BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi begitu cepat memberi imbas pada perubahan lingkungan dan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini akan menuntut tanggung jawab lembaga pendidikan untuk menyiapkan individu yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan sosial yang terjadi. Counts (2006) menjelaskan bahwa untuk bisa hidup dalam perubahan, individu harus memilki keluwesan, artinya mereka harus bersedia menerima gagasan dan inovasi-inovasi baru. Lembaga pendidikan di masa yang akan datang membutuhkan perencanaan strategi yang matang, sehingga dapat memberikan kejelasan arah, mampu merespon perubahan lingkungan internal dan eksternal, dan mampu memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dalam proses pendidikan. Ungkapan the future without planning is nonsense tidaklah berlebihan, karena dengan perencanaan kita dapat memproyeksikan masa depan. Dengan kata lain, Bryson (2004) menjelaskan apabila lembaga pendidikan ingin tetap survive dan mampu bersaing secara global, dia harus melakukan empat hal penting (fourfold). Pertama, lembaga pendidikan harus berpikir, bertindak dan belajar secara strategis lebih dari sebelumnya. Kedua, lembaga pendidikan harus mampu memanfaatkan pengetahuan menjadi strategi yang efektif guna menanggulangi lingkungan yang telah berubah. Ketiga, lembaga pendidikan harus 1
mengembangkan alasan yang cerdas untuk meletakkan landasan bagi adopsi dan implementasi strategi-strategi baru. Keempat, lembaga pendidikan harus membangun koalisi yang luas dan kuat agar dapat menghasilkan strategi yang jitu dan mengawal pelaksanaan strategi tersebut. Dalam usaha mencapai tujuan suatu organisasi termasuk lembaga pendidikan tentu memerlukan alat yang berperan sebagai akselerator dan dinamisator sehingga tujuan bisa tercapai secara efektif dan efesien. Untuk itu Pidarta (2004) menyatakan bahwa aktivitas-aktivitas tertentu dalam organisaasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah dengan manajemen. Jones and George (2009) menjelaskan secara umum bahwa Management is the planning, organizing, leading, and controling of human and other recources to acheive organizational goals efficiently and effectively. Dalam dunia pendidikan, Pidarta (2005) menerjemahkan manajemen sebagai aktivitas untuk memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen dalam konsep ini dijelaskan sebagai proses mengintegrasikan sumbersumber yang saling berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa antara manajemen dan strategi menempati posisi yang sama-sama vital dalam sebuah organisasi. Strategi bagi sebuah manajemen organisasi merupakan rencana yang berorientasi pada masa depan serta menetapkan kemungkinan-kemungkinan interaksi organisasi secara efektif dengan lingkungannya dalam kondisi persaingan. Kesemuanya itu 2
diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang bersangkutan. Manajemen strategi menurut Akdon (2006) pada intinya merupakan suatu sistem satu kesatuan yang memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dan bergerak secara serentak (bersama-sama) ke arah yang sama pula. Nawawi (2003) menjelaskan bahwa manajemen strategi adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada pengembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Dari pengertian ini tampak bahwa penekannya ada pada arus keputusan dari para pemimpin organisasi dan tindakan berupa pelaksanaan keputusan, harus menghasilkan satu atau lebih strategi, dengan memilih yang paling efektif atau yang paling handal dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Sementara itu Olsen dan Eadie dalam Bryson (2004) mendefinisikan perencanaan strategis sebagai upaya yang terdisiplin untuk menghasilkan keputusan dan tindakan penting yang memandu dan membentuk apa itu organisasi, apa yang dikerjakan dalam organisasi, dan mengapa organisasi mengerjakan hal itu. Perencanaan strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, pengklarifikasian misi dan isu-isu strategis, dan penekanan pada implikasi masa depan akibat keputusan saat ini. 3
Mengacu pada berbagai kajian tentang manajemen strategi, pihak SMP Negeri 4 Mataram sudah menggunakannya sebagai acuan dalam proses penyusunan rencana-rencana pengembangan pembangunan pendidikan di tingkat perencanaan mikroskopik. Diakui pihak sekolah, bahwa sekolah ini telah menerapkan perencanaan strategis model Depdiknas melalui tahapan-tahapan sebagaimana terlihat pada gambar berikut : Gambar 1.1 Alur penyusunan RKS/M Sumber : Pedoman Perencanaan dan Penganggaran Sekolah/ Madrasah (2011) Dengan pendekatan ini sebagaimana terlihat pada gambar di atas, proses penyusunan perencanaan sekolah melalui tahapan-tahapan yang rancu dan kurang terintegrasi karena pada tahapan penyusunan RKS/M, menetapkan kondisi sekolah saat ini dan kondisi yang diharapkan tidak diawali dengan perumusan misi, visi, dan tujuan yang ingin dicapai sekolah. SMP Negeri 4 Mataram merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah pertama sudah berdiri sejak 1977 atau termasuk sekolah tua di Kota Mataram. Sekolah ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk membina dan 4
mendidik peserta didik sehingga menghasilkan output yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi saat ini. Berdasarkan realitas tersebut, tentu saja perlu dilakukan berbagai terobosan/ upaya dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas perencanaan strategis sekolah secara terintegrasi dan berkesinambungan melalui model yang berbeda, yaitu dengan model sepuluh langkah proses perencanaan strategis (A ten-step strategic planning process) Bryson (2004) yang meliputi: 1. Menginisiasi dan menyetujui proses perencanaan strategik, 2. Mengidentifikasi berbagai mandat organisasional, 3. Mengklarifikasi misi, visi dan nilai-nilai organisasional, 4. Menganalisa dan menilai lingkungan eksternal dan internal untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang atau kesempatan, dan ancaman atau tantangan (SWOC), 5. Mengidentifikasi berbagai isu strategik yang dihadapi organisasi, 6. Memformulasi berbagai strategi untuk mengelola berbagai isu strategik, 7. Mereview dan mengadopsi berbagai strategi atau rencana strategik, 8. Menetapkan visi organisasional yang efektif, 9. Mengembangkan proses implementasi yang efektif, 10. Menilai kembali berbagai strategi dan proses perencanaan strategik. Kesepuluh langkah di atas idealnya merupakan langkah-langkah yang tersusun secara sistematis, artinya pada organisasi yang menginginkan perubahan radikal, maka urutan tahap-pertahap harus dilalui dengan sebenarnya, akan tetapi untuk organisasi yang menginginkan perubahan yang bertahap atau inkremental, 5
maka organisasi tersebut bisa memulai dari langkah yang dianggap sesuai dengan kebutuhan dan konteksnya. Untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan strategis di SMP Negeri 4 Mataram dan bagaimana menanggulangi permasalahan tersebut, penulis menelaahnya dalam sebuah penelitian yang berjudul Evaluasi Perencanaan Strategis Sekolah dengan Model Strategy Change Cycle dari John M. Bryson di SMP Negeri 4 Mataram B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, perencanaan strategis merupakan suatu kebutuhan bagi suatu organisasi (sekolah) dalam menghadapi perubahan lingkungan eksternal dan internal yang terjadi begitu cepat, SMP Negeri 4 Mataram sebagai lembaga pendidikan dipandang perlu untuk melakukan evaluasi perencanaan strategis yang telah ada sebelumnya dengan menggunakan model perencanaan strategis yang berbeda dan selanjutnya mereview dan mereformulasi misi, visi, tujuan dan strategi organisasi sebelumnya. 6
C. Pertanyaan Penelitian Sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah di atas, maka penulis menyusun pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. bagaimana hasil evaluasi perencanaan strategis sekolah di SMP Negeri 4 Mataram? 2. bagaimana hasil rumusan perencanaan strategi berdasarkan model Strategy Change Cycle dari John M. Bryson di SMP Negeri 4 Mataram? D. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. mendapatkan gambaran nyata tentang hasil evalusai implementasi perencanaan strategis sekolah di SMP Negeri 4 Mataram 2. menghasilkan rumusan perencanaan strategis berdasarkan model Strategy Change Cycle dari John M. Bryson di SMP Negeri 4 Mataram E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan di bidang perencanaan strategis sekolah, terutama konsep dan teori dalam rangka menganalisi lingkungan internal dan eksternal sekolah, menginventarsasi isu-isu strtegis, menyusun rencana strtegis, dan mengimplementasikan rencana strategis di SMP Negeri 4 Mataram dan juga bagi pengembangan kemampuan manajerial kepala sekolah. 7
Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penelitian-penelitian sejenis yang berkaitan dengan perencanaan strategis sektor publik dan non profit di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini menjadi dasar dalam penyususnan perencanaan strategis oleh kepala sekolah sehubungan dengan upaya untuk menyesuaikan program kerja untuk pengembangan dan peningkatan daya saing sekolah di masa yang akan datang. Hasil penelitian dapat menjadi bahan evaluasi bagi kinerja kepala sekolah dan tim pengembang renstra SMP Negeri 4 Mataram dalam mengembangkan kinerjanya. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi motivasi bagi semua stakeholder pendidikan di SMP Negeri 4 Mataram terutama komite sekolah untuk semakin meningkatkan peran dan fungsi kontrolnya terhadap kinerja kepala sekolah. F. Batasan Masalah Penelitian Berkaitan dengan terbatasnya waktu dan kesempatan dalam pelaksanaan penelitian ini, maka penulis merasa perlu memberi batasan terhadap pertanyaan penelitian di atas yaitu : 1. mengevaluasi implementasi perencanaan strategis yang telah dilakukan di SMP Negeri 4 Mataram yang menggunakan perencanaan strategis model Diknas dengan model Strategy Change Cycle dari John M. Bryson 8
2. berdasarkan hasil evaluasi tersebut, penulis akan menyusun rumusan perencenaan strategis dengan model perencanaan strategis A ten-step strategic planning process mulai dengan langkah ke-3 yaitu mengklarifikasi misi, visi dan nilai-nilai organisasional, langkah ke-4 menganalisa dan menilai lingkungan eksternal dan internal untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang atau kesempatan, dan ancaman atau tantangan (SWOC), langkah ke-5 mengidentifikasi berbagai isu strategik yang dihadapi organisasi, dan langkah ke-6 memformulasi berbagai strategi untuk mengelola berbagai isu strategik G. Sistematika penulisan Sistematika penulisan tesis ini dapat dijelaskan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian secara substansi dan spasial, dan sistematika penulisan tesis. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang konsep Manajemen Strategik, unsur-unsur dan prinsip-prinsip dalam perencanaan strategis serta konsep misi, visi, tujuan, nilai-nilai organisasi dan pengintegrasiannya dalam perumusan perencanaan strategis sekolah sehingga dengan teori ini pertanyaan penelitian dapat terjawab. 9
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini meliputi desain penelitian, definisi istilah, populasi dan sampel, instrument penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dilakukan analisis tentang data hasil evaluasi stakeholder internal yang diperoleh melalui kueisioner dan data tentang hasil Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas rumusan perencanaan Strategis di SMP Negeri 4 Mataram. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi hasil analisis yang diuraikan dalam kesimpulan dan saran, selanjutnya akan diusulkan hasil temuan tersebut ke dalam rekomendasi. 10