MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah :

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KELAYAKAN USAHA

Perencanaan Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif.

KEWIRAUSAHAAN I. Presentasi Tugas Proposal MODUL PERKULIAHAN. Pendahuluan, pengertian dan tujuan membuat proposal

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Kewirausahaan I Mengubah Pola Pikir dan Memanfaatkan Kekuatan Pikiran bawah Sadarnya Untuk menjadi Seorang Pengusaha.

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Mengelola Keuangan Usaha

PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN)

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak

BAB I PENDAHULUAN. proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab XII Evaluasi Usaha

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

PENGANTAR BUSINESS PLAN

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

MODUL KEWIRAUSAHAAN (3 SKS) Oleh: Dadan Anugrah, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

DAFTAR ISI. i ii iii iv

BAB I PENDAHULUAN. apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

BUSINESS PLAN. Afifudin, SE., M.SA.,Ak

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S. FRM/FE/ September Jurusan/Program Studi : Pendidikan Akuntansi/Akuntansi

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI SEMESTER GENAP 2004/2005

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

Bab I Perencanaan Usaha atau Bisnis

III. KERANGKA PEMIKIRAN

RENCANA BISNIS Business Plan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

Merancang Strategi Pemasaran

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pembangunan industri tekstil maka persaingan di kalangan

Merancang Strategi Pemasaran

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

How to Build a Good Financial Plan

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September Aktifitas pembelajaran. ceramah. Aktifitas pembelajaran. menggunakan metode

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS

MODUL PERKULIAHAN. Perencanaan Keuangan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Maulida Khiatuddin, SE, DEA FDSK

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada masa sekarang telah maju dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dan pengetahuan adalah senjata kompetitif di jaman kita

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat dengan cara mengantisipasi setiap perubahan-perubahan yang terjadi di. lingkungan bisnis dan mengembangkan usahanya.

05Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

PENGANTAR BISNIS, bahan ajar untuk kalangan sendiri. Modul 2

Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis.

Modul ke: Kewirausaan 13TEKNIK. Manajemen Keuangan Pribadi dan Usaha. Fakultas. Martolis, MT. Program Studi Teknik Mesin

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

BAB II LANDASAN TEORI. Jeff Madura yang diterjemahkan Yulianto, A. A. dan Krista (2007)

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang timbul karena banyaknya perusahaan-perusahaan

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Lembang Kencana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Agro

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim :

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua.

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

Mengapa Saya Harus Mempelajari Manajemen Pemasaran?

ANALISIS PROFITABILITAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANUL DI KOTA PALOPO HURRIAH, ANDI HASBI MUNARKA, HAPID

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

HANDOUT 6 7 : BISNIS KATERING : BISNIS PLAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memegang peranan yang sangat penting, sasaran dan tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dengan tajamnya persaingan tersebut perusahaan dituntut mampu menghadapi

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim²

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah : A. Kriteria Investasi B. Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis C. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh EKONOMI AKUNTANSI 13 A21326EL. Drs. Yasan Endrawan, MM Abstract Studi kelayakan bisnis disebut juga analisis proyek bisnis, yaitu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Kompetensi Mahasiswa dapat memahami proses studi kelayakan bisnis. 2014 1 Kewirausahaan 1 Drs. Yasan Endrawan, MM. Psykologi

XII. STUDI KELAYAKAN USAHA Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya secara ekonomis dinyatakan layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan studi kelayakan. Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisikan sebagai berikut : RINGKASAN PROYEK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru atau Pengembangan Bisnis yang Sudah Ada 1.2. Nama dan Alamat Perusahaan 1.3. Bidang Usaha 1.4. Bentuk Perusahaan 1.5. Gambaran Perkembangan Perusahaan BAB II PROFIL PERUSAHAAN (Untuk perusahaan yang sudah ada) 2.1. Gambaran Umum Perusahaan 2.2. Perizinan 2.3. Aspek Teknis Produksi/Operasi 2.4. Aspek Pemasaran 2.5. Aspek Manajemen 2.6. Aspek Keuangan 2

BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN 3.1. Proyek Yang Diusulkan 3.1.1. Sifat investasi (baru/perluasan) 3.1.2. Jenis produk (produk utama dan sampingan) 3.2. Aspek Teknis 3.2.1. Sifat proyek 3.2.2. Jenis dan jumlah produksi 3.2.3. Lokasi 3.2.4. Bangunan 3.2.5. Lay out proses 3.2.6. Proses produksi 3.2.7. Kapasitas produksi 3.2.8. Bahan baku dan bahan penolong 3.2.9. Tenaga kerja 3.3. Aspek Pemasaran 3.3.1 Peluang pasar 3.3.2 Daerah pemasaran 3.3.3 Pasar sasaran 3.3.4 Volume dan harga penjualan 3.3.5 Daur hidup produk 3.3.6 Struktur pasar 3.3.7 Persaingan dan strategi bersaing 3.3.8 Ukuran pasar dan pertumbuhannya 3.3.9 Pangsa pasar 3.3.10 Gross profit margin 3.4. Aspek Manajemen 3.4.1. Kepemilikan 3.4.2. Struktur organisasi 3.4.3. Tim manajemen 3.4.4. Tenaga kerja/karyawan 3.5. Aspek Keuangan 3.5.1. Kebutuhan dana 3.5.2. Sumber dana 3.5.3. Prediksi pendapatan 3.5.4. Prediksi biaya 3.5.5. Prediksi laba rugi 3

3.5.6. Kriteria investasi BAB IV KESIMPULAN LAMPIRAN Penyusunan rencana bisnis ke dalam bentuk yang lebih spesifik lazim disebut dengan : proposal studi kelayakan usaha. Proposal studi kelayakan usaha sangatlah perlu karena dengan penyusunan tersebut dapat diperoleh beberapa informasi yang sangat bermanfaat yaitu antara lain : 1. Gambaran tentang prospek dari usaha yang direncanakan antara lain tentang : besarnya investasi, pendapatan yang akan diperoleh 2. Dapat diketahui atau ditentukan layak tidaknya rencana bisnis tersebut 3. Sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pemilik, investor, kreditor, maupun pemerintah 4. Sebagai perencanaan dan pedoman pelaksanaan serta pengendalian terhadap kegiatan usaha. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru Sebelum usaha baru dimulai terlebih dahulu disiapkan suatu rencana usaha yang baik dan kemudian dilakukan suatu evaluasi. Suatu rencana bisnis apapun jenisnya baik rencana bisnis untuk usaha kecil maupun besar perlu dikaji secara mendalam. Karena pada dasarnya hasil kajian berperan sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, dimana saran dan kesimpulan yang disajikan merupakan dasar pertimbangan yang dipakai untuk memutuskan apakah rencana bisnis tersebut jadi dilaksanakan atau ditangguhkan baik oleh pemilik perusahaan, investor, kreditor maupun oleh pemerintah. Rencana bisnis sering disebut dalam bahasa inggris Bisnis Plan, dimaksudkan sebagai suatu rencana usaha yang menekankan pada penelaahan dan pengkajian terhadap layak atau tidaknya suatu usaha atau proyek yang akan dilaksanakan perusahaan/badan usaha baik yang bersifat usaha baru, pengembangan maupun rehabilitasi usaha. Usaha merupakan daur kegiatan yang menggunakan permodalan untuk membeli barang atau jasa, kemudian merubahnya kembali menjadi uang tunai yang merupakan modal usaha. Berdasarkan pengertian tersebut, maka badan usaha 4

dalam melaksanakan kegiatan usahanya harus menggunakan atau setidak-tidaknya mengikuti prinsip-prindip ekonomi serta praktek-praktek dunia usaha pada umumnya. Sehubungan dengan uraian tersebut diatas, maka dapatiah dikemukakan bahwa tujuan perusahaan akan dapat dicapai apabila sasaran kegiatan usaha dapat dirumuskan secara operasional. Kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh Badan Usaha dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1. Usaha-usaha yang bersifat produksi: Usaha-usaha yang bersifat produksi dicirikan oleh suatu pengguna modal untuk keperluan pengadaan dan atau produksi serta kegiatan pengolahan barangbarang oleh badan usaha. Contoh : perusahaan melaksanakan pembelian dan penjualan barang-barang hasil pertanian, mengolah hasilnya kemudian menjualnya. 2. Usaha-usaha yang bersifat konsumsi : Usaha-usaha yang bersifat konsumtif dicirikan oleh suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat. Contoh : perusahaan melaksanakan kegiatan penjualan barang-barang dan masyarakat membelinya, seperti kegiatan pada toko. Melalui toko ini berbagai macam dan jenis barang dijual untuk melayani masyarakat yang bertindak sebagai konsumen. Dalam hal ini masyarakat dapat bertindak sebagai konsumen, produsen atau kedua-duanya. 3. Usaha yang bersifat jasa : Usaha-usaha yang bersifat jasa dicirikan oleh kegiatan pelayanan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat yang bersifat non material. Contoh: badan usaha melaksanakan usaha seperti jasa angkutan, jasa poliklinik, apotik, simpan pinjam dan lain sebagainya. Melalui usaha tersebut tujuan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan laba akan dapat dicapai. Jadi apabila mekanisme kegiatan usaha baik, maka tujuan perusahaan akan dapat bermanfaat bagi konsumen, demikian pula sebaliknya kalau kegiatan usaha gagal, maka tujuan perusahaan tidak dapat diwujudkan. Agar kegiatan usaha atau proyek dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat, maka haruis direncanakan sebaik-baiknya. Rencana usaha yang baik harus kongkrit dan ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan usaha itu dilaksanakan secara operational. Seperti telah 5

diuraikan dalam pembahasan sebelumnya bahwa rencana bisnis adalah perencanaan kegiatan usaha atau proyek yang menekankan kepada penelaahan atau pengkajian terhadap layak atau tidaknya suatu usaha yang akan dilaksanakan. Lebih lanjut dapatlah dikemukakan bahwa manfaat rencana bisnis dapat dilihat dar dua segi : pertama manfaat bagi perusahaan dan kedua manfaat bagi lembaga keuangan atau pihak lain : 1. Manfaat bagi perusahaan : Rencana bisnis akan membantu pengusaha untuk mengingat dan menjalankan dengan aktivitas yang diperlukan, karena rencana bisnis itu sendiri merupakan daftar aktivitas bisnis sekaligus tahapan-tahapan yang dijalankan. Rencana bisnis juga akan sangat membantu pengusaha untuk memperoleh bantuan modal. 2. Manfaat bagi lembaga keuangan atau pihak lain: Oleh karena rencana bisnis merupakan perencanaan usaha yang dianalisa, maka dengan mempelajarinya pihak bank atau pihak lain dapat memperoleh gambaran apakah modal yang diinvestasikan akan aman dan dapat dikembalikan. Beberapa tahapan yang biasanya dilakukan dalam penyusunan rencana bisnis dalam bentuk studi kelayakan yaitu : 1. Studi kemungkinan rencana usaha Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian usaha yang akan dilaksanakan, sedang yang dianalisis antara lain potensi sumberdaya, daya dukung yang dimiliki, potensi permintaan dan sebagainya. 2. Studi kelayakan pendahuluan Tahapan pengidentifikasian faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha antara lain kemungkinan investasi, analisis konsep investasi. 3. Penyusunan studi kelayakan : Setelah tahap kesatu dan kedua memperoleh gambaran bahwa usaha yang direncanakan mempunyai harapan untuk berhasil, maka disusun "Studi Kelayakan" dengan menelaah beberapa aspek yang relevan dengan usaha yang dilaksanakan dalam periode tertentu. Sedang aspek-aspek apa saja yang perlu dikaji, sangat tergantung pada kebutuhan. 6

Suatu rencana usaha yang baik biasanya berisikan komponen-komponen sebagai berikut : Ringkasan pelaksanaan usaha a. Kegiatan pokok perusahaan dan system pengelolaan b. Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayanannya c. Ukuran pasar dan potensi pasar d. Ringkasan proyeksi keuangan e. Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya Deskripsi usaha a. Visi dan misi perusahaan b. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang c. Struktur usaha d. Bentuk perusahaan Produk dan pelayanan yang akan diberikan a. Produk barang dan jasa apa yang disajikan b. Keunggulan barang dan jasa serta pelayanan yang ditawarkannya c. Peluang-peluang pengembangan barang dan jasa d. Keunggulan dalam pengembangan barang dan jasa Analisis industri a. Kecendrungan industri yang disenangi b. Lingkungan industri yang berpengaruh c. Izin dan peraturan untuk membangun industri d. Ukuran industri yang akan didirikan e. Keunggulan dan kelemahan industri baru Analisis pasar a. Pasar sasaran b. Kebutuhan pelanggan c. Potensi dan perkiraan penjualan untuk setiap pasar sasaran d. Perkiraan pangsa pasar yang akan dicapai Strategi pemasaran a. Lokasi pemasaran b. Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih c. Personal yang akan melakukan penjualan d. Kebijakan harga yang sesuai e. Tujuan promosi, sasaran promosi dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut. 7

Pengelolaan a. Penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing b. Keahlian yang diperlukan c. Bentuk dan struktur organisasi d. Pimpinan atau direktur Operasi usaha a. Pemasok utama b. Kebutuhan-kebutuhan karyawan c. Sistem dan prosedur operasi d. Tata ruang dan denah rencana e. Keperluan peralatan dan biaya f. Peralatan tetap dan perabot kantor g. Keperluan persediaan bahan baku h. Semua biaya operasi yang diperlukan Proyeksi keuangan a. Jumlah equity yang dimiliki b. Jumlah dan jenis serta sumber keuangan c. Rencana penggunaan dana d. Proyeksi aliran kas, proyeksi pendapatan dan proyeksi sisa kas Agar suatu usaha lebih siap untuk dimulai maka perlu dievaluasi beberapa aspek berikut : 1. Evaluasi ringkasan pelaksanaan a. Apakah kegiatan pokok perusahaan sudah sangat jelas untuk dilaksanakan dan apakah system pengelolaan sudah baik dan siap untuk digunakan. Merupakan factor yang perlu diperhatikan untuk menjamin usaha dapat berjalan dengan lancar b. Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayanannya yang baik sudah ditetapkan untuk membedakan produk dan layanan dengan para pesaing c. Ukuran pasar dan potensi pasar yang akan dimasuki, evaluasi yang tepat terhadap ukuran dan potensi pasar menjadi faktor penentu dalam menetapkan besarnya peluang untuk menghasilkan keuntungan dan kemampuan menjaga eksistensi usaha dimasa yang akan datang. d. Ringkasan proyeksi keuangan, apakah menunjukan kemampuan usaha untuk mengelola keuangan sudah optimal atau belum. e. Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya 8

2. Evaluasi misi bisnis Memberikan arah kemana tujuan bisnis, untuk itu misi bisnis harus jelas maksudnya. 3. Evaluasi lingkungan bisnis Lingkungan bisnis internal dan eksternal perlu dievaluasi untuk dapat menjamin usaha yang akan dilakukan berjalan dengan lancar dan diharapkan mampu mencapai tujuan didirikannya usaha. 4. Evaluasi produk dan jasa Produk yang akan diproduksi telah memenuhi syarat-syarat yang ditawarkan dan demikian pula halnya jasa. Diperkirakan produk dan jasa yang akan diproduksi mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan diharapkan memberikan manfaat yang maksimal terhadap pengguna.. 5. Evaluasi pesaing Bagian yang sangat penting dalam penelitian pasar yaitu menjajagi pesaingpesaing yang ada. Keberadaan pesaing bukan berarti menjadi lawan bisnis, tetapi dianggap sebagai sumber informasi yang berharga. ldentifikasi perusahaanperusahaan yang menjadi pesaing, tentang jumlah/potensinya, besarnya asset dan volume penjualan dari pesaing, apakah rencana bisnis kita akan menyaingi perusahaan-perusahaan yang sama. Jika asset dan volume penjualan pesaing tidak dapat diketahui, dicoba untuk mengetahui kekuatan pesaing dengan cara lain, misalnya jumlah tenaga kerjanya atau jumlah cabang-cabangnya. 6. Evaluasi harga Hal ini menyangkut penentuan harga jual, cara-cara penjualan, pemberiaan potongan harga ataupun penjualan kredit dan sebagainya. 7. Evaluasi keunggulan bersaing Sebuah perusahaan tak pernah lepas dari ancaman persaingan. Hal ini disebabkan sistem informasi lebih canggih. Orang dapat menipu orang lain dengan cepat bahkan bisa lebih baik. Oleh karenanya budaya sebuah perusahaan harus tetap menarik konsumen. Untuk itu ia harus tetap yang pertama yang terbaik atau tampil beda. 8. Evaluasi pasar dan pemasaran Mengkaji apakah prospek pemasaran memberikan gambaran yang cukup cerah. Apakah ada peluang usaha dan berapa besarnya, sehingga rencana penjualan 9

dan perolehan keuntungan dapat diproyeksikan dengan realistis. Dalam aspek ini sekalgus menganalisis kecenderungan-kecenderungan apa saja yang mempengaruhi pasar, besarnya permintaan serta kecenderungannya harus diperkirakan secara cermat. Dari hasil kajian pasar dapat diharapkan beroperasi secara sehat apabila produk yang diperdagangkan mampu mendapat tempat dipasaran. 9. Evaluasi manajemen dan personel Kajian tentang manajemen terutama tenaga yang diperlukan, berapa jumlahnya dan kualifikasi yang dibutuhkan, termasuk pemilik perusahaan dan manajer. Dengan demikian diharapkan rencana bisnis tersebut dapat dikelola secara baik oleh team manajemen yang sudah direncanakan. 10. Evaluasi mesin dan peralatan Mesin dan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan mampu memenuhi target produksi yang telah direncanakan. 11. Evaluasi biaya awal Setiap kegiatan usaha yang akan dilaksanakan memerlukan biaya-biaya atau pengeluaran usaha. Menurut prinsip ekonomi, dengan biaya tertentu diharapkan hasil yang optimal, atau dengan kata lain untuk mendapatkan hasil tertentu dengan biaya atau pengeluaran yang serendah mungkin. Oleh karena itu biaya (pengeluaran) usaha harus di proyeksikan sebaik-baiknya agar tidak boros dan dapat dihemat unsur-unsur biaya yang timbul harus dapat dirinci, dengan demikian perencanaan biaya dapat ditentukan secara hati-hati dan teliti. 12. Evaluasi pendanaan Pendaan perlu ditentukan sejak awal darimana saja dana tersebut diperoleh. Umumnya dana berasal dari modal kas atau barang-barang milik sendiri (pemilik usaha) dan dari pinjaman dari pihak luar. 13. Evaluasi brak event point Titik pulang pokok (titik impas) adalah suatu perhitungan yang menunjukkan pada jumlah penjualan tertentu, besarnya pendapatan sama dengan besarnya biaya usaha. Dengan mengevaluasi titik pulang pokok ini dapat diketahui pada volume berapa atau hasil penjuaian minimal yang harus dicapai untuk menutupi biayabiaya atau pada volume penjualan berapa usaha mengalami titik impas (kondisi perusahaan yang tidak untung dan tidak rugi). 10

14. Evaluasi resiko yang tidak terkontrol Bermanfaat untuk mengurangi kerugian yang mungkin timbul dengan mempersiapkan segala sesuatunya sebelum resiko terjadi. 15. Evaluasi kesimpulan anda Untuk mengetahui apakah kesimpulan yang dibuat telah sesuai dengan pelaksanaan bisnis yang akan dilakukan. Sudah menjadi kenyataan yang sukar untuk dibantah, tidak semua proyek yang dibangun baik oleh pihak swasta maupun pemerintah dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan. Memang tidak sedikit jumlahnya proyek yang dapat beroperasi dengan baik sejak permulaan. Tetapi tidak sedikit pula proyek yang baru dalam masa pembangunan saja telah gagal. Faktor-faktor berikut dapat menggagaikan proyek selama tahap pembangunan : 1. Dari semula pemilik proyek atau pelaksana pembangunan tidak memahami dengan jelas persyaratan teknis apa saja yang harus dipenuhi 2. Pimpinan pelaksana ternyata kurang ahli, tidak jujur atau kurang bertanggung jawab 3. Rencana pembangunan tidak cukup matang, desain teknis kurang sempurna 4. Salah dalam penentuan bahan, peralatan dan tenaga kerja inti 5. Kebutuhan biaya pembangunan ternyata lebih tinggi dari yang dianggarkan 6. terjadi perubahan ekonomi, keuangan, sosial atau politik yang tidak menguntungkan 7. terjadinya bencana alam di lokasi proyek. Di lain pihak proyek yang selamat selama tahap pembangunan dapat pula tidak lancar operasinya karena hal-hal berikut ini : 1. Pemasaran produk yang dihasilkan tidak dapat berjalan dengan lancar; 2. Kesulitan dalam pengadaan bahan baku dan bahan pembantu 3. Harga bahan baku dan bahan pembantu lebih tinggi dari pada yang diperhitungkan semula 4. Kesulitan dalam pengadaan dana modal kerja 5. Kondisi atau kapasitas produksi dari faktor produksi yang dipergunakan jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari yang semestinya dan berakibat proyek tidak dapat beroperasi secara ekonomis 6. Proyek tidak mampu menarik tenaga pimpinan dan ahli yang diperlukan 7. Hubungan kerja antara pimpinan proyek dan karyawan tidak berjalan serasi sehingga produktivitas kerja menjadi rendah 11

8. Proyek tidak menghasilkan keuntungan yang layak. Beberapa hal yang menyebabkan kegagalan tersebut sebenarnya dapat diantisipasi jauh sebelum keputusan investasi dilakukan. Dengan mengantisipasi rencana investasi secara mendalam seorang investor akan mendapatkan gambaran hambatan apa saja yang mungkin timbul di kemudian hari, serta seberapa jauh hambatan tersebut dapat diatasi. Rencana bisnis yang disusun pada hakekatnya dapat membedakan gambaran seberapa jauh rencana investasi pada suatu proyek tertentu dapat dipertanggung jawabkan dari berbagai aspek. 12

DAFTAR PUSTAKA Longenecker Justin G, Moore Carlos W, Petty J. William ; Kewirausahaan : Manajemen Usaha Kecil, 11 th Edition, Salemba empat, Jakarta. Meredith Geoffrey G. et al ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan 6, LM PPM & Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 2000. Suryana Dr, MSi ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta, 2003. Zimmerer Thomas W., Scarborough ; Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta, 2005 13