TABEL 44 INDIKASI PROGRAM PENATAAN ATAU PENGEMBANGAN KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN
|
|
- Surya Hadiman
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI TABEL 44 INDIKASI PROGRAM PENATAAN ATAU PENGEMBANGAN KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN No. Program Utama Lokasi 1 PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG KECAMATAN 1.1 Zona Fungsi Lindung Zona Lindung Pemanfaatan ruang untuk peningkatan fungsi dan mempertahankan luasan kawasan hutan lindung P. Bokor di Kelurahan Pulau Pari dan P.Rambut di Kelurahan Pulau Untung Jawa Pemanfaatan ruang untuk wisata alam tanpa mengubah bentang alam Penerapan ketentuan mengenai pelarangan seluruh kegiatan yang berpotensi mengurangi luas kawasan hutan lindung Pemulihan dan peningkatan kemampuan meresapkan presipitasi ke dalam tanah Pemulihan dan peningkatan kemampuan media penahan aliran permukaan sebelum terbuang ke laut Perlindungan dan rehabilitasi terumbu karang dan padang lamun Pengembangan kawasan mangrove untuk pengamanan abrasi pantai Pelestarian ekosistem mangrove untuk melindungi biota laut dan/ Ruang, Dinas PU, Bappeda Prov.DKI, Badan Pengelola Daerah, Dinas Kelautan dan Pertanian, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, BUMN, Rehabilitasi vegetasi mangrove Pengelolaan sempadan pantai dan sempadan sungai pada ruas muara untuk meningkatkan kelancaran aliran air ke laut Pemanfaatan kawasan terpilih sebagai kawasan pariwisata dan rekreasi alam berbasis konservasi V-729
2 1 PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG KECAMATAN 1.2 Zona Fungsi Budidaya Zona Terbuka Hijau Budidaya di Wilayah Pulau Pengembangan hutan kota baru Pemeliharaan hutan kota Pengembangan dan pemeliharaan taman kota Pengembangan dan pemeliharaan taman lingkungan yang sekaligus dimanfaatkan sebagai prasarana olah raga, rekreasi, dan sosial bagi warga perumahan Mendorong pengembang pemukiman untuk membangun ruang terbuka hijau binaan Pengembangan pemakaman baru Pemeliharaan pemakaman Pengembangan jalur hijau baru pemeliharaan jalur hijau Zona Perumahan di Wilayah Pulau P. Gundul, P.Tikus, P. Biawak, P. Kudus Lempeng, P.Pari di Kelurahan Pulau Pari; P. Payung Kecil di Kleurahan Pulau Tidung P. Dapur, P.Damar Besar, P.Damar Kecil, P.Talak, P.Dapur, P.Damar Besar, P.Damar Kecil di Kelurahan Pulau Untung Jawa dan/ Ruang, Dinas PU, Bappeda Prov.DKI, Badan Pengelola Daerah, Dinas Kelautan dan Pertanian, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, BUMN, Pengendalian kepadatan bangunan Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman melalui perbaikan lingkungan dan peremajaan Perbaikan lingkungan di kawasan permukiman kumuh melalui program perbaikan kampung terpadu Pengurangan secara bertahap pemanfaatan air tanah sebagai sumber Air Minum Penyediaan prasarana terutama rencana prasarana sampah, pengolahan air limbah, dan Air Minum; Penyediaan sistem pengendalian limpasan air hujan dan peningkatan prasarana drainase P. Lancang Besar dan P.Pari di Kelurahan Pulau Pari P. Tidung Besar dan P.Payung Besar di Kelurahan Pulau Tidung P.Untung Jawa di Kelurahan Pulau Untung Jawa dan/ Ruang, Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah, Bappeda Prov.DKI, Dinas P2B, Swasta Penyediaan RTH, fasilitas umum, dan fasilitas sosial Pembangunan kawasan permukiman baru di kawasan yang belum terbangun dan diprioritaskan dalam bentuk rumah deret dan rumah panggung Penyediaan prasarana terutama rencana prasarana sampah, pengolahan air limbah, dan air minum Penyediaan sistem pengendalian limpasan air hujan dan drainase dengan kapasitas tampung yang memadai untuk mengatasi masalah genangan banjir di kawasan perumahan; P. Lancang Besar dan P.Pari di Kelurahan Pulau Pari P. Tidung Besar dan P.Payung Besar di Kelurahan Pulau Tidung P.Untung Jawa di Kelurahan Pulau Untung Jawa Penyediaan RTH, fasilitas umum, dan fasilitas sosial V-730
3 1 PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG KECAMATAN Zona Perdagangan Dan Jasa di Wilayah Pulau Pengembangan kawasan untuk kegiatan sektor informal/pkl Penyediakan prasarana untuk pejalan kaki, penyandang cacat dan sepeda Pengembangan perdagangan dan jasa pendukung kegiatan pariwisata P.Kongsi, P.Tengah, P.Karang Kudus, P.Burung, P.Lancang Kecil dan P.Pari di Kelurahan Pulau Pari P.Karang Beras, P.Tidung Kecil, P.Laki di Kelurahan Pulau Tidung P.Ayer Besar, P.Kelor, P.Onrust, P.Cipir, P.BIdadari di Kelurahan Pulau Untung Jawa APBD, Investor dan/ Dinas KUMKM, Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan, Bappeda Prov.DKI, Dinas P2B, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Swasta 1.3 Zona Perairan dan Pesisir Zona Konservasi Perairan Pelestarian alam pada wilayah perairan Pemanfaatan ruang untuk wisata, penelitian, pendidikan tanpa mengubah bentang alam Zona Pemanfaatan Umum Perairan Pemanfaatan kawasan pesisir yang meliputi perairan laut dangkal, gosong, dan laguna yang memiliki kedalaman yang sesuai untuk ekstensifikasi dan intensifikasi budidaya perikanan Pemanfaatan kawasan perairan laut sebagai tempat kegiatan perikanan tangkap di seluruh perairan laut Pemanfaatan areal perairan laut dangkal dan ditetapkan sebagai areal tertutup untuk dieksploitasi Pemanfaatan daerah perlindungan laut sebagai objek wisata atraksi wisata bahari Perluasan dan rehabilitasi fisik pulau yang sebagian seluruh bagian pulau telah berada di bawah permukaan air laut dalam keadaan laut surut Pembuatan tanggul pantai pembangunan pemecah gelombang dengan konstruksi ramah lingkungan serta reklamasi pantai secara terbatas melalui penanaman tanaman mangrove Percepatan pulau baru yang ditujukan pada gosong/karang pada saat laut pasang pun surut terendah telah muncul sebagai daratan permanen Pemanfaatan pulau baru secara alami dan buatan setelah pengkajian lingkungan Perairan di sekitar P.Bokor di Kelurahan Pulau Pari; P.Rambut di Kelurahan Pulau Untung Jawa Perairan di Kelurahan Pulau Pari, Pulau Tidung dan Kelurahan Pulau Untung Jawa Perairan di Kelurahan Pulau Pari, Pulau Tidung dan Kelurahan Pulau Untung Jawa Perairan di Kelurahan Pulau Pari, Pulau Tidung dan Kelurahan Pulau Untung Jawa dan/ dan/ dan/ Dinas Kelautan dan Pertanian prov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, swasta Dinas Kelautan dan Pertanian prov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, swasta Dinas Kelautan dan Pertanian prov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, swasta V-731
4 2 PERWUJUDAN RENCANA PRASARANA PRASARANA 2.1 Perwujudan Rencana Prasarana Pergerakan Rencana Prasarana Transportasi Darat Rencana Prasarana Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) untuk Angkutan Massal A. Rencana Pengembangan Prasarana Jalan Lokal Peningkatan kapasitas jalan Peningkatan kelas jalan Jalan Inspeksi pada laut utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik di Kelurahan Untung Jawa, Pari, dan Kelurahan Tidung APBD, Dinas PU, Dinas perhubungan, Bappeda dan Swasta Rencana Prasarana Transportasi Udara Pengendalian pemanfaatan ruang udara untuk KKOP Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Rencana Prasarana Transportasi Laut Rencana prasarana alur pelayaran Pengembangan pelayaran regional/internasional yang dilengkapi prasarana pendukung Pelabuhan Tanjung Priok di Kecamatan Tanjung Priok menuju Barat Kelurahan Pulau Tidung; Pelabuhan Tanjung Priok menuju Timur Kelurahan Pulau Untung Jawa Investor, dan/ terkait, Dinas Perhubungan, Dinas PU, Bappeda Prov.DKI,BUMN, Pengembangan pelayaran pulau-pulau wisata yang dilengkapi prasarana pendukung Pengembangan pelayaran pulau-pulau permukiman yang dilengkapi prasarana pendukung Pelabuhan Pariwisata Ancol di Kecamatan Pademangan menuju Pulau Panjang Besar dengan melewati Pulau Bidadari, Onrus dan Pulau Cipir di Kelurahan Pulau Untung Jawa; Pulau Bokor, urung, Lancang Besar dan Pulau Lancang Kecil di Kelurahan Pulau Pari Pelabuhan Pariwisata Ancol di Kecamatan Pademangan menuju Pulau Tidung Besar di Kelurahan Pulau Tidung dengan melewati Pulau Bidadari, Rambut dan Pulau Burung di Kelurahan Pulau Tidung; Pelabuhan/dermaga Pulau Tidung Besar di Kelurahan Pulau Tidung menuju Pulau Harapan di Kelurahan Pulau Harapan dengan melewati Pulau Gosong Air; Pulau Pramuka di Kelurahan Pulau Panggang di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terkait, Dinas Perhubungan, Dinas PU, Bappeda Prov.DKI,BUMN, V-732
5 2 PERWUJUDAN RENCANA PRASARANA PRASARANA Pengembangan pelayaran angkutan rakyat yang dilengkapi prasarana pendukung Pengembangan pelayaran logistik eksplorasi yang dilengkapi prasarana pendukung 2.2 Perwujudan Prsarana Prasarana Energi Pengembangan Sistem Pembangkit (powerplant) Pengembangan pembangkit listrik Pengembangan Prasarana Transmisi Pengembangan pemanfaatan energi surya, angin dan/ gelombang laut Pengembangan Gardu Hubung Pelabuhan Muara Angke di Kecamatan Penjaringan menuju Pulau Bidadari di Kelurahan Pulau Untung Jawa; Pelabuhan Muara Angke di Kecamatan Penjaringan menuju Pulau Burung di Kelurahan Pulau Pari; Dermaga Tanjung Kait menuju Pulau Tidung Besar di Kelurahan Pulau Tidung dengan melewati Pulau Burung di Kelurahan Pulau Pari, Pulau Laki dan Pulau Lancang Besar di Kelurahan Pulau Tidung; serta Pelabuhan Pulau Tidung Besar di Kelurahan Pulau Tidung menuju Pulau Harapan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dengan melewati Pulau Gosong Air dan Pulau Pramuka di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pulau Pabelokan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dengan melewati Kelurahan Pulau Tidung dan Kelurahan Pulau Kelapa di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Pulau Damar di Kelurahan Pulau Untung Jawa Pulau Karang Beras, Laki, Payung Besar, Kecil, Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil di Kelurahan Pulau Tidung; Pulau Burung, Karang Kudus, Kongsi, Lancang Besar, Lancang Kecil, Pari, Tengah dan Pulau Tikus di Kelurahan Pulau Pari; Pulau Ayer Besar, Bidadari, Cipir, Kelor, Onrust dan Pulau Untung Jawa di Kelurahan Pulau Untung Jawa Pulau Payung Besar, Tidung Kecil dan Pulau Tidung Besar di Kelurahan Pulau Tidung; Pulau Lancang Besar dan Pulau Pari di Kelurahan Pulau Pari; Pulau Untung Jawa di Kelurahan Pulau Untung Jawa terkait, Dinas Perhubungan, Dinas PU, Bappeda Prov.DKI,BUMN, Ruang, Dinas PU, Bappeda Prov. DKI, Dinas Perindustrian dan Energi, BUMN, Ruang, Dinas PU, Bappeda Prov. DKI, Dinas Perindustrian dan Energi, BUMN, V-733
6 2 PERWUJUDAN RENCANA PRASARANA PRASARANA Prasarana Telekomunikasi Pengembangan lapisan inti pada penempatan jaringan serat optik Kelurahan Untung Jawa, Pari dan Kelurahan Tidung Penyediaan CCTV Pengembangan menara telekomunikasi Kelurahan Untung Jawa, Pari dan Kelurahan Tidung Pulau Karang Beras, Laki, Payung Besar, Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil di Kelurahan Pulau Tidung; Pulau Burung, Karang Kudus, Kongsi, Lancang Besar, Lancang Kecil, Pari, Tengah, dan Pulau Tikus di Kelurahan Pulau Pari; Pulau Ayer Besar, Bidadari dan Pulau Untung Jawa di Kelurahan Pulau Untung Jawa Ruang,, Dinas PU, Bappeda Prov. DKI, BUMN, BUMD, Swasta Penyediaan Internet Nirkabel Prasarana Air Minum Kelurahan Untung Jawa, Pari dan Kelurahan Tidung Ruang,, Dinas PU, Bappeda Prov. DKI, BUMN, BUMD, Swasta Pengembangan instalasi pengolahan air laut dan komunal Pembangunan prasarana distribusi Air Minum Pulau Karang Beras, Laki, Payung Besar, Kecil, Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil di Kelurahan Pulau Tidung; Pulau Burung, Karang Kudus, Kongsi, Lancang Besar, Lancang Kecil, Pari, Tengah dan Pulau Tikus di Kelurahan Pulau Pari; Pulau Ayer Besar, Bidadari, Cipir, Kelor, Ondrus dan Pulau Untung Jawa di Kelurahan Pulau Untung Jawa Investor, dan/ Ruang, Bappeda Prov DKI, Badan Pengelolaan Daerah, BUMN, BUMD,Swasta V-734
7 2 PERWUJUDAN RENCANA PRASARANA PRASARANA Prasarana Air Limbah Pengembangan pengolahan sistem setempat (on site) komunal Pulau Karang Beras, Laki, Payung Besar, Kecil, Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil di Kelurahan Pulau Tidung; Pulau Burung, Karang Kudus, Kongsi, Lancang Besar, Lancang Kecil, Pari, Tengah dan Pulau Tikus di Kelurahan Pulau Pari; Pulau Ayer Besar, Bidadari, Cipir, Kelor, Ondrus dan Pulau Untung Jawa di Kelurahan Pulau Untung Jawa. Ruang, Bappeda Prov DKI, Badan Pengelolaan Daerah, BUMN, BUMD,Swasta Prasarana Sampah Penyediaan prasarana TPS dan TPA (incenerator) Penyediaan dan pengembangan prasarana TPS dan Sentra 3R sebagai suatu sistem multi simpul Prasarana Drainase Pengendalian banjir Pengembangan prasarana drainase air hujan yang terpisah dengan prasarana pembuangan air kotor secara terpadu dengan sistem prasarana jalan Pulau Payung Besar dan Pulau Tidung Besar di Kelurahan Pulau Tidung; Pulau Lancang Besar dan Pulau Pari di Kelurahan Pulau Pari; Pulau Untung Jawa di Kelurahan Pulau Untung Jawa Pulau Tidung Besar di Kelurahan Pulau Tidung, Pulau Lancang Besar dan Pulau Pari di Kelurahan Pulau Pari dan Pulau Untung Jawa di Kelurahan Pulau Untung Jawa 2.3 Perwujudan Jalur Evakuasi Bencana &Ruang Evakuasi Bencana Jalur Evakuasi Bencana Peningkatan aksesibilitas dari dan ke kawasan evakuasi sementara Ruang Evakuasi Bencana Pengaturan dan pengendalian kegiatan dan bangunan di kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan evakuasi bencana Penetapan prasarana dan fasilitas umum, dan sosial sebagai kawasan evakuasi bencana dengan memperhatikan ketersediaan utilitas dan aksesibilitas Posko Logistik Bencana Penetapan prasarana, sarana, dan fasilitas umum, dan sosial sebagai posko logistik dengan memperhatikan ketersediaan utilitas dan aksesibilitas Pulau Tidung, Pari, Untung Jawa, Untung Jawa, Biawak, Cipir, Onrus, Bidadari dan Pulau Kelor Kawasan pusat pemerintahan, kawasan permakaman, kawasan fasilitas sosial dan umum, dan kawasan rekreasi lain dengan dermaga di setiap pulau untuk memudahkan evakuasi ke tempat penampungan penanganan kurban bencana Pusat pemerintahan di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Investor dan/ Ruang, Bappeda Prov DKI, Badan Pengelolaan Daerah,Dinas Kebersihan, BUMN, BUMD,Swasta Dinas PU, Dinas Perindustrian dan Energi, BPLHD, Bappeda Dinas Damkar, BPBD, BUMN, BUMD Dinas Damkar, BPBD, BUMN, BUMD V-735
8 3 PERWUJUDAN KAWASAN YANG DIPRIORITASKAN a. Kawasan Pulau Tidung Besar Instansi Pelaksana Kawasan pusat distribusi sembako dan pelayanan kecamatan b. Kawasan Pulau Bidadari dan Pulau Untung Jawa Kawasan pusat kegiatan permukiman, pariwisata dan edukasi c. Kawasan Pulau Damar Kawasan pusat pertahanan laut dan pertambagan Kelurahan Pulau Tidung Kelurahan Pulau Untung Jawa Kelurahan Pulau Untung Jawa APBD, Dinas P2B, Dinas tata ruang, Bappeda Prov DKI, Dinas Perhubungan, Dinas PU, Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Energi, BUMN, GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, JOKO WIDODO V-736
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;
Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
Lebih terperinciTABEL 35 INDIKASI PROGRAM PENATAAN ATAU PENGEMBANGAN KECAMATAN CIRACAS
LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI TABEL 35 INDIKASI PROGRAM PENATAAN ATAU PENGEMBANGAN KECAMATAN
Lebih terperinciINDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN
LAMPIRAN IV INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN 2010-2030 NO. PROGRAM KEGIATAN LOKASI BESARAN (Rp) A. Perwujudan Struktur Ruang 1 Rencana Pusat - Pembangunan dan
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang
V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.121, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERBAGITA. Kawasan Perkotaan. Tata Ruang. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN TENTANG RENCANA ZONASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL KAWASAN PERKOTAAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR TERMASUK KEPULAUAN SERIBU
Lebih terperinciKATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN
KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.
Lebih terperinciLokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.
LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR : 3 TAHUN 2012 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2012 TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2011-2031 I. RENCANA STRUKTUR RUANG No Rencana
Lebih terperinciHIRARKI IV ZONASI. sub zona suaka dan pelestarian alam L.1. sub zona sempadan lindung L.2. sub zona inti konservasi pulau L.3
LAMPIRAN VI : PERATURAN DAERAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN TABEL-2 KLASIFIKASI ZONA DAN SUB ZONA HIRARKI I fungsi lindung adm fungsi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2001 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU, PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2015 TENTANG PENGAMANAN PANTAI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2015 TENTANG PENGAMANAN PANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA 5.1. KESIMPULAN Kawasan Strategis Pantai Utara yang merupakan Kawasan Strategis Provinsi DKI Jakarta sesuai
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
8 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah gugusan pulaupulau kecil yang terbentang dari teluk Jakarta sampai dengan Pulau Sibera. Luas total Kabupaten
Lebih terperinciBAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN
BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN TENTANG RENCANA ZONASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL KAWASAN PERKOTAAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR TERMASUK KEPULAUAN SERIBU
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lancang, panggang, tidung, budi daya P Herry: Ps. 10 ayat (6) yang memadai Tambahan untuk ruang multi use yang serumpun. Misal tangkap, budidaya, wisata bahari. Wisata bahari non membangun infrastruktur.
Lebih terperinciTABEL PROGRAM PEMANFAATAN RUANG Waktu Pelaksanaan I II III IV
LAMPIRAN IV : Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa No 2 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Perkotaan -Tegal-Slawi- Tahun 2016-2036 TABEL PROGRAM PEMANFAATAN RUANG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Saefullah NIP
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dengan baik. Kegiatan ini adalah kelanjutan
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
33 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kepulauan Seribu Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Pulau Paling utara,
Lebih terperinci-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
-1- PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG RENCANA ZONASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL TERTENTU PULAU SENUA DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2017-2036 DENGAN
Lebih terperinciBAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara
BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara digunakan sebagai merupakan acuan dalam pelaksanaan pengendalian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2018 TENTANG RENCANA ZONASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL TERTENTU PULAU SENUA DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2018-2038 DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 09/PRT/M/2010 Tentang PEDOMAN PENGAMANAN PANTAI MENTERI PEKERJAAN UMUM,
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 09/PRT/M/2010 Tentang PEDOMAN PENGAMANAN PANTAI MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : a. bahwa pantai merupakan garis pertemuan
Lebih terperinciTUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM
BAB 6 TUJUAN DAN KEBIJAKAN No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM Mengembangkan moda angkutan Program Pengembangan Moda umum yang saling terintegrasi di Angkutan Umum Terintegrasi lingkungan kawasan permukiman Mengurangi
Lebih terperinciSistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional
Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional Coffee Morning Jakarta, 1 November 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN
Lebih terperinciPangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 2032merupakan suatu rencana yang disusun sebagai arahan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Banyuasin untuk periode jangka panjang 20
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi
Lebih terperinciARAHAN PEMANFAATAN RUANG KOTA BENGKULU
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KOTA BENGKULU Arahan pemanfaatan ruang diwujudkan berdasarkan kebijakan struktur dan pola tata ruang yaitu menjabarkan dan menyusun tahapan dan prioritas program berdasarkan persoalan
Lebih terperinciBAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN
BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan
Lebih terperinci3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor
BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN
Lampiran VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR TAHUN 2011 LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 2031 MATRIK
Lebih terperinciKETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP
LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG GARIS SEMPADAN SUNGAI, DAERAH MANFAAT SUNGAI, DAERAH PENGUASAAN SUNGAI DAN BEKAS SUNGAI DENGAN
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
LAMPIRAN XV PERATURAN DAERAH TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH TANGERANG 2012-2032 PERATURAN ZONASI STRUKTUR RUANG PUSAT PELAYANAN KAWASAN SUB PUSAT PELAYANAN Pusat pelayanan
Lebih terperinci-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
-1- PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PERMEN-KP/2018 TENTANG RENCANA ZONASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL TERTENTU PULAU MARATUA DAN PULAU SAMBIT DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Lebih terperinciRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK,TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR
- 1 - PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK,TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan, yang memiliki potensi besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian besar bertempat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.791 km (Supriharyono, 2007) mempunyai keragaman
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.
PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,
WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciKeputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 32 TAHUN 1990 (32/1990) Tanggal : 25 JULI 1990 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.797, 2015 KEMEN PU-PR. Rawa. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
-1- PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG RENCANA ZONASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL TERTENTU PULAU MARATUA DAN PULAU SAMBIT DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Lebih terperinciINTEGRASI REKOMENDASI KLHS DALAM RAPERDA RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA
INTEGRASI REKOMENDASI KLHS DALAM RAPERDA RTR KAWASAN STRATEGIS 1 Integrasi Isu Strategis Lingkungan Hidup Terkait Pembentukan Pulau-pulau Hasil Kegiatan Reklamasi No. MUATAN KLHS REKOMENDASI KLHS TERHADAP
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI
BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI IV.1 Gambaran Umum Kepulauan Seribu terletak di sebelah utara Jakarta dan secara administrasi Pulau Pramuka termasuk ke dalam Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di wilayah pesisir yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidak
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada, dua per tiga wilayah Indonesia adalah kawasan perairan.
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
No.573, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ATR/BPN. Pertanahan. Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Penataan. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK
Lebih terperinciPERSPEKTIF KRONO SPASIAL PENGEMBANGAN PANTAI UTARA JABODETABEKPUNJUR
PERSPEKTIF KRONO SPASIAL PENGEMBANGAN PANTAI UTARA JABODETABEKPUNJUR OUTLINE: 1. 2. 3. 4. Isu-isu di Kawasan Pantura Jabodetabekpunjur Kronologis Kebijakan Penataan Ruang Konsep Penataan Ruang Konsep substansi
Lebih terperinciSyarat Bangunan Gedung
Syarat Bangunan Gedung http://www.imland.co.id I. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia sedang giatnya melaksanakan kegiatan pembangunan, karena hal tersebut merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso
KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah
Lebih terperinciTUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2.1. Tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu Tujuan penataan ruang wilayah kota dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan wilayah kota; 2) karakteristik wilayah kota;
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKKAN KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU UTARA
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKKAN KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU UTARA DAN KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI
Lebih terperinciizingedung.com PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH 2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciRencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA BANJARMASIN 2013-2032 APA ITU RTRW...? Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan Pola Ruang Wilayah Kota DEFINISI : Ruang : wadah yg meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesisir merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut. Menurut Suprihayono (2007) wilayah pesisir merupakan wilayah pertemuan antara daratan dan laut,
Lebih terperinciBAB 5 RTRW KABUPATEN
BAB 5 RTRW KABUPATEN Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten terdiri dari: 1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang; 2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya; 3. Rencana Pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan
Lebih terperinciBahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah seperti yang diharapkan, pemerintah pusat
Lebih terperinciBab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN. 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan
Bab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan Tujuan penataan ruang wilayah Kota adalah Terwujudnya Kota Tidore
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekayaan sumberdaya alam wilayah kepesisiran dan pulau-pulau kecil di Indonesia sangat beragam. Kekayaan sumberdaya alam tersebut meliputi ekosistem hutan mangrove,
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPAEN DELI SERDANG NOMOR :... TAHUN 2013 TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR TAHUN
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPAEN DELI SERDANG NOMOR :... TAHUN 2013 TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR TAHUN 2012-2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DELI SERDANG Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL
LAMPIRAN XII PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN TAHUN 2015 2035 KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL 1. MS Mangrove atau
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH 2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Naskah Akademis untuk kegiatan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan dapat terselesaikan dengan baik
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN KAWASAN NELAYAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN
Lebih terperinciAMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT.
AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UULH = Undang-Undang Lingkungan Hidup no 23 Tahun 1997, yang paling baru adalah UU no 3 tahun 2009 tentang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
45 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan dataran rendah dan landai dengan ketinggian rata-rata 7 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi
Lebih terperinciTitiek Suparwati Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial. Disampaikan dalam Workshop Nasional Akselerasi RZWP3K
Titiek Suparwati Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial Disampaikan dalam Workshop Nasional Akselerasi RZWP3K Latar Belakang Dasar Hukum Pengertian Peran BIG dalam Penyusunan
Lebih terperinciDRAFT RAPERDA RTRW PROVINSI DKI JAKARTA Revisi
Menimbang : RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DKI JAKARTA 2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011-2031 I. UMUM Sesuai dengan amanat Pasal 20 Undang-Undang Nomor 26 Tahun
Lebih terperinci2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.180, 2013 SDA. Rawa. Pengelolaan. Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5460) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DKI JAKARTA 2030
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DKI JAKARTA 2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM Drainase merupakan prasarana suatu kawasan, daerah, atau kota yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengalirkan limpasan air hujan yang berlebihan dengan aman, juga
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kawasan Pantai Utara Surabaya merupakan wilayah pesisir yang memiliki karakteristik topografi rendah sehingga berpotensi terhadap bencana banjir rob. Banjir rob ini menyebabkan
Lebih terperinciRENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA
BAB 4 4.1 INDIKASI PROGRAM Indikasi program merupakan penjabaran lebih lanjut kebijakan dan strategi pengembangan kawasan perencanaan ke dalam program-program atau proyek-proyek pembangunan. Penyusunan
Lebih terperinciSekretariat Daerah Bappeda A. LEGALISASI RAPERDA RTRW B. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG. program :
LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PATI TAHUN 2010-2030 INDIKASI PROGRAM RTRW KABUPATEN PATI TAHUN 2010-2030 NO. 2010 2011 2012
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa
II. TINJAUAN PUSTAKA Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa penelitian dan kajian berkaitan dengan banjir pasang antara lain dilakukan oleh Arbriyakto dan Kardyanto (2002),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dengan panjang garis pantai mencapai 95.181 km (Rompas 2009, dalam Mukhtar 2009). Dengan angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai
Lebih terperinciKebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Oleh: Dr,Ir. Subandono Diposaptono, MEng Direktur Perencanaan Ruang Laut Hp. 081585659073 Disampaikan Pada : FGD Reklamasi FB ITB Bandung, 28
Lebih terperinciBAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... ix Daftar Grafik... xi BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN... Bab I 1 A.1. SUMBER
Lebih terperinciPenjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV
Kelurahan/Desa : Caile Kota/kabupaten : Bulukumba NO Substansi 1 Apa Visi Spatial yang ada di dalam RPLP? Bagaimana terapan visi tersebut ke dalam Rencana Teknis Penataan Lingkungan Permukiman kita? Status
Lebih terperinciBUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan tujuan utama bagi penduduk untuk berurbanisasi karena mereka pada umumnya melihat kehidupan kota yang lebih modern dan memiliki lebih banyak lapangan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PRT/M/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PRT/M/2015 TENTANG PENETAPAN GARIS SEMPADAN SUNGAI DAN GARIS SEMPADAN DANAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN
Lebih terperinciINDIKASI PROGRAM UTAMA RTRW KABUPATEN SINJAI TAHUN
-6- LAMPIRAN XXI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 0 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 0-0 INDIKASI PROGRAM UTAMA RTRW KABUPATEN SINJAI TAHUN 0-0 WAKTU PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan
Lebih terperinciBAB V RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN
BAB V RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN 5.1 Umum Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, merupakan penjabaran dari Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten ke dalam rencana pemanfaatan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal
Lebih terperinci