No. Dokumen 04 / 05 / 01. Tanggal Terbit 23 Juli 2006

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

SOP Tanda Tanda Vital

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

Kebutuhan cairan dan elektrolit

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH

Teknik pemberian obat melalui:

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

BAB III PEMBAHASAN. Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat.

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

Aspirasi Vakum Manual (AVM)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENGENDALIAN INFEKSI PADA HIPOSPADIA

NEONATUS BERESIKO TINGGI

Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jln. Pierre Tendean No.24 Telp , Semarang, 50131

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

Komponen MENCUCI TANGAN DENGAN 7 LANGKAH

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DASAR KLINIK

TIM PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

LAMPIRAN. Lampiran 1

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK MEMASANG KATETER

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

Lampiran 2

LEBIH DEKAT DENGAN OBAT

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti,

SOP ASUHAN KEPERAWATAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA No. Dokumen No. Revisi Halaman :1/1 PROSEDUR TETAP

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

Transkripsi:

PROSEDUR Pengertian 23 Juli 2006 MENGHITUNG DENYUT NADI 1/1 Suatu cara untuk menentukan jumlah denyut nadi dengan cara palpasi. 1. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskular 2. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi dan kekuatan) Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Siapkan alat alat 2. Cuci tangan 3. Beritahu Pasien dan keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan 4. Letakkan tiga jari tengah di atas arteri tertentu 5. Hitung jumlah denyut nadi selama satu menit penuh 6. Catat dalam catatan keperawatan pasien Hal hal yang perlu diperhatikan : 1. Mengamati volume ( Keras / lemah ) 2. Mengamati irama ( Teratur / tidak ) 3. Mencatat volume dan irama dalam catatan keperawatan pasien Unit Terkait Ruang Perawatan

PROSEDUR 23 Juli 2006 MENGHITUNG PERNAFASAN Pengertian Menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit 1. Untuk mengetahui frekuensi irama dan kedalaman pernafasan 2. Untuk menilai kemampuan fungsi pernafasan Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Cuci tangan Unit Terkait 2. Letakan tangan perawat di atas perut pasien. 1/1 3. Hitung pernapasan waktu inspirasi pada dada atau perut selama 1 menit 4. Amati kedalaman pernafasan 5. Amati irama pernafasan 6. Amati bunyi penafasan 7. Catat jumlah, kedalaman, irama, dan bunyi 8. Cuci tangan 1. Ruang Perawatan 2. Ruang Anak anak 3. Ruang Neonatus MENGUKUR SUHU TUBUH 1/1

PROSEDUR Pengertian Kebijakan Prosedur 1. Persiapan alat : 23 Juli 2006 Untuk mengetahui suhu tubuh seseorang Untuk mengetahui rentang suhu tubuh Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Termometer digital dan tisu 2. Persiapan Pasien : Jelaskan prosedur pada pasein Atur Posisi pasien 3. Pelaksanaan : Cuci tangan Tekan On untuk menghidupkan Letakkan termometer didaerah / tempat yang akan diukur Tunggu sampai termometer berbunyi Angkat termometer dan baca hasilnya Catat hasil Tekan On untuk mematikan Unit terkait Bersihkan termometer dengan tisu dan Cuci tangan 1. Ruang Perawatan 2. Ruang Anak anak dan Neonatus RUMAH SAKIT PROSEDUR 23 Juli 2006 MENGUKUR TEKANAN DARAH 1/2

Pengertian Kebijakan Prosedur Mengukur tekanan darah melalui arteri 1. untuk mengetahui nilai tekanan darah 2. Untuk mengetahui keadaan umum pasien 3. Untuk mengetahui kerja jantung 4. Untuk membantu memberikan perawatan dan pengobatan Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Cuci tangan 2. Beritahu Pasien 3. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi terlentang 4. Buka lengan baju pasien 5. Pasang manset 2,5 cm di atas fossa cubiti dengan keadaan manset tidak terlalu erat atau longgar 6. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra. 7. Buka kunci reservoir 8. Letakan tensimeter ditempat yang datar 9. Raba arteri brachialis dengan tiga jari tengah 10. Letakan bagian diafragma stetoscope tepat di atas ateri brachialis.

RUMAH SAKIT MENGUKUR TEKANAN DARAH 2/2 11. Pompa balon sampai air raksa naik. 12. Buka skrup balon perlahan lahan, sambil mendengarkan bunyi detak pertama (sistole) dan detak terakhir (diastole). 13. Bila hasilnya meragukan ulang kembali. 14. Turunkan air raksa sampai dengan nol dan kunci reservoir. 15. Lepaskan manset dan keluarkan udara yang masih tersisa didalam manset. 16. Gulung manset dan masukan kedalam tensi. 17. Rapikan pasien 18. Cuci tangan 19. Catat pada lembar catatan pasien. Unit terkait Ruang Perawatan

RUMAH SAKIT PROSEDUR Pengertian Kebijakan Prosedur Unit Terkait MENIMBANG BERAT TUBUH 1/1 23 Juli 2006 Untuk mengetahui berat tubuh seseorang 1. Untuk mengetahui berat tubuh normal / tidak normal 2. Untuk menentukan dosis pengobatan dan diet Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Atur timbangan sehingga jarum menunjukan angka 0 (Nol) dan seimbang 2. Anjurkan pasien berdiri di atas timbangan tanpa sepatu / sandal, pakaian jangan terlalu tebal 3. Baca berat badan 4. Bereskan alat yang dipakai 5. Cuci tangan 1. Ruang Perawatan 2. Poli Rawat Jalan

MEMBERIKAN OKSIGEN 1/1 PROSEDUR 23 Juli 2006 Pengertian Masukkan O2 kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. 1. Memenuhi kebutuhan O2 2. Mencegah terjadinya Hipoksia Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan Alat : Tabung O 2 lengkap dengan Flow Meter dan Humidifier Selang O 2 / Kanula nasal / Masker nasal 2. Persiapan Pasien Berikan Penjelasan kepada pasien sebelum melakukan tindakan. 3. Persiapan pasien : Atur posisi pasien 4. Pelaksanaan Buka flow meter dan Ukur dosis secara bertahap Pasang selang canula pada hidung pasien Perhatikan respon pasien, pernafasan dan nadi. Unit terkait Catat dalam form pemakaian O 2 : Jam pemakaian, Jumlah liter O2 yang dipakai (awal dan akhir pemakaian serta jumlah yang terpakai) Ruang Perawatan

PROSEDUR Pengertian 23 Juli 2006 MELAKUKAN RENDAMAN DUDUK Merendam bagian tubuh didalam cairan hangat dengan maksud tertentu. 1. Memberi relaksasi otot 2. Sebagai pengobatan 3. Memperbaiki sirkulasi Kebijakan Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur Persiapan alat : 1. Baskom besar 2. Air panas hangat 3. Larutan Permangan Kalikus 1/4000 4. Kapas sublimat, kasa dan Pinset 5. Bengkok 6. Perban Pelaksanaan : 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 1/2 3. Masukkan PK 1 : 4000 ( Sesuai instruksi dokter ) pada larutan air hangat dan tuangkan kedalam baskom / tempat rendaman. 4. Bawa pasien ke kamar mandi dan suruh pasien duduk diatas baskom.

Unit terkait MELAKUKAN RENDAMAN DUDUK 2/2 5. Lakukan rendaman selama 5 10 menit 6. Setelah selesai bersihkan daerah luka dengan kapas sublimat dengan menggunakan pinset 7. Tutup luka dan keringkan dengan kain kasa steril lalu tutup dengan perban 8. Bereskan alat 9. Cuci tangan Ruang Perawatan

PROSEDUR Pengertian MELAKUKAN RENDAMAN TANGAN DAN KAKI 23 Juli 2006 Tindakan keperawatan dengan cara merendam dengan menggunakan cairan hangat yang dilakukan pada derah tangan dan kaki ataupun seluruh tubuh yang mengalami gangguan integritas, sirkulasi, ketegangan otot atau terdapat luka kotor. 1. Mengendorkan otot, tendon dan ligamen 2. Menghilangkan nyeri dan peradangan 3. Mempercepat penyembuhan jaringan 4. Memperbaiki sirkulasi 5. Membersihkan luka kotor Kebijakan Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur Alat dan bahan : 1. Alat / tempat berendam 2. Larutan PK untuk rendam duduk / mandi rendam 3. Handuk 4. Pinset dan gunting steril 5. Kain kasa steril 6. Kapas sublimat ½ Pelaksanaan : 1. Jelaskan prosedur yang akan dialkukan 2. Cuci tangan 3. Masukkan larutan hangat ( 40,5 0 43 0 C ) kedalam alat / tempat perendam.

Unit terkait MELAKUKAN RENDAMAN TANGAN DAN KAKI 2/2 4. Tuangkan obat yang diperlukan pada air rendaman 5. Letakkan pengalas dibawah tempat rendaman 6. Masukkan bagian yang akan direndam ( tangan / kaki ) 7. Tutup bagian atas rendaman dengan handuk supaya tidak cepat menguap panasnya 8. Lakukan perendaman selama 5-10 menit 9. Setelah selesai, bersihkan daerah yang direndam. Bila ada jaringan yang kotor, lakukan pembersihan dengan kapas sublimat dengan menggunakan sublimat atau dengan menggunting jaringan yang mati 10. Cuci tangan 11. Catat perubahan yang terjadi. Ruang Perawatan

PROSEDUR Pengertian Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tindakan MELAKUKAN TEST RUMPLE LEED 23 Juli 2006 1/1 Tindakan perawatan yang dilakukan perawat dengan menggunakan manset di 1/3 pergelangan tangan atas Mengetahui tanda D B D Kebijakan Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : 2. Pelaksanaan : Cuci tangan Transimeter dan mansetnya Alat tulis Pasien dalam posisi berbaring terlentang Ukur tekanan darah pasien Hitung batas tekanan yang akan dipertahankan : Sistole + Diastole 2 Pompa kembali manset pada batas X mm / Mg dan mempertahankannya kurang lebih 5 menit Turunkan tekanan secara perlahan dan membuka manset Baca hasil test : positif / negatif Catat hasil test kedalam catatan keperawatan. Unit terkait Rapikan pakaian pasien Ruang Perawatan

PROSEDUR Pengertian Kebijakan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tindakan PEMASANGAN KATETER 28 Juli 2006 Tindakan ini adalah membantu pasien yang tidak mampu 1/3 berkemih secara mandiri dikamar kecil sehingga harus memenuhi kebutuhan berkemih dengan bantuan urinal Memenuhi kebutuhan eliminasi pekemihan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur Persiapan alat alat : 1. Set kateter yang berisi ; - 1 Duk alas steril - 1 Duk berlubang steril - 1 mangkok steril - 4 buah kapas steril - Pinset steril - 1 pasang sarung tangan steril 2. Kateter folley sesuai dengan ukuran : - Urine Bag - Xylocain jelly. - NaCl 0,9 % Atau aquadest sebanyak yang dibutuhkan oleh ballon kateter ( 5 10 cc ) - Spuit 5-10 cc - Perlak - Bengkok - Handuk bawah - Gantungan urine bag - Betadin dan kapas steril

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tindakan PEMASANGAN KATETER 2/3 Prosedur 3. Pelaksanaan : - Tutup tirai dan pintu kamar pasien - Jelaskan pada pasien tujuan dan maksud pemasangan kateter - Cuci tangan - Gunakan sarung tangan steril - Bersihkan daerah perineum dengan menggunakan kapas dan betadin cair lalu keringkan - Atur posisi untuk pemasangan kateter : a. wanita : Dorsal recumbent b. pria : Terlentang - Letakkan set kateter diantara kedua tungkai bawah pasien dengan jarak minimum 45 cm dari perineum pasien - Buka set kateter - Pasang duk berlubang di daerah genitalia pasien - Test balon kateter - Buka daerah meatus : a. Wanita : Buka labia dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, lalu sedikit ditarik keatas b. Pria : Pegang daerah bawah glands penis dengan ibu jari dan telunjuk, preputium ditarik kebawah - Bersihkan daerah meatus dengan kapas yang telah diberi betadin cair menggunakan pinset a. Wanita : Bersihkan daerah libia luar terakhir bagian meatus, kapas hanya sekali pakai.

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tindakan PEMASANGAN KATETER 3/3 b. Prosedur Pria : Bersihkan dengan arah melingkar dari meatus keluar, minimum 3 kali. - Lumasi ujung kateter dengan xylacoin jelly Untuk wanita : 4-5 cm dan Pria : 15 18 cm - Masukkan kateter a. Wanita : sepanjang 5-7 cm sampai urine keluar b. Pria : sepanjang 18-20 cm sampai urine keluar, tegakkan penis dengan sudut 90 0 - Jika waktu memasukkan kateter terasa adanya tahanan jangan dilanjutkan - Selama pemasangan kateter anjurkan pasien untuk nafas dalam - dalam - Masukkan lagi kateter sepanjang 2 cm sambil sedikit diputar - Isi balon kateter dengan NaCl sebanyak yang ditentukan, menggunakan spuit tanpa jarum. - Tarik kateter perlahan lahan sampai ada tahanan ballon - Gantung urine bag dengan posisi lebih rendah dari pada vesica urinaria - Beri posisi yang nyaman pada pasien - Rapikan alat alat pada tempatnya - Lepaskan sarung tangan - Cuci tangan Unit terkait Catat : prosedur pelaksanaan, kondisi prenieum dan meatus, waktu, konsistensi, warna, bau, jumlah urine, reaksi pasien pada catatan perawat. Ruang Perawatan

PROSEDUR Pengertian Kebijakan 23 Juli 2006 Prosedur 1. Persaiapan alat : MELEPAS KATETER MENETAP 1/2 Suatu tindakan melepaskan kateter menetap setelah terpasang delama 3 5 hari Untuk mencegah terjadinya infeksi Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan - Perlak dan alasnya - Spuit 10 cc - Bengkok - Tisu - Klem 2. Persiapan pasien : - Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan - Jaga privacy - Atur posisi pasien 3. Pelaksanaan : - Cuci tangan - Tutup aliran kateter - Cabut kateter dengan cara : Letakkan Bengkok di bawah kateter Hisap cairan dari balon dengan spuit 10cc Jepit kateter dengan klem dan tarik keluar perlahan - lahan Lap ujung kateter dengan tisu

Prosedur Unit terkait MELEPAS KATETER MENETAP 2/2 Alirkan urine sisa ke kantong Gulung kateter dan masukkan ke Bengkok - Beri rasa nyaman pasien : Perbaiki posisi Anjurkan banyak minum - Ukur urine dari kantong : - Bereskan alat alat - Cuci tangan - Catat : Waktu pelaksanaan Prosedur yang telah dilakukan Jumlah out put Respons pasien Ruang Perawatan

PROSEDUR Pengertian Kebijakan Prosedur 23 Juli 2006 MEMANDIKAN BAYI 1/2 Membersihkan kulit bayi dari kotoran dengan menggunakan air bersih hangat 1. Mempertahankan kebersihan kulit dan kenyamanan bayi 2. Memperlancar peredaran darah 3. Mencegah infeksi kulit 4. Mempertahankan kenyamanan bayi Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Persiapan alat - Bak mandi bayi berisi 2/3 air hangat - Sabun mandi - Tempat pakaian kotor - Handuk - Waslap - Pakaian bayi satu stel ( Popok, baju, cawat, gurita ) - Selimut mandi - Cotton Bath - Alkohol 70 % - Kasa steril 2. Pelaksanaan - Cuci tangan - Lepaskan pakaian bayi, lalu bungkus bayi dengan selimut mandi - Bersihkan muka dan kepala bayi lalu keringkan MEMANDIKAN BAYI

2/2 Prosedur - Amati hidung, telinga dan mata bayi bila kotor bersihkan dengan cotton bath - Sabuni bayi dengan rata - Masukkan bayi kedalam bak mandi perlahan - lahan bersihkan tubuh bayi menggunakan waslap - Setelah bersih angkat bayi, dan letakkan dalam handuk yang telah disiapkan, lap bayi sampai kering - Keringkan tali pusat dan beri alkohol, lalu pakaikan pakaian yang telah disiapkan - Letakkan bayi di tempat tidur bayi jaga agar bayi tetap hangat nyaman - Cuci tangan Unit Terkait 1. Ruang Perawatan Neonatus 2. Ruang Perawatan Anak MEMANDIKAN PASIEN DALAM POSISI BERBARING 1/4

PROSEDUR Pengertian 23 Juli 2006 Membersihkan kulit dari kotoran dengan menggunakan air bersih. 1. Mempertahankan kebersihan kulit dan kenyamanan pasien 2. Memperlancar peredaran darah 3. Mencegah infeksi kulit 4. Mempertahankan kenyamanan pasien Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : Baskom 2 buah berisi air bersih Tempat pakaian kotor Handuk 2 buah Waslap 2 buah Selimut mandi Pakaian bersih 1 stel Sabun, bedak / talk Sikat dan pasta gigi Sisir pada tempatnya. 2. Pelaksanaan : Tawarkan pasien untuk BAB / BAK Cuci tangan Tutup selimut pada bagian kaki tempat tidur. Letakkan handuk atas dibawah dagu ( atas dada ) Bantu pasien menyikat gigi. MEMANDIKAN PASIEN DALAM POSISI BERBARING 2/4

Prosedur Cuci muka pasien : Bentangkan handuk bagian atas dengan posisi handuk di bawah kepala Bersihkan mata pasien dari bagian dalam sampai luar tanpa menggunakan sabun. Cuci muka, telinga dan leher dengan kantong pencuci atas, keringkan dengan handuk atas (sebelumnya menanyakan apakah muka perlu disabun) Cuci lengan pasien : Tanggalkan pakaian bagian atas Bentangkan handuk atas memanjang di sisi kanan dan handuk bawah di sisi kiri, sehingga menutup bagian depan dan kedua lengan di atas handuk. Cuci lengan, tangan dan ketiak yang terjauh dari posisi perawat baru yang terdekat, bilas minimum 3 kali (sampai bersih). Cuci dada dan perut : Letakkan kedua lengan ke atas dengan posisi di samping kepala. Rubah letak kedua handuk hingga leher, dada dan perut bisa dikeringkan dengan menggunakan handuk bagian atas. Beri bedak tipis tipis pada leher, dada dan perut. Cuci punggung : Tutup bagian depan dada dengan handuk bawah Tanggalkan celana dalam Anjurkan pasien berbaring ke kiri atau tengkurap MEMANDIKAN PASIEN DALAM POSISI BERBARING 3/4

Prosedur Bentangkan handuk atas memanjang dibawah punggung Cuci punggung dengan waslap Anjurkan pasien miring ke kanan Keringkan punggung dengan handuk atas, dan bokong dengan handuk bawah. Berikan bedak tipis tipis. (Massage punggung) Kenakan pakaian bagian atas Cuci paha dan kaki : Tanggalkan pakaian bagian bawah Bentangkan handuk atas menutupi bagian bawah Bentangkan handuk bawah memanjang di bawah kaki Cuci dengan waslap pertama Keringkan dengan handuk bawah Cuci bokong dan genitalia : Lintangkan handuk bawah ke arah bawah bokong, sampai menutupi bagian atas Cuci bagian bawah depan ( genitalia ) dengan kantong waslap kedua MEMANDIKAN PASIEN DALAM POSISI BERBARING 4/4

Prosedur Anjurkan pasien untuk miring ke kiri (membelakangi perawat) Cuci bagian bokong lalu anus Keringkan dengan handuk bagian bawah Kenakan pakaian bawah Sisir rambut Bereskan alat alat Unit terkait Cuci tangan Ruang Perawatan PROSEDUR 23 Juli 2006 MEMANDIKAN PASIEN LUKA BAKAR 1/3

Pengertian Membersihkan pasien luka bakar dengan menggunakan cairan fisiologis dan cairan desinfektan 1. Mencegah terjadinya infeksi 2. Mengangkat jaringan nektorik Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : Alat pelindung diri ( masker, handscoen dan scort ) Alat - alat steril : Alat tenun bersih Set ganti balutan : ( Pinset, Klem dan / gunting ) Spuit 10 cc Kasa Steril, Daryantule Sarung tangan Alat alat tidak steril Scort Bengkok Ember Obat - obatan Analgesik bila perlu Zalf kulit sesuai program ( silver self ) Obat penenang atau pengurang sakit ( bila diperlukan ) MEMANDIKAN PASIEN LUKA BAKAR 2/3

Prosedur Cairan NaCl 0,9% / Aquadest Cairan desinfektan 2. Persiapan pasien : Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan 3. Pelaksanaan Petugas menggunakan alat pelindung diri ( masker, handscoen dan scort ) Memandikan pasien diruang khusus dengan fasilitas khusus Sebelum tindakan : Bak mandi dibersihkan dan didesinfeksi Bak mandi diisi air dengan suhu 37 43 derajat celcius Masukkan desinfektan kedalam bak mandi dengan konsentrasi sesuai aturan Selama tindakan : Pasien diantar ke kamar mandi Pasien dipersiapkan dengan menanggalkan baju MEMANDIKAN PASIEN LUKA BAKAR 3/3

Prosedur Perawat membantu dokter pada pada saat memandikan pasien : a. Merendam pasien kedalam bak mandi b. Mengambil cairan bulla sebelum pasien dimandikan. c. Membuang jaringan nekrotik d. Memecahkan bulla Memindahkan pasien keatas kereta dorong yang sudah dialas dengan perlak dan alat tenun steril Mengeringkan tubuh pasien dengan handuk steril kemudian diberi zalf sesuai dengan dokter Menutup pasien dengan alat tenun steril kemudian pasien diantar ketempat perawatan luka bakar Melakukan observasi terhadap : Tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan Posisi jarum infus, kelancaran tetesan infus 4. Hal hal yang perlu diperhatikan : Melaksanakan tehknik aseptik secara benar Respons pasien Pola pernafasan pasien Unit terkait Menghindari terjadinya hypothermia. Ruang perawatan MEMASANG INFUS PADA BAYI & ANAK 1/3

PROSEDUR 23 Juli 2006 Pengertian Suatu tindakan measukkan cairan melalui pembuluh darah (vena) 1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit Kebijakan Prosedur 2. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan peengeobatan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Persiapan alat : - Standar infus - Set infus - Cairan yang dibutuhkan - Jarum infus dengan ukuran yang sesuai - Perlak dan alasnya - Torniket - Kapas alkohol, kasa steril dan betadin - Plester, gunting dan hyfafik - Sarung tangan 2. Persiapan pasien : - Beritahu pada pasien atau keluarga / orang tua 3. Pelaksanaan : - Cuci tangan. - Siapkan standar infus. - Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan ke bagian karet pada cairan infus. MEMASANG INFUS PADA BAYI & ANAK 2/3

Prosedur - Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem selang hingga cairan memenuhi selang dan udara yang ada di selang akan keluar. - Letakkan perlak di bawah tempat vena yang akan ditusuk. - Lakukan pembendungan dengan tourniket 10 12 cm di atas tempat penusukan, anjurkan pasien menggenggam dengan gerakan sirkulasi ( untuk pasien sadar / orang dewasa ) - Gunakan sarung tangan steril - Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol. - Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dan posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas - Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath). Bila saat penusukan darah keluar maka tarik keluar bagian dalam jarum sambil meneruskan tusukan ke dalam vena dengan Karu mendorong perlahan- lahan - Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan / dikeluarkan, tahan bagian atas vena. Tekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. MEMASANG INFUS PADA BAYI & ANAK 3/3

Prosedur - Hubungkan / sambungkan dengan selang infus. - Buka klem pengatur tetesan infus agar cairan mengalir. - Lakukan fiksasi dengan plester, berikan betadin pada tempat tusukan jarum lalu tutup dengan kasa steril. - Atur kecepatan tetesan sesuai dengan program medik. - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan. - Tulis tanggal dan waktu pemasangan infus serta jumlah tetesan infus pada botol infus. - Rapikan pasien dan bereskan alat. - Catat tindakan yang telah dilakukan pada catatan perkembangan pasien. Unit Terkait 1. Ruang Perawatan Neonatus 2. Ruang Perawatan Anak MEMASANG INFUS PADA PASIEN DEWASA 04 / 05/ 01 1/3

PROSEDUR 23 Juli 2006 Pengertian Suatu tindakan memasukkan cairan melalui pembuluh Kebijakan Prosedur darah (vena) 1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit 2. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan peengeobatan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Persiapan alat : - Standar infus - Set infus - Cairan yang dibutuhkan - Jarum infus dengan ukuran yang sesuai - Perlak dan alasnya - Tourniket, Kapas alkohol, kasa steril dan betadin - Plester, gunting dan hyfafik - Sarung tangan 2. Pelaksanaan : - Cuci tangan. - Siapkan standar infus. - Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan ke bagian karet pada cairan infus. MEMASANG INFUS PADA PASIEN DEWASA 04 / 05/ 01 2/3 Prosedur - Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem selang hingga cairan memenuhi selang dan udara yang ada di selang akan keluar. - Letakkan perlak di bawah tempat vena yang akan

ditusuk. - Lakukan pembendungan dengan tourniket 10 12 cm diatas tempat penusukan, anjurkan pasien menggenggam dengan gerakan sirkulasi ( untuk pasien sadar / orang dewasa ) - Gunakan sarung tangan - Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol. - Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari dibagian bawah vena dan posisi jarum (abocath) mengarah ke atas - Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath). Bila saat penusukan darah keluar maka tarik keluar bagian dalam jarum sambil meneruskan tusukan ke dalam vena dengan cara medorong perlahan- lahan MEMASANG INFUS PADA PASIEN DEWASA 04 / 05/ 01 3/3 Prosedur - Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan / dikeluarkan, tahan bagian atas vena tekan dengan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. - Hubungkan dengan selang infus. - Buka klem pengatur tetesan infus agar cairan mengalir.

Unit Terkait - Lakukan fiksasi dengan plester, berikan betadin pada tempat tusukan jarum lalu tutup dengan kasa steril - Atur kecepatan tetesan sesuai dengan program medik. - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan. - Tulis tanggal dan waktu pemasangan infus serta jumlah tetesan infus pada botol infus. - Rapikan pasien dan bereskan alat. - Catat tindakan yang telah dilakukan pada catatan perkembangan pasien Ruang Perawatan PROSEDUR Pengertian Kebijakan 04 / 05/ 01 MENGHITUNG TETESAN INFUS 1/1 23 Juli 2006 Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien untuk mengatur jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh pasien. 1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit 2. Mencegah terjadinya kelebihan cairan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan

Prosedur 1. Persiapan alat : - Jam yang ada jarum detiknya. Unit terkait 2. Pelaksanaan : - Jelaskan tujuan menghitung tetesan infus. - Atur dan lihat posisi jarum infus, apakah tetesan infus lancar / tidak. - Hitung banyaknya / jumlah tetesan dalam satu menit, sesuai program medik dengan rumus : Volume total infus X faktor tetesan Total waktu infus dalam menit - Atur tetesan infus sesuai dengan jumlah tetesan / menit Ruang Perawatan PROSEDUR 04 / 05/ 01 23 Juli 2006 MEMASANG TRANSFUSI DARAH Pengertian Masukkan darah dari seseorang ( donor ) kepada orang lain ( 1/2 resipien ) ke dalam vena dengan jumlah tertentu menggunakan perangkat infus

Kebijakan 1. Meningkatkan volume darah sirkulasi ( setelah pembedahan, trauma atau perdarahan ) 2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan hemoglobin dalam darah pada pasien anemia berat. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : - Standar infus, Set transfusi dan larutan NaCl 0,9% - Produk darah yang benar sesuai program medis - Set transfusi, Pengalas dan Torniker - Kapas alkohol, Plester, Gunting dan Kasa steril - Betadin, Hyfafik dan Sarung tangan 2. Pelaksanaan : - Cuci tangan - Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk digunakan setelah transfusi darah - Gunakan selang tranfusi yang mempunyai filter MEMASANG TRANSFUSI DARAH 04 / 05/ 01 2/2

Unit terkait - Lakukan pemberian infus NaCl 0,9% (lihat Prosedur pemasangan infus terlebih dahulu) sebelum pemberian transfusi darah ( + 100 150 cc ) - Lakukan lebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa identifikasi kebenaran produk darah : periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasein, periksa kadaluwarsa dan periksa adanya bekuan. - Cara memasukkan darah : Lepaskan cairan NaCL 0,9 % Tusuk kantong darah Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk sehingga filter terisi sebagian Buka klem pengatur biarkan selang infus terisi darah Atur tetesan darah sesuai dengan program medik. - Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 15 menit selama 15 menit pertama dan 15 menit setelah 1 jam berikutnya - Setelah darah habis pasang NaCL 0,9 % kembali, untuk membersihkan / membilas darah dalam selang. - Catat jumlah dan komponen darah yang diberikan. Cuci tangan. Ruang Perawatan MEMBANTU PASIEN LATIHAN GERAKAN TUBUH AKTIF 04 / 05/ 01 1/1

PROSEDUR Pengertian Kebijakan Prosedur Unit terkait 23 Juli 2006 Memberikan bantuan latihan mobilisasi pada pasien dengan gerakan tubuh aktif yang dilakukan segera setelah pasien sadar dari pembiusan / anastesi Meningkatkan peredaran darah khususnya ke daerah tungkai dan aliran darah balik Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilkukan 2. Anjurkan pasien untuk berbaring dengan posisi semi fowler. 3. Bengkokkan lutut dan naikkan kaki, tahan selama beberapa detik, kemudian luruskan tungkai dan turunkan ke tempat tidur. 4. Lakukan gerakan ini 5 kali untuk satu tungkai, kemudian ulangi pada tungkai yang lainnya. 5. Gerakkan telapak kaki ke atas dan ke bawah secara bergantian selanjutnya putar telapak kaki hingga seolah olah membentuk lingkaran 6. Ulangi gerakan ini sebanyak 5 kali. 7. Siku dan bahu juga dilatih untuk Lakukan Range Off Motion ( ROM ) dengan cara memutar lengan dan bahu. Ruang Perawatan PROSEDUR MEMBERI MAKANAN MELALUI PIPA LAMBUNG ( NGT ) 04 / 05/ 01 23 Juli 2006 1/2

Pengertian Pemasangan pipa yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi menelan. Memenuhi kebutuhan pasien Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : Makanan cair yang hangat Spuit 20 Cc, Stetoscope dan Lap / serbet makan Air hangat dalam gelas 2. Pelaksanaan : Cuci tangan Beritahu pasien tentang prosedur yang akan dilakukan Periksa perut pasien kembung atau tidak Atur pasien dalam posisi semi fowler kepala dimiringkan Kontrol kembali posisi pipa dengan cara auskultasi dan aspirasi. Letakkan serbet dibawah pipa untuk melindungi pasien dari makanan yang tercecer Tutup sonde / klem dilepas sambil dijepit dengan jari sehingga udara tidak masuk melalui sonde. Pasang corong / spuit 20 cc di pangkal sonde sambil dijepit. MEMBERI MAKANAN MELALUI PIPA LAMBUNG ( NGT ) 04 / 05/ 01 2/2 Prosedur Masukkan cairan makanan atau obat secara perlahan - lahan melalui dinding corong sambil jepitan pada sonde di buka. Masukkan air putih untuk membilas, sesudahnya sonde ditutup / diklem kembali.

Cuci tangan Tulis pada catatan perawat mengenai prosedur yang telah dilakukan jenis dan jumlah cairan yang telah diberikan dan obat yang diberikan serta reaksi pasien Rapikan pasien dan lingkunganya Unit terkait Bersihkan alat dan kembalikan pada tempatnya Ruang Perawatan PROSEDUR MEMASANG PIPA LAMBUNG ( NGT ) 04 / 05/ 01 23 Juli 2006 ½

Pengertian Pemberian nutrisi atau makan yang diberikan melalui pipa lambung. Memenuhi kebutuhan pasien Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : Pipa penduga dalam tempatnya, corong Spuit 20 Cc, Pengalas, Bengkok, Plester dan gunting Air matang, stetoskop dan Klem Baskom berisi air ( Kalau tidak ada stetoskop ) Vaselin 2. Persiapan pasien : Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan Atur posisi pasien dengan posisi semi fowler 3. Pelaksanaan : Cuci tangan Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada Letakkan bengkok didekat pasien Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastrium sampai hidung kemudian dibengkokan ke telinga dan beri tanda pada batasnya PROSEDUR MEMASANG PIPA LAMBUNG ( NGT ) 04 / 05/ 01 23 Juli 2006 2/2

Prosedur Berikan vaselin atau pelicin pada ujung pipa dan Unit terkait klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melalui hidung secara perlahan lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya Tentukan apakah pipa tersebut benar benar sudah masuk ke lambung, dengan cara : Masukkan ujung selang yang diklem kedalam baskom yang berisi air ( klem dibuka ) dan perhatikan bila ada gelembung, pipa masuk ke paru dan jika tidak ada gelembung pipa tersebut masuk kelambung setelah itu diklem atau dilipat kembali. Masukkan udara dengan spuit kedalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Apabila dilambung terdengar bunyi bising usus berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu keluarkan udara yang ada didalam sebanyak jumlah yang dimasukkan. Cuci tangan Ruang Perawatan MEMBERIKAN OBAT ORAL 04 / 05/ 01 1/2

PROSEDUR Pengertian Kebijakan Prosedur 28 Juli 2006 Suatu cara memberikan obat kepada pasien melalui mulut. 1. Agar obat dapat diserap oleh jaringan tubuh dengan cepat. 2. Agar jumlah obat yang diberikan tepat dosis. 3. Agar obat yang diberikan dapat diketahui reaksinya dengan cepat. 4. Agar pemberian obat dengan 5 benar. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Beritahu pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan. 2. Cuci tangan. 3. Siapkan alat: - Obat oral pasien - Buku daftar obat oral pasien. - Tempat / mangkok obat pasien. 4. Cuci tangan. 5. Cek obat kembali sebelum diberikan pada pasien sesuai dengan prinsip 5 benar : - Benar nama pasien - Benar nama obat - Benar dosis obat - Benar waktu pemberian - Benar cara pemberian MEMBERIKAN OBAT ORAL 04 / 05/ 01 2/2

Prosedur Unit Terkait 6. Bawa buku daftar obat oral pasien dan persiapan obat oral yang telah disusun dimangkok obat ke kamar pasien. 7. Panggil nama pasien sesuai dengan nama yang ada dibuku daftar obat oral pasien. 8. Bila terdapat bermacam-macam obat oral sirup maka pemberiannya tidak boleh dicampur menjadi satu, harus diberikan satu persatu secara terpisah. 9. Tunggu sampai obat selesai diminum oleh pasien. 10. Beri tanda / conteng buku daftar obat pasien sebagai tanda obat telah diberikan pada pasien. 11. Observasi kembali reaksi pasien. 12. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dan reaksi yang timbul pada pasien pada catatan keperawatan. 1. Medik 2. Ruang Perawatan PROSEDUR MEMBERIKAN OBAT TETES HIDUNG 04 / 05/ 01 23 Juli 2006 1/1

Pengertian Kebijakan Prosedur Memberikan obat kedalam rongga hidung dengan cara meneteskan atau menyemprotkan kedalam hidung 1. Untuk mengurangi rasa sakit 2. Sebagai pengobatan 3. Untuk mengurangi pembengkakan pada selaput lendir hidung Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Perawat Cuci tangan 2. Pasien diberi sikap berbaring tengadah dengan kepala lebih rendah dari bahu, misalnya: Bahu diganjal bantal Dorsal recumbent Kepala tergantung dipinggir tempat tidur dan disokong oleh satu tangan perawat 3. Isi pipet dengan obat yang sudah ditentukan 4. Tetesi obat kedalam lubang hidung sesuai dosis yang ditentukan 5. Anjurkan pasien untuk tengadah atau berbaring 5 10 menit, supaya obat tidak mengalir keluar 6. Bersihkan tetesan obat dengan kapas atau tissu. 7. Rapikan dan kembalikan alat - alat pada tempatnya 8. Cuci tangan Unit Terkait Ruang Perawatan PROSEDUR 04 / 05/ 01 23 Juli 2006 MEMBERI OBAT TETES MATA 1/1

Pengertian Kebijakan Prosedur Unit Terkait Memberikan obat kedalam mata dengan menggunakan obat tetes mata 1. Mata menjadi bersih 2. Mengurangi rasa sakit Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Cuci tangan 2. Baringkan pasien dengan kepala ditengadakan 3. Buka kelopak mata bagian atas dengan telunjuk jari bagian kiri 4. Teteskan obat mata pada mata 5. Bersihkan air mata yang keluar dengan kapas / tissu 6. Bereskan alat alat dan kembalikan pada tempatnya 7. Rapihkan 8. Cuci tangan Ruang Perawatan PROSEDUR Pengertian MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA 1/1 23 Juli 2006 Memberikan obat kedalam rongga telinga bagian luar dengan menggunakan obat tetes 1. Untuk membasmi micro organisme 2. Untuk mengurangi rasa sakit

Kebijakan Prosedur Unit Terkait 3. Untuk membuat kotoran telinga menjadi lunak Meningkatkan mutu pelyananan keperawatan 1. Cuci tangan 2. Bantu pasien dalam posisi tidur miring, telinga yang sakit mengara keatas 3. Letakan handuk dibawah bahu pasien 4. Bersihkan liang telinga dengan kapas lidi 5. Isi pipet dengan obat yang sudah disediakan 6. Tarik daun telinga pasien dan diangkat keatas dengan hati-hati 7. Tetesi obat melalui sisi atau liang telinga sesuai dosis yang ditentukan 8. Bersihkan bekas cairan obat dengan kapas bulat 9. Rapikan pasien dan lingkungannya 10. Bersihkan atau bereskan alat dan kembalikan pada tempatnya 11. Perawat Cuci tangan 12. Catat pada catatan keperawatan tentang hal-hal yang telah dilakukan Ruang Perawatan PROSEDUR Pengertian Kebijakan 23 Juli 2006 MELAKUKAN IRIGASI MATA 1/2 Lakukan irigasi mata dengan cairan yang terus menerus mengalir menggunakan semprot atau pipet 1. Membersihkan mata 2. Mata bebas dari radang Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan

Indikasi : 1. Trauma pada mata 2. Kemasukan benda asing 3. Infeksi akut pada mata 4. Trauma pada mata / asam kuat/ gasal kuat Prosedur Persiapan alat : 1. Mangkuk steril dan cairan yang diperlukan atas intruksi dokter ( NaCl 0,9% Aquades ) 2. Pipet steril / Spuit Steril tanpa jarum 3. Tromol berisi kassa 4. Bengkok 5. Handuk 6. Kapas Bulat MELAKUKAN IRIGASI MATA 2/2 Pelaksanaan : 1. Cuci tangan 2. Hangatkan cairan 3. Atur posisi tidur pasien 4. Letakan Bengkok dibawah mata 5. Bersihkan kelopak mata dengan kapas 6. Isi pipet / spuit dengan cairan irigasi yang steril 7. Buka kelopak mata 8. Alirkan cairan irigasi dengan tekanan rendah dari arah dalam keluar dengan jarak 2 cm 9. Rapikan pasien dengan lingkungannya

Unit Terkait 10. Bersikan alat dan kembalikan pada tempatnya 11. Cuci tangan 12. Catat hasil tindakan kedalam catatan keperawatan 1. Poli Mata 2. U G D 3. Ruang Perawatan PROSEDUR Pengertian Kebijakan 23 Juli 2006 MELAKUKAN IRIGASI TELINGA 1/2 Lakukan irigasi telinga bagian luar dengan cairan yang disemprotkan kedalam dan dialirkan keluar Untuk membersikan telinga dari benda asing Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan

Prosedur Persiapan alat : 1. Cairan yang diperlukan ( H 2 0 2 ) 2. Spuit 10 Cc Steril tanpa jarum 3. Karet alas 4. Handuk 5. Kapas bulat 6. Lidi kapas steril 7. Korentang steril 8. Bengkok 9. Pipet MELAKUKAN IRIGASI TELINGA 2/2 Pelaksanaan : 1. Cuci tangan 2. Bantu pasien dalam posisi tidur miring atau duduk tegak dengan kepala dimiringkan, sehingga telinga yang dirawat berada dibagian atas 3. Letakan perlak dan kain alas kemudian handuk disekitar bahu 4. Isi Bengkok di bawah telinga

5. Isi spuit dengan obat yang telah disediakan 6. Menyemprotkan cairan - Daun telinga ditarik kebelakang agar liang telinga luar lurus - Semprotkan cairan secara perlahan lahan 7. Observasi warna dan cairan yang keluar 8. Berikan posisi tidur miring kebagian telinga yang diirigasi untuk memudahkan cairan keluar 9. Telinga ditutup dengan kasa steril 10. Bersihkan alat alat kembalikan ke tempat semula 11. Cuci tangan Unit Terkait 1. Poli THT 2. U G D 3. Ruang Perawatan PROSEDUR MENYIAPKAN INJEKSI DARI FLAKON / VIAL 23 Juli 2006 1/2

Pengertian Kebijakan Prosedur Memasukan obat ke dalam spuit dari vial / flakon 1. Agar obat yang diberikan tepat dosisnya 2. Agar obat yang diberikan tercampur / terlarut Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Cuci tangan 2. Cocokkan nama obat, dosis, cara pemberian sesuai dengan pemberian medick bila obat dari vital bukan tutup 3. Basai kapas dengan alkohol 70% desinfektan tutup karet. 4. Hisap udara dalam spuit sebanyak cairan yang akan dihisap: 5. Buka tutup jarum dan tusukan ujung jarum ketengah karet penutup. 6. Masukan udara kedalam vial 7. Balikan vial dengan ibu jari dan jari tengah tangan kiri, pegang spuit (ujung barrel dan piunger) dengan tangan kanan 8. Masukan cairan kedalam spuit sambil membawa ujung jarum dibawah permukaan cairan 9. Setelah semua obat masuk dalam spuit cabut jarum dari tusukan tertutup karet

Prosedur Unit Terkait MENYIAPKAN INJEKSI DARI FLAKON / VIAL 2/2 10. Keluarkan udara / gelembung yang ada dalam spuit dengan cara ketuk ketuk : - Tutup jarum kembali - Alat-alat dijaga agar tetap steril 11. Bila obat daro floacon / ampul 12. Ketuk perlahan lahan pada ujung jari pada ujung ampul 13. Letakan kassa / kapas alkohol pada ujung ampul 14. Patahkan leher ampul dengan arah menjauh dari tangan 15. Masukan jarum ke dalam ampul jangan sampai menyentuh sisih ruang ampul atau daerah patahan 16. Hisap obat ke dalam spuit 17. Jagalah ujung jarum berada dibawah permukaan cairan 18. Semprotkan udara yang terhisap, jangan dimasukkan ke dalam ampul 19. Tutup jarum kembali 20. Jaga kesterilan alat 21. Cuci tangan Ruang Perawatan

Pengertian Kebijakan Prosedur PROSEDUR 23 Juli 2006 MELAKUKAN SKIN TEST 1/2 Masukkan obat di bawah kulit dengan lokasi dibagian depan lengan bawah sepertiga dari lekukan siku pada kulit yang sehat, jauh dari pembuluh darah Untuk mengetahui reaksi obat / Anti Biotik Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Pesiapan Alat Spuit 1 cc dan jarum steril Kapas alkohol 70 % Obat-obatan injeksi Bengkok Aquadest / Nacl 0,9 % 2. Persiapan Pasien Beritahu pasien tentang tindakan yang dilakukan 3. Pelaksanaan Cuci tangan Siapkan dosis obat Gulung lengan baju pasien Tentukan lokasi Hapus hama lokasi tusukan Tusukkan jarum injeksi dengan sudut 15 30 derajat dengan permukaan jarum menghadap keatas

MELAKUKAN SKIN TEST 2/2 Masukkan obat perlahan-lahan, sampai permukaan kulit menjadi kembung ( seperti kulit jeruk ) Cabut jarum, lingkari daerah suntikan dengan pena / spidol Nilai reaksi obat setelah 15 menit dari waktu penyuntikan Bereskan alat-alat Cuci tangan Observasi reaksi obat Unit Terkait Hasil positif bila terdapat tanda kemerahan / gatal pada daerah suntikan Ruang perawatan

PROSEDUR Pengertian 28 Juli 2006 MEMBERI SUNTIKAN INSULIN 1/2 Suatu kegiatan memasukkan obat insulin kedalam jaringan tubuh melalui suntikan subcutan. Mengendalikan kadar gula didalam tubuh. Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Pesiapan Alat : Bak injeksi berisi spuit insulin dengan jarum steril Kapas alkohol dalam tempatnya Bengkok Obat insulin 2. Persiapan Pasien : Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan. 3. Pelaksanaan : Lipat lengan baju pasien Densifeksi karet penutup obat insulin Isi spuit dengan insulin sesuai dosis yang telah ditentukan Keluarkan udara dari dalam spuit Desinfeksi daerah yang akan disuntik Suntik secara subcutan

Prosedur MEMBERI SUNTIKAN INSULIN 2/2 4. Hal hal yang perlu diperhatikan : Dosis waktu pemberian obat harus tepat dan dicatat Perhatikan hasil laboratorium Observasi kulit pasien dengan atau tidak pasca pemberian insulin Perhatikan perubahan status mental pasien Unit terkait Observasi perubahan umum keadaan pasien Ruang perawatan

PROSEDUR MEMBERI SUNTIKAN INTRA MUSKULAR 04 /05 / 01 1/3 Pengertian Pemberian obat dengan memasukkan obat kedalam jaringan otot dengan lokasi : 1. Pada otot bokong ( Musculus gluteus maximus ) kanan / kiri yang tepat pada sepertiga bagian dari spina Iliaka Anterior Superior ( SIAS ) ke tulang ekor ( Os cogxygis ) 2. Pada otot paha bagian luar ( Musculcus quadriceps femoralis ) 3. Pada otot pangkal lengan ( Musculus deltiodeus ) Mempercepat absobsi obat Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Pesiapan Alat : Spuit 3 cc / 5 cc dan jarum steril Kapas alkohol 70 % Obat yang akan diinjeksikan Bengkok 2. Persiapan Pasien : Identifikasi pasien Kaji riwayat alergi Beritahu pasien tentang tindakan yang dilakukan Siapkan lingkungan

MEMBERI SUNTIKAN INTRAMUSKULAR 2/3 3. Pelaksanaan : Cuci tangan Ambil obat dan masukkan kedalam spuit sesuai dengan dosis, kemudian masukkan dalam bak injeksi. Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan (lihat lokasi penyuntikan) Desinfeksi dengan kapas alkohol Lakukan penyuntikan : Pada daerah paha ( vastus lateralis ) dengan cara meminta pasien untuk berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi. Pada ventrogluteal dengan cara meminta pasien miring, telungkup atau telentang dengan lutut dan panggul pada sisi yang akan disuntik dalam keadaan fleksi. Pada dorsogluteal dengan meminta pasien untuk telungkup dengan lutut diputar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan diletakkan didepan tungkai bawah. Pada deltoid ( lengan atas ) dengan meminta pasien untuk duduk atau berbaring mendatar dengan lengan atas fleksi Lakukan penusukkan dengan jarum dalam posisi tegak lurus

Unit terkait MEMBERI SUNTIKAN INTRAMUSKULAR 3/3 Setelah jarum masuk, lakukan aspirasi spuit bila tidak ada darah semprotkan obat secara perlahan hingga habis. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik spuit dan tekan daerah penyuntikan dengan kapas alkohol, kemudian spuit yang telah digunakan diletakkan dibengkok Cuci tangan Catat prosedur dan reaksi pasien Ruang Perawatan

PROSEDUR MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN INTRAKUTAN 1/2 Pengertian Masukkan obat ke dalam jaringan kulit dengan lokasi: 1. Di Lengan Bawah Bagian depan lengan bawah sepertiga dari lekukan siku pada kulit yang sehat, jauh dari pembuluh darah (untuk Mantoux) 2. Di Lengan Atas Tiga (3) jari dibawah sendi bahu ditengah-tengah daerah muskulus deltoideus (untuk BCG) 1. Mendapat reaksi setempat 2. Mendapatkan / menambah kekebalan tubuh Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan Alat : Jarum Steril, dan spuit steril Kapas Alkohol 70 % Alat tulis ( Buku suntikan ) Obat yang akan diinjeksi dan Bengkok 2. Persiapan Pasien : Identifikasi pasien Kaji riwayat alergi Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan Siapkan lingkungan Observasi reaksi pasien

MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN INTRAKUTAN 2/2 3. Prosedur Pelaksanaan Cuci tangan Siapkan dosis obat Tentukan lokasi tusukan Hapus hama lokasi tusukan Tusuk jarum injeksi dengan sudut 50-150 Masukkan obat perlahan-lahan Cabut jarum Tidak dilakukan pengurutan Bereskan alat-alat Unit Terkait Cuci tangan Ruang Keperawatan

PROSEDUR MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN SUBKUTAN 1/2 Pengertian Masukkan obat dibawah kulit dengan lokasi : Kebijakan Prosedur 1. Pada lengan atas sebelah luar sepertiga bagian dari bahu 2. Pada paha sebelah luar, sepertiga bagian dari sendi panggul 3. Pada daerah dada 4. Pada daerah perut sekitar pusat Untuk mendapatkan reaksi setempat Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Pesiapan Alat : Spuit 1 cc, dan jarum steril Kapas alkohol 70 % Obat-obatan injeksi Piala ginjal 2. Persiapan Pasien : Identifikasi pasien Kaji riwayat alergi Beritahu pasien tentang tindakan yang dilakukan Siapkan lingkungan

MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN SUBKUTAN 2/2 3. Pelaksanaan : Cuci tangan Siapkan dosis obat Tentukan lokasi Hapus hama lokasi tusukan Tusukkan jarum injeksi dengan sudut 45 0 Lakukan aspirasi Masukkan obat perlahan-lahan Cabut jarum Lakukan pengurutan didaerah injeksi Untuk obat-obat tertentu, tidak dilakukan pengurutan Bereskan alat-alat Cuci tangan Unit Terkait Observasi reaksi pasien Ruang Perawatan

PROSEDUR MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN INTRAVENA 1/2 Pengertian Masukkan obat ke dalam pembuluh darah ( Vena ) Kebijakan Prosedur dengan lokasi : 1. Pada lengan (Vena Mediana Cubiti / Vena cephalica) 2. Pada tungkai ( Vena Sephanous ) 3. Pada Leher ( Vena Jugularis ) untuk anak-anak 4. Pada Kepala ( Vena Frontalis, Tempralis ) untuk anak-anak Untuk mempercepat reaksi obat karena obat langsung masuk ke dalam peredaran darah Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Pesiapan Alat : Spuit 3 cc / 5 cc dan jarum steril Kapas alkohol 70 % Obat-obatan injeksi Piala ginjal Pembendung / stuing 2. Persiapan Pasien : Identifikasi pasien Kaji riwayat alergi Beritahu pasien tentang tindakan yang dilakukan Siapkan lingkungan MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN INTRAVENA 2/2

3. Pelaksanaan : Cuci tangan Siapkan dosis obat Tentukan lokasi Hapus hama lokasi tusukan Tusukkan jarum injeksi dengan sudut 150-300 Lakukan aspirasi Masukkan obat perlahan-lahan Cabut jarum Tekan bekas tempat tusukan jarum dengan kapas alkohol kalau perlu diplester Bereskan alat-alat Cuci tangan Unit Terkait Observasi reaksi obat Ruang perawatan MEMBERIKAN BULI BULI PANAS 1/1

PROSEDUR Pengertian Suatu tindakan memberikan kompres panas dengan menggunakan buli buli untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman. 1. Memperbaiki sirkulasi 2. Menghilangkan edema 3. Mengurangi rasa nyeri Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : Kantong air panas Kom berisih air panas Sarung kantong air panas 2. Pelaksanaan : Isi kantong air panas 1/3 bagian Keluarkan udara dari kantong air panas Periksa apakah kantong air panas bocor Pasang sarung kantong air panas Berikan kantong air panas di perut / di kaki Tidak langsung di atas kulit Ganti bila air panas sudah dingin Perhatikan kulit jangan sampai terbakar Unit terkait Bereskan Kantong air panas dikosongkan Digantung terbalik ( Bagian atas berada dibawah ) Simpan pada tempatnya Ruang Perawatan

PROSEDUR Pengertian MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA Memberikan obat obatan tertentu melalui Vagina Pengobatan infeksi lokal Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : Obat supositorium dalam tempatnya 1/2 Sarung tangan, Kain Kassa dan Kertas tisu Vaselin / pelicin / pelumas Bengkok 2. Persiapan pasien : Jelasakan prosedur yang akan dilakukan Pasien mengambil posisi tidur miring 3. Pelaksanaan : Cuci tangan Gunakan sarung tangan Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kassa Olesi ujung obat supositorium dengan pelicin Minta pasien untuk mengambil posisi tidur miring (Sims) Lalu regangkan bokong dengan tangan kiri. Kemudian masukkan supositoria dengan perlahan

Unit terkait MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA 2/2 melalui anus, sfingter interna dan mengenai dinding rektal kurang lebih 10 cm pada orang dewasa, dan kurang lebih 5 cm untuk anak / bayi Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang / miring selama kurang lebih 15 menit Kemudian lepaskan sarung tangan dan letakkan di bengkok Cuci tangan Catat prosedur dan respons pasien Ruang Perawatan

PROSEDUR Pengertian MENGGUNAKAN PISPOT UNTUK DEFEKASI 1/2 Tindakan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan eliminasi alvi secara mandiri di kamar kecil dilakukan dengan menggunakan pispot ( penampung ) Memenuhi kebutuhan eliminasi Alvi Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : Alas / perlak Pispot Air bersih Tisu Sarung tangan 2. Pelaksanaan : Cuci tangan Gunakan sarung tangan Pasang pengalas dibawah glutea Tempatkan pispot diatas pengalas tepat dibawah glueta dengan posisi bagian lubang pispot tepat dibawah anus. Pada saat meletakkan pispot anjurkan pasien untuk mengangkat daerah glueta ( bila pasien mampu ) untuk memudahkan meletakkan pispot. MENGGUNAKAN PISPOT UNTUK DEFEKASI 2/2

Prosedur Setelah posisi pispot tepat dibawah glueta tanyakan pada pasien tentang kenyamanan posisi tersebut. Jaga privasi pasien selama prosedur. Anjurkan pasien untuk defekasi : pada tempatnya / pispot yang telah terpasang Setelah selesai siram daerah anus dan sekitarnya dengan air sampai bersih dengan bantuan tangan yang bersarung tangan, kemudian keringkan dengan tisu. Cuci tangan Unit Terkait Catat tanggal defekasi : karakteristik feses seperti jumlah, konsistensi, warna, bau dan respons pasien selama prosedur. Ruang Perawatan

PROSEDUR Pengertian Kebijakan Prosedur MEMBERIKAN OBAT MELALUI REKTUM 1/1 Memberikan obat obatan tertentu melalui rectum atau anus 1. Mengurangi rasa sakit 2. Meningkatkan defekasi 3. Menurunkan panas Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Cuci tangan 2. Kosongkan kandung kemih dengan cara : Anjurkan pasien kekamar mandi bila mampu untuk berkemih Bila tidak mampu maka dipasang catater sementara 3. Bebaskan pakaian bagian bawah 4. Letakan Bengkok di bawah anus 5. Pakai sarung tangan 6. Masukan obat ke dalam rectum sambil menyuruh pasien mengambil nafas panjang selama 20 menit pasien istirahat berbaring 7. Lepaskan sarung tangan dan letakan pada Bengkok 8. Bersihkan alat alat kembalikan pada tempatnya 9. Cuci tangan Unit Terkait Rawat Inap MEMBERIKAN OBAT SUBLINGUAL 1/1

PROSEDUR Pengertian Kebijakan Prosedur Memberikan obat oral pada pasien yang diletakkan di bawah lidah Untuk menghilangkan rasa nyeri dada Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan 1. Cuci tangan 2. Berikan obat kepada pasien 3. Beritahu pasien agar meletakkan obat pada bagian bawah lidah hingga terlarut seluruhnya. 4. Anjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum atau berbicara sebelum obat terlarut seluruhnya. Unit Terkait Ruang Perawatan PROSEDUR MEMBERIKAN POSISI TRENDELENBURG 1/1

Pengertian Posisi berbaring dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki Untuk melancarkan peredaran darah Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan dan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : Cuci tangan Sediakan alat berupa 2 balok tempat tidur. Bertihau pasien prosedur yang akan dilakukan 2. Pelaksanaan : Cuci tangan Angkat bagian kaki tempat tidur, perawat lain memberi balok dibagian kaki tempat tidur. Beri posisi yang enak Cuci tangan Unit Terkait Ruang Perawatan PROSEDUR MEMBERIKAN POSISI ANTI TRENDELENBURG 1/1

Pengertian Posisi berbaring dengan bagian kepala lebih tinggi dari kaki Untuk memberikan rasa nyaman pada pasien Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Prosedur 1. Persiapan alat : Sediakan 2 bantal. 2. Pelaksananaan : Cuci tangan Angkat tempat tidur bagian kepala lalu letakkan 2 Bantal di bagian kepala pasien. Tanya pasien apakah sudah merasa nyaman atau belum Cuci tangan Unit Terkait Ruang Perawatan PROSEDUR Pengertian MEMBERIKAN POSISI DORSAL RECUMBENT 1/1 Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi diatas tempat tidur ( menekuk lutut ) 1. Perawatan daerah Genetatalia