BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

RENCANA KINERJA TAHUNAN

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

L A P O R A N K I N E R J A

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

RENCANA KERJA TAHUN 2015

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Hidayah-

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

User [Pick the date]

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

Rencana Kerja Tahunan Bappeda Klungkung 2017 BAB I PENDAHULUAN

P EM ERI NT AH KABU PATEN BAPPEDA JO MBANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu upaya meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dan untuk memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good governance yang merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan untuk mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Atas dasar hal tersebut di atas, untuk mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan di bidang perencanaan pembangunan dan Penelitian Pengembangan, maka Bappeda dan Litbang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, mengamanatkan bahwa setiap Instansi Pemerintah diwajibkan untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya berdasarkan perencanaan strategis yang dirumuskan sebelumnya. Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban kinerja dan tindakan seorang/badan hukum/ 1

pimpinan kolektif suatu organisasi. Sedangkan kinerja itu sendiri merupakan hal mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Oleh sebab itu, maka Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan organisasi. Adapun informasi yang diharapkan dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), yaitu guna mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan sehingga beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap masyarakat, sehingga menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan serta dapat menjaga terpeliharanya kepercayaan masyarakat. B. Dasar Hukum Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kegiatan tahunan yang telah disusun dalam Penetapan Kinerja dipakai sebagai salah satu tolok ukur untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. LKIP Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 disusun berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut : a. Landasan Idiil yaitu Pancasila, b. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, c. Landasan Operasional: a. Undang-undang No.25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( SPPN ); 2

b. Undang- undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) d. Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah; e. Peraturan Menteri Dalam Negeri no 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah no 8 tahun 2008 tentang tahapan,tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah; f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah; g. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; h. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Nomor 19 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008 Nomor 19); i. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu no. 7 tahun 2011 tanggal 17 November 2011 tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) kabupaten Indragiri hulu tahun 2005-2025; j. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016-2021 ( Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 3 ); 3

k. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu ( Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 4 ); l. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Penyusunan Laporan Capaian an Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Tahun 2016. C. Gambaran Singkat Organisasi Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu didukung oleh 62 Aparatur Sipil Negara dengan susunan organisasi sebagai berikut : a. Kepala Badan; b. Sekretariat; yang terdiri dari : 1) Sekretaris 2) Sub Bagian Umum 3) Sub Bagian Keuangan 4) Sub Bagian Program c. Bidang Fisik dan Prasarana, yang terdiri dari : 1) Kepala Bidang 2) Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Lingkungan 3) Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang d. Bidang Sosial Budaya, yang terdiri dari : 1) Kepala Bidang 2) Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat 3) Sub Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan e. Bidang Ekonomi, yang terdiri dari : 1) Kepala Bidang 2) Sub Bidang Pertanian 3) Sub Bidang Perekonomian dan Bina Usaha f. Bidang Penelitian dan Pengembangan, yang terdiri dari : 1) Kepala Bidang 2) Sub Bidang Pemerintahan dan Sumber Daya Manusia 3) Sub Bidang Ekonomi dan Pembangunan g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. Unit Pelaksana Teknis. 4

KEPALA BADAN SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAGIAN PROGRAM DAN PENDATAAN SUBBAGIAN UMUM SUBBAGIAN KEUANGAN BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG FISIK SOSIAL BUDAYA EKONOMI PENELITIAN DAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA SUBBID SUBBID SUBBID SUBBID SUMBER DAYA ALAM KESEJAHTERAAN PERTANIAN PEMERINTAHAN DAN DAN RAKYAT SUMBER DAYA SUMBER DAYA MANUSIA LINGKUNGAN SUBBID SUBBID SUBBID SUBBID PEKERJAAN UMUM PEMERINTAHAN PEREKONOMIAN EKONOMI DAN DAN DAN DAN PEMBANGUNAN TATA RUANG KEMASYARAKATAN BINA USAHA U P T Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menetapkan kebijakan di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan; 2. Merumuskan rencana strategik dan program kerja Badan yang sesuai dengan visi dan misi daerah. 5

3. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan; 4. Membina dan mengarahkan Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang dalam melaksanakan tugasnya; 5. Membina pelaksanaan program pengawasan melekat di lingkungan Badan; 6. Melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan pegawai dalam lingkup Badan; 7. Melakukan upaya pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya pegawai dalam lingkup Badan; 8. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait; 9. Menyelenggarakan urusan penatausahaan Badan; 10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan penyusunan program, umum, perlengkapan, tata usaha, kepegawaian dan keuangan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana dan program kerja Badan; 2. Penyelenggaraan pelayanan administrasi, keuangan, kepegawaian, tata persuratan, perlengkapan, umum dan rumah tangga Badan; 3. Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi Badan; 4. Pengkoordinasian rapat dinas dan keprotokolan; 5. Penyusunan laporan sekretariat; 6. Penyelenggaraan fasilitasi dan asistensi; 7. Pelaksanaan tugas tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan. Sekretaris mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menyusun rencana dan program kerja Sekretariat sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas; 6

c. Menggkoordinasikan bawahan dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang baik; d. Menyeleksi pelaksanaan tugas bawahan agar hasil yang dicapai sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan; e. Melaksanakan urusan tata usaha, persuratan dan tata kearsipan; f. Melaksanakan urusan keuangan dan perlengkapan; g. Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian; h. Melaksanakan urusan penyusunan program kerja Badan dan pelaporan pelaksanaan tugas Sekretariat; i. Memfasilitasi dan merumuskan program kerja kegiatan pendataan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan; j. Melaksanakan urusan umum dan rumah tangga Badan; k. Melaksanakan koordinasi antar bidang dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan daerah; l. Mengkoordinir rapat-rapat dinas dan keprotokolan; m. Menyusun rumusan perencanaan pembangunan daerah; n. Menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah; o. Memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan serta keuangan; p. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier. q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. SUMBER DAYA Sumber Daya Aparatur Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu didukung oleh 62 Aparatur Sipil Negara dengan rincian sebagi berikut sebagai berikut : a. Keadaan pegawai menurut Golongan Ruang Gaji Berdasarkan data pada Tabel 1, diketahui bahwa ASN di Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu didominasi oleh golongan III, yang 7

berjumlah 39 orang atau 62,90%, sedang golongan ruang gaji terkecil adalah golongan II yang berjumlah 17 orang atau 27,42% Tabel 1 Pegawai Menurut Golongan Ruang Gaji No Golongan Ruang Gaji Jumlah Persentase 1. Golongan IV 6 9,68% 2. Golongan III 39 62,90% 3. Golongan II 17 27,42% 4. Golongan I 0 0,00% Total 62 100% Sumber : Sekretariat Bappeda & Litbang Kab. Inhu b. Keadaan pegawai menurut Jabatan/Eselonnering Berdasarkan Jabatan / Eselonering terbagi dalam 4 (empat) kelompok seperti pada Tabel 2, dapat diketahui bahwa terdapat 1 (satu) Jabatan/Eselon yang kosong yaitu pada Jabatan Kepala Bidang Penelitan dan Pengembangan. Kekosongan ini diakibatkan oleh ASN yang mengisi jabatan tersebut meninggal dunia dan belum bisa diisi akibat pelaksanaan Undang-undang nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota pasal 162 ayat (3) yang menyatakan Gubernur, Bupati, atau Walikota dilarang melakukan penggantian pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota, dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal pelantikan. Tabel 2 Pegawai Menurut Jabatan / Eselonering No Golongan Ruang Gaji Jumlah Persentase 1. Eselon II 1 1,61% 2. Eselon III 4 6,45% 3. Eselon IV 11 17,74% 8

4. Non Eselon 46 74,19% Total 62 100% Sumber : Sekretariat Bappeda & Litbang Kab. Inhu c. Keadaan pegawai menurut Tingkat Jenjang Pendidikan Formal Berdasarkan data pada Tabel 3, komposisi pegawai berdasarkan tingkat jenjang pendidikan cukup baik, dari 62 orang pegawai terdapat 54,84% pegawai yang berpendidikan Sarjana Strata 1 (S1). Namun pegawai dengan tingkat pendidikan SLTA masih terdapat sebanyak 24,19% atau 15 orang. Tabel 3 Pegawai Jenjang Tingkat Pendidikan Formal No Golongan Ruang Gaji Jumlah Persentase 1. Strata 3 (S3) 0 0,00% 2. Strata 2 (S2) 8 12,90% 3. Strata 1 (S1) 34 54,84% 4. D3/D2/D1 2 3,23% 5. SMA/SMU/SMK 15 24,19% 6. SMP 2 3,23% 7. SD 1 1,61% Total 62 100% Sumber : Sekretariat Bappeda & Litbang Kab. Inhu d. Keadaan pegawai menurut Tingkat Pendidikan Penjenjangan Kewajiban pegawai yang menempati jabatan struktural untuk memiliki sertifikasi pendidikan penjenjang telah dipenuhi disetiap eselonnya seperti yang terlihat pada table 4 berikut : 9

Tabel 4 Pegawai Jenjang Tingkat Pendidikan Formal No Golongan Ruang Gaji Jumlah Persentase 1. Diklat PIM 2 1 6,25% 2. Diklat PIM 3 4 25,00% 3. Diklat PIM 4 11 68,75% Total 16 100% Sumber : Sekretariat Bappeda & Litbang Kab. Inhu D. MAKSUD DAN TUJUAN LKIP BAPPEDA DAN LITBANG 2016 Akuntabilitas kinerja merupakan kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan perorangan/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu selaku institusi koordinator perencana di Kabupaten Indragiri Hulu mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan daerah dan penelitian pengembangan di Kabupaten Indragiri Hulu. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang disusun ini merupakan Laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban kegiatankegiatan yang telah dilaksanakan selama Tahun 2016. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkatan pencapaian Kinerja, Sasaran, Program dan Kegiatan serta indikator makro baik 10

keberhasilan-keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode tahun tertentu. Pengukuran kinerja merupakan proses sistematis dan berkesinambungan yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu. Pencapaian Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan Target dengan Realisasi Indikator Sasaran Pencapaian Kinerja Program dan Kegiatan diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari Input, Output dan Outcome. Sedangkan pencapaian Indikator Makro dilakukan dengan membandingkan Target dan Realisasi Indikator Makro. E. SISTEMATIKA LKIP 2016 Penyusunan LKIP Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 dimanfaatkan untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan menilai keberhasilan organisasi. Secara struktural dan sistematika, gambaran umum LKIP sebagai berikut: BAB I : Gambaran Umum, menjelaskan secara ringkas profil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu dan menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LKIP Bappeda dan Litbang tahun 2016. BAB II : Rencana Strategis, menjelaskan muatan rencana 11

strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu dan rencana kinerja untuk tahun 2016. BAB III : Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2016. BAB IV : Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa depan. 12

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 2021 merupakan bagian integral dari kebijaksanaan dan program Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat pelaksana pada jajaran Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangungan selama kurun waktu 5 (lima) Tahun 2016 2021. Untuk mewujudkan Rencana Strategis tentu perlu ditunjang oleh Visi dan Misi yang rasional. Untuk itu dapat diperhatikan Visi dan Misi Kabupaten Indragiri hulu seperti berikut ini. A. VISI DAN MISI Visi Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016-2021 adalah: Indragiri Hulu lebih Sejahtera tahun 2020 Visi ini mengandung pengertian sebagai berikut: - Sejahtera berarti masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu memiliki tingkat kehidupan ekonomi yang maju baik dalam kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan melalui pemanfaatan sumber daya lokal, serta iklim investasi yang mampu memacu pertumbuhan daerah. 13

Berdasarkan hasil dari perumusan visi, maka dapat dirumuskan Visi Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu yaitu : Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Fokus, Aspiratif, dan Berkelanjutan Sebagai Satuan Kerja perencanan yang ditugaskan serta diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan di berbagai bidang, maka pengertian kata Fokus, Aspiratif dan Berkelanjutan adalah sebagai berikut : 1. Fokus adalah Tersusunnya perencanaan pembangunan yang memiliki tujuan dan diferensiasi yang jelas dengan mengoptimalkan potensi-potensi daerah sehingga menjadi pendorong untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. 2. Aspiratif adalah keterlibatan masyarakat dalam setiap proses tahapan perencanaan pembangunan daerah dan bersifat inklusif terhadap kelompok masyarakat rentan termarginalkan, melalui jalur khusus komunikasi untuk mengakomodasi aspirasi kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses dalam pengambilan kebijakan. 3. Berkelanjutan adalah Tersusunnya perencanaan pembangunan yang dapat diimplementasikan secara berkesinambungan dan konsisten dengan tetap memperhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan. Misi Guna mewujudkan dan merealisasikan visi yang dimaksud, upaya-upaya yang akan dilaksanakan dirumuskan ke dalam misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu sebagai berikut : 1. Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Yang berkualitas, Aspiratif dan Aplikatif; 2. Meningkatkan Efektivitas Tata Kelola Pemerintahan yang baik; 3. Meningkatkan kompetensi Aparatur Perencana serta kapasitas kelembagaan menuju lembaga perencana yang profesional; Dalam upaya mencapai misi tersebut, maka dibutuhkan segala sumber daya Bappeda dan Litbang dengan kinerja yang maksimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. 14

B. TUJUAN STRATEGIS Faktor-faktor penentu keberhasilan ditetapkan dengan memperhatikan analisis lingkungan eksternal dan internal yang diperkirakan mempunyai peran penting dalam mencapai tujuan organisasi. FAKTOR PENDORONG Struktur organisasi dan tatalaksana yang jelas, Landasan Hukum yang jelas sebagai acuan Sistem Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Jumlah Aparatur cukup memadai, Terbukanya peluang mengikuti diklat dan sertifikasi perencanaan pembangunan dari pemerintah pusat, Tersedianya Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan daerah, Kerjasama dengan perguruan tinggi dan organisasi profesi guna meningkatkan kualitas SDM, Meningkatnya partisipasi masyarakat dan dukungan DPRD, Tersedianya sistem aplikasi pengelolaan data pembangunan daerah yang terintegrasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, Adanya dana transfer ke daerah oleh pemerintah pusat terkait program-program dan kebijakan nasional (Nawa Cita), Keterlibatan BAPPEDA LITBANG dalam lembaga penataan ruang yaitu : BKPRD, Sekretariat BKPRD dan Pokja Perencanaan Tata Ruang, Kebijakan Nasional dalam rangka pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam program Sustainable Development Goasl (SDGs), 15

FAKTOR PENGHAMBAT Belum ditetapkannya Revisi RTRW Provinsi Riau menjadi PERDA, Belum ditetapkannya Revisi RTRW Kab. Inhu menjadi PERDA, Belum optimalnya fungsi koordinasi antar bidang pembangunan, Data-data sektoral yang valid, konsisten dan terkini belum sepenuhnya tersedia, Sistem informasi perencanaan, penganggaran, pengendalian, monitoring dan evaluasi secara elektronik masih dalam tahap Pengintegrasian, Belum tersedianya sistem aplikasi monitoring, evaluasi dan pelaporan sebagai acuan/dasar perencanaan pembangunan daerah, Koordinasi dengan multistakeholder belum optimal; belum mampu meminimalkan inconsistency (ketidaksesuaian) antara rencana pembangunan dengan implementasinya, Belum terciptanya koordinasi pembangunan antar daerah yang menghambat upaya mensinergikan program pembangunan antardaerah, Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Berdasarkan misi yang diuraikan diatas, maka tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai dalam rangka pencapaian visi dan misi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu adalah : Berdasarkan misi yang diuraikan diatas, maka tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai dalam rangka pencapaian visi dan misi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu adalah : 16

MISI 1 : Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang berkualitas, Aspiratif, dan Aplikatif; Tujuan 1 : Meningkatkan Perencanaan Pembangunan yang berkualitas, aspiratif, dan Aplikatif; Sasaran : 1. Terwujudnya keselarasan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Meningkatnya Pemanfaatan dokumen hasil Perencanaan Pembangunan serta hasil Penelitian dan Pengembangan dalam Pembangunan Daerah; 3. Tersedianya data dan Informasi Pembangunan Daerah yang berkulitas Tujuan 2 : Meningkatnya Pelaksanaan Program Pembangunan Daerah Sasaran : Terlaksananya Program pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan; MISI 2 : Meningkatkan Efektivitas tata Kelola Pemerintahan yang baik Tujuan 3 : Meningkatkan Akuntabilitas dan Kinerja Pelayanan Bappeda Sasaran : Meningkatnya Akuntabilitas Bappeda MISI 3 : Meningkatkan Kompetensi Aparatur Perencana menuju Lembaga Perencana yang Profesional Tujuan 4 : Menciptakan Aparatur Perencana yang memiliki Kompetensi dan Kapabilitas Menuju lembaga Perencana yang Profesional Sasaran : Tersedianya Aparatur perencana yang memiliki kompetensi dan Kapabilitas C. Indikator kinerja, tujuan dan target jangka menengah Indikator kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Indragiri Hulu yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat pada tabel berikut : 17

Tabel 5 : Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kondisi Target Capaian Setiap Tahun No Indikator Awal Kinerja RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD 1 Persentase/ Tingkat Keselarasan RKPD terhadap RPJMD 2 Persentase / Tingkat kesesuaian Renja SKPD terhadap RKPD 3 Persentase / Tingkat Kesesuaian Renstra SKPD terhadap RPJMD 4 Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang Sesuai dengan Perencanaan - 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100% - 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100% - 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100% - 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100% D. sasaran Startegis dan Indikator Kinerja Sasaran 1. Terwujudnya keselarasan Perencanaan Pembangunan Daerah Indikatornya adalah : Persentase/ Tingkat Keselarasan RKPD terhadap RPJMD; Persentase/ Tingkat Keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD; Persentase/ Tingkat Keselarasan Renja SKPD terhadap RKPD. 2. Meningkatnya Pemanfaatan dokumen hasil Perencanaan Pembangunan serta hasil Penelitian dan Pengembangan dalam Pembangunan Daerah, Indikatornya adalah : Persentase/ Tingkat Aplikasi Dokumen Perencanaan Pembangunan; 3. Tersedianya data dan Informasi Pembangunan Daerah yang berkulitas 18

Dengan Indikatornya adalah : Jumlah SKPD yang mengintegrasikan data dalam system Informasi Pembangunan Daerah; 4. Terlaksananya Program pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan, dengan Indikatornya adalah : Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai Perencanaan 5. Meningkatnya Akuntabilitas Bappeda, dengan indikator sebagai berikut : Nilai Evaluasi AKIP; Persentase temuan anggaran yang ditindaklanjuti 6. Tersedianya Aparatur perencana yang memiliki kompetensi dan Kapabilitas, dengan indikatornya adalah: Jumlah Aparatur perencana yang sesuai kompetensi E. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Rencana kinerja tahunan merupakan penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Hasil dari penetapan tersebut disebut RKT. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrsi Nomor 53 Tahun 2014 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka RKT memuat sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja akan dilaksanakan pada suatu tahun tertentu. RKT Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu sebagai penjabaran tahunan dari sasaran, indikator kinerja dan target yang telah 19

ditetapkan dalam renstra Bappeda yang akan dicapai melalui kegiatan tahunan,untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini : Tabel 6 :Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 2 3 4 5 Terwujudnya Perencanaan Daerah keselarasan Pembangunan Meningkatnya Pemanfaatan Dokumen Hasil Perencanaan Pembangunan serta Hasil Penelitian dan Pengembangan dalam Pembangunan Daerah Tersedianya data dan Informasi Pembangunan Daerah yang berkualitas Terlaksananya Program pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan Meningkatnya Bappeda Akuntabilitas Tingkat Keselarasan RKPD terhadap RPJMD ( %) 80 Tingkat Keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD ( % ) 80 Tingkat Keselarasan Renja SKPD terhadap RKPD ( % ) 80 Tingkat Aplikasi Dokumen Perencanaan Pembangunan ( % ) 50 Jumlah Perangkat Daerah yang mengintegrasikan data dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah ( Angka ) Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan (%) Nilai Evaluasi AKIP ( Angka ) 58 Persentase Temuan Anggaran yang ditindaklanjuti (%) 100 44 80 6 Tersedianya Aparatur perencana yang memiliki kompetensi dan Kapabilitas Jumlah Aparatur Perencana yang sesuai Kompetensi Perencanaan 1 F. PENETAPAN / PERJANJIAN KINERJA Penetapan kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. 20

Untuk mengetahui penetapan Kinerja Bappeda dan Litbang Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 7 : Penetapan Kinerja Bappeda dan Litbang Tahun 2016 No Program Utama SKPD Tahun 2016 Program/ Kegiatan Anggaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target ( RP ) Tingkat Program Perencanaan Keselarasan Pembangunan daerah. RKPD terhadap 80 - Kegiatan Penyusunan RPJMD ( %) Rancangan RPJMD 770.331.180,- - Penyelenggaraan Musrenbang 769.048.700,- RKPD 1 Terwujudnya keselarasan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat Keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD ( % ) Tingkat Keselarasan Renja SKPD terhadap RKPD ( % ) 80 80 Program Perencanaan Pembangunan daerah. - Kegiatan Penyusunan Renstra SKPD Program Perencanaan Pembangunan Daerah a. Kegiatan Monitoring Evaluasi, dan Pelaporan pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 346.811.405, 401.330.920,- 2 Terlaksananya Program pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan (%) 80 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi - Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam - Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Prasarana Wilayah, SDA dan SDL 273.537.660 718.000.000,- 672.000.000,- Program Perencanaan Sosial Budaya - Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya 655.000.000,- 21

Jumlah Anggaran : Rp 4,332,522,205,- Program Perencanaan Pembangunan Daerah : Rp. 2,287,522,205,- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi : Rp. 718.000.000,- Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam : Rp. 672.000.000,- Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya : Rp. 655.000.000,- 22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) TABEL 8 : CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 Terwujudnya Perencanaan Daerah Terlaksananya pembangunan sesuai Perencanaan keselarasan Pembangunan Program yang dengan Tingkat Keselarasan RKPD 80 terhadap RPJMD ( %) 98.41 Tingkat Keselarasan Renstra 89.69 80 SKPD terhadap RPJMD ( % ) Tingkat Keselarasan Renja 94.34 80 SKPD terhadap RKPD ( % ) Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan (%) 80 100 B. Pencapaian Sasaran Strategis Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumusan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja mikro serta indikator kinerja strategis, dapat dikelompokkan dengan skala ordinal sebagai berikut : a) 85 % - 100 % : sangat berhasil, b) 70 % - 84 % : berhasil, c) 55 % - 69 % : Cukup Berhasil d) < 55 % : tidak berhasil. 23

Tabel 9: Capaian Sasaran Strategis Tahun 2016 No Sasaran Indikator Target Capaian Interval (%) Strategis Kinerja <55 55-69 70-84 85-100 1 2 3 4 5 6 Terwujudnya keselarasan Tingkat Keselarasan 1 Perencanaan RKPD 80 Pembangunan terhadap 98.41 Daerah RPJMD ( %) Tingkat Keselarasan Renstra SKPD 80 89.69 terhadap RPJMD ( % ) Tingkat Keselarasan Renja SKPD 80 94.34 terhadap RKPD ( % ) 2 Terlaksananya Program pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan (%) 80 100 24

C. Evaluasi Capaian Strategis Sasaran 1 : Terwujudnya keselarasan Perencanaan Pembangunan Daerah No Indikator Target Realiasi Persen Kinerja Capaian 1 2 3 4 5 Tingkat Keselarasan 1 RKPD 80 123. 01% 98.41 terhadap RPJMD ( %) Tingkat Keselarasan Renstra SKPD 80 89.69 112.11% terhadap RPJMD ( % ) Tingkat Keselarasan Renja SKPD 80 94.34 117.93% terhadap RKPD ( % ) Keberhasilan Sasaran Terwujudnya keselarasan Perencanaan Pembangunan Daerah dicapai melalui beberapa Indikator Kinerja Sebagai Berikut : Pengukuran kinerja untuk pencapaian sasaran 1: Terwujudnya keselarasan perencanaan pembangunan daerah, dilakukan dengan menggunakan 3 indikator kinerja sasaran, yang dihitung berdasarkan Program selain non Urusan pada 45 SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu. Sedangkan pada Program yang sifatnya nonurusan/administrasi umum pada setiap SKPD dikecualikan dalam pengukuran, karena bersifat pendukung terhadap pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi masing- masing SKPD Berdasarkan hasil pengukuran terhadap Sasaran 1, diperoleh hasil capaian kinerja rata-rata sebesar 94,15%, apabila dibandingkan dengan target kinerja Tahun 2016 sebesar 80%, sehingga indikator sasaran tercapai melebihi target. Penghitungannya dilakukan dengan cara menjumlahkan Capaian masingmasing indikator dibagi tiga. Adapun Capaian sasaran tersebut dihitung dari 3 Indikator Kinerja sebagai berikut : 25

1. Persentase/ Tingkat Keselarasan RKPD terhadap RPJMD 2. Persentase/ Tingkat keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD 3. Persentase/ Tingkat keselarasan Renja SKPD terhadap RKPD Pengukuran pada Indikator Pertama, yaitu Persentase/ Tingkat Keselarasan RKPD terhadap RPJMD, didasarkan pada 6 (enam) sub Indikator, yaitu sebagai berikut : 1. Keselarasan Sasaran RKPD terhadap Sasaran RPJMD, 2. Keselarasan Indikator Sasaran RKPD terhadap Indikator Sasaran RPJMD, 3. Keselarasan Target Sasaran RKPD terhadap Target Sasaran RPJMD, 4. Keselarasan Program RKPD terhadap Program RPJMD, 5. Keselarasan Indikator Program RKPD terhadap Indikator Program RPJMD, 6. Keselarasan Target Program RKPD terhadap Target Program RPJMD. Pada sub indikator pertama, dari total 20 Sasaran yang ada di RPJMD, terdapat 20 Sasaran yang selaras dalam RKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan sasaran RKPD terhadap sasaran RPJMD, sebesar 100 persen (dihitung dari 37 dibagi 37, dikali dengan 100). Pada sub indikator kedua, dari total 21 Indikator Sasaran yang terdapat dalam RPJMD, terdapat 21 Indikator Sasaran yang selaras dan 0 Indikator Sasaran tidak selaras dalam RKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Indikator Sasaran RKPD terhadap Indikator Sasaran RPJMD, sebesar 100,00 persen. Pada sub indikator ketiga, dari total 21 Target Sasaran yang terdapat dalam RPJMD, terdapat 19 Target Sasaran yang selaras dan 2 Target Sasaran tidak selaras dalam RKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Target Sasaran RKPD terhadap Target Sasaran RPJMD, sebesar 90,48 persen. Pada sub indikator keempat, dari total 170 Program yang terdapat dalam RPJMD, terdapat 170 Program yang selaras dalam RKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Program RKPD dan RPJMD sebesar 100%. Pada sub indikator kelima, dari total 170 Indikator Program yang terdapat dalam RPJMD, terdapat 170 Indikator Program yang selaras dalam RKPD, 26

sehingga diperoleh tingkat keselarasan Indikator Program RKPD terhadap Indikator Program RPJMD, sebesar 100 persen. Pada sub indikator keenam, dari total 170 Target Program yang terdapat dalam RPJMD, terdapat 170 Target Program yang selaras dalam RKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Target Program RKPD terhadap Target Program RPJMD, sebesar 100 persen. Dari enam sub Indikator untuk mengukur indikator pertama di atas dapat disimpulkan bahwa capaian indikator Pertama ini adalah sebesar 98,41% dihitung dengan cara menjumlahkan capaian masing- masing sub indikator dibagi enam. Pengukuran pada Indikator Kedua, yaitu Persentase/ Tingkat keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD didasarkan pada 6 (enam) sub Indikator, yaitu sebagai berikut : 1. Keselarasan Sasaran Renstra SKPD terhadap Sasaran RPJMD 2. Keselarasan Indikator Sasaran Renstra SKPD terhadap Indikator Sasaran RPJMD 3. Keselarasan Target Sasaran Renstra SKPD terhadap Target Sasaran RPJMD 4. Keselarasan Program Renstra SKPD terhadap Program RPJMD 5. Keselarasan Indikator Program Renstra SKPD terhadap Indikator Program RPJMD 6. Keselarasan Target Program Renstra SKPD terhadap Target Program RPJMD Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh tingkat capaian kinerja sebesar 89,69%, angka tersebut merupakan rata-rata capaian kinerja dari pengukuran 6 sub indikator kinerja tersebut diatas ( 538,14/ 6) jika dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar 80 %, capaian ini melebihi target yang telah ditetapkan. Pada sub indikator pertama, dari total 20 Sasaran yang ada di RPJMD, terdapat 17 Sasaran yang selaras, dan 3 Sasaran yang tidak selaras dalam Renstra SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan sasaran Renstra SKPD 27

terhadap sasaran RPJMD, sebesar 85,00 persen (dihitung dari 17 dibagi 20, dikali dengan 100). Pada sub indikator kedua, dari total 21 Indikator Sasaran yang ada di RPJMD, terdapat 19 yang selaras, dan tidak ada yang tidak selaras dalam Renstra SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Indikator Sasaran Renstra SKPD terhadap Indikator Sasaran RPJMD, sebesar 90,48 persen (dihitung dari 19 dibagi 21, dikali dengan 100). Pada sub indikator ketiga, dari total 21 Target Sasaran yang ada di RPJMD, terdapat 18 yang selaras, dan 3 tidak selaras dalam Renstra SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Target Sasaran Renstra SKPD terhadap Target Sasaran RPJMD, sebesar 85,71 persen (dihitung dari 18 dibagi 21, dikali dengan 100). Pada sub indikator keempat, dari total 170 Program yang ada di RPJMD, terdapat 170 yang selaras, dan tidak ada Program yang tidak selaras dalam Renstra SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Program Renstra SKPD terhadap Program RPJMD, sebesar 100,00 persen (dihitung dari 170 dibagi 170, dikali dengan 100). Pada sub indikator kelima, dari total 269 Indikator Program yang ada di RPJMD, terdapat 239 yang selaras, dan 30 tidak selaras dalam Renstra SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Indikator Program Renstra SKPD terhadap Indikator Program RPJMD, sebesar 88,85 persen (dihitung dari 239 dibagi 269, dikali dengan 100). Pada sub indikator keenam, dari total 269 Target Program yang ada di RPJMD, terdapat 237 yang selaras, dan 32 tidak selaras dalam Renstra SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Target Program Renstra SKPD terhadap Target Program RPJMD, sebesar 88,10 persen (dihitung dari 237 dibagi 269, dikali dengan 100). Pengukuran pada Indikator Ketiga, yaitu Tingkat keselarasan Renja SKPD terhadap RKPD, didasarkan pada 6 (enam) sub Indikator, yaitu sebagai berikut : 28

1. Keselarasan Program Renja SKPD terhadap Program RKPD 2. Keselarasan Indikator Program Renja SKPD terhadap Indikator Program RKPD 3. Keselarasan Target Program Renja SKPD terhadap Target Program RKPD 4. Keselarasan Kegiatan Renja SKPD terhadap Kegiatan RKPD 5. Keselarasan Indikator Kegiatan Renja SKPD terhadap Indikator Kegiatan RKPD 6. Keselarasan Target Kegiatan Renja SKPD terhadap Target Kegiatan RKPD Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh tingkat capaian kinerja sebesar 94,34 %, angka tersebut merupakan rata-rata capaian kinerja dari pengukuran 6 sub indikator kinerja tersebut diatas. Dibandingkan target kinerja pada tahun 2016 untuk indikator ini adalah 80% berarti melebihi target yang ditetapkan. Pada sub indikator pertama dari total 170 Program yang ada di RKPD, terdapat 170 yang selaras, dan tidak terdapat program yang tidak selaras dalam Renja SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Program Renja SKPD terhadap Program RKPD, sebesar 100,00 persen (dihitung dari 170 dibagi 170, dikali dengan 100). Pada sub indikator kedua dari total 176 Indikator Program yang ada di RKPD, terdapat 150 yang selaras, dan 26 tidak selaras dalam Renja SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Indikator Program Renja SKPD terhadap Indikator Program RKPD, sebesar 85,23 persen (dihitung dari 150 dibagi 176, dikali dengan 100). Pada sub indikator ketiga dari total 176 Target Program yang ada di RKPD, terdapat 148 yang selaras, dan 28 tidak selaras dalam Renja SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Target Program Renja SKPD terhadap Target Program RKPD, sebesar 84,09 persen (dihitung dari 148 dibagi 176, dikali dengan 100) Pada sub indikator keempat dari total 435 Kegiatan yang ada di RKPD, terdapat 430 yang selaras, dan 5 tidak selaras dalam Renja SKPD, sehingga 29

diperoleh tingkat keselarasan Kegiatan Renja SKPD terhadap Kegiatan RKPD, sebesar 98,85 persen (dihitung dari 430 dibagi 435, dikali dengan 100) Pada sub indikator kelima dari total 470 Indikator Kegiatan yang ada di RKPD, terdapat 465 yang selaras, dan 5 tidak selaras dalam Renja SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Indikator Kegiatan Renja SKPD terhadap Indikator Kegiatan RKPD, sebesar 98,94 persen (dihitung dari 465 dibagi 470, dikali dengan 100). Pada sub indikator keeenam dari total 470 Target Kegiatan yang ada di RKPD, terdapat 465 yang selaras, dan 5 tidak selaras dalam Renja SKPD, sehingga diperoleh tingkat keselarasan Target Kegiatan Renja SKPD terhadap Target Kegiatan RKPD, sebesar 98,94 persen (dihitung dari 465 dibagi 470, dikali dengan 100) Program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan indikator sasaran 1, yaitu Program Perencanaan Pembangunan Daerah, Indikator programnya adalah tersedianya Dokumen Laporan Pelaksanaan Pembangunan, dengan kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang program adalah : 1. Penyusunan RKPD, output kegiatannya adalah tersusunnya dokumen Rancangan RKPD, 2. Penyusunan Renstra SKPD, output kegiatannya adalah tersusunnya dokumen Renstra SKPD. 3. Penyusunan Rancangan RPJMD, output kegiatannya adalah tersusunnya dokumen RPJMD. 4. Kegiatan Monitoring Evaluasi, dan Pelaporan pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah output Kegiatannya adalah Dokumen Evaluasi Renja SKPD dan Laporan Monitoring. 30

No Indikator Kinerja Target Capaian % Capaian 1 2 3 4 5 1 Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan (%) 80 100 125% Untuk sasaran 2 dengan indikator kinerja Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan (%) dengan target 80 % terealisasi sebanyak 100 %, atau capaian sebesar 125%. Indikator ini dicapai melalui Kegiatan Koordinasi Perencanaan Pembangunan di masing- masing bidang Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu dengan Indikatornya Penjabaran Program RPJMD pada masing- masing bidang tersebut dengan realisasi 100%. Dapat dijelaskan sebagai berikut : - Persentase Penjabaran Program RPJMD pada Bidang Ekonomi dengan Realisasi 100% (Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan pada SKPD lingkup Bidang Ekonomi sebesar 100% ), - Persentase Penjabaran Program RPJMD pada Bidang Fisik dan Prasarana dengan Realisasi 100% (Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan pada SKPD lingkup Bidang Fisik dan Prasarana sebesar 100% ), - Persentase Penjabaran Program RPJMD pada Bidang Sosial Budaya dengan Realisasi 100% (Persentase Pelaksanaan Program Pembangunan yang sesuai dengan Perencanaan pada SKPD lingkup Bidang Sosial Budaya sebesar 100% ), 31

D. Akuntabilitas Keuangan Pada Tahun Anggaran 2016 Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu mengelola Anggaran sebesar Rp. 16,549,160,853.62 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 5.473.039.107,70,- dan belanja langsung sebesar Rp. 11.076.121.745,92,- Belanja tidak Langsung digunakan untuk Belanja Pegawai yaitu belanja Gaji dan Tunjangan, sedangkan Belanja langsung digunakan untuk membiayai kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu, yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Bappeda dan Litbang terdiri dari 11 Program dan 35 Kegiatan. Perkembangan Pelaksanaan Program dan Kegiatan sampai akhir tahun 2016 adalah Realisasi Fisik sebesar 93,75 %, Realisasi ini mengalami peningkatan jika dibandingkan Tahun 2015 yang sebesar 86,07%. 32

Bab IV Penutup Dalam rangka penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi selama tahun 2016, Bappeda Kabupaten Indragiri Hulu menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) tahun 2016 sebagai cerminan dari hasil kinerja Bappeda selama satu tahun, yang diukur melalui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran Kinerja Bappeda Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016, mencakup penilaian tingkat Pencapaian target Indikator Kinerja sasaran dari masing-masing Indikator kinerja Sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Kegiatan Tahunan ( RKT ) yang telah ditindaklanjuti dengan dokumen penetapan Kinerja tahun 2016. Dalam pencapaian tersebut tidak terlepas dari kendala tekhnis yang dihadapi. Namun telah diupayakan seoptimal mungkin untuk menghadapi kendala tersebut dengan melakukan koordinasi dan asistensi dengan pihak yang berkompeten. Semoga LKIP ini dapat memberikan Informasi sebagai parameter untuk lebih memacu peningkatan kinerja aparatur Bappeda dan Litbang Kabupaten Indragiri Hulu tahun yang akan datang. Rengat, 2017 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU Kepala, Drs.H. JUNAIDI RACHMAT,M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19640708 198603 1 007 33