BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida Sumber :

BAB III METODE PENELITIAN. Putih yang terletak di Kecamatan Ranca Bali Desa Alam Endah. Wana Wisata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

MODEL AMBANG BATAS FISIK DALAM PERENCANAAN KAPASITAS AREA WISATA. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU-PULAU KECIL

BAB I. Indonesia yang memiliki garis pantai sangat panjang mencapai lebih dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

Gambar 3.1 Lokasi Pulau Tidung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai

BAB III METODE PENELITIAN. kawasan wisata yang dikelola dibawah Perum Perhutani, dan memiliki luas

LINGKUNGAN. Jakarta. 2 pulau (Besar dan Kecil) 1 jam Speedboat, 2,15 Fery Angke. Homestay AC, NO Hotels, NO Cottages Mengenai Pulau Tidung

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 1 PENDAHULUAN

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

METODOLOGI. Gambar 2. Peta orientasi lokasi penelitian (Sumber: diolah dari google)

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Setelah Bali dan Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah tujuan

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Magang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: Triple A: Special Province of Yogyakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

Gambar 2 Peta lokasi studi

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

V. KONDISI UMUM PULAU PARI

Gambar 1 Lokasi penelitian.

METODOLOGI Waktu dan Tempat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

[ TEKNIK PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN]

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

PERUBAHAN DARATAN PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN PASCA TSUNAMI SECARA SPASIAL DAN TEMPORAL DI PANTAI PANGANDARAN, KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNG PAPUMA JEMBER

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat seyogianya terlibat dalam usaha pengelolaan dan pengembangan

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

2015 ZONASI TINGKAT BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PANUMBANGAN, KABUPATEN CIAMIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. Keindahan alam Indonesia sudah sangat terkenal dan dapat menarik

Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Makassar Untuk Keperluan Budidaya

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif. Menurut Moh. Pabundu Tika

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

TABEL 44 INDIKASI PROGRAM PENATAAN ATAU PENGEMBANGAN KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN

III. METODOLOGI LAUT JAWA KEC.CILAMAYA KULON KAB.SUBANG TANPA SKALA TANPA SKALA DESA PASIRJAYA PETA JAWA BARAT LOKASI STUDI

ANALISIS POTENSI WILAYAH UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA

3. METODOLOGI ' ' ' ' ' Tg. Gosong. Dongkalang ' ' ' ' '

BAB III METODE PENELITIAN. dorongan penuh terhadap keberhasilan pengembangan Cigugur sebagai Kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

ANALISIS DAMPAK PARIWISATA TERHADAP TIMBULAN SAMPAH DI PULAU TIDUNG

BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu 3. 2 Alat dan Bahan 3. 3 Metode dan Pendekatan Perancangan 3. 4 Proses Perancangan

HARGA PAKET WISATA MENGGUNAKAN KAPAL FERI Eff. Maret 2015 KEMINDOTOUR JAKARTA. Fasilitas dan Kondisi

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ingin menganalisis bagaimana daya dukung lahan untuk pariwisata di Pulau serta bagaimana tata ruang yang sesuai dengan daya dukung lahannya, oleh karena itu memerlukan metode deskriptif kualitatif agar mendapatkan metode yang menjawab penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 35), Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Tujuan digunakan metode ini diharapkan mampu menguraikan atau memaparkan beberapa hasil dari proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpulan data penelitian, selaras dengan Narbuko dan Achmadi (2009, hlm. 44) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data - data dan verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini diperlukan kajian pustaka yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, karena penelitian ini bermaksud untuk menganalisis daya dukung lahan untuk pariwisata dan tata ruang yang sesuai dengan daya dukung lahannya. Variabel daya dukung lahan untuk pariwisata ini menggunakan teori rumus dari Douglass (1975) dalam Fandeli (2009, hlm. 73-74) serta menggunakan rumus dari dari Inskeep (1991, hlm. 135) dalam Fandeli (2009, hlm. 78). Terdapat dua rumus yang digunakan dari teori rumus di atas, yaitu bagaimana menghitung daya dukung secara ekologis dimana setiap luas area yang digunakan tetap ada kesempatan bagi Pulau Besar untuk pulih pada kondisi ekologis yang nyaman. Nilai ambang batas 52

53 secara ekologis tersebut dapat dipertahankan atau bahkan dapat terus ditingkatkan apabila kondisi ekologis kawasan wisata dapat terus dijaga atau terus ditingkatkan kualitasnya. Setelah mengetahui bagaimana daya dukung ekologisnya, rumus yang kedua ini agar dapat mengetahui berapa jumlah kamar yang dibutuhkan dengan jumlah wisatawan yang ada saat ini. Semua rumus ini tersebut dipakai dalam penelitian ini karena sesuai dengan kondisi daya dukungnya. Dari konsep teori rumus yang diungkapkan diatas, peneliti membuat draft variabel penelitian sebagai pedoman untuk observasi. Dalam proses observasi partisipatif, pada awalnya peneliti menghampiri kantor kelurahan dan kantor kecamatan untuk meminta izin melakukan penelitian di Pulau dan melakukan observasi, setelah itu mewawancarai Bapak Sanwari selaku Kasie Kesmas & Ekonomi sebagai pengganti Bapak Lurah yang sedang ada rapat serta meminta izin untuk beberapa data laporan kelurahan dan kecamatan yang akan dikutip dalam skripsi peneliti. Kegiatan observasi selanjutnya mengelilingi seluruh kawasan Pulau Besar dan Pulau Kecil untuk mencatat dan mendokumentasikan penggunaan lahan di lokasi tersebut, bagaimana peruntukan lahannya. Lalu setelah berkeliling lokasi Pulau, peneliti menemui narasumber yaitu Bapak Erik selaku Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas dan Bapak Mahtum sebagai salah satu pemilik homestay dan travel yang ada di Pulau untuk diwawancarai secara mendalam seputar kondisi Pulau. Peneliti melakukan observasi selama empat hari tiga malam pada tanggal 14 Mei 17 Mei 2015. Dimana indikator observasinya didapat dari teori yang telah disebutkan sebelumnya dan hasilnya dalam bentuk deskripsi dan dokumentasi, setelah itu dianalisis dan dihitung berdasarkan rumus yang sudah ada sebelumnya dan data yang didapatkan. Setelah rumusan masalah nomer satu dan dua terjawab maka selanjutnya untuk mendapatkan jawaban dari rumusan nomer tiga dibutuhkan peta yang diambil dari citra satelit google earth dan dioverlay berdasarkan hasil observasi dan konfirmasi ulang kepada narasumber, teknik tersebut

54 adalah teknik triangulasi. Setelah itu disesuaikan dengan hasil dari rumusan nomer satu dan dua bagaimana menentukan konsep tata ruang yang digabungkan dengan konsep visitor management tehcnique yang sesuai dengan daya dukung pariwisatanya. B. Partisipan dan Tempat Penelitian 1. Partisipan Partisipan/ obyek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi menurut Spradley dalam Sugiyono (2014, hlm. 229) dinamakan situasi sosial, yang terdiri dari tiga komponen yaitu place (tempat), actor (pelaku) dan activities (aktivitas). Dalam penelitian ini partisipannya adalah place (tempat) atau ruang dalam aspek fisiknya, artinya area lokasi Pulau Besar, actor (pelaku) artinya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Besar pada tahun 2014, dan activity (aktivitas) artinya kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan di Pulau Besar salah satunya yaitu menginap di homestay, bermain wisata olahraga air, bermain di pantai dan bersepeda. 2. Waktu dan Tempat Penelitian Secara administratif, Pulau termasuk ke dalam wilayah, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Jadi Pulau merupakan bagian dari Ibu Kota Jakarta yang membawahi enam pulau lainnya, yaitu P. Besar, P. Kecil, P. Payung Besar, P. Payung Kecil. Pulau Laki, dan P. Karang Beras. Lokasi yang menjadi fokus penelitian adalah Pulau Besar saja. Jarak Pulau dengan Jakarta berkisar 32 Mil laut. Jika ditempuh dengan kapal feri tradisional memakan waktu 2,5-3 jam perjalanan dari pelabuhan Muara Angke. Ada juga alternatif perjalanan yang lebih dekat berkisar 1.5 2 jam dari Pelabuhan Rawa Saban Paku Haji, Tangerang. Sementara jika ditempuh dengan kapal speedboat dari

55 Marina Ancol hanya sekitar satu jam saja. Alternatif lain dapat juga dilalui memakai kapal kerapu milik dinas perhubungan dengan waktu tempuh sekitar 1,5 2 jam dari Pelabuhan Kali Adem (Muara Angke Baru). Lokasi yang akan menjadi pusat penelitian oleh peneliti adalah Pulau Besar. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015. C. Pengumpulan Data 1. Sumber Data Data yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari sumber data pada objek penelitian. Sumber data merupakan informasi dari subjek penelitian yang diteliti dan dibutuhkan dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut. a. Data Primer Data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni yang asli, informasi langsung dari tangan pertama atau responden (Wardiyanta, 2010, hlm 28). Dalam penelitian ini, data primer didapatkan berupa hasil observasi langsung pada kawasan Pulau Besar, yaitu kondisi tata ruang wisata saat ini, daya dukung lahan untuk pariwisata dan tingkat kunjungan wisatawan selama lima tahun terakhir yang didapat dari laporan kelurahan dan kecamatan Pulau. b. Data Sekunder Data sekunder adalah informasi atau data - data yang diperoleh tidak secara langsung dari responden, tetapi dari pihak ketiga (Wardiyanta, 2010, hlm. 28). Dalam penelitian ini sumber-sumber lain yang mempunyai kontekstualitas yang sama dan mendukung penelitian ini. Data sekunder dapat dikumpulkan dari perpustakaan dan berupa data tertulis (studi literatur) yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: buku,

56 catatan maupun jurnal ilmiah yang berkaitan dan dapat mendukung dalam penelitian ini. 2. Variabel Penelitian ini. Variabel Konsep Daya Dukung Pariwisata: Anonim (1996) (dalam Fandeli, 200, hlm. 69-78) Secara rinci variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut Sub Variabel Kondisi Aktual Tata Ruang Tabel 3.1 Variabel Penelitian Topografi Iklim Vegetasi Lautan dan Garis Pantai Data Informasi Sumber Data Kemiringan Lereng Curah Hujan Angin Temperatur Kelembapan Periode Pasang Surut Mangrove Vegetasi Laut/ Pantai lainnya Gelombang dan Arus Pendangkalan Pantai Pengangkatan Abrasi Pengendapan Studi Pustaka ( Dalam Angka, BPS Kep.Seribu), Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Adm. Kep.Seribu), Studi Pustaka ( Dalam Angka, BPS Kep.Seribu), Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Adm. Kep.Seribu), Studi Pustaka ( Dalam Angka, BPS Kep.Seribu), Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Adm. Kep.Seribu), Studi Pustaka ( Dalam Angka, BPS Kep.Seribu), Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Adm. Kep.Seribu),

57 Daya Dukung Lahan Untuk Pariwisata Satwa Liar Hidrologi Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti (2015) Tata Guna Lahan Kepemilikan Lahan Luasan/ Areal Pariwisata Jumlah Pengunjung/ Wisatawan Waktu Berlangsungnya Aktivitas Wisata Kualitas Air, Polusi, dan Salinitas Air Satwa Darat Satwa laut Kualitas Air Rumput/ Tanah Kosong Kebun/ Perkebunan Pemukiman Pasir Pasut/ Pasir Perusahaan Perorangan Negara Angka berapa luas area aktual Data jumlah kunjungan lima tahun terakhir Jumlah hari untuk kegiatan wisata Studi Pustaka ( Dalam Angka, BPS Kep.Seribu), Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Adm. Kep.Seribu), Studi Pustaka ( Dalam Angka, BPS Kep.Seribu), Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Adm. Kep.Seribu), Peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) Pulau, Citra Satelit/ Google Earth dan Observasi Wawancara, Observasi dan Wawancara (Pengelola Kegiatan Wisata) 3. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

58 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data adalah langkah awal dalam menentukan suatu solusi terhadap suatu permasalahan dalam penelitian. Sehingga instrumen dan teknik pengumpulan data ini merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu penelitian. Seorang peneliti akan melakukan ini secara sistematik, untuk mendapatkan dan menyampaikan data yang tepat, akurat dan faktual. Dimulai dengan sistematika pengumpulan data, lalu dibahas dengan pembahasan yang detail dan pengolahan data yang akan bermuara pada suatu kesimpulan akhir yang menyeluruh dan mewakili penelitian. Trend sosial serta fenomena yang ingin diteliti oleh peneliti terlebih dahulu ditetapkan secara spesifik dan selanjutnya menjadi sebuah variabel yang dilakukan dengan beberapa cara, antara lain observasi, wawancara, studi literatur, studi dokumentasi dan Triangulasi/ gabungan. Kegiatan dalam mengumpulkan data peneliti lakukan untuk menganalisis kondisi aktual tata ruang di Pulau dan daya dukung lahan untuk pariwisata sebagai objek penelitian dan beberapa narasumber yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu peneliti mencari data dan informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian terhadap kondisi aktual tata ruang dan daya dukung lahan untuk pariwisata kepada pemerintah setempat, pemilik akomodasi, dan tokoh masyarakat untuk mengetahui kondisi yang sudah terjadi pada saat ini. Informasi lainnya diperoleh dari berbagai media cetak buku yang relevan, melalui situs web site, media pers dan media cetak lainnya. Berikut ini penjelasan mengenai kegiatan instrumen dan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti: a. Observasi/ Survei Kegiatan observasi yang awal dilakukan adalah pada saat perkuliahan di Semester lima yaitu observasi tak berstruktur dengan tujuan untuk Mata Kuliah Lapangan Wisata Bahari yang dilakukan pada tahun 2013. Kegiatan ini adalah awal peneliti mengobservasi kondisi Pulau mengenai

59 dampak kegiatan pariwisata terhadap kondisi lingkungan sekitar pulau. Selanjutnya melakukan penelitian dengan mengumpulkan data dengan menerapkan secara online (Nesbary, 2000; Sue & Ritter, 2007 dalam Creswell, hlm. 218) mengenai perkembangan kondisi Pulau. Untuk mendapatkan data real di lapangan, peneliti akan langsung menemui sumber data dengan berkunjung ke lokasi penelitian di Pulau, Kepulauan Seribu. Observasi kedua ini merupakan observasi partisipatif terhadap situasi sosial yaitu ruang dalam aspek fisiknya. Observasi dilakukan sesuai dengan pedoman variabel penelitian. Waktu observasi dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2015. b. Wawancara Wawancara merupakan suatu tindakan pencarian data atau informasi dengan menggunakan kegiatan interaksi antara peneliti dengan sumber data. Jenis wawancara yang akan digunakan adalah wawancara semiterstruktur sebagai teknik pengumpulan data dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas. Tujuannya untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancara dimintai pendapat dan ide idenya. Pihak-pihak yang diwawancarai adalah Bapak Sanwari selaku Kasie Kesmas & Ekonomi sebagai pengganti Bapak Lurah yang sedang ada rapat, lalu narasumber yang lain yaitu Bapak Erik selaku Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas dan Bapak Mahtum sebagai salah satu pemilik homestay dan travel yang ada di Pulau Besar untuk diwawancarai secara mendalam seputar kondisi Pulau. Dalam melakukan wawancara semiterstruktur, peneliti harus mencatat dan mendengarkan narasumber dengan

60 seksama, peneliti juga membawa alat bantu wawancara seperti telepon genggam (handphone) dan kamera. Telepon genggam (handphone) digunakan untuk merekam semua percakapan atau pembicaran antara peneliti dengan sumber data, sedangkan kamera digunakan untuk mendokumentasikan atau mengambil gambar yang dibutuhkan untuk penelitian. c. Studi Literatur Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari berbagai referensi yang terkait dan berhubungan dengan penelitian. Informasi yang diperoleh dalam bentuk kata terdiri dari beberapa sumber, seperti buku yang relevan, artikel dan melalui situs web site/ internet yang relevan. d. Studi Dokumentasi Menurut Robert C. Bogdan seperti yang dikutip Sugiyono (2005, hlm. 82) dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, karya - karya monumental dari seseorang. Sehingga studi dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian. e. Triangulasi/ gabungan Teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2014, hlm. 241) 4. Analisis Data Identifikasi kebutuhan data dan informasi untuk penyusunan suatu model perencanaan merupakan fase yang penting dan menentukan terhadap efektifitas penentuan kawasan yang hendak dirumuskan. Assessment kebutuhan data pada tahap awal seperti saat ini menunjukkan

61 bahwa data dan informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini akan berkisar pada tiga aspek pokok yakni: aspek kondisi aktual tata ruang di Pulau, aspek daya dukung lahan untuk pariwisata dan aspek tata ruang wisata yang sesuiai daya dukung lahan. Selanjutnya, desain akuisisi dan analisis data sangat ditentukan oleh situasi dan lokasi tempat data dan informasi akan diperoleh/ digali. a. Aspek kondisi aktual tata ruang, kebutuhan data menyangkut aspek ini meliputi studi pustaka mengenai topografi, iklim, vegetasi, lautan dan garis pantai, satwa liar, hidrologi, dan kepemilikan lahan. b. Aspek daya dukung lahan untuk pariwisata, kebutuhan data menyangkut aspek ini meliputi mencari dan observasi data untuk memenuhi formula dalam menghitung daya dukung lahan untuk pariwisata. 1) Daya Dukung Ekologis (Ecology Carrying Capacity) Dalam penelitian ini untuk menghitung daya dukung ekologis area Pulau Besar memiliki parameter yang diukur adalah jumlah wisatawan, sedangkan parameter lainnya sudah ditetapkan dalam Douglass (1975) dalam Fandeli (2009, hlm. 74) lihat Tabel 2.1, dengan rumus sebagai berikut. AR = D x A Keterangan: AR D A Cd x TF x 43.560 : Area yang dibutuhkan untuk kegiatan wisata : Permintaan wisatawan untuk suatu aktivitas : Kebutuhan area setiap wisatawan dalam feet 2

62 Cd Tf : Jumlah hari yang dipergunakan untuk suatu kegiatan tertentu : Faktor Pemulihan 43.560 : Konstanta (diperoleh dari konversi acre ke feet 2 ) 2) Kebutuhan Akomodasi di Pulau Dengan jumlah ini peneliti kemudian akan memperhitungkan jumlah akomodasi atau jumlah kamar yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan akan wisatawan dengan menggunakan rumus dari Inskeep (1991, hlm. 135) dalam Fandeli (2009, hlm. 78). Maka menghitung kebutuhan akomodasi wisatawan Pulau, terdapat parameter yang diukur, yaitu jumlah wisatawan periode tertentu, rata-rata lama tinggal wisatawan, dan jumlah malam periode tertentu yang didapatkan dari hasil survei lapangan, perhitungannya adalah sebagai berikut. A = B x C Keterangan: A B C D E D x E : Kebutuhan tempat tidur : Jumlah wisatawan pada periode tertentu : Rata-rata lama tinggal dihitung berapa malam : Jumlah malam pada periode tertentu : Faktor penggunaan akomodasi (pada saat peak season E = 95% penggunaan) Sementara untuk menghitung berapa kamar yang dibutuhkan, digunakan rumus sebagai berikut. E = A/ F Keterangan :

63 E : Kebutuhan kamar A : Jumlah kebutuhan tempat tidur F : Rata-rata penggunaan kamar (orang per kamar) c. Aspek Tata Ruang yang sesuai Daya Dukung Lahan Aspek tata ruang wisata yang sesuai daya dukung lahan, kebutuhan data yang menyangkut aspek ini meliputi peta RBI Pulau Kepulauan Seribu, peta citra satelit (google earth), dan konsep visitor management tehcnique yang sesuai berdasarkan kondisi aktual Pulau Besar dan zonasi untuk Pulau kecil dan konfirmasi ulang kepada narasumber atau disebut dengan teknik gabungan/ Triangulasi data. Data dan informasi yang didapatkan dari survey lapangan yang sudah dianalisis kemudian dipetakan/ digitasi secara spasial dengan menggunakan Arc View. Pemetaan secara spasial ini akan menunjukkan pola penggunaan lahan saat ini dan tata ruang yang sesuai dengan daya dukung lahan untuk Pulau Besar yang potensial dikembangkan untuk menanggulangi over capacity di pulau tersebut.