Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.4 No.2, Desember 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.4 No.2, Desember 2016"

Transkripsi

1 PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA MAHASISWA STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA ANALYSIS OF PEER INFLUENCE ASSOCIATED WITH FRUITS AND VEGETABLES CONSUMPTION AMONG UNIVERSITY STUDENTS OF STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA Rusni Masnina ABSTRAK Latar Belakang. Mahasiswasebagai bagian dari kelompok remaja tahap akhir, dimana terjadi peningkatan independensi untuk dapat menentukan dan memilih pola makanan yang sehat, khususnya dalam hal konsumsi buah dan sayur. Identifikasi pengaruh teman sebaya terhadap konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa adalah sangat penting, yang dapat menjadi dasar ilmiah dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan PHBS konsumsi buah dan sayur.tujuan penelitian. Untuk menganalisis pengaruh teman sebaya terhadap konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa Stikes Muhammadiyah Samarinda. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional untuk menganalisis pengaruh teman sebaya terhadap konsumsi buah dan sayur di kalangan mahasiswa. Adapun subyek dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan tehnik proporsional stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data uji statistik chi-square digunakan dalam penelitian ini. Hasil Penelitian. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara pengaruh teman sebaya terhadap konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa. Saran. Institusi pendidikan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa dan peer untuk saling mempengaruhi dan mendukung dalam mengonsumsi sayur dan buah di kalangan mahasiswa. Kata kunci: buah dan sayur, konsumsi, mahasiswa ABSTRACT Background. University students, which they are usually at the end of adolescent ages, with increased independency to select the healthy eating pattern, especially in fruits and vegetables consumption. Identification of peer influence associated with fruits and vegetables consumption among adolescents is very important, which furtherly can be used as a scientific base of policy making in promoting fruits and vegetables consumption. Objective. To analyze peer influence associated with fruits and vegetables consumption among university students of Stikes Muhammadiyah Samarinda. Methods. This is a quantitative research with cross sectional design, to analyze peer influence associated with fruits and vegetables consumption among university students. Subjects were selected using proportionate stratified random sampling. A close-ended questionnaire was used in data collection. Chi-Square were used to analyze bivariate association in this research. Results. There was a statistically significant association between peer influence with fruits and vegetables consumption among university students. Conclusion. Peer influence has a significant association with fruits and vegetables consumption among university students. Improving these factor are needed to promote fruits and vegetables consumption among university students Keywords: fruit and vegetable, consumption, university students 36

2 Pendahuluan Konsumsi sayur dan buah merupakan bagian penting dari pola makan yang sehat dan seimbang. Sayur dan buah kaya dengan antioksidan, mengandung serat pangan, vitamin, air dan mineral yang penting untuk menunjang kesehatan seperti membantu pembentukan energi, mempertahankan fungsi organ-organ tubuh, menjaga kesehatan kulit, mata, tulang, gigi dan jaringan tubuh lainnya. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 melaporkan, bahwa proporsi rerata nasional perilaku konsumsi kurang sayur dan buah 93,5 %, tidak tampak perubahan dibandingkan tahun Di provinsi Kalimantan Timur prevalensi anak usia lebih dari 10 tahun yang kurang konsumsi sayur dan buah berdasarkan laporan Riskesdas tahun 2007 mencapai 91,8%. 1-3 Promosi kesehatan untuk meningkatkan perilaku konsumsi sayur dan buah merupakan upaya yang sangat penting untuk digalakkan, baik oleh sektor pemerintah maupun swasta. Salah satu sasaran penting upaya ini adalah mahasiswa, yang merupakan kelompok usia remaja tahap akhir, dimana terjadi peningkatan independensi dan tuntutan untuk dapat menentukan dan memilih makanan yang sehat. Tuntutan tugas sebagai seorang pelajar diperguruan tinggi dalam kesehariannya mahasiswa lebih banyak beraktivitas mengisi waktu di kampus bersama teman sebaya. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh teman sebaya terhadap konsumsi sayur dan Muhammadiyah Samarinda Metode Penelitian Desain penelitian yang dilakukan adalah cross-sectional untuk menganalisis pengaruh teman sebaya tehadap konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa Stikes Muhammadiyah Samarinda. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Stikes Muhammadiyah Samarinda sejumlah orang. Sampel sejumlah 134 orang, yang dihitung berdasarkan prevalensi penelitian sebelumnya dan menggunakan rumus besar sampel. 1,4. Sampel diambil secara proporsional dari keempat program studi, yaitu 68 orang dari Strata 1 Keperawatan, 33 orang dari Diploma III Keperawatan, 30 orang dari Strata 1 Kesehatan Masyarakat, dan 3 orang dari Diploma III Kesehatan Lingkungan. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sederhana pada mahasiswa semester IV Stikes Muhammadiyah Samarinda yang telah mendapat mata kuliah Ilmu Gizi, sehingga jumlah sampel minimal terpenuhi. Pengumpulan data variabel dependen yaitu konsumsi sayur dan buah menggunakan metode isian Semiquantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ-SQ), yang meminta subjek untuk mengingat kembali jenis, porsi dan frekuensi sayuran dan buah yang dikonsumsi dalam 1 minggu terakhir, dibantu dengan kartu peraga food model dari Riskesdas tahun Diperkirakan besar porsi sajian per kali makan pada 18 jenis sayur dan 18 jenis buah yang dimodifikasi dengan berat atau porsi dan frekuensi konsumsi. Sedangkan kuesioner untuk mengukur variabel independen yaitu pengaruh teman sebaya dimodifikasi dari kuesioner Eating Habits of School children: Pro Children Project. 5 Sebelum digunakan dalam penelitian, kuesioner terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji validitas kuesioner diperoleh nilai r Pearson s Product Moment pada rentang 0,362 0,972, dan internal consistency menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach berkisar antara 0,639 0,818. Untuk analisa data menggunakan Uji statistik Chi-Square sebagai analisis bivariat. 37

3 Hasil Penelitian 1. Analisis Univariat Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan tempat tinggal tergambar pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal Variabel n % Jenis Kelamin - Laki laki 50 37,3 - Perempuan 84 62,7 Jumlah , 0 Tempat Tinggal - Bersama Keluarga 73 54,4 8 - Bukan 61 45,5 Keluarga Jumlah , 0 Proporsi mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan lebih besar dibanding mahasiswa laki-laki (62,7%). Dilihat dari faktor tempat tinggal, sebagian besar tempat tinggal mahasiswa adalah bersama keluarga (54,48%). Tabel 2. Distribusi Umur dan Uang Saku per Bulan Variabel Mean Median Min Max SD Umur 19, ,953 tahun) Uang saku (rb) Rata-rata usia mahasiswa adalah 19,34 tahun. Dilihat dari uang saku, rata-rata uang saku mahasiswa setiap bulannya sebesar Rp ,00. Konsumsi sayur dan buah mahasiswa pada tabel 3, menunjukkan bahwa dari 134 responden, proporsi terbesar adalah pada kategori konsumsi sayur dan buah kurang yaitu sebesar 93,3%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayur dan buah harian pada mahasiswa Stikes Muhammadiyah Samarinda belum sesuai anjuran WHO, yaitu sebanyak 400 gram setiap hari, dimana jumlah tersebut setara dengan 5-7 porsi sayur dan buah sehari. 6 Tabel 3. Kategori konsumsi sayur dan Muhammadiyah Samarinda Variabel n % Konsumsi Sayur dan Buah* - Baik 9 6,7 - Kurang ,3 Jumlah ,00 *Baik jika konsumsi sayur dan buah 400 gram setiap hari Kurang jika konsumsi sayur dan buah < 400 gram setiap hari 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dengan menggunakan uji statistic chi-square untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square faktor-faktor yang tidak ada hubungan secara signifikan dengan konsumsi sayur dan buah dalam penelitiannya ini diantaranya karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin (nilai p = 0,153), dan tempat tinggal (p = 1,000). Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan konsumsi sayur dan buah diperoleh nilai p=0,001, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan konsumsi sayur dan buah. Odds ratio untuk pengaruh teman sebaya sebesar 12,704 dengan 95% CI antara 2,494-64,720, artinya responden dengan pengaruh teman sebaya baik berpeluang 12,704 kali lebih besar untuk mengonsumsi sayur dan buah dibandingkan responden dengan pengaruh teman sebaya kurang. 38

4 Tabel 4. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa Stikes Muhammadiyah Samarinda Variabel Independen Konsumsi sayur dan buah Baik Kurang OR nilai p n % n % (95%CI) Jenis Kelamin - Laki-laki 1 2, ,0 0,194 0,153 - Perempuan 8 9, ,5 (0,024- Jumlah 9 6, ,3 1,599) Tempat Tinggal - Bersama Keluarga 5 6, ,2 1,048 1,000 - Bukan Keluarga 4 6, ,4 (0,269- Jumlah 9 6, ,3 4,087) Pengaruh Teman Sebaya - baik 7 20, ,4 12,704 0,001 - kurang (2,494- Jumlah 9 6, ,3 64,720) Pembahasan Penilaian konsumsi sayur dan Muhammadiyah Samarinda menggunakan metode FFQ semi kuantitatif. Dari hasil analisis didapatkan bahwa mahasiswa memiliki tingkat konsumsi sayur dan buah yang kurang (93,3%). Keadaan ini hampir sama dengan penelitian dari Riskesdas tahun 2013, dimana proporsi rerata nasional perilaku konsumsi kurang sayur dan buah sebesar 93,5%. 3 Rata-rata jumlah konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa hanya 166,52 gram per hari, jauh di bawah rekomendasiwho (400 gram setiap hari). 7 Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, bahwa remaja memiliki tingkat konsumsi yang rendah terhadap sayur dan buah-buahan 8 Peneliti lain menemukan terjadi penurunan konsumsi buah dan sayur pada remaja di Jakarta, disebutkan bahwa kebiasaan makan remaja cenderung kurang mengonsumsi buah dan sayur, lebih memilih konsumsi makanan siap saji yang tinggi kolesterol dan garam tetapi rendah serat. 9 Berdasarkan temuan tersebut, menurut peneliti, rendahnya konsumsi sayuran dan Muhammadiyah Samarinda, karena responden menginginkan makanan yang serba praktis, harga relatif murah dan sulitnya mendapatkan berbagai jenis sayur dan buah. Sehingga mahasiswa memiliki kecenderungan memilih makanan apapun yang tersedia tanpa mempedulikan kesehatan dirinya. Dilihat dari faktor tempat tinggal, sebagian besar tempat tinggal mahasiswa adalah bersama keluarga (73 orang), dan sebagian besar mahasiswa yang tinggal bersama keluarga mengonsumsi sayur dan buah yang kurang (68,1%). Kebiasaan konsumsi sayur dan buah yang kurang pada remaja berawal pada kebiasaan keluarga yang tidak baik yang sudah tertanam sejak kecil dan akan terus terjadi pada usia remaja. Penelitian lain menemukan bahwa mahasiswa yang menjadikan keluarga sebagai acuannya memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari, makan malam dan makan camilan. Keluarga merupakan faktor utama dalam pembentukan perilaku makan dan juga dalam pembinaan kesehatan. 8,10 Menurut peneliti dari beberapa pernyataan dan hasil penelitian yang disampaikan, pengenalan dan pemaparan buah dan sayur secara berulang-ulang saat usia dini, dapat menjadi awal yang baik 39

5 untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah. Selain itu adanya kebiasaan makan bersama, anjuran keluarga untuk mengonsumsi sayur dan buah, penyajian setiap hari jenis sayur dan buah serta fasilitasi dari keluarga mempengaruhi konsumsi sayur dan buah. Pengaruh teman sebaya dalam penelitian ini mempengaruhi konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa faktor penentu perilaku makan mahasiswa selain dipengaruhi oleh faktor individu, lingkungan juga jaringan sosial (kontrol orang tua, teman dan jaringan peer). 10 Menurut peneliti, mahasiswa yang waktunya lebih banyak dihabiskan di kampus sebagai lembaga formal dalam proses sosialisasinya, lebih banyak bergaul dengan teman sebaya dalam kesehariannya dibanding interaksi dengan keluarga. Sementara pihak institusi belum mendukung penuh bagi mahasiswa saat menghabiskan waktu seharian di kampus, berinteraksi dengan rekan sebaya disela waktu istirahat, dan kegiatan ekstrakurikuler dalam mengonsumsi sayur dan buah. Lingkungan sosial, ketersediaan dan akses mudah mendapatkan buah dan sayur secara signifikan berhubungan dengan perilaku konsumsi. 10 Barrier yang dapat diidentifikasi bagi pendatang multietnik di USA dalam konsumsi sayur dan buah adalah keterbatasan akses terhadap produk sayur dan buah segar. 11 Dalam Variabel sosial dan struktural mempengaruhi seseorang untuk mengakses makanan segar, layak dan bergizi. Namun komunitas yang lebih luas, faktor makrosistem yang meliputi ketersediaan pangan, produksi pangan dan distribusi system yang berperan tidak langsung dalam menetukan perilaku makanan belum dapat memberikan pengaruh yang kuat pada pemilihan konsumsi sayur dan buah pada remaja Untuk itu, perlu strategi penyusunan program dan upaya meningkatkan akses yang dilakukan oleh institusi pendidikan dalam mendukung konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa. Kesimpulan dan Saran Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsumsi sayur dan Muhammadiyah Samarinda masih kurang. Faktor yang berpengaruh secara signifikan dengan konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa adalah pengaruh teman sebaya. Perlu upaya dari pihak institusi pendidikan meningkatkan akses terhadap sayur dan buah bagi mahasiswa dan teman sebaya saat melakukan kegiatan di kampus dengan mengoptimalkan akses terhadap sayur dan buah di lingkungan kampus baik dari keterjangkauan harga, waktu, maupun kepraktisan penyediaan jenis sayuran dan buah. Selain itu mahasiswa dan peer dapat meningkatkan kesadaran dan saling mempengaruhi serta mendukung untuk mengonsumsi sayur dan buah disetiap kebersamaan dan aktivitas mereka di kampus. Daftar Pustaka 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. (2008) Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2007, Jakarta 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. (2010) Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2010, Jakarta 3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. (2013) Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2013, Jakarta 4. Lemeshow, S., Hosmer, D.W., Klar. J., Lwanga, S.K.. (1997) Besar Sampel dalam Penelitian 40

6 Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press 5. Klepp, K.I., Rodrigo,. P., Thorsdottir, I., Kristjansdottir, A., Due, P., Almeida, M. D., Elmadfa, I., Brug, J., Ehrenblad, B., Poortvliet,E., Bourdeaudhuij, I.,D. (2003) Pro Children Survey Material: Pro Children Project. nnares.htm, diakses pada tanggal 9 april Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014) Pedoman Gizi Seimbang 2014, Jakarta, Kemenkes RI 7. Saufika, A., Retnaningsih, Alfiasari, (2012) Gaya Hidup dan Kebiasaan Makan Mahasiswa. Bogor: Jurnal ilmu Keluarga dan Konsumen, Vol. 5, No. 2, Elnovriza, D., Yenrina, R., Bachtiar, H. (2008) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Asupan Zat Gizi mahasiswa Universitas Andalas Yang Berdomisili di Asrama Mahasiswa. Padang. Dipublikasikan 9. Bahria dan Triyanti. (2010). Faktor-faktor yang terkait dengan Konsumsi Buah Dan Sayur pada Remaja di 4 SMA Jakarta Barat, artikel penelitian: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 4. No Deliens, T., Clarys, P., Bourdeaudhuij, I.D., Deforche, B. (2014) Determinants of eating behavior in university students: a qualitative study using focus group discussions. BMC Public health. 14: Othman, K.I., Karim, M.S., Karim, R., Adzan, N., Halim, N. A., Osman, S.(2012) Factors Influencing Fruits and Vegetables Consumption Behaviour Among Adults In Malaysia. Journal of Agribusiness Marketing. Vol 5: Chin Yeh, M., Ickes, SB., Lowenstein, LM., Shival, K., Ammerman, AS., Farris, R., Katz, Dl. (2008) Understanding barriers and facilitators of fruit and vegetable consumtion among a diverse multi-ethnic population in the USA. Oxford Journals. Volume 23, pp Stang J, Story, M. (2005) Understanding Adolescent Eating Behaviours, Stang J, Cerita M (eds) Guidelines for Adolescent Nutrition Services, ol_book.shtm, diakses pada 14 mei Browning, C.J.,& Thomas, S.A. (2005).Behavioral Change: An Evidence-based Handbook for Social and Public Health. Edinburgh: Elsevie 41

DAFTAR PUSTAKA. Almatsier, S. (2004) Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

DAFTAR PUSTAKA. Almatsier, S. (2004) Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. (2004) Prinsip Dasar Ilmu Gizi, : PT Gramedia Pustaka Utama Alwi, H. (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Departemen Pendidikan nasional. ; Balai Pustaka. Pusat bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sayur dan buah merupakan bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Mengonsumsi sayur dan buah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sayur dan buah merupakan bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Mengonsumsi sayur dan buah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sayur dan buah merupakan bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Mengonsumsi sayur dan buah merupakan perilaku pemeliharaan kesehatan. Sayur dan buah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN Naskah Publikasi diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR DITINGKAT RUMAH TANGGA DAN POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA REMAJA SMA DI KABUPATEN GOWA

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR DITINGKAT RUMAH TANGGA DAN POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA REMAJA SMA DI KABUPATEN GOWA GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR DITINGKAT RUMAH TANGGA DAN POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA REMAJA SMA DI KABUPATEN GOWA Description of Knowledge, Attitude, the Availability of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, masyarakat mengalami perubahan pola makan ke arah pola konsumsi makanan yang tidak sehat, yang merupakan faktor risiko penyakit tidak menular.

Lebih terperinci

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2014 DI MEDAN TAHUN 2015 OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG 12010017

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH REMAJA DI MAKASSAR

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH REMAJA DI MAKASSAR GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH REMAJA DI MAKASSAR Description of the Knowledge, Attitudes, and Availability of Vegetable and Fruit Consumption Patterns of Adolescents

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desian Cross Sectional yang bertujuan mengukur variabel bebas (independen) yaitu umur, jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan harta yang sangat berharga dan patut dipelihara. Gaya hidup sehat harus diterapkan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Salah satu cara agar kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang

BAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survei karena memberikan gambaran suatu kelompok masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan. Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan era globalisasi saat ini telah. memberikan dampak peningkatan urbanisasi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan era globalisasi saat ini telah. memberikan dampak peningkatan urbanisasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan era globalisasi saat ini telah memberikan dampak peningkatan urbanisasi dan industrialisasi di masyarakat. Perubahan masyarakat menjadi masyarakat industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling sering dijumpai di seluruh dunia, di samping sebagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara berkembang.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITAN

BAB V HASIL PENELITAN 35 BAB V HASIL PENELITAN 5.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi suplemen vitamin dan mineral pada atlet renang di Klub Renang Wilayah Jakarta

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

DIANIE PARAMITHA PUTRI

DIANIE PARAMITHA PUTRI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG BUAH, JUMLAH UANG SAKU DAN GAYA HIDUP DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN SKRIPSI... SURAT PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP PENULIS... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI MEDAN SKRIPSI. Oleh ANGGI RARA NIM.

GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI MEDAN SKRIPSI. Oleh ANGGI RARA NIM. GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI 060870 MEDAN SKRIPSI Oleh ANGGI RARA NIM. 121021024 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

Lebih terperinci

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU, SIKAP IBU, DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK PRASEKOLAH DI KABUPATEN TORAJA UTARA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU, SIKAP IBU, DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK PRASEKOLAH DI KABUPATEN TORAJA UTARA GAMBARAN PENGETAHUAN IBU, SIKAP IBU, DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK PRASEKOLAH DI KABUPATEN TORAJA UTARA Description of the Mother s knowledge, Mother s Attitudes, and Patterns Fruit and Vegetable

Lebih terperinci

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta ANALISIS AKTOR-AKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN PERSALINAN II PADA MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 3 NASKAH

Lebih terperinci

Keywords: Smoking Habits of Students, Parents, Friends, Ads

Keywords: Smoking Habits of Students, Parents, Friends, Ads FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT (FKM) UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEH TAHUN 2016 FACTORS AFFECTING SMOKING HABITS ON FACULTY STUDENTS

Lebih terperinci

KONSUMSI BUAH DAN SAYUR ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI BOGOR

KONSUMSI BUAH DAN SAYUR ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI BOGOR KONSUMSI BUAH DAN SAYUR ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI BOGOR (Fruit and vegetable consumption of elementary school children in Bogor) Andika Mohammad 1*, Siti Madanijah 1 1 Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas

Lebih terperinci

Febby Mandira dan Yvonne M. Indrawani ABSTRAK

Febby Mandira dan Yvonne M. Indrawani ABSTRAK Konsumsi Buah dan Sayur Menurut Karakteristik Responden, Pengaruh Teman Sebaya, Ketersediaan, dan Keterpaparan Media Massa pada Siswa di SMA Negeri 115 Jakarta Tahun 2013 Febby Mandira dan Yvonne M. Indrawani

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DIET PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 7 SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DIET PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 7 SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DIET PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 7 SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak yang berlebihan sehingga dapat menggangu kesehatan tubuh. (1) Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY LAPORAN HASIL PENELITIAN Gambaran Pengetahuan Tentang Diet Seimbang pada Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2011 Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY 080100424 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBKLIKASI KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG Correlation Of Satisfaction Level Of Food Quality With Energy And Macronutrient

Lebih terperinci

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22 HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tidak menular yang berkaitan dengan gizi seperti diabetes mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et al., 2006 dalam Sacks,

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA Kasman, Noorhidayah, Kasuma Bakti Persada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin kasman.ph@gmail.com

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH REMAJA DI SMPN 19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS AUR DURI KOTA JAMBI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH REMAJA DI SMPN 19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS AUR DURI KOTA JAMBI Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November ISSN 2580-0590 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH REMAJA DI SMPN 19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Lebih terperinci

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan Silaen P, Zuraidah R, Larasati TA. Medical Faculty

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gaya hidup kota yang serba praktis memungkinkan masyarakat modern sulit untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan masalah yang banyak dijumpai baik di negara maju maupun di negara berkembang. Obesitas merupakan suatu masalah serius pada masa remaja seperti

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT ABSTRAK Asupan gizi sangat penting untuk diperhatikan terutama pada saat masa kanakkanak. Asupan gizi yang baik akan rnernpengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mencarijrnengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian kesehatan umum pada populasi dunia, jauh dari target yang diharapkan di tahun 2020 (Balaban, 2011). Sekitar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN Skripsi ini disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi kurang banyak dihubungkan dengan penyakit-penyakit infeksi, maka masalah gizi lebih dianggap

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR Gizi memegang peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Perbaikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH Maria Novianti Nino a, Yohanes Dion S.Kep.,Ns.,M.Kes b, dan Maryati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan yang pesat dalam pembangunan nasional dan perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan yang pesat dalam pembangunan nasional dan perkembangan ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan yang pesat dalam pembangunan nasional dan perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan meningkatnya taraf dan kualitas hidup masyarakat, baik yang tinggal di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Overweight dan obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian yang serius karena merupakan peringkat kelima penyebab kematian

Lebih terperinci

Keywords: Anemia, Social Economy

Keywords: Anemia, Social Economy HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 5 KOTA MANADO *Angelia M. Sondey *Maureen I. Punuh *Dina V. Rombot Fakultas Kesehatan Masyarakat Abstrak Anemia pada umumnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh : DALU BANGUN FRIDEWA

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data

Lebih terperinci

Oleh SHOFI IKRAMINA

Oleh SHOFI IKRAMINA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, AKTIVITAS FISIK, Z-SKOR, DAN FREKUENSI LATIHAN TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BASKET REMAJA LAKI-LAKI DI KLUB BASKET SCORPIO, JAKARTA TIMUR Skripsi Ini Diajukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR SUNGAI RAMBUTAN KABUPATEN OGAN ILIR

KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR SUNGAI RAMBUTAN KABUPATEN OGAN ILIR JURNAL Jurnal ILMU Ilmu KESEHATAN Kesehatan Masyarakat MASYARAKAT VOLUME 2 Nomor 03 November 20 Artikel Penelitian KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes Menentukan asupan makanan dan zat gizi (termasuk kontaminan) Merencanaan dan mengevaluasi kebijakan kesehatan dan pertanian Mempelajari hubungan asupan-penyakit (epidemiologi)

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN OBESITAS PADA SISWA KELAS V DAN VI SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN OBESITAS PADA SISWA KELAS V DAN VI SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN OBESITAS PADA SISWA KELAS V DAN VI SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN OLEH: NILAM ANGGRIANI TAMBUNAN NIM: 100100181 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo. 102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent killer merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi karena merupakan pembunuh tersembunyi.

Lebih terperinci

PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR Sani Asri Puspasari muhammadaffanbahrul@gmail.com Guru SMK Tuma ninahyasin Metro Lampung Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam satu dekade terakhir, prevalensi obesitas di seluruh dunia meningkat dengan drastis sehingga menempatkan masalah gizi ini menjadi salah satu masalah yang perlu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Inggar Ratna Kusuma 1 1 Dosen Program Studi Kebidanan Diploma III Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAN DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH REMAJA DI KABUPATEN TORAJA UTARA

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAN DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH REMAJA DI KABUPATEN TORAJA UTARA GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAN DAN POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH REMAJA DI KABUPATEN TORAJA UTARA Description of the Knowledge, Attitudes, and Availability of Vegetable and Fruit Consumption Patterns

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia yang sehat setiap harinya memerlukan makanan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga memiliki kesanggupan yang maksimal dalam menjalankan kehidupannya.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD JURNAL PENELITIAN Oleh : 1. Anik Enikmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep 2. Fatihah Hidayatul Aslamah, Amd.Kep SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN di SDN Mrican 1, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo Oleh : Lulut Subekti NIM : 12631278 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGETAHUAN GIZI BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA REMAJA. Oleh : Fitriyani Arbie ABSTRAK

PENGETAHUAN GIZI BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA REMAJA. Oleh : Fitriyani Arbie   ABSTRAK PENGETAHUAN GIZI BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA REMAJA Oleh : Fitriyani Arbie e-mail: sanafiar@gmail.com ABSTRAK Konsumsi sayur dan buah sangat penting dalam pola makan seimbang. Hal ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN KONSUMSI WESTERN FAST FOOD (FREKUENSI DAN SUMBANGAN ENERGI) DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN KONSUMSI WESTERN FAST FOOD (FREKUENSI DAN SUMBANGAN ENERGI) DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN KONSUMSI WESTERN FAST FOOD (FREKUENSI DAN SUMBANGAN ENERGI) DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh, memproses, dan memahami dasar informasi kesehatan dan. kebutuhan pelayanan, yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh, memproses, dan memahami dasar informasi kesehatan dan. kebutuhan pelayanan, yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Literasi kesehatan merupakan kemampuan seseorang untuk memperoleh, memproses, dan memahami dasar informasi kesehatan dan kebutuhan pelayanan, yang dibutuhkan untuk pengambilan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA V o l. 1, N o. 2, J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7 101 HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA Naintina Lisnawati

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar Nandini Parahita Supraba 1,2, N.P Widarini 2,3, L. Seri Ani 2,4 1 Akademi Kebidanan Bina Husada

Lebih terperinci

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING SNACKING HABIT ON NUTRITIONAL STATUS OF CATERING AND NON-CATERING STUDENTS FOOD CONSUMER Iken Rahma

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

GAYA HIDUP DAN STATUS GIZI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS PADA PRIA DAN WANITA DEWASA DI DKI JAKARTA SITI NURYATI

GAYA HIDUP DAN STATUS GIZI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS PADA PRIA DAN WANITA DEWASA DI DKI JAKARTA SITI NURYATI 49 GAYA HIDUP DAN STATUS GIZI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS PADA PRIA DAN WANITA DEWASA DI DKI JAKARTA SITI NURYATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 50

Lebih terperinci

GAMBARAN TENTANG PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK DALAM KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA SISWA KELAS 4 DI SDN 04 CIANGSANA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2012

GAMBARAN TENTANG PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK DALAM KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA SISWA KELAS 4 DI SDN 04 CIANGSANA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2012 1 GAMBARAN TENTANG PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK DALAM KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA SISWA KELAS 4 DI SDN 04 CIANGSANA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2012 CARISSA DWILANI SUSANTYA 1 DAN ANWAR HASSAN 2 Peminatan

Lebih terperinci

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi 57 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor biologis (jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gresik karena ibu hamil yang mengalami KEK dan bayi dengan berat lahir rendah masih tinggi. Waktu pengambilan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN RESIKO OBESITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN RESIKO OBESITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN RESIKO OBESITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO THE RELATION BETWEEN FAST FOOD CONSUMPTION WITH OBESITY RISK FOR 10

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Jurnal maternal Dan Neonatal, 12/12 (2016), Hal 1-7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Heni Triana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja, sebagai kelompok umur terbesar struktur penduduk Indonesia merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi pembangunan sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir abad 20 telah terjadi transisi masyarakat yaitu transisi demografi yang berpengaruh terhadap transisi epidemiologi sebagai salah satu dampak pembangunan

Lebih terperinci

ABSTRAK. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN TULANG REMAJA (Studi di SMA Negeri 3 Semarang)

ABSTRAK. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN TULANG REMAJA (Studi di SMA Negeri 3 Semarang) ABSTRAK FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN TULANG REMAJA (Studi di SMA Negeri 3 Semarang) Wulandari Meikawati 1, S. Fatimah Muis 2, SA. Nugraheni 2 Latar belakang : Kebutuhan kalsium pada masa remaja

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X

PENGARUH MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X PENGARUH MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA DI YAYASAN PENDIDIKAN X KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh: ENDAH WAHYUNINGSIH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, INDEKS MASSA TUBUH DAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT TK.III R. W. MONGISIDI MANADO Pretisya A. N. Koloay*, Afnal Asrifuddin*, Budi T. Ratag*

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena overweight saat ini sedang menjadi perhatian. Overweight atau

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena overweight saat ini sedang menjadi perhatian. Overweight atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena overweight saat ini sedang menjadi perhatian. Overweight atau kelebihan berat badan terjadi akibat ketidakseimbangan energi yaitu energi yang masuk lebih besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas pada saat ini telah menjadi masalah kesehatan dan berhubungan dengan terjadinya peningkatan penyakit tidak menular (Bener, 2006). Prevalensi obesitas meningkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII Manuscript OLEH : Ayu Puspitasari G2A009026 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )² BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY 120100524 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS Rahmadhiana Febrianika *), Bagoes Widjanarko **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa Peminatan PKIP FKM

Lebih terperinci