DIAGNOSA GIZI PELATIHAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

dokumen-dokumen yang mirip
Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH

APLIKASI SIKAP PROFESIONAL TENAGA GIZI DI BIDANG ASUHAN GIZI DAN DIETETIC. Miranti Gutawa Sumapradja RSUP dr Hasan Sadikin Bandung

NI-2.1: Inadequate oral food/beverage intake dll. NI-3: Asupan cairan NI-4: Zat bioaktif

PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN

Nutrition Care Process (NCP),

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS)

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA

CLINICAL PATHWAY EKLAMPSIA GRAVIDARUM Rumah Sakit Kelas B & C

PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Diabetes Mellitus Type II

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I

IBNU FAJAR IDN SUPARIASA B. DODDY RIYADI JUIN HADI SUYITNO

Metodologi Asuhan Keperawatan

PANDUAN SKRINING GIZI RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

Pencegahan Tersier dan Sekunder (Target Terapi DM)

asuhan gizi, penyelenggaraan makanan, kegiatan penelitian dan pengembangan gizi (Depkes, 2006). Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan hak setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

Penentuan Status Gizi

CLINICAL PROCESS dan POMR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN AHLI GIZI DI BIDANG KLINIK brought to you by: Restu, Jen, Arin, Duhita, Rafifa, sopo neh PJ HO Etika Profesi

Model dokumentasi nanda nic - noc. Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes

Nursing Care: Malnutrisi

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

ASUHAN GIZI pada HIV - AIDS

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

CLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK)

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ 40633

PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015

Metode Pemecahan Masalah Farmasi Klinik Pendekatan berorientasi problem

Manajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN

MENGATUR MAKANAN UNTUK PENCEGAHAN DAN TERAPI KANKER PAYUDARA Oleh : Triyani Kresnawan, DCN,MKes Instalasi Gizi RSCM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

ENERGI. Universitas Gadjah Mada

UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN. Law & Regulation MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM 11/22/12 REKAM MEDIS PARAGRAF 3. Pasal 46

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN GIZI KOMPREHENSIF UNTUK PEMENUHAN KOMPETENSI REGISTERED DIETESIEN (RD) BAGI DOSEN PRODI DIETISIEN

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

MANUAL PROSEDUR TATALAKSANA HIPOGIKEMIA & HIPERGLIKEMIA HIPOGLIKEMI & TATALAKSANANYA

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan dan jenis. dilupakan, padahal pasien memerlukan penambahan kalori akibat

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

Journal of Diabetes & Metabolic Disorders Review Article

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRINING DAN PENILAIAN NUTRISI

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PELAYANAN GIZI KLINIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN

BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Status Gizi. Keadaan Gizi TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN. Malnutrisi. Kurang Energi Protein (KEP) 1/18/2010 OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

LEMBAR KERJA. Lembar kerja ini intinya diadopsi dari tulisan karya DR. SUS WIDAYANI, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri.

Lentera Vol. 14 No.2 Maret

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi obesitas nasional berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 19,1%.

Transkripsi:

DIAGNOSA GIZI PELATIHAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Sistem skrining & rujukan Area praktek/ pelayanan Pengetahuan Monitoring & evaluasi gizi Asesmen gizi Mengumpulkan data yg sesuai & terjadwal Analisa / interpretasi data dibandingkan standar Dokumentasi Monitor Mengukur indikator hasil Evaluasi hasil Dokumentasi Hubungan pasien/ apklien dengan dietisien Diagnosis gizi Identifikasi & memberi label masalah Menentukan penyebab Kluster tanda & gejala (karakter penentu ) Dokumentasi tindak lanjut Implementasi intervensi Asuhan & tindakan terlaksana Dokumentasi Intervensi gizi Kompetensi Merencanakan intervensi Menetapkan tujuan dan Sistem manajemen hasil ( outcome) Kolaborasi Sistem sosial

DEFINISI DIAGNOSIS GIZI Identifikasi dan memberi nama masalah gizi yang spesifik dimana profesi dietetik bertanggung jawab untuk merawatnya secara mandiri Diagnosis Gizi BUKAN Diagnosis medis Diagnosis gizi merupakan critical link antara pengkajian gizi dengan intervensi Konsisten menggunakan Bahasa Diagnosis Terstandar (terminologi)

Tanggung Jawab Dietisien Masalah Gizi DIAGNOSIS GIZI Masalah terkait Gizi yang dietisien dapat pengaruhi Perubahan sesuai respon klien bersifat sementara Idealnya, masalah gizi terpecahkan dengan intervensi gizi Ex: Excessive CHO intake DIAGNOSIS MEDIS bukan masalah gizi Gambaran penyakit atau patologi organ tertentu atau sistem tubuh Tidak berubah sepanjang kondisi penyakitnya masih ada Ex: Diabetes

PERHATIKAN DIAGNOSIS MEDIS INI.. DM TIPE 2 : pasien seorang anak DM dg insulin dan overweight DM TIPE 2 : pasien dewasa usia 45 tahun, overweight Apakah intervensi gizi pada kedua pasien ini akan sama? Bila intervensi gizi sama apakah outcomenya akan sama? Sehingga. PERLU ADA DIAGNOSIS GIZI sebagai dasar Intervensi dan Monitoring Evaluasi

DIAGNOSA GIZI BERBEDA DG Contoh : DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSIS MEDIS Dyslipidemia DIAGNOSIS GIZI Dysphagia Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan seringnya mengkonsumsi makanan cepat saji ditandai dengan pemeriksaan kolesterol 230 mg/dl dan mengkonsumsi hamburger/sandwich 10 kali/minggu. Kesulitan menelan berkaitan dengan komplikasi paska stroke ditandai dengan hasil test menelan dan gangguan selama makan.

DIAGNOSA GIZI BERBEDA DG DIAGNOSA MEDIS Medical Diagnosis Trauma & lclosed head Injury Gagal Hati Nutritional Diagnosis Peningkatan kebutuhan r/t multiple trauma ditandai dg hasil indirect calorimetry Perubahan fungsi gastrointestinal function r/t sirosis hati ditandai dengan steatorrhea & gagal tumbuh Obesitas Anorexia nervosa Kelebihan asupan energi r/t tidak mau diet ditandai dengan asupan makan < 500 kalori perhari Pemilihan makanan salah r/t prilaku membatasi makanan ditandai dengan riwayat makan & BB yang hilang

BERPIKIR KRITIS DALAM DIAGNOSIS GIZI critical link Step 1 & 3 Mengelompokkan dan analisa data pengkajian untuk menetapkan diagnosis gizi Memilih diagnosis gizi Identifikasi data yg belum lengkap untuk menetapkan diagnosis yang lebih pasti Gunakan signs dan symptoms dari masalah Identifikasi diagnosis gizi yang prioritas Identifikasi akar masalah sbg dasar intervensi gizi Identifikasi signs symptoms yg dapat dikoreksi, diminimalkan, atau dapat dimonitor / diukur perkembangannya

PENELUSURAN DIAGNOSIS GIZI Dapat dilakukan dengan 2 Cara: 1Intuitif dengan melihat data pengkajian yang ada dan pilih 1 4 terminologi diagnosis gizi (P) atau 2Gunakan matriks pengkajian gizi untuk menetapkan beberapa diagnosis gizi (P)

Penelusuran Masalah Penyebab Tanda/Gejala Pemeriksaan fisik terkait gizi Kondisi Pasien MASALAH GIZI diketahui gejala & tanda (S/S) Identifikasi masalah gizi (P) identifikasi penyebab masalah (E)

DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN NUTRIEN DOMAIN INTAKE OKSIGEN FAKTOR LINGKUNGAN INTAKE KEBUTUHAN PANKREAS INSULIN GLUKAGON SAL. CERNA SAL. NAFAS DOMAIN KLINIS HATI CO2 SAL. KARDIOVASKULER PENELUSURAN PROBLEM GIZI KULIT AIR & PANAS SEL-SEL TUBUH METABOLISME: KATABOLISME ANABOLISME GINJAL UREA N KREATININ AIR & ELEKTROLIT

AGAR DIAGNOSIS GIZI TEPAT, DATA PENGKAJIAN GIZI HARUS : Tersedia/ lengkap untuk mendukung pemilihan diagnosis gizi Spesifik agar dapat memperlihatkan perkembangan Dapat menjadi signs dan symptoms untuk menunjukkan problem dan etiologi yang ditentukan

Penetapan Diagnosis Gizi Tidak ada diagnosa gizi yang salah atau benar MANA YANG LEBIH BAIK Bila ada pilihan yang sama baiknya dari domain yg berbeda PILIH DOMAIN INTAKE Etiologi domain intake paling memungkinkan oleh karena gizi DAPAT DIINTERVENSI GIZI

Penamaan pada Diagnosis Gizi Cara untuk menghubungkan masalah-masalah gizi yang teridentifikasi pada pengkajian gizi dengan intervensi yang akan dilakukan dan hasil yang diharapkan Kesamaan bahasa: agar dipahami oleh sesama dietisien/ praktisi kesehatan Kesamaan intervensi dan hasil yang diharapkan

DOMAIN TERMINOLOGI PADA DIAGNOSIS GIZI

NEW DIAGNOSIS GIZI Digunakan dengan hati-hati : Suboptimal growth rate (NC.3.5) Excessive growth rate (NC.3.6) (lihat definisi, etiologi dan sign/symptoms, hal. 328-330 IDNT)

DOMAIN INTAKE Terdapat 73 diagnosis gizi Terdiri dari 5 kelas 1Keseimbangan energi NI.1 (5 terms) 2Asupan oral/ nutrition support NI.2 (9 terms) 3Asupan cairan- NI.3 ( 2 terms) 4Asupan substansi bioaktif NI.4 (3 terms) 5Asupan zat gizi NI.5 (11 terms, 18 sub.term) Lihat hal. 235-307 IDNT

DOMAIN KLINIS (NC) Terdiri dari 3 kelas 1Fungsional NC.1 ( 4 terms) Menelan, mengunyah, menyusui, Saluran cerna 2. Biokimia NC.2 ( 4 terms) Interaksi lab dan obat terhadap gizi 3. Berat NC.3 (6 terms) Perubahan status berat ( naik atau turun) Lihat hal. 308-330 IDNT

DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN (NB) Terdiri dari 3 kelas 1. Pengetahuan & Kepercayaan - NB.1 ( 7 terms) 2. Aktifitas & fungsi fisik NB.2 ( 6 terms) 3. Keamanan dan akses makanan NB.3 ( terms) Lihat hal. 331-361 IDNT DOMAIN LAIN : Tidak ada diagnosa gizi untuk saat ini (NO 1.1) Lihat hal. 362 IDNT

KOMPONEN PERNYATAAN DIAGNOSIS GIZI TERDIRI DARI 3 BAGIAN PROBLEM (nama diagnosis) Menggambarkan perubahan / issue berhubungan dg gizi klien (masalah aktual) ETIOLOGI Penyebab atau faktor resiko yang mempunyai kontribusi pd masalah SIGNs & SYMPTOMs Karakteristik penentu PROBLEM Lihat hal. 235-362 IDNT

PERNYATAAN DIAGNOSIS GIZI P berkaitan dengan E ditandai dengan S Contoh : Kelebihan asupan energi (P) berkaitan dengan konsumsi makanan tinggi lemak dengan porsi besar (E) ditandai dengan asupan energi <1000 kalori dari yang dianjurkan dan kenaikan berat badan 6 kg dalam 18 bulan terakhir (S)

PENGGGUNAAN TERMINOLOGI DIAGNOSIS GIZI Semua terminologi/ istilah dapat digunakan sebagai PROBLEM Beberapa terminologi dapat digunakan pula sebagai etiologi (bisa juga dengan kalimat bebas) Beberapa terminologi dapat digunakan sebagai Signs Symptoms, namun harus disertai data aktual ( bisa juga dengan kalimat bebas)

KATEGORI ETIOLOGI Sikap Kepercayaan Budaya Pengetahuan Fungsi fisik Fisiologis metabolik Psikologis Sosial personal Perawatan Akses Perilaku

MATRIKS ETIOLOGI- DIAGNOSIS

PENULISAN PERNYATAAN DIAGNOSIS GIZI PENULISAN YANG BAIK : Sederhana, jelas dan tepat Objektif dan faktual Spesifik untuk klien/ pasien Berkaitan dengan satu masalah gizi klien/ pasien Akurat terkait dengan etiologi Berdasarkan data pengkajian gizi yang dapat dipercaya dan akurat

EVALUASI PES Tidak ada pernyataan PES yang BENAR atau SALAH Tetapi ADA beberapa pernyataan PES yang LEBIH BAIK

EVALUASI PES

HUBUNGAN PENGKAJIAN DG DIAGNOSIS GIZI Pengkajian Gizi Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Mon Ev Gizi 1FH 2BD 3AD 4PD 5CH 6CS PROBLEM (What) ETIOLOGI (Why) SIGNS/ SYMPTOMS (How do I know?)

Hubungan etiologi & Intervensi Nutrition Assessment Nutrition diagnosis Nutrition Intervention Nutrition Monitoring & Evaluation PROBLEM ETIOLOGI SIGN SYMPTOMS Penyebab / faktor yg mempunyai kontribusi terjadinya What Why How do I know? masalah Dasar untuk identifikati intervensi

RUJUKAN Academic of Nutrition and Academics (2013) International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual : Standardized Language for the Nutrition Care Process Fourt Edition. Chicago : eatright Academic of Nutrition and Dietetics. Academy of Nutrition and Dietetics (2012) Evidence Analysis Manual: Steps in the Academy Evidence Analysis Process. Chicago : Academy of Nutrition and Dietetics. Available from http://www.eatright.org Lacey K, Pritchett E. (2003) Nutrition Care Process and Model: ADA adopts road map to quality care and outcomes management. J Am Diet Assoc. Nelms, M., Sucher, K.P., Lacey, K., Roth, S.L., (2010) Nutrition Therapy & Pathophisiology Second Edition, USA : Wadsworth The Academy of Nutrition & Dietetics (2014) Nutrition Care Process and Model : An Academic and Practice Odyssey. Journal of The Academy of Nutrition and Dietetics, December Vol 114 Number 12