Kata Kunci : Model Kooperatif dengan Teknik Bertukar Pasangan, Aktivitas dan Hasil Belajar

dokumen-dokumen yang mirip
Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X MA NW TERARA PADA MATERI POKOK TRIGONOMETRI

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK ALJABAR PADA SISWA KELAS VIII SMP SKRIPSI

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Cut Eva Nasryah 1) Arief Aulia Rahman 2) 2) Universitas Negeri Medan, Jalan William Iskandar Pasar 5 Medan

Andrika Wiriyanti Pemerhati Pendidikan Matematika -

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

1130 ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERTUKAR PASANGAN PADA SISWA KELAS IX-2 SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Eliana Yunitha Seran STKIP persada Khatulistiwa, Jl. Pertamina KM 4- Sengkuang- Sintang

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK FUNGSI KOMPOSISI PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 TANJUNG

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

NURHASANAH 1), Eka WARNA 1), dan HARIZON 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No.1, ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Pelaksanaan Tindakan

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

8 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

Ariana Fibriandhini Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

Pujilestari Dosen Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN RUANG DENGAN METODE PAIR CHEKS PADA SISWA KELAS VIIIB SMP N 3 KEPIL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN (PAIR CHECKS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOORDINAT SISWA KELAS VIII-E SMPN 7 KOTA BIMA Ulfah Atri 1, Sriaryaningsyih 2. Jurusan matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima. Penerapan model pembelajaran Kooperatif dengan teknik bertukar pasangan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Koordinat siswa kelas VIII E SMPN 7 Kota Bima tahun ajaran 2016/2017. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Koordinat siswa kelas VIII E SMPN 7 Kota Bima tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis data dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 77,38 dengan persentase secara klasikal sebesar 85,71% kemudian nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II mencapai 78,33 dengan presentasi secara klasikal sebesar 90,48. Berasarkan presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I ke siklus II diperoleh peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa sebesar 4,77%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Koordinat siswa kelas VIII E SMPN 7 Kota Bima. Kata Kunci : Model Kooperatif dengan Teknik Bertukar Pasangan, Aktivitas dan Hasil Belajar Pendahuluan Pengikutsertaan anak secara aktif di dalam proses belajar, dapat berjalan efektif, bila pengorganisasian dan penyampaian materi sesuai dengan kesiapan mental anak. Salah satu model pembelajaran yang bersifat demikian adalah pembelajaran kooperatif. Siswa dituntut bekerja dalam kelompok kecil untuk memecahkan suatu masalah. Karena pada pembelajaran kooperatif keberhasilan kelompok sangat diperhatikan, maka siswa yang pandai ikut bertangngung jawab membantu siswa yang lemah dalam kelompok masing-masing sehingga siswa yang pintar dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliknya, sebaliknya siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami permasalahan yang ada. Disini yang menjadi alasan penulis mengambil penelitian pada kelas II dengan materi Sistem Koordinat dikarenakan pada waktu praktek mengajar peneliti mendapatkan materi tersebut sesuai dengan jadwal kurikulum yang ada pada Sekolah tersebut, selain itu model pembelajaran Kooperatif dengan teknik bertukar pasangan belum pernah diterapkan di SMPN 7 Kota Bima dan belajar kelompok dengan dua orang anggota akan lebih efektif dan bermanfaat dikarenakan siswa pasti akan bersama-sama mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sedangkan belajar kelompok yang terdiri dari 5 samapi 6 siswa biasanya menimbulkan masalah yaitu hanya

sebagian orang saja yang mengerjakan tugas dan kadang-kadang ketika belajar kelompok malah dimanfaatkan untuk diskusi tentang hal lain dibanding mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dilatarbelakangi uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul penerapan model pembelajaran Kooperatif dengan teknik bertukar pasangan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Koordinat siswa kelas VIII-E SMPN 7 Kota Bima. Metode Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dimana penelitian tindakan dimaksudkan untuk memecahkan masalah-masalah sosial dan aplikasi langsung pada situasi dunia kerja. Teknik Pengumpulan Data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu: 1. Observasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan denga perilaku manusia, proses kerja, gejal-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data aktifitas siswa dan aktifitas guru. 2. Tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Dalam penelitian ini metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar matematika. Hasil Penelitian a) Observasi aktivitas guru pertemuan 1 Indikator yang diamati pada aktivitas guru dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Indikator Aktivitas Guru 1 Melakukan aktivitas keseharian 3 2 Pemberian motivasi dan apersepsi 2 3 Membimbing dan mengarahkan kerja 3 kelompok 4 Pembimbing siswa selama proses diskusi dan 2 presentasi 5 Kemampuan menciptakan suasana kelas yang 3 kondusif 6 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan 3 Jumlah 16 Pemberian skor pada setiap indikator yang diamati didasarkan pada deskriptor yang nampak. Hasil analisis aktivitas guru secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2 Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Kategori Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Skor rata-rata aktivitas guru 2,67 Interval 2,08 Ag 2,92 Cukup Baik Berdasarkan tabel 4.2 skor rata-rata aktivitas guru adalah skor rata-rata aktivitas guru adalah 2,67. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan tabel kategori aktivitas guru (lampiran 4) maka nilai tersebut berkategori cukup baik. b) Observasi aktivitas belajar siswa pertemuan 1 Indikator yang diamati pada aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Indikator aktivitas belajar siswa 1 Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 3 2 Interaksi guru dengan siswa 3 3 Kerjasama kelompok 3 4 Interaksi siswa dengan siswa 2 5 Aktivitas siswa dalam melaksanakan diskusi 3 6 Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar 2 Jumlah 16 Pemberian skor pada setiap indikator yang diamati didasarkan pada deskriptor yang nampak. Hasil analisis dari aktivitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.4 Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Kategori Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Skor rata-rata aktivitas siswa 2,67 Interval 2,08 As 2,92 Cukup Aktif Berdasarkan tabel 4.4 skor rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 2,67. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan tabel kategori aktivitas siswa (lampiran 4) maka nilai tersebut berkategori cukup aktif.

c) Observasi aktivitas guru pertemuan 2 Indikator yang diamati pada aktivitas guru dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Indikator Aktivitas Guru 1 Melakukan aktivitas keseharian 4 2 Pemberian motivasi dan apersepsi 4 3 Membimbing dan mengarahkan kerja 3 kelompok 4 Pembimbing siswa selama proses diskusi dan 2 presentasi 5 Kemampuan menciptakan suasana kelas yang 3 kondusif 6 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan 3 Jumlah 19 Pemberian skor pada setiap indikator yang diamati didasarkan pada deskriptor yang nampak. Hasil analisis aktivitas guru secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.6 Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Kategori Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Baik Skor rata-rata aktivitas guru 3,17 Interval 2,92 Ag 3,75 Berdasarkan tabel 4.6 skor rata-rata aktivitas guru adalah skor rata-rata aktivitas guru adalah 3,17. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan tabel kategori aktivitas guru (lampiran 4) maka nilai tersebut berkategori baik. d) Observasi aktivitas siswa pertemuan 2 Indikator yang diamati pada aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.7 Indikator aktivitas belajar siswa 1 Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 4 2 Interaksi guru dengan siswa 3 3 Kerjasama kelompok 3 4 Interaksi siswa dengan siswa 3 5 Aktivitas siswa dalam melaksanakan diskusi 3 6 Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar 2 Jumlah 18

Pemberian skor pada setiap indikator yang diamati didasarkan pada deskriptor yang nampak. Hasil analisis dari aktivitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.8 Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Kategori Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Aktif Skor rata-rata aktivitas siswa 3 Interval 2,92 As 3,75 Berdasarkan tabel 4.8 skor rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 3. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan tabel kategori aktivitas siswa (lampiran 4) maka nilai tersebut berkategori aktif. e) Observasi aktivitas guru pertemuan 3 Indikator yang diamati pada aktivitas guru dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.9 Indikator Aktivitas Guru 1 Melakukan aktivitas keseharian 4 2 Pemberian motivasi dan apersepsi 4 3 Membimbing dan mengarahkan kerja 3 kelompok 4 Pembimbing siswa selama proses diskusi dan 2 presentasi 5 Kemampuan menciptakan suasana kelas yang 4 kondusif 6 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan 3 Jumlah 20 Pemberian skor pada setiap indikator yang diamati didasarkan pada deskriptor yang nampak. Hasil analisis aktivitas guru secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.10 Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Kategori Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Baik Skor rata-rata aktivitas guru 3,33 Interval 2,92 Ag 3,75

Berdasarkan tabel 4.10 skor rata-rata aktivitas guru adalah skor rata-rata aktivitas guru adalah 3,33. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan tabel kategori aktivitas guru (lampiran 4) maka nilai tersebut berkategori baik. f) Observasi aktivitas siswa pertemuan 3 Indikator yang diamati pada aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.11 Indikator aktivitas belajar siswa 1 Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 4 2 Interaksi guru dengan siswa 3 3 Kerjasama kelompok 3 4 Interaksi siswa dengan siswa 3 5 Aktivitas siswa dalam melaksanakan diskusi 3 6 Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar 3 Jumlah 19 Pemberian skor pada setiap indikator yang diamati didasarkan pada deskriptor yang nampak. Hasil analisis dari aktivitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.12 Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Kategori Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Aktif Skor rata-rata aktivitas siswa 3,17 Interval 2,92 As 3,75 Berdasarkan tabel 4.12 skor rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 3,17. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan tabel kategori aktivitas siswa (lampiran 4) maka nilai tersebut berkategori aktif. 1) Evaluasi Hasil Belajar Siswa Analisis hasil evaluasi dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Bertukar pasangan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11. Secara ringkas data tersebut dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 4.13 Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas VIII E SMPN 7 Kota Bima No. Uraian Keterangan 1 Jumlah siswa seluruhnya 21 2 Siswa mengikuti tes 21 3 Siswa tidak mengikuti tes 0

4 Siswa tuntas 18 5 Siswa tidak tuntas 3 6 Rata-rata nilai siswa 77,38 7 Persentase ketuntasan 85,71% 8 Ketuntasan klasikal Tuntas Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 18 orang dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 21 orang, yang berarti presentasi ketuntasan siswa pada tes evaluasi ini 85,71% dan telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal minimum yaitu 85%. Namun masih terdapat beberapa kekurangan baik dari guru maupun dari siswa dalam proses belajar mengajar sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II guna memaksimalkan tujuan penelitian. 1) Observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa Data mengenai hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa digunakan nutk menganalisa dan mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dengan menerapkan moedel pembelajaran Kooperatif dengan teknk bertukar pasangan. Guru mata palajaran bertindak sebagai observer untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa. Observasi dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. a) Observasi aktivitas guru Indikator yang diamati pada aktivitas guru dalam prose belajar mengajar dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 4.14 indikator aktivitas guru 1 Melakukan aktivitas keseharian 4 2 Pemberian motivasi dan apersepsi 4 3 Membimbing dan mengarahkan kerja 4 kelompok 4 Pembimbing siswa selama proses diskusi dan 2 presentasi 5 Kemampuan menciptakan suasana kelas yang 4 kondusif 6 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan 3 Jumlah 21 Pemberian skor pada setiap indikator yang diamati didasarkan pada deskriptor yang nampak. Hasil analisis aktivitas guru secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.15 Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Kategori Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Baik

Skor rata-rata aktivitas guru 3,5 Interval 2,92 Ag 3,75 Berdasarkan tabel 4.15 skor rata-rata aktivitas guru adalah skor ratarata aktivitas guru adalah 3,5. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan tabel kategori aktivitas guru (lampiran 4) maka nilai tersebut berkategori baik. Hasil analisis secara terperinci tentang observasi aktivitas guru dalam pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 21. b) Observasi aktivitas siswa Indikator yang diamati pada aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.16 Indikator aktivitas belajar siswa 1 Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 4 2 Interaksi guru dengan siswa 3 3 Kerjasama kelompok 3 4 Interaksi siswa dengan siswa 4 5 Aktivitas siswa dalam melaksanakan diskusi 3 6 Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar 4 Jumlah 21 Pemberian skor pada setiap indikator yang diamati didasarkan pada deskriptor yang nampak. Hasil analisis dari aktivitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.17 Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Kategori Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Aktif Skor rata-rata aktivitas siswa 3,5 Interval 2,92 As 3,75 Berdasarkan tabel 4.17 skor rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 3,5. Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan tabel kategori aktivitas siswa (lampiran 4) maka nilai tersebut berkategori aktif. Hasil analisis secara terperinci tentang observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 22. 2) Evaluasi hasil belajar siswa Analisis hasil evaluasi dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Bertukar pasangan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26. Secara ringkas data tersebut dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.18 Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas VIII E SMPN 7 Kota Bima No. Uraian Keterangan 1 Jumlah siswa seluruhnya 21 2 Siswa mengikuti tes 21 3 Siswa tidak mengikuti tes 0 4 Siswa tuntas 19 5 Siswa tidak tuntas 2 6 Rata-rata nilai siswa 78,33 7 Persentase ketuntasan 90,48% 8 Ketuntasan klasikal Tuntas Pembahasan Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 19 orang dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 21 orang, yang berarti presentasi ketuntasan siswa pada tes evaluasi ini 90,48% dan telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal minimum yaitu 85% dan hasil belajar siswa pada materi Sistem Koordinat telah tuntas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Sistem Koordinat pada siswa kelas VIII E SMPN 7 Kota Bima dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Bertukar Pasangan. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, siklus I dimulai dari tanggal 26 Juli sampai dengan 4 Agustus 2016 dan siklus dilakukan pada tanggal 15 September 2016. Data-data diperoleh dari hasil observasi dan hasil evaluasi yang telah direncanakan. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan data kuantitatif dari hasil tes evaluasi hasil belajar. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang memberi gambaran tentang kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil evaluasi memberikan jawaban mengenai berhasil atau tidaknya proses pembelajaran pada materi Sistem Koordinat dengan menggunakan model pembelajaran Kooperati dengan Teknik Bertukar Pasangan yang diukur dengan peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal. Adapun hasil yang didapat pada penelitian ini adalah : 1. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas Belajar Siswa a. Aktivitas Guru Skor rata-rata aktivitas guru untuk siklus I pada pertemuan 1 yaitu 2,67 pada interval 2,08 Ag < 2,92 dengan kategori cukup baik. Skor rata-rata aktivitas guru pada pertemuan 2 yaitu 3,17 pada interval 2,92 Ag < 3,75 dengan kategori baik. Kemudian skor rata-rata aktivitas guru pada pertemuan 3 yaitu 3,33 pada interval 2,92 Ag < 3,75 dengan kategori baik. Skor rata-rata aktivitas guru untuk siklus II yaitu 3,5 pada interval 2,92 Ag < 3,75 dengan kategori baik. Jadi hasil observasi aktivitas guru telah memenuhi indikator yang ditargetkan dalam penelitian yaitu aktivitas guru minimal berkategori baik. b. Aktivitas Belajar Siswa

Skor rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan 1 yaitu 2,67 pada interval 2,08 As < 2,92 dengan kategori cukup aktif. Skor rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan 2 yaitu 3 pada interval 2,92 As < 3,75 dengan kategori aktif. Kemudian skor rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan 3 yaitu 3,17 pada interval 2,92 Ag < 3,75 dengan kategori aktif. Skor rata-rata aktivitas siswa untuk siklus II yaitu 3,5 pada interval 2,92 As < 3,75 dengan kategori aktif. Jadi hasil observasi aktivitas siswa telah memenuhi indikator yang ditargetkan dalam penelitian yaitu aktivitas siswa minimal berkategori aktif. 2. Data Hasil Belajar Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 77,38 dengan persentase secara klasikal sebesar 85,71% siswa mendapat nilai minimal 74 (lampiran 18). Kemudian nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II mencapai 78,33 dengan presentasi secara klasikal sebesar 90,48. Berasarkan presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I ke siklus II diperoleh peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa sebesar 4,77%. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah : 1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan aktivitas siswa pada pokok bahasan Sistem Koordinat siswa kelas VIII E SMPN 7 Kota Bima tahun ajaran 2016/2017. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan skor rata-rata aktivitas belajar siswa yang meningkat. Skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I yaitu 3,17 pada interval 2,92 Ag < 3,75 dengan kategori aktif dan mengalamai peningkatan pada siklus II dimana skor rata-rata aktivitas belajar siswa mencapai 3,5 pada interval 2,92 Ag < 3,75 dengan kategori aktif. 2. Penerapan model pembelajaran Kooperatif dengan teknik bertukar pasangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Koordinat siswa kelas VIII E SMPN 7 Kota Bima tahun ajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari skor ratarata siswa pada siklus I yaitu 77,38 dan ketuntasan klasikal mencapai 85,71% dan meningkat pada siklus II dimana skor rata-rata siswa pada siklus II yaitu 78,33 dan ketuntasan klasikal mencapai 90,48%. Saran Agar pelaksanaan proses belajar mengajar berjalan dengan lancar khususnya pada mata pelajaran matematika yang erat kaitannya dengan model pembelajaran yang digunakan oleh para guru dalam kelas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak-pihak diantaranya : 1. Diharapkan kepada guru matematika hendaknya mulai menerapkan model pembelajaran yang tidak hanya sesuai dengan materi tetapi juga sesuai dengan karakter siswanya, salah satunya dengan menerapkan model Kooperatif dengan Teknik Bertukar Pasangan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 2. Kepada siswa diharapkan lebih berani dan aktif dalam mengemukakan pendapat dalam proses belajar matematika dan berani untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kepada guru mata pelajaran.

3. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lebih lanjut menggunakan model pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Bertukar Pasangan pada materi ajar yang berbeda atau pada mata pelajaran selain matematika. Daftar Pustaka Agustin Fajariyah, Wahyuni. (2005). Pembelajaran matematika dengan Cooperative Learning dengan Tehnik Bertukar Pasangan pada siswa kelas II B SMP Muhammadiyah 06 Malang. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (UMM). Anita, Lie. (1999). Cooperatif Learning. Diambil pada tanggal 4 Juni 2016 pukul 12:34, dari http://pulausemau.blogspot.co.id/p/melalui-model-pembelajaran-kooperatif.html Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. http : //soddis.blogspot.ac/2013/08/pengertian-aktivitas-menurut-para-ahli.html?m=1 (diakses tanggal 19-06-2016 pukul 22:52 Wita) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku teks matematika kelas VIII. Jakarta Pujiono, Setyawan. (2008). Makalah Desain Penelitian Tindakan Kelas dan Teknik Pengembangan Kajian Pustaka. Diambil pada tanggal 25 Mei 2016 pukul 10:43, dari http://www.google.co.id/search?hl=en&ie=iso-8859-1&q=pdf+desgn+penelitian+tindakan+kelas Purnamasari, Erni. (2014). Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan SPLDV siswa Kelas VIII F SMPN 7 Kota Bima Tahun Pelajaran 2014/2015. Bima Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sujatmiko, Ponco. (2005). Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Sutarto & Syarifuddin. (2013). Desain Pembelajaran Matematika. Mataram: Samudra Biru