BAB I PENDAHULUAN. tersebut ( 10,27 % dari luas wilayah Kab. Tanah karo ). dan produksi sebanyak ton sehingga produktivitasnya adalah 56,10

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENILITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam nabati maupun sumber daya alam mineral yang tersebar luas di

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai strategi dilakukan perusahaan agar proses produksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini membahas mengenai rencana pengembangan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dijadikan bahan pokok adalah nasi, sagu, dan jagung. Dari ketiga

OLEH : TOMI DWICAHYO NRP :

BAB I PENDAHULUAN. (need) dan inginkan (want) dengan menciptakan, menawarkan, dan secara. bebas mempertukarkan produk dengan pihak lain.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

BAB III METODE KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini bisnis mini market sedang berkembang pesat, hampir di setiap

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 KAPASITAS ADAPTASI PETANI TANAMAN PANGAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM UNTUK MENDUKUNG KEBERLANJUTAN KETAHANAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pangan adalah kebutuhan pokok sekaligus menjadi esensi kehidupan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara ( )

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan Tandan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

Pertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa

PENDAHULUAN. mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya

ANALISIS PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN BERAS DAN UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN DI KABUPATEN SAMOSIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

BAB I PENDAHULUAN. Produksi Minyak Sawit Dunia, Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Sawit Dunia, (FAO, 2010)

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sangat diandalkan sebagai salah satu tumpuan. dalam memulihkan kondisi perekonomian masyarakat, bahkan secara

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

Arahan Pengendalian Konversi Lahan Pertanian ke Non-Pertanian di Kabupaten Gresik

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam beragam bentuk, maksud, dan tujuan. Mulai dari keluarga, komunitas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1984 Indonesia telah dapat berswaswembada beras. Namun, akhir-akhir ini

PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat secara keseluruhan (Munawar, 2004). Untuk tujuan tersebut, maka

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek fundamental dalam supply chain management adalah

I. PENDAHULUAN. yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi beras perkapita per tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2.2.4 Menyusun Job Description Kompetensi Pengertian Kompetensi Kompetensi Sebagai Karakteristik Individu Yang

BAB I PENDAHULUAN I-1

Kajian Perencanaan Infrastruktur Ruang Terbuka Hijau pada Perumahan Kota Terpadu Mandiri di Bungku Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KEBIJAKAN AKSELERASI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI LUAR PULAU JAWA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 ANALISIS PENGEMBANGAN MULTI USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap negara memiliki tujuan untuk memakmurkan atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecamatan Juhar Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara saat ini masih dikatakan memiliki struktur ekonomi yang agraris, di mana dengan luas wilayah / area ( Km2 ) 218,56 yang menjadi kecamatan nomor 3 terbesar di kabupaten tersebut ( 10,27 % dari luas wilayah Kab. Tanah karo ). Potensi tersebut ditunjukkan dengan luas sawah panen sebesar 3.378 Ha dan produksi sebanyak 18.962 ton sehingga produktivitasnya adalah 56,10 kwintal / Ha. Desa Sugihen, Nageri, Bekilang, Pernantin, Batumamak dan Sukababo yang terletak di Kecamatan Juhar merupakan suatu daerah Kabupaten Tanah karo yang berkembang dalam bidang pertanian. Prospek untuk pengembangan desa desa ini masih sangat terbuka karena kondisi masyarakat yang masih menggunakan metode tradisional dalam mengolah hasil panen mereka. Desa desa tersebut sangat baik untuk kegiatan penanaman padi karena kondisi irigasi yang cukup baik serta lahan yang cukup datar. Para petani masih menggunakan jasa penggilingan padi tradisional yang didirikan oleh KUD Sugihen yang beroperasi secara manual dan konvensional. Penggilingan padi adalah suatu usaha yang dibutuhkan oleh para petani untuk mengolah hasil gabah pertanian mereka menjadi produk antara yang di konsumsi oleh masyarakat Indonesia pada umumnya yakni beras.

Namun, banyak pemakai jasa usaha tersebut mengeluhkan beberapa faktor dalam menjangkau lokasi usaha penggilingan padi yang mereka tuju. Beberapa teori lokasi secara umum memakai pendekatan tentang keamanan, faktor ketersediaan transportasi, jarak; baik itu dari bahan baku ataupun pasar yang di tuju dan akses jalan menuju tempat industri. Berdasarkan beberapa teori lokasi tersebut maka kebijakan terkait dengan keputusan pemilihan lokasi suatu kegiatan usaha diperlukan gabungan dari berbagai ilmu pengetahuan dan disiplin ilmu serta dilakukan kajian terlebih dahulu secara komprehensif, karena keputusan pemilihan suatu lokasi dipengaruhi oleh multi kriteria dan multi faktor. Terkait dengan banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk pemilihan lokasi, baik faktor produksi maupun faktor pasar maka dalam skripsi ini akan diusulkan suatu metoda dari pengambilan keputusan yang multi kriteria (MCDM) atau Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan menggunakan metode ini untuk pemilihan lokasi maka diharapkan dapat memperoleh pemilihan penempatan lokasi yang optimal dan dapat membantu para pembuat keputusan. Walaupun terdapat beberapa kekurangan dalam penggunaan metode ini, diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu penulis untuk menentukan urutan prioritas faktor penentu penggilingan padi yang akan di pilih. Faktor faktor yang di anggap penting oleh penduduk desa Sugihen, Sukababo dan Nageri mengarahkan KUD Sugihen untuk menentukan di desa manakah peluang yang lebih baik untuk mendirikan penggilingan padi selanjutnya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk memilih judul: Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Pendirian Kilang Padi Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Di Unit KUD Desa Sugihen Kec. Juhar Kab. Tanah Karo Sumatera Utara 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana urutan prioritas faktor penentu penggilingan yang dianggap baik oleh penduduk desa Sugihen, Suka babo dan Nageri? 2. Bagaimana dengan letak penggilingan padi sekarang di desa Sugihen? Jika di rasa kurang baik, di desa manakah seharusnya didirikan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menentukan urutan prioritas faktor penentu penggilingan padi yang akan di pilih penduduk desa Sugihen, Sukababo dan Nageri 2. Ingin Mengarahkan KUD Sugihen untuk menentukan di desa manakah peluang yang lebih baik untuk mendirikan penggilingan padi selanjutnya. 1.4 Batasan Masalah Untuk menghindari terlalu meluasnya masalah dan adanya bias dalam pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini maka permasalahan dibatasi sebagai berikut: 1. Objek penelitian ini berfokus hanya pada penduduk desa Sugihen, Sukababo dan Nageri. 2. Data di ambil dengan kuesioner tertutup. 3. Jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 30 responden.

4. Faktor pemilihan lokasi pendirian penggilingan padi kecil yang ditetapkan adalah faktor keamanan, akses jalan, transportasi dan jarak ke pasar dan bahan baku. 5. Metode analisis yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). 6. Jumlah responden yang diambil datanya berjumlah masing masing sama per desa. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Hasil dari penelitian dapat menjadi bahan masukan dalam pengambilan keputusan bagi KUD Sugihen dalam memilih lokasi pendirian penggilingan padi yang baik bagi para pengguna jasanya. 2. Penelitian ini juga bermanfaat dalam pengembangan ilmu, khususnya dalam bidang pengambilan keputusan. 1.6 Kerangka Konseptual Metode konseptual adalah suatu kerangka berpikir yang menjabarkan permasalahan menjadi bagan yang dapat di baca secara ringkas dan mampu menjelaskan variabel variabel yang di teliti sehingga pokok permasalahan dapat dengan mudah dipahami. Berbeda dengan kerangka pemikiran yang hanya menjelaskan ringkasan prosedur kerja dari metode yang akan dilakukan, kerangka konseptual membutuhkan penjabaran dari berbagai variabel yang di anggap penting bagi penelitian yang bersangkutan. Kerangka konseptual juga mempunyai fungsi yang memfokuskan peneliti untuk mengambil data yang di anggap perlu oleh metode tertentu dengan jumlah variabel yang beragam tetapi sama kuat (penting) agar di dapat hasil penelitian yang memuaskan.

Lokasi Penggilingan Padi Desa Sugihen Desa Sukababo Desa Nageri Keamanan Akses Jalan Ketersediaan Transportasi Jarak Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 1.7 Definisi Operasional Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Manajemen perusahaan harus mempertimbangkan berbagai hal dalam melakukan pemilihan lokasi. Pertimbangan di maksud mencakup aspek sosial, ekonomi, politik dan keamanan lokasi. Russel dan Taylor (2000) menyatakan bahwa dalam pemilihan lokasi untuk pabrik banyak terkait dengan kebutuhan untuk tetap bertahan dalam jangka panjang (survival in the long run). Dervitsiotis (1987) berpandangan bahwa pemilihan lokasi berada di tangan top management sebuah perusahaan,

baik pada usaha pabrik maupun pada usaha jasa. Pembuatan keputusan lokasi pada umumnya dilakukan lebih sering untuk operasi layanan jasa di banding dengaan lokasi untuk pabrik. Jasa tergantung pada derajat tingkat kejenuhan pusat atas produknya sehingga penempatan lokasinya benar benar bagian dari produk mereka. Menurut Chase, Aquilano dan Jacobs (2001), Jacobs dan Chase (2011) serta Chase dan Aquilano (1995), permasalahan yang dihadapi dalam pemilihan fasilitas dijumpai pada bisnis yang sudah ada dan yang baru serta pemecahannya sangat menentukan kesuksesan perusahaan di masa yang akan datang. Indikator lokasi yang bersifat kualitatif misalnya faktor keamanan, penerimaan masyarakat, ketersediaan infrastruktur, energi dan insentif yang diberikan oleh pemerintah setempat. Indikator yang bersifat kuantitatif adalah harga tanah, biaya konstruksi dan segala macam biaya yang termasuk dalam biaya tak langsung. Masukan di maksud harus dapat mencapai pabrik dengan mudah, tepat waktu dan jumlah serta murah. Dengan keberadaan yang demikian, lokasi menjadi salah satu faktor keunggulan bersaing dari perusahaan sehingga lokasi di maksud memiliki nilai strategis dan menjadi bagian dari kebijakan jangka panjang perusahaan. Disamping itu, juga ada faktor lain yang yang dibutuhkan selain di proses produksinya yaitu, penyimpanan dalam tempo tertentu, keamanan dari hama hama yang dianggap merugikan serta mudah atau sulitnya akses jalan yang di tempuh oleh para pemakai jasa penggilingan padi. Penelitian ini terbatas hanya membandingkan 4 variabel yang di anggap penting bagi mereka yang menggunakan penggilingan padi KUDS di antara berbagai faktor pendukung lainnya.

1.8 Sistematika penulisan Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini dengan mengikuti pedoman penulisan skripsi adalah sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, asumsi asumsi yang digunakan (bila ada), kerangka konseptual dan definisi operasional serta sistematika penulisan dan flow Chart penelitian. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan uraian teori, tinjauan tema (arsitektur), studi banding tema (arsitektur), kerangka pemikiran dan hipotesis (jika diperlukan). BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan deskripsi lokasi, waktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang langkah langkah penelitian sesuai dengan teori yang berhubungan dengan objek studi. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian dan analisa yang dilakukan serta saran yang dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan.

1.9 Flow Chart Penelitian Mulai Menentukan prioritas elemen perbandingan berpasangan Menghitung perbandingan berpasangan untuk memperoleh keseluruhan prioritas Mengukur konsistensi Menghitung Consistency Indeks ( CI ) Menghitung Rasio Konsistensi / Consistency Ratio ( CR ) Konsisten tidak ya Penelitian di terima Gambar 1.2 Flow Chart Penelitian