STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

Adaptasi dari berbagai sumber online

PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH (Kasus Laboratorium SMA Unggul Del Tapanuli Utara)

Jl. Wiratama No. 50, Tegalrejo, Yogyakarta, Telp. (0274)

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran. dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks.

TATA LETAK ALAT LABORATORIUM IPA

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Drs. Riandi, M.Si.

Pengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia

3/17/2011. Perorang + diperlukan 2,5 m 2 Jumlah orang dalam lab maksimal: 40 orang Tinggi langit-langit minimal 4m

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan pula pada batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 bab XII

ADMINISTRASI DAN INVENTARISASI LABORATORIUM IPA. Oleh: Susilowati, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

Pengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia

PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Di dalam proses

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Kata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA

I. PENDAHULUAN. mudah dihadirkan di ruang kelas. Dalam konteks pendidikan di sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berkualitas. Dalam menciptakan SDM yang berkualitas tidak terlepas

1. Menyusun program kegiatan mata pelajaran Matematika dilengkapi dengan alat peraga dan bahan.

PENGELOLAAN KEGIATAN LABORATORIUM SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri dapat

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena

DISPARITAS PRASARANA SMA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA. Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud 2014

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

PEND. TEKNIK ELEKTRO FT UNY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

II. RUANG LINGKUP PERUSAHAAN DAN LABORATORIUM. 1. C.V Kejayaan Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yaitu

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

MANAJEMEN LABORATORIUM IPA (FISIKA) & CARA PENGELOLAANNYA

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP PEMIMPIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Sesuai dengan UU Republik

Mengenal Jenis, Fungsi, dan Prinsip Pengelolaan Laboratorium. Kuliah I

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peny Husna Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

STRATEGI PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA DI SEKOLAH. Oleh: Legiman Widyaiswara Muda LPMP D.I. Yogyakarta

ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI DI KOTA TANJUNGPINANG GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, (Semarang: Tim Pengadaan Buku Pelajaran IKIP Semarang Press, 1990), hlm. 2.

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

EKSPERIMENTASI ALAT PERAGA SIMETRI LIPAT DAN SIMETRI PUTAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON SISWA

MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SMA SWASTA DI KOTA JAMBI. Oleh: Afreni Hamidah 1) Novita Sari 1) Retni S.Budianingsih 1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau. kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

I. PENDAHULUAN. bermartabat, menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dan menekankan. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan

NEEDS ASSESSMENT LABORATORIUM BIOLOGI PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KOTA BANJARMASIN

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

INSTRUMEN AUDIT MUTU MANJEMEN LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mivtha Citraningrum, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. 1 Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan, karena guru yang berinteraksi

Transkripsi:

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Manajemen Laboratorium yang dibina oleh Bapak Drs. Derrmawan Afandy, M.Pd, Ibu Prof.Dr.Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd, dan ibu Erni Yulianti, S.Pd, M.Pd Oleh Kelompok 2 Off A Citra Larasati Rifka Amilia UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan. Mulai dari peran guru, lingkungan belajar sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar. Salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah Laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan didalam tempat kerjanya kelak. Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikanbahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen yang baik.oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. Salah satu bagian dari pengelola lab ini adalah staf atau personal laboratorium. Staf atau personal laboratorium mempunyai tanggunga jawab terhadap efektifitas dan efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat dan bahan-bahan praktikum. Selain itu untuk melancarkan proses yang ada, di sekolah biasanya terdapat struktur organisasi laboatorium yang berfungsi mengoptimalkan fungsi laboratorium sebagai sarana siswa dalam

mengembangkan konsep yang telah mereka miliki sebelumnya. Untuk menjelaskan hal ini, makalah ini disusun dengan judul Struktur Organisasi Laboratorium Sekolah dan Deskripsi Tugas Pengelola Laboratorium. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah: a. Bagaimanakah manajemen laboratorium di sekolah? b. Bagaimanakah aspek pengelolaan laboratorium sekolah? c. Bagaimanakah Struktur organisasi laboratorium sekolah? d. Bagaimanakah deskripsi tugas pengelola laboratorium? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui: a. Untuk mendeskripsikan manajemen laboratorium di sekolah b. Untuk mendeskripsikan aspek pengelolaan laboratorium sekolah c. Untuk mendeskripsikan Struktur organisasi laboratorium sekolah d. Untuk mendeskripsikan deskripsi tugas pengelola laboratorium

BAB II ISI 2.1 Manajemen Laboratorium di Sekolah Penanganan dan Penataan Laboratorium atau yang lebih umum dikenal dengan manajemen laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola semua perangkat Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu manajemen lab yang baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas.yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula. Manajemen Laboratorium, dalam hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan manajemennya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan penggunaan laboratorium. Menurut Wirjosoemarto dkk (2004) laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain. Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila

memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan. Selama ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara lain : 1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah. 2. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana mestinya. 3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran. 4. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya kepada para guru (Emha, 2002). Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral dalam Anonim (2003), Laboratorium IPA-Fisika yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: 1. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek masih belum memadai. 2. Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium. 3. Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan kembali 4. Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.

2.2 Aspek Pengelolaan Laboratorium Sekolah Agar laboratorium khususnya laboratorium IPA dapat dimanfaatkan secara optomal, maka pengelolaan laboratorium harus menyangkut beberapa aspek sebagai berikut: Perencanaan Proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Penataan Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan. Yang harus diketahui sebelum melakukan penatan: mengenali alat dan fungsinya, mengenali sifat bahan, kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian, keperangkatan, nilai/harga alat, kualitas alat tersebut dan kelangkaannya, bahan dasar penyusun alat, bentuk dan ukuran alat serta bobot/berat alat. Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah. Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan percobaannya. Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan tersendiri ditempat khusus. Pengadministrasian Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Dalam kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut mengenai pengadministrasian sarana dan prasarana. Pengadministrasian sarana dan prasarana laboratorium bertujuan: mencegah kehilangan/ penyalah-

gunaan, memudahkan operasional dan pemeliharaan, mencegah duplikasi /overlapping permintaan alat serta memudahkan pengecekan. Pengamanan,Perawatan Dan Pengawasan Aspek ini merupakan aspek yang membutuhkan personalia untuk menjalankannya. Untuk memenuhi aspek ini, biasanya laboratorium di sekolah terdapat berbagai personil yaitu:kepala sekolah, wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, penanggung jawab teknis laboratorium, koordinator laboratorium, dan laboran. Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkatperangkat apa yang harus dikelola. Semua perangkat-perangkat laboratorium ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat - perangkat penunjang lainnya. Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasarana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. Dikemukakan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat (2) serta pasal 43 ayat (1) dan ayat (3). Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. (Depdiknas.2002) 2.3 Struktur Organisasi Laboratorium Sekolah Struktur organisasi laboratorium di sekolah adalah sebagai berikut:

2.4 Deskripsi Tugas Pengelola Laboratorium a. Kepala Sekolah 1. bertanggung jawab dan mengawasi jalannya pelaksanaan program pengelolaan, pemamfaatan, dan pendayagunaan laboratorium. 2. Memilih koordinator lab. IPA setiap dua tahun sekali. 3. Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja pengurus lab. IPA. 4. Memotivasi guru-guru IPA dalam melaksanakan pembelajaran praktikum di sekolah. 5. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium IPA. b. Wakasek Kurikulum 1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA untuk menyusun program kegiatan pembelajaran di laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan. 2. Bekerjasama dengan koordinator lab. IPA untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPA c. Wakasek Sarana dan Prasarana 1. Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA untuk menyusun program pengadaan sarana dan prasarana di dalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan. 2. Bekerjasama dengan koordinator laboratorium IPA untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di lab. IPA. d. Koordinator Laboratorium Sekolah 1. Berkoordinasi dengan wakasek kurikulum, wakasek sarana dan prasarana dan dengan koordinator lab. IPA untuk menyusun program kerja di dalam laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan. 2. Bekerjasama dengan masing-masing koordinator laboratorium untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPA.

3. merencanakan program pengelolaan, pemamfaatan laboratorium dan pengelolaan pemakaian laboratorium, memberi masukan atau merekomendasikan program penggunaan laboratorium, dan pengembangan laboratorium. e. Koordinator Laboratorium IPA 1. Mengkoordinir guru mata pelajaran IPA (fisika, kimia,biologi) dalam membuat jadwal praktikum di laboratorium. 2. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan koordinator laboratorium sekolah untuk pengadaan alat/bahan IPA berdasarkan matrikulasi yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPA. 3. menentukan tata letak penempatan alat dan bahan, 4. mengawasi keluar masuk peralatan f. Guru Mata Pelajaran IPA 1. Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab. IPA. 2. Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum maksimal tiga hari sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan. 3. Mengusulkan jadwal penggunaan laboratorium kepada penanggung jawab laboratorium. 4. Menyusun dan menggandakan penuntun praktikum. 5. Menguji coba eksperimen yang akan digunakan dalam pembelajaran. 6. Membimbing pelaksanaan eksperimen/ praktikum, (g) memeriksa laporan praktikum. 7. Menilai kinerja peserta didik ketika melakukan praktikum. g. Laboran 1. Mengerjakan administrasi tentang alat/bahan yang ada di laboratorium IPA minimal setiap satu tahun sekali. 2. Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat/bahan yang digunakan dalam pembelajaran.

3. Bertanggung jawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapannya. h. Teknisi 1. Memperbaiki alat laboratorium yang rusak. 2. Bersama-sama dengan laboran merawat alat dan bahan yang ada di dalam laboratorium IPA.

BAB II PENUTUP 3.1. Simpulan Dalam pengelolaan laboratorium memerlukan struktur organisasi yang jelas supaya setiap orang yang terlibat didalam struktur tersebut dapat mengetahui dan mempelajari serta melakukan tugasnya masing-masing. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya, dan mengikuti peraturan. Pengelola laboratorium di sekolah umumnya sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah 2. Wakasek Kurikulum 3. Wakasek Sarana dan Prasarana 4. Koordinator Laboratorium Sekolah 5. Koordinator Laboratorium IPA 6. Guru Mata Pelajaran IPA 7. Laboran 8. Teknisi

DAFTAR PUSTAKA. 2013. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Laboratorium, (Online), (http://mtsnsipa.blogspot.com/2013/07/tugas-pokok-dan-fungsikepala.html), diakses 21 Januari 2015.. 2013. Pengelolaan Laboratorium IPA di Sekolah, (Online), (http://www.m-edukasi.web.id/2013/03/pengelolaanlaboratorium-ipa-di-sekolah.html), diakses 20 Januari 2015. Affandi, Yusuf. 2012. Pengelolaa Laboratorium Sekolah, (Online), (https://yusufaffandi11.wordpress.com/2014/03/17/pengelolaanlaboratorium-sekolah/), diakses 22 Januari 2015. Azhar, Rofa Yulia. 2014. Struktur Organisasi dan Job Description, (Online), (http://www.rofayuliaazhar.com/2014/04/struktur-organisasidan-job-description.html), diakses 22 Januari 2015. Purnamasari, Nyoman Dewi. 2012. Pengenalan Laboratorium IPA, (Online), (http://pengenalanlab.blogspot.com/), diakses 21 Januari 2015. Widayat, Laksita. 2012. Struktur Organisasi Sekolah Beserta Tugas Poko dan Fungsinya, (Online), (https://www.academia.edu/7575074/struktur_organisa SI_SEKOLAH_BESERTA_TUGAS_POKOK_DAN_FUNGSI NYA), diakses 22 Januari 2015. Yoef, Raden.2012. Deskripsi Tugas Penanggungn Jawab Laboratorium, (Online), (http://publikasipendidikan.blogspot.com/2012/07/deskripsitugas-penanggung-jawab.html), diakses 21 Januari 2015.