BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru, sebagai unsur pendidik, agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami bagaimana siswa belajar dan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan serta dapat memahami tentang siswa belajar dalam suatu pendidikan (Winataputra, dkk, 2008: 1) Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. OLeh karena itu manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya (Aqib dan Elham Rohmanto, 2007: 36). Sejalan dengan kemampuan siswa fungsi dan tujuan utama pendidikan IPA di SD tentang ruang lingkup hasil belajar IPA yang mencakup kognisi atau konsep, keterampilan proses, sikap kreatifitas dan aplikasi. Seperti halnya tujuan pendidikan di SD adalah agar siswa mampu menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip IPA yang telah dipelajari menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah-masalah yang di temukan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah untuk menguasai konsep, serta manfaat yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan yang ada bahwa pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah 1
2 belum begitu berkembang itu terjadi karena beberapa hal, diantaranya : Guru kurang maksimal dalam medesain kegiatan pembelajaran yang inofatif, kreatif dan menyenangkan. Juga karena guru kurang melibatkan siswa dalam beberapa kegiatan percobaan atau jarang aktif sehingga bisa dikatakan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pembelajaran yang sulit untuk dipahami. Materi daur hidup hewan adalah materi yang memerlukan pengelolaan yang baik dalam penyajiannya, sebab materi ini menyangkut tentang perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya. Pada materi ini akan belajar tentang daur hidup pada hewan. Misalnya, perubahan yang dialami ayam dan katak dari telur sampai akhir hidupnya. Daur hidup hewan yang objeknya sulit untuk diadakan secara langsung dihadapan siswa tanpa ada penjelasan guru melalui media, murid akan kesulitan menggambarkan daur hidup pada hewan. Akibatnya presentasi atau ceramah yang dilakukan oleh guru akan membosankan sehingga murid kurang memahami materi pembelajaran. Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar materi bahan ajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas IV Sekolah Dasar termasuk diantaranya materi tentang daur hidup hewan. Terkait dengan hal tersebut, maka proses belajar mengajar selayaknya mempergunakan alat peraga yang representatif untuk
3 mencapai hasil belajar murid secara maksimal. Penggunaan alat peraga yang tepat juga akan sangat mempengaruhi motivasi dan wawasan murid terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada siswa kelas IV MI Ulwiyah Sidowayah Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan bahwa hasil belajar siswa untuk bidang studi Ilmu Pengtahuan Alam (IPA) sangat rendah, diantara 6 orang murid masih ada 67% atau 4 orang murid yang memperoleh nilai 75 kebawah. Ini berarti 4 orang siswa dinyatakan belum memenuhi standar nilai KKM sedangkan yang dinyatakan memenuhi standart nilai KKM hanya 2 orang murid atau 33 %. Standart nilai KKM minimal 75 untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sesuai dengan yang ditetapkan di MI Ulwiyah Sidowayah Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Banyaknya siswa yang tidak dapat mencapai KKM ini 4 siswa. Hal ini disebabkan oleh kelemahan guru dalam memilih metode-metode pembelajaran yang sesuai dan dapat menarik perhatian siswa. Selama ini guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan saja, maka terungkap beberapa masalah sebagai berikut: (a) kebosanan terhadap peserta didik, (b) minat belajar peserta didik kurang, (c) peserta didik sering tidak tidak memperhatikan disaat pembelajaran berlangsung, (d) peserta didik kurang efektif, (e) metode yang digunakan monoton dan tidak bervariasi. Sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran menyebabkan materi yang diajarkan
4 sulit dipahami sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai, akibatnya hasil belajar siswa sangat rendah. Hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan media, seperti halnya menggunakan media picture and picture pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Kelas IV MI Ulwiyah sidowayah Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Media tersebut dipilih karena dengan media picture and picture proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga akan lebih mudah memahami materi pelajaran karena dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa atau peragaan yang terjadi, dengan demikian perhatian siswa dapat dipusatkan. Untuk memperbaiki hal tersebut perlu disusun suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih komprehensif dan dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Dengan adanya penggunaan media picture and picture maka siswa lebih mudah memahami materi dan hasil belajar siswa lebih meningkat. Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian terencana yang melibatkan peserta didik secara langsung, baik fisik, mental maupun emosi, serta guru menciptakan suasana aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan metode-metode yang tepat dan alat peraga akan mebantu tercapainya proses belajar mengajar yang baik.
5 Atas dasar hal inilah maka peneliti bermaksud melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Implementasi Media Picture and Picture Terhadap Peningkatan Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan Pada Siswa Kelas IV MI Ulwiyah Sidowayah Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan: 1.2.1 Apakah implementasi media picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi daur hidup hewan pada siswa kelas IV MI Ulwiyah Sidowayah Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan? 1.2.2 Apakah implementasi media picture and picture dapat meningkatkat aktifitas belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi daur hidup hewan pada siswa kelas IV MI Ulwiyah Sidowayah Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas,penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1.3.1 Implementasi media picture and picture terhadap peningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi daur hidup hewan pada siswa kelas IV MI Ulwiyah Sidowayah Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan.
6 1.3.2 Implementasi media picture and picture dapat meningkatkat aktifitas belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi daur hidup hewan pada siswa kelas IV MI Ulwiyah Sidowayah Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. 1.4 Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1.4.1 Guru 1) Sebagai informasi yang dapat di gunakan untuk menjelaskan kepada Guru-guru lain tentang penggunaan permainan media picture and picture guna mengetahui hasil belajar siswa. 2) Mendapatkan pengalaman untuk memperbaiki pembelajaran dalam kelas melalui permainan gambar. 3) Upaya nyata untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional dalam menangani proses belajar mengajar di dalam kelas. 1.4.2 Peserta Didik 1) Meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 2) Pembelajaran lebih menyenangkan pada peserta didik dalam rangka meingkatkan hasil belajar. 3) Dengan aktifitas secara langsung peserta didik mendapatkan pengalaman langsung.
7 4) Melalui permainan gambar peserta didik dapat mengurangi kebosanan dalam berlangsungnya pembelajaran. 1.5 Definisi Istilah Agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang istilah yang ada pada judul penelitian ini, maka penulis dapat menjelaskan istilah tersebut sebagai berikut: 1.5.1 Implementasi Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan (moeliono, 1988: ) 1.5.2 Media Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakn untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan pesrta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran atau dialog mental pada diri peserta didik (Dimyati, 2002: 58). 1.5.3 Picture and Picture Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan 1.5.4 Hasil Belajar Belajar diartikan sebagai proses mendapatkan pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman sebagai pengetahuan yang
8 memandu perilaku pada masa yang akan datang (Winataputra, dkk, 2008: 1.4) Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar adalah hasil belajar yang biasa diukur melalui tes (Dimyati, 2002: 3) 1.5.5 IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Wasih, 2006: 70)