MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR (Studi Kasus pada TK Tunas Harapan Di Bulukumba)

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS PADA TKIT AL HASNA GONDANG KEBONARUM KLATEN KELOMPOK B2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI TK PERTIWI I KALIMACAN KALIJAMBE SRAGEN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

TEMU NIM: A53B090189

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

NASKAH PUBLIKASI Oleh : KARTINI A53H111041

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan Pada Anak Usia Dini di Kelompok A PAUD

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI MENGGAMBAR BEBAS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A BA AISYIYAH NGALAS II KLATEN SELATAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PERMAINAN KONSTRUKTIF PADA PELAJARAN IPA KELAS IV HASNA GONDANG KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Krajan II Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK USIA DINI TK AISYIYAH 03 SROYO KANTEN NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGPAUD OLEH :

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI CERITA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK GENENGSARI 03 POLOKARTO SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini PG PAUD.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PENGALAMAN PADA ANAK KELOMPOK B

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK WONOREJO I KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Lubuklinggau, dengan objek penelitian yaitu anak didik kelompok B

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NURKHAYATI A

*Keperluan korespondensi, HP: ,

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Ririn Susanti ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

: EXMA OSKAR RIANA DEVI A

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Awal Anak Usia Dini Melalui Media Cerita Bergambar Di RA Tarbiyatul Athfal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA MELALUI METODE STORY READING PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH KEPRABON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI Guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh : ARIYANI A53C090015

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

KARYA ILMIAH PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK BERCERITA MELALUI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK DALAM BERBAHASA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

* Mike Permila, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang,

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK KRISTEN KRIDAWITA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

Transkripsi:

Jurnal Publikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Volume VI Nomor 1 Januari 2016 ISSN 2088-2092 MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR (Studi Kasus pada TK Tunas Harapan Di Bulukumba) Muhammad Yusri Bachtiar PG-PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan UNM yusri_bachtiar@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kondisi objektif proses pembelajaran dalam meningkatan kreativitas anak di TK Tunas Harapan Tahun Ajaran 2014/2015; (2) langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode cerita bergambar dalam meningkatkan kreativitas anak di Tk Tunas Harapan Ajaran 2014/2015; (3) peningkatan kreativitas anak setelah menggunakan metode cerita bergambar di TK Tunas Harapan Ajaran 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode cerita bergambar. Pembelajaran bercerita melalui buku cerita bergambar dapat meningkatkan kreativitas pada anak usia dini. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase kreativitas dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II, yakni sebelum tindakan kreativitas anak sebesar 11-22 %, peningkatan kreativitas siklus I mencapai 33% dan peningkatan kreativitas pada siklus II mencapai 100 %. Oleh karena itu, buku cerita bergambar merupakan media yang efektif untuk meningkatkan kreativitas pada anak usia dini. Kata Kunci: Kreativitas, Cerita Bergambar dan Anak Usia Dini PENDAHULUAN Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan karena itu usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang berharga dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik dengan karakteristik khas, baik secara fisik, psikis, sosial, dan moral (Rianto, 2004: 69). Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, fenomena yang ada selama ini menunjukkan bahwa kreativitas masyarakat Indonesia secara umum masih dianggap rendah. Sebagai contoh, ada sejumlah kasus yang menunjukkan bahwa masih banyak orang yang belum mampu menghasilkan karyanya secara orisinal, mereka masih meniru karya milik orang lain. Ketidakmampuan berkarya secara orisinal tersebut merupakan sebagian dari tanda rendahnya kreativitas. Pengalaman yang dialami anak usia dini berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama bahkan tidak dapat terhapus hanya tertutupi, suatu saat bila ada stimulasi yang memancing pengalaman hidup yang pernah dialami, efek tersebut akan muncul kembali dalam bentuk yang berbeda. Kreativitas anak yang tinggi mendorong anak belajar dan berkarya lebih banyak sehingga suatu hari mereka dapat menciptakan hal-hal baru di luar dugaan kita. Bercerita menjadi stimulasi yang berdampak positif bagi perkembangan kreativitas anak. Anak terbiasa berkonsentrasi pada suatu topik, berani mengembangkan kreasinya, merangsang anak untuk berpikir secara imajinatif serta bertambah perbendaharaan kata barunya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka salah satu pendekatan yang dilakukan dalam meningkatkan kreativitas adalah dengan menggunakan metode cerita bergambar. Menurut wikipedia the free encylopedia dalam Ardianto (2007: 6) cerita bergambar adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Melalui cerita bergambar diharapkan pembaca dapat dengan mudah menerima informasi dan deskripsi cerita yang hendak disampaikan. Dengan demikian, dapat memberi kesempatan pada anak untuk berkomentar terhadap cerita yang disampaikan dan dapat merangsang anak untuk mengajukan pertanyaan seputar cerita 24

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VI No 1 Januari 2016 25 yang disampaikan seperti tokoh, alur cerita, dan akhir dari cerita tersebut. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian tindakan (action research), yaitu metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. a. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian berbasis kelas kolaboratif, yaitu suatu penelitian yang bersifat praktis, situasional, dan konteksual berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di Taman Kanakkanak. Kepala sekolah, guru, dan peneliti senantiasa berupaya memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang-ulang dengan revisi untuk meningkatkan kreativitas anak. Langkahlangkah yang ditempuh dalam penelitian ini, yaitu 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. b. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dari beberapa konsep kunci dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Kreativitas merupakan salah satu potensi yang dimiliki anak yang perlu dikembangkan sejak usia dini (2) Cerita Bergambar adalah kegiatan menyampaikan atau menuturkan cerita yang dapat memberikan daya tarik bersekolah bagi anak. c. Data dan Sumber Data Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kreativitas anak dalam hal mengajukan pertanyaan, membuat tebakan, dan akhirnya menemukan jawaban (mempunyai reaksi kreatif), rentang perhatian yang panjang terhadap cerita, mampu mengorganisasikan kemampuan diri yang terlihat pada saat kepercayaan diri anak untuk tampil di depan kelas, perolehan kosakata yang lebih banyak dan berimajinasi tentang alur cerita yang mereka dengar yang nantinya akan dipergunakan anak untuk menghasilkan cerita yang original. d. Instrumen Penelitian Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah pengembangan kreativitas sehingga instrumen yang digunakan adalah tes kreativitas berupa angket yang dikembangkan oleh peneliti sendiri. Namun, instrumen tersebut tetap berpedoman pada Guilford (1967) yang menjelaskan bahwa kreativitas berarti aptitude dan non-aptitude. Selain itu, Winardi (1991) juga menjelaskan bahwa ciri dari kreativitas adalah kemampuan untuk menghubungkan ide-ide dan problem-problem yang dicapai dari banyak sumber; cenderung memiliki banyak alternatif terhadap masalah atau subjek tertentu; memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam pemikirannya. e. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara atau diskusi, dan dokumentasi. f. Teknik Pemeriksaan Validitas Data 1. Validasi Data Penelitian ini menggunakan triangulasi penyelidikan dengan jalan memanfaatkan peneliti atau penguatan untuk pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatan lainnya dalam hal ini adalah guru kelas kelompok B dan kepala sekolah itu sendiri yang dapat membantu mengulangi kewenangan dalam pengumpulan data. 2. Teknik Analisis Data Kualitatif Pada penelitian tindakan kelas ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Untuk kesinambungan dan kedalaman dalam pengajaran data, dalam penelitian ini digunakan analisis interaktif. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. HASIL & PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Kegiatan perencanaan ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 4 April 2014 di TK Tunas Harapan. Pada kesempatan tersebut, peneliti berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru kelas terutama tentang hal-hal yang akan dilakukan pada kegiatan pelaksanaan tindakan

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VI No 1 Januari 2016 26 siklus I. Hal-hal yang diskusikan antara lain (1) peneliti menyamakan persepsi dengan kepala sekolah dan guru kelas mengenai penelitian yang akan dilakukan; (2) peneliti mengusulkan penggunaan media buku cerita bergambar untuk pembelajaran peningkatan kreativitas; (3) peneliti mengusulkan perencanaan pembelajaran berupa SBP (Satuan Bidang Pengembangan) dan guru menyetujui; (4) peneliti mengusulkan observasi sebagai instrumen pokok penilaian peningkatan kreativitas; (5) peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan. Pada waktu diskusi disepakati bahwa peneliti sebagai pelaksana tindakan dan kepala sekolah serta guru kelas membantu selama proses pembelajaran dan sebagai observer. b. Tindakan Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan pada siklus I dimulai pada hari Senin, tanggal 7 April 2014. Pembelajaran ini berlangsung selama 30 menit, yaitu dari pukul 09.00 09.30, dan berada di dalam kelas TK Tunas Harapan. Pada pertemuan pertama peneliti masuk ke ruangan, yaitu kelas tempat anak-anak belajar. Peneliti membuka kegiatan dengan tepuk semangat kemudian doa, salam, dan bernyanyi lagu air dan tanah. Adapun gambaran dialog yang terjadi antara anak dan peneliti adalah sebagai berikut: Peneliti : Selamat pagi temanteman. Assalamu alaikum wr.wb. Anak-anak : Wa alaikum salam wr.wb Peneliti : Nah, teman-teman hari ini bu guru mau bercerita. Siapa yang mau mendengarkan cerita bu guru? Anak-anak : Saya saya saya, bu guru. Peneliti : Iya, teman-teman hebat semua, tapi ingat kalau mendengarkan cerita bu guru boleh tidaknya ramai sendiri? Anak-anak : Tidak bu guru. Peneliti : Berarti nanti temanteman tidak boleh ramai sendiri dan harus tertib. Apakah anda siap? Anak-anak : Ya saya siap. c. Observasi Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran khususnya di kelas B. Observasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak selama mengikuti kegiatan bercerita. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, kepala sekolah, dan guru kelas diperoleh hasil sebagai berikut: (1) pada pertemuan pertama anak-anak merasa bosan dengan proses pembelajaran dengan menggunakan media buku cerita bergambar karena gambarnya kurang menarik; (2) pada pertemuan kedua anak-anak sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media buku cerita bergambar karena gambarnya lebih menarik d. Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil observasi tersebut, menunjukkan bahwa (1) adanya reaksi yang menunjukkan kebosanan pada anak karena penggunaan media dengan gambar-gambar yang tidak full color; (2) adanya penurunan konsentrasi karena tidak adanya motivasi atau reward dari peneliti atas kreativitasnya; (3) sudah ada peningkatan kreativitas anak jika dibandingkan dengan kreativitas sebelum tindakan, tetapi hasil tersebut belum maksimal dan memuaskan; itu berarti bahwa peneliti dan guru perlu memperbaiki proses pembelajaran; (4) kreativitas anak didik dalam satu kelas masih belum merata: ada anak yang mempunyai kreativitas lebih, tetapi ada yang juga yang masih rendah. Berdasarkan hasil analisis tersebut, peneliti dan guru merasa bahwa hasil penelitian ini belum maksimal. Oleh sebab itu, peneliti dan guru membuat perencanaan untuk tindakan pada siklus berikutnya. 2. Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Proses peningkatan kreativitas anak melalui cerita bergambar yang telah dilakukan pada siklus I pada umumnya sudah cukup baik, tetapi belum memuaskan. Masih ada anak yang kurang memperhatikan dan peningkatan kreativitas juga kurang memuaskan. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I, pada hari Jumat, tanggal 18 April 2013 peneliti, kepala sekolah, dan guru merencanakan tindakan pada siklus II. Adapun urutan tindakan yang direncanakan diterapkan pada siklus II, tindakan pertama, adalah sebagai berikut. 1) Peneliti mempersiapkan terlebih dahulu media yang akan digunakan, yaitu buku cerita bergambar dengan judul Api. 2) Peneliti membawa anak-anak keluar kelas dan bercerita di halaman sekolah serta mengadakan permainan pohon, api, dan kebakaran. Peneliti juga mengkondisikan atau mengatur duduk anak-anak membentuk lingkaran besar; peneliti berperan sebagai pencerita dan kepala sekolah serta guru kelas berperan sebagai pendamping dan observer.

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VI No 1 Januari 2016 27 3) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam, doa, dan menyanyikan lagu angin dan api 4) Peneliti mengkomunikasikan aturan yang harus dipatuhi selama kegiatan bercerita. 5) Peneliti menyebutkan judul cerita, tokohtokoh yang ada dalam cerita, penerbit, dan pengarang cerita. 6) Peneliti memulai cerita dengan media buku cerita bergambar dengan judul Api. Dalam kegiatan ini peneliti (dibantu oleh kepala sekolah dan guru kelas) mengamati aktivitas anak selama mengikuti kegiatan bercerita dan kemudian mencatatnya dalam pedoman observasi. 7) Peneliti mengulas isi cerita pada buku cerita bergambar dengan judul api. Selama kegiatan ini, peneliti mengamati reaksi anak terhadap isi cerita yang disampaikan oleh peneliti, seperti reaksi kreatif yang ditunjukkan oleh anak, kepercayaan diri dalam membawakan cerita, imajinasi anak terhadap cerita yang disampaikan, dan penambahan kosakata yang mereka ucapkan selama membawakan cerita. 8) Peneliti melaksanakan kegiatan penutup berupa review atau mengulang kembali isi cerita bergambar. 9) Peneliti menutup pembelajaran dengan lagu di sini senang di sana senang b. Tindakan Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, peneliti, kepala sekolah, dan guru kelas melaksanakan tindakan pada siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada hari Senin, tanggal 21 April 2014 di luar kelas TK Tunas Harapan. Pembelajaran berlangsung selama 45 menit, yaitu pukul 09.00 09.45 dan dilaksanakan di luar kelas. Pada tindakan pertama, peneliti mengajak anak-anak ke alam terbuka, yaitu halaman TK Tunas Harapan. Peneliti membuka kegiatan dengan tepuk semangat kemudian doa, salam, dan lagu angin dan api. Adapun gambaran dialog antara peneliti dengan anak adalah sebagai berikut. Peneliti : Selamat pagi teman-teman? Anak : Selamat pagi bu guru Peneliti : Hari ini bu guru akan bercerita. Nah, kira-kira bercerita apa ya...? Anak : Kucing bu guru..?, adik bu guru..? Peneliti : Oke, sekarang siapa yang mau dengarkan cerita bu guru? Anak : saya saya.saya. Peneliti : Duduklah yang anteng. c. Observasi Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan guru diperoleh hasil sebagai berikut: (1) setelah dibacakan cerita dengan judul yang berbeda, anak menjadi lebih antusias dalam merespons isi cerita; (2) setelah diberikan motivasi, anakanak menjadi aktif untuk tampil di depan kelas sambil bercerita tanpa menunggu perintah dari peneliti; (3) terjadi peningkatan kreativitas yang sangat memuaskan pada siklus II ini, yaitu pada siklus I tindakan kedua kreativitas anak sebesar 6-33 % atau 1-5 anak, sedangkan pada siklus II tindakan pertama tercapai 87 % atau 13 anak d. Refleksi Siklus II Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah baik. Kelemahan yang ada pada siklus I dapat teratasi dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas anak melalui cerita bergambar mengalami peningkatan. Peningkatan kreativitas ini terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan, seperti peningkatan kreativitas anak yang mencapai 100%; antusiasme anak yang meningkat serta perhatian dan konsentrasi anak dalam pembelajaran pun membaik. Peneliti dengan dibantu kolaborator telah berhasil meningkatkan kreativitas anak serta perhatian dan konsentrasi anak dalam proses pembelajaran. Adapun dengan masih ditemukannya satu atau dua anak yang kurang memperhatikan peneliti, hal itu tidak menjadi masalah dalam proses pembelajaran karena kita tahu bahwa karakteristik, kemampuan, dan daya tangkap anak didik itu beraneka ragam. Kreativitas anak pada kelompok B TK Tunas Harapan semester II tahun pelajaran 2014/2015 telah mengalami peningkatan sebesar 100% atau 14 anak. B. Pembahasan Setelah mendapat tindakan dengan metode cerita bergambar selama dua siklus, anak menunjukkan peningkatan kreativitas. Adapun hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Berdasarkan hasil penelitian diatas dari siklus I sampai dengan siklus II. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, peningkatan kreativitas ini dipengaruhi oleh media, yakni cerita bergambar. Melalui cerita bergambar, anak dapat mengajukan pertanyaan, menebak-nebak

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VI No 1 Januari 2016 28 yang kemudian menemukan jawaban (reaksi kreatif) terhadap alur cerita yang mereka dengar. Rentang perhatian anak terhadap cerita menjadi lebih panjang karena anak berkonsentrasi terhadap cerita. Anak juga mampu mengorganisasikan kemampuan diri karena anak belajar dari pengalaman yang menakjubkan sehingga akan membangun kepercayaan diri terhadap apa yang disampaikan. Pada dasarnya kreativitas juga memerlukan waktu untuk bereskplorasi, menuangkan ide atau gagasan, dan konsepkonsep, serta mencobanya dalam bentuk baru atau original (Hurlock, 1978:11). Selain metode pemberian waktu, metode yang lain adalah pemberian rewads seperti very good yang dalam hal ini dipergunakan untuk memotivasi anak untuk tetap aktif dalam proses pembelajaran. Metode pendukung ini juga berperan cukup banyak karena melalui metode ini dapat meminimalkan permasalahan dan kejenuhan yang dialami oleh anak. Setelah menggunakan metode cerita bergambar selama dua siklus, kreativitas anak di TK Tunas Harapan Ajaran 2014/2015 menunjukkan peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian observasi awal hanya terdapat 11-22 % atau 1-2 anak saja yang menunjukkan kreativitas dari 9 anak yang hadir pada waktu itu. Namun, setelah ada tindakan pada siklus I dan siklus II, pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan guru menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) setelah dibacakan cerita dengan judul yang berbeda, anak menjadi lebih antusias dalam merespons isi cerita; (2) setelah diberikan motivasi, anak-anak menjadi aktif untuk tampil di depan kelas sambil bercerita tanpa menunggu perintah dari peneliti; (3) terjadi peningkatan kreativitas yang sangat memuaskan pada siklus II ini, yaitu pada siklus I tindakan kedua kreativitas anak sebesar 33 % atau 5 anak, sedangkan pada siklus II tindakan pertama tercapai 87 % atau 13 anak dan pada tindakan kedua telah mencapai 100 % atau 14 anak. KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Kesimpulan secara umum dari penelitian ini adalah bahwa kreativitas anak usia dini dapat berkembang dengan optimal melalui metode cerita bergambar. Saran-saran Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: (1) kepala sekolah dapat menjadi motor penggerak dalam perbaikan terhadap proses pembelajaran melalui kerja kolaborasi dengan guru; (2) guru seyogianya mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media buku cerita bergambar yang menarik, menyenangkan, dan bervariasi agar dapat membuat anak berminat dan antusias terhadap proses pembelajaran; (3) apabila pembelajaran menggunakan metode bercerita, guru hendaklah menggunakan metode pendukung seperti permainan sehingga lebih memotivasi dan merangsang anak untuk berpikir aktif dan kreatif; (4) peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian ini, tetapi dalam materi dan pendekatan yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Tommy. 2007. Perencanaan Buku Cerita Bergambar Sejarah Goa Selonangleng Kediri. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Arikunto, Suharsimi & Supardi Suhardjono. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Angkasa. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Ayahbunda. 2002. Dari A Sampai Z tentang Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Charman, Adrew. 2006. Air (terjemahan). London, NewYork, Sydney: Watts Books. Charman, Adrew. 2006. Api (terjemahan). London, NewYork, Sydney: Watts Books. Charman, Adrew. 2006. Udara (terjemahan). London, NewYork, Sydney: Watts Books. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pedoman Pembuatan Cerita Anak untuk Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Guilford, Joy Paul. 1967. The Nature of Human Intelligence. New York: Mc.Graw-Hill. Hadis, F. A. 1996. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Depdikbud. Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak (Jilid II Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Putaka Pelajar. Moleong, Lexy. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Karya Musbikin, Imam. 2006. Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bercerita untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Santi, Danar. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini: antara Teori dan Praktek. Jakarta: Indeks. Solehuddin, M. 2000. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: UPI Press. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VI No 1 Januari 2016 29