RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk NPK (15:15:15)

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

BAB I PENDAHULUAN. yang menduduki urutan kedua setelah kedelai (Marzuki, 2007), Kebutuhan kacang tanah di Indonesia mencapai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.))

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

BAHAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

Volume 10 Nomor 2 September 2013

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

JURNAL SAINS AGRO

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

RESPON APLIKASI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum.l)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH DOSIS PUPUKKANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASILKACANG TANAH(ARACHYS HIPOGEA L.) Masna Manurung 1)

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

Agrium, Oktober 2013 Volume 18 No 2

Volume 11 Nomor 2 September 2014

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

PENGARUH BERBAGAI MACAM BAHAN ORGANIK DAN PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

Transkripsi:

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR [RESPONSE TO GROWTH AND YIELD OF PEANUT ON APPLICATION OF ORGANIC SOLIDS AND LIQUIDS DOSAGE FERTILIZER] Deni Suprianto 1) dan Insan wijaya 1) 1) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember Email: insanwijaya.jr@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hyphogaea) akibat pemberian dosis pupuk organic padat dan cair. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan faktor pupuk organik Padat : 0 kg/petak (), 0,4 kg/petak (), 0,6 kg/petak () dan 0,9 kg/petak () serta faktor dosis pupuk cair: 0 cc/l (N0), 1 cc/l (N1), 2 cc/l (N2) dan 3 cc/l (N3). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik Padat berpengaruh terhadap tinggi tanaman (15 hst) dan jumlah cabang (30 hst). pupuk cair berpengaruh terhadap berat basah dan kering tanaman, sedangkan interaksi antara pupuk organik Padat dan pupuk cair berpengaruh terhadap berat basah dan kering tanaman dengan kombinasi perlakuan terbaik adalah pupuk organik padat 0,6 kg/petak dan pupuk organik cair 3 cc/l (N3) pada berat basah tanaman dan pupuk organik padat 0,9 kg/petak dan pupuk organik cair 2 cc/l (N2) pada berat kering tanaman. Kata kunci : Pupuk padat, pupuk cair dan tanaman kacang tanah. ABSTRACT The present study to investigate the response of Growth and Yield of Peanut (Arachis hyphogaea) due to dosing solid and liquid organic fertilizer. The study used a randomized block design (RAK) to the treatment of solid organic fertilizer factor: 0 kg / plot (), 0.4 kg / plot (), 0.6 kg / plot () and 0.9 kg / plot ( ) as well as a dose of liquid fertilizer factor: 0 cc / l (N0), 1 cc / l (N1), 2 cc / l (N2) and 3 cc / l (N3). Each combination treatment was repeated three. The results showed that treatment of solid organic fertilizer effect on plant height (15 DAT) and the number of branches (30 DAT). Liquid fertilizer treatment effect on wet and dry weight of the plant, while the interaction between the solid organic fertilizer and liquid fertilizer effect on wet and dry weight of plants with the best treatment is a combination of solid organic fertilizer 0.6 kg / plot and liquid organic fertilizer 3 cc / L ( N3) on the weight of the wet plants and solid organic fertilizer 0.9 kg / plot and liquid organic fertilizer 2 cc / l (N2) on the dry weight of the plant. Keywords: solid fertilizer, liquid fertilizer and plant peanuts. PENDAHULUAN Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara ekonomi merupakan tanaman kacang-kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, sehingga berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. Biji kacang tanah dapat digunakan langsung untuk pangan dalam bentuk sayur, di goreng atau di rebus, dan sebagai bahan baku industri seperti keju, sabun dan minyak, serta brangkasannya untuk pakan ternak dan pupuk (Marzuki, 07). Hasil tanaman kacang tanah di Indonesia tergolong rendah, karena masih berada di bawah potensi produksi. Hasil kacang tanah lokal baru mencapai 1,45 ton ha -1, lebih rendah dibanding dengan potensi hasil varietas unggul seperti; varietas Panter dan Singa yang dapat mencapai hasil 4,5 ton ha -1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi 114 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian kepadatan tanah dan cukup baik ditinjau dari aspek ekologis adalah dengan pemberian pupuk organik dari kotoran hewan (pupuk kandang). Hal positif yang diperoleh dari pemberian pupuk organik tersebut adalah dapat memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, meningkatkan KTK tanah dan kapasitas menahan air (Adisarwanto, 00). Produksi kacang tanah di Kabupaten Jember dari tahun 12 sampai tahun 13 mengalami penurunan sekitar 4.490 ton dari potensi 4.648 ton. Hal ini di nilai lebih baik daripada produksi Kabupaten Banyuwangi yang mengalami peningkatan dari tahun 07 sampai 09 sekitar 3,046 ton dari potensi 2,937 ton. Luas panen kacang tanah di Kabupaten Jember juga mengalami penurunan, dari 154,438 ha (12) menjadi 153.696 ha (13). Luas panen kacang tanah di Provinsi Jawa Timur pada tahun 10 mencapai 172,550 ha dengan produktifitas 12,04 kw/ha dan produksinya mencapai 7,796 ton. Produksi kacang

tanah selama kurun waktu 5 (lima) tahun fluktuatif cenderung meningkat 1,36% sekitar 12,52 ton dari potensi 11,95 ton (BPS, 13). Bahan organik tanah merupakan bahan penting untuk memperbaiki kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Apabila tidak ada masukan bahan organik ke dalam tanah akan terjadi masalah pencucian sekaligus kelambatan penyediaan hara. Bahan organik tanah umumnya diberikan dalam bentuk pupuk organik yaitu bahan organik yang telah didekomposisikan dan siap diberikan ke tanah (Widowati, 09). Pupuk petroganik adalah pupuk yang berasal dari campuran kotoran hewan dan limbah sampah yang sudah melalui proses fermentasi. Pupuk petroganik mempunyai unsur hara makro dan mikro seperti kadar air 4,12%, C/N 10-25, ph 4-8, kadar organik 12,5%, dengan kandungan seperti itu pupuk ptroganik dapat menggemburkan tanah, meningkatkan daya simpan dan daya serap air, memperkaya hara makro dan mikro. Penggunaan pupuk organik alam yang dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi kendala produksi pertanian yaitu Pupuk organik cair. Pemberian pupuk cair dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu langsung diberikan pada tanah, pemberian bersama air irigasi, dan penyemprotan tanaman dengan pupuk langsung (Mulatsih, 10). Pemberian pupuk organik cair dapat meningkatkan jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, indeks luas daun, panjang akar, volume akar, jumlah polong, bobot segar polong per tanaman dan bobot segar polong/hektar. Hal ini diharapkan dengan adanya pemberian pupuk organik cair, salah satunya menggunakan Herbafarm diharapkan dapat meningkatkan kualitas hijauan terutama kandungan protein kasar. volume akar, jumlah polong, bobot segar polong per tanaman dan bobot segar polong/hektar (Rizqiani, dkk, 07). Berdasarkan data di atas maka perlu dilakukan penelitian respon pertumbuhan dan hasil kacang tanah terhadap dosis pupuk organik padat dan cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dosis pupuk padat dan cair terhadap pemberian pupuk petroganik dan nasa. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 13 sampai tanggal April 14 di kebun percobaan Universitas Muhammadiyah Jember, Kabupaten Jember dengan ketinggian ± 89 m di atas permukaan laut. Rancangan penelitian yang digunakan adalah acak kelompok (RAK). yang digunakan terdiri dari dua faktor, yaitu: dengan 3 kali ulangan. disusun secara faktorial. yang diuji terdiri dari dua faktor : Faktor adalah pupuk organik Petroganik yang meliputi : 0 kg/petak (), 0,4 kg/petak (), 0,6 kg/petak () dan 0,9 kg/petak () serta faktor kedua dosis Nasa yang meliputi : 0 cc/l (N0), 1 cc/l (N1), 2 cc/l (N2) dan 3 cc/l (N3). Masingmasing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan apabila terdapat pengaruh yang nyata atau sangat nyata. Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah : tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, jumlah biji, berat basah tanaman dan berat kering tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian respon dosis pupuk organik padat dan cair terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (arachis hypogaea) dengan menggunakan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang, jumlah cabang, jumlah biji, jumlah polong, berat basah brangkasan, berat kering brangkasan sebagai parameter pengamatan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan diuji dengan uji jarak berganda Duncan jika terdapat pengaruh yang nyata atau sangat nyata. Adapun hasil analisis ragam terhadap masing-masing parameter pengamatan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis ragam terhadap semua parameter pengamatan F-hitung Parameter Pengamatan Dosis Pupuk Organik Padat (P) Dosis Pupuk Organik Cair (N) Interaksi PN Tinggi Tanaman Umur 15 hst 4.889641 * 1.460278 ns 0.25441 ns Tinggi Tanaman Umur 30 hst 0.518099 ns 0.248666 ns 0.214668 ns Tinggi Tanaman Umur 45 hst 0.959291 ns 1.19251 ns 1.199247 ns Jumlah Cabang 15 hst 5.84667 * 0.993805 ns 0.601446 ns Jumlah Cabang 30 hst 3.268478 * 0.939844 ns 0.752335 ns Jumlah Cabang 45 hst 1.924902 ns 0.93124 ns 0.233553 ns Jumlah Polong 0.326129 ns 0.711723 ns 0.777486 ns Jumlah Biji 0.112291 ns 0.67742 ns 0.443385 ns Berat Basah Tanaman 4.484125 * 41.08378 * 9.14297 * Berat Kering Tanaman 8.768729 * 3.403199 * 3.258258 * Keterangan : ** : berbeda sangat nyata * : berbeda nyata ns : tidak berbeda nyata Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 115

Hasil analisis sidik ragam terhadap semua parameter pengamatan menunjuk-kan bahwa perlakuan dosis pupuk organic padat petroganik berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman umur 15 hst, jumlah cabang 15 hst dan 30 hst, berat basah dan berat kering tanaman. namun tidak berbeda nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman 30 dan 45 hst, jumlah cabang 45 hst, jumlah polong dan jumlah biji. Pada perlakuan dosis pupuk organic cair nasa pada seluruh parameter pengamatan menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata, namun pada parameter pengamatan berat basah dan berat kering tanaman berbeda nyata. Interaksi pemberian pupuk organic padat dan pupuk organic cair tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pengamatan, namun berpengaruh nyata terhadap parameter berat basah dan berat kering tanaman. Adapun penjelasan terhadap masing-masing parameter pengamatan disajikan di bawah ini. Tinggi Tanaman Hasil uji beda jarak berganda duncan terhadap faktor perlakuan pupuk organik padat petroganik menunjukkan bahwa perlakuan (petroganik 0,6 kg/petak) tidak berbeda nyata dengan perlakuan (petroganik 0,9 kg/petak) namun berbeda nyata dengan perlakuan (0,4 kg/petak) dan (tanpa pemberian petroganik). tinggi tanaman umur 15 hst tertinggi yaitu oleh perlakuan N1 (pupuk organik padat 0,6 kg/petak dan pupuk organik cair 1 cc/l) yaitu 21,23 cm. Sedangkan tinggi terendah oleh perlakuan N0 (tanpa pemberian pupuk organik padat dan pupuk organik cair) yaitu 18,99 cm. Tabel 2. tinggi tanaman umur 15 hst yang dipengaruhi perlakuan pupuk Petroganik 61.86 a 61.81 a 59.45 b 58.09 b Hasil pengamatan rata-rata tinggi tanaman umur 15 hst akibat perlakuan pupuk organik padat petroganik dan pupuk organik cair nasa disajikan pada Gambar 1. 21,5 21,5 19,5 19 18,5 18 17,5 Gambar 1. Rerata tinggi tanaman akibat perlakuan cair pada tinggi tanaman 15 hst Respon tanaman yang nyata diduga akibat unsur hara makro dan mikro yang terkandung dalam pupuk petroganik, asam amino, asam-asam organik serta senyawa pengatur tumbuh alami seperti auxin yang terkandung di dalamnya. Menurut Gardner et.al (1991), pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh substansi kimia dan konsentrasi yang rendah yaitu yang disebut dengan plant growth regulator yang salah satunya auxin yaitu untuk merangsang pertumbuhan tanaman. Jumlah Cabang Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pupuk petroganik padat berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang 15 hst. Hasil uji beda jarak berganda Duncan terhadap faktor pupuk organik padat yaitu perlakuan (pupuk organik padat 0.9 kg/petak) tidak berbeda nyata dengan perlakuan (0,6 kg/petak pupuk organik padat), namun berbeda nyata dengan semua perlakuan. Tabel 3. jumlah cabang umur 15 hst yang dipengaruhi perlakuan pupuk Petroganik 11.75 a 11.45 ab 10.55 b 9.10 c Kandungan N pupuk padat petroganik berfungsi untuk mensintesa protein dan asam-asam amino, selain itu kandung N pupuk padat petroganik juga merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman seperti halnya jumlah cabang. Pada perlakuan terendah yaitu N0 (tanpa pupuk padat dan cair) mengindikasikan bahwa kekurangan N sehingga pertumbuhan juga terhambat. Jumlah Polong Rataan hasil jumlah polong akibat perlakuan cair disajikan pada Gambar 2. Rataan jumlah polong tertinggi oleh perlakuan N3 yaitu (pupuk organik padat 0,6 kg/petak dan pupuk organik cair 3 cc/l). 60 50 40 30 10 0 Gambar 2. jumlah polong akibat perlakuan cair 116 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian

Berdasarkan Gambar 2, menunjuk-kan bahwa perlakuan dosis pupuk organik padat dan pupuk organik cair maupun interaksi antar kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter jumlah polong tanaman kacang tanah. Polong-polong yang terbentuk berkembang dari bunga-bunga yang muncul saat awal. Polong yang dihasilkan dari bunga yang muncul saat awal mempunyai kesempatan dalam waktu dan persediaan asimilat yang lebih baik dari pada polong-polong yang terbentuk dari bunga-bunga pada saat atau akhir periode pengisian. Andy (11) menyatakan bahwa dari seluruh bunga yang dihasilkan, hanya 55% yang menjadi ginofor dan ginofor yang dihasilkan setelah pembungaan maksimum sampai akhir pembungaan tidak mempengaruhi hasil. Bunga yang bisa menjadi polong terutama adalah bunga yang letaknya dekat dengan tanah sehingga lebih cepat mencapai tanah dan memiliki periode pengisian yang lebih panjang, sehingga polong yang dihasilkan cenderung berisi penuh. Jumlah Biji Hasil pengamatan terhadap jumlah biji akibat perlakuan cair disajikan pada Gambar 3. Rerata jumlah biji tertinggi yaitu 9 oleh perlakuan N2 (pupuk organik padat 0,6 kg/petak dan pupuk organik cair 2 cc/l). Sedangkan rata-rata jumlah biji terendah oleh perlakuan N1 (pupuk organik padat 0,6 kg/petak dan pupuk organik cair 1 cc/l). 100 90 80 70 60 50 40 30 10 0 Gambar 3. jumlah biji akibat perlakuan cair pupuk organik padat dan pupuk organik cair maupun keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah biji. berjalan dengan cepat dalam waktu relatif singkat dapat diperoleh hasil-hasil fotosintesis yang lebih banyak, sehingga dapat diperoleh tanaman dengan pertumbuhan yang cepat. Gardner (1992), fotosintesis yang berjalan secara efisien akan memacu pertumbuhan tanaman, selanjutnya akan menambah biomassa tanaman. Tabel 4. berat basah tanaman yang dipengaruhi interaksi pupuk Petroganik dan pupuk cair Nasa N0 3.133 g N3 4.647 b N2 4.740 b N2 4.7 e N2 4.240 e N3 4.400 c N1 4.147 f N2 4.560 C N2 3.973 G N1 3.933 Gh N2 4.307 D N0 4.153 Ef N3 5.527 A N3 5.040 Ab N0 3.987 G N0 4.353 D Berat Kering Tanaman Hasil uji beda jarak berganda Duncan pada perlakuan pupuk organik padat petroganik dan pupuk organik cair nasa menunjukkan bahwa perlakuan N2 (pupuk organik padat 0,9 kg/petak dan pupuk organik cair 2 cc/l) berbeda nyata dengan semua perlakuan. Peranan pupuk organik yaitu meningkatkan ketersediaan hara dan kapasitas tukar kation sehingga kandungan hara tersedia dalam tanah mampu diserap tanaman dengan optimal, Selain itu ketersediaan metabolisme disebabkan laju metabolisme karbohidrat yang baik dan menyebabkan tanaman memiliki kemampuan membentuk bahan kering. Berat Basah Tanaman Hasil uji beda jarak berganda Duncan terhadap perlakuan pupuk organik padat petroganik dan pupuk organik cair nasa menunjukkan bahwa perlakuan N3 (pupuk organik padat 0,6 kg/petak dan pupuk organik cair 3 cc/l) berbeda nyata terhadap semua interaksi perlakuan. Penggunaan pupuk organik merupakan sumber hara bagi tanaman, Penggunaan bahan organik yang cukup efektif akan berpengaruh dalam memperbaiki sifat tanah, kimia, baik fisik maupun biologis tanah, sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman. Proses fotosintesis yang Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 117

Tabel 4. berat kering tanaman yang dipengaruhi interaksi pupuk Petroganik dan pupuk cair Nasa N0 0.352 G N3 0.438 B N2 0.365 Ef N2 0.429 C N2 0.345 g N3 0.349 h N1 0.435 c N2 0.507 a N2 0.378 e N1 0.469 ab N2 0.428 cd N0 0.419 d N3 0.404 de N3 0.437 bc N0 0.362 efg N0 0.395 e Berat kering tanaman mencermin-kan akumulasi senyawa organik yang berhasil disintesis tanaman dari bahan anorganik terutama air dan karbondiok-sida. Unsur hara yang diserap akar akan memberikan kontribusi terhadap pertam-bahan berat kering tanaman. Berat kering tanaman merupakan akibat efisiensi penyerapan dan pemanfaatan radiasi matahari yang tersedia sepanjang masa pertanaman oleh tajuk tanaman (Gardner, et al, 1992). KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan pupuk organik padat petroganik berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 15 hst, jumlah cabang 30 hst, dengan perlakuan pupuk padat petroganik dosis 0,6 kg/petak, sedangkan pada perlakuan 0,9 cenderung membe-rikan hasil terbaik pada jumlah cabang 15 hst dan berat kering tanaman, Namun tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman (30 dan 45 hst), jumlah cabang 45 hst, jumlah polong, dan jumlah biji. Penggunaan pupuk organik cair nasa berpengaruh terhadap berat basah tanaman dan berat kering tanaman. pupuk organik cair nasa dosis 3 cc/l memberikan hasil terbaik pada berat basah tanaman, sedangkan pada perlakuan pupuk organik cair nasa dengan dosis 2 cc/l memberikan hasil terbaik pada berat kering tanaman. Namun tidak berpenga-ruh terhadap tinggi tanaman (15, 30 dan 45 hst), jumlah cabang (15 30 dan 45 hst), jumlah polong dan jumlah biji. Interaksi antara pupuk organik padat petroganik dan pupuk organik cair nasa hanya berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan berat basah dan berat kering tanaman. pupuk organik padat petroganik 0,6 kg/petak dan pupuk organik cair nasa 3 cc/l (N3) menghasilkan interaksi berat basah tanaman terberat, sedangkan perlakuan pupuk organik padat petroganik 0,9 kg/petak dan pupuk organik cair nasa 2 cc/l (N2) menghasilkan interaksi berat kering tanaman terberat. Untuk penelitian selanjutnya tentang dosis penggunaan cair sebaiknya lebih ditingkatkan dosis penggunaannya ber-dasarkan penelitian sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto, T. 00. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. Jakarta : PT. Penebar Swadaya. Andy Wijaya. 11. Pengaruh Pemupukan dan Pemberian Kapur terhadap Pertumbuhan dan Daya Hasil Kacang Tanah. skripsi S1 Institut Pertanian Bogor. Gardner, T.P., R. B. Pearce dan R.L. Mitchell. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Marzuki, R. 07. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta : Penebar Swadaya. Rizqiani dan Muhammad Riwan. 07. Evaluasi Pupuk Npk dan Pupuk Oganik Terhadap pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang. Vol 3, No. 2 Desember 07. ISSN:1979-5408. Setyorini, D., 05, Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Tanaman. Warta Penelitian dan Pengem-bangan Pertanian, 27, 13-15. Widowati, Ladiyani Retno. 09. Peranan Pupuk Organik Terhadap Efisiensi Pemupukan dan Tingkat Ke-butuhannya Untuk Tanaman Sayuran pada Tanah Inseptisols Ciherang, Bogor. J. Tanah Trop., Vol. 14, No. 3, 09: 221-228. 118 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian