Tugas Bahasa Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

KALIMAT EFEKTIF DALAM PENULISAN MAKALAH Rusdin Lektor Kepala, IAIN Palu

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

Ilmu Komunikasi Sistem Komunikasi

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Unsur Kalimat. Kenapa kalimat (SPOPK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah? 29/02/2012 KALIMAT?

Pengertian Kalimat Efektif

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

Pertemuan 11 KALIMAT EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHASA INDONESIA KALIMAT EFEKTIF. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami

Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kalimat Efektif. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom.

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

Oleh Ratna Novita Punggeti

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S )

MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA

KALIMAT EFEKTIF DALAM BERKOMUNIKASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTs HIDAYATUL MUSLIHIN 2011/2012. Oleh

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

I. PENDAHULUAN. dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis)

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAHASA TATA TULIS ILMIAH

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Ragam Bahasa Ilmiah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi

Muhammad Syarkawi (1)

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS MATEMATIKA KELAS VII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa Indonesia. Akuntansi Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

MATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KETERANGAN DI KANTOR KELURAHAN SAIGON KECAMATAN PONTIANAK TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

BENTUK KATA DAN MAKNA

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

I. PENDAHULUAN. gerak manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini

PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan, kita sebenarnya tidak

KAJIAN PUSTAKA. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat,

BAB II LANDASAN TEORI. siswa agar kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai. Selain itu, kehadiran

KALIMAT EFEKTIF. Created By: Sastra Daerah (Sunda) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Hikmat H. Syawali

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA

KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS PADA BUKU PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JENIS - JENIS DAN POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA

MODUL PERKULIAHAN. Bahasa Indonesia. Kalimat dan Kalimat Efektif. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. kesistematisan dari jalan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis. Menurut Chaer dan

Transkripsi:

2013 Tugas Bahasa Indonesia Pentingnya EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Ratna Fitrianingsih 18111837 3KA34

Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Bahasa Indonesia tepat pada waktu yang telah ditentukan. Di dalam penyusunan makalah ini saya menyajikan materi tentang Pentingnya EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif dengan tujuan untuk menambah tentang pengetahuan bahasa secara meluas. Saya sebagai penyusun menyadari di dalam penyelesaian tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun terutama Ibu Sepitri Daruyani selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Bahasa Indonesia demi kesempurnaan tugas berikutnya. Penyusun B a h a s a I n d o n e s i a 2

Daftar Isi Kata Pengantar 2 Daftar Isi 3 Bab I : Latar Belakang 4 Rumusan Masalah 4 Tujuan Penulisan 4 Bab II : Landasan Teori 4 Bab II : Pembahasan 5-13 Kesimpulan 13 Daftar Pustaka 14 B a h a s a I n d o n e s i a 3

Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar telah menjadi keharusan. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menurunkan Keputusan Nomor 0543a/U/18987 yang mendasari usaha penyempurnaan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan telah diresmikan oleh mantan Presiden Soeharto pada tahun 1972. Dengan keputusan tersebut kita memiliki pedoman atau acuan mengenai penggunaan bahasa Indonesia terbaru. Penggunaan kalimat efektif juga diperlukan dalam menulis pun dalam tugas, makalah bahkan dalam berbicara. Karena hal ini sangat diperlukan agar saat penyampaiannya dapat berjalan dengan lancar. Tetapi menggunakan kalimat efektif juga tidak mudah, biasanya dituntut agar lebih jelas dan tepat. Untuk itu pada makalah ini penulis akan membahas mengenai pentingnya penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan pemakaian kalimat efektif. 2. Rumusan Masalah Mengacu pada pembahasan di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud kalimat EYD? 2. Bagaimanakah pemakaian EYD? 3. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif? 4. Apa saja unsur-unsur kalimat efektif? 5. Bagaimana penggunaan kalimat efektif? 6. Apa ciri-ciri kalimat efektif? B a h a s a I n d o n e s i a 4

7. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif? 8. Bagaimana struktur kalimat efektif? 9. Apa saja sebab-sebab ketidakefektifan kalimat? 3. Tujuan Penulisan 1. Mendeskripsikan definisi kalimat EYD. 2. Mendeskripsikan pemakaian EYD. 3. Mendeskripsikan definisi kalimat efektif. 4. Mendeskripsikan unsur-unsur kalimat efektif. 5. Mendeskripsikan penggunaan kalimat efektif. 6. Mendeskripsikan ciri-ciri kalimat efektif. 7. Mendeskripsikan syarat yang mendasari kalimat efektif. 8. Mendeskripsikan sebab-sebab ketidakefektifan kalimat. Bab II Landasan Teori Landasan teori dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa penting penggunaan kalimat EYD dan kalimat efektif, selain itu untuk memberi informasi pada pembaca. Bab III Pembahasan Definisi Kalimat EYD Kalimat EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan adalah suatu kesatuan kata yang mencakup pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata penulisan unsur dan pemakaian tanda baca secara benar dan tepat. B a h a s a I n d o n e s i a 5

Pemakaian EYD Pemakaian EYD terdiri dari : 1. Penulisan huruf yang membicarakan bagian-bagian dasar suatu bahasa, antara lain : a. Huruf kapital b. Vokal c. Konsosnana d. Pemenggalan e. Nama diri 2. Penulisan huruf yang membicarakan beberapa huruf dari ejaan sebelumnya yang meliputi : a. Huruf kapital b. Huruf miring 3. Penulisan kata yang membicarakan bidang morfologi dengan segala bentuk dan jenisnya berupa : a. Kata dasar b. Kata turunan c. Kata ulang d. Gabungan kata e. Kata ganti (kau, ku, mu, dan nya) f. Kata depan (di, ke, dan dari) g. Kata sandang ( si dan sang) h. Partikel i. Singkatan dan akronim j. Angka dan lambang bilangan 4. Penulisan unsur serapan yang membicarakan kaidah cara penulisan serapan, terutama kosakata yang berasal dari bahasa asing 5. Pemakaian tanda baca (pungtuasi) membicarakan teknik penerapan tanda baca dalam penulisan dengan kaidah masing-masing, antara lain : a. Tanda titik (.) b. Tanda koma (,) B a h a s a I n d o n e s i a 6

c. Tandak titik koma (;) d. Tanda hubung (-) e. Tanda pisah ( ) f. Tanda elipsis (...) g. Tanda tanya (?) h. Tanda seru (!) i. Tanda kurung () j. Tanda kurung siku [ ] k. Tanda petik ganda ( ) l. Tanda petik tunggal ( ) m. Tanda garis miring (/) n. Tanda penyingkat ( ) Definisi Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat dan jelas. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Unsur-Unsur Kalimat Efektif Unsur kalimat efektif adalah suatu tata bahasa dalam kumpulan kata yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan agar dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Unsur-unsur tersebut diantaranya : 1. Subjek (S) Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal. Untuk B a h a s a I n d o n e s i a 7

lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini : a. Ayahku sedang melukis. b. Meja direktur besar. c. Yang berbaju batik dosen saya. d. Berjalan kaki menyehatkan badan. e. Membangun jalan layang sangat mahal. Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas adalah S. Contoh S yang diisi oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat (a) dan (b), contoh S yang diisi oleh klausa terdapat pada kalimat (c), dan contoh S yang diisi oleh frasa verbal terdapat pada kalimat (d) dan (e). 2. Predikat (P) Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan contoh berikut: a. Kuda meringkik. b. Ibu sedang tidur siang. c. Putrinya cantik jelita. d. Kota Jakarta dalam keadaan aman. e. Kucingku belang tiga. f. Robby mahasiswa baru. g. Rumah Pak Hartawan lima. Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah P. kata meringkik pada kalimat (a) memberitahukan perbuatan kuda. Kelompok kata sedang tidur siang pada kalimat (b) memberitahukan melakukan apa ibu, cantik jelita pada kalimat (c) memberitahukan bagaimana putrinya, dalam keadaan aman pada kalimat (d) B a h a s a I n d o n e s i a 8

memberitahukan situasi kota Jakarta, belang tiga pada kalimat (e) memberitahukan ciri kucingku, mahasiswa baru pada kalimat (f) memberitahukan status Robby, dan lima pada kalimat (g) memberitahukan jumlah rumah Pak Hartawan. 3. Objek (O) Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperi pad contoh di bawah ini. a. Nurul menimang b. Arsitek merancang c. Juru masak menggoreng Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek. 4. Pelengkap (pel) Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Perhatikan cnntoh di bawah ini: a. Ketua MPR membacakan Pancasila. S P O b. Banyak orpospol berlandaskan Pancasila. S P Pel Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-sama diisi oleh nomina Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa hanya kalimat (a) yang menempatkan Pancasila sebagai O. Ubahan kalimat (a) menjadi kalimat pasif adalah sebagai berikut: B a h a s a I n d o n e s i a 9

Pancasila dibacakan oleh ketua MPR. S P O 5. Keterangan (ket) Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi Ket adalah frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau klausa. Berdasarkan maknanya, terdapat bermacam-macam Ket dalam kalimat. Para ahli membagi keterangan atas Sembilan macam (Hasan Alwi dkk, 1998:366) yaitu seperti yang tertera pada tabel di bawah ini. Penggunaan Kalimat Efektif Kalimat efektif digunakan pada tulisan ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian dan sebagainya. Diharuskan memakai kalimat efektif agar penulisan dapat dibaca dengan jelas dan dimengerti oleh pembaca. Ciri-Ciri Kalimat Efektif Menurut Arifin Kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan dan kelogisan bahasa Menurut Wijono Ciri ciri kalimat efektif sebagai berikut : a. Keutuhan, kesatuan, kelogisan atau kesepadanan makna dan strukur. b. Kesejajaran bentuk kata dan atau struktur kalimat secara gramatikal. B a h a s a I n d o n e s i a 10

c. Kefokusan fikiran sehingga mudah dipahami. d. Kehematan penggunaan unsur kalimat. e. Kecermatan dan kesatuan. f. Kevariasian kata dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa. Syarat Yang Mendasari Kalimat Efektif Syarat syarat kalimat efektif, diantara lain : 1. Koherensi / kepaduan Informasi yang disampaikan harus sistematis, menggunakan pola aspek agen verbal atau aspek verbal pasien, baik dalam hubungan timbal balik yang baik dan jelas. 2. Kesatuan gagasan Kalimat dikatakan memiliki kesatuan gagasan jika memiliki subjek, predikat dan fungsi-fungsi kalimat lainnya saling mendukung dan membentuk kesatuan tunggal. 3. Keparalelan Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Contohnya ; Harga bensin disesuaikan atau dinaikkan secara bertahap. 4. Kesejajaran Penggunaan bentuk yang sama pada kata-kata yang paralel agar kalimat rapi dan bermakna sama. 5. Kehematan Penggunaan kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi. Maksud dari hemat adalah singkat, jelas dan padat. 6. Penekanan / ketegasan Pembacaan dalam suatu kalimat, bahwa kalimat tersebut merupakan penegasan. Contohnya : Presiden mengharapkan agar rakyat membangun negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. B a h a s a I n d o n e s i a 11

Kalimat di atas meletakkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat. 7. Kecermatan Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini : a. Hindari penanggalan awalan b. Hindari peluluhan bunyi/ c / c. Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan/ k / yang tidak luluh d. Hindari pemakaian kata ambigu 8. Kevariasian Variasi adalah menganeka-ragamkan bentuk-bentuk pembahasan agar tetap memberi minat atau perhatian orang. 9. Kelogisan Kelogisan adalah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh kalimatnya ; Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. Sebab-Sebab Ketidakefektifan Kalimat Ketidakefektifan kalimat tersebut antara lain disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : 1. Kontaminasi, yaitu merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah. Contoh: a. diperlebar, dilebarkan (benar) diperlebarkan (salah) b. memperkuat, menguatkan (benar) - memperkuatkan (salah) c. sangat baik, baik sekali (benar) - sangat baik sekali (salah) d. saling memukul, pukul-memukul (benar) - saling pukul-memukul (salah) e. Di sekolah diadakan pentas seni (benar) Sekolah mengadakan pentas seni (salah) 2. Pleonasme, yaitu berlebihan atau tumpang tindih. Contoh : a. para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para) b. para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak) c. banyak siswa-siswa (banyak siswa) 3. Tidak memiliki subjek. Contoh : B a h a s a I n d o n e s i a 12

a. Buah mangga mengandung vitamin C. (SPO) (benar) b. Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) c. Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah) 4. Adanya kata depan yang tidak perlu. Contoh : a. Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat. (kata daripada dihilangkan) b. Kepada siswa kelas VII berkumpul di GOR. (kata kepada dihilangkan) c. Selain daripada bekerja, ia juga kuliah. (kata daripada dihilangkan) 5. Salah nalar. Contoh : a. Waktu dan tempat dipersilahkan. (siapa yang dipersilahkan) b. Vespa Pak Erwin mau dijual. (apakah bisa menolak?) c. Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan) 6. Kesalahan pembentukan kata. Contoh : a. mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan b. menyetop seharusnya menstop c. mensoal seharusnya menyoal 7. Pengaruh bahasa asing. Contoh : a. Rumah di mana ia tinggal (the house where he lives ) (kata rumah seharusnya tempat) b. Sebab-sebab daripada perselisihan (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan) c. Saya telah katakan (I have told) (seharusnya telah saya katakan) 8. Pengaruh bahasa daerah. Contoh : a. sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir) b. oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona) c. Jangan-jangan (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin) Kesimpulan Kalimat EYD dan kalimat efektif adalah hal yang penting dalam penulisan apapun termasuk dalam penulisan ilmiah atau pembicara secara singkat, jelas dan tepat agar mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau B a h a s a I n d o n e s i a 13

pembicaranya. Dengan unsur unsur dalam kalimat, seperti subjek(s), predikat(p), objek(o), pelengkap(pel), dan keterangan(ket) yang membantu dalam membuat kalimat efektif dan penulisan kalimat EYD dengan benar. Daftar Pustaka Ufima Elma. 2013. Kalimat Efektif. Diakses pada http://kalimatefektif2013.blogspot.com/ dikutip pada 10 November 2013. Panji Pradana. 2012. Rangkuman EYD dan contoh Kalimatnya. Diakses pada http://piiekaa.blogspot.com/2012/05/rangkumann-eyd-dan-contoh-kalimatnya.html dikutip pada 10 November. Zoel Z anwar. 2013. Kalimat Efektif. Diakses pada http://simplezoel.blogspot.com/2013/08/kalimat-efektif.html dikutip pada 10 November. Usman. 2012. Kalimat Efektif. Diakses pada http://usman-wwwmaalkhidmah.blogspot.com/2012/05/kalimat-efektif.html dikutip pada 10 November. B a h a s a I n d o n e s i a 14