BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 90

BAB I PENDAHULUAN. selebihnya tumbuh di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, warna serta ciri lainnya yang tampak dari luar. Seiring dengan

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA SPESIES ANGGREK DALAM GENUS Dendrobium

KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi secara morfologi beberapa kultivar cabai di Yogyakarta

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA SPESIES ANGGREK DALAM GENUS Dendrobium SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

III. BAHAN DAN METODE

HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK TUJUH ANGGOTA FAMILIA APOCYNACEAE. Rahmawati, Hasanuddin, Cut Nurmaliah, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah,

Karakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis Hibrida

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

Lampiran 1. Panduan Pengujian Individual Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan Melon (Deptan, 2007)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH

BAB III METODE PENELITIAN. bulan, mulai bulan Januari sampai dengan bulan April 2012.

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN 20 SPESIES ANGGREK DENDROBIUM BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

KEKERABATAN ANTAR ANGGREK SPESIES BERDASARKAN SIFAT MORFOLOGI TANAMAN DAN BUNGA PHYLOGENETIC OF ORCHIDS BASED ON MORPHOLOGICAL CHARACTERS

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian

III. METODE PENELITIAN

Hama Aggrek. Hama Anggrek

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

INVENTARISASI TANAMAN ANGGREK DI HUTAN IRENGGOLO DUSUN BESUKI, DESA JUGO, MOJO, KEDIRI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 339/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DEGUS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut :

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 303/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SAWO SEDAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 305/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA CENGKIR INDRAMAYU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 515/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN MELATI RATOH EBUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang

Universitas Gadjah Mada; Universitas Gadjah Mada ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Asam Gelugur. Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Asal yang Digunakan. : Pita : 5.85 kurang lebih 1.36 cm. : 227 kurang lebih helai

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya,

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 68/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SIMEMANG SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN ALPUKAT PESAKO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar dari famili

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 176/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA JESICA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika (Adrianto dkk,2011). Suhartini (2009) menyebutkan. sebanyak jenis yang hidup secara alami (Astirin,2000).

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid.

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Transkripsi:

39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Menurut Setyosari (2010) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Menurut Sugiyono (2009) penelitian kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan angka-angka data analisis mengunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun DD Orchid Nursery yang berlokasi di Jalan Ir. Soekarno No. 48, Dadaprejo Kota Batu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10-25 Maret 2017. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Nugroho (2008) populasi adalah seluruh objek yang mungkin terpilih atau keseluruhan ciri yang dipelajari. Sedangkan menurut Sugiyono (2008) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan Anggrek koleksi DD Orchid Nursery.

40 3.3.2 Sampel Menurut Margono (2004) menyatakan bahwa sampel adalah sebagai bagian dari populasi. Sampel dari penelitian ini adalah 10 spesies dari Genus Dendrobium, 2 spesies dari Genus Vanda, 1 spesies dari Genus Ascosentrum, 2 spesies dari Genus Spathoglottis, dan 2 spesies dari Genus Paphiopedilum. Spesies-spesies tersebut meliputi : Dendrobium nindii Dendrobium laxiflorum Vanda sanderiana Dendrobium lasianthera Dendrobium strepsiceros Vanda tricolor Dendrobium gouldii Dendrobium stratiotes Dendrobium lineale Dendrobium bracteosum Dendrobium tangerinum Dendrobium macrophyllum Ascosentum miniatum Paphiopedilum praestan Paphiopedilum glaucophyllum Spathoglottis plicatta Spathoglottis kimbaliana 3.3.3 Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Pertimbangan tersebut yaitu jenis Anggrek yang diamati harus beranekaragam, memiliki akar, batang, daun yang masih segar (tidak layu), dan bunga yang telah mekar sempurna. 3.4 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dalam penelitian ini ada 2 tahapan, yaitu: tahap persiapan, dan tahap pelaksanaan.

41 3.4.1 Tahap Persiapan Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan yaitu: 1. Alat tulis 2. Penggaris 3. Kamera 4. Kertas label 5. Tanaman Anggrek Genus Dendrobium, Genus Vanda, Genus Ascocentrum, Genus Spathoglottis, dan Genus Paphiopedilum di Kebun DD Orchid Nursery, Kota Batu. 3.4.2 Tahap pelaksanaan Langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan objek studi STO (Satuan Taksonomi Operasional) yang akan diteliti di kebun DD Orchid Nursery. 2. Mengidentifikasi ciri morfologi dari masing-masing STO. 3. Menentukan ciri morfologi yang akan dijadikan parameter penelitian. 4. Menyusun ciri/karakter parameter penelitian tersebut ke dalam tabel karakter STO untuk memudahkan pengamatan objek studi. 5. Membandingkan ciri pada masing-masing STO dengan ciri pada parameter penelitian. Karakter yang sesuai diberi kode (+), karakter yang tidak sesuai diberi kode (-). 6. Membuat matriks jumlah pasangan STO yang sesuai dan tidak sesuai. 7. Menghitung koefisien asosiasi, analisis kelompok (cluster analysis), dan analisis diskriminasi menggunakan program SPSS 17.

42 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Tahapan Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi lapangan, yaitu pengamatan secara langsung ke tempat penelitian untuk mendapatkan data berupa ciri-ciri morfologi atau karakterisasi anggrek yang menjadi obyek penelitian. b. Studi literatur, yaitu mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, khususnya mengenai seluk beluk anggrek, yang meliputi buku, jurnal, dan laporan hasil penelitian yang membahas karakter morfologi anggrek, panduan karakterisasi anggrek, metode taksimetri dan hubungan kekerabatan sebagai acuan dalam penelitian ini. Salah satu yang digunakan adalah panduan karakterisasi tanaman hias anggrek dari Departemen Pertanian (2004). 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data sebagai berikut: Tabel 3.1 Karakter Parameter Penelitian STO (Satuan Taksonomi Operasional) 17 Spesies Anggrek No. Karakter X1 Tipe pertumbuhan 1 Monopodial 2 Sympodial X2 Tipe Perakaran 1 Akar tanah 2 Akar udara 3 Akar lekat X3 Bentuk daun 1 Jarum 2 Lonjong 3 Lanset X4 Bentuk ujung daun 1 Lancip Spesies A B C D E F G H I J

43 2 Bergigi tiga 3 Bergerigi X5 Susunan daun 1 Tergulung bersama 2 Rangkap X6 Bentuk tepi daun 1 Mengutuh 2 Mengombak X7 Tekstur permukaan 1 Gundul 2 Meroma 3 Menepung X8 Simetri daun 1 Asimetri 2 Simetri X9 Panjang daun 1 < 20 cm (Pendek) 2 20 cm (Panjang) X10 Lebar daun 1 < 3 cm (Sempit) 2 3 cm (Lebar) X11 Ketebalan daun 1 < 1 mm (Tipis) 2 1 mm (Tebal) X12 Warna daun 1 Hijau tua/ pekat 2 Hijau muda/ pucat X13 Pseudobulb 1 Memiliki pseudobulb 2 Tidak memiliki pseudobulb X14 Posisi Pembungaan 1 Pangkal/sisi pseudobulb 2 Sisi/ di antara 2 ketiak daun 3 Pucuk X15 Tipe Pembungaan 1 Berbunga tunggal 2 Tandan X16 Bentuk Bunga 1 Bulat 2 Bintang 3 Keriting 4 Bertanduk X17 Bentuk Sepal 1 Lanset 2 Lonjong 3 Oval 4 Bulat telur sungsang X18 Warna Sepal 1 Kuning 2 Orange 3 Coklat 4 Putih 5 Hijau 6 Ungu X19 Bentuk Petal

44 1 Lurus 2 Lonjong 3 Oval 4 Bulat telur sungsang 5 Agak membulat X20 Warna Petal 1 Kuning 2 Orange 3 Coklat 4 Putih 5 Hijau 6 Ungu X21 Bentuk Labellum 1 Segitiga 2 Bulat 3 Bulat telur sungsang 4 Trapesium 5 Sendok X22 Warna Labellum 1 Kuning 2 Orange 3 Coklat 4 Putih 5 Hijau 6 Ungu X23 Panjang Bunga 1 < 5 cm (pendek) 2 5 cm (panjang) X24 Lebar Bunga 1 < 3 cm (sempit) 2 3 cm (lebar) X25 Jumlah kuntum 1 < 10 kuntum 2 10 kuntum X26 Aroma Bunga 1 Beraroma 2 Tidak beraroma (Sumber: Panduan karakterisasi tanaman hias anggrek dari Departemen Pertanian, 2004). 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam metode taksimetri menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 17 dilakukan dengan menghitung: 1. Koefisien Asosiasi Analisis koefisien asosiasi bertujuan untuk menunjukkan kemiripan secara sederhana pada masing-masing STO (Satuan Taksonomi Operasional)

45 (Wijayanti et al., 2015). Setelah membandingkan ciri pada masing-masing STO dengan ciri/ karakter pada parameter penelitian, kemudian karakter yang sesuai diberi kode (+) dan karakter yang tidak sesuai diberi kode (-). Selanjutnya, dilakukan skoring (data diubah menjadi data skor) agar mudah dimasukkan dalam program SPSS 17 dan dihitung menggunakan frequencies untuk mendapatkan distribusi frekuensi sesuai kategori atau data awal dan kemudian variabel dibuat data baru yang berjumlah dua, yaitu distribusi frekuensi data binner. Data binner tersebut kemudian dihitung dengan program SPSS 17 menggunakan Simple Matching Measure sehingga akan didapatkan matriks koefisien asosiasi. 2. Analisis Kelompok (Cluster Analysis) Matriks koefisien asosiasi yang telah diperoleh kemudian digunakan untuk mendapatkan data analisis kelompok. Analisis kelompok dilakukan dengan cara mengelompokan dan membandingkan pasangan STO yang memiliki hubungan kekerabatan paling dekat yaitu pasangan STO yang memiliki nilai koefisien asosiasi tertinggi berdasarkan matriks koefisien asosiasi. Hasil dari analisis kelompok disajikan dalam bentuk diagram dendrogram yang menunjukkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar spesies tersebut. 3. Diskriminasi atau Pembeda Diskriminasi atau pembeda dilakukan untuk menentukan ciri konstan yang dilihat dari nilai terbanyak dengan cara menelaah kembali ciri yang digunakan (Abler, 1987 dalam Wijayanti et al., 2015). Data diskriminasi

46 didapatkan dengan melakukan perhitungan komputer program SPSS 17 menggunakan uji Chi-square. 3.7 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi Bahan dari penelitian ini yang akan dikaji untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar adalah proses dan hasilnya. Adapun yang dimaksud proses di sini adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam penelitian, yaitu dimulai dari perencanaan kegiatan sampai pengambilan keputusan, sedangkan hasilnya adalah fakta dan konsep yang diperoleh. Namun, tidak semua proses dan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi, sehingga harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Menurut Suhardi (2007), hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber belajar melalui beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi proses dan produk penelitian yang meliputi: a. Menganalisis kejelasan potensi dari hasil penelitian. b. Menganalisis kesesuaian hasil penelitian dengan kompetensi dasar (KD) yang tercantum. c. Menganalisis sasaran materi dan peruntukkan, sasaran materi sesuai dari hasil penelitian dan diperuntukkan pada peserta didik kelas berapa sesuai dengan isi materi. d. Menganalisis kejelasan informasi yang diungkap berupa fakta-fakta yang didapatkan dari hasil penelitian. e. Menganalisis pedoman eksplorasi yang dapat dilakukan oleh peserta didik dengan pedoman prosedur kerja yang sudah dimodifikasi.

47 f. Menganalisis perolehan yang akan dicapai berupa pengembangan keterampilan, pengembangan karakter, dan pengembangan konsep. 2. Menyeleksi dan memodifikasi hasil penelitian yang sudah memenuhi persyaratan sumber belajar sebagai sumber belajar biologi berupa memodifikasi silabus pemerintah. 3. Merancang hasil penelitian yang sudah diseleksi dan dimodifikasi menjadi suatu rancangan sumber belajar.