BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Matematika ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alat analisis. Hal itu pula yang dapat terjadi pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di Jurusan

Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

PRINSIP PENETAPAN HARGA PREMI REASURANSI JIWA

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M.

Asuransi Jiwa

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Risiko seperti ini akan selalu ada dan rentan terjadi pada setiap orang, baik

LEMBAR PERNYATAAN DEWAN PENGUJI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

ASURANSI JIWA. 12/11/2012 MK. Aktuaria Darmanto, S.Si.

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang bergantung padanya. Tetapi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Pandaan oleh Ariyani (2001). Bumi Putera Rayon pandaan adalah belum tepat.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

Minggu Ke III ASURANSI JIWA

BAB II LANDASAN TEORI. risiko kematian, atau dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut biasanya bisa terjadi kapan saja dan bahkan tidak bisa diduga-duga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor riil saja seperti pertanian, industri, dan agrobisnis,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kecuali kematian, meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian

Analisis Komponen Biaya Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang

Asuransi Jiwa

I. PENDAHULUAN. Setiap orang sering menderita kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak

Tabel Mortalita Indonesia (TMI) I Tabel CSO 1980

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi yang akan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain selama

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

SISTEM INFORMASI ASURANSI

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

II. LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran sangat luas,banyak ahli yang telah memberikan definisi atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi saat ini dunia bisnis sedang diramaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB II LANDASAN TEORI

PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT

Peran Dan Fungsi Asuransi Sebagai Coverage Kredit Nasabah Yang Meninggal Pada Bank Bjb Kantor Cabang Pembantu Cijerah

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

PENENTUAN NILAI CADANGAN PROSPEKTIF PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN METODE NEW JERSEY

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para. pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

MENENTUKAN FORMULA PREMI TAHUNAN TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI JOINT LIFE

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi diwaktu yang akan

Bab 2. Teori Pendukung. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Future Life Time

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. melanda negara-negara yang sedang berkembang, Indonesia pun sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.


Asuransi Jiwa

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB l PENDAHULUAN. Pembayaran secara kredit atau mencicil sudah tidak asing lagi di mata

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan seseorang selalu berhadapan dengan resiko baik bagi kejiwaan, kesehatan maupun finansial. Salah satu usaha untuk mengatasinya ialah dengan mengalihkan kerugian finansial tersebut kepada pihak lain yang kemudian memunculkan adanya asuransi. Resiko bagi kejiwaan bisa mennggunakan asuransi jiwa, yaitu asuransi kematian, kesehatan dan kecelakaan. Resiko finansial bisa menggunakan asuransi kerusakan atau kehilangan. Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance. Non life insurance merupakan asuransi yang bertujuan untuk menanggung kerugian finansial yang disebabkan oleh kerusakan, kehilangan, kebakaran dan lain-lain. Sedangkan Life insurance atau yang biasa disebut dengan asuransi jiwa merupakan asuransi yang bertujuan untuk menanggung seseorang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan oleh kematian. 1

Asuransi jiwa seumur hidup merupakan asuransi jiwa yang memberikan perlindungan mulai dari awal tanggal penerbitan polis hingga pemilik polis tersebut meninggal dunia. Premi merupakan pembayaran dari tertanggung kepada penanggung sebagai imbalan jasa atas pengalihan resiko kepada penanggung. Premi yang hanya memperhatikan perkiraan tingkat suku bunga dan tingkat mortalita tanpa perlu memperhatikan perkiraan tingkat biaya ini yang disebut dengan premi bersih. Walaupun perusahaan asuransi gencar mempromosikan produknya namun tidak semua orang bisa membelinya, terutama orang yang memiliki penyakit kritis, komplikasi atau sudah akut contohnya: diabetes, jantung dll. Perusahaan asuransi pada umumnya tidak menerima calon pemegang polis yang mempunyai penyakit kritis terutama asuransi jiwa seumur hidup untuk pertanggungan kematian. Hal ini disebabkan adanya resiko yang sangat besar bagi perusahaan jika menerima pemegang polis yang sudah memiliki penyakit kritis. Asuransi yang mungkin bisa menerima nasabah dengan kondisi tersebut adalah asuransi kematian, tetapi dengan cara membayar premi tunggal, yaitu dengan cara pembayaran premi sekaligus diawal. Pembayaran sekaligus tentu menjadikan uang premi tersebut menjadi terasa sangat mahal. Untuk permasalahan seperti itu asuransi menyediakan produk dengan pembayaran tertunda. Dengan adanya premi tunggal ini maka orang yang memiliki penyakit kritis dapat mengikuti asuransi. Walaupun orang yang memiliki penyakit kritis bisa ikut asuransi, tetapi tidak semua dari mereka mampu membayar premi tunggal karena pada umumnya biayanya sangat mahal. Hal ini menimbulkan 2

permasalahan baru. Untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang yang yang mempunyai permasalahan demikian, maka diberikan kesempatan untuk pembayaran premi tunggal dengan cara memberi tenggang waktu yang lebih lama dalam pembayarannya (tertunda). Meskipun asuransi jiwa seumur hidup premi tunggal bersih dengan pembayaran tertunda ini tidak dapat mengcover biaya kesehatan tertanggung, tapi setidaknya dapat meringgankan biaya hidup anggota keluarga yang ditinggalkan untuk kedepannya dan juga dapat mengcover biaya kematian tertanggung saat meninggal dunia. Pembayaran dengan cara ditunda akan membuat perusahaan asuransi berhadapan dengan resiko. Oleh karena itu perusahaan berusaha menentukan premi yang lebih mengguntungkan untuk mengimbangi resiko tersebut. Untuk menentukan nilai premi asuransi melakukan perhitungannya sangat diperlukan tabel mortalita. Premi asuransi yang ditawarkan kepada calon pemegang polis secara teoritis disebut premi kotor. Premi Kotor (Gross Premium) adalah premi bersih (Net Premium) ditambah dengan jumlah uang tertentu (biaya) yang dibebankan kepada pemegang polis (Abbas Salim:1985). Biaya-biaya tersebut harus ikut dikalkulasikan pada penentuan premi asuransi. Oleh karena itu untuk mengetahui premi kotor perlu diketahui terlebih dahulu premi bersih yang dihitung menggunakan tabel mortalita. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menentukan nilai premi tunggal bersih asuransi jiwa seumur hidup dengan pembayaran tertunda menggunakan tabel mortalita CSO 1941 dan tabel mortalita CSO 1958. 3

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka dirumuskan suatu permasalahan yakni Bagaimanakah menentukan nilai premi tunggal bersih asuransi jiwa seumur hidup dengan pembayaran tertunda menggunakan Commissioners 1941 Standard Ordinary Mortality Table (CSO 1941) dan Commissioners 1958 Standard Ordinary Mortality Table (CSO 1958)? 1.3 Tujuan Penulisan Dari identifikasi masalah yang telah ditentukan maka tujuan dari penulisan skripsi ini, yaitu menentukan nilai premi tunggal bersih asuransi jiwa seumur hidup dengan pembayaran tertunda menggunakan Commissioners 1941 Standard Ordinary Mortality Table (CSO 1941) dan Commissioners 1958 Standard Ordinary Mortality Table (CSO 1958). 1.4 Sistematika Penulisan yaitu : Penulisan skripsi ini disusun dalam empat bab yang saling berhubungan BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang teori dasar yang dianggap menunjang dalam memahami skripsi ini. BAB III BAHASAN MASALAH Bab ini membahas mengenai menentukan nilai premi tunggal bersih dengan pembayaran tertunda menggunakan tabel CSO 1941 dan perhitungan nilai premi tunggal bersih dengan pembayaran tertunda menggunakan tabel CSO 1958 untuk asuransi jiwa seumur hidup. BAB IV KESIMPULAN Bab ini merupakan penutup yang berupa kesimpulan. 5