenuhi persyaratan solvabilitas, dan jaminan investasi jangka panjang. Dengan demikian bahwa asuransi semakin penting dalam kehidupan kita, akan tetapi pemilihan asuransi yang kurang tepat, dapat menjadikan masalah baru. Memilih perusahaan asuransi yang salah akan menyita banyak energi untuk menyelesaikan konflik. Kalau yang demikan terjadi, berarti misi pengelolaan risiko gagal. Karena itulah memilih produk asuransi dan perusahaan jasa asuransi yang dapat dipercaya, menjadi sangat penting. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA.

7 B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan (expect return) di setiap komposisi portofolio dengan menggunakan metode Markowitz? 2. Berapa tingkat risiko (standar deviasi) yang ada pada setiap komposisi portofolio dengan menggunakan metode Markowitz? 3. Investasi portofolio dengan komposisi dana manakah yang dapat membentuk investasi portofolio yang efisien? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui berapa tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) di setiap komposisi portofolio. 2. Untuk mengetahui berapa tingkat risiko (standar deviasi) yang ada pada setiap komposisi portofolio. 3. Untuk mengetahui investasi portofolio dengan komposisi dana apa yang dapat membentuk investasi portofolio yang efisien. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:

8 1. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai bahan referensi untuk penelitian serupa pada periode mendatang dan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, terutama yang berkaitan dengan pembentukan portofolio yang efisien. 2. Bagi Praktisi Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor untuk memilih suatu portofolio, agar dalam investasinya mendapatkan return yang sesuai dengan yang diharapkan dengan tingkat risiko yang seimbang. E. Sistematika Penulisan Untuk lebih mempermudah dan memberikan gambaran yang jelas maka dalam penelitian ini disusun suatu penulisan yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan, kemudian BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang landasan teori yang melandasi teori yang didasarkan sebagai acuan dalam penelitian, kerangka pemikiran dan rumusan hipotesis, selanjutnya

9 BAB III METODE PENELITIAN Bab tiga berisi metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, populasi, sampel, metode pengambilan sampel, data dan sumber data, definisi operasional dan pengukuran variabel, metode analisis data, selanjutnya. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian secara sistematis kemudian dianalisis dengan teknik yang ditetapkan dan selanjutnya dilakukan pembahasan tentang hasil analisis tersebut, dan BAB V PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian bagi pihak yang berkaitan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN