Definisi Arus. Pergerakkan horizontal massa air. Penyebab

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III 3. METODOLOGI

2. TINJAUAN PUSTAKA. Letak geografis Perairan Teluk Bone berbatasan dengan Provinsi Sulawesi

Gambar 1. Pola sirkulasi arus global. (

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI SUNGAI DAN PASANG SURUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pola Iklim, Arus Pasang Surut, dan Gelombang di Selat Lombok

Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2. TINJAUAN PUSTAKA. utara. Kawasan pesisir sepanjang perairan Pemaron merupakan kawasan pantai

PROSES DAN TIPE PASANG SURUT

PENGANTAR OCEANOGRAFI. Disusun Oleh : ARINI QURRATA A YUN H

PROSES DAN TIPE PASANG SURUT

BAB 2 DATA DAN METODA

ANALISIS PASANG SURUT PERAIRAN MUARA SUNGAI MESJID DUMAI ABSTRACT. Keywords: Tidal range, harmonic analyze, Formzahl constant

GERAK AIR DILAUT Oleh M. Furqon Azis 1)

2. TINJAUAN PUSTAKA. Pelapisan massa air merupakan sebuah kondisi yang menggambarkan

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A.

III-11. Gambar III.13 Pengukuran arus transek pada kondisi menuju surut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang langsung bertemu dengan laut, sedangkan estuari adalah bagian dari sungai

Pengertian Pasang Surut

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai ARUS LAUT. Oleh. Nama : NIM :

II TINJAUAN PUSTAKA Pas Pa ang Surut Teor 1 Te Pembentukan Pasut a. Teor i Kesetimbangan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II SURVEI LOKASI UNTUK PELETAKAN ANJUNGAN EKSPLORASI MINYAK LEPAS PANTAI

Pola Sirkulasi Arus Dan Salinitas Perairan Estuari Sungai Kapuas Kalimantan Barat

ILMU & TEKNOLOGI KELAUTAN (ITK 502)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN DISKUSI

KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI FISIKA PANTAI PANDAN TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA. By Sakkeus Harahap 1), Mubarak 2), Musrifin Galib 2) ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS DATA ARUS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN ANALYSIS OF FLOW DATA ON ESTUARINE BANYUASIN RIVER IN SOUTH SUMATERA

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI

Pengertian Gaya Coriolis

2. Perhatikan tabel tentang kemungkinan kondisi Samudera Pasifik berikut!

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL SIRKULASI ARUS LAUT DI PERAIRAN MAHAKAM SELATAN, SELAT MAKASSAR TUGAS AKHIR

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PASANG SURUT. Oleh. Nama : NIM :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal

Variasi Temporal dari Penyebaran Suhu di Muara Sungai Sario

Persamaan gerak dalam bentuk vektor diberikan oleh: dv dt dimana : (1) v = gaya coriolis. = gaya gravitasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Meteorology for better life KLIMATOLOGI

PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

GD-3221 Hidrografi II. Bagian IV SIFAT-SIFAT FISIK AIR LAUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal

(a) Profil kecepatan arus IM03. (b) Profil arah arus IM03. Gambar III.19 Perekaman profil arus dan pasut stasiun IM03 III-17

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Salinitas pada Indomix Cruise

BAB 1 Pendahuluan 1.1.Latar Belakang

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Penjelasan mengenai

Lampiran 1. Data komponen pasut dari DISHIDROS

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Arus Tiap Lapisan Kedalaman di Selat Makassar Fluktuasi Arus dalam Ranah Waktu di Lokasi Mooring Stasiun 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 MODEL TRANSPOR SEDIMEN DUA DIMENSI

RESUME MATERI HIDRODINAMIKA

SIRKULASI UMUM ATMOSFER

BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN

DAFTAR ISI Hasil Uji Model Hidraulik UWS di Pelabuhan PT. Pertamina RU VI

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PASANG SURUT AIR LAUT TIPE MIXED TIDES PREVAILING DIURNAL (PELABUHAN TANJUNG MAS SEMARANG) UNTUK PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH

Oseanografi Fisis. Massa Air dan Proses Percampuran

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1 Peta batimetri Labuan

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PASANG SURUT

PENDAHULUAN. I.2 Tujuan

SIRKULASI UMUM ATMOSFER

5/27/2013 TEKANAN UDARA. Pengertian :

Suhu, Cahaya dan Warna Laut. Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221)

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai SUHU DAN SALINITAS. Oleh. Nama : NIM :

POLA SEBARAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN SELAT DOMPAK KELURAHAN DOMPAK KECAMATAN BUKIT BESTARI KEPULAUAN RIAU

Kajian Elevasi Muka Air Laut di Perairan Indonesia Pada Kondisi El Nino dan La Nina

POLA SEBARAN SALINITAS DAN SUHU DI PERAIRAN TELUK RIAU KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Jilid 2. Penulis : Arief Harisa Muhammad. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.

PEMODELAN PASANG SURUT DI TELUK BONE

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Analisis Pola Sirkulasi Arus di Perairan Pantai Sungai Duri Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Suandi a, Muh. Ishak Jumarang a *, Apriansyah b

Perbandingan Akurasi Prediksi Pasang Surut Antara Metode Admiralty dan Metode Least Square

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4

Antiremed Kelas 11 FISIKA

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.6

BAB II TEORI TERKAIT

Karakteristik Pasang Surut dan Pola Arus di Muara Sungai Musi, Sumatera Selatan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Pola Arus dan Laju Sedimentasi Terhadap Perubahan

PERTEMUAN KE-4 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN SIRKULASI MASSA AIR (Bagian 1)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Transkripsi:

Definisi Arus Pergerakkan horizontal massa air Penyebab Fakfor Penggerak (Angin) Perbedaan Gradien Tekanan Perubahan Densitas Pengaruh Pasang Surut Air Laut Karakteristik Arus Aliran putaran yang besar atau arus arus yang bergerak disebabkan oleh adanya pergerakkan angin yang umum, namun arahnya dipengaruhi oleh adanya gerakan rotasi bumi. Pergerakan Sirkulasi Angin Global

Sistem Arus skala besar Menentukan iklim secara luas Menunjukkan sirkulasi di perairan dalam. Sabuk Conveyer bereaksi terhadap perubahan temperatur global yang berhubungan dengan naik turunnya kadar karbondioksida di atmosfer akan Sirkulasi Angin Global

Sistem Arus Permukaan pada seluruh muka bumi yang disebabkan oleh Angin. Panah berwarna merah merupakan aliran air hangat Panah berwarna biru merupakan aliran air dingin

Pergerakkan massa air Disebabkan oleh Arus yang mengalir disuatu perairan Gaya penyebab pembangkit arus yang berlaku di daerah tersebut. Analisis mengenai karakteristik dan pola umum arus di suatu wilayah.

(Di cuplik dari presentasi Nicolas M Manurung, 2005) (Di cuplik dari presentasi Puti Ceniza Saphira, 2005)

Arus Angin 13.00 m/s = 0.00 13.00 m/s

Sirkulasi arus thermohaline global (Conveyor Belt) Arus hangat dipermukaan mengalir keutara, terjadi pendinginan dan tenggelam (sinking) dan kemudian mengalir keselatan

ARUS GEOSTROPIK

Penyebab Gradien Tekanan Gaya Coriolis keseimbangan antara Gradien Tekanan dan Gaya Coriolis Menggerakkan arus dalam arah horizontal Membelokkan arah arus akibat adanya pengaruh gravitasi bumi, yaitu BBU, arus akan dibelokkan ke kanan BBS, arus akan dibelokkan ke kiri Besar Gaya Gradien Tekanan Asumsi : laut homogen dimana permukaannya tidak datar Skema terbentuknya Slope permukaan laut yang disebabkan oleh adanya Gradien Tekanan Gradien Tekanan P z g g i Antara x x B dan A tan

Mekanisme Pembentukan Arus Geostropik di BBU Ada slope muka air (slope isobar) yang timbul akibat gradien densitas secara horizontal Gradien densitas horizontal ini akan menimbulkan slope muka air atau slope isobar yang berakibat terbentuknya gradien tekanan horizontal Gradien tekanan horizontal ini akan menggerakkan arus secara horizontal dari daerah muka laut tinggi ke yang rendah, arus yang timbul adalah dipercepat dan akan mengalami efek gaya coriolis Timbulnya pengaruh Coriolis akan menyebabkan arah arus yang tadinya bergerak menuruni slope akan membelok ke kanan (BBU). Keadaan ini berlangsung terus menerus sampai akhirnya dicapai kondisi dimana terjadi keseimbangan antara gaya coriolis dan gaya gradien tekanan sehingga menyebabkan kecepatan arus menjadi konstan dan arah arus sudah tetap Ivonne M. Radjawane Lokakarya Ilmu Kebumian untuk Guru SMA se-jabar, ITB, 21-22, 2005 dibelokkan ke kanan di BBU terbentuk arus geostropik.

PENERAPAN TRANSPOR EKMAN 1 Upwelling dan Downwelling di Daerah Pantai Upwelling BBU U Transpor Ekman Angin S Pantai Downwellin g BBU U Transpor Ekman Angin S Pantai

Arus Densitas Definis i Arus yang timbul akibat adanya gradien densitas horizontal. Gradien densitas terbentuk oleh variasi salinitas, suhu atau kandungan sedimen MEKANISME TERBENTUKNYA ARUS DENSITAS Terbentuk di daerah estuari yaitu tempat bertemunya debit air tawar dari sungai dengan air laut yang akan menyebabkan variasi densitas Variasi densitas akan menyebabkan gradien tekanan horizontal Gradien tekanan horizontal yang terbentuk akan menumbulkan suatu sirkulasi estuaries dimana air tawar bergerak di lapisan permukaan ke arah laut dan air laut bergerak ke arah hulu di lapisan dalam Dalam sirkulasi estuaries ini terjadi keseimbangan antara gradien tekanan dan gesekan internal yang diakibatkan viskositas

TIPE-TIPE STRATIFIKASI 1 Saltwedge Estuary Terbentuk di estuari dengan percampuran yang lemah Debit air tawar besar sementara arus pasut lemah

2 Well Mixed Estuary Terbentuk di estuari dengan percampuran sempurna Debit air tawar kecil sementara arus pasut kuat Profil salinitasnya tetap dari permukaan sampai dasar, namun semakin menuju ke arah estuari salinitasnya semakin menurun

KARAKTERISTIK ARUS PASUT Arus Pasang Surut disebabkan oleh adanya fenomena pasang surut air laut Tipe pasut harian tunggal berarti dalam satu hari terjadi perubahan arus satu kali Tipe pasut harian ganda maka arus pasutnya akan mengalami dua kali perubahan arah arus pasutnya Tipe pasut campuran arahnya akan mengalami perubahan dalam interval sekali sampai dua kali sehari Pada saat elevasi pasut mencapai titik tertinggi (maksimum) dan terendah (minimum) maka laju arus akan sama dengan nol Laju arus maksimum terjadi pada saat elevasinya sama dengan nol Arus pasut akan mengalami perubahan pergerakkan pada saat elevasi pasut minimum atau maksimum arus pasut maka arus ini bersifat periodik dan dapat diramalkan kejadiannya

GERAKAN ARUS PASUT 1 Gerak Rotasi Di Laut Lepas, berbentuk ellips Searah dengan putaran jarum jam di BBU Berlawanan arah dengan jarum jam di BBS 2 Gerak Yang Berubah Arah (belok) Di sungai, estuari atau selat Pada saat pasang, Muka air dilaut lebih tinggi daripada diestuari, dimana gerakan arus pasut memasuki estuari, hal ini disebut dengan flood. Pada saat surut, Muka air dilaut lebih rendah daripada diestuari, sehingga arus pasut keluar estuari menuju laut, hal ini disebut dengan ebb.

Sewaktu akan terjadi perubahan arah arus terdapat suatu periode yang pendek dimana kecepatan arus adalah kecil atau nol, kondisi ini disebut dengan slack water kecepatan arus pasut berubah dari nol pada saat slack water menjadi maksimum yang disebut dengan : flood strength (kecepatan maksimum pada saat flood) ebb strength (kecepatan maksimum pada saat ebb)

Efek Arus Non Pasut Arus non pasut tidak merubah pola arus pasut Arus non pasut merubah kecepatan arus pasut Bila arus non pasut searah dengan arus pasutnya maka kecepatan arus akan bertambah sesuai dengan kekuatan arus non pasutnya. Bila arus non pasut berlawanan dengan arus pasut maka kecepatan arus pasutnya berkurang sesuai dengan kekuatan arus non pasutnya

Permukaan gelombang dalam oseanografi terbentuk dari permukaan laut. Deformasi yang berpropagasi dengan kecepatan gelombang, sementara partikel menggambarkan gerakan orbital atau osilasi pada kecepatan partikel dan bertahan di posisi rata-rata. Dilaut dalam, jejak partikel berbentuk lingkaran. Di air dangkal jejak partikelnya mendatar samapi elips (gambar 1)

Gaya Meteorologi (angin, tekanan udara); termasuk laut dan swell. Gempa bumi; yang membangkitkan tsunami,dimana air dangkal dan gelombang panjang. Pasang Surut (gaya astronomi); selalu air dangkal dan gelombang panjang.

Dimana : Periode (t) frekuensi (w = 2 p / t) Panjang gelombang (l) Kecepatan gelombang ( c = l / t) Tinggi gelombang ( H = 2A (A = amplitude) ) Kecuraman gelombang (d = H / l )

Individu puncak gelombang menjalar dengan kecepatan fase ( identik dengan kecepatan gelombang) c; paket gelombang yang menjalar melalui kecepatan grup). cg = c - l dc/dl

Pasang surut disingkat pasut adalah gerakan naik turunnya muka air laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Pasut merupakan gelombang panjang (gelombang berjalan maupun gelombang berdiri) dengan periode dominat 12 jam 25 menit yang merupakan ½ lunar day (hari matahari).

High water/air tinggi: tinggi air maksimum ("high tide") Low water/air rendah: tinggi air minimum ("low tide") Mean Tide Level: paras rata-rata air tinggi dan air rendah Tidal range/tunggang pasut: perbedaan tinggi air saat HW dan LW Spring tide/pasut purnama: pasut saat bulan purnama dan bulan baru (full and new moon) Neap tide/pasut Perbani: pasut saat kuartir pertama dan kuartir terakhir dari fase bulan.

Sistem Bumi-Bulan Sistem Bumi-Bulan-Matahari Model Dinamika Pasut Keterbatasan Teori Pasut Setimbang Percepatan Coriolis Perilaku Dinamis Pasut