BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

GANGGUAN BIPOLAR PENDAHULUAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. Agitasi adalah gejala perilaku yang bermanifestasi dalam penyakit-penyakit psikiatrik yang luas.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

Gangguan Waham Menetap (Paranoid)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

Gangguan Afektif Bipolar episode Manik dengan Gejala Psikotik Muhammad Hazim Afif b Amirudin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi

IPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.

BAB 1. PENDAHULUAN. Stres adalah satu dari konsep-konsep sentral psikiatri, walaupun istilah ini

KEHIDUPAN ACARA KHUSUS: GANGGUAN BIPOLAR DIBANDINGKAN DENGAN DEPRESI UNIPOLAR

PTSD POSTTRAUMATIC STRESS DISORDER

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB II TINJAUAN TEORI

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditemukan pada semua lapisan sosial, pendidikan, ekonomi dan ras di

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika

Gangguan Suasana Perasaan. Dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. P a g e 1

I. PENDAHULUAN. yang aneh dan tidak beraturan, angan-angan, halusinasi, emosi yang tidak tepat,

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan penurunan semua fungsi kejiwaan terutama minat dan motivasi

Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

GANGGUAN PSIKOTIK I. PENDAHULUAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, keduanya saling berkaitan, individu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesalahpahaman, dan penghukuman, bukan simpati atau perhatian.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

CASE REPORT SESSION. Oleh: Denny Maulana Preseptor: Veranita Pandia, dr., SpKJ (K)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. penutupan rumah sakit jiwa dan cepatnya pengeluaran pasien tanpa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Wahid, dkk, 2006).

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

BAB I PENDAHULUAN. genetik, faktor organo-biologis, faktor psikologis serta faktor sosio-kultural.

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan psikosis adalah gangguan kejiwaan berupa. hilang kontak dengan kenyataan yaitu penderita

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

BAB 1 PENDAHULUAN. sisiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptif

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya yang bernama Wida secara

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh: Raras Silvia Gama Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ

Gangguan Mood/Suasana Perasaan

REFLEKSI KASUS GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT MULTIPEL dan PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA

PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang perjalanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Gangguan Bipolar. A. Definisi

Transkripsi:

1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin bertambah. Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa,, dengan 4 jenis penyakit langsung yang ditimbulkan nya yaitu: depresi, penggunaan alcohol, gangguan bipolar dan skizofrenia. Sementara itu WHO mengatakan gangguan jiwa di seluruh dunia telah menjadi masalah serius. Pada tahun 2001 terdapat 450 juta orang dewasa yang mengalami gangguan jiwa. 1 Pada gangguan psikoaktif yang paling sering adalah skizofrenia. Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri. 1 Gangguan psikotik singkat adalah suatu gangguan yang jarang dan pasien dengan gangguan yang mirip dengan gangguan psikotik singkat sebelumnya telah diklasifikasikan sebagai menderita psikosis reaktif, histerikal, stress dan psikogenik. 2 D i t a h u n 1 9 1 3 K a r l J a s p e r menggambarkan sejumlah cirri penting untuk diagnosis psikosis reaktif, termasuk adanya stressor traumatis berat yang dapat diidentifikasi, hubungan yang erat antara stressor dan perkembangan psikosis dan perjalanan episode psikotik yang ringan. Disamping itu, isi psikosis sering kali mencerminkan sifat pengalaman traumatis dan perkembangan psikosis dihipotesiskan sebagai memuaskan tujuan pasien, seringkali suatu tipe pelepasn suatu kondisi traumatis. 4

2 Didalam memeriksa setiap pasien psikotik, kemungkinan bahwa psikosis adalah disebabkan oleh kondisi medis umum atau diakibatkan oleh zat harus dipertimbangkan. Dua klasifikasi tersebut didalam diagnostic manual of mental disorder edisi keempat (DSM-IV) masing masing sebagai gangguan psikotik karena kondisi medis umum dan gangguan psikotik akibat zat. 4 1.2. Tujuan Makalah Untuk mengetahui tentang Gangguan Psikotik Singkat 1.3. Manfaat Makalah Sebagai bahan acuan untuk mengetahui tentang gangguan psikotik singkat dan penanganannya dalam praktek lapangan.

3 BAB II Tinjauan Pustaka Gangguan Psikotik Merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu untuk membedakan dunia nyata dengan dunia khayalan seperti halusinasi, waham atau prilaku kacau atau aneh. 2 KLASIFIKASI GANGGUAN PSIKOTIK 1. Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya A. Skizofrenia Berlangsung paling sedikit enam bulan, penurunan fungsi yang cukup bermakna yaitu dalam bidang pekerjaan, hubungan interpersonal, dan fungsi kehidupan pribadi. 4 B. Gangguan skizotipal Pola deficit dalam hubungan social dan interpersonal merasa tidak nyaman dan kurang mampu hubungan akrab, disertai distorsi kognitif atau persepsi dan prilaku yang eksentrik, bersifat pervasive. 2 C. Gangguan waham Menetap Kelompok ini meliputi gangguan dengan waham waham yang berlangsung lama ( paling sedikitnya 3 bulan). Sebagai satu satunya gejala klinis yang khas atau yang khas atau yang paling mencolok dan tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental organic skizofrenia atau gangguan efektif. 3 D. Gangguan Psikotik Singkat Memiliki onset yang akut ( dalam masa 2 minggu) kesembuhan yang sempurna biasanya terjadi dalam 2 3 bulan sering dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari dan hanya sebagian kecil dari pasien dengan gangguan ini berkembang menjadi keadaan yang menetap. 4 E. Gangguan Waham Induksi Dua orang atau lebih mengalami waham atau sytem waham yang sama, dan saling mendukung dalam keyakinan waham itu.

4 F.Gangguan Skizotipal Merupakan ganggaun yang bersifat episodic dengan gejala afektif dan skizofrenik yang sama sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang sama. G. Gangguan Psikotik Non Organik Lainnya Gangguan psikotik yang tidak memenuhi kreteria untuk skizofrenia atau gangguan afektif yang bertipe psikotik, dan gangguan gangguan yang psikotik yang tidak memenuhi gejala untuk gangguan waham menetap. 5 2.1. Gangguan psikotik terbagi Gangguan psikotik terbagi adalah suatu gangguan yang jarang dan kemungkinan lebih dikenal dengan folie a deux. Seseorang dikatakan mengalami gangguan psikotik terbagi jika gejala psikotik pasien berkembang selama hubungan jangka panjang dengan orang lainyang memiliki sindrom psikotik yang mirip sebelum onset gejala pada pasien dengan gangguan psikotik terbagi. 2 2.2. Epidemiologi Pada umumnya gangguan ini dianggap jarang, seperti yang dinyatakan oleh suatu penelitian tentang perekrutan militer dimana insidens psikosis reaktif singkat diperkirakan adalah 1,4 per 100.000 yang direkrut (DSM III). Lebih sering pada pasien muda daripada pasien lanjut usia, walaupun beberapa kasus melaporkan adanya riwayat kasus yang memang mengenai orang lanjut usia. Beberapa klinis m e n g a t a k a n b a h w a g a n g g u a n m u n g k i n p a l i n g s e r i n g p a d a p a s i e n d a r i k e l a s sosioekonomi rendah dan pada pasien dengan ganggaun kepribadian yang telah ada sebelumnya (histrionic,narsistik,paranoid, skizotipal, dan ambang). Orang yang telah mengalami bencana berat atau perubahan cultural yang besar. Tetapi s e m u a h a l t e r s e b u t b e l u m d i b u k t i k a n b e n a r d i d a l a m p e n e l i t i a n k l i n i s y a n g terkontrol baik. 1

5 2.3. Etiologi Didalam DSM III R factor psikososial bermakna dianggap menyebabkan psikosis reaktif singkat, tetapi criteria tersebut telah dihilangkan dari DSM IV. Perubahan d a l a m D S M I V m e n e m p a t k a n d i a g n o s i s g a n g g u a n p s i k o t i k s i n g k a t d i d a l a m k a t e g o r i y a n g s a m a d e n g a n b a n y a k d i a g n o s i s p s i k i a t r i k u t a m a l a i n n y a y a n g penyebab tidak diketahui dan diagnosis kemungkinan termasuk gangguan yang heterogen. 4 P a s i e n d e n g a n g a n g g u a n p s i k o t i k s i n g k a t y a n g p e r n a h m e m i l i k i g a n g g u a n k e p r i b a d i a n m u n g k i n m e m i l i k i k e r e n t a n a n b i o l o g i s a t a u p s i k o l o g i s k e a r a h perkembangan gejala psikotik. Walaupun pasien dengan perkembangan psikotik singkat sebagai suatu kelompok mungkin tidak memiliki peninggian insidensi skizofren didalam keluarganya, beberapa data menyatakan bahwa adanya suatu peninggian insidensi gangguan mood. Perumusan psikodinamika telah menyadari a d a n y a m e k a n i s m e m e n g h a d a p i ( c o p i n g m e c h a n i s m ) y a n g t i d a k a d e k u a t d a n k e m u n g k i a n a n a d a n y a t u j u a n s e k u n d e r p a d a p a s i e n d e n g a n g e j a l a p s i k o t i k. Seperti pada teori biologis tentang gangguan, teori psikologis belum disahkan oleh p e n e l i t i a n k l i n i s y a n g t e r k o n t r o l c e r m a t. T e o r i p s i k o d i n a m i k t a m b a h a n menyatakan bahwa gejala psikotik adalah suatu pertahanan terhadap fantasi yang dilarang, pemenuhan harapan yang tidak dicapai, atau suatu pelepasan dari situasi psikososial tertentu. 4 D i a g n o s i s D S M I V m e m i l i k i r a n g k a i a n d i a g n o s i s u n t u k g a n g g u a n p s i k o t i k, didasarkan terutama atas lama gejala. Untuk gejala psikotik yang berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang dari satu bulan dan yang tidak disertai dengan s a t u g a n g g u a n m o o d, g a n g g a u n y a n g b e r h u b u n g a n d e n g a n z a t, a t a u s u a t u gangguan psikotik karena kondisi medis umum, diagnosis

6 gangguan psikotik singkat kemungkianan merupakan diagnosis yang tepat. Untuk gejala psikotik yang lebih dari satu hari diagnosis sesuai yang harus dipertimbangkan adalahgangguan delusional ( jika waham merupakan gejala psikotik utama), gangguan skizofreniform (jika gejala berlangsung kurang dari 6 bulan) dan skizofrenia (jika gejala telah berlangsung lebih dari 6 bulan. 4 Jadi gangguan psikotik singkat diklasifikasikan didalm DSM IV sebagai suatug a n g g u a n p s i k o t i k d e n g a n d u r a s i s i n g k a t. K r i t e r i a d i a g n o s t i k m e n e n t u k a n sekurang-kurangnya satu gejala yang jelas psikotik yang berlangsung selama satuhari sampai satu bulan. DSM IV menentukan lebih lanjut penentuan dua ciri: adanya atau tidak adanya satu atau lebih stressor yang jelas dan; suatu onset pasca persalinan. S e p e r t i p a d a p a s i e n p s i k i a t r i k a k u t, r i w a y a t y a n g d i p e r l u k a n u n t u k m e m b u a t diagnosis mungkin tidak dapat diperoleh hanya dari pasien. Walaupun adanyagejala psikotik mungkin jelas, informasi mengenai gejala prodromal, episode suatu gangguan mood sebelumnya, dan riwayat ingesti zat psikotomimetik yang belum lama mungkin tidak dapat diperoleh dari wawancara klinis saja. Disamping itu, klinis mungkin tidak mampu memperoleh informasi yang akurat tentang ada atau tidaknya stressor pencetus. 4 2.4. Gambaran klinis psikotik singkat Gejala utama penerimaan waham orang lain tanpa dipertanyakan lagi waham sendiri sering kali dalam hal yang dimungkinkan dan biasanya tidak sekacau yang ditemukan pada banyak pasien dengan skizofrenia.isi waham sering kali kejar atau hipokondrikal. 4

7 GEJALA- GEJALA PSIKOTIK Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk sekurang kurangnya satu gejala p s i k o s i s u t a m a, b i a s a n y a d e n g a n o n s e t y a n g t i b a - t i b a, t e t a p i t i d a k s e l a l u memasukkan keseluruhan pola gejala yang ditemukan pada skizofrenia. Beberapa klinisi telah mengamati bahwa gejala afektif, konfusi dan gangguan pemusatan p e r h a t i a n m u n g k i n l e b i h s e r i n g d i t e m u k a n p a d a g a n g g u a n p s i k o t i k s i n g k a t daripada gangguan psikotik kronis. Gejala karakteristik untuk gangguan psikotik singkat adalah perubahan emosional, pakaian atau perilaku yang aneh, berteriak teriak atau diam membisu dan gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum l a m a t e r j a d i. B e b e r a p a g e j a l a t e r s e b u t d i t e m u k a n p a d a g a n g g u a n y a n g mengarahkan diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan organic yang lengkap, walaupun hasilnya mungkin negative. 3 2.5 Pedoman diagnostik Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri - ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai ialah 3 : a) Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala - gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari - hari, tidak termasuk periode prodromal yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok; b) Adanya sindrom yang khas (berupa "polimorfik" = beraneka ragam yang berubah cepat, atau "schizophrenia-like" = gejala skizofrenik yang khas) ; c) Adanya stres akut yang berkaitan (tidak selalu ada) d) Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung;

8 Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik atau Episode Depresif, walaupun perubahan emosional dan gejala - gejala afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu. Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat - obatan. 2.6. Diagnosa Banding Berpura-pura, gangguan buatan dengan tanda dan gejala psikologis yang menonjol, gangguan psikotik karena kondisi medis umum, gangguan psikotik akibat zat perlu dipertimbangkan didalam diagnose banding kondisi ini. 2.7. Terapi Perawatan di Rumah Sakit J i k a s e o r a n g p a s i e n p s i k o t i k s e c a r a a k u t, p e r a w a t a n s i n g k a t d i r u m a h s a k i t mungkin diperlukan untuk pemeriksaan dan perlindungan pasien. Pemeriksaan pasien membutuhkan monitoring ketat terhadap gejala dan pemeriksaan tingkat bahaya pasien terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Disamping itu, lingkungan rumah sakit yang tenang dan terstruktur dapat membantu pasien memperoleh k e m b a l i r a s a r e a l i t a s n y a. S a m b i l k l i n i s i m e n u n g g u l i n g k u n g a n d a n o b a t menunjukkan efeknya, pengurungan, pengikatan fisik, atau monitoring berhadap- hadapan dengan pasien mungkin diperlukan. 1

9 Farmakoterapi Dua kelas utama obat yang perlu dipertimbangkan didalam pengobatan gangguan psikotik adalah obat antipsikotik antagonis resptor dopamine dan benzodiazepine. J i k a d i p i l i h s u a t u a n t i p s i k o t i k, s u a t u a n t i p s i k o t i k p o t e n s i t i n g g i, m i s a l n y a haloperidol biasanya digunakan. Khususnya pada pasien yang berada pada resiko tinggi untuk mengalami efek samping ekstrapiramidal, suatu obat antikolinergik k e m u n g k i n a n h a r u s d i b e r i k a n n b e r s a m a - s a m a d e n g a n a n t i p s i k o t i k s e b a g a i profilaksis terhadap gejala gangguan pergerakan akibat medikasi. Selain itu, b e n z o d i a z e p i n e d a p a t d i g u n a k a n d a l a m t e r a p i s i n g k a t p s i k o s i s. Wa l a u p u n benzodiazepine memiliki sedikit kegunaan atau tanpa kegunaan dalam pengobatan jangka panjang gangguan psikotik, obat dapat efektif untuk jangka singkat dan disertai dengan dengan efek samping yang lebih jarang daripada antipsikotik.. pada kasus yang jarang benzodiazepine disertai dengan peningkatan agitasi dan pada kasus yang lebih jarang lagi dengan kejang putus obat yang hanya biasanya terjadi pada penggunaan dosis tinggi terus menerus. Medikasi hipnotik sering kali berguna selama satu sampai dua minggu pertama setelah resolusi episode psikotik. Pemakaian jangka panjang medikasi harus dihindari dalam pengobatan gangguan ini. 1 Psikoterapi Walaupun perawatan dirumah sakit dan farmakoterapi merupakan kemungkinan untuk mengendalikan situas i jangka pendek, bagian yang sulit dari terapi adalah integrasi psikologis dari pengalaman kedalam kehidupan pasien dan keluarganya. Psikoterapi individual, keluarga atau kelompok mungkin diindikasikan. Diskusi tentang stressor, episode psikotik dan perkembangan strategi untuk mengatasinya adalah topic utama untuk terapi tersebut. Masalah yang berhubungan adalah membantu pasien mengatasi kehilangan harga diri dan kepercayaaan. 5

10 2.8. Prognosis Pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki prognosis yang baik, dan penelitian di eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai 80 persen dari semua pasien tidak memiliki masalah psikiatrik berat lebih lanjut. Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik singkat. : P e n y e s u a i a n p r e m o r b i d y a n g b a i k s e d i k i t t r a i t s c h i z o i d p r a m o r b i d s t r e s s o r pencetus yang berat onset gejala mendadak gejala afektif. Konfusi selama psikosis sedikit penumpulan afektif gejala singkat tidak ada saudara yang skizofrenik.

11 BAB III KESIMPULAN Gangguan psikotik singkat adalah suatu gangguan dimana seseorang mengalami gejala psikotik pasien berkembang selama k u r a n g d a r i s a t u b u l a n t e t a p i s e k u r a n g n y a s a t u h a r i ; g e j a l a m u n g k i n m e m e n u h i a t a u t i d a k m e m e n u h i k r i t e r i a d i a g n o s i s u n t u k s k i z o f r e n. D a n gangguan mungkin berkembang sebagai respon terhadap stressor psikososial yang parah atau kelompok stressor. Langkah awal dalam terapi adalah perpisahan orang yang terkena dari sumber waham, pasangan yang dominan. Pasien mungkin membutuhkan bantuan yang bermakna untuk mengompensasi kehilangan orang tersebut. Pasien dengan gangguan psikotik terbagi harus diamati untuk timbulnya kembali gejala waham. Obat antipsikotik dapat digunakan jika gejala waham tidak menghilang dalam 1 atau 2 minggu.

12 DAFTAR PUSTAKA 1. Elvira, S.D., and Hadisukanto, G. Buku Ajar Psikiatri, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010: 170-175 2. Kaplan, H. I and saddock BJ, Sinopsis Psikiatri: ed saddock BJ. Vol. 1. 6 th Edition.USA. William and Wilkins, 2010; 745-748. 3. Maslim R, Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III, 2001 ; 40 41 4. Kavanagh D, Acute Psychotic Disorder, Wales, 1992. 5. Marneros A., Pillman F. Acute and Transient Psychotic Disorder, Germany: Department of Psychiatry and Psychotherapy, Martin-Luther University Halle-Wittenberg, 2002, 13:276-286.