HUBUNGAN PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN INDONESIA PADA SISWA SMK

PENGARUH BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH HASIL BELAJAR PRATEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK Imawati PRODI PKK JPTK FKIP UST

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP MANDIRI SISWA JURUSAN TATA BUSANA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGARUH USAHA KELUARGA TERHADAP KESEJAHTERAAN DI KELURAHAN KEPEK WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DAN MEDIA GAMBAR DI SMK PGRI 1 SALATIGA

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA INTERNET TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DESAIN BUSANA SISWA SMK

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

HUBUNGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK Arwita Priyani Guru MAN 2 Trenggalek

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

Journal of Beauty and Beauty Health Education

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

PENGARUH KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil lokasi di SDN Tlogo Bantul Yogyakarta.

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR HASIL BELAJAR DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT SISWA TATA BUSANA DI SMK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Cahyo Aji Sakti Nugroho* Pairun Roniwijaya** ABSTRAK

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH JOGOKARIYAN YOGYAKARTA

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP MENGKONSUMSI MAKANAN SEHAT SISWA SMK. Syafira Salsabilla Prodi PKK JPTK FKIP UST

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, PERSEPSI TENTANG METODE MENGAJAR, PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. pada jenis penelitian Ex-Post Facto. Menurut Sugiyono (2010:6) disebutkan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN MINAT DENGAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMESINAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Muji Mungintoro & Diana Rahmawati 23-36

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI JADE BAMBOO RESTO YOGYAKARTA

PENGARUH PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIKUM DAN PERAN TEKNISI TERHADAP PRESTASI MEMBUBUT

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

HUBUNGAN PRESTASI MEMBACA GAMBAR DAN PRAKTIK MENGGAMBAR MANUAL TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN CAD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

HUBUNGAN PENGHASILAN KELUARGA DENGAN MINAT MENGIKUTI PROGRAM PELATIHAN DI PKBM AL MUSTAJAB BANTUL YOGYAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

pada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2008 FKIP UNS. Hal ini terbukti dari hasil analisis korelasi yang memperoleh r hitung sebesar 0,283

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

DINA FITMILINA A1A110053

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

Transkripsi:

HUBUNGAN PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI Eka Septiyawati ekhaseptya7@gmail.com Guru SMK Karya Rini Yogyakarta ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) hubungan pemanfaatan fasilitas praktek dengan prestasi belajar pembuatan busana industri, () pemanfaatan fasilitas praktik,dan () prestasi belajar pembuatan busana industri. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto.teknik pengambilan sampel menggunakan secara acak dengan sampel 66 responden. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Data diujivaliditas dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis data korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan fasilitas praktik dengan prestasi belajar pembuatan busana industri. Sumbangan pemanfaatan fasilitas praktik terhadap prestasi belajar pembuatan busana industri sebesar,5%, sedangakan sisanya 67,5% tidak dibahas dalam penelitian ini. Kata Kunci:pemanfaatan fasilitas praktik, prestasi belajar pembuatan busana industri ABSTRACT The purpose of this research is to know (1) the relationship of the utilization of the practice facility with the learning achievement of the fashion industry, () the utilization of the practice facility, and () the learning achievement of the industrial clothing making. This study includedex post facto research. The sampling technique used randomly with sample of 66 respondents. Methods of data collection using questionnaires and documentation methods. Data is tested for validity and reliability. Data analysis techniques using descriptive analysis techniques and product moment correlation analysis techniques. The results is a positive and significant relationship between the utilization of practical facilities with learning achievements of industrial fashion making. The contribution of the utilization of practice facilities to the learning achievement of industrial fashion is.5%, while the remaining 67.5% is not discussed in this study. Keywords: utilization of practice facility, learning achievement of fashion industry PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan kelompok pariwisata yang salah satunya adalah Jurusan Tata Busana. Sekolah Menengah Kejuruan tersebut khususnya pada jurusan tata busana memuat kompetensi mengenai pengetahuan keterampilan dan sikap. Kompetensi yang harus dicapai siswa jurusan tata busana butik tingkat XI yaitu, Desain Busana, Pembuatan Pola dan Pembuatan Busana Industri. Pembuatan Busana Industri merupakan mata pelajaran yang berisikan materi tentang 1

pembuatan busana dan perlengkapannya yang diproduksi secara massal oleh peserta didik menggunakan peralatan modern. Menurut James O. Wittaker dalam Baharuddin (014:158) mendefisinikan belajar sebagai proses ketika tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik sesuai proses pembelajaran jika ditunjang dengan fasilitas belajar yang lengkap. Ketersediaan fasilitas belajar merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Fasilitas belajar meliputi semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur,efektif dan efisien sehingga siswa dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Sedangkan menurut Bambang Wasito (008:7), Pemanfaatan adalah tindakan menggunakan metode dan model intrukstur bahan dan peralatan media untuk meningkatkan pembelajaran. Tingkat Pemanfaatan fasilitas praktik dapat ditinjau dari intensitas penggunaan, kelengkapan dan ketepatan. Menurut Sri Minarti (01:51), sarana pendidikan yaitu perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja,kursi,kelas dan media pembelajaran. Prasarana pendidikan ialah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses penduidikan seperti halaman sekolah, kebun, dan taman. Menurut Depdiknas dalam. Fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar tersebut antara lain berupa ruang kelas, laboratorium, media penyampaian materi dan lain sebagainya. Menurut Slameto (010 : 68), perlengkapan alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu, peralatan yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Proses belajar, khususnya pada kegiatan praktik pembuatan busana industri yang di ajarkan pada siswa memerlukan fasilitas yaitu alat dan perlengkapan untuk mendukung kegiatan menjahit secara massal. Fasilitas belajar yang memadai akan memberi dorongan pada siswa untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses belajar yaitu pada pembuatan busana industri, seperti melakukan banyak latihan, aktif mengikuti pelajaran, rajin, kreatif, dan tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya. Ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa akan mendukung prestasi siswa didalam mencapai nilai yang maksimal. Prestasi belajar merupakan faktor yang sangat penting didalam dunia pendidikan, karena prestasi belajar dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengadakan evaluasi pembelajaran yang sudah dilakukan oleh pendidik pada peserta didik. Evaluasi yang diadakan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa dan maupun bagi pihak yang bersangkutan. Peningkatan prestasi belajar didukung oleh beberapa hal yang dapat digolongkan menjadi dua yaitu : faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar). Faktor Internal salah satunya adalah bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa sedangkan faktor eksternal satah satunya adalah tesedianya fasilitas yang memadahi di sekolah yang disediakan untuk siswa.

Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan khusus membekali siswa agar mampu memiliki karir, ulet, dan gigih didalam berkompetisi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati (Nur aini, 006:6). Dengan demikian sekolah menengah kejuruan tersebut dengan berbagai upaya akan meningkatkan sarana dan pasarana, pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh guru agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa setelah melakukan proses belajar disekolah. Menurut Tu u Tulus (004:75) bahwa prestasi merupakan hasil yang dicapai siswa ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi belajar yang baik pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan tentunya tidak lepas dari faktor yang mempengaruhi dan mendukung disaat proses belajar praktek di laksanakan. Lengkap tidaknya fasilitas yang ada di sekolah maupun dirumah dapat menimbulkan hasil tertentu terhadap prestasi belajar siswa. Seorang siswa dapat berhasil dalam prestasi belajar kalau pada dirinya ada kemauan untuk dapat memanfaatkan sarana dan prasarana disekolah. Gejala yang terjadi pada siswa kelas XI BB 1 SMK NU 01 Kendal (Penelitian yang dilakukan oleh Alfiyatur Rohmaniyah,014) mengatakan bahwa dalam membuat blus wanita METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah Expost facto. Populasi data penelitian ini adalah siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Yogyakarta Tahun Pelajaran 016/017 yang berjumlah 10 siswa. Penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling karena salah satu syarat studi hubungan yaitu sampel harus diambil secara acak. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel secara acak dalam mulai dari awal hingga finishing berkisar antara 60-71, padahal standar KKM disekolah tersebut sebesar 7 hal ini dapat memperlihatkan bahwa kurangnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran praktik pembuatan busana industri masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Prof.Dr.Hj. Zakiyah Daradjat, seorang pakar psikologi islam yang berpendapat fasilitas artinya segala sesuatu yang bisa mempermudah upaya serta memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian, fasilitas yang lengkap dapat memberikan kelancaran bagi siswa pada saat melakukan kegiatan pembelajaran Praktik. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMK Negeri, dapat dilihat tingkat Pemanfaatkan fasilitas praktik disekolah pada saat kegiatan belajar siswa dimulai dari persiapan sampai finishing. Kegiatan pembelajaran pembuatan busana industri dilakukan dengan mengunakan fasilitas alat jahit yang tidak semuanya berfungsi dengan baik, karena sebagian mesin tidak berfungsi dengan baik saat digunakan dalam pembuatan busana industri. Selain itu fasilitas praktik disekolah SMK N 4 kurang memadahi dari segi jumlah sehingga, dalam proses pembuatan busana industri kurang dapat berjalan dengan lancar. proporsi sebesar 50% dari jumlah populasi ditambah 10% dari sampel untuk keperluan missing data dan non respons. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah 60 + 6 = 66 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Kisi-kisi instrument pemanfaatan fasilitas praktik terdiri atas 5 item. Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui nilai koefisien korelasi masing-masing item

pertanyaan pada angket. Instrumen diuji cobakan kepada 0 siswa diluar sampel penelitian tetapi masih dalam satu populasi. Hasil angket yang dikerjakan 0 responden tersebut kemudian diuji tingkat validitas menggunakan Product Moment dan reliabilitasmenggunakan rumus Alpha.Hasil uji validitas angket pemanfaatan fasilitas praktik dengan menggunakan 5 item diperoleh item gugur. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan item yang valid diperoleh nilai Alpha 0,891 di atas 0,61, dengan demikian data hasil angket reliabel dan dapat dipercaya. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji korelasional. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan data pemanfaatan fasilitas praktek pada mata pelajaran pembuatan busana industri yang dilakukan dengan cara menghitung Mean, Median, Modus dan Standar Devinisi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data variabel pemanfaatan fasilitas praktik dan prestasi belajar pembuatan busana industri dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Rangkuman Data Penelitian Skor Observasi Skor Ideal Variabel Skor Skor Skor Skor Med Mo Mean SD Mean SD Max Min Max Min X 89 70 80,6,8 9 57,5 11,5 81 8 Y 85 76 80,9, 100 0 50 16,7 81 79 Hasil perhitungan deskripsi skor observasi dideskripsikanmelalui tabel distribusi frekuensi dan kategori skor sebagai berikut. a. Pemanfaatan fasilitas praktik (X) Hasil distribusi frekuensi pemanfaatan fasilitas praktik (X) dijelaskan pada tabel. Tabel. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Fasilitas Praktik No Kelas Frekuensi Relatif (%) 1 4 5 6 7 70-7 7 75 76 78 79 81 8 84 85 87 88 90 1 19 1 6 4,55%,0% 19,70% 8,79% 1,8% 9,09%,0% Jumlah 66 100 Rangkuman hasil perhitungan kategori variabel pemanfaatan fasilitas praktik (X) selengkapnya dapat dilihat pada tabel.

Tabel. Kategori Pemanfaatan Fasilitas Praktik (X) No Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Tinggi 8 89 19 8,79% Cukup 76 8 4 6,6% Rendah 70 75 5 7,58% Total 66 100 Tabel kategori di atas menjelaskan bahwa 19 responden dalam kategori tinggi dengan frekuensi relatif 8,79%, 4 responden dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 6,6%, dan 5 responden dalam kategori rendah dengan frekuensi 7,58%. Berdasarkan analisis data di atas, pemanfaatan fasilitas praktikdalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 6,6%. b. Prestasi belajar pembuatan busana industri (Y) Hasil distribusi frekuensi prestasi belajar pembuatan busana industri dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Distruibusi Frekuensi Prestasi Belajar Pembuatan Busana Industri(Y) No Kelas Frekuensi Relatif (%) 1 4 5 6 7 76,00 77,9 77,0 78,59 78,60 79,88 79,90 81,19 81,0 8,49 8,50 8,79 8,80 85,09 5 1 19 9 15 4,54% 7,58% 19,70% 8,79% 1,64%,7%,0% Jumlah 66 100 Hasil kategori prestasi belajar pembuatan busana industri selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Kategori Prestasi Belajar Pembuatan Busana Industri (Y) No Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Tinggi 84 86 1 19,70% Cukup 80 8 48,49% Rendah 76 79 1 1,81% Total 66 100 Berdasarkan tabel kategori di atas, 1 responden dalam kategori tinggi dengan frekueansi relatif 19,70%, responden termasuk dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 48,49%, dan 1 responden termasuk dalam kategori rendah dengan frekuensi relatif 1,81%. Berdasarkan analisis data di ii

atas, prestasi belajar pembuatan busana industri dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 48,49%. Uji prsyarat analisis menggunakan ujinormalitas dan linieritas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui. Tabel 6. Hasil Uji Normalitas apakah data dari masing-masing variabel memiliki karakteristik distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan perhitungan Chi Kuadrat. Hasil uji normalitas kedua variabel dapat dilihat pada tabel 6 x² tabel No Variabel dk χ² hitung (5%) Kriteria 1 Pemanfaatan fasilitas 16 0,4 6,9 Normal praktik Prestasi belajar pembuatan 9 15,1 16,9 Normal busana industri Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 6, diketahui bahwa harga χ²hitung variabel pemanfaatan fasilitas praktik adalah 0,4 < 6,9 dan harga χ²hitung data prestasi belajar pembuatan busana industriadalah 15,1 < 16,9. Dapat dijelaskan bahwa kedua data dinyatakan normal atau sebenarnya normal pada taraf signifikan 5% karena harga χ² hitung di bawah harga χ²tabel. Uji linieritas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikatlinier atau tidak. Hasil perhitungan uji F diperoleh harga Fhitung= 0,67 <Ftabel =,11. Hasil uji linieritas kedua variabel selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7 Tabel 7. Hasil Uji Linieritas. Variabel Dk F hitung F tabel (5%) Kriteria X Y 8/56 0,67,11 Linier Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat diinterpretasikan bahwa harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf signifikan di bawah 5%, sehingga kedua variabel tersebut dinyatakan linier. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment.Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan korelasi Product Variabel Tabel 8. Hasil Uji Korelasi Product Moment Koefisien rtabel Determinan ( N=66, α=5%) (R ) r hitung (rxy) Moment, diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung sebesar 0,570. Untuk menguji signifikan nilai tersebut harus dikonsultasikan pada tabel nilai-nilai rxy dengan nilai N = 66 pada taraf signifikan 5% adalah 0,44. Jadi, nilai rhitung yang diperoleh di atas nilai rtabel, yaitu 0,570 > 0,44. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 8. Keterangan X Y 0,570 0,44 0,5 Ada hubungan (r xy> r tabel) (Sumber:analisis data penelitian) ii

Berdasarkan tabel 8 di atas, berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,570 > 0,44. Dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara variabel pemanfaatan fasilitas praktik denganprestasi belajar pembuatan busana industri karena rhitung yang diperoleh di atas rtabel pada taraf signifikan 5%. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh pemanfaatan fasilitas praktik terhadap prestasi belajar pembuatan busana industri dapat diketahui dari harga koefisien determinan. Koefisien determinan (R ) sebesar 0,5, artinya besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar,5% relatif cukup, sedangakan sisanya 67,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dijelaskan bahwa pemanfaatan fasilitas praktikdalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 6,6%. Artinya, siswa cukup dalam memanfaatkan fasilitas praktik yang disediakan oleh sekolah. Dikarenakan jumlah fasilitas disekolah yang tersedia kurang memadahi dengan jumlah peserta sehingga siswa memanfaatkan fasilitas praktik secara bergantian. Hal ini menyebabkan siswa kurang mampu memanfaatkan perlengkapan praktik secara maksimal, dapat dilihat bahwa pemanfaatan fasillitas praktik di SMK N 4 kurang memadahi dari segi jumlah. Sehingga dalam pembuatan busana industri kurang dapat berjalan dengan lancar. Pemanfaatan fasilitas praktik dengan baik oleh siswa sesuai dengan penggunaan pembelajaran memberikan hubungan pada pemahaman siswa tentang materi pembelajaran pembuatan busana industri yang disampaikan oleh guru. Ketersediaan fasilitas belajar merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Fasilitas belajar meliputi semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa usaha guru untuk melancarkan mata pelajaran pembuatan busana industri adalah meminta siswa menyediakan kertas roti sebagai penganti maker layout yang belum disediakan pihak sekolah. Adapun alasan penggunaan kertas roti sebagai penganti kertas maker layout adalah pertama menghemat biaya dan melatih atau mengembangkan keterampilan siswa dalam memanfaatkan fasilitas yang ada dan supaya siswa dapat menyusun pola pada makerlayout yang diletakan diatas kain. Prestasi belajar pembuatan busana industri dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 48,49%. Artinya, sebagian besar siswa memiliki prestasi belajar yang cukup. Hal ini disebabkan karena tingkat keterampilan siswa yang berbeda-beda membuat pestasi belajar yang dihasilkan tidak tentu sama dengan siswa yang lain sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masih belum maksimal. Kurangnya fasilitas dalam belajar menyebabkan lemahnya aktifitas dan kreatifitas pada siswa, sehingga prestasi belajar pembuatan busana industri yang diperoleh siswa kurang maksimal. Hasil analisis korelasi Product Moment menunjukan bahwa ada hubunganpemanfaatan fasilitas praktik dengan prestasi belajar pembuatan busana industri. Artinya, semakin baik pemanfaatan fasilitas praktik maka semakin baik pula prestasi belajar ii

pembuatan busana industri, sebaliknya semakin rendah pemanfaatan fasilitas praktik semakin rendah prestasi belajar pembuatan busana industri. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh pemanfaatan fasilitas praktik terhadap prestasi belajar pembuatan busana industri dapat diketahui dari harga koefisien determinan. Koefisien determinan (R) yang diperoleh sebesar 0,5, artinya besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada hubungan positif dan signifikan pemanfaatan fasilitas praktik dengan prestasi belajar pembuatan busana industri siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 4 Yogyakarta. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan beberapa saran yang tujukan kepada: 1. Bagi guru diharapkan lebih memanfaatkan fasilitas praktik yang telah disediakan sekolah. Guru juga dapat menggunakan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran, sehingga pembelajaran praktik semakin menarik dan siswa semakin antusias dalam belajar.. Bagi siswa diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas praktik dengan baik selama kegiatan pembelajaran praktik dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi belajar pembuatan busana indutri.. Bagi orang tua akan mendukung pencapaian hasil pembelajaran adalah sebesar,5% relatif cukup, sedangakan sisanya 67,5% dipengaruhi oleh faktor lain, diantaranya teman sebaya, lingkungan masyarakat, media massa, emosional diri, dan kepribadian. Lengkap tidaknya fasilitas yang ada di sekolah maupun dirumah dapat menimbulkan hasil tertentu terhadap prestasi belajar siswa. Seorang siswa dapat berhasil dalam prestasi belajar kalau pada dirinya ada kemauan untuk dapat memanfaatkan.. Pemanfaatan fasilitas praktik siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 4 Yogyakarta sebagian besar dalam kategori cukup.. Prestasi belajar pembuatan busana industri siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 4 Yogyakarta sebagian besar dalam kategori cukup pembuatan busana industri pada anak dengan cara memberikan fasilitas belajar yang dibutuhkan dan mengawasi perkembangan kemampuan anak sehingga setelah lulus sekolah anak siap untuk bekerja. 4. Bagi Peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian lanjutan tentang hubungan pemanfaatan fasilitas praktik dengan prestasi belajar pembuatan busana industri diharapkan melibatkan faktor lingkungan keluarga, faktor tingkat kecerdasan orang tua dan pendidikan orangtua. 7

DAFTAR PUSTAKA AlfiyaturRohmaniyah. 014. Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar Pembuatan Busana Wanita Pada Siswa Kelas XI Di SMK NU 01 Kendal. http://lib.unnes.ac.id/0465/1/5401410140-s.pdf ( Diakses pada tanggal 1 juli 017) Anonim.017.Pengertian fasilitas menurut para ahli. http://www.pengertianmenurut paraahli.net/pengertian-fasilitas/ (Diakses pada tanggal 1 juli 017) Baharuddin. 014. PendidikandanPsikologiPerkembangan. Yogyakarta :ArRuzz Media BambangWasito. 008. HubunganPemanfaatanFasilitasSekolah. Jakarta :PT. BumiAskara NurAini. 006. PerencanaanPembelajaran. Yogyakarta: Cipta Media. Slameto.010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sri Minarti. 01. ManajemenSekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Sugiyono. 014. MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Tu utulus. 004. PeranDisiplinPadaPrilaku Dan PrestasiSiswa. Jakarta : PT Grasindo 9