GURU DAN TEKNOLOGI. Diah Banyuni. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani. Page 1

PENGANTAR E-LEARNING

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3)

Sistem Informasi. .:: SI dan Proses Pembelajaran ::.

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja, serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN METODE PEMBELAJARAN. R. Nety Rustikayanti

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1

BAB I PENDAHULUAN. sekolah kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang Undang Sistem

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi

Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT)

PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

JKPM VOLUME 4 NOMOR 2 OKTOBER 2017 e ISSN : ; p ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI KELAS

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan

penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika. Namun, sampai saat ini masih banyak

BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI WhatsApp MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POKOK BAHASAN PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN


BAB I PENDAHULUAN. karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad informasi. Seiring dengan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN SEMI-INDIVIDUAL

S a h i d Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan penelitian ilmu pendidikan mengisyaratkan bahwa proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

Diah Pitaloka Handriani SMP Negeri 1 Surakarta

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 21 ini perkembangan teknologi informasi sudah. berkembang secara pesat, begitu juga dengan dunia pendidikan

ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM

PERANAN DIALOG DALAM SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH. Titi Chandrawati 1 dan Suryo Prabowo 2

Oleh : Elly Arliani dan Djamilah Bondan Widjajanti Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Pendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning :

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

Model Pembelajaran Computer Support Collaborative Learning (CSCL)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (TIK), dan lahirnya masyarakat berbasis ilmu pengetahuan

UPI Bandung. Tugas Kuliah Komputer Masyarakat

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Studi Deskriptif Mengenai Student Centered Learning yang Diterapkan. pada Siswa di SMA X Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia yang. terpenting adalah mengenai : peningkatan mutu, pemerataan kesempatan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEB PADA MATERI TRIGONOMETRI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membangun sendiri pengetahuannya. Hal ini menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

di susun dari berbagai sumber oleh

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PARADIKMA BARU PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru

Belajar dan Pembelajaran. Saiful Amien, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Implementasi Model Direct Instruction untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan Potensi Kecerdasan Multiple Intelegence

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kompetensi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

Transkripsi:

GURU DAN TEKNOLOGI Diah Banyuni Abstrak Guru dan Teknologi di dunia pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan, Guru dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam penguasaan teknologi. Dengan pemanfaatan teknologi, pembelajaran yang diberikan guru akan dapat lebih aktual dan dapat meningkatkan daya pikir serta kreativitas guru dan siswa. Untuk menerapkan teknologi di bidang pendidikan dihadapi beberapa kendala, terutama kendala dari kesiapan guru sebagai pelaksana proses pengajaran. Perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan terutama dalam proses pembelajaran. Apabila guru mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran dengan bijaksana dan memiliki kedisiplinan, maka banyak keuntungan yang akan diperoleh bagi peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Pendahuluan Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di berbagai bidang maka dunia pendidikan juga harus menyesuaikan diri mengikuti perkembangannya, terutama Guru dan Teknologi di dunia pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan, guru dituntut untuk mengetahui dan mengikuti kemajuan serta perkembangan teknologi, karena dengan memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar serta mengembangkannya menjadi suatu pembelajaran yang membuat siswa mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkomunikasi dengan baik, akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang mumpuni. Untuk itu, guru dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam penguasaan teknologi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya jurang pemisah yang terlalu lebar antara penguasaan pengetahuan guru dengan penguasaan pengetahuan siswa. Pada awalnya techer-centered merupakan pendekatan yang paling banyak digunakan dalam sistem pendidikan. Dengan pendekatan teacher-centered, siswa

menerima ilmu pengetahuan hanya dari satu sumber, yaitu penjelasan dari guru sebagai satu-satunya sumber ilmu bagi para siswa. Pada perkembangan selanjutnya posisi guru bergeser menjadi seorang fasilitator yang harus mampu menjembatani antara perkembangan pengetahuan dan teknologi dengan para siswanya, sehingga dengan pendekatan student center menuntut para guru agar mau dan mampu meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya secara terus menerus. Dengan pemanfaatan teknologi secara optimal, pembelajaran yang diberikan guru akan dapat lebih aktual dan dapat meningkatkan daya pikir serta kreativitas guru dan siswa. Seorang guru akan dengan mudah mencari bahan-bahan ajar yang sesuai dengan bidangnya, seorang siswa dapat mendalami ilmu yang didapatkan dengan didukung oleh kemampuan untuk mencari informasi tambahan di luar yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa tidak hanya tejebak dengan kegiatan rutinitas seperti membaca, melihat dan menghafal mata pelajaran akan tetapi diharapkan siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas mendapatkan pembelajaran dalam bentuk multimedia dan simulasi yang lebih bemakna. Kendala dan Tantangan Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Untuk menerapkan teknologi di bidang pendidikan dihadapkan pada beberapa kendala, terutama kendala dari kesiapan guru sebagai pelaksana proses pengajaran. Becta (2004) dalam Peter D.John dan Steve Wheeler (2008) membagi kendalakendala yang dihadapi guru di bidang ICT ke dalam dua kategori yaitu, kendala Eksternal dan kendala Internal. Kendala Eksternal (External barriers) terdiri dari : 1) Lack of access to resources, 2) Lack of time, 3) Lack of effective training, 4) Technical problems. Kendala Internal (Internal barriers) terdiri dari : 1) Lack of confidence, 2) Resistance to change and negative attitudes, 3) No perception of benefits. British Educational Communications and Technology Agency (Becta 2004) dalam Peter D.John dan Steve Wheeler (2008), menyimpulkan bahwa kurangnya

kepercayaan diri (Lack of confidence) dari guru terhadap penggunaan ICT dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari mereka jarang menggunakan ICT. Hal tersebut akan berdampak kepada kurangnya penguasaan keahlian (Lack of competence) guru dalam menggunakan ICT, baik penggunaan software maupun penggunaan hardware. Kondisi ini akan menghalangi kegiatan-kegiatan dan keinginan dalam mempelajari dan menggunakan ICT lebih lanjut. Kurangnya dukungan teknis (Lack of technical support) juga akan berdampak terhadap kurangnya kepercayaan diri dan kurangnya penguasaan keahlian, sedangkan Kurangnya waktu menjadi hal yang penting, karena untuk menjadi percaya diri dan akhli serta untuk mengembangkan ide-ide baik dalam pengembangan profesi yang formal maupun informal dalam menggunakan teknologi baru, para guru membutuhkan banyak waktu. Lebih tegasnya Cuban et al (2001) dalam Peter D.John dan Steve Wheeler (2008) menggaris bawahi begitu pentingnya waktu, adalah sebagai berikut : 1. Semakin banyak memiliki waktu yang lebih fleksibel, guru akan dapat menggunakan software dengan lebih bebas dan leluasa. 2. Lebih lanjut guru akan lebih banyak belajar dengan mempelajari model pembelajaran yang terbaru 3. Restrukturisasi jadwal sehingga guru dapat merencanakan dengan mempraktekkan bagaimana menyatukan teknologi baru dan material digital 4. Fleksibilitas hardware dan software untuk memberikan waktu kepada guru agar memiliki pengalaman sendiri, sehingga mereka secara personal lebih tertarik terhadap teknologi British Educational Communications and Technology Agency (Becta 2004) dalam Peter D.John dan Steve Wheeler (2008) menggambarkan keterkaitan akan kendala-kendala tersebut, sebagaiberikut :

Lack of teacher home access Lack of teacher school access Lack of hardware Classroom management issues Suites v Clusters debate Age and reliability issues Sustainability issues Lack of fitness for purpose Poor organisation Poor quality hardware Lack of Access Lack of time Inappropriate software Peningkatan kompetensi guru sudah menjadi keharusan dan untuk itu perlu adanya pelatihan yang komprehensip untuk setiap guru. Agar mereka mampu mengembangkan keterampilan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran. Dengan adanya uji kompetensi guru secara online, pendidikan bagi guru secara online, serta penilaian kinerja online, membuat guru mau tidak mau harus belajar menggunakan ITC. Meningkatkan Pembelajaran melalui Teknologi Perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan terutama dalam proses pembelajaran. Apabila guru mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran dengan bijaksana dan memiliki kedisiplinan, banyak keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh bagi peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Mohammad Surya dalam makalahnya menyatakan, menurut Rosenberg

(2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: dari pelatihan ke penampilan, dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, dari kertas ke on line atau saluran, fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dari waktu siklus ke waktu nyata Sudah saatnya para guru dan calon pendidik masa depan untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran seoptimal mungkin. Dunia pendidikan dan dunia Teknologi Informasi harus bersinergi, sehingga teknologi dalam pembelajaran akan berkualitas dan akan dapat dikembangkan dengan adanya sinergi antara keterampilan teknologi dan kreatifitas pembelajaran dari para guru. Selanjutnya McKeachie s (2006), menyatakan beberapa keuntungan yang didapat apabila menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, yaitu : 1. Memberikan kesempatan untuk meningkatkan pembelajaran bagi siswa yang tidak mungkin atau yang sangat susah. 2. Tujuan pembelajaran yang lebih specifik akan lebih efektif 3. Dapat mengambil keuntungan dengan mendapatkan informasi-informasi penting melalui online. 4. Mempesiapkan siswa agar sukses dalam menghadapi abad ke 21 Mengajar dengan memanfaatkan teknologi memiliki empat komponen penting yaitu : siswa, guru, materi isi, dan alat atau hardware teknologi itu sendiri. Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru. Materi yang berkualitas dan bermakna harus tersedia dengan dukungan kultural bagi siswa dan guru. Guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber teknologi dan internet untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik. Sumber-sumber

teknologi atau alat Teknologi berupa komputer, internet, LCD dan lain-lain, harus tersedia yang akan menunjang proses pembelajaran. Mengajar melalui teknologi dapat digambarkan sebagai berikut, McKeachie s (2006), : Technology skill level Technology access Learning styles Cognitive level Discipline Students Instuctor Teaching with Technology Course Content Technology Tools Tecnology skill level Time availability Role as teacher Tecnology types Tecnology uses Jika guru sudah timbul rasa ketertarikan terhadap teknologi, sebagai langkah awal dalam proses pembelajaran dapat dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut: Mulailah dengan membuat presentasi pengajaran dengan menggunakan program power point atau pogram yang lainnya dan tampilkan sebagai alat pembelajaran di kelas. Gunakan email sebagai sarana komunikasi dan pemberian tugas-tugas kepada siswa.

Lakukan diskusi, pembicaraan dan pemberian tugas di kelas dengan melibatkan siswa untuk mencari sumber-sumber pembelajaran yang bisa diakses melalui internet. Saat menerapkan teknologi dalam pembelajaran guru harus sudah siap untuk perubahan dan penyesuaian, mau membuka diri dan siap belajar dengan perubahan tersebut. Buatlah blog sebagai sarana untuk menuangkan pengalaman-pengalaman saat mengajar ini akan menjadi sarana bagi guru lain dengan saling bebagi ilmu atau bahkan memberikan saran untuk perkembangan proses pembelajaran. Guru juga adalah seorang pembelajar dengan belajar hal-hal yang baru. Sebagai seorang yang sedang belajar maka kunci yang paling penting adalah eksplorasi. Di tengah perkembangan teknologi yang sedemikian pesat selalu ada kendala, sesuai dengan yang telah dibicarakan diawal dari penulis, kendala yang terbesar bagi seorang guru adalah waktu untuk belajar. Untuk itu wajar kiranya guru juga belajar dari berbagai macam sumber, bahkan belajar dari siswanya sendiri, karena dalam hal teknologi mereka adalah salah satu sumber belajar yang bisa diandalkan. Dampak Teknologi dalam Pengajaran Meskipun pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan baik dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran siswa di kelas secara lebih efektif dan produktif serta meningkatkan kualitas pembelajaran, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi ketertarikan anak-anak akan lebih tertarik dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Tentunya perlu bimbingan dan pendampingan baik di sekolah maupun di rumah. Sehingga proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual dapat dikurangi dibandingkan dengan proses pembelajaran yang bersifat sosial. Dari sisi informasi yang didapat, tidak menjamin bahwa informasi tersebut tepat atau sesuai sehingga diperlukan sikap dari anak yang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat

manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing. McKeachie s (2006), memberikan saran untuk mengevaluasi dampak dari penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, baik itu dalam pengembangan kurikulum maupun progam, dengan membuat daftar pertanyaan sebagai berikut : Apakah dengan penggunaan teknologi dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran siswa? (dapat dievaluasi melalui hasil pre dan post-test serta membandingkan sikap dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran dilaksanakan) Apakah dengan penggunaan teknologi dapat membantu merubah penggunaan waktu belajaran siswa baik di dalam maupun di luar kelas? (dengan membuat pertanyaan dan jawaban melalui diskusi atau blog) Apakah dengan penggunaan teknologi dapat merubah perilaku dan praktek dalam proses pembelajaran? ( contoh perubahan termasuk : kualitas interaksi antara guru dan siswa maupun interaksi antar siswa, model interaksi dan non interaksi pembelajaran, cara menggunakan bebagai model pembelajaran, kebiasaan aktifitas pembelajaran dan latihan siswa, hubungan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata, serta kualitas dan seringnya balikan untuk dan dari siswa). Apakah dengan teknologi dapat meningkatkan pengajaran yang efektif dan efisien? (contoh dapat berupa: penggunaan waktu di kelas, waktu mengajar baik persiapan maupun pengelolaannya, waktu siswa dalam pelaksanakan tugas-tugas, akses sumber belajar, dan menyamakan kehadiran dan partisipasi di dalam kelas). Simpulan Memadukan Pemanfaatan teknologi yang sesuai dan tepat guna di dunia pendidikan khususnya bagi guru dalam proses pembelajaran memerlukan pertimbangan dan kehati-hatian baik dalam isi materi, penggunaan berbagai alat teknologi, akses siswa serta sudut pandang guru. Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran dapat merubah metoda dan pendekatan pembelajaran begitupun dapat merubah sikap,

motivasi, dan ketertarikan akan subjek. Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaan dengan kehati-hatian dan perencanaan yang baik, dapat memberikan keuntungan dalam pengembangan proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan lebih berkualitas sehingga akan berdampak terhadap hasil belajar siswa akan lebih meningkat dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu menjadi manusia generasi penerus bangsa yang mumpuni. Daftar Pustaka McKeachie s (2006). Teaching Tips Strategies, Research, and Theory for College and University Teachers. United State of America : MPS Limeted, A Macmillan Company Peter D. John and Steve Wheeler (2008). The Digital Classroom Harnessing Technology for the Future. New York : Routledge Prof. Dr. H. Mohamad Surya. Makalah dalam Seminar Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Jarak Jauh dalam Rangka Peningkatan Mutu Pembelajaran, diselenggarakan oleh Pustekkom Depdiknas, tanggal 12 Desember 2006 di Jakarta.