BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No. 128 tahun 2004 pengertian Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai unit pelaksana teknis. Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan rekam medis dalam memberikan. penerimaan pasien, yang diteruskan dengan kegiatan pengeluaran berkas

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

komunikasi antar penggunanya ini dapat dicapai apabila formulir didesain dengan baik sesuai pertimbangan yang ada (Huffman, 1994).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. Di dalam puskesmas terdapat suatu unit

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Kewajiban lainnya adalah melakukan administrasi. medis yang tertib yaitu dengan sistem dan prosedur yang efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam

penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat pembangunan kesejahteraan, pusat pembinaan peran serta

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG NOMOR : TENTANG PENGELOLAAN REKAM MEDIS KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya. penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal. kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sarana pelayan kesehatan yang dapat meng-cover. berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djojosoegito dalam Hatta (2008) rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

PROFIL UPT PUSKESMAS SEMIN I

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan pelayanan yang maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hatta (2011), pelayanan rekam medis adalah kegiatan

BAB III OBYEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Keadaan Geografis Puskesmas Cimahi Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... v. INTISARI...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,

PENDAHULUAN. bidang pelayanan kesehatan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/068/I/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dalam kemandirian daerah adalah dengan mengembangkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes No. 128 tahun 2004 pengertian Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Menurut UU No. 29 tahun 2004, tenaga kesehatan adalah tenaga yang bertanggung jawab dalam mengisi rekam medis adalah dokter umum/spesialis, dokter gigi/dokter gigi spesialis, serta tenaga kesehatan lain yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien. Puskesmas mempunyai tugas diantaranya memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh, yaitu asuhan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatife pada wilayah kerjanya. Untuk menjalankan tugas tersebut perlu di dukung adanya unit-unit pembantu yang mempunyai tugas spesifik, diantaranya adalah unit rekam medis. Unit rekam medis bertanggungjawab terhadap pengelolaan data pasien menjadi informasi kesehatan yang berguna bagi pengambilan keputusan (Budi 2011). Fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan pokok sasarannya masing-masing. 1

Selain itu, juga mempunyai kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien. Hal ini di tegaskan dalam beberapa peraturan dan undang-undang, misalnya Undang-undang praktik kedokteran atau yang dikenal dengan UUPK Nomor 29 tahun 2004 pasal 46 ayat 1 yaitu Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. Apabila melanggar undang-undang tersebut dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan. Unit rekam medis pada fasilitas pelayanan kesehatan sangat berperan untuk memelihara dan menjaga rekam medis pasien. Hal ini disebutkan juga dalam peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis pada pasal 5 ayat 1. Selain kewajiban diatas, pelayanan rekam medis dan fasilitas pelayanan kesehatan juga menjadi salah satu penilaian pada proses akreditasi (Budi, 2011). Tugas unit rekam medis mulai dari pengumpulan data, pemrosesan data, dan penyajian informasi kesehatan. Data yang dikumpulkan berupa data sosial dan data medis. Data sosial didapatkan ketika pasien mendaftar sebagai pasien, sedangkan data medis didapatkan setelah pasien mendapat pemeriksaan dari tenaga kesehatan (Budi, 2011). Proses pengumpulan data pertama kali di suatu fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan di unit rekam medis pada urusan penerimaan pasien. Data di tempat penerimaan pasien dijadikan sebagai sumber data pasien yang berobat di klinik, bangsal, atau pelayanan penunjang. Setelah mendapatkan masukan data dari penerimaan pasien dan bagian pelayanan medis data akan diproses melalui tahapan penyusunan, pengecekan kelengkapan, pengkodean, pengindekan dan rekap laporan. Pada proses ini 2

kegiatan pengelolaan rekam medis manual sangat nyata bentuk kegiatannya. Artinya, pada kegiatan rekam medis manual tahapan proses tersebut dapat diamati satu-persatu. Sedangkan untuk kegiatan rekam medis elektronik kegiatan tersebut akan secara otomatis terisikan dari pertama kali petugas memasukkan data sesuai dengan bagiannya (Budi, 2011). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan, pelayanan di tempat pendaftaran pasien di puskesmas DTP Kahuripan kota Tasikmalaya tidak menggunakan berkas rekam medis melainkan hanya menggunakan selembar berkas rekam medis, didalam selembar berkas rekam medis terdapat beberapa kolom untuk mengisi identitas tentang pasien yang akan berobat ke puskesmas tersebut. Cara penulisan didalam identitas pasien petugas jarang sekali memakai nama singkatan dan gelar pasien, sehingga petugas terkadang salah memanggil nama pasien yang seharusnya ibu menjadi bapak atau bahkan sebaliknya. Tidak terdapatnya prosedur tertulis yang disimpan di tempat pelayanan pendaftaran pasien, baik itu rawat jalan atau rawat inap. Jika petugas ingin mengetahui isi prosedur pendaftaran, petugas bisa langsung melihat sendiri ke ruang tata usaha yang ada di puskesmas tersebut. Ketika peneliti melihat dan membaca isi prosedur tetap pelayanan pendaftaran yang ada di puskesmas tersebut ada beberapa poin dari isi prosedur tersebut yang tidak dicantumkan dan terbalik ketika pelaksanaannya berlangsung. Oleh karena itu, peneliti tertarik ingin melaksanakan penelitian mengenai Evaluasi Pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien dengan Prosedur Tetap di Puskesmas DTP Kahuripan Kota Tasikmalaya. 3

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pelayanan di tempat pendaftaran dengan membandingkan antara prosedur tetap dengan sistem pelayanan pendaftaran yang ada di Puskesmas DTP Kahuripan kota Tasikmalaya. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus yaitu sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui dan mengevaluasi pelayanan pendaftaran pasien dengan prosedur tetap dengan sistem pelayanan pendaftaran yang ada di Puskesmas DTP Kahuripan Kota Tasikmalaya. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui bagaimana proses pelayanan pendafataran yang berlangsung di Puskesmas DTP Kahuripan Kota Tasikmalaya. b. Mengetahui prosedur tetap tentang pelayanan pendaftaran pasien c. Membandingkan proses pelayananan pendaftaran dengan prosedur tetap yang ada di puskesmas tersebut. 4

D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini meliputi manfaat praktis dan manfaat teoritis yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas Agar puskesmas bisa mengetahui apa yang telah sesuai dan belum, sehingga jika ada yang belum sesuai bisa untuk diperbaiki kembali agar sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan. b. Bagi Peneliti Mempunyai pengalaman menjadi seorang perekam medis khususnya di Puskesmas, menjadi banyak pengetahuan dalam bidang rekam medis. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menciptakan seorang perekam medis yang lebih handal dan lebih pengalaman dalam bidangnya, dan menjadikan mahasiswa menjadi banyak pengalaman. b. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan acuan jika ada peneliti lain yang mengambil topik yang hampir sama sehingga bisa lebih mendalami dan lebih baik lagi. 5

E. Keaslian penelitian 1. Agung Setiawan (2012) Pengembangan Dan Evaluasi Pelaksanaan Prosedur Tetap Pendaftaran Dan Penyimpanan Berkas Rekam Medis Di Klinik Sehat Gratis Lentera Hati Minomartani Sleman Penelitian ini bertujuan untuk merancang, membuat dan mengevaluasi penggunaan prosedur tetap pendaftaran rawat jalan dan menyimpan rekam medis di klinik sehat gratis lentera hati. Hasil penelitian ini menunjukan rancangan prosedur tetap pendaftaran dan penyimpanan berkas rekam medis dari peneliti telah mendapat persetujuan dengan mendapatkan pengesahan dan tanda tangan dari penanggung jawab klinik sehat gratis lentera hati, dan hasil evaluasi peneliti tentang pelaksanaan prosedur tetap pendaftaran dan penyimpanan berkas rekam medis dari petugas (subjek penelitian) dapat disimpulkan bahwa seluruh langkah pada prosedur tetap dilaksanakan dengan baik dalam menyelesaikan pelayanan pendaftaran dan kegiatan penyimpanan berkas rekam medis di klinik sehat gratis Lentera Hati. 2. Adi (2010) Evaluasi Prosedur Tetap Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Santa Elisabeth Bantul Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Koordinator rekam medis sebagai sumber triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukan uraian pekerjaan tentang penyimpanan berkas rekam medis di Rumah Sakit Sanata Elisabeth Bantul masih ada kendala. Kendalanya apabila petugas didalam menyimpan berkas di ruang rak filling, petugas mengalami kesulitan maka berkas akan diletakan dimeja filling lagi. Dikarenakan petugas rekam 6

medis kurang pengetahuan tentang pelaksanaan penyimpanan di Rumah Sakit tersebut.untu yang isi prosedur tetap penyimpanan berkas rekam medis di Rumah Sakit Santa Elisabeth Bantul belum sesuai dengan uraian pekerjaan pada bagian penyimpanan karena ada prosedur yang tidak sesuai.prosedur itu tentang mersortir berkas rekam medis menurut kelompok umur, seharusnya prosedur tersebut adadi prosedur penyusutan agar uraian pekerjaan penyimpanan jelas.selain itu, ada kegiatan yang belum tercantum dalam prosedur tetap yaitu dalam penggunaan traccer belum tertuang di dalam prosedur tetap penyimpanan. Jadi isi prosedur penyimpanan mencakup menerima pengambilan berkas RM dari poliklinik lengkap dengan sensus harian, melakukan pengecekan sensus harian antar berkas yang keluar dengan jumlah RM yang dikembalikan, mensortir berkas rekam medis menurut kelompok umur, menyimpan dalam rak file dengan system terminar digit filing, mengganti sampul yang rusak dan memperbaiki yang lepas. 3. Raesita (2012) Evaluasi Sistem Penyimpanan Berkas Rekam Medis di Puskesmas Prambanan Sleman Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyimpanan berkas rekam medis sangat penting bagi instansi pelayanan kesehatan.sistem penyimpanan berkas rekam medis di Puskesmas Prambanan Sleman menggunakan sistem family folder. Dalam pelaksanaannya, sistem family folder memiliki banyak hambatan, diantaranya yaitu terjadinya antrian pelayanan kesehatan, terjadinya penumpukan lembar rekam medis dalam map atau berkas rekam medis, lembar rekam medis tidak menggunakan traccer maupun alat pengendali berkas lainnya, hal ini menyebabkan terjadinya 7

missed file dan sulit untuk melacak atau menelusuri berkas rekam medis. Prosedur tetap tentang system penyimpanan di Puskesmas Prambanan juga belum berjalan baik, hal ini disebabkan karena terbatasnya sumberdaya manusia yang bertanggung jawab dalam kegiatan rekam medis sehingga petugas merangkap pekerjaannya. F. Gambaran Umum Puskesmas 1. Letak Geografis Puskesmas Kondisi geografis puskesmas kahuripan terdiri dari wilayah dataran dan persawahan. Letak wilayah kerja puskesmas kahuripan merupakan satu dari dua puskesmas yang berada di wilayah kecamatan tawang kota Tasikmalaya yang berada di sebelah selatan dengan jarak sekitar 5 km dari Ibukota Tasikmalaya yang dihubungkan dengan jalan raya beraspal. Secara administratif wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Kahuripan termasuk kedalam wilayah kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya dengan luas wilayah 40.12 km2. Terdiri dari 2 (dua) kelurahan yaitu kelurahan Cikalang dengan luas wilayah 27.05 km2 dan kelurahan Kahuripan dengan luas wilayah 13.07, 32 RW dan 154 RT. 2. Visi dan Misi Untuk mencapai visi dan misi UPTD Puskesmas DTP Kahuripan sebagai UPTD yang berada di tingkat kecamatan, berdasar pada strategi sebagai berikut: a. Pembangunan Kota Tasikmalaya berwawasan kesehatan b. Pembangunan profesionalisme tenaga kesehatan c. Pengembangan jaminan kseshatan masyarakat d. Desentralisasi 8

3. Sumber daya Puskesmas Kahuripan terletak di Kelurahan Kahuripan dengan jarak ±1 km dari Kantor Kecamatan sebagai pusat pemerintah.dalam rangka melaksanakan pelayanan kegiatan UPTD Puskesmas DTP Kahuripan ditunjang dengan sasaran dan fasilitas yaitu diantaranya: a. 1 unit bangunan puskesmas rawat inap b. 1 unit bangunan rawat jalan c. 1 unit bangunan staf d. 2 unit bangunan perumahan dinas e. 1 unit mobil puskesmas keliling f. 4 unit kendaraan motor Sebagai sumber daya manusia yang tersedia di UPTD Puskesmas DTP Kahuripan pada tahun 2014 berdasarkan status jabatan terdiri dari: 3 orang tenaga struktural, 25 orang sebagai tenaga fungsional, 4 orang bidan PTT Kelurahan dan 2 orang tenaga sukwan. 9