BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan berupa angka-angka dan dihitung menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. One-Shot Case Study Sugiono (2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel endogeus dan exogeus.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:8) metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan digunakan untuk menguji besarnya hubungan strategi mengajar dan kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan. 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan. 3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitiannya ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII di SMP N I Susukan dengan jumlah siswa keseluruhan 160 siswa yang terbagi dalam 5 kelas. 1

Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1. 2. 3. 4. 5. VII A VII B VII C VII D VII E Jumlah 31 siswa 33 siswa 33 siswa 32 siswa 31 siswa 160 siswa Sumber : Tata Usaha SMP Negeri I Susukan 3.2.2. Sampel Menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stratified Proportionate Random Sampling. Menurut Gulo (2005:90) Stratified Proportionate Random Sampling kalau besarnya pupulasi adalah N dan besarnya sampel yang ditarik dari populasi tersebut adalah n, berarti proporsinya adalah n/n. Dari setiap strata ditarik sampelnya sebanyak n/n dari jumlah anggota sebagai anggota sampel. Berdasarkan jumlah populasi yang telah diketahui, penarikan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin dalam Riduwan (2010:71) sebagai berikut: 2

= = = = 61,53 = 62 Keterangan: = Jumlah sampel = Jumlah populasi = Presisi yang ditetapkan Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel dari siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan sejumlah 62 siswa. Pada tahap berikutnya sampel penelitian akan dibagi secara proporsional sesuai strata dari jumlah populasi itu. Menurut Gulo (2005:90), pembagian sampel secara proporsional dari populasi yang berstrata dapat dilakukan dengan rumusan alokasi proporsional sebagai berikut : Tabel 3.2. Pembagian Sampel Secara Proporsional Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel I N 1 n/n x N 1 II N 2 n/n x N 2 II N 3 n/n x N 3 Jumlah n/n(n 1 + N 2 + N 3 ) =n/n x N 3

Keterangan : N N n/n = Besarnya populasi = Besarnya sampel yang ditarik dari populasi = Proporsi Berdasarkan rumusan alokasi proporsional di atas, sampel penelitian yang diambil dari siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan adalah: Tabel 3.3. Jumlah Sampel Siswa Kelas VII SMP Negeri I Susukan Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel VII A N 1 = 31 62/160 x 31 = 12 VII B N 2 = 33 62/160 x 33 = 13 VII C N 3 = 33 62/160 x 33 = 13 VII D N 4 = 32 62/160 x 32 = 12 VII E N 5 = 31 62/160 x 31 = 12 Jumlah 160 62 3.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data primer. Data primer menurut Sugiyono (2008:193) yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan dari siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan 4

yang berupa pertanyaan dan jawaban yang ada pada kuisioner yang telah penulis bagikan. 3.3.2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya (Gulo, 2005: 115). Peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode menggunakan metode angket, observasi dan Wawancara. 1) Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuisioner. Menurut Gulo (2005:116) pengamatan (Observasi) adalah metode pengumpulan data di mana peneliti atau kalaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan datang langsung ke obyek yang diamati oleh peneliti yaitu SMP Negeri I Susukan. 2) Survei Menurut Nan Lian dalam Gulo W. (2005:117-118) pengertian survei adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. 5

3) Wawancara Wawancara atau interviu adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, Bungin (2010:126). Wawancara pada penelitian ini digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi awal mengenai berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstuktur. Menurut Sugiyono ( 2011: 233) wawancara tidak terstuktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedomana wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. 4) Angket Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut Sugiyono (2011: 142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa pernyataan tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan kondisi yang cukup baik, sehingga 6

responden dengan sukarela akan memberikan data obyektif dan cepat. Angket ini disusun berdasarkan skala likert dengan 5 kategori pilihan jawaban, yaitu sangat selalu(sl), sering(sr), kadang - kadang(kd), jarang(jr), dan tidak pernah(tp). Selain itu, angket juga disusun berdasarkan item favorable dan item unfavorable, berikut ini adalah penilaian atas item favorable dan unfavorable. 3.4. Instrumen Penelitian Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2011:102), instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen, maka instrument penelitian untuk mengetahui hubungan strategi mengajar dan kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri I Susukan yaitu: Tabel 3.4. Istrumen Hubungan strategi mengajar dan kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri I susukan Variabel Indikator Pertanyaan Butir 1.Strategi mengajar (1) kemampuan menggunakan metode dalam mengajar, (2) kemampuan memberikan 1. Apakah guru hanya bercerita dalam menjelaskan materi kepada siswanya? 2. Apakah guru pada saat mengajar juga disertai 10 7

2.kepemimpinan guru suasan yang menyenangkan, (3) kemampuan menggunakan bahan ajar yang menyenangkan bagi siswa. (1) kemampuan bekerjasa sama dengan siswanya, (2) kemampuan memecahkan masalah anak didiknya. kegiatan diskusi atau tanya jawab? 3. Apakah guru selalu menggunakan metode yang anda sukai? 4. Apakah guru menggunakan buku paket atau LKS pada saat mengajar di dalam kelas? 5. Apakah guru memberikan tugas atau PR kepada siswanya? 6. Apakah guru selalu memberikan kesempatan kepada siswanya untuk ikut aktif dalam proses belajar mengajar? 7. Apakah guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk berdiskusi? 8. Apakah guru selalu mengajak siswanya praktek yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkan? 9. Apakah guru memberikan motivasi sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung? 10. Apakah guru memberikan perhatian kepada siswanya ketika mengajar? 1. Apakah guru memberi sanksi kepada siswanya yang tidak mengerjakan tugas? 2. Apakah guru memberi nilai lebih kepada siswa yang dapat menjawaab pertanyaan dari guru? 3. Apakah guru selalu membantu siswanya yang mengalami kesulitan belajar? 10 8

3.motivasi belajar (1) tekun menghadapi tugas, (2) ulet menghadap kesulitan, (3) lebih senang bekerja mandiri. 4. Apakah guru menggunakan media mengajar yang menarik pada saat mengajar? 5. Apakah di setiap akhir pelajaran guru memberi kuis soal kepada siswanya? 6. Apakah guru selalu mengarahkan siswanya untuk belajar di rumah? 7. Apakah guru selalu memberikan pekerjaan rumah kepada siswanya? 8. Apakah guru selalu memberi informasi terbaru yang berkaitan dengan materi pelajaran? 9. Apakah guru selalu memperhatikan kesiapan siswa sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung? 10.Apakah guru selalu memberikan masukan kepada siswanya? 1. Apakah anda belajar terlebih dahulu materi yang akan diajarkan di sekolah? 2. Apakah anda selalu mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari guru? 3. Apakah sebelum berangkat sekolah anda mengecek buku yang akan dibawa sesuai dengan jadwal? 4. Apakah anda meminta bantuan kepada teman ketika kesulitan mengerjakan soal atau tugas? 5. Apakah anda selalu mempelajari kembali di 15 9

rumah materi yang diajarkan di sekolah? 6. Apakah anda memperhatikan dengan sungguh- sungguh ketika guru menjelaskan materi di depan kelas? 7. Apakah anda selalu bolos jika ada materi yang kamu anggap sulit atau bosan? 8. Apakah anda belajar untuk mendapatkan nilai baik? 9. Apakah anda setiap kali mengumpulkan tugas dari guru selalu tepat waktu? 10. Apakah anda selalu berusaha mengikuti jam tambahan yang diberikan oleh guru? 11. Apakah anda mencatat hal hal yang penting dari materi yang diterangkan oleh guru? 12. Apakah anda mengerjakan tugas secara sungguh sungguh yang diberikan oleh guru? 13. Apakah anda selalu bertanya materi yang tidak tahu kepada guru pada saat guru menerangkan? 14. Apakah anda di rumah belajar walaupun tidak ada tugas atau ulangan di sekolah? 15. Apakah anda selalu pergi ke perpustaaan pada saat istirahat maupun jam kosong? 10

3.5. Uji Validitas dan Uji Realibilitas 3.5.1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2010:73) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini, pengujian validitas menggunakan bivariate pearson ( korelasi pearson produt moment ) dengan rumus sebagai berikut: r xy = Keterangan: r xy = koefisien korelasi item total (bivariate pearson) i x n = skor item = skor total = banyaknya subjek Dalam penelitian ini syarat untuk menentukan validitas suatu instrumen adalah jika item instrumen memiliki koefisien korelasi r = 0,30. 11

Bila harga korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau di buang (Sugiyono, 2011:126). Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen strategi mengajar Item Total Statistics Item Pearson correlation Keputusan VAR00001.682 Valid VAR00002.528 Valid VAR00003 -.697 Tidak Valid VAR00004 -.244 Tidak Valid VAR00005 -.334 Tidak Valid VAR00006.482 Valid VAR00007.535 Valid VAR00008.439 Valid VAR00009.716 Valid VAR000010.793 Valid Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17. Tabel 3.5 menunjukkan bahwa dari 10 item instrumen variabel strategi mengajar 7 item dinyatakan valid dan hanya 3 item yang dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi dibawah 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variabel strategi mengajar yang dapat digunakan yaitu item1, item2, item5, item6, item7. 12

Tabel 3.6 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen kepemimpinan Guru Item Total Statistics Item Pearson correlation Keputusan VAR00001.500 Valid VAR00002.638 Valid VAR00003.687 Valid VAR00004.470 Valid VAR00005.400 Valid VAR00006.415 Valid VAR00007 -.441 Tidak Valid VAR00008 -.100 Tidak Valid VAR00009.348 Valid VAR00010.375 Valid Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0 Tabel 3.6 menunjukkan bahwa dari 10 item instrumen variabel kepemimpinan guru 8 item diantaranya dinyatakan valid dan hanya 2 item yang dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi dibawah 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variabel kepemimpinan guru yang dapat digunakan yaitu item1, item2, item3, item4, item5, item6, item9, item10. 13

Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa Item Total Statistics Item Pearson correlation Keputusan VAR00001.247 Tidak Valid VAR00002.705 Valid VAR00003.661 Valid VAR00004.064 Tidak Valid VAR00005.598 Valid VAR00006.915 Valid VAR00007.018 Tidak Valid VAR00008.741 Valid VAR00009.443 Valid VAR00010.528 Valid VAR00011.305 Valid VAR00012 -.078 Tidak Valid VAR00013.419 Valid VAR00014.511 Valid VAR00015.603 Valid Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS17.0 Pada tabel 3.7 dari 15 item instrumen 10 item instrumen variabel motivasi belajar 11 item diantaranya dinyatakan valid dan hanya 4 item yang dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi dibawah 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variabel kepemimpinan guru yang dapat digunakan yaitu item2, item3, item5, item6, item8, item9, item10, item11, item13, item14, item15. 3.5.2. Uji Realibilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat 14

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2002:154). Pada penelitian ini rumus reliabilitas dengan metode alpha arikunto dalam priyatno (2010:98) adalah sebagai berikut: 11 1- Keterangan: r 11 k : realibilitas instrumen : banyaknya butir pertanyaan : jumlah varians butir : varians total Dalam penelitian ini Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach's Alpha, instrumen penelitian dianalisis menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sakaran dalam Priyatno (2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Strategi Mengajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.716 7 Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0 15

Tabel 3.8 menunjukan bahwa instrumen dari variabel strategi mengajar mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,716 artinya instrumen dari variabel strategi mengajar dapat dikatakan reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kepemimpinan Guru Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.567 8 Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0 Tabel 3.9 menunjukan bahwa instrumen dari variabel kepemimpinan guru mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,567 artinya instrumen dari variabel kepemimpinan guru dapat dikatakan reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.823 11 Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0 Tabel 3.10 menunjukan bahwa instrumen dari variabel motivasi belajar siswa mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,823 artinya instrumen dari variabel motivasi belajar siswa dapat dikatakan 16

reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. 3.6. Pengujian Asumsi Klasik 3.6.1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, atau pun rasio. Jika analaisis meggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data data bersala dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah adalah statistik non parametrik. Dalam pembahasan ini akan digunakan akan digunakan uji liliefors dengan melihat nilai pada kolmogorov smimov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05, Priyatno (2010:71). 3.6.2. Uji Liniearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai persyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearty pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi kurang dari 0,05, Priyatno (2010:73). 17

3.7. Teknik Analisi Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasi parsial dengan bantuan SPSS versi 17,0. 3.7.1. Analisis Pendahuluan Menurut Priyatno (2010:12) analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti mean, standar defiasi, varian, modus dll. Juga dilakukan pengukuran skewnes dan kortosis untuk menggambarkan distribusi data apakah norma atau tidak. Dalam pembahasan ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan gambaran tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean dan standar defiaasi dengan menggunakan SPSS Windows versi 17,0. 3.7.2. Analisis Lanjutan a) Analisis Korelasi Ganda ( R ) setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisi data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi ganda ( multile correlation). Menurut Priyatno (2010:65) analisi korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,... Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Untuk dapat menghitung korelasi ganda maka harus dihitung terlebih dahulu dengan korelasi product moment dari pearson dengan asumsi bahwa distribusi data tersebar secara normal. Penelitian ini membahas ada tidaknya hubungan antara strategi mengajar dan kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa 18

siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan. kisaran (range) korelasi 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif dan dapat pula negatif. Korelasi sama dengan +1 artinya kedua variabel memiliki hubungan linier sempurna ( membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik maka Y juga naik. Korelasi sama dengan -1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan limier sempurna ( membentuk garis lurus) negatif. Korelaso sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik maka nilai Y turun dan sebaliknya jika X turun maka Y naik. Analisis korelasi dimulai dari analisis konormalan data masing masing variabel dan anlisis korelasi product moment dari pearson. Adapun rumus korelasi ganda dengan dua variabel independen adalah, Priyatno (2010:65) adalah: Ry.x 1 x 2 = (ryx 1 ) 2 + (ryx 2 ) 2 2. (ryx 1 ). (ryx 2 ). (rx 1 x 2 ) 1 ( rx 1 x 2 ) 2 Keterangan : Ryx 1 x 2 = korelasi variabel x 1 dengan x 2 secara bersama sama dengan motivasi belajar ryx 1 ryx 2 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara x 1 dengan y = korelasi sederhana ( product moment pearson ) antara x 1 dengan y rx 1 x 2 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara x 1 dengan x 2 19

Pengolaha data menggunakan program SPSS for windows versi17,0. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi α = 5%, Priyatno (2010:26). Pemberian penafsiran terhadap koofisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil maka dapat berpedoman pada ketentuan yang dikemukakan oleh sugiyono dalam Priyatno ( 2010:65) adalah sebagai berikut. Tabel.3.11. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koofisien Korelasi Interval Koofisien Tingkat hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat 20