Sampling (kamus) : Kelompok orang/barang yg dipilih untuk mewakili kelompok yang lebih besar Barang contoh yg ditawarkan untuk dicoba.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 10. Variable Sampling untuk Pengujian Substantif

Pengauditan 1. Bab 11 Sampling Audit dalam Pengujian Substantif. Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si.

Bab 10 Sampling Audit dalam Pengujian Pengendalian

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

Standar Audit SA 530. Sampling Audit

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

audit dapat memberikan bukti audit yang cukup untuk mencapai keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

AUDIT & ATESTASI SA 530 SAMPLING AUDIT

Risiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN BAB II

Ch.7 Materialitas & Risiko Audit SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.

AUDIT II Modul ke: AUDIT SAMPLING UNTUK TEST OF CONTROL & SUBSTANTIF TEST OF TRANSACTION. Afly Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk

Bab 9 Risiko Deteksi & Rancangan Pengujian Substantif

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KONSINYASI

Chapter 7 MATERIALITY AND RISK

TUJUAN & TANGGUNG JAWAB AUDIT

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

Konsep Materialitas Dalam Audit Atas Laporan keuangan

Bukti Audit. Bab IV. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SAMPLING AUDIT. Sumber: PSA No. 26 PENDAHULUAN

Pengauditan 1 Bab VI

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan

PENDAHULUAN Auditor dalam melakukan audit terhadap laporan keuangan, terlebih dahulu harus memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern yang

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

MATERIALITAS DAN RISIKO 1

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

SAMPLING AUDIT. SA Seksi 350. Sumber: PSA No. 26

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

Bab VIII Penetapan Risiko Pengendalian dan Pengujian Pengendalian

SUMMARY Pengauditan 2 Sampling and Materiality

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

Chapter 15 AUDIT SAMPLING. Outline Presentasi

ABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. penulis mengharapkan adanya masukan dan kritik serta saran yang membangun

STIE Putra Perdana Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. Indonesia

BAB II. Audit Struktur Pengendalian Intern Penerimaan Kas. untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut

AUDIT I Modul ke: Audit risk and materiality. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR JAKARTA --- JANUARI 2007 MATA AJARAN

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis

Konfirmasi Eksternal (ISA 505)

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Bab II. Audit Laporan Keuangan & Tanggungjawab Auditor. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

Penerapan Metode Sampling Audit dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit

SILABUS. Sumber Bahan : A. Textbook: Jusup, A. Haryono (2001). Auditing (Pengauditan). Buku Satu.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

BAB I PENDAHULUAN. standar yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

KONSEP MATERIALITAS PENTING DALAM AUDIT

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

AUDIT LAPORAN KEUANGAN LAPORAN AUDIT & TANGGUNG JAWAB AUDITOR

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Materialitas, dan Risiko. REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)

Pengujian Substantif Piutang Usaha

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Buku Wajib: Standar Profesional Akuntan Publik, 2007, Ikatan Akuntan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

RANCANGAN MUTU PEMBELAJARAN (RMP) MATA KULIAH AUDITING (DIII & S1 AKUNTANSI 3 SKS) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

Ekonomi dan Bisnis Akuntnasi S1

DISTRIBUSI SAMPLING besar

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FANY OCTAFIA OFFERING L

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

PENGUJIAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

SAMPLING AUDIT DIKLAT PENJENJANGAN AUDITOR KETUA TIM KODE MA : 2.110

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

Pengauditan dan Kepengawasan Koperasi*

TINJAUAN PROSES AUDIT

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

AUDIT I Developing the overhall audit plan and audit program EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI

MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT

EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS Studi Kasus Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat SKRIPSI

BUKTI AUDIT. Akuntansi Pemeriksan I. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

alasan kuat dalam pengambilan kesimpulan mengenai laporan keuangan, apakah telah disajikan secara wajar atau tidak.

Transkripsi:

DEFINISI SAMPLING Sampling (kamus) : Kelompok orang/barang yg dipilih untuk mewakili kelompok yang lebih besar Barang contoh yg ditawarkan untuk dicoba. Sampling (audit) adalah pemeriksaan atas sedikit item (unit sampling) yang diambil dari data yang banyak (populasi) untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik dari data yang banyak tersebut secara keseluruhan. Sampling (statistika) adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Sampel bisa diartikan bagian dari populasi, yang dipilih untuk diteliti, berfungsi sebagai perwakilan dari seluruh anggota populasi. Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan yang lengkap dari kelompok data yang menjadi objek penelitian.

ILUSTRASI SAMPLING Sensus (100%) Populasi Estimasi Sampling Sampel Kondisi Sampel

DEFINISI AUDIT SAMPLING Audit sampling adalah Penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100% item-item yang berkaitan dengan saldo akun atau kelas transaksi sedemikian rupa sehingga semua item tersebut (unit sampling) memiliki kesempatan untuk dipilih.

TUJUAN AUDIT SAMPLING. Dengan menggunakan audit sampling : Auditor dapat mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit tentang karakteristik dari populasi di mana sampel tersebut diambil. Auditor dapat memperoleh informasi ttg jumlah-jumlah rupiah yg digunakan dalam rangka pengujian substantif utk mengumpulkan bukti tentang kewajaran asersiasersi manajemen dalam LK Rencana sampling dalam pengujian substantif dirancang untuk : Mendapatkan bukti bahwa saldo rekening tidak salah saji secara material Membuat estimasi independen tentang suatu jumlah

SAMPLING DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF RINCI (SPAP) Pengujian substantif : pengujian untuk menentukan apakah suatu masalah/ penyimpangan benar-benar terjadi/tidak, hasilnya bukti audit ttg kewajaran setiap asersi LK signifikan. A. Perencanaan Sampel Dalam perencanaan sampel untuk pengujian substantif rinci, auditor harus mempertimbangkan: 1. Hubungan antara sample dengan tujuan audit. 2. Menentukan dan mempertimbangan tingkat materialitas. 3. Menentukan Tingkat risiko/keliru yg dapat diterima berdasarkan pengendalian internal perusahaan. 4. Melakukan analisa karakteristik populasi atau unsur yg membentuk saldo akun yg akan dijadikan sampel atau jadi perhatian auditor. B. Pemilihan Sampel Unsur sampel harus dipilih sedemikian rupa sehingga sampelnya dapat diharapkan mewakili populasi. Oleh sebab itu, semua unsur dalam populasi harus memiliki kesempatan

SAMPLING DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN (SPAP) Pengujian Pengendalian : prosedur audit yg dilaksanakan untuk menentukan efektivitas desain dan/ atau operasi pengendalian intern. A. Perencanaan Sampel Dalam perencanaan sampel audit tertentu untuk pengujian pengendalian, auditor harus mempertimbangkan: Hubungan antara sampel dengan tujuan pengujian pengendalian. Tingkat penyimpangan maksimum dari pengendalian yang ditetapkan yang akan mendukung tingkat risiko pengendalian yang direncanakan. Tingkat risiko yang dapat diterima auditor atas penentuan risiko pengendalian yang terlalu rendah. Karakteristik populasi, yaitu, unsur yang membentuk saldo akun atau kelompok transaksi yang menjadi fokus perhatian. B. Pemilihan Sampel Semua unsur dalam populasi harus memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Pemilihan secara acak merupakan salah satu cara pemilihan sampel tersebut. Ada tiga metode pemilihan sampel yang umum digunakan: (1)pemilihan acak (random selection)

UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI SAMPLING a. Unit populasi : banyaknya satuan anggota populasi b. Standar Deviasi : angka yang menunjukkan jarak antara nilai rata-rata populasi dengan para anggotanya secara umum, sekaligus menunjukkan tingkat "heterogenitas/homogenitas data dalam populasi". c. Tingkat keyakinan : derajat keandalan sampel terhadap populasi yang diwakilinya, ditunjukkan oleh perkiraan persentase banyaknya populasi yang terwakili oleh sampel. Besarnya tingkat keandalan (tingkat keyakinan) ditetapkan oleh pihak yang melaksanakan sampling. d. Kesalahan sampling : Ketepatan/akurasi hasil sampling (sampling precission = A) ditentukan oleh kesalahan sampling

KETIDAKPASTIAN, RISIKO SAMPLING & RISIKO AUDIT Ketidakpastian (audit) : waktu & biaya dalam memeriksa unsur-unsur populasi vs kemungkinan menyatakan pendapat keliru akibat data sampel yg tdk andal. Risiko : ketidakpastian yang dihadapi organisasi dalam mencapai tujuannya Risiko Sampling : kemungkinan bahwa sampel yang telah diambil tidak mewakili populasi, sehingga akibatnya, atas dasar sampel tersebut auditor menarik kesimpulan yang salah atas atas saldo akun atau kelompok transaksi. Risiko Audit : kondisi ketidakpastian yang dihadapi oleh auditor yang menyebabkan tujuan audit tidak

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPLING Menetapkan tujuan pengujian Mendefiniskan populasi sampling Menentukan ukuran sampel Pemilihan unsur sampel Pelaksanaan prosedur audit Menghitung tingkat penyimpangan sampel Menarik kesimpulan akhir

TEKNIK/PENDEKATAN SAMPLING DALAM AUDIT Sampling Statistik Sampling Non Statistik

TEKNIK SAMPLING STATISTIK Statistical sampling mengacu pada penggunaan teknik sampling yang menggunakan teori probabilitas untuk membantu dalam menentukan: a) Berapa besar sampel yang seharusnya; b) Apakah menerima atau tidak keandalan populasi berdasarkan dari hasil yang diperoleh dari pemeriksaan unit sampel. Harus dicatat bahwa ketika menggunakan statistical sampling, unit sampel harus dipilih secara acak. Keuntungan Metode Statistical Sampling: a). tidak bias; b). unsur-unsur dari sampling dapat dipertanggungjawabkan; c). dapat dipertahankan apabila dipermasalahkan. Kekurangan Statistical Sampling: a) Lebih sulit dan lebih mahal dalam pengaplikasiannya bila dibandingkan judgmental sampling. b) Selanjutnya, secara umum hanya entitas besar yang memiliki populasi yang cukup besar secara merata untuk pengaplikasian secara penuh dari metode statistical sampling. Karena adanya kekurangan tersebut, auditor sering menerapkan metode statistical

PEMBAGIAN TEKNIK SAMPLING Teknik sampling statistik dibagi menjadi dua yaitu : STATISTIK a) Attribute Sampling/ Proportional Sampling : menguji efektivitas pengendalian intern (dalam pengujian pengendalian), dibagi menjadi 3 model : Fixed sample size attibute sampling : untuk memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Stop or go sampling/ decision attribute sampling : dapat mencegah auditor dari pengambilan sampel yang terlalu banyak yaitu dengan menghentikan pengujian sedini mungkin. Discovery sampling : untuk menemukan kecurangan, pelanggaran serius dari unsur pengendalian intern dan ketidakberesan lainnya. a) Variable Sampling : menguji kewajaran suatu jumlah / saldo dan untuk mengestimasi jumlah rupiah yang tercantum

TEKNIK SAMPLING NON STATISTIK Mengacu pada penggunaan teknik sampling dalam keadaan di mana auditor mengandalkan pada penilaiannya sendiri dalam menentukan: a)berapa besar sampel yang harus diambil; b)item-item yang mana dari populasi yang harus dipilih; c)apakah diterima atau tidak keandalan populasi berdasarkan hasil yang diperoleh dari pemeriksaan unit sampel. Keuntungan Teknik Sampling Non Statistik : Lebih cepat dan lebih murah dalam aplikasinya. Memungkinkan auditor untuk memasukkan ke dalam prosedur sampling penyisihan/cadangan untuk faktor-faktor dari hasil tahapan audit sebelumnya, contohnya hasil dari pemahaman atas pengendalian intern auditan. Kelemahan Teknik Sampling Non Statistik : Metode ini tidak menyediakan perhitungan risiko sampling, penilaian auditor harus dapat dipertanggungjawabkan, dan kesimpulan yang diambil berkaitan dengan sampel dapat sulit dipertahankan. Selanjutnya ketika menggunakan judgmental sampling adalah hal yang sulit untuk tidak menghasilkan bias berkaitan dengan ukuran sampel, item yang dipilih dan kesimpulan yang diambil atas populasi.

Contoh Kasus (Attribut Sampling) Kantor Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) daerah X, memiliki gudang perbekalan tempat menyimpan barang-barang persediaan untuk berbagai keperluan dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana fisik. Faktor kunci pengendalian intern dari keluar masuknya barang dalam gudang tersebut terletak pada sistem pengendalian yang dilakukan oleh internal audit. Setiap barang yang masuk ke dalam gudang harus sudah dipastikan bahwa barang tersebut telah dipesan sebelumnya. Pengawasan atas barang yang masuk dilakukan oleh penjaga gudang dengan cara memberikan cap diterima pada dokumen nota pembelian. Bila barang hanya diterima sebagian, maka nota pembelian tersebut diberi coretan dengan tinta merah

Contoh Kasus (Attribut Sampling) Parameter sampling Dalam rangka melakukan audit terhadap pelaksanaan prosedur diatas (compliance audit), auditor memutuskan untuk melakukan uji sampel terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan keluar masuknya barang di gudang. Parameter yang ditetapkan oleh auditor adalah sebagai berikut: a) Auditor menghendaki tingkat keyakinan sebesar 90% bahwa dokumen yang tidak diproses sesuai dengan prosedur (tingkat kesalahan) tidak lebih dari 4% dari total dokumen yang ada dalam populasi. b) Pada dokumen yang dijadikan sampel, diharapkan tidak ditemukan adanya kesalahan. Hal ini merupakan contoh penerapan attribut sampling, dimana setiap dokumen yang dijadikan sampel dilihat apakah telah sesuai atau tidak dengan

Contoh Kasus (Attribut Sampling). Jumlah sampel Dengan menggunakan Tabel Reliability Factor dibawah ini, maka jumlah sampel yang akan diambil dapat dilakukan dengan cara berikut. (berdasarkan distribusi kumulatif Poisson)

Contoh Kasus (Attribut Sampling). Berdasarkan data pada tabel reliability factor untuk tingkat keyakinan 90% dan jumlah kesalahan pada sampel sebesar 0 adalah 2,31. Dengan angka-angka tersebut maka jumlah sampel yang akan diambil adalah sebagai berikut. 2.31 JumlahSampel 57,75atau58 4% sampel Pengambilan sampel Dalam mengamati prosedur pengiriman barang, auditor melihat bahwa nota pengiriman barang tersebut dibuat dalam suatu formulir yang dicetak oleh komputer. Formulir yang digunakan tersebut sudah terdapat nomor yang berurutan. Bon permintaan barang disimpan dalam file terpisah dan disusun

HASIL YANG DICAPAI Setelah melakukan verifikasi terhadap nota yang dijadikan sampel, auditor menyimpulkan pekerjaannya sebagai berikut: Jumlah populasi : 24.742 nota Jumlah sampel : 58 nota Jumlah kesalahan yang ditemukan : nihil Dengan hasil tersebut, auditor mendapat keyakinan sebesar 90%