LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan point of entry (pintu masuk) negara yang berpotensi besar untuk masuk dan keluarnya penyakit dari dan/ atau ke negara/ daerah lain, sehingga mempunyai faktor risiko terjadinya penularan penyakit antar negara/ daerah. Dewasa ini masyarakat dunia tengah mengalami perkembangan dan perubahan cepat yang memberikan berbagai akibat pada umat manusia, baik yang berdampak positif maupun negatif. Perubahan dan perkembangan di dunia serta pengaruh dari berbagai factor kerusakan lingkungan tersebut akan mengakibatkan timbulnya permasalahan baru di bidang penyakit menular. Permasalahan tersebut antara lain munculnya penyakit menular tertentu atau Penyakit Infeksi Emerging (PIE) seperti Flu Burung, Pes, Ebola, MERS, Meningitis Meningokokus dan penyakit infeksi emerging baru.. Pada saat ini MERS-CoV, Flu Burung, Zika dan Yellow fever masih berjangkit. Disamping itu bertambahnya jumlah penduduk dan terjadinya overcrowding mempercepat penularan penyakit dari orang ke orang. Faktor pertumbuhan dan mobilitas penduduk ini juga mempengaruhi perubahan gambaran epidemiologis serta virulensi dari penyakit menular tertentu. International Health Regulation (IHR) tahun 2005 menuntut setiap Negara mampu mencegah, melindungi dan menanggulangi penyebaran Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) antar Negara tanpa memberlakukan pembatasan perjalanan dan perdagangan yang tidak perlu. Dengan semakin cepatnya perkembangan penyakit baik New Emerging disease dan Emerging Infection Desease, maka pelabuhan sebagai pintu masuk dari dan keluar daerah/ Negara merupakan tempat yang potensial dalam penyebaran/transmisi faktor risiko maupun penyakit itu sendiri. Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi.(oxford Dictionary & BPNPB, 2011). Rencana Kontinjensi adalah suatu proses perencanaan ke depan terhadap keadaan yang tidak menentu untuk mencegah, atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat atau kritis dengan menyepakati skenario dan tujuan, 1
menetapkan tindakan teknis dan menajerial, serta tanggapan dan pengerahan potensi yang telah disetujui bersama. Kejadian KKM dapat terjadi kapan saja sehingga kita tidak bisa memprediksi waktu kejadian masalah kesehatan tersebut. Sehingga kita, baik instansi pemerintah, swasta dan masyarakat diharapkan memiliki kemampuan dalam mencegah (to prevent), mendeteksi dini (to detect), menangani kasus sedini mungkin (to response). Ketepatan dan kecepatan dalam merespon suatu kejadian masalah kesehatan akan mempengaruhi sejauh mana besaran kejadian KKM tersebut. 1.2 Landasan Hukum - UU Nomor 1 tahun 1962, tentang Karantina Laut; - UU nomor 4 tahun 1984 tentang wabah; - UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan; - Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular; - Kepmenkes No.425/Menkes/SK/IV/2007, tentang Penyelenggaraan Karantina Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan; - Permenkes RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008 dan perubahannya Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan; - Permenkes RI Nomor 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular tertentu yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya. - Permenkes RI Nomor 45 Tahun 2014 tentang tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan; - Permenkes Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular; - Standar Operasional Prosedur Nasional Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan di Pintu Masuk Negara oleh Dirjen PP & PL tahun 2009; - International Health Regulation (IHR) Tahun 2005. 1.3 Tujuan Tujuan kegiatan Sosialisasi Rencana Kotijensi PHEIC adalah agar adanya pemahaman dan kesepakatan di instansi terkait/stakeholder dan agen pelayaran akan perlunya Rencana Kotijensi di pelabuhan Bungus. 2
II. Hasil Kegiatan 2.1 Jenis Kegiatan Jenis kegiatan ini adalah sosialisasi Rencana Kontijensi PHEIC di Pelabuhan Bungus dengan mengundang instansi terkait/ stakeholder dan agen pelayaran dengan melakukan pertemuan. 2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 April 2017 secara half day di Hotel Kyriad Bumi Minang yang terletak di jalan Bundo Kandung no 20-28 Padang. 2.3 Peserta Kegiatan Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah sebanyak 56 orang dari 52 orang yang direncanakan. 2.4 Susunan Panitia Susunan panitia kegiatan ini adalah sebagai berikut : Penanggung Jawab : Kepala Seksi PKSE Ketua : Aswardi, B.Sc Sekretaris : Roery Yohanes, SKM Anggota : Isyurnita DP, SKM Emimi yasisnita Yusmaidar, Amd. Kep Zendra Miyanto,SKM Wita Megawati Yolli Indria sari 2.5 Materi dan Narasumber Materi dalam kegiatan ini adalah tentang Koordinasi kegiatan dengan lintas sektor di Pelabuhan Laut oleh Kepala KSOP Kelas II Teluk Bayur, Rencana Kotijensi di Pelabuhan Laut oleh direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam penanggulangan KKM oleh dr. Aryanti, MM. 2.6 Biaya Biaya pelaksanaan kegiatan ini di bebankan pada DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang tahun 2017, yaitu sebanyak Rp. 38.639.800 (tiga puluh delapan juta enam ratus tiga puluh sembilan ribu delapan ratus rupiah). 3
III. Penutup Demikianlah laporan Sosialisasi Rencana Kontijensi PHEIC di pelabuhan laut Wilayah Kerja Bungus dibuat, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat, sehingga pelaksanaan tupoksi KKP dapat berjalan sesuai dengan aturan serta mendapat dukungan dari instansi LS/ LP. Mengetahui ; Kepala KKP Kelas II Padang Padang, 27 April 2017 Kasi Pengendalian karantina & SE dr, Aryanti.MM NIP 196906072001122002 Ildamsyah, SKM NIP 196208301983021001 4
LAPORAN ADVOKASI KE LINTAS SEKTOR/ LINTAS PROGRAM DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PADANG TANGGAL 20 FEBRUARI 2017 IV. Pendahuluan 4.1 Latar Belakang Bandar udara merupakan point of entry (pintumasuk) negara yang berpotensi besar untuk masuk dan keluarnya penyakit dari dan /atau ke negara lain, sehingga mempunyai faktor risiko terjadinya penularan penyakit antar negara. Dewasa ini masyarakat dunia tengah mengalami perkembangan dan perubahan cepat yang memberikan berbagai akibat pada umat manusia, baik yang berdampak positif maupun negatif. Perubahan dan perkembangan di dunia serta pengaruh dari berbagai faktor dapat mengakibatkan timbulnya permasalahan baru di bidang penyakit menular. Permasalahan tersebut antara lain munculnya penyakit menular tertentu yang disebut sebagai New Emerging disease seperti penyakit Avian Influenza, Meningococcal, dan seperti yang saat sekarang ini sedang berkembang yaitu MERS-CoV dan Yellow fever. International Health Regulation (IHR) tahun 2005 menuntut setiap Negara mampu mencegah,melindungi dan menanggulangi penyebaran Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) antar Negara tanpa memberlakukan pembatasan perjalanan dan perdagangan yang tidak perlu.dengan semakin cepatnya perkembangan penyakit baiknew Emerging disease dan Emerging Infection Disease, maka Bandar udara sebagai pintu masuk dari dan keluar daerah/ Negara merupakan tempat yang potensial dalam penyebaran factor risiko maupun penyakit. Saat ini Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Peningkatan Kewaspadaan Importansi Penyakit Yellow fever (demam kuning) dan Kejdian Luar Biasa Leptospirosi. Untuk itu perlu dilakukan advokasi ke lintas sektor dan lintas program dilingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang, agar 5
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) KKP khususnya pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal laut dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari instansi terkait atau LS/ LP yang bada dilingkungan KKP Kelas II Padang. 4.2 Landasan Hukum UU Nomor 2 tahun 1962 tentang Karantina Udara. UU No.4 tahun 1984 tentang Wabah; UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan; Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit menular; KepmenkesNo.425/Menkes/SK/IV/2007, tentang Penyelenggaraan Karantina Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan. Permenkes RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008 dan perubahannya Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Permenkes RI Nomor 45 Tahun 2014 tentang tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Standar Operasional Prosedur Nasional Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan di Pintu Masuk Negara oleh Dirjen PP & PL tahun 2009. International Health Regulation (IHR) Tahun 2005. 4.3 Tujuan Tujuan advokasi ke lintas sektor/ lintas (LS/LP) program adalah agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang khususnya pengawasan kedatangan dan keberangkatan kapal laut mendapat dukungan dari LS/ LP. V. Hasil Kegiatan 5.1 Jenis Kegiatan Jenis kegiatan ini adalah advokasi ke LS/ LP dilingkungan KKP Kelas II Padang dengan mengundang instansi terkait/ stakeholder dan agen pelayaran dengan melakukan pertemuan. 5.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan 6
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2017 di Aula PT (Persero) Pelindo II Teluk Bayur Padang yang terletak di jalan Semarang Teluk Bayur. 5.3 Peserta Kegiatan Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah sebanyak 54 orang dari 60 orang yang diundang. 5.4 Susunan Panitia Susunan panitia kegiatan ini adalah sebagai berikut : Penanggung Jawab : Kepala KKP Kelas II Padang Ketua : Ildamsyah,SKM Sekretaris : Isyurnita, SKM Anggota : Emimi Yasisnita Isyurnita DP, SKM Yusmaidar, Amd. Kep Aswardi,BSc Roery Yohanes, SKM Zendra Miyanto,SKM Wita Megawati 5.5 Materi dan Narasumber Materi dalam kegiatan ini adalah tentang Tugas Pokok dan Funsi (tupoksi) KKP, Standar Operasional Pelaksanaan Pengawasan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Laut, Kewaspadaan Importansi Penyakit Yellow fever dan Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis di Pintu Masuk Negara oleh dr. Aryanti, MM. 5.6 Biaya Biaya pelaksanaan kegiatan ini di bebankan pada DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang tahun 2017, yaitu sebanyak Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah). VI. Penutup Demikianlah laporan Advokasi ke Lintas Sektor/ Lintas Program dilingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang dibuat, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat, sehingga pelaksanaan tupoksi KKP dapat berjalan sesuai SOP serta mendapat dukungan dari instansi LS/ LP. Mengetahui ; Padang, 21 Februari 2017 Pembuat Laporan 7
Kasi Pengendalian karantina & SE Ildamsyah, SKM NIP 196208301983021001 Isyurnita Dewi Putri, SKM NIP 1971 10261991032001 Mengetahui ; Kepala KKP Kelas II Padang Padang, 21 Februari 2017 Ketua Pelaksana dr, Aryanti.MM NIP 196906072001122002 Ildamsyah, SKM NIP 196208301983021001 8