BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya, komunikasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, Komunikasi berasal dari kata kerja bahasa Latin, Communicare,

BAB VI PENUTUP. penggunaan smartphone dalam kehidupan sehari hari telah memberikan efek pada perilaku

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konflik yang pernah terjadi antara mahasiswa Alor dan Sumba adalah

BAB VI PENUTUP. tentunya ada keinginan untuk dapat diterima dalam lingkungan tersebut. Salah

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara

BAB V PENUTUP. Adalah kondisi dimana siswa X mengalami suatu mood atau perasaan yang

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB V PENUTUP. Dari beberapa bab sebelumnya, peneliti telah menjelaskan tentang

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi terhadap data-data hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone,

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

GAMBARAN TUGAS KELUARGA DI BIDANG KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PERAWATAN PASIEN SKIZOFRENIA KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR PUSTAKA. Effendy,O.U Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan

BAB III METODE PENELITIAN

Jangan Hilang Keyakinan, Tetap Berdoa Dan Tetap Mencoba

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI PENUTUP. efektif dan prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Komunikasi antarpribadi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV dapat dikemukakan simpulan penelitian yaitu penerapan metode

BAB VI PENUTUP. sebelumnya kemudian penulis menarik kesimpulan terakhir sebagai berikut

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.

A. Mata Kuliah Nursing Theorist

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Adz Dzaki Hamdani Bahran, Psikoterapi Dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penelitian baik oleh peneliti itu sendiri

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data-data yang penulis peroleh di lapangan baik melalui

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Abu, sholeh Munawar, 2004, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA. A. Ariyadi, Ilmu Kesehatan Mental, Jakarta: UI Press, Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, Bandung: Sinar Baru, 1991

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB VI PENUTUP. 1. Mataraga dalam rumah adat Sa o Tiwu Pau merupakan sebagai simbol dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Guna mendapatkan data yang valid, maka penulis akan langsung mengunjungi

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. postur, dan berdiam diri, pada lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari

BAB VI PENUTUP. Kupang sebagai alat bantu pelajaran Alkitab bagi tunarungu, pesan disampaikan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik

A W Suranto Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, sehingga munculah berbagai alat sebagai hasil pemanfaatan ilmu

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANGGOTA KOMUNITAS 3C TERHADAP ANAK DENGAN KANKER NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Efek kognisi yang didapat dari apa yang mereka tonton, benar-benar. bermanfaat. Manfaat tersebut kiranya dapat berguna. Kegunaan yang diharapkan

INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI SAUDARA KANDUNG PENYANDANG TUNA RUNGU

BAB III METODE PENELITIAN. Sejalan dengan tujuan penelitian ini diadakan, maka peneliti

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT PADA PENDERITA KANKER

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

BAB V PENUTUP. Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5

Oleh : I Dewa Ayu Diah Ika Damayanti Dosen Pembimbing : 1. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si 2. Dr. Muslimin Machmud, M.Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempunyai karakter yang baik sesuai dengan harapan pemerintah. Salah

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan berupa gambaran dan kata-kata. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

sebagai bentuk eksistensi.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kecemasan

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pemerataan pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : RITA BUDIANTO NPM:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terkait

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD)

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

METODE KOMUNIKASI TUGAS. Kecakapan Antar Personil. Disusun Oleh : Muhammad Fathurrozak ( ) KELAS 4P45

MANAJEMEN STRES KERJA PADA KRU SINETRON KEJAR TAYANG. ¹Lia Nursofa ²Dona Eka Putri. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang. Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

DAMPAK IKLAN PAKAIAN WANITA MELALUI BLACKBERRY MESSENGER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan pertengahan masa kanak-kanak bagi remaja itu sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN. korban perkosaan di LRC-KJHAM adalah pendekatan fenomenologi yang

18 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB IV PENUTUP. dimajalahfeminamulai Tahun 2000 hingga Tahun 2014 adalah iklan Revlon

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Bab 3. Metode Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya, komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat dan pasien jiwa di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johhanes Kupang belum terlalu efektif, karena: 1. Tahap Pra-Interaksi Pada tahap Pra-Interaksi terdapat inisiatif yang dilakukan oleh perawat untuk pertama kali memulai berkomunikasi dengan pasien. Pada awal penerimaan pasien jiwa yang baru masuk dari IGD ke Ruang Empati, perawat melakukan pengkajian terhadap pasien tersebut, baik data mengenai diri pasien, identitas pasien, sikap dan tindakan yang dilakukan oleh pasien pada saat di rumah, cara berpakaian pasien, apakah sesuai dengan umur atau tidak, dan yang terakhir perawat juga melakukan konfirmasi lagi dengan keluarga pasien, apakah benar datadata tersebut. 2. Tahap Orientasi Pada tahap Orientasi membahas tentang kehadiran yaitu keberadaan seorang perawat secara fisik diantara pasien guna memotivasi pasien. Pada awalnya perawat membina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien, untuk melakukan itu seorang perawat menggunakan dua bahasa yaitu bahasa verbal dan juga bahasa non verbal. Bahasa verbal berupa kata-kata motivasi atau kata-kata pujian untuk mendorong pasien agar pasien mau menceritakan masalahnya, bahasa non verbal yaitu tatapan mata mengarah pada pasien, sentuhan tangan dan lain-lain.

Dari hasil observasi peneliti melihat informan perawat laki-laki lebih sering berkunjung keruang isolasi dan mengajak pasien berbicara, sedangkan perawat perempuan lebih banyak menonton televisi dan lebih asik bercerita dengan sesama perawat ketimbang berkomunikasi dengan pasien jiwa. 3. Tahap kerja Pada tahap Kerja ini membahas tentang waktu yaitu usaha seorang perawat untuk disiplin waktu dalam kerja. Dari hasil observasi peneliti melihat bahwa perawat yang bertugas di ruang empati tidak pernah terlambat melaksanakan tugasnya. Peneliti melihat waktu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pasien berkisar dari 15-30 menit dalam 1 shift karena keunikan dari masing-masing sikap pasien. Ada pasien yang mau diam dan mendengarkan, namun ada juga pasien yang berbicara banyak atau kebanjiran berbicara tanpa mau mendengarkan perawat. 6.2 Saran Adapun beberapa saran yang disampaikan dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagi Perawat

1. Tahap Pra-Interaksi Pada Tahap Pra-Interaksi terdapat inisiatif yang dilakukan oleh perawat untuk pertama kali memulai berkomunikasi dengan pasien. Pada tahap ini perawat melakukan pengkajian terhadap pasien yang baru masuk, dengan mengambil data diri pasien, identitas pasien, sikap dan tindakan yang dilakukan oleh pasien pada saat dirumah, cara berpakaian pasien, apakah sesuai dengan umur atau tidak, kemudian perawat juga melakukan konfirmasi dengan keluarga pasien, apakah benar data-data tersebut. Menurut peneliti tahap ini sudah efektif, dan perlu dipertahankan untuk kedepannya. 2. Tahap Orientasi Pada Tahap Orientasi ini membahas tentang kehadiran yaitu keberadaan seorang perawat secara fisik diantara pasien guna memotivasi pasien. Dari hasil observasi peneliti menemukan, perawat perempuan lebih banyak menonton televisi, dan lebih sering asik bercerita dengan perawat yang lainnya ketimbang bercerita dengan pasien. Menurut peneliti, sebaiknya waktu yang digunakan untuk menonton televisi dan bercerita dengan sesama perawat dikurangi sehingga waktu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pasien jiwa lebih banyak, karena pasien butuh perhatian yang lebih serta motivasi dari perawat. 3. Tahap Kerja Pada Tahap Kerja ini membahas tentang waktu yaitu usaha seorang perawat untuk disiplin waktu dalam kerja. Dari hasil observasi peneliti melihat bahwa perawat yang bertugas dibangsal empati tidak pernah terlambat dalam melaksanakan tugasnya. Waktu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pasien berkisar dari 15-30 menit dalam 1 shift. Menurut peneliti tahap ini sudah efektif dan perlu dipertahankan, namun untuk kedepannya waktu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pasien jiwa perlu ditambah.

DAFTAR PUSTAKA AS, Enjang. 2009. Komunikasi Konseling : Dari Wawancara, Seni Mendengar, Sampai Soal Kepribadian, Nuansa, Bandung. Aw, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu, Yogyakarta. Bungin, Burhan. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana, Jakarta. Corey, Gerald. 2013. Teori dan Praktek, Konseling & Psikoterapi. PT Refika Aditama, Bandung. K. Prent, dkk. 1969. Kamus Besar Latin-Indonesia. Kanisius. Kriyantono, Rahmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana, Jakarta. Liliweri Alo. 2007. Dasar-dasar Komunikasi Keperawatan. Pustaka Belajar, Yogyakarta. Machfoedz, Mahmud. 2009. Yogyakarta. Komunikasi Keperawatan. Komunikasi Terapeutik, Ganbika, Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Nevid S, Jeffrey,dkk. 2003. Psikologi Abnormal, Erlangga. Putri, Trikaloka H & Fanani Achmad. 2013. Komunikasi Kesehatan. Mitra Setia, Yogyakarta. Saku Bouk, Hendrikus. 2012. Komunikasi Misi. Societas Verbi Divini Timor, Gita Kasih, Kupang. Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif. Dasar-dasar, Indeks, Jakarta Barat. Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Alfabeta, Bandung. Supardi. 2011. Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi. Kurnia Kalam Semesta, Yogyakarta. Tanjung, Bahdin Nur. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Kencana, Jakarta. W.F, Maramis. 1995. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, Surabaya. NON PUBLIKASI : Ichsan, Jusni, dkk. 2003. Buku Pedoman Kesehatan Jiwa, Departemen Kesehatan R.I, Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat.

Saku Bouk, Hendrikus. 2014. Sistem Komunikasi Indonesia, Diktat Kuliah FISIP Universitas Katolik Widya Mandira. Widya, Surya. 2006. 300 Tanya Jawab Mengenai Kesehatan Jiwa, Issara.

PEDOMAN WAWANCARA Selain menggunakan teknik observasi, dalam melakukan pengumpulan data penulis juga menggunakan teknik wawancara. Penulis menyusun pertanyaan berdasarkan indikator yang terdapat pada definisi konstruk dan mengajukan kepada para informan. Karena sampel penelitian adalah perawat, penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada perawat berupa: 1. Perawat a. Pra-Interaksi: inisiatif adalah usaha yang dilakukan oleh perawat untuk pertama memulai dalam komunikasi dengan pasien. 1) Alasan pasien sakit. Data apa saja yang ingin anda ketahui dari pasien? a. Apa saja cara yang anda gunakan untuk mengambil data dari pasien? dan bagaimana prosesnya? b. Apakah anda juga mengambil data dari keluarga pasien? c. Data-data apa saja yang ditanyakan? 2) Pengalaman perasaan pasien. Adakah Perbedaan tingkah laku yang ditunjukan pasien pada saat di rumah dan saat pasien masuk ke bangsal empati? Seperti apa perbedaannya? 3) Mengenai keterbatasan diri pasien seperti Antisosial, lebih senang menyendiri, diam, dan lain-lain. a. Apa tindakan anda sebagai perawat yang melaksanakan komunikasi terapeutik? b. Bagaimana cara anda untuk mengatasi pasien seperti itu? b. Orientasi: Kehadiran adalah keberadaan seorang perawat secara fisik di antara pasien guna memotivasi pasien. a. Kepercayaan. Apa yang anda lakukan untuk mendapatkan kepercayaan dari pasien? 1) Bagaimana cara anda melakukannya? 2) Pesan seperti apa yang anda sampaikan untuk mendapat kepercayaan dari pasien? b. Penerimaan. Bagaimana anda tahu kalau pasien menerima atau menolak untuk berkomunikasi dengan anda? 1) Apa saja yang anda lakukan sehingga pasien bisa menerima anda?

2) Pesan seperti apa yang anda sampaikan kepada pasien? c. Komunikasi terbuka. Bagaimana cara anda mengajak pasien untuk berkomunikasi? 1) Pesan apa yang anda katakan sehingga pasien mau membicarakan masalah yang sedang ia hadapi? 2) Apakah pesan yang anda sampaikan berbeda untuk setiap pasien? c. Kerja: Waktu adalah usaha seorang perawat untuk disiplin waktu dalam kerja. a. Hadir. Apakah anda selalu hadir tepat waktu dalam kerja? b. Berapa jam yang anda gunakan untuk berkomunikasi dengan pasien dalam sehari? c. Terlambat. Apakah anda pernah terlambat dalam kerja? Kalau pernah, tolong dijelaskan mengapa anda terlambat!

Foto Bangsal Empati RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Bagian depan ruang bangsal empati perawatan psikiatri RSUD. PROF. DR. W. Z. JOHANES KUPANG-NTT

Ruang isolasi Ruang Tengah tempat pasien melakukan aktivitas yaitu menonton televisi

Sarana Olahraga untuk pasien beraktivitas dengan bermain tenis meja Tempat tidur untuk pasien tenang (Perempuan)

Tempat Tidur untuk pasien tenang (Laki laki)

Kata-kata Motivasi pada ruang tenang pasien