KATA PENGANTAR. Jakarta, 28 April 2017 Kepala, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain NIP

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

PENGADILAN AGAMA BANGLI

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Kepala, Drs. Abdillah Benteng, M.Pd NIP

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Keuangan. Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

Badan Pengawas Obat dan Makanan

Catatan Atas Laporan Keuangan

DEWAN KETAHANAN NASIONAL. LAPORAN KEUANGAN (Audited) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

Badan Pengawas Obat dan Makanan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

KATA PENGANTAR. Jakarta, 20 Januari 2016 Kepala, Dr. Haris Munandar N., Ma, NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

DAFTAR ISI. Hal. Kata Pengantar. ii iii iv. Daftar isi. Daftar Tabel Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

2018, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Neg

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan BPKP Tahun 2016 (Audited) DAFTAR ISI. Halaman

BAGIAN ANGGARAN 089 NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21 APRIL 2016 JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TAHUN. (Audited) PPATK PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp ,- atau mencapai 94,28 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp ,-.

Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK PADANG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

Laporan Keuangan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

Laporan Keuangan. Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016

PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gerilya No. 7A Purwokerto - Jawa Tengah 53143

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI DEMAK. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Jl. Sultan Trenggono No. 27 Demak

LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 TAHUN ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KATA PENGANTAR. Klaten, 19 Januari 2018 KPU KABUPATEN KLATEN SEKRETARIS THOMAS SUNARNO, SH NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18. Bulukumba - Sulawesi Selatan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 AUDITED

LAPORAN KEUANGAN BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK PER 31 DESEMBER 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

Transkripsi:

i KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia adalah salah satu entitas pelaporan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pe rtanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Jakarta, 28 April 2017 Kepala, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain NIP 19590414 198503 1003

ii DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Tanggung Jawab Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 3 II. Neraca 4 III. Laporan Operasional 5 IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6 V. Catatan atas Laporan Keuangan 7 A. Penjelasan Umum 7 B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 21 C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 33 D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 127 E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 134 F. Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya 143 VI. Lampiran dan Daftar Hal I ii iii

iii PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta, 28 April 2017 Kepala, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain NIP 19590414 198503 1003

- 1 - RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia per tanggal 31 Desember tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016. Realisasi Pendapatan Negara per 31 Desember 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp79.912.321.782,00 atau mencapai 100,96 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp79.150.044.748,00. Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.159.525.871.517,00 atau mencapai 91,21 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp1.271.241.554.000,00. 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2016. Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp8.154.895.380.976,00 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp20.982.043.427,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp8.103.018.198.021,00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp30.895.139.528,00. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp5.784.035.347,00 dan Rp8.149.111.345.629,00. 3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-lo, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-lo,

- 2 - yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp75.787.944.050,00, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp1.134.710.883.855,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp1.058.922.939.805,00. Surplus Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp8.313.067.196,00 dan Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp1.050.609.872.609,00. 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2016 adalah sebesar Rp7.856.022.771.140,00, ditambah Defisit-LO sebesar Rp1.050.609.872.609,00, kemudian ditambah koreksi yang menambah/mengurangi ekuitas Rp220.544.952.254,00, dan transaksi antar entitas senilai total Rp1.123.153.494.844,00, sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp8.149.111.345.629,00. 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.

- 3 - I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (dalam rupiah) URAIAN CATATAN 31 DESEMBER TA 2016 31 DESEMBER TA 2015 % thd Angg ANGGARAN REALISASI REALISASI PENDAPATAN B.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak 79,150,044,748 79,912,321,782 100.96 73,222,310,793 JUMLAH PENDAPATAN 79,150,044,748 79,912,321,782 100.96 73,222,310,793 BELANJA B.2 Belanja Operasi Belanja Pegawai B.2.1 621,686,887,000 612,136,875,970 98.46 506,718,717,661 Belanja Barang B.2.2 428,535,428,000 394,334,337,460 92.02 444,447,721,605 Belanja Modal B.2.3 221,019,239,000 153,054,658,087 69.25 203,783,910,608 JUMLAH BELANJA 1,271,241,554,000 1,159,525,871,517 91.21 1,154,950,349,874

- 4 - II. NERACA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 ASET ASET LANCAR URAIAN (dalam rupiah) CATATAN 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 42.819.380 194.326.497 Kas di Bendahara Penerimaan C.2 232.341.864 225.264.985 Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 722.299.946 3.046.853.932 Belanja Dibayar di Muka (prepaid ) C.4 118.950.000 406.099.700 Pendapatan yang Masih Harus Diterima C.5 523.248.645 2.412.258.150 Piutang Bukan Pajak C.6 5.727.068.862 4.348.850.954 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.7 (1.509.021.807) (648.617.332) Piutang Bukan Pajak (Netto) 4.218.047.055 3.700.233.622 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR C.8 13.100.000 60.153.690.351 Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR C.9 (1.310.000) (60.141.900.351) Bagian Lancar Tagihan TP/TGR (Netto) 11.790.000 11.790.000 Persediaan C.10 15.112.546.537 17.529.998.260 JUMLAH ASET LANCAR 20.982.043.427 27.526.825.146 ASET TETAP Tanah C.11 6.184.176.891.646 6.022.514.356.979 Peralatan dan Mesin C.12 1.298.436.824.910 1.187.486.500.131 Gedung dan Bangunan C.13 1.027.391.622.387 910.403.892.502 Jalan, Irigasi dan Jaringan C.14 219.876.321.950 201.234.159.032 Aset Tetap Lainnya C.15 366.177.311.768 387.604.265.306 Konstruksi Dalam Pengerjaan C.16 138.889.183.974 134.975.306.741 Akumulasi Penyusutan C.17 (1.131.929.958.614) (1.017.911.080.589) JUMLAH ASET TETAP 8.103.018.198.021 7.826.307.400.102 PIUTANG JANGKA PANJANG Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi C.18 59.005.445.069 0 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan TP/TGR C.19 (59.005.445.069) 0 JUMLAH PIUTANG JANGKA PANJANG 0 0 ASET LAINNYA Aset Tidak Berwujud C.20 52.387.635.791 44.882.585.682 Aset Lain-Lain C.21 5.220.037.189 5.471.155.089 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.22 (26.712.533.452) (4.997.005.887) JUMLAH ASET LAINNYA 30.895.139.528 45.356.734.884 JUMLAH ASET 8.154.895.380.976 7.899.190.960.132 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang kepada Pihak Ketiga C.23 2.883.844.311 42.456.903.995 Hibah yang Belum Disahkan C.24 2.233.920.699 0 Pendapatan Diterima Dimuka C.25 518.199.542 232.902.129 Uang Muka dari KPPN C.26 42.819.380 194.326.497 Utang Jangka Pendek Lainnya C.27 105.251.415 284.056.371 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 5.784.035.347 43.168.188.992 JUMLAH KEWAJIBAN 5.784.035.347 43.168.188.992 EKUITAS Ekuitas C.28 8.149.111.345.629 7.856.022.771.140 JUMLAH EKUITAS 8.149.111.345.629 7.856.022.771.140 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.154.895.380.976 7.899.190.960.132

- 5 - III. LAPORAN OPERASIONAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (dalam rupiah) URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN D.1 Pendapatan PNBP Lainnya 75.787.944.050 72.611.096.874 JUMLAH PENDAPATAN 75.787.944.050 72.611.096.874 BEBAN Beban Pegawai D.2 575.532.776.938 543.208.103.378 Beban Persediaan D.3 58.515.287.279 75.405.144.839 Beban Barang dan Jasa D.4 208.754.244.303 231.871.648.848 Beban Pemeliharaan D.5 35.990.371.637 44.176.306.681 Beban Perjalanan Dinas D.6 93.138.597.050 84.474.618.736 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 8.071.114.687 2.435.173.850 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 154.983.232.768 145.686.677.055 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.9 (274.740.807) 3.932.054.195 JUMLAH BEBAN 1.134.710.883.855 1.131.189.727.582 SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (1.058.922.939.805) (1.058.578.630.708) KEGIATAN NON OPERASIONAL D.10 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 471.128.765 259.090.000 Beban Pelepasan Aset Non Lancar 285.947.994 963.973.973 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 13.890.238.321 8.514.422.473 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 5.762.351.896 - SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 8.313.067.196 7.809.538.500 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (1.050.609.872.609) (1.050.769.092.208) POS LUAR BIASA Pendapatan Luar Biasa - - Beban Luar Biasa - - SURPLUS/DEFISIT DARI POS LUAR BIASA - - SURPLUS/DEFISIT LO (1.050.609.872.609) (1.050.769.092.208)

- 6 - IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (dalam rupiah) URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 EKUITAS AWAL E.1 7.856.022.771.140 7.805.847.325.808 SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (1.050.609.872.609) (1.050.769.092.208) KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS E.3 Penyesuaian Nilai Aset E.3.1-6.300.963.319 Koreksi Nilai Persediaan E.3.2 1.826.459.449 3.602.621.747 Selisih Revaluasi Aset Tetap E.3.3 160.003.486.500 - Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi E.3.4 58.825.019.287 4.490.656.542 Koreksi Lain-lain E.3.5 (110.012.982) (41.833.907) JUMLAH 220.544.952.254 14.352.407.701 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 1.123.153.494.844 1.086.592.129.839 EKUITAS AKHIR E.5 8.149.111.345.629 7.856.022.771.140

- 7 - V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang selanjutnya disingkat LIPI merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang bertanggung jawab di bidang riset dan teknologi. LIPI dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen. Entitas berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 10 Jakarta Selatan 12710. LIPI mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut LIPI menyelenggarakan fungsi: a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian ilmu pengetahuan; b. Penyelenggaraan riset keilmuan yang bersifat dasar; c. Penyelenggaraan riset inter dan multi disiplin terfokus; d. Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan kecenderungan ilmu pengetahuan dan teknologi; e. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI; f. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian ilmu pengetahuan; dan

- 8 - g. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, sumber daya manusia, keuangan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga. Untuk mewujudkan tujuan di atas LIPI berkomitmen dengan menetapkan visi jangka panjang: menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integrative, dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut, dan mengacu kepada tujuan RPJMN Tahap III yang menekankan pada pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis pada SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta kemampuan iptek, maka ditetapkan visi LIPI Tahun 2015-2019 adalah: menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan daya saing bangsa. Untuk mewujudkan visi 2015-2019 tersebut, dan mengacu pada RPJMN 2015-2019 serta Sembilan Agenda Prioritas Presiden Republik Indonesia (Nawa Cita), LIPI menetapkan 4 (empat) misi, yaitu sebagai berikut: 1. Menciptakan invensi ilmu pengetahuan yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi bangsa; 2. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk konservasi dan pemanfaatan sumber daya

- 9 - berkelanjutan; 3. Meningkatkan pengakuan internasional dalam bidang ilmu pengetahuan; 4. Meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui aktivitas ilmiah. LIPI terdiri dari 5 (lima) Deputi yaitu: 1. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penelitian ilmu pengetahuan kebumian. 2. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penelitian ilmu pengetahuan hayati. 3. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penelitian ilmu pengetahuan teknik. 4. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan. 5. Deputi Bidang Jasa Ilmiah Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang jasa ilmiah.

- 10 - Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Entitas yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan Laporan Operasional serta laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

- 11 - dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dasar Pengukuran A.4. Dasar Pengukuran Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Kebijakan Akuntansi A.5. Kebijakan Akuntansi Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan

- 12 - keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Di samping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia adalah sebagai berikut: Pendapatan-LRA Pendapatan-LO (1) Pendapatan- LRA Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). Akuntansi pendapatan-lra dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (2) Pendapatan- LO Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-lo pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia adalah sebagai berikut: o Pendapatan dari penyelenggaraan jasa pendidikan dan pelatihan diakui setelah jasa pendidikan dan pelatihan selesai dilaksanakan. o Pendapatan dari penjualan hasil penelitian diakui setelah penjualan barang dilakukan. o Pendapatan dari jasa penyewaan fasilitas Sewa

- 13 - Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa. o Pendapatan dari penyelenggaraan jasa analisa, penelitian dan pengembangan jasa konsultasi, pelayanan informasi, jasa rekayasa, jasa kalibrasi dan metrologi, dan jasa tenaga ahli diakui setelah jasa telah selesai dilakukan. Akuntansi pendapatan-lo dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. Belanja (3) Belanja Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Beban (4) Beban Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis

- 14 - belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset (5) Aset Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap dan Aset Lainnya. Aset Lancar a. Aset Lancar Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut: o Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. o Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal. Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah

- 15 - sebagai berikut: Kualitas Piutang Lancar Kurang Lancar Diragukan Uraian Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan Penyisihan 0,5% 10% 50% Macet Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 100% Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR. Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

- 16 - Aset Tetap b. Aset Tetap Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah); b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai beban kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya. Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN.

- 17 - Penyusutan Aset Tetap c. Penyusutan Aset Tetap Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah; b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

- 18 - Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Irigasi Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) Masa Manfaat 2 s.d. 20 tahun 10 s.d. 50 tahun 5 s.d 40 tahun 4 tahun Piutang Jangka Panjang d. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan. Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan. Aset Lainnya e. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat

- 19 - tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kewajiban (6) Kewajiban a. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. b. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

- 20 - Ekuitas (7) Ekuitas Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali (8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akunakun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang pertama.

- 21 - B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Selama periode berjalan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut: Perubahan Anggaran Berdasarkan Sumber Pendapatan dan Jenis Belanja Periode TA 2016 Uraian 2016 ANGGARAN ANGGARAN AWAL (Rp) REVISI (Rp) Pendapatan dari Pengelolaan BMN 28,227,719,747 32,199,134,500 (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan Pendapatan Jasa 34,363,820,908 46,574,660,248 Pendapatan Pendidikan 376,250,000 376,250,000 Pendapatan Iuran dan Denda 0 0 Pendapatan Lain-lain 0 0 Jumlah Pendapatan 62,967,790,655 79,150,044,748 Belanja Belanja Pegawai 572,676,105,000 621,686,887,000 Belanja Barang 548,327,104,000 428,535,428,000 Belanja Modal 213,650,615,000 221,019,239,000 Jumlah Belanja 1,334,653,824,000 1,271,241,554,000 Sedangkan apabila dilihat dari program Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia maka perubahannya adalah sebagai berikut:

- 22 - Perubahan Anggaran Berdasarkan Program PPROGRAM Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI Periode TA 2016 ANGGARAN AWAL (Rp) 2016 ANGGARAN REVISI (Rp) 366.481.372.000 263.919.951.000 Program Penelitian, 968.172.452.000 1.007.321.603.000 Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek Total Belanja 1.334.653.824.000 1.271.241.554.000 Realisasi Pendapatan Rp79.912.321.782,00 B.1 PENDAPATAN Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp79.912.321.782,00 atau mencapai 100,96 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp79.150.044.748,00. Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi Pendapatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia adalah sebagai berikut: Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Uraian Periode TA 2016 Anggaran (Rp) 2016 Realisasi (Rp) % Real Angg. Pendapatan dari Pengelolaan BMN 32,199,134,500 31,870,273,109 98.98 (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan Pendapatan Jasa 46,574,660,248 43,280,568,883 92.93 Pendapatan Pendidikan 376,250,000 164,200,000 43.64 Pendapatan Iuran dan Denda 0 1,080,060,298 0.00 Pendapatan Lain-lain 0 3,517,219,492 0.00 Jumlah 79,150,044,748 79,912,321,782 100.96 Realisasi Pendapatan TA 2016 di atas estimasi pendapatan disebabkan terdapat Realisasi Pendapatan Iuran dan Denda serta Pendapatan Lain-lain yang cukup signifikan.

- 23 - Realisasi Pendapatan TA 2016 dibandingkan dengan 2015 terdapat kenaikan sebesar 9,14 persen. Hal ini disebabkan karena melonjaknya Realisasi Pendapatan Jasa dan Pendapatan Lain-lain. URAIAN Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Perbandingan Realisasi Pendapatan Periode TA 2016 dan 2015 REALISASI TA 2016 (Rp) REALISASI TA 2015 (Rp) NAIK (TURUN) % 31,870,273,109 48,464,516,430 (34.24) Pendapatan Jasa 43,280,568,883 19,892,344,761 117.57 Pendapatan Pendidikan 164,200,000 795,139,000 (79.35) Pendapatan Iuran dan 1,080,060,298 1,187,073,698 (9.01) Denda Pendapatan Lain-lain 3,517,219,492 2,883,236,904 21.99 Jumlah 79,912,321,782 73,222,310,793 9.14 Adapun rincian masing-masing realisasi pendapatan tersaji pada tabel berikut ini: Rincian Realisasi Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan Periode TA 2016 URAIAN ANGGARAN (Rp) 2016 REALISASI (Rp) % REAL ANGG. Pendapatan Penjualan Informasi, 522,656,000 519,634,060 99.42 Penerbitan, Film, Survey, Pemetaan dan Hasil Cetakan Lainnya Pendapatan Penjualan Lainnya 26,772,988,500 26,934,822,700 100.60 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan 0 5,600,000 0.00 Mesin Pendapatan dari Pemindahtanganan 0 465,528,765 0.00 BMN Lainnya Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan 4,762,341,000 3,619,153,584 76.00 Bangunan Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin 141,149,000 325,534,000 230.63 JUMLAH 32,199,134,500 31,870,273,109 98.98

- 24 - Rincian Realisasi Pendapatan Jasa Periode TA 2016 URAIAN Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, 46,401,102,748 41,287,430,684 88.98 Pelatihan dan Teknologi Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 0 848,199 0.00 Pendapatan Jasa Lainnya 173,557,500 1,992,290,000 1,147.91 JUMLAH 46,574,660,248 43,280,568,883 92.93 2016 ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % REAL. ANGG. Rincian Realisasi Pendapatan Pendidikan Periode TA 2016 2016 URAIAN % REAL. ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) ANGG. Pendapatan Pendidikan Lainnya 376.250.000 164.200.000 43,64 JUMLAH 376.250.000 164.200.000 43,64 Rincian Realisasi Pendapatan Iuran dan Denda Periode TA 2016 2016 URAIAN % REAL. ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) ANGG. Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian 0 1.080.060.298 0.00 Pekerjaan Pemerintah JUMLAH 0 1.080.060.298 0.00 Rincian Realisasi Pendapatan Lain-Lain Periode TA 2016 2016 URAIAN % REAL ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) ANGG. Pendapatan Penyelesaian TGR Non Bendahara 0 119,649,900 0.00 Pendapatan Penyelesaian Tuntutan 0 32,569,864 0.00 Perbendaharaan Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 0 1,315,961,695 0.00 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 0 1,105,864,978 0.00 Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL 0 504,582,525 0.00 Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji 0 14,793,606 0.00 Pendapatan Anggaran Lain-lain 0 423,796,924 0.00 Jumlah 0 3,517,219,492 0.00

- 25 - Realisasi Belanja Rp1.159.525.871.517,00 B.2. BELANJA Realisasi Belanja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada TA 2016 adalah sebesar Rp1.159.525.871.517,00 atau 91,21 persen dari anggaran belanja sebesar Rp1.271.241.554.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2016 tersaji sebagai berikut: Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Periode TA 2016 2016 URAIAN % REAL ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) ANGG. Belanja Pegawai 621,686,887,000 613,166,628,563 98.63 Belanja Barang 428,535,428,000 396,166,937,911 92.45 Belanja Modal 221,019,239,000 153,054,658,087 69.25 Total Belanja Kotor 1,271,241,554,000 1,162,388,224,561 91.44 Pengembalian Belanja - (2,862,353,044) Total Belanja 1,271,241,554,000 1,159,525,871,517 91.21 Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini: 700,000,000,000 600,000,000,000 500,000,000,000 400,000,000,000 300,000,000,000 200,000,000,000 100,000,000,000

- 26 - Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program untuk TA 2016 adalah sebagai berikut: Rincian Belanja Berdasarkan Program Periode TA 2016 PPROGRAM Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI 2016 % ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) 263,919,951,000 248,749,717,001 94.25 Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek 1,007,321,603,000 910,776,154,516 90.42 TOTAL 1,271,241,554,000 1,159,525,871,517 91.21 Realisasi Belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen dibandingkan TA 2015. Hal ini disebabkan adanya peningkatan belanja pegawai. URAIAN Perbandingan Realisasi Belanja Periode TA 2016 dan 2015 REALISASI TA 2016 (Rp) REALISASI TA 2015 (Rp) NAIK (TURUN) % Belanja Pegawai 612,136,875,970 506,718,717,661 20.80 Belanja Barang 394,334,337,460 444,447,721,605 (11.28) Belanja Modal 153,054,658,087 203,783,910,608 (24.89) Jumlah 1,159,525,871,517 1,154,950,349,874 0.40 Belanja Pegawai Rp612.136.875.970,00 B.2.1. Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp612.136.875.970,00 dan Rp506.718.717.661,00 atau terjadi peningkatan sebesar 20,80 persen dari tahun anggaran lalu. Kenaikan ini disebabkan adanya peningkatan Realisasi Belanja Gaji

- 27 - Pokok Pegawai; Belanja Tunjangan Struktural; Belanja Tunjangan Fungsional Pegawai; Belanja Uang Lembur serta Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan). Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai URAIAN Periode TA 2016 dan 2015 REALISASI TA 2016 (Rp) REALISASI TA 2015 (Rp) NAIK (TURUN) % Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 341,583,821,421 332,638,259,638 2.69 Belanja Lembur 525,233,000 277,242,000 89.45 Belanja Tunjangan Khusus & Belanja 271,057,574,142 174,446,037,780 55.38 Pegawai Transito Jumlah Belanja Kotor 613,166,628,563 507,361,539,418 20.85 Pengembalian Belanja Pegawai (1,029,752,593) (642,821,757) 60.19 Jumlah Belanja 612,136,875,970 506,718,717,661 20.80 Belanja Barang Rp394.334.337.460,00 B.2.2. Belanja Barang Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp394.334.337.460,00 dan Rp444.447.721.605,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar 11,28 persen dari realisasi belanja barang TA 2015. Hal ini disebabkan adanya penghematan Belanja Bahan; Belanja Honor Output Kegiatan; Belanja Langganan Listrik; Belanja Jasa Profesi; Belanja Jasa Lainnya; Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan serta Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda.

- 28 - Perbandingan Realisasi Belanja Barang URAIAN Periode TA 2016 dan 2015 REALISASI TA 2016 (Rp) REALISASI TA 2015 (Rp) NAIK (TURUN) % Belanja Barang Operasional 42,319,575,878 36,829,344,966 14.91 Belanja Barang Non Operasional 97,296,993,323 144,942,046,732 (32.87) Belanja Barang Persediaan 49,595,968,377 39,211,225,251 26.48 Belanja Jasa 75,962,507,665 92,117,849,642 (17.54) Belanja Pemeliharaan 33,344,051,659 39,751,267,161 (16.12) Belanja Perjalanan Dalam Negeri 85,485,981,822 79,095,072,103 8.08 Belanja Perjalanan Luar Negeri 8,476,581,473 6,772,343,671 25.16 Belanja Barang untuk diserahkan kepada 2,774,862,714 7,325,881,376 (62.12) Masyarakat/Pemda Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan 910,415,000 458,935,788 98.38 kepada Masyarakat/Pemda Jumlah Belanja Kotor 396,166,937,911 446,503,966,690 (11.27) Pengembalian Belanja (1,832,600,451) (2,056,245,085) (10.88) Jumlah Belanja 394,334,337,460 444,447,721,605 (11.28) Belanja Modal Rp153.054.658.087,00 B.2.3. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp153.054.658.087,00 dan Rp203.783.910.608,00. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami penurunan sebesar 24,89 persen dibandingkan TA 2015 disebabkan tidak adanya Realisasi Belanja Modal Tanah serta adanya penghematan Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Gedung dan Bangunan, serta Belanja Modal Lainnya.

- 29 - Perbandingan Realisasi Belanja Modal Periode TA 2016 dan 2015 URAIAN REALISASI TA 2016 (Rp) REALISASI TA 2015 (Rp) NAIK (TURUN) % Belanja Modal Tanah 0 86,840,000 (100.00) Belanja Modal Peralatan dan Mesin 107,194,587,339 137,179,725,301 (21.86) Belanja Modal Gedung dan Bangunan 36,851,635,872 52,049,199,379 (29.20) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 6,757,726,153 6,162,787,331 9.65 Belanja Modal Lainnya 2,250,708,723 8,305,767,997 (72.90) Jumlah Belanja Kotor 153,054,658,087 203,784,320,008 (24.89) Pengembalian 0 (409,400) - JUMLAH 153,054,658,087 203,783,910,608 (24.89) Belanja Modal Tanah Rp0,00 B.2.3.1. Belanja Modal Tanah Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp86.840.000,00. Sampai dengan periode 31 Desember 2016 pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tidak terdapat Realisasi Belanja Modal Tanah. Rincian dan perbandingan realisasi belanja modal tanah adalah sebagai berikut: Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan 2015 Naik REALISASI REALISASI URAIAN (Turun) TA 2016 (Rp) TA 2015 (Rp) % Belanja Modal Tanah 0 86.840.000 (100,00) Jumlah Belanja Kotor 0 86.840.000 0,00 Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00 Jumlah Belanja 0 86.840.000 (100,00)

- 30 - Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp107.194.587.339,00 B.2.3.2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp107.194.587.339,00 dan Rp137.179.315.901,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 mengalami penurunan sebesar 21,86 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan tidak adanya Realisasi Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin serta adanya penghematan Belanja Modal Peralatan dan Mesin dan Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin URAIAN Periode TA 2016 dan 2015 REALISASI TA 2016 (Rp) REALISASI TA 2015 (Rp) NAIK (TURUN) % Belanja Modal Peralatan dan Mesin 106.381.504.566 135.121.329.050 (21,27) Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin 0 242.989.900 (100,00) Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Peralatan dan Mesin 39.710.000 130.307.777 (69,53) Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin 773.372.773 1.685.098.574 (54,11) Jumlah Belanja Kotor 107.194.587.339 137.179.725.301 (21,86) Pengembalian 0 (409.400) (100,00) JUMLAH 107.194.587.339 137.179.315.901 (21,86) Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp36.851.635.872,00 B.2.3.3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp36.851.635.872,00 dan Rp52.049.199.379,00. Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2016 mengalami penurunan sebesar 29,20 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2015. Hal ini

- 31 - disebabkan tidak adanya Realisasi Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Gedung dan Bangunan serta adanya penghematan Belanja Modal Gedung dan Bangunan, Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan serta berkurangnya Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan URAIAN Periode TA 2016 dan 2015 REALISASI TA 2016 (Rp) REALISASI TA 2015 (Rp) Belanja Modal Gedung dan Bangunan 8,722,612,623 18,649,594,170 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Gedung dan Bangunan NAIK (TURUN) % (53.23) 0 13,360,000 (100.00) Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 103,234,000 200,022,000 (48.39) 28,025,789,249 33,186,223,209 (15.55) Jumlah Belanja Kotor 36,851,635,872 52,049,199,379 (29.20) Pengembalian Belanja Modal 0 0 0.00 JUMLAH 36,851,635,872 52,049,199,379 (29.20) Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp6.757.726.153,00 B.2.3.4. Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp6.757.726.153,00 dan Rp6.162.787.331,00. Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 9,65 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2015. Hal ini disebabkan adanya Realisasi Belanja Penambahan Nilai Jaringan serta meningkatnya Realisasi Belanja Modal Jalan dan Jembatan; Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan; serta Belanja Modal Jaringan.

- 32 - Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Periode TA 2016 dan 2015 URAIAN REALISASI TA 2016 (Rp) REALISASI TA 2015 (Rp) Naik (Turun) % Belanja Modal Jalan dan Jembatan 5.542.549.000 5.170.853.100 7,19 Belanja Modal Perencanaan dan 91.000.000 49.500.000 83,84 Pengawasan Jalan dan Jembatan Belanja Modal Irigasi 0 217.556.000 (100,00) Belanja Modal Jaringan 688.701.600 102.346.000 572,92 Belanja Penambahan Nilai Jalan dan Jembatan 104.108.000 322.567.849 (67,73) Belanja Penambahan Nilai Irigasi 203.409.553 299.964.382 (32,19) Belanja Penambahan Nilai Jaringan 127.958.000 0 0.00 Jumlah Belanja Kotor 6.757.726.153 6.162.787.331 9,65 Pengembalian Belanja Modal 0 0 0.00 JUMLAH 6.757.726.153 6.162.787.331 9,65 Belanja Modal Lainnya Rp2.250.708.723,00 B.2.3.5. Belanja Modal Lainnya Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp2.250.708.723,00 dan Rp8.305.767.997,00. Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami penurunan sebesar 72,90 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2015. Hal ini disebabkan berkurangnya Belanja Modal Lainnya serta Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya dan/atau Aset Lainnya. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya Periode TA 2016 dan 2015 URAIAN REALISASI TA 2016 (Rp) REALISASI TA 2015 (Rp) Naik (Turun) % Belanja Modal Lainnya 2.121.208.723 8.066.622.822 (73,70) Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya dan/atau Aset Lainnya 129.500.000 239.145.175 (45,85) Jumlah Belanja Kotor 2.250.708.723 8.305.767.997 (72,90) Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00 JUMLAH 2.250.708.723 8.305.767.997 (72,90)

- 33 - C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA Kas di Bendahara Pengeluaran Rp42.819.380,00 C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran adalah kas yang dikuasai, dikelola dan menjadi tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Uang Persediaan/ Tambahan Uang Persediaan (UP/TUP) yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp42.819.380,00 dan Rp194.326.497,00 dengan rincian sebagai berikut: Perbandingan Kas di Bendahara Pengeluaran Periode TA 2016 dan 2015 KETERANGAN TA 2016 (Rp) TA 2015 (Rp) Uang Tunai 42.819.380 194.326.497 Rekening Bank 0 0 JUMLAH 42.819.380 194.326.497 Perbandingan Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per satuan kerja TA 2016 dan 2015 dapat dilihat lebih rinci pada tabel di bawah ini: Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Satuan Kerja Periode TA 2016 NO SATKER 1 Pusat Penelitian Sistem Mutu Dan Teknologi Pengujian 2 Pusat Pembinaan, Pendidikan Dan Pelatihan Peneliti TOTAL TA 2016 JUMLAH (Rp) KET TGL PENYETORAN 42.069.380 Sisa UP/TUP 5 Januari 2017 750.000 Sisa UP/TUP 9 Januari 2017 42.819.380

- 34 - NO Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Satuan Kerja SATKER 1 Pusat Penelitian Sistem Mutu Dan Teknologi Pengujian Periode TA 2015 TA 2015 JUMLAH (Rp) KET TGL PENYETORAN 111.629 Sisa UP/TUP 12 Januari 2016 2 Pusat Penelitian Metrologi 15.691.715 UP/TUP 07 Januari 2016 3 Pusat Penelitian Fisika 6.767.000 UP/TUP 13 Januari 2016 4 Pusat Kemasyarakatan dan 9.751.000 UP/TUP 12 Januari 2016 Kebudayaan 5 Inspektorat 161.921.300 UP/TUP 20 Januari 2016 6 Biro Organisasi dan SDM 83.853 UP/TUP 04 Januari 2016 TOTAL 194.326.497 Kas di Bendahara Penerimaan Rp232.341.864,00 C.2 Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar masing-masing Rp232.341.864,00 dan Rp225.264.985,00 yang meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Perbandingan Rincian Kas di Bendahara Penerimaan Periode TA 2016 dan 2015 KETERANGAN TA 2016 (Rp) TA 2015 (Rp) Uang Tunai 214.790.950 225.264.985 Rekening Bank 17.550.914 0 JUMLAH 232.341.864 225.264.985 Perbandingan Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per Satuan Kerja TA 2016 dan 2015 dapat dilihat lebih rinci pada tabel di bawah ini:

- 35 - NO Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per Satuan Kerja SATKER 1 Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Periode TA 2016 JUMLAH (Rp) Jumlah 1.932.164 131.250 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi 1.800.914 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi 2 Pusat Inovasi 15.750.000 Pendapatan Jasa Tenaga, Jumlah 15.750.000 Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi 3 Sekretariat Utama LIPI 100.000.000 Pendapatan Anggaran Lain-lain Jumlah 100.000.000 4 Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor 88.764.200 Pendapatan Penjualan Lainnya 500.000 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi sesuai Tupoksi Jumlah 89.264.200 TA 2016 KETERANGAN TGL PENYETORAN Uang Tunai 3 Januari 2017 Rekening Bendahara Rekening Bendahara 3 Januari 2017 6 Januari 2017 Uang Tunai 27 Maret 2017 Uang Tunai 3 Januari 2017 Uang Tunai 3 Januari 2017 5 BKT KR. Eka Karya, Bali 25.395.500 Pendapatan Penjualan LainnUang Tunai 3 Januari 2017 Jumlah 25.395.500 TOTAL 232.341.864 NO Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per Satuan Kerja SATKER Periode TA 2015 JUMLAH (Rp) TGL PENYETORAN 1 Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah 131.725.000 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, 05 Januari dan 07 Januari 2016 Pelatihan, dan Teknologi 5 BKT KR. Eka Karya, Bali 10.082.500 Penerimaan Negara 04 Januari 2016 6 Puslit Oseanografi 5.500.000 Pendapatan Sewa Tanah, 11 Januari 2016 Gedung, dan Bangunan 7 Puslit SMTP 11.735 Bunga rekening yang belum 01 Januari 2016 terdebet secara otomatis 8 Balai Media dan 4.020.000 Penerimaan Negara Bukan 04 Januari 2016 Reproduksi (LIPI Press) Pajak /uang tunai 9 PKT Kebun Raya Bogor 52.502.750 Pendapatan Penjualan Lainnya 04 Januari 2016 Rp51.002.750, Pendapatan Jasa Tenaga Kerja, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, dan Teknologi Rp1.500000,00 10 BKT Kebun Raya Cibodas 21.423.000 Penerimaan Negara Bukan 04 Januari 2016 Pajak /uang tunai TOTAL 225.264.985 TA 2015 KETERANGAN Bukan Pajak /uang tunai

- 36 - Kas Lainnya dan Setara Kas Rp722.299.946,00 C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp722.299.946,00 dan Rp3.046.853.932,00. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Periode TA 2016 TA 2016 NO SATKER JENIS TRANSAKSI JUMLAH (Rp) TANGGAL PENYETORAN 1 Pusat Inovasi 2 Sekretariat Utama 3 PKT Kebun Raya Pajak Bendahara yang Belum disetor 84.588.580 4 Januari 2017 Sub Jumlah 84.588.580 Pajak Bendahara yang Belum disetor 20.662.835 4 Januari 2017 Kelebihan Pembayaran Belanja 7.021.600 9 Januari 2017 Perjalanan Dinas yang Belum disetor Dana Hibah 81.345.106 Tidak disetor karena dipakai untuk tahun berikut Jasa Giro Rekening Lainnya 249.380 03 April 2017 Jasa Giro Rekening Bendahara Penerima Sub Jumlah 109.298.547 Penerimaan yang Merupakan Dana Kontribusi pada Pihak Ketiga (Asuransi Jasa Raharja) 19.626 31 Januari 2017 29.445.200 2 Februari 2017 Sub Jumlah 29.445.200 4 Pusat Penelitian Limnologi 5 Loka Penelitian Teknologi Bersih Pengembalian LS dari Perjalanan Dinas 2.952.375 18 Januari 2017 Sub Jumlah 2.952.375 Dana Hibah 89.383.484 Tidak disetor karena dipakai untuk tahun berikut 6 Sub Jumlah 89.383.484 BKT KR. Eka Karya, Bali Pendapatan Kontribusi Dispenda 1.510.875 3 Januari 2017 Premi Asuransi 1.621.625 3 Januari 2017 Sub Jumlah 3.132.500 14 Puslit Geoteknologi Dana Hibah 403.499.260 Tidak disetor karena dipakai untuk tahun Sub Jumlah 403.499.260 berikut TOTAL 722.299.946