PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA Hellena Lenorce Nunaki, Cholifah, Sutopo Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya hellennunaki@yahoo.co.id ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja, komunikasi, dan kondisi lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap prestasi kerja karena mempunyai nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 31,842 lebih besar dari 2,911. Disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap prestasi kerja yang karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 5,040 lebih besar dari 2,040. Komunikasi secara parsial berpengaruh terhadap prestasi kerja karena t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu 2,857 lebih besar dari 2,040. Kondisi lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap prestasi kerja karena t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu 2,262 lebih besar dari 2,040. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja adalah variabel disiplin kerja karena mempunyai nilai standardized coefficientsbeta yang lebih besar dibandingkan dengan variabel komunikasi dan kondisi lingkungan kerja yaitu sebesar 0,534. Kata kunci : Disiplin kerja, komunikasi, kondisi lingkungan kerja, prestasi. ABSTRACT Data were analyzed using multiple linear regression, F test and t test. The results showed that the work discipline, communication, and working conditions simultaneously affect the job performance because it has a value of F count larger than F table is greater than 2.911 31.842. Labor discipline partially affect the job performance because the value t is greater than t table is 5,040 greater than 2,040. Communication partially influence on job performance for t greater than t table is 2,857 greater than 2,040. Working conditions partially influence on job performance for t greater than t table is 2,262 greater than 2,040. Variables the dominant influence on job performance is variable work discipline because they have standardized coefficientsbeta value greater than the communication variables and conditions of working environment that is equal to 0.534. Keywords: work discipline, communication, working environment, performance 171
PENDAHULUAN Salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan adalah penerapan kedisiplinan dalam perusahaan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Kedisiplinan menurut Hasibuan (2012:193) adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dengan disiplin kerja yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih giat di dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan disiplin kerja yang rendah karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Komunikasi yang baik juga diperlukan dalam suatu perusahaan. Komunikasi yang efektif di tempat kerja harus diciptakan untuk keberhasilan perusahaan secara menyeluruh. Adanya komunikasi yang baik menyebabkan pemimpin perusahaan mudah untuk menyampaikan ide-ide, tujuan perusahaan, serta visi dengan sangat jelas. Semua karyawan dan pimpinan dalam suatu perusahaan harus berkomunikasi dengan jelas, terbuka, dan jujur. Pimpinan harus membangun hubungan kerja yang menyenangkan dengan karyawan, sehingga karyawan tidak ragu untuk mendekatinya. Dengan adanya komunikasi yang baik yang ditandai dengan hubungan yang baik dengan bawahan dan rekan kerja, maka perusahaan tidak hanya meningkatkan motivasi kerja karyawan tetapi juga meningkatkan prestasi kerja karyawan yang menyebabkan peningkatan kinerja perusahaan. Kondisi lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya harus memperhatikan kondisi lingkungan kerja. Karena kondisi lingkungan kerja yang memadai sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Sebaliknya jika lingkungan kerja tidak memadai akan menurunkan prestasi kerja karyawan. Suatu kondisi kerja dikatakan baik atau sesuai apabila dapat melaksanakan kegiatan 172
secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja yang memadai diantaranya peralatan yang baik, ruangan kerja yang nyaman, dan sebagainya. Jika seorang karyawan berada dalam kondisi lingkungan kerja yang baik, maka karyawan akan lebih giat lagi melakukan pekerjaannya. Sehingga akan berdampak langsung pada prestasi kerja karyawan. Disiplin Kerja Hasibuan (2012:193) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dengan disiplin yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih giat di dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan disiplin yang rendah karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Nawawi (2006:330), disiplin kerja adalah suatu kondisi yang tertib, dengan anggota organisasi yang berperilaku sepantasnya dan memandang peraturanperaturan organisasi sebagai perilaku yang dapat diterima. Sedangkan disiplin menurut Handoko (2011:208) adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional. Komunikasi Sopiah (2008:141) komunikasi adalah penyampaian atau pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima, baik secara lisan, tertulis maupun menggunakan alat komunikasi. Siagian (2009:310) menyatakan bahwa agar komunikasi mencapai hasil yang diharapkan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: (1) kesediaan untuk tidak mendominasi pembicaraan, (2) mampu menciptakan suasana yang tidak tegang, (3) menunjukkan pada lawan bicara bahwa pimpinan yang bersangkutan mau mendengar pihak lain, (4) menghilangkan hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian dari pembicaraan yang sedang berlangsung, (5) 173
mampu menempatkan diri pada posisi orang lain, (6) sabar, (7) mampu mengendalikan emosi, (8) mencegah timbulnya suasana perdebatan, dan (9) mengajukan berbagai pertanyaan sebagai bukti perhatian yang diberikan Lingkungan Kerja Nitisemito (2006:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya kebersihan, musik, dan lain-lain. Sedangkan menurut Simamora (2009:130) lingkungan kerja adalah suasana yang mempengaruhi pekerja dalam melakukan aktivitas kegiatan yang dibebankan di suatu tempat tertentu. Prestasi Kerja Hasibuan (2012:94) prestasi kerja karya dalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat dalam bekerja, kemampuan dan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang karyawan. Disiplin Kerja (X1) Komunikasi (X2) Prestasi Kerja (Y) Kondisi Lingkungan Kerja (X3) Pengaruh simultan atau bersama-sama Pengaruh parsial atau sendiri-sendiri 174
Metode Penelitian Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditunjuk oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditambah kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT. Axa Financial Indonesia Surabaya yang berjumlah 35 karyawan. Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi dijadikan sampel yaitu 35 karyawan PT. Axa Financial Indonesia. Hipotesis Penelitian Hipotesis ini adalah suatu dugaan atau jawaban sementara dari suatu masalah dimana hal ini perlu dibuktikan kebenarannya. Tujuan penelitian yang dilaksanakan adalah untuk mengetahui hubungan yang sistematis antara variabelvariabel penelitian. Hubungan antara variabel-variabel tersebut dinyatakan dalam bentuk hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini antara lain: 1. Bahwa variabel disiplin kerja, komunikasi, dan kondisi lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT. Axa Financial Surabaya. 2. Bahwa variabel disiplin kerja, komunikasi, dan kondisi lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT. Axa Financial Surabaya. 3. Bahwa diantara variabel disiplin kerja, komunikasi dan kondisi lingkungan kerja, variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh dominan pada prestasi kerja karyawan PT. Axa Financial Surabaya. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi dari obyek penelitian adalah pada PT. Axa Financial Indonesia Surabaya. Sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2015 sampai dengan Mei 2016 untuk melakukan survey lapangan dan pengumpulan data yang dibutuhkan oleh peneliti. 175
Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber utama objek penelitian melalui penyebaran kuesioner. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi lapangan atau field research.. Studi lapangan atau field research dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Kuesioner yaitu prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan secara terperinci yang ada hubungannya dengan tujuan penelitian untuk kemudian dibagikan kepada sejumlah responden yang telah ditetapkan. Sifat kuesioner adalah tertutup sehingga responden tinggal melingkari atau memberi tanda silang pada jawaban yang dipilih. Hasil Analisis dan Pembahasan Analisis Regresi Linier Berganda Hasil analisis regresi linier berganda yang didapat dari pengolahan data adalah sebagai berikut: Model 1 (Constant) X1 X2 X3 a. Dependent Variable: Y Sumber : Peneliti (2016) Tabel 1 Analisis Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig.,573,439 1,305,202,323,064,534 5,040,000,245,086,320 2,857,008,279,123,224 2,262,031 Persamaan regresi linier berganda yang didapat dari tabel di atas adalah: Y = 0,573 + 0,323 X1 + 0,245 X2 + 0,279 X3 176
Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) Hasil analisis koefisien determinasi berganda yang didapat dari pengolahan data adalah sebagai berikut: Model 1 Tabel 2 Koefisien Determinasi Berganda Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate,869 a,755,731,15858 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 Sumber : Peneliti (2016) Dari Tabel 2 diketahui bahwa nilai koefisien determinasi berganda (R Square) sebesar 0,755 atau 75,5%. Hal ini berarti bahwa persentase besarnya pengaruh disiplin kerja, komunikasi, dan kondisi lingkungan kerja terhadap prestasi kerja sebesar 75,5% sedangkan sisanya sebesar 24,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Pengujian Pengaruh Simultan dengan Uji F Hasil uji F yang didapat dari pengolahan data adalah sebagai berikut: Model 1 Regression Residual Total a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Sumber : Peneliti (2016) Tabel 3 Uji Pengaruh Simultan ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 2,402 3,801 31,842,000 a,780 31,025 3,182 34 Nilai F hitung yang didapat dari hasil pengolahan data dengan program SPSS adalah 31,842 dan nilai F tabel 2,911. Nilai F hitung > F tabel yaitu 31,842 177
>2,911 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan disiplin kerja (X1), komunikasi (X2), dan kondisi lingkungan kerja (X3) berpengaruh terhadap prestasi kerja (Y). Pengujian Pengaruh Parsial dengan Uji t Model 1 Hasil uji t yang didapat dari pengolahan data adalah sebagai berikut: (Constant) X1 X2 X3 a. Dependent Variable: Y Sumber : Peneliti (2016) Tabel 4 Uji Pengaruh Parsial dengan Uji t Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig.,573,439 1,305,202,323,064,534 5,040,000,245,086,320 2,857,008,279,123,224 2,262,031 Berdasarkan Tabel 4 diketahui t tabel = 2,040 a. Nilai t hitung > t tabel yaitu 5,040 >2,040. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial disiplin kerja (X1) berpengaruh terhadap prestasi kerja (Y) b. Nilai t hitung > t tabel yaitu 2,857>2,040. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial komunikasi (X2) berpengaruh terhadap prestasi kerja (Y) c. Nilai t hitung > t tabel yaitu 2,262 >2,040. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial kondisi lingkungan kerja (X3) berpengaruh terhadap prestasi kerja (Y) Penentuan Pengaruh Dominan Penentuan pengaruh dominan dalam penelitian ini menggunakan nilai unstandardized coefficients beta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara variabel bebas disiplin kerja (X1), komunikasi (X2), dan kondisi lingkungan kerja (X3), variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap prestasi kerja (Y) adalah disiplin kerja (X1) karena mempunyai unstandardized coefficients beta yang lebih besar daripada variabel bebas lainnya yaitu sebesar 0,324. 178
SIMPULAN Disiplin kerja, komunikasi, dan kondisi lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT. Axa Financial Indonesia Surabaya yang dibuktikan dengan nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel yaitu 31,842 lebih besar dari 2,911. Disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap prestasi kerja yang dibuktikan dengan nilait hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu 5,040 lebih besar dari 2,040. Komunikasi secara parsial berpengaruh terhadap prestasi kerja yang dibuktikan dengan nilait hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu 2,857 lebih besar dari 2,040. Kondisi lingkungan kerja secaraparsial berpengaruh terhadap prestasi kerja yang dibuktikan dengan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu 2,262 lebih besar dari 2,040. Di antara disiplin kerja, komunikasi, dan kondisi lingkungan kerja, maka variabel yang berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja adalah variable disiplin kerja karena mempunyai nilai standardized coefficientsbeta yang lebih besar dibandingkan dengan variable komunikasi dan kondisi lingkungan kerja yaitu sebesar 0,534. SARAN PT. Axa Financial Indonesia Surabaya sebaiknya memperhatikan disiplin kerja yang diterapkan, komunikasi yang ada di perusahaan, dan juga kondisi lingkungan kerja karyawan karena dari hasil penelitian terbukti bahwa disiplin kerja, komunikasi, kondisi lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawannya. PT. Axa Financial Indonesia Surabaya sebaiknya lebih meningkatkan disiplin karyawannya karena dari hasil penelitian disiplin mempunyai pengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan. 179
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Ma ruf. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Penerbit Aswaja Pressindo. Yogyakarta. Alma, Buchori. 2010. Pengantar Bisnis. Edisi Revisi. Cetakan Keempat belas. Penerbit Alfabeta. Bandung. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan belas. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Hasibuan, Malayu S.P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Mangkunegara, Anwar P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Rosdakarya. Bandung. Nawawi, Hadari. 2006. Evaluasi dan Manajemen Kinerja Di Lingkungan Perusahaan dan Industri. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Nawawi, Hadari. 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Cetakan Pertama. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Nitisemito, Alek S. 2006. Manajemen Personalia. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Rindawati, Septi. 2013. Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (JENIUS). Volume 3 No. 3 September 2013. Rofi, Ahmad Nur. 2012. Pengaruh Disiplin Kerja Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan. Volume 3 Nomor 1 Mei 2012. Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh belas. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Sidanti, Heny. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun. Jurnal Jibeka. Volume 9 Nomor 1 Februari 2015: 44-53 180
Simamora, Henry. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Badan Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Edisi Satu. Penerbit Andi. Yogyakarta. Sugiarto. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dipenda Provinsi Jawa Timur. Jurnal Otonomi. Volume 12 No. 2 April 2012. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Cetakan ke- 13. Penerbit Alfabeta. Bandung. 181