Gambaran Kasus Kematian dengan Asfiksia di Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado Periode

dokumen-dokumen yang mirip
Gambaran Tanda Kardinal Asfiksia Pada Kasus Kematian Gantung Diri di Departemen Forensik RSU Dr. Muhammad Hoesin Palembang Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kasus bunuh diri di Indonesia belakangan ini. dinilai cukup memprihatinkan karena angkanya cenderung

TANDA KARDINAL ASFIKSIA PADA KASUS GANTUNG DIRI YANG DIPERIKSA DI DEPARTEMEN FORENSIK FK USU RSUP H

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian tidak wajar yang kadang-kadang belum. diketahui penyebabnya saat ini semakin meningkat.

1 Kevin G. Pitojo 2 Adrian Tangkilisan 2 Alwin Monoarfa.

Pola Kekerasan Senjata Api di Sulawesi Utara Periode

BAB I PENDAHULUAN. Infantisid yaitu pembunuhan dengan sengaja. terhadap bayi baru lahir oleh ibunya (Knight, 1997).

Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia The Indonesian Association of Forensic Medicine

POLA PENYAKIT KULIT NON-INFEKSI PADA ANAK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE

CEDERA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MANADO

DAFTAR ISI PERSETUJUAN PEMBIMBING PENETAPAN PANITIA PENGUJI PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ABSTRAK ABSTRACT RINGKASAN SUMMARY KATA PENGANTAR

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Jessica R. Labora Erwin G. Kristanto James F. Siwu

Angka Kejadian Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Luar Visum Et Repertum

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

POLA LUKA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI BLU RSU PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni

PROFIL KASUS AUTOPSI PADA ANAK DI PROVINSI RIAU PERIODE TAHUN

Gambaran cedera kepala yang menyebabkan kematian di Bagian Forensik dan Medikolegal RSUP Prof Dr. R. D. Kandou periode Juni Juli 2016

POLA LUKA PADA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP PEREMPUAN DI RS BHAYANGKARA MANADO PERIODE 2013

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Senjata tajam adalah hal yang tidak asing yang. digunakan dalam banyak kegiatan sehari-hari, seperti

ABSTRAK GAMBARAN BUKTI MEDIS INFANTICIDE YANG DIPERIKASA DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RSUP SANGLAH PERIODE TAHUN

KARAKTERISTIK SEBAB DAN MEKANISME KEMATIAN PADA KORBAN YANG DIDUGA DIBUNUH YANG DIOTOPSI DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RSUP SANGLAH TAHUN

GANTUNG DIRI: POLA LUKA DAN LIVOR MORTIS

Profil tumor solid pada pasien rawat inap di Bagian KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2013-Desember 2014

KARAKTERISTIK SERTA FAKTOR RESIKO KEMATIAN AKIBAT TENGGELAM BERDASARKAN DATA BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH

JENIS KEKERASAN DAN POLA LUKA PADA KORBAN MATI KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUD ARIFIN ACHMAD PERIODE

KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI BLU RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU

BAB I PENDAHULUAN. jalan yang cukup serius, menurut data dari Mabes Polri pada tahun 2008

Kualitas Visum et Repertum Perlukaan di RSUD Indrasari Kabupaten Indragiri Hulu Periode 1 Januari Desember 2013

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fenomena maraknya kriminalitas di era globalisasi. semakin merisaukan segala pihak.

KUALITAS VISUM ET REPERTUM PERLUKAAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

Hubungan derajat dehidrasi dengan kadar hematokrit pada anak penderita diare di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

ABSTRAK. Trauma kapitis merupakan salah satu kasus yang paling sering dijumpai

ABSTRAK GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

PEMBEKAPAN. Disusun oleh : Shinta Febriana Yustisiari G Pembimbing : dr. Hari Wujoso, Sp. F, MM

Gambaran kematian maternal di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 1 Januari Desember 2015

PROFIL PSORIASIS DI POLIKLNIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012

CARA KEMATIAN WARGA NEGARA ASING DI BALI MENURUT DATA RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI 2010-OKTOBER 2012

HANDOUT KETERAMPILAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Masalah lalu lintas melalui darat, laut, dan udara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Kejahatan merupakan perilaku anti sosial dan juga

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Berbagai peristiwa yang terjadi ditanah air seperti. kecelakaan pesawat, kecelakaan mobil, pencurian organ,

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN CT SCAN KEPALA PADA PENDERITA CEDERA KEPALA RINGAN DI BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE

ABSTRAK. GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010

Karakteristik kasus pada Visum et Repertum di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

GAMBARAN PASIEN CEDERA KEPALA DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2013

ANGKA KEJADIAN LUKA BACOK DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE NOVEMBER 2011-DESEMBER 2012

REFRAT GANTUNG DIRI ( HANGING ) Oleh : DEVI FIKASARI K G

Pengaruh kadar hemoglobin terhadap lebam mayat (livor mortis)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda (Undang-undang

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

ABSTRAK GAMBARAN TUBERKULOSIS EKSTRA PARU DI PUSKESMAS KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia menurut laporan hak asasi manusia

PENDERITA TONSILITIS DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO JANUARI 2010-DESEMBER 2012

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS PASUNDAN KOTA BANDUNG PERIODE

PERUBAHAN KADAR GULA DARAH POST MORTEM

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebab pertama kematian pada remaja usia tahun (WHO, 2013).


KEMATIAN PERINATAL DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan. tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang pada

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN SUKABUMI PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu. lintas banyak terjadi di dunia. Tidak hanya di dunia,

PROFIL PENYANDANG EPILEPSI DI POLIKLINIK SARAF RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013 MEI 2014

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER

Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan. Toksikologi (Teori)

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan 5 besar negara dengan populasi. penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk yang

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

KUALITAS VISUM ET REPERTUM PERLUKAAN DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI MALARIA DI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM PANGLIMA SEBAYA TANAH GROGOT KALIMANTAN TIMUR PERIODE

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

LUARAN PARTUS LAMA DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Angka Kejadian Psoriasis Vulgaris di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode Agustus 2008 Juni 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan. tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang pada

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata. membawa dampak sampingan terhadap jenis, kualitas dan

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

KELENGKAPAN ADMINISTRASI STAF MEDIS KEDOKTERAN FORENSIK RSUP Dr. KARIADI SEMARANG MENGHADAPI AKREDITASI RUMAH SAKIT

BENDA ASING TELINGA HIDUNG TENGGOROK DI BAGIAN/SMF THT-KL BLU/RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2008 DESEMBER 2011

ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012

GAMBARAN FOTO TORAKS PNEUMONIA DI BAGIAN/SMF RADIOLOGI FK UNSRAT / RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO PERIODE 1 APRIL 30 SEPTEMBER 2015

ABSTRAK. Kata kunci: Preeklampsia

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iv. ABSTRAK...

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh ENDAH FITRI NOVITASARI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

KARAKTERISTIK GAMBARAN HISTOPATOLOGI PENDERITA KANKER PAYUDARA BERDASARKAN UMUR DI KOTA MEDAN PERIODE

PERAN DOKTER DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA DI KOTA MANADO

KECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK

GAMBARAN PENCABUTAN GIGI MOLAR SATU MANDIBULA BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DI BALAI PENGOBATAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT MANADO TAHUN 2012

ABSTRAK Gambaran Karakteristik Penderita Akne Vulgaris di Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Sakura Derma Bandung

GAMBARAN VISUM ET REPERTUM PERLUKAAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUANTAN SINGINGI PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

Elisa E. B. Paembobo Steward K. Mengko Olivia C. P. Pelealu

Manado

Transkripsi:

Gambaran Kasus Kematian dengan Asfiksia di Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado Periode 213-217 1 Nikita E. K. Rey 2 Johannis F. Mallo 2 Erwin G. Kristanto 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: nikitaester5@gmail.com Abstract: Asphyxia was a condition cause by lack of oxygen and excess of carbon dioxide in the blood. There are three types of asphyxia: mechanical, non-mechanical, and pathologic asphyxia. This study was aimed to obtain the general description of death cases due to asphyxia in Manado North Sulawesi in the period 213-217. This was a descriptive retrospective study using the medical record of cases at Forensic and Medicolegal Department of Prof. Dr. R. D. Kandou. The results of visum et repertum showed that there were 26 death cases due to asphyxia. Most cases were in 216 (1 cases, 38.5%). The most common cases were in age group of 17-25 years old (7 cases, 27%). Males (17 cases, 65%) were more frequent than females. Death due to mechanical asphyxia caused by drowning was the most common cases (11 cases; 42.3%). The most common sign of asphyxia was cyanosis (21 cases). Conclusion: Majority of the death cases due to asphyxia were males, age group 17-25 years, with mechanical asphyxia caused by drowning and cyanosis as the asphyxia sign. Keywords: asphyxia, mechanical asphyxia, non-mechanical asphyxia, pathology asphyxia, forensic Abstrak: Asfiksia adalah suatu kondisi yang disebabkan karena berkurangnya oksigen dan berlebihnya karbon dioksida dalam darah. Asfiksia terdiri dari tiga jenis klasifikasi yaitu asfiksia mekanik, non-mekanik, dan patologik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum tentang kasus kematian dengan asfiksia di Manado Sulawesi Utara periode 213-217. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif menggunakan data hasil visum et repertum. Hasil penelitian mendapatkan 26 kasus kematian dengan asfiksia. Kasus terbanyak pada tahun 216 yaitu 1 kasus (38,5%). Kelompok usia terbanyak ialah 17-25 tahun sebanyak 7 kasus (27%). Jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu 17 kasus (65%). Kematian akibat asfiksia mekanik dengan jenis tenggelam merupakan kasus terbanyak yaitu 11 kasus (42,3%). Tanda asfiksia yang sering ditemukan ialah sianosis (21 kasus). Simpulan: Sebagian besar kasus kematian akibat asfiksia berjenis kelamin laki-laki, kelompok usia 17-25 tahun, dengan jenis asfiksia mekanik akibat tenggelam, dan sianosis sebagai tanda asfiksia. Kata kunci : asfiksia, asfiksia mekanik, asfiksia non-mekanik, asfiksia patologi, forensik Asfiksia adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh berkurangnya oksigen dan berlebihnya karbon dioksida dalam darah. Hal ini terjadi oleh karena adanya gangguan pertukaran antara oksigen dalam alveoli paru-paru dengan karbon dioksida dalam darah kapiler paru-paru. 1 Secara umum asfiksia disebabkan oleh karena penyum- 2

Rey, Mallo, Kristanto: Gambaran kasus kematian dengan asfiksia... batan saluran pernapasan, trauma dan keracunan bahan kimiawi. 2 Kasus kematian akibat asfiksia cukup mendapatkan perhatian karena mekanisme kematiannya sangat cepat. Penurunan kesadaran dapat terjadi dalam waktu 4 detik kemudian korban meninggal setelah beberapa menit. 3 Asfiksia merupakan salah satu penyebab kematian yang sering ditemukan dalam kasus kedokteran forensik di dunia. Menurut data dari Centers for Disease Control (CDC) tahun 1999-24 di Amerika Serikat didapatkan sekitar 2. kasus kematian disengaja maupun tidak disengaja. 4 Di Pakistan, menunjukkan bahwa jumlah total kematian akibat asfiksia sebanyak 13 kasus kematian dari total 3.265 kasus kematian. Kematian akibat gantung diri merupakan yang paling banyak terjadi. 5 Studi yang dilakukan di India mendapatkan hasil kematian akibat asfiksia sebanyak 396 kasus (21,23%) dari total kematian 18.648 pada tahun 29-211. 6 Di Indonesia sendiri kematian akibat asfiksia berada pada urutan ke-3 sesudah kecelakaan lalu lintas (KLL) dan trauma mekanik. 7 Berdasarkan data yang dilaporkan di Bagian Kedokteran Forensik FK UI RSUP Cipto Mangunkusumo tahun 1995-24, angka bunuh diri di Jakarta mencapai 5,8%. Dari 1.119 korban bunuh diri, 41% di antaranya gantung diri, 23% bunuh diri dengan minum obat serangga, dan sisanya 356 tewas karena overdosis obat-obatan terlarang. Kasus bunuh diri tersebut disebabkan karena masalah psikologis, sosial, dan ekonomi. 8 Dari penelitian Robi et al. 9 kasus kematian asfiksia mekanik di Manado didapatkan sebanyak 22 kasus. Kasus terbanyak terjadi pada tahun 211 sebanyak 8 kasus (32%), dan tertinggi ditemukan pada kelompok usia 17-25 tahun dengan 7 kasus (31.8%). METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif retrospektif. Sampel yang diambil ialah kasus kematian dengan asfiksia di Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode 213-217. Variabel penelitian yang diteliti yaitu jumlah kasus kematian dengan asfiksia per-tahun, usia, jenis kelamin, jenis asfiksia, dan tanda-tanda asfiksia yang ditemukan pada jenazah. HASIL PENELITIAN Pengumpulan data berdasarkan hasil visum et repertum pada kematian dengan asfiksia di Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D Kandou selama periode 5 tahun yaitu pada tahun 213-217 mendapatkan sebanyak 26 kasus kematian. Total jumlah kematian dengan asfiksia yang masuk di Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado selama periode tahun 213-217 sebanyak 26 kasus. Kematian dengan asfiksia terbanyak ditemukan pada tahun 216 sebanyak 1 kasus dari total 183 kasus kematian yang masuk di Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado pada tahun tersebut. Urutan kedua terbanyak ditemukan pada tahun 217 sebanyak 6 kasus dari total 86 kasus kematian pada tahun yang sama. Tahun 215 diketahui ada 131 total kematian, namun hanya didapatkan 1 kasus kematian dengan asfiksia. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 215 memiliki jumlah kasus kematian dengan asfiksia yang paling sedikit selama periode 213-217 (Tabel 1). Tabel 1. Jumlah kasus asfiksia per tahun Tahun Kasus Persentase (%) 213 4 15,4% 214 5 19,2% 215 1 3,8% 216 1 38,5% 217 6 23,1% Total 26 1% Kematian dengan asfiksia menurut kelompok usia terbanyak dialami pada kelompok usia 17-25 tahun yaitu sebanyak 21

Jurnal e-clinic (ecl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 217 7 kasus (27%) dari total 26 kasus, diikuti kelompok usia 26-35 dan 46-55 tahun dengan jumlah kasus yang sama yaitu 5 kasus (19,2%). Tidak didapatkan kasus kematian dengan asfiksia pada kelompok usia > 65 tahun (Tabel 2). Tabel 2. Distribusi kasus menurut usia Kategori usia (tahun) Jumlah Persentase (%) -5 2 7,7% 6-11. 1 3,8% 12-16. 2 7,7% 17-25 7 27% 26-35 5 19,2% 36-45 3 11,6% 46-55 5 19,2% 56-65 1 3,8% >65 Total 26 1% Kematian dengan asfiksia terbanyak yang masuk di Bagian Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 213-217 ialah laki-laki sebanyak 17 kasus (65%) sedangkan perempuan sebanyak 9 kasus (35%) (Gambar 1). [PE RCE NTA GE] Laki-laki Perempuan 65% Gambar 1. Diagram jumlah kematian dengan asfiksia berdasarkan jenis kelamin Jumlah kematian dengan asfiksia yang masuk di Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode tahun 213-217 memperlihatkan jumlah kasus terbanyak ialah kematian dengan asfiksia mekanik yaitu 25 kasus (96,2%); jenis tenggelam merupakan kasus terbanyak dengan jumlah 11 kasus (42,3%). Tidak ditemukan kematian dengan asfiksia non-mekanik, sedangkan untuk asfiksia patologik hanya didapatkan 1 (satu) kasus saja (3,8%) (Gambar 2). Tanda yang paling sering ditemukan pada kasus kematian dengan asfiksia yakni sianosis dengan jumlah 21 kasus. Tanda terbanyak kedua yang didapatkan yaitu busa halus pada 9 kasus, diikuti oleh kongesti pada 7 kasus. Pada penelitian ini, tidak ditemukan tanda-tanda asfiksia seperti perdarahan faring, patah tulang lidah, darah yang tetap cair, hingga edema pulmonal (Gambar 3). BAHASAN Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kematian dengan asfiksia di Bagian Kedokteran Forensik dan Mediko-legal RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode Tahun 213-217 tidak cenderung meningkat ataupun menurun setiap tahunnya, melainkan bersifat fluktuatif atau tidak menentu (Tabel 1). Hal ini diduga karena tidak semua korban kematian dengan asfiksia masuk ke RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Salah satunya bergantung pada dimana korban ditemukan, dan bila polisi menganggap barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) sudah cukup serta hanya memerlukan surat kematian di RSUD setempat, maka jenazah tidak dibawa ke RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Demikian pula bila polisi menganggap bukti yang ditemukan sudah cukup, dan keluarga korban menerima, maka pemeriksaan jenazah tidak perlu dilakukan. 22

Rey, Mallo, Kristanto: Gambaran kasus kematian dengan asfiksia... 11 8 3 2 1 1 Gantung Penjeratan Pencekikan Pembekapan Tersedak Tenggelam Keracunan Penyakit Radang Paru Kronis Asfiksia Mekanik Asfiksia Non- Mekanik Patologi Gambar 2. Grafik jumlah kematian dengan asfiksia berdasarkan jenis asfiksia Sianosis 21 Busa Halus 9 Kongesti 7 Darah tetap cair Edema pulmonal Tardieu spot 2 Patah tulang lidah dan tulang rawan gondok Perdarahan faring Bintik perdarahan organ dalam 2 Gambar 3. Grafik jumlah kematian dengan asfiksia berdasarkan tanda-tanda asfiksia yang ditemukan pada jenazah Jika dilihat dari kelompok usia, kematian dengan asfiksia terbanyak dialami pada kelompok usia 17-25 tahun yaitu sebanyak 7 kasus (33.3%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khalil et al. 5 di Peshawar, Pakistan periode tahun 29-212, yang mendapatkan angka kematian terbanyak pada kelompok usia remaja akhir sampai dewasa muda sebesar 64.5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kematian dengan asfiksia terbanyak ialah laki-laki sebanyak 17 kasus (65%) sedangkan perempuan sebanyak 9 kasus (35%). Hal ini sejalan dengan penelitian Khalil et al. 5 yang melaporkan bahwa kematian dengan asfiksia jauh lebih banyak pada laki-laki dengan jumlah 2.839 kasus dibandingkan perempuan dengan jumlah 426 kasus dari total 3.265 kasus. 23

Jurnal e-clinic (ecl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 217 Kematian dengan asfiksia mekanik memiliki persentase hampir 1% data yakni 96.2% dengan jenis tenggelam merupakan kasus terbanyak sejumlah 11 kasus (42,3%). Pada penelitian yang dilakukan oleh Wulur et al. 1 di Manado periode Januari 27-Desember 211 mengenai kasus tenggelam, kematian akibat tenggelam didapatkan pada laki-laki (12 kasus; 8%) lebih banyak dari pada perempuan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Bangladesh, karena jenis kematian dengan asfiksia yang paling banyak ditemukan di Bangladesh ialah jenis kematian dengan gantung (88,5% dari kematian). Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2 di seluruh dunia terdapat 4. kejadian tenggelam yang artinya angka ini menempati urutan kedua setelah kecelakaan lalu lintas. 11 Sulawesi Utara merupakan daerah yang sering dikunjungi oleh wisatawan karena Sulawesi Utara merupakan daerah tujuan wisata unggulan khususnya bagi para penyelam, sehingga tenggelam menjadi kematian dengan asfiksia terbanyak. Hal ini juga disebabkan karena jenazah warga negara asing (WNA) harus dibawa ke RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado untuk dilakukan pemeriksaan, mengingat hal ini berhubungan dengan laporan kematian yang diperlukan agar jenazah dapat dipulangkan ke negaranya, serta sebagai syarat yang digunakan bagi keluarga korban untuk mendapatkan jaminan asuransi dan administrasi pada instansi terkait. 12 Menurut data yang masuk di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado periode 213-217, pada kasus kematian akibat tenggelam dilakukan pemeriksaan mikroskopik yaitu pemeriksaan getah paru untuk menegakkan diagnosis kematian akibat tenggelam dan untuk mengetahui benda asing seperti pasir dan lumpur yang sering ditemukan pada kasus tersebut. Kematian akibat gantung juga memiliki jumlah kasus kedua terbanyak dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 8 kasus (3,8%). Tanda asfiksia yang paling khas ditemukan pada jenazah yaitu adanya luka lecet tekan melingkar berbentuk seperti huruf V pada leher, hal ini disebabkan oleh trauma benda tumpul pada kulit yang lebarnya dapat sesuai dengan alat penjerat yang digunakan. Pada semua kasus gantung sering ditemukan luka lecet tekan yang berwarna merah kehitaman serta perabaan seperti kertas perkamen. Kematian dengan asfiksia mekanik yang disebabkan karena pencekikan, pembekapan, dan tersedak mempunyai angka kejadian yang sedikit. Kematian dengan asfiksia non-mekanik tidak ditemukan dalam penelitan ini, sedangkan untuk asfiksia patologik didapatkan 1(satu) kasus yang disebabkan oleh penyakit radang paru kronis. Tanda-tanda yang paling sering ditemukan pada jenazah dalam penelitian ini ialah sianosis (21 kasus), sedangkan tanda yang kedua yaitu busa halus (9 kasus), diikuti dengan kongesti (7 kasus). Hal ini sangat sesuai dengan trias asfiksia yang terdiri dari sianosis, busa halus, serta pembendungan yang sistemik atau kongesti. Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Mumbai periode 1 Januari sampai 31 Desember 212, dimana dari hasil pemeriksaan luar dan pemeriksaan autopsi tanda yang paling sering ditemukan yaitu bintik perdarahan sebanyak 48 kasus, diikuti dengan tanda sianosis sebanyak 17 kasus dari total 6 kasus. 13 Berdasarkan seluruh kematian yang masuk di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof Dr. R. D Kandou Manado periode 213-217, maka kematian dengan asfiksia masuk dalam 1 besar mekanisme kematian. Dengan demikian asfiksia sangat penting untuk dipelajari dan harus dipahami oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dalam hal memenuhi Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yaitu kompetensi 3A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa angka kejadian kemati- 24

Rey, Mallo, Kristanto: Gambaran kasus kematian dengan asfiksia... an dengan asfiksia tidak cenderung meningkat ataupun menurun tiap tahunnya, melainkan bersifat fluktuatif atau tidak menentu. Kematian akibat asfiksia paling banyak terjadi pada kelompok usia 17-25 tahun, jenis kelamin laki-laki, asfiksia mekanik dengan jenis tenggelam. serta sianosis sebagai tanda asfiksia. DAFTAR PUSTAKA 1. Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik (1st ed). Jakarta: Binarupa Aksara, 1997. 2. Payne-James J, Jones R, Karch SB, Manlove J. Asphyxia. In: Simpson s Forensic Medicine (13th ed). London: Hodder & Stoughton, 211; p. 151. 3. Arun M. Methods of suicide: A medicolegal perspective. JIAFM. 26;28 (1):22-6. 4. Michael AG. Pathologhy of Asphyxial Death. 216. [cited 217 Aug 13]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article /1988699-overview#a18. 5. Khalil ZH, Naeem M, Adil M, Khan MZI, Abbas SH, Alam N. Asphyxial death: a four year retrospective study in Peshawar. J Postgrad Med Inst. 214; 28(1):24-6. 6. Maddileti GB, Mohanty SK, Kumar V, Reddy KB, Bhuvan V, Yamini K. An epidemiological study of suffocation deaths in twin cities of South India. J Indian Acad Forensic Med. 215;37(3):233 7. Tasmono H. Distribusi kasus kematian akibat asfiksia di Malang Raya yang diperiksa di Instalasi Kedokteran Forensik RSSA Tahun 26-27. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya; 27. 8. Fatih MA. Asfiksia dalam Forensik Klinik. 27. [cited 217 Aug 14]. Available from: http://www.klinikindonesia.com/forensi k.php. 9. Robi M, Siwu J, Kristanto E. Gambaran kasus asfiksia mekanik di bagian forensik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Periode Tahun 21-215 [Skripsi]. Manado: Universitas Sam Ratulangi; 216 1. Wulur RA, Mallo JF, Tomuka DC. Gambaran temuan autopsi kasus tenggelam di BLU RSU Prof. Dr. R. D Kandou Manado Periode Januari 27- Desember 211 [Skripsi]. Manado: Universitas Sam Ratulangi; 213. 11. Chang L. Drowning death 25. [cited 217 Oct 17]. Available from: http:// wwwmedicinenet,com. 12. Dolinak D, Evan WM, Emma OL. Forensic Pathology: Principles and Practice. London: Elsevier, 25. 13. Waghmare PB, Chiklhalkar BG, Nanandkar SD. Analysis of asphycial deaths due to hanging. J Indian Acad Forensic Medical. 214;36 (4):343-5. 25