PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ORIENTASI REALITA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Jiwa Daerah Provsu Medan. Oleh. Sulastri Pasaribu

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Stimulasi Persepsi Halusinasi

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PENYALURAN ENERGI

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PENINGKATAN HARGA DIRI

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. perilaku adaptif (Keliat, 2004). Terapi modalitas adalah terapi dalam keperawatan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Saat ini saya sedang melakukan

Disusun oleh : Kelompok 1. Kelas : IIIB KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

Koping individu tidak efektif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis multi dimensi yang melanda masyarakat saat. ini telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Interaksi Sosial

b Klasifikasi Halusinasi Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan karakteristik tertentu, diantaranya :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya

BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok

PRE PLANING TAKS ULAR BERNOMER DAN PESAN BERANTAI

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA KLIEN MENARIK DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI NTB

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA KLIEN MENARIK DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI NTB

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

BAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok Oleh Perawat Pada Pasien Rawat Inap di RSD Madani Palu Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok atau masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh terpenuhinya kebutuhan dasar

BUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015

BAB II TINJAUAN TEORI. maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri).

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENATALAKSANAAN REGIMENT TERAPEUTIK INEFEKTIF

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM. Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan proses pikir : Waham

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lansia. Semua individu mengikuti pola perkemban gan dengan pasti. Setiap masa

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Gangguan jiwa adalah sebuah penyakit dengan. manifestasi dan atau ketidakmampuan psikologis atau perilaku yang

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK USIA 1-3 TAHUN

Rakhma Nora Ika Susiana *) Abstrak

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. : Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pelaksanaan Terapi. Provsu Medan

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA

BAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN PADA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasakan sebagai ancaman (Nurjannah dkk, 2004). keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

INTISARI. Ni Wayan Margitri, Lilis Murtutik

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)


BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI-SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA

BAB II TINJAUAN TEORI

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

BAB II TINJAUAN TEORI. kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman.

Depresi pada Lansia. Masalah Keperawatan Risiko Bunuh Diri

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

NURSING CARE PLAN (NCP)

INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

SATUAN ACARA PENYULUHAN PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA MENARIK DIRI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

BAB I PENDAHULUAN. dikenali meliputi kausa pada area organobiologis, area psikoedukatif, dan area sosiokultural.

Transkripsi:

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI TAK Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempumyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. B. JENIS-JENIS TAK Terapi aktivitas kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang paling banyak ditemukan dikelompokkan sebagai berikut : 1. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara fisik) 2. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sensori) 3. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah dapat mengontrol halusinasinya, klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita dn sehat secara fisik) 4. TAK stimulasi persepsi : halusinasi (untuk klien dengan halusinasi) 5. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan harga diri rendah) 6. TAK penyaluran energi (untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri 1

yang telah dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat secara fisik) C. PENGORGANISASIAN 1. Pelaksanaan Jenis TAK Sesi Hari Tanggal Waktu Tempat Sosialisasi: menarik diri 1 2 2. Pengorganisasian Kelompok Jenis TAK Sesi Leader Co leader Fasilitator Observer Sosialisasi: 1 menarik diri 2 3. Persiapan Lingkungan - Ventilasi baik - Penerangan cukup - Suasana tenang - Pengaturan posisi tempat duduk (setting) D. PERAN DAN FUNGSI TERAPIS a. Leader Tugas: - Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok. - Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy. - Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK. 2

- Memimpin diskusi kelompok. b. Co. Leader Tugas: - Membuka acara. - Mendampingi Leader. - Mengambil alih posisi leader jika leader bloking. - Menyerahkan kembali posisi kepada leader. - Menutup acara diskusi. c. Fasilitator Tugas: - Ikut serta dalam kegiatan kelompok. - Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya therapy. d. Observer Tugas: - Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia). - Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan. E. KRITERIA DAN INDIKASI Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalh upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. 1. Tujuan Tujuan umum TAKS yaitu klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap. Sementara tujuan khususnya adalah: - Klien mampu memperkenalkan diri - Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok 3

- Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok - Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan - Klien mampu menyampaikan dan membicarkan masalah pribadi pada orang lain - Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok - Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah dilakukan 2. Aktivitas dan Indikasi Aktivitas TAKS dilakukan 7 sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien.klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan hubungan sosial berikut: - Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal - Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan stimulus. F. SETTING L K K Co O K K K F K 4

Keterangan : - L : Leader - Co : Co leader - F : Fasilitator - O : Observer - K : Klien Petunjuk Klien duduk melingkar bersama perawat. 5

BAB 2 APLIKASI TAK SOSIALISASI : MENARIK DIRI SESI 1 A. TUJUAN Klien mampu memperkaenalkan diri dengan menyebutkan : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi B. SETTING 1. Kklien danterapis duduk bersama dalam satu lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang C. ALAT 1. Tape recorder 2. Kaset lagu/ musik yang lain 3. Bola tenis 4. Buku catatan dan pulpen 5. Jadwal kegiatan klien D. METODE 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab 3. Bermain peran atau simulasi E. LANGKAH KEGIATAN 1. Persiapan 6

a. Memilih klien ssuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial: menarik diri b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi Pada tahap ini terapis melakukan : a. Memberi salam terapeutik: salam dari terapis b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini c. Kontrak : Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri Menjelaskan aturan main yaitu sebagai berikut: Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan ± 45 menit Stiap kien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. 3. Tahap kerja a. Jelaskan kegiatan yaitu kaset pada tape recorder atau musik akan dihidupkan serta bol diedarkan berlawanan arah jarum jam. Dan pada saat tape dimatikan, maka anggota kelompok yang memegangbola memperkenakan diri b. Hidupkan kaset pada tape recorder atau musik dan edarkan bola tenis berlawanan jarum jam 7

c. Pada saat tape/musik dimatikan, anggota kelompok yag memegang bola mendapat gilran untukmenyebutkan: salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asa dimulai dari terapis sebagai contoh d. Tulis nama panggilan pada kertas atau papan nama dan tempel atau pakai. e. Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan 4. Tahap terminasi a. Evaluasi Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari Masukkan kegiatan memperkenalkan diri pda jadwal kegiatan harian klien c. Kontrak yang akan datang Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota kelompok Menyepakati waktu dan tempat 8

9

F. EVALUASI DAN DOKUMENTASI SESI I I. EVALUASI SESI I : TAKS Kemampuan Memperkenalkan Diri a. Kemampuan Verbal No. Aspek yang dinilai Nama Klien 1. Menyebutkan nama lengkap 2. Menyebutkan nama panggilan 3. Manyebutkan asal 4. Menyebutkan hobi Jumlah b. Kemampuan Non Verbal No. Aspek yang dinilai Nama Klien 1. Kontak mata 2. Dduk tegak 3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai 4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Jumlah 10

Petunjuk : 1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK 2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda cek list ( ) jika ditemukan kemampuan pada klien,atau tanda (x) jika tidak ditemukan. 3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilain 0,1 atau 2 klien belum mampu. II. DOKUMENTASI Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri pada lien lain di runag rawat (buat jadwal). SESI II A. TUJUAN Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok: 11

a. Memperkenalkan diri sendiri: nama lengkar, nama penggilan, asal dan hobi b. Menanyakan data diri anggota kelompk lain: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi B. SETTING 1. Klien dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang C. ALAT 1. Tape recorder 2. Kaset lagu/ musik yang lain 3. Bola tenis 4. Buku catatan dan pulpen 5. Jadwal kegiatan klien D. METODE 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab 3. Bermain peran atau simulasi E. LANGKAH KEGIATAN 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelmpok pada sesi I TAKS b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi Pada tahap ini terapis melakukan : 12

a. Memberi salam terapeutik 1. salam dari tearapis 2. peserta dan terapis memakai papan nama b. Evaluasi dan validasi 1. Menayakan perasaan klien saat ini 2. Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain c. Kontrak : Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu berkenalan dengan angot kelompok Menjelaskan aturan main yaitu sebagai berikut: Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan ± 45 menit Stiap kien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. 3. Tahap kerja a. Jelaskan kegiatan yaitu kaset pada tape recorder atau musik akan dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan arah jarum jam. b. Pada saat tape dimatikan, maka anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebelah kanan dengan cara: 1. Memberi salam 2. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi 13

3. Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan bicara 4. Dimulai oleh terapis sebagai contoh c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran d. Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan bola. Pada saat tape dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk memperkenalkan anggota kelompok yang di sebelah kanannya kepada kelompok, yaitu: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.dimulai oleh terapis sebagai contoh. e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giiran f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan 4. Tahap terminasi a. Evaluasi Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal harian kegiatan klien c. Kontrak yang akan datang 14

Menyepakati kegiatan berikut yaitu bercakap-cakap entang kehidupan pribadi Menyepakati waktu dan tempat 15

F. EVALUASI DAN DOKUMENTASI SESI II I. EVALUASI Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk TAKS sesi 2, dievaluasi kemampuan klien dalam berkenalan secara verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi sebagai berikut: a. Kemampuan Verbal SESI II : TAKS Kemampuan Berkenalan No. Aspek yang dinilai Nama Klien 1. Menyebutkan nama lengkap 2. Menyebutkan nama panggilan 3. Manyebutkan asal 4. Menyebutkan hobi 5. Menanyakan nama lengkap 6. Menanyakan nama panggilan 7. Menanyakan asal 8. Menanyakan hobi Jumlah 16

b. Kemampuan Non Verbal No. Aspek yang dinilai Nama Klien 1. Kontak mata 2. Duduk tegak 3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai 4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Jumlah 17

Petunjuk : 1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS 2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda cek list ( ) jika ditemukan kemampuan pada klien,atau tanda (x) jika tidak ditemukan. 3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan: Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapa nilai 6, disebut belum mampu jika mendapat nilai 5 Kemampuan nonverbal, disebut mampu jikamendapat nilai 3 atau 4, disebut belum mampu jka mendapat nilai 2. II. DOKUMENTASI Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah: klien mengikuti TAKS sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal dan nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buat jadwal. 18

DAFTAR PUSTAKA Keliat, Budi Anna (2005) Keperawatan Jiwa : Terapi Aktifitas Kelompok. Jakarta : EGC Stuart dan Sundeen (1998) Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta : EGC Azizah, Lilik Ma rifatul (2010) Buku Panduan Praktek Keperawatan Jiwa. Stikes Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto. Mahnum (2007) http://www.taksosialisasi-menarikdiri.web.com. 19