NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI MEDAN SKRIPSI. Oleh ANGGI RARA NIM.

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SRI ANIS FADHILA SARI J

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi menu gizi seimbang. Sayur dan buah merupakan makanan

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

Keywords: Anemia, Social Economy

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DAN KONSUMSI SUSU DENGAN TINGGI BADAN ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SDN BALIGE

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH REMAJA DI MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

GAMBARAN TENTANG PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK DALAM KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA SISWA KELAS 4 DI SDN 04 CIANGSANA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Gizi Minat Human Nutrition. Oleh

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

MINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN

KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR SUNGAI RAMBUTAN KABUPATEN OGAN ILIR

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

Febby Mandira dan Yvonne M. Indrawani ABSTRAK

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IODIUM, SIKAP DAN PERILAKU PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM IBU DENGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.4 No.2, Desember 2016

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMIGALUH I

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

PENGARUH STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PRESTASI AKADEMIK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN. Oleh: TN BADIUZZAMAN BIN TUAN ISMAIL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Hubungan Sarapan Dan Tidak Sarapan Terhadap Indeks Prestasi Dan Kecerdasan Emosi Pada Siswa/I SMU X Di Bandung

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING DENGAN KEBIASAAN SARAPAN ANAK SEKOLAH DASAR (KASUS DI SDN WARU 2, SIDOARJO)


JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Usia Sekolah Dasar 6 12 Tahun Di SD N 1 Rowosari Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Siswa Kelas IV dan V di Sekolah Dasar Tarakanita Gading Serpong

BAB I PENDAHULUAN. Status pendidikan dan ekonomi sebuah negara berkaitan erat dengan

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN TERHADAP OVERWEIGHT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR DITINGKAT RUMAH TANGGA DAN POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA REMAJA SMA DI KABUPATEN GOWA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH DENGAN OBESITAS PADA ANAK SD KELAS IV VI DI SD PANTEKOSTA MAGELANG TAHUN 2017

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI ANAK TK PEMBINA MOJOSONGO SURAKARTA

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

PERAN PENGETAHUAN GIZI DALAM MENENTUKAN KEBIASAAN SARAPAN ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI DI PONDOK LABU, JAKARTA SELATAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FREKUENSI PENIMBANGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN Naskah Publikasi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Gizi Disusun oleh : VIVI LINDA FRISTIANTI P07131216069 PRODI D-IV ALIH JENJANG JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN 2017 1

2

Relationship Knowledge And Attitudes Of School Children With Consumption Of Vegetables And Fruits In Primary School Children Of Godean 1 Sleman Regency Vivi Linda Fristianti 1, I Made Alit Gunawan 2, Abidillah Mursyid 3 1,2,3 Nutrition Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Tata Bumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman 55293. 0274-616779 (E-mail: vivilinda180@gmail.com) ABSTRACT Eating vegetables and fruits is one of the requirements in meeting the balanced nutrition menu, vegetables and fruit is an important food that should always be consumed every meal. Not only for adults, consuming vegetables and fruits is very important for consumption since the age of the children. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitude with the consumption of vegetables and fruits in elementary school children Godean State 1 Sleman. This research in this research type is observasional, with cross sectional research design. Analysis of data used using chi-square. The results of this study there is a significant relationship between knowledge and consumption of vegetables in children (p = 0.031). There was no significant correlation between knowledge with fruit consumption in children (p = 1), attitude with consumption of vegetables in children (p = 0,529), attitude with fruit consumption in children (p = 0,538) and with Attitude on fruit consumption in children (p = 0.637). Keywords: Consumption of vegetables, fruit consumption, school children 3

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN Vivi Linda Fristianti 1, I Made Alit Gunawan 2, Abidillah Mursyid 3 1,2,3 Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Tata Bumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman 55293. 0274-616779 (E-mail : vivilinda180@gmail.com) ABSTRAK Mengkonsumsi sayur dan buah merupakan salah satu syarat dalam memenuhi menu gizi seimbang, sayur dan buah merupakan makanan penting yang harus selalu dikonsumsi setiap kali makan. Tidak hanya bagi orang dewasa, mengkonsumsi sayur dan buah sangat penting untuk dikonsumsi sejak usia anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan konsumsi sayur dan buah pada anak sekolah dasar Negeri Godean 1 Kabupaten Sleman. Penelitian ini di Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan desain penelitian cross sectional. Analisis data yang digunakam menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan konsumsi sayuran pada anak (p = 0,031). Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan konsumsi buah pada anak (p = 1), sikap dengan konsumsi sayuran pada anak (p = 0,529), sikap dengan konsumsi buah pada anak (p = 0,538) dan antara pengetahuan dengan sikap pada konsumsi buah pada anak (p = 0,637). Kata Kunci : Konsumsi sayur, konsumsi buah, anak sekolah 4

PENDAHULUAN Mengkonsumsi sayur dan buah merupakan salah satu syarat dalam memenuhi menu gizi seimbang. Sayur dan buah merupakan makanan penting yang harus selalu dikonsumsi setiap kali makan. Tidak hanya bagi orang dewasa, mengkonsumsi sayur dan buah sangat penting untuk dikonsumsi sejak usia anakanak. Dengan diet tinggi sayur dan buah baik untuk melindungi kesehatan tubuh, termasuk dalam menjaga berat badan 1. Di Indonesia sampai dengan tahun 2013, menunjukkan bahwa penduduk berumur 10 tahun yang kurang mengonsumsi buah dan sayur di DIY adalah sekitar 84% 2. Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 gram perorang perhari, yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 2½ porsi atau 2½ gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gram buah (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1½ potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 g perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur 3. Permasalahan utama yang dihadapi dalam konsumsi buah dan sayur adalah bahwa secara nasional konsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia masih berada di bawah konsumsi yang dianjurkan. Anak usia sekolah dasar (SD) merupakan masa yang sangat menentukan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Asupan makanan yang bergizi seimbang begitu penting untuk menjamin tumbuh kembang anak yang sehat dan aktif. Peran dan dukungan orang terdekat memengaruhi kebiasaan makan anak. Apabila kebiasaan makan baik, dengan menerapkan makanan sehat dan bergizi seimbang sejak dini, maka kebiasaan tersebut akan berpengaruh hingga tumbuh dewasa nanti. METODE Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian cross sectional. Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap anak sekolah sebagai variabel bebas dan variabel terikatnya adalah konsumsi sayur dan buah pada anak sekolah. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik Simple Random sampling dan jumlah sampel 52 anak dengan kriteria sampel siswa kelas V. Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri Godean 1, Kabupaten Sleman, dilaksanakan pada bulan Maret April 2017. HASIL 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SD Negeri Godean I beralamatkan di Jl Suparjo no 3 Sidoluhur Godean Sleman, seklah ini berdiri sejak tahun 1991. SD Negeri Godean I dibawah pimpinan Ngabidi sebagai Kepala sekolah. 5

2. Gambaran Umum Responden Responden yang diambil pada penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas V dengan berjumlah 52 responden dari jumlah populasi 60 anak. 3. Analisis Univariat Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa SD Negeri Godean I kelas V dengan jumlah 52 siswa. Distribusi responden berdasakan Usia dapat dilihat pada table 1 : Table 1. Distribusi responden berdasakan Usia dan Jenis kelamin n % Umur (tahun) 11 40 76.9 12 8 15.4 13 4 7.7 Total 52 100 Jenis Kelamin Laki-laki 27 51.9 Perempuan 25 48.1 Total 52 100 Berdasarkan table 1. Dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang berusia 11 tahun ada 40 siswa atau sekitar 76,9%, usia 12 tahun ada 8 siswa atau sekitar 15,4% dan siswa yang berusia 13 tahun ada 4 siswa atau sekitar 7,7%. Berdasarkan table 1. Dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang berjenis kelamin laki laki sebanyak 27 siswa atau sekitar 51,9% dan siswa yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 25 siswa atau sekitar 48,1%. 4. Analisis Bivariat a. Analisis pengetahuan dengan konsumsi sayur dan buah Tabel 2. Distribusi berdasarkan pengetahuan dengan konsumsi sayur dan buah pada anak sekolah Pengetahuan Total Baik Kurang p n % n % n % Konsumsi sayuran Cukup 20 38.5 16 30.8 36 69.2 0.31 Kurang 14 26.9 2 3.8 16 30.8 Total 34 65.4 18 34.6 52 100 Konsumsi buah Cukup 33 63.5 17 32.7 50 96.2 1.0 Kurang 1 1.9 1 1.9 2 3.8 Total 34 65.4 18 34.6 52 100 Berdasarkan table 2. Dapat dilihat bahwa siswa yang pengetahuannya baik dan konsumsi sayurannya cukup sebanyak 20 siswa atau sekitar 38,5%, siswa yang pengetahuannya baik dan konsumsi sayurannya kurang sebanyak 14 siswa atau sekitar 26,9%, sedangkan siswa yang 6

pengetahuannya kurang dan konsumsi sayurannya cukup sebanyak 16 siswa atau sekitar 30,8%, dan siswa yang pengetahuannya kurang dan konsumsi sayurannya kurang sebanyak 2 siswa atau sekitar 3,8%. Didapatkan nilai p = 0,031 (p <0,05). Berdasarkan table 2. Dapat dilihat bahwa siswa yang pengetahuannya baik dan konsumsi buahnya cukup sebanyak 33 siswa atau sekitar 63,5%, siswa yang pengetahuannya baik dan konsumsi buahnya kurang sebanyak 1 siswa atau sekitar 1,9%, sedangkan siswa yang pengetahuannya kurang dan konsumsi buahnya cukup sebanyak 17 siswa atau sekitar 32,7%, dan siswa yang pengetahuannya kurang dan konsumsi buahnya kurang sebanyak 1 siswa atau sekitar 1,9%. Didapatkan nilai p = 1,00 (p <0,05). b. Analisis sikap dengan konsumsi sayur dan buah Tabel 3. Distribusi berdasarkan sikap dengan konsumsi sayur dan buah pada anak sekolah Sikap Mendukung Tidak Total p Mendukung n % n % n % Konsumsi sayuran Cukup 22 42.3 14 26.9 36 69.2 0.529 Kurang 12 23.1 4 7.7 16 30.8 Total 34 65.4 18 34.6 52 100 Konsumsi buah Cukup 32 61.5 18 34.6 50 96.2 0.538 Kurang 4 3.8 0 0 2 3.8 Total 34 65.4 18 34.6 52 100 Berdasarkan table 3. Dapat dilihat bahwa siswa yang sikapnya mendukung dan konsumsi sayurannya cukup sebanyak 22 siswa atau sekitar 42,3%, siswa yang sikapnya mendukung dan konsumsi sayurannya kurang sebanyak 12 siswa atau sekitar 23,1%, sedangkan siswa yang sikapnya tidak mendukung dan konsumsi sayurannya cukup sebanyak 14 siswa atau sekitar 26,9%, dan siswa yang sikapnya tidak mendukung dan konsumsi sayurannya kurang sebanyak 4 siswa atau sekitar 7,7%. Didapatkan nilai p = 0,529 (p <0,05). Berdasarkan table 3. Dapat dilihat bahwa siswa yang sikapnya mendukung dan konsumsi buahnya cukup sebanyak 32 siswa atau sekitar 61,5%, siswa yang sikapnya mendukung dan konsumsi buahnya kurang sebanyak 4 siswa atau sekitar 3,8%, sedangkan siswa yang sikapnya tidak mendukung dan konsumsi buahnya cukup sebanyak 18 siswa atau sekitar 34,6%, dan siswa yang sikapnya tidak mendukung dan konsumsi sayurannya kurang tidak ada atau 0%. Didapatkan nilai p = 0,538 (p <0,05). 7

Tabel 4. Distribusi berdasarkan pengetahuan dan sikap dengan konsumsi buah pada anak sekolah Sikap Mendukung Tidak Total p Mendukung n % n % n % Pengetahuan Baik 23 44.2 11 21.2 34 65.4 0.637 Kurang 11 21.2 7 13.5 18 34.6 Total 34 65.4 18 34.6 52 100 Berdasarkan table 4. Dapat dilihat bahwa siswa yang sikapnya mendukung dan pengetahuannya baik sebanyak 23 siswa atau sekitar 44,2%, siswa yang sikapnya mendukung dan pengetahuannya kurang sebanyak 11 siswa atau sekitar 21,2%, sedangkan siswa yang sikapnya tidak mendukung dan pengetahuannya baik sebanyak 11 siswa atau sekitar 21,2%, dan siswa yang sikapnya tidak mendukung dan pengetahuannya kurang sebanyak 7 siswa atau sekitar 13,5%. Didapatkan nilai p = 0,637 (p <0,05). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian di sekolah dasar (SD) Negeri Godean 1 didapatkan responden yang kurang konsumsi sayur adalah 30,8% dan buah adalah 3,8% Sedangkan pada pengetahuan dikaitkan dengan konsumsi sayur didapatkan pengetahuan yang baik ada 38,5% atau 20 responden, dan pengetahuannya kurang ada 3,8% atau 2 responden. Didapatkan nilai p = 0,031 (p <0,05) artinya ada hubungan yang signifikasn antara pengetahuan dan konsumsi sayur pada anak. Hubungan yang signifikan positif antara pengetahuan responden dengan konsumsi sayur responden (p<0,05). Hal ini berarti bahwa semakin baik pengetahuan maka semakin baik perilaku konsumsi sayur responden dan sebaliknya. Hal ini sejalan dengan penelitian Andika, M. (2015) yang menemukan bahwa pengetahuan anak usia sekolah mengenai konsumsi buah dan sayur berhubung-an signifikan dengan konsumsi buah dan sayur. Kristjandottir et al. (2006) menyatakan bahwa pengetahuan tentang buah dan sayur berbanding lurus dengan konsumsi buah dan sayur anak4. Pada pengetahuan dikaitkan dengan konsumsi buah didapatkan pengetahuan yang baik ada 63,5% atau 33 responden, sedangakan yang pengetahuannya kurang ada 1,9% atau 1 responden. Didapatkan nilai p = 1,00 (p <0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan konsumsi buah pada anak. Kurangnya pengetahuan tentang suatu bahan makanan akan menyebabkan seseorang salah memilih makanan sehingga akan menurunkan konsumsi makanan sehat dan akan berdampak pada masalah gizi lainnya. Dapat dikatakan bahwa pengetahuan gizi merupakan langkah awal dalam terbentuknya perilaku konsumsi seseorang sehingga dapat dijadikan landasan dalam memilih makanan sehat dan bergizi termasuk buah dan sayur 5. 8

Hasil penelitian berdasarkan sikap dan konsumsi sayuran mendukung sebanyak 22 responden atau sekitar 42,3%, dan yang sikap dan konsumsi sayur tidak mendukung sebanyak 4 siswa atau sekitar 7,7%. Didapatkan nilai ρ = 0,529 (ρ <0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dan konsumsi sayuran pada anak. Sedangkan pada sikap dan konsumsi buah mendukung sebanyak 32 responden atau sekitar 61,5%, dan yang sikap dan konsumsi buah tidak mendukung 0%. Didapatkan nilai ρ = 0,538 (ρ <0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dan konsumsi sayuran pada anak. Sikap responden tidak berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada subjek (p>0,05). Hal ini berarti bahwa sikap yang baik belum menentukan baiknya konsumsi buah dan sayur. Hal ini sejalan dengan penelitian Andika, M. (2015) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap gizi anak dengan konsumsi buah dan sayur. Dari hasil uji statistik chi square antara pengetahuan anak dengan sikap didapatkan nilai ρ = 0,637 (ρ <0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap pada anak di SD Negeri Godean I. Hasil penelitian di SD Negeri Godean I tidak sesuai dengan penelitian Bordheauduij, et al (2008) dalam Hafsah (2012) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan anak usia sekolah khususnya mengenai anjuran konsumsi buah dan sayur dengan konsumsi buah dan sayur. Hal ini membuktikan bahwa siswa kelas V di SD Negeri Godean I belum mengetahui secara baik berapa jumlah buah dan sayur terutama buah yang harus dikonsumsi setiap hari sesuai anjuran, padahal Kristjansdottir, et al (2006) mengatakan bahwa pengetahuan tentang buah dan sayur terutama mengenai manfaat dan anjuran konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan konsumsi buah dan sayur pada anak. Ia juga mengatakan bahwa pengetahuan tentang buah dan sayur dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mempersiapkan buah dan sayur untuk dikonsumsi sehingga akan meningkatkan jumlah konsumsi buah dan sayur pada anak 6. Ketika anak tahu mengenai jumlah buah dan sayur yang harus dikonsumsinya maka anak kemudian akan sadar dan tertarik untuk mencoba mengonsumsinya sehingga meningkatkan konsumsi buah dan sayurnya. Sayangnya, di Indonesia, pengetahuan gizi terutama tentang buah dan sayur belum didapatkan dalam pendidikan di sekolah-sekolah, padahal FAO, UNESCO dan WHO sudah menganjurkan agar pendidikan gizi diberikan segera setelah anak masuk sekolah dasar. Hal ini ditujukan untuk membentuk kebiasaan makan anak yang sehat mulai sejak dini 7. Di SD Negeri Godean I sendiri penyuluhan tentang konsumsi sayur dan buah tidak pernah dilakukan, pengetahuan tentang sayur dan buah pada siswa didapatkan dari guru, keluarga, televisi, maupun internet. Guru di sekolah pun terbatas yang memberikan informasi tentang pengetahuan sayur dan buah, biasanya pada pelajaran penjaskes dan IPA. Pada materi pembelajaran ini tidak diberikan secara detail, sehingga siswa hanya mengetahui sedikit-sedikit tentang manfaat sayur dan buah. Setelah dilakukan penelitian siswa-siswi diberikan penyuluhan tentang pengertian, manfaat, kandungan gizi yang ada pada sayur dan buah, diharapkan 9

pengetahuannya dapat meningkat sehingga ada perubahan sikap pada konsumsi sayur dan buahnya meningkat. KESIMPULAN Konsumsi sayuran dan buah pada anak sekolah diketegorikan kurang berturutturut adalah (30,8%) dan (3,8%). Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan konsumsi sayuran pada anak, tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan konsumsi buah pada anak, antara sikap dengan konsumsi sayuran pada anak, antara sikap dengan konsumsi buah pada anak dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap pada konsumsi buah pada anak. SARAN 1. Bagi Institusi : penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan bagi siswa - siswi mereka tentang manfaat, akibat jika tidak mengkonsumsi buah dan sayur. Sehingga nantinya pengetahuan yang mereka dapat bisa dijadikan masukan untuk orang tua mereka dalam penyusunan menu makanan sehari - hari. 2. Bagi Orang Tua : perlu diberi motivasi pada orang tua dan siswa agar buah dan sayuran dijadikan menu favorit keluarga, sehingga konsumsi sayur dan buah dapat meningkat. DAFTAR PUSTAKA 1. Mitchell, Gemma L, et al. 2012. Parental Influences on Children s Eating Behavior and Characteristics of Successful Parent-Focussed Intervention. Appetite 60 (85-94). 2. Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. 3. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta 4. Andika, M. & Siti M. 2015. Konsumsi Buah dan Sayur Anak Usia Sekolah Dasar di Bogor. J. Gizi Pangan, Maret 2015, 10(1): 71-76 5. Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 6. Hafsah, Fibrihirzani. 2012. Hubungan antara karakteristik individu, orang tua dan lingkungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SDN Beji 5 dan 7 depok tahun 2012. Skripsi FKM UI 7. Hariani, Dede. 2011. Pengaruh Penyuluhan Konsumsi Buah dan Sayur Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SD Negeri 064975 Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2010. Skripsi FKM USU. 10