KEWIRAUSAHAAN I. Presentasi Tugas Proposal MODUL PERKULIAHAN. Pendahuluan, pengertian dan tujuan membuat proposal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEWIRAUSAHAAN I. Presentasi Tugas Proposal MODUL PERKULIAHAN. Pendahuluan, pengertian dan tujuan membuat proposal"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN I Presentasi Tugas Proposal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Bisnis Manajemen 014 Kode MK Ari Sulistyanto Abstract Pendahuluan, pengertian dan tujuan membuat proposal Kompetensi Mengetahui dan memahami Cara membuat proposal usaha

2 Pembahasan A. Pendahuluan Langkah terakhir dalam membuat rencana usaha adalah membuat proposal usaha yang merupakan sebuah dokumen tertulis yang memuat secara rinci mengenai segala hal yang terkait dalam perencanaan usaha. 1. Perencanaan usaha, adalah suatu proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu rencana usaha atau bisnis tertentu. 2. Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat (a) Fokus, artinya suatu perencanaan usaha harus dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta mempunyai tujuan yang jelas, (b) Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan faktafakta terkait sumber daya yang ada, (c) Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang, (d) Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan yang memuat pedoman dari tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dan harus dapat disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi dan (e) Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, terperinci serta dapat dilaksanakan secara layak. 3. Beberapa manfaat yang dapat dipetik dengan dibuatnya perencanaan usaha antara lain Meliputi (a) pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dengan tujuan yang jelas, (b) menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta mendorong penggunaan sumber daya dengan lebih efisien, (c) menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha dan (d) sebagai pedoman untuk melakukan pengawasan dan upaya perbaikan sehingga dapat memberikan jaminan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 4. Pembuatan suatu rencana usaha merupakan sebuah proses kerja yang meliputi empat tahapan atau langkah, yaitu (a) langkah mengidentifikasi peluang usaha, (b) menentukan jenis usaha yang akan dilakukan, (c) melakukan studi kelayakan usaha dan 2

3 (d) menyusun proposal usaha. B. Pengertian dan Tujuan Membuat Proposal Usaha Proposal usaha adalah dokumen tertulis tentang perencanaan usaha yang diusulkan kepada investor (pemilik modal/penyandang dana) maupun perbankan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian untuk mendapatkan pinjaman atau investasi dana yang dibutuhkan menjalankan usaha yang direncanakan. Definisi tersebut memberikan tekanan bahwa proposal usaha : 1) Merupakan dokumen tertulis tentang perencanaan usaha, sehingga harus ditulis secara benar, lengkap, rinci, akurat dan jelas. 2) Dibuat dengan tujuan utama mendapatkan dana investasi, baik dalam bentuk pinjaman (lembaga keuangan/perbankan) maupun penyertaan modal (investor/penyandang dana). C. Pihak-Pihak yang Berkepentingan dengan Proposal Usaha Berdasarkan pengertian dan tujuan dibuatnya suatu proposal usaha dapat diketahui pihak-pihak yang berkepentingan dengan proposal usaha, yaitu pengusaha, investor, perbankan/lembaga keuangan dan pemerintah : 1) Pengusaha (Wirausaha) Seorang wirausaha yang merencanakan mengembangkan usaha atau membuat rencana usaha baru dituntut untuk membuat proposal rencana usaha (business plan) yang memuat uraian rinci, lengkap dan jelas tentang rencana usaha yang akan dilaksanakan, baik untuk kepentingan pengelolaan usaha dan evaluasi usaha maupun sebagai dukumen tertulis yang disampaikan kepada calon investor (calon penyandang dana) atau calon pemberi kridit (lembaga keuangan termasuk perbankan) atau pemberi bantuan (misalnya pemerintah). 2) Investor Bagi investor, proposal usaha yang diajukan oleh seorang wirausaha dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan keikutsertaannya sebagai penyandang dana dalam usaha itu (investor) akan menghasilkan keuntungan financial, baik dalam bentuk laba usaha maupun deviden. Keuntungan financial tersebut pada umumnya menjadi pertimbangan utama agar seorang calon pemilik modal bersedia menjadi salah satu investor pada rencana usaha yang akan dijalankan. 3) Perbankan/Lembaga Keuangan Bagi perbankan/lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga pemberi pinjaman, maka proposal usaha yang diajukan menjadi bahan pertimbangan pertama untuk menilai apakah rencana usaha tersebut layak diberikan pinjaman. Hal utama 3

4 yang dipertimbangkan dari isi proposal yang diajukan untuk mendapatkan pinjaman dana (kredit usaha) antara lain adalah 5C (Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral) atau 3 R (Returns, Repayment Capacity, dan Risk-bearing ability) Prinsip utama bagi pemberi pinjaman adalah bahwa usaha tersebut mempunyai prospek keuntungan yang memungkinkan dapat membayar dan melunasi kreditnya dengan lancar dan tepat waktu sesuai perjanjiannya. Character merupakan cermin kepercayaan pemberi kredit mengenai kepribadian peminjam apakah dapat dipercaya bahwa yang bersangkutan akan jujur dan bersedia mengembalikan kreditnya sesuai perjanjian. Capacity dan Capital merupakan cermin kepercayaan dari pemberi pinjaman bahwa rencana usaha tersebut mempunyai prospek keuangan yang baik, meliputi perkiraan keuntungan dan rencana usaha itu didukung oleh struktur keuangan yang layak (perbandingan antara modal sendiri dan modal asing). Collateral lebih mencerminkan prinsip kehati-hatian (prudencial principle) apabila rencana usaha yang dibiayai dengan kridit tersebut mengalami kegagalan, maka pemberi pinjaman harus yakin bahwa rencana usaha itu telah didukung oleh jaminan yang nilainya mampu menutupi kredit yang diusulkan/diminta. Dalam proposal usaha yang diajukan juga harus dapat meyakinkan lembaga pemberi pinjaman, returns mencerminkan kemampua usahga untuk menghasilkan pendapatan yang dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan, repayment capacity lebih mencerminkan kemampuan returns usaha untuk melunasi utangnya setiap kali harus dibayar, sedangkan risk-bearing ability menunjuk pada kemampuan usaha untuk menanggung resiko jika terjadi kegagalan usaha melalui jaminan yang harus dapat menutupi pinjamannya. jujur dan bersedia mengembalikan kreditnya sesuai perjanjian. Capacity dan Capital merupakan cermin kepercayaan dari pemberi pinjaman bahwa rencana usaha tersebut mempunyai prospek keuangan yang baik, meliputi perkiraan keuntungan dan rencana usaha itu didukung oleh struktur keuangan yang layak (perbandingan antara modal sendiri dan modal asing). Collateral lebih mencerminkan prinsip kehati-hatian (prudencial principle) apabila rencana usaha yang dibiayai dengan kridit tersebut mengalami kegagalan, maka pemberi pinjaman harus yakin bahwa rencana usaha itu telah didukung oleh jaminan yang nilainya mampu menutupi kredit yang diusulkan/diminta. Dalam proposal usaha yang diajukan juga harus dapat meyakinkan lembaga pemberi pinjaman, returns mencerminkan kemampua usahga untuk menghasilkan pendapatan yang dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan, repayment capacity lebih mencerminkan kemampuan returns usaha untuk melunasi utangnya setiap kali harus dibayar, sedangkan risk-bearing ability menunjuk pada kemampuan usaha untuk 4

5 menanggung resiko jika terjadi kegagalan usaha melalui jaminan yang harus dapat menutupi pinjamannya. 4) Pemerintah Bagi pemerintah, proposal usaha yang diajukan akan dinilai berdasarkan dampak positif dan negatifnya bagi masyarakat secara luas jika usaha itu dijalankan. Selain itu, jika rencana usaha yang diusulkan kepada pemerintah (misalnya DIKTI atau DEPERINDAG) memberikan manfaat bagi masyarakat luas, maka rencana usaha tersebut dapat diberikan bantuan dana untuk pelaksanaannya. D. Isi dan Sistematika Proposal Usaha Sebagai sebuah dokumen tertulis yang akan digunakan untuk memperoleh dana investasi, maka proposal usaha yang diajukan hendaknya dibuat dengan objektif, lengkap, rinci, akurat, jelas dan komunikatif dan menarik untuk dibaca. Isi proposal usaha pada intinya akan memuat tentang ringkasan gambaran menyeluruh isi proposal, uraian materi proposal mengenai : diskripsi usaha, aspek organisasi dan manajemen, aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan. Pada umumnya sebuah proposal usaha dibuat dengan sistematika sebagai berikut : (1) Ringkasan Ringkasan harus dapat menggambarkan isi proposal secara menyeluruh, lengkap, jelas dan menarik. Jika uraian dalam ringkasan proposal usaha yang diajukan kepada investor tersebut jelas dan menarik, maka calon investor akan tertarik untuk mempelajari isi proposal selengkapnya dan memutuskan untuk mempertimbangkan menjadi salah satu penyandang dana untuk menjalankan usaha tersebut. mempelajari isi proposal selengkapnya dan memutuskan untuk mempertimbangkan menjadi salah satu penyandang dana untuk menjalankan usaha tersebut. (2) Diskripsi Usaha Diskripsi usaha harus mampu menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha, meliputi nama usaha, visi, misi dan tujuan usaha, jenis usaha dan jika dianggap perlu dapat dilengkapi dengan foto yang dapat memperjelas gambaran usaha yang akan dijalankan. (3) Aspek Organisasi dan Manajemen Aspek organisasi dan manajemen digunakan untuk menjelaskan tentang bentuk ( perusahaan perseorangan, perseroan terbatas, dll) dan tipe struktur organisasi 5

6 (organisasi garis, organisasi garis dan staff, organisasi fungsional, dll) serta susunan tim manajemen yang mengelola usaha tersebut (pimpinan puncak, manajer dan pelaksana), dilengkapi dengan riwayat hidup singkatnya. (4) Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek pasar dan pemasaran digunakan untuk mengemukakan tiga hal, yaitu struktur industri dan lingkungan usaha, kondisi pasar dan target pasar dari usaha yang akan dijalankan. (5) Aspek Produksi Jika proposal usaha tersebut dibuat untuk jenis usaha industri (pabrikasi/manufactur) maka dalam proposal itu harus dikemukakan aspek produksi, yang menjelaskan tentang lokasi usaha, fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi, ketersediaan pasokan bahan baku dan bahan lain yang dibutuhkan dalam produksi serta ketersediaan tenaga kerja yang mendukung pelaksanaan proses prosuksi, serta biaya yang diperlukan untuk melaksanakan produksi (biaya produksi). (6) Aspek Keuangan Aspek keuangan akan menjelaskan tentang hal-hal yang terkait dengan kebutuhan keuangan/ dana dan sumber serta alokasinya pada setiap tahapan usaha, mulai tahap persiapan usaha, pelaksanaan usaha dan hasil yang diperoleh meliputi proyeksi laba rugi, proyeksi aliran kas dan analisis kelayakan usaha. Alokasi dana terdiri atas kebutuhan investasi dalam aktiva tetap dan kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan (bahan mentah, biaya administrasi umum dan biaya pemasaran). Sumber dana menjelaskan struktur keuangan yang mencerminkan perbandingan antara modal disetor (modal sendiri) dan modal asing (debt) yang berasal dari pinjaman serta kemampuan laba untuk membayar pinjaman. disetor (modal sendiri) dan modal asing (debt) yang berasal dari pinjaman serta kemampuan laba untuk membayar pinjaman. (7) Kesimpulan Kesimpulan hendaknya dapat menjelaskan tentang kelayakan pelaksanaan rencana usaha berdasarkan aspek aspek organisasi dan manajemen, pasar dan pemasaran, aspek produksi dan aspek keuangan. Hasil analisis kelayakan usaha dengan berbagai pendekatan sebaiknya dikemukakan secara jelas, lengkap, 6

7 menarik, meyakinkan dan akurat sehingga calon investor dapat yakin dengan kelayakan usaha yang anda kemukakan. (8) Daftar Referensi dan Lampiran Daftar referensi memuat rujukan yang digunakan untuk menyusun proposal yang diajukan, sedangkan lampiran mengetengahkan mengenai informasi penting yang relevan dengan isi proposal usaha yang diajukan (informasi ini dapat berupa angka angka, data kualitatif ataupun foto-foto yang mendukung dan memperjelas kelayakan usaha). ILUSTRASI ISI DAN SISTEMATIKA PROPOSAL ISI DAN SISTEMATIKA PROPOSAL RINGKASAN BAB I DESKRIPSI USAHA A. Gambaran Umum Usaha B. Struktur Organisasi dan Manajemen C. Visi, Misi dan Tujuan Usaha D. Jenis Usaha BAB II PASAR DAN PEMASARAN A. Struktur Industri dan Lingkungan Usaha B. Kondisi Pasar 1. Pasar Sasaran 2. Peluang Pasar 3. Target Perolehan Pangsa Pasar C. Rencana Pemasaran 1. Penentuan Harga Jual Produk 2. Strategi Pemasaran yang Dipilih 3. Target Perolehan Penjualan BAB III ASPEK PRODUKSI A. Analisis Lokasi Usaha B. Fasilitas dan Peralatan Produksi C. Ketersediaan Bahan Baku D. Ketersediaan Tenaga Kerja 7

8 E. Proses Produksi F. Kapasitas Produksi G. Struktur Biaya Produksi BAB IV ASPEK KEUANGAN A. Tahapan Pelaksanaan Usaha B. Biaya Pra-Investasi : Biaya Persiapan dan Studi Kelayakan C. Biaya Investasi D. Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum E. Sumber Pembiayaan dan Penggunaan Dana F. Proyeksi Laba Rugi G. Proyeksi Aliran Kas H. Analisis Kelayakan Usaha Secara Financial 1. Analisis Periode Pengembalian 2. Analisis NPV 3. Analisis B/C Ratio 4. Analisis IRR (dapat dipilih NPV dan B/C Ratio) BAB V KESIMPULAN DAFTAR REFERENSI LAMPIRAN Daftar Pustaka 8

9 1. Kewirausahaan Indonesia Dengan Semangat , Puslatkop dan PK, Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Jakarta, Kewirausahaan (Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses), Dr. Suryana, Salemba Empat, Kewirausahaan Teori dan Praktek, Seri Manajemen 77 PPM, Geoffrey. Meredith 4. Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis, Edisi Pertma, Drs. Masykur Wiratmo, Msc, BPFE, Jogyakarta 5. Dasar-dasar Kewirausahaan, Drs. Astim Riyanto, SH, MH, Yapemdo, Bandung 6. Pedoman Perencanaan Usaha, Edisi keenam, Devid H. Bangs, Jr, Erlangga, 7. Entepreneurship Creativity & Organisasi, Te+t, Case, & Reading, John Kao, Prentice Hall, Englewood, New Jersey. 9

Mengelola Keuangan Usaha

Mengelola Keuangan Usaha Mengelola Keuangan Usaha Modul ke: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha dan mampu mengelola keuangan dengan baik, bisa membedakan keuangan usaha dan pribadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Subandi

Lebih terperinci

Merancang Strategi Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran Modul ke: Merancang Strategi Pemasaran Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan menerapkan strategi pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Subandi Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Membuat Proposal Bisnis

Membuat Proposal Bisnis Modul ke: Membuat Proposal Bisnis Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dan mampu membuat proposal bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Subandi Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Persiapan Pribadi Pengusaha Muda

Persiapan Pribadi Pengusaha Muda Modul ke: Persiapan Pribadi Pengusaha Muda Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Subandi Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Subandi. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Subandi. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha Mempersiapan Pribadi Pengusaha Muda, Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang China, Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses, Kreativitas

Lebih terperinci

Identifikasi Peluang dan Memilih Jenis Usaha

Identifikasi Peluang dan Memilih Jenis Usaha Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Identifikasi Peluang dan Memilih Jenis Usaha Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang dan jenis usaha tidak semua orang bisa melakukannya, dibutuhkan sebuah kemampuan

Lebih terperinci

Merintis Usaha Baru dan Model Pengembanganya

Merintis Usaha Baru dan Model Pengembanganya Modul ke: Merintis Usaha Baru dan Model Pengembanganya Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan mampu mengelola sumber daya dengan baik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Subandi Program

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Mengidentifikasi Dan Mengorganisir Usaha. Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Kewirausahaan. Mengidentifikasi Dan Mengorganisir Usaha. Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Kewirausahaan Modul ke: Fakultas FEB Mengidentifikasi Dan Mengorganisir Usaha Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi A.Pengertian, B. Peran dan C. Ruang

Lebih terperinci

Menerapkan Bisnis Orang Cina

Menerapkan Bisnis Orang Cina Modul ke: Menerapkan Bisnis Orang Cina Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Subandi Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses

Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses Modul ke: Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Subandi Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah :

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah : MODUL PERKULIAHAN MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah : A. Kriteria Investasi B. Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis C. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru Fakultas Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : Permberian prestasi oleh

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Innovation management

Entrepreneurship and Innovation management Entrepreneurship and Innovation management Modul ke: Ch-9 Business Plan Fakultas Ekonomi Program Studi Magister managemet www.mercubuana.ac.id Nama Dosen : Dr. M. Ali Iqbal, M.Sc Bagian Isi Apa itu Template?

Lebih terperinci

19 KEWIRAUSAHAAN SMK MEMBUAT RENCANA USAHA MODUL. Penanggung Jawab : Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.A

19 KEWIRAUSAHAAN SMK MEMBUAT RENCANA USAHA MODUL. Penanggung Jawab : Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.A MODUL 19 KEWIRAUSAHAAN SMK MEMBUAT RENCANA USAHA Penanggung Jawab : Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.A Pengembang dan Penelaah Model : Dr. H. Ahman, M.Pd. Drs. Ikaputera Waspada, M.M Dra. Neti Budiwati, M.Si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah banyak mempengaruhi perkembangan ekonomi dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian dalam masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu lembaga yang menerima dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang kekurangan dana. Sedangkan pengertian bank menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan lembaga keuangan ditengah-tengah masyarakat dalam memajukan perekonomian sangat penting. Tidak dapat dipungkiri peranannya sebagai lembaga perantara

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN 1. Menyusun Proposal Usaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

KEWIRAUSAHAAN 1. Menyusun Proposal Usaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 Menyusun Proposal Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Bagian Isi 1. Pendahuluan 2. Prospek Usaha 3. Proposal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulai investasi atau memperbesar usahanya. Untuk memperoleh dana tersebut perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Berbagai perkembangan yang terjadi dalam sektor perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peranan lembaga keuangan baik itu Lembaga Keuangna Bank

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Innovation Management

Entrepreneurship and Innovation Management Entrepreneurship and Innovation Management Modul ke: Investasi Usaha Fakultas Program Pascasarjana Dr Harry Susilo Program Studi Magister Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Semua perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan) Materi 3 Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan) Subpokok bahasan : Pengertian Kredit & Pembiayaan (Produk Lending) Jenis-jenis kredit Prinsip-prinsip pemberian kredit Jenis-jenis pembebanan suku

Lebih terperinci

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin Aspek Keuangan dan Pembiayaan Bisnis Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin Manajemen Kas Lingkup Kas adalah aset yang paling penting namun yang paling tidak produktif yang dimiliki suatu bisnis.

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Proposal Bisnis. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Kewirausahaan. Proposal Bisnis. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: 13 Taufan Fakultas Ilmu Komunikasi Kewirausahaan Proposal Bisnis Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Program Studi Hubungan Masyarakat dan Penyiaran http://www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat Bab Pendahuluan BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat pada dewasa ini, maka setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto, BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Hasil dari analisa data dan pembahasan hasil analisa data pada penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Murabahah merupakan salah satu akad yang dipakai

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN III.

KERANGKA PEMIKIRAN III. III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengendalian Kredit Bank Pada penyaluran kredit bank, perlu diperhatikan beberapa aspek yang terkait dengan nasabah penerima kredit untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis, sehingga dalam menjalankan suatu usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Modal Ventura Modal Ventura adalah suatu jenis pembiayaan berupa penyertaan modal dalam jangka waktu tertentu oleh Perusahaan Modal Ventura (PMV) kepada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Penerapan Referensi dalam Pembiayaan Mud{a<rabah di Koperasi. Penerapan referensi yang dilakukan di Koperasi BMT Nurul Jannah

BAB IV. A. Analisis Penerapan Referensi dalam Pembiayaan Mud{a<rabah di Koperasi. Penerapan referensi yang dilakukan di Koperasi BMT Nurul Jannah BAB IV ANALISIS DAMPAK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN BMT DALAM MEMBERIKAN PEMBIAYAAN MUD{A>RABAH BAGI NASABAH DI KOPERASI BMT NURUL JANNAH PETROKIMIA GRESIK A. Analisis Penerapan Referensi dalam Pembiayaan

Lebih terperinci

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). 2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat dengan cara mengantisipasi setiap perubahan-perubahan yang terjadi di. lingkungan bisnis dan mengembangkan usahanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat dengan cara mengantisipasi setiap perubahan-perubahan yang terjadi di. lingkungan bisnis dan mengembangkan usahanya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mengharapkan untuk dapat berkembang dan bertahan di dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompleks. Berbagai upaya dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pertumbuhan suatu usaha dipengaruhi dari beberapa aspek diantaranya ketersediaan modal. Sumber dana yang berasal dari pelaku usaha agribisnis sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan (Levine, 1997). Ketika sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional. Penggunaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan informasi keuangan yang tepat memerlukan suatu pengetahuan mengenai karakteristik dan keterbatasan informasi akuntansi keuangan. Informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertindak sebagai sumber permodalan dan perantara keuangan dengan menyediakan mekanisme transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat

Lebih terperinci

PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN)

PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN) Kewirausahaan II Modul ke: 01 Fakultas F E B PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN) by Syahlan A.Sume Program Studi Manajemen PENTINGNYA BUSINESS PLAN Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di awal usaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Perbankan melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan baru. Persaingan dan perkembangan yang cukup pesat pada

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan baru. Persaingan dan perkembangan yang cukup pesat pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan dalam bisnis perbankan sangat ketat. Persaingan tersebut tidak hanya terjadi antar bank, tetapi persaingan juga datang dari lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju, menyebabkan banyak bermunculan bank-bank yang menawarkan berbagai fasilitas layanan seperti menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menyediakan kas dan memenuhi segala kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memerlukan peran suatu lembaga keuangan untuk pembiayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK 1. Pengaturan Perjanjian Kredit Pengertian perjanjian secara umum dapat dilihat dalam Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yaitu suatu perbuatan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin berkembang. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang didirikan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kondisi persaingan bisnis dalam keadaan yang tidak menentu ditambah dengan krisis perekonomian, membuat setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Studi Kelayakan Bisnis. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Studi Kelayakan Bisnis Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendahuluan Studi kelayakan merupakan salah satu mata kuliah (study) terapan yang bersifat aplikatif. Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah. nalisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan

Tinjauan Mata Kuliah. nalisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan ix Tinjauan Mata Kuliah nalisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan A perusahaan dengan menggunakan alat-alat dan teknik-teknik analisis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo Dalam sebuah lembaga keuangan pembiayaan bermasalah bukanlah hal yang baru atau asing lagi untuk didengarkan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Menurut UU No 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 mengatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan ( Financial Management ), atau dalam literature lain di sebut pembelanjaan, adalah segala aktivitas perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN 2001 2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Kredit 2.1.1. Pengertian Kredit Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai tempat meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada Bank Artha Graha Cabang Kopo Bandung mengenai analisis kinerja perusahaan dalam menunjang efektivitas

Lebih terperinci

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnis, perusahaan pasti memerlukan modal agar dapat menopang kegiatan usahanya. Modal tersebut dapat diperoleh dari hutang maupun ekuitas.

Lebih terperinci

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi. Perkembangan dunia usaha di Indonesia, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk dapat mengembangkan diri seluas-luasnya sejauh tidak menyimpang dari sasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian suatu negara. Peranan tersebut terwujudkan dalam fungsi utamanya sebagai

Lebih terperinci

PERSEPSI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI (Survey Pada BPR di Sukoharjo)

PERSEPSI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI (Survey Pada BPR di Sukoharjo) PERSEPSI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI (Survey Pada BPR di Sukoharjo) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian Andrian Fauline Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia setelah terjadinya krisis ekonomi pada sekitar awal tahun 1997 ternyata masih berbekas, dan bahkan dampak atas krisis

Lebih terperinci

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan 1 PASAL 6 a UU PERBANKAN 7/1992 HAL POKOK USAHA BANK ADALAH PEROLEHAN DANA DARI SISI PASIVANYA YANG KEMUDIAN DITEMPATKAN PADA SISI AKTIVA DIMANA AKAN DIPEROLEH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

Lebih terperinci

Bab I Perencanaan Usaha atau Bisnis

Bab I Perencanaan Usaha atau Bisnis MODUL PERKULIAHAN Bab I Perencanaan Usaha atau Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Desain & Teknik Kreatif Desain Produk 01 MK90043 Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM Bab I. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pemberian kredit pada PD. BPR Kapetakan Cirebon,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Peranan Kredit di Dalam Usaha Pada hakikatnya setiap perusahaan akan membutuhkan tambahan modal untuk dapat berkembang. Menurut Murray dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi ekomomi yang dalam kegiatanya mempunyai tujuan tertentu. Setiap perusahaan memerlukan informasi untuk mengetahui perkembangan

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan dalam menghimpun dana untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Saham yang dijual di pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam uang (kredit)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan perekonomian dunia mengalami perkembangan yang pesat. Hal tersebut mendorong transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting untuk menunjang kesejahteraan rakyat. Dengan pembangunan ini, kemakmuran yang adil dan merata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan sarana yang strategis dalam rangka pembangunan ekonomi, peran yang strategis tersebut disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai penghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kas merupakan salah satu aktiva perusahaan selain aktiva lainnya yang dimiliki perusahaan. Kas tersebut disimpan oleh perusahaan, sebaliknya dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diterbitkan pada setiap periode tertentu. earnings per share. Perubahan nilai earnings per share pada suatu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diterbitkan pada setiap periode tertentu. earnings per share. Perubahan nilai earnings per share pada suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan bidang manufaktur yang merupakan salah satu yang ikut mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakatdalam bentuk kredit dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakatdalam bentuk kredit dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakatdalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi yang berdasarkan pengertiannya merupakan penempatan dana pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset untuk mendapatkan hasil atau keuntungan

Lebih terperinci

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau perkembangan suatu kegiatan usaha dari suatu perusahaan, maka akan dirasakan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN -1- Sampul Proposal Bantuan Dana RISPRO Komersial: PROPOSAL RISET Bantuan Dana Riset Inovatif-Produktif (RISPRO) Komersial Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) JUDUL RISET... KELOMPOK PERISET... LEMBAGA

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU )

ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU ) ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU ) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Zulfikri Irhamdani 115020407111020 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat perkembangannya sehingga menjadi alternatif yang disukai perusahaan untuk mencari dana. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya agar dapat berkembang dari tahun ke tahun membutuhkan modal. Setiap perkembangan usaha juga

Lebih terperinci

BAB 5 BUSINESS PLAN. 5.1 Executive Summary

BAB 5 BUSINESS PLAN. 5.1 Executive Summary BAB 5 BUSINESS PLAN Business plan dibawah ini merupakan rangkuman dari kajian teori, penelitian lapangan, serta kajian rencana pendirian perusahaan baru PT GM, terkait dengan financial planning dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT Suprihatmi Sri Wardiningsih Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT With increasing competition in the

Lebih terperinci

05Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

05Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 05Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci