KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG BERDAYA SAING TINGGI

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARAA PERINGATAN HARI ULANG KE- 70 KEMERDEKAAN RI 17 Agustus 2015

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kinerja

TANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar yang dideklarasikan dalam WSIS untuk mewujudkan masyarakat informasi antara lain diperlukannya peran pemerintah

RENCANA STRATEGIS DITJEN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunika

Laporan Kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA VISI, MISI, DAN SASARAN STRATEGIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI RI TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA T E N T A N G

KEBIJAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM (KPU/USO) ICT DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Gugatan terhadap Peraturan Menteri Komunikasi dan informasi No: 01 PER/M.KOMINFO/01/2009 tentang SMS/MMS Premium

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPERLUAN LAYANAN PITA LEBAR NIRKABEL (BWA) DENGAN METODE RIA (REGULATORY IMPACT ANALYSIS)

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011

Strategi dan Kebijakan Pembangunan di Bidang Komunikasi dan Informatika Selasa, 19 Juni 2007

Kebijakan dan Rencana ke Depan Indonesia ICT Whitepaper

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2012

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian

5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

Keputusan Menteri tentang penyelenggaraan NAP (Netwok Access Point) dan ISP (Internet Service Provider) Oleh: Yudha Febi Irawan

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2011 MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Sekretaris Jenderal Basuki Yusuf Iskandar Kepala Biro Perencanaan Hedi M Idris

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan

Kondisi ICT di Indonesia saat ini Indonesia ICT Whitepaper

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Asas dan Tujuan. dengan tujuan untuk: Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hokum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2012

DAFTAR PM KOMINFO TERKAIT PERIZINAN DAN INVESTASI

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

DRAFT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR :.. TAHUN.. TENTANG PENGAMANAN PEMANFAATAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI BERBASIS PROTOKOL INTERNET

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DAN PROGRAM KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA TAHUN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menuju Sumsel Sejahtera Melalui Pengembangan Telematika & Media

MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG SINERGIS ANTARA PUSAT DAN DAERAH MELALUI NSPK PENYELENGGARAAN URUSAN

MASUKAN PUSAT KEBIJAKAN INDUSTRI DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI ITB ATAS RPM LELANG 2100 MHZ DAN 2300 MHZ

PERANAN BIROKRASI DIGITAL DALAM AKTIVITAS EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep

JUDUL. Tugas UAS Regulasi Telekomunikasi. (Dosen : Bpk Iwan Krisnadi) Nama : Aun Abdul Wadud NIM : HP :

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI dan INFORMATIKA. Penagihan. Pemungutan. PNBP.

LKj Kemkominfo Tahun 2016 menyajikan hasil pengukuran sasaran kinerja yang dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama periode Tahun 2016

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2011

Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor: 166, Tambahan Le

PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

RINGKASAN DRAFT RENSTRA Kementerian Komunikasi dan Informatika

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan Televisi Siaran Analog pada pita Ultra High Frequency dan sesuai

PERSYARATAN JABATAN (KHUSUS PENGUMUMAN PERPANJANGAN) PER TANGGAL 25 OKTOBER 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEBIJAKAN & STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG KOMINFO TAHUN

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2012 UNIT YANG MENGUASAI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Policy Brief Analisis dan Evaluasi Hukum Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indo

Implementasi Go Digital Indonesia

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA INDUK PENELITIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN

1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN 2015-2019 DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Eko Kurniawan 55415120005 Jurnal Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas dan UAS Mata Kuliah Hukum dan Regulasi ICT Dosen : Dr. Ir. Iwan Krisnadi MBA PROGRAM STUDI MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI MAGISTER TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA 2017

KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN 2015-2019 DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Abstrak : Eko Kurniawan Jurusan Magister Elektro Universitas Mercu Buana 55415120015 @mercubuana.ac.id Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA Jurnal ini membahas kebijakan dan regulasi bidang telekomunikasi sebagai masukan dalam rangka penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019 dalam bidang telekomunikasi dan informatika. Jurnal memfokuskan pada subjek regulasi dan infrastruktur telekomunikasi nasioal, jurnal ini menggunakan studi literature dari berbagai sumber seperti undang-undang terkait dari buku dan website, hasil penulisan jurnal berupa sasaran jangka panjang sebagai program dan kegiatan yang memuat target atau sasaran setiap tahun. Kata Kunci : Kebijakan, Regulasi, Perencanaan strategi BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis (Renstra) kementerian komunikasi dan informatika tahun 2015-2019 disusun dengan berpedoman pada rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 dan rencanan pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, yang merupakan penjabaran visi, misi dan agenda (Nawacita) presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan M. Jusuf Kalla. Renstra kementerian komunikasi dan informatika tahun 2015-2019 adalah pedoman untuk arah pembangunan di bidang komunikasi dan informatika. Pertumbuhan teknologi dan komunikasi yang begitu pesat membawa banyak perubahan di semua bidang tak terkecuali di bidang telekomunikasi, yang dimana saat ini mengharuskan agar informasi di sampaikan serba cepat, tanpa mengenal batas dan jarak dan waktu. Telekomunikasi memiliki peran penting dan strategis dalam kehidupan terutama untuk menunjang dan mendorong kegiatan perekonomian, memantapkan pertahanan dan keamanan, memperlancar pemerintahan, mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan hubungan antar bangsa. Pembangunan bidang komunikasi dan informatika lima tahun ke depan di prioritaskan pada upaya mendukung pencapaian kedaulatan pangan, kecukupan energi, pengelolaan sumber daya maritim dan kelautan pembangunan infrastruktur, percepatan pembangunan daerah perbatasan, dan peningkatan sektor pariwisata dan industri, berlandaskan keunggulan sumber daya manusia dan kemampuan teknologi. Sebagai leading sektor di bidang komunikasi dan informatika, kementerian komunikasi dan informatika dalam renstra tahun 2015-2019 akan berfokus membangun sistem telekomunikasi, tata

kelola internet, dan digitalisasi siaran televisi. BAB II PEMBAHASAN Hasil Program Kementerian Komunikasi dan Informatika : A. Kebijakan dan regulasi Kebijakan dan regulasi merupakan capaian strategis Informatika sebagai payung hukum pelaksanaan pos, komunikasi dan informatika. Dalam kurun waktu tahun 2010 2014, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menerbitkan kebijakan dan regulasi sebagai berikut : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos; 3. Kebijakan penataan pita frekuensi 2.1 GHz; 4. Kebijakan netral teknologi BWA 2.3 GHz; 5. Kebijakan penetapan besaran dan penggunaan BHP Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio (BHP IPFSR atau BHP Pita); 6. Kebijakan tentang acuan teknis standar perangkat pos dan informatika serta pelayanan sertifikasi perangkat pos dan informatika untuk semua perangkat yang beredar di wilayah Republik Indonesia. B. Pembangunan Infrastruktur dan Aksesibilitas. Dalam kurun waktu tahun 2010 2014 capaian terkait pembangunan infrastruktur dan aksesibilitas adalah: 1. Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) / Universal Service Obligation (USO) Program ini bertujuan untuk pemerataan pembangunan infrastruktur dan aksesibilitas di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka mengurangi kesenjangan digital (digital divide) khususnya di daerah tertinggal, terpencil, terluar, perbatasan dan daerah yang secara ekonomi belum berkembang. 2. Public Service Obligation (PSO) bidang pos untuk 2322 KPC LPU Merupakan penyediaan jasa pos sesuai yang dilakukan untuk kantor pos cabang layanan pos universal (KPC LPU). KPC LPU yang melaksanakan PSO bidang pos selama periode 2010 2014 rata-rata per tahun sebanyak 2.322 KPC LPU 3. Penomoran kode pos di 11 wilayah perbatasan dan pulau terdepan Dalam rangka menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan pemberian kode pos melalui pembangunan tugu berkode pos. Sampai dengan tahun 2014 sudah dibangun tugu berkode pos di 11 wilayah perbatasan dan pulau terdepan Indonesia 4. NIX di 19 ibukota provinsi dan IIX di 3 ibukota provinsi. Program ini merupakan bentuk perwujudan tersedianya akses internet yang cepat, berkualitas, sehat, aman dan murah untuk akses lokal maupun internasional. Tujuan Nusantara Internet Exchange (NIX) dan International Internet Exchange (IIX) adalah agar para penyelenggara telekomunikasi dapat

meningkatkan kualitas layanannya karena berkurangnya latency, meningkatkan kecepatan dan quality of service (QOS) dan berdampak pada pengurangan biaya operasional ISP/NAP. NIX dan IIX juga merupakan sarana filter konten, pengamanan jaringan, serta menjadi pendorong pertumbuhan konten melalui penyediaan sarana dan infrastruktur web cache dan colocation untuk penyelenggara telekomunikasi serta penyelenggara sistem transaksi elektronik. Sampai dengan tahun 2014, NIX telah dibangun di 33 ibukota provinsi (19 yang beroperasi), sedangkan IIX telah dibangun di 4 ibukota provinsi (3 yang beroperasi); 5. Palapa Ring di 362 Kab/ Kota Jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring yang merupakan infrastruktur akses tetap pitalebar telah dibangun oleh PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom) di 362 kabupaten/kota; C. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Government Service Bus di 37 instansi Pemerintah Sampai dengan tahun 2014, Informatika telah menyediakan layanan Government Service Bus- (GSB-MANTRA) untuk 37 instansi pemerintah 2. Pilot project e-learning untuk 300 SD dan 200 SMP DIY Sebagai upaya peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, Informatika telah membangun pilot project e-learning untuk 300 SD dan 200 SMP di provinsi DI Yogyakarta 3. Perlindungan masyarakat melalui PP No. 82 Tahun 2012 Perlindungan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi elektronik dilakukan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, dimana yang menjadi domain kewenangan Informatika terbatas dari sisi teknologi informasi yang diatur pada pasal 3 PP 82/2012 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik 4. Indeks PeGI Nasional telah mencapai 2,8 Perlindungan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi elektronik dilakukan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, dimana yang menjadi domain kewenangan Informatika terbatas dari sisi teknologi informasi yang diatur pada pasal 3 PP 82/2012 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik 5. Aplikasi e-business untuk 300 UKM Untuk meningkatkan peran usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perdagangan sebagai tulang punggung perekonomian bangsa, Informatika telah memfasilitasi bantuan penyediaan infrastruktur maupun pembangunan softskill, dengan meningkatkan penggunaan aplikasi e-business untuk UKM melalui pemanfaatan web log dan blog sebagai sebuah alternatif marketing channel dalam mempromosikan produk atau usaha yang dimiliki oleh para pelaku UKM. Sampai dengan tahun 2014, jumlah UKM yang telah menerapkan aplikasi e-

business sebanyak 300 UKM di seluruh Indonesia 6. Trust+Positif telah memblokir 811.050 situs berkonten negatif Informatika telah melakukan pengembangan sistem Trust+Positif untuk menyaring konten internet yang dapat digunakan masyarakat menuju internet sehat dan aman, yang dalam tahap ini menjadi acuan bagi pelayanan internet service provider (ISP). Sampai dengan tahun 2014 telah dilakukan pemblokiran terhadap 811.050 situs dengan konten negatif 7. Pemberdayaan 6.000 Relawan TIK Informatika telah memberdayakan relawan TIK sebanyak 6.000 orang yang berasal dari seluruh elemen masyarakat yang ingin melakukan transformasi pemahaman TIK yang sehat untuk menuntaskan kesenjangan digital 8. Pemeringkatan keamanan informasi di 84 instansi pemerintah Pemeringkatan keamanan informasi merupakan tindak lanjut dari penerapan indeks keamanan informasi. Pemeringkatan itu merupakan tahap awal kajian penerapan tata kelola keamanan informasi di Kementerian/Lembaga. Sampai dengan tahun 2014 telah dilaksanakan pemeringkatan keamanan informasi di 84 instansi pemerintah 9. Pembentukan kelompok kerja Id-SIRTII/CC Pembentukan kelompok kerja Id- SIRTII/CC (Indonesia Security Incident Response Team of Internet Infrastructure/Coordination Center) untuk pencegahan, pemantauan, pendeteksian, dan peringatan dini terhadap ancaman dan gangguan jaringan telekomunikasi serta penanganan insiden pada infrastruktur kritis. Pada tahun 2014 total data serangan yang tercatat oleh sistem pemantauan mencapai 48,4 juta serangan, dengan insiden website yang tercatat sebanyak 12.088 insiden dan target terbanyak adalah domain.go.id sejumlah 3.288 insiden. Sasaran jangka panjang yakni : 1. Penguatan regulasi yang mendukung konvergensi, kompetisi sehat dalam lingkungan operator seluler, dan memperhatikan kualitas layanan 2. Peningkatan telekomunikasi nasional, terutama melalui peningkatan pertumbuhan seluler, pengembangan dan mengoptimalkan jaringan dan sarana telekomunikasi utamanya di pedesaan maupun daerah yang belum terjangkau telekomunikasi melalui palapa ring 3. Pengembangan pasar telekomunikasi khususnya untuk broadband dan internet, dan pengembangan produk layanan inovatif menuju era konvergensi di landaskan penetapan regulasi konvergensi telekomunikasi DAFTAR PUSTAKA D Ranah. 2013. Pengenalan tentang Regulasi Telekomunikasi. http://zulfandi.wordpress.com//2013/02/02 /pengenalantentang-regulasitelekomunikasi/ http://bappenas.go.id/id/publikasiinformasi-aplikasi-dantautan/publikasi/rpjmn-2010-2014/ kemenkominfo.go.id Undang-Undang No. 36 tahun 1999 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004