MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT MELALUI PERMAINAN SIRKUIT. Slamet Riyadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ZANUAR BUDIANTO K

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas pembinaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE DRILL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA. Sufiana

UPAYA PENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAKBOLA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Muh Tasor

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI

MENINGKATKAN HEADING DENGAN BOLA KARET DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SDN 14 SUNGAI PUTAT

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING

I. PENDAHULUAN. mental. Dengan demikian pendidikan pendidikan jasmani bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP


TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang bangun datar dengan menggunakan media kertas lipat siswa kelas 1-B

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. permainan kucing bola dalam lingkaran dapat meningkatkan kemampuan passing

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SHOOTING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 LOSARI

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

Mudtrisman Sekolah Dasar Negeri 1 Kalisari UPTD Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tahun 2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

PENERAPAN IPTEKS. Popi Indrayani Nainggolan Sabar Surbakti

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 246

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ENDANG SARINI

WIDODO Sekolah Dasar Negeri 1 Grabagan Uptd Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING MELALUI PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DI SMPN 12 PONTIANAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA SD Negeri Karangjati 02 Tarub Tegal Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya penguasaan siswa dalam materi pembelajaran tentang gerak dasar menendang, hal ini menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PJOK materi gerak dasar menendang dalam sepak bola melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 34 siswa terdiri dari 12 siswa putri dan 22 siswa putra. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Ketuntasan klasikal meningkat dari 32,4% pada kondisi awal menjadi 55,8% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 85,3% pada akhir siklus II. 2017 Dinamika Kata Kunci: Gerak Dasar Menendang; Hasil Belajar; Modifikasi Alat Bantu. PENDAHULUAN Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani dewasa ini adalah rendahnya kualitas pendidikan jasmani di sekolah. Hal tersebut disebabkan karena terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung terlaksananya proses pendidikan jasmani. Guru yang mengajar kurang mampu melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengajar dan mendidik siswa, serta untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa secara menyeluruh baik secara fisik, mental, dan intelektual. Guru harus memiliki kemampuan untuk menggunakan media pembelajaran yang dapat mempermudah proses pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan. Guru dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan media pembelajaran yang disampaikan kepada siswa. Untuk meningkatkan prestasi belajar diperlukan pembelajaran yang lebih inovatif yang dapat mendorong peserta didik belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun di dalam pembelajaran di kelas (Supraptono, E., & Setiawan, H., 2017:1). Sehingga tercipta pembelajaran yang aktif bagi siswa atau menyenangkan bagi siswa yang tentunya tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran tersebut. Pembelajaran pendidikan jasmani di SD Negeri Karangjati 02 pada materi sepak bola yaitu gerak dasar menendang terdapat permasalahan yang harus diatasi yakni rendahnya hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya penguasaan siswa dalam materi pembelajaran tentang gerak dasar menendang. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian (kondisi awal) dalam pembelajaran pendidikan jasmani materi gerakan menendang dengan nilai KKM 75 dan siswa kelas MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA 1

IV berjumlah 34 siswa, diperoleh data siswa yang tuntas sejumlah 11 siswa atau 32,4% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (belum tuntas) sejumlah 23 siswa atau 67,6%. Kebanyakan siswa yang tidak bisa melakukan gerakan menendang adalah siswa putri. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut muncul dikarenakan tidak adanya modifikasi dalam menggunakan alat bantu pembelajaran. Alat bantu pembelajaran yang digunakan guru cenderung masih tradisional dan hanya monoton. Sehingga siswa sering merasa bosan dan sering tidak bersemangat. Siswa harus menguasai gerak dasar menendang walaupun secara teoritis teknik-teknik menendang dalam permainan sepak bola telah diajarkan oleh guru. Dalam prakteknya masih banyak siswa yang belum mampu melakukan gerakan menendang dengan baik dan benar. Untuk mengatasi permasalahan di atas, modifikasi alat bantu pembelajaran sangat cocok untuk digunakan. Memodifikasi alat bantu pembelajaran adalah sebagai sarana membantu guru dalam menjelaskan gerak dasar menendang pada siswa. Melalui modifikasi alat bantu tersebut, guru dapat memperlihatkan dan memberikan penjelasan mengenai gerak dasar menendang dalam sepak bola. Langkah-langkah penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran disesuaikan dengan topik materi yang dipelajari. Secara garis besar modifikasi yang digunakan antara lain berupa permainan, peralatan, dan peraturan yang digunakan untuk pembelajaran gerak dasar menendang dalam sepak bola. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar menendang dalam sepak bola melalui modifikasi alat bantu pembelajaran pada siswa. Dan mengetahui langkahlangkah penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar menendang dalam sepak bola pada siswa. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah. Manfaat bagi siswa adalah untuk meningkatkan hasil belajar, keterampilan dan kemampuan gerak dasar menendang dalam sepak bola pada siswa. Manfaat bagi guru adalah untuk meningkatkan kualitas mengajar dan sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran. Manfaat bagi sekolah adalah untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran di sekolah. Menurut Ismiyahni mengutip simpulan (Woordworth, 2000) bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai. Bloom, Winkel, serta Ismiyahni (2000) merumuskan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi domain (ranah) kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Karakteristik utama dalam permainan sepak bola adalah menguasai gerak dasar menendang dalam permainan sepak bola. Adapun sebagai tujuan penting untuk menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), dan menembak bola ke arah gawang (shoting at the goal). Menendang bola merupakan gerak dasar bermain sepakbola yang paling banyak digunakan dalam permainan sepakbola. Maka gerak dasar menendang bola merupakan dasar dalam permainan sepakbola. Seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai gerak dasar menendang bola dengan sempurna, tidak mungkin menjadi pemain yang baik. Kesebelasan sepakbola yang baik, tangguh adalah suatu kesebelasan sepakbola yang semua pemainnya menguasai gerak dasar menendang bola dengan baik, dengan cepat, cermat dan tepat pada sasaran, sasaran pada teman maupun sasaran dalam membuat gol ke dalam mulut gawang lawan. Untuk dapat bermain cepat, pemain harus menguasai semua gerakan-gerakan bagian-bagian dari teknik dasar bermain sepakbola dan terampil memainkan bola dalam segala situasi dan posisi, tidak melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu, kecuali memperlambat gerakan juga untuk 2 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7. No. 2, April (2017)

membuang-buang waktu dan tenaga. Pada waktu mendapatkan operan bola dari teman pemain harus segera lari menjemput bola dan pada saat menerima bola segera bola dikontrol, setelah satu kali sentuhan, bola harus dengan cepat segera dioperkan kepada teman atau bola segera ditendang kearah mulut gawang lawan, yang kemudian diteruskan dengan gerak lanjutan lari untuk mencari posisi dalam bermain. Untuk dapat bermain dengan tepat pemain sepakbola harus memiliki keterampilan menendang bola, sedangkan operan kepada teman yang bergerak untuk mendapat posisi luang mudah menerima bola dan tanpa mendapatkan rintangan dari lawan maupun tendangan tembakan dengan sasaran tempat luang ke mulut gawang lawan, tanpa mendapatkan rintangan dari penjaga gawang. Untuk dapat bermain cermat artinya cermat, seksama, teliti dalam memberikan bola kepada teman dengan mempergunakan jalan yang sependek-pendeknya dan mudah diterima oleh teman. Cermat juga dapat berarti kesanggupan seorang pemain mengontrol bola pada tempat yang sempit, dan kesanggupan mengontrol bola hanya dengan satu sentuhan dengan cepat memainkan bola seperti yang dikehendaki. Modifikasi alat dalam mata pelajaran PJOK dilakukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, siswa dapat melakukan pola gerak dengan benar. Menurut Joyoatmojo mengutip simpulan (ornstein dan Lasley, 2003) bahwa guru yang efektif adalah guru yang mampu mengajar secara efektif. Dalam hal ini guru tidak terpaku dalam satu gaya mengajar saja, tetapi berusaha mengembangkan gaya khas sendiri yang unik dan dianggap paling efektif olehnya dan terus berusaha memodifikasinya. Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa, sehingga pembelajaran PJOK di SD dapat dilakukan secara intensif. Tugas gerak dalam mengembangkan gerak dasar passing prinsipnya sama, modifikasi dilakukan pada alat yang digunakan berupa bola plastik sebagai pengganti bola standar. Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan modifikasi dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran PJOK SD, karena pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik siswa, sehingga siswa mengikuti pelajaran PJOK dengan senang dan gembira. Dengan melakukan modifikasi, guru dapat lebih mudah menyajikan materi pelajaran. Materi pelajaran yang sulit dapat lebih mudah dan disederhanakan tanpa harus takut kehilangan makna dari apa yang diberikan. Siswa dapat bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang dimodifikasi. METODE PENELITIAN Objek tindakan dalam penelitian ini adalah modifikasi alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar menendang dalam sepak bola. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 selama 6 bulan dari bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Juni 2014. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 12 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi, dipergunakan sebagai metode untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran. Tes dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan gerak dasar menendang dalam sepak bola pada siswa, maka bentuk instrumen penelitian ini adalah tes gerak dasar menendang MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA 3

dalam sepak bola. Dokumentasi diperlukan untuk bukti pelaksanaan pengambilan tindakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar menendang didapatkan dengan menganalisis nilai rata-rata tes menendang. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk kerja gerak dasar menendang. Cara pengambilan kesimpulan dirumuskan dalam indikator keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik dengan mempertimbangkan kondisi sebelum diberikan tindakan-tindakan yang dilakukan dan dapat diukur hasilnya. Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM 75. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai 75 maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 80% siswa telah mencapai nilai 75 maka dikatakan tuntas secara klasikal. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar menendang dalam sepak bola pada siswa. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan, menyusun instrumen observasi yang digunakan dalam pembelajaran, menyiapkan media dan menyusun alat evaluasi pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran dengan langkah-langkah kegiatan antara lain: 1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar gerak dasar menendang dalam sepak bola; 2) Melakukan pemanasan.; 3) Melakukan latihan gerak dasar menendang; 4) praktik gerak dasar menendang melalui modifikasi alat bantu pembelajaran; 5) Penilaian dilaksanakan setelah proses pembelajaran; 6) Melakukan pendinginan. Pengamatan dilakukan terhadap hasil belajar menendang. Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif yang diperoleh dari tes objektif, dan ranah afektif yang diperoleh melalui pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran, serta ranah psikomotor yang diperoleh melalui tes unjuk kerja. Untuk ranah kognitif nilai maksimal sebesar 20, ranah afektif nilai maksimal sebesar 30 dan ranah psikomotor nilai maksimal sebesar 50. Sehingga keseluruhan nilainya 100. Hasil temuan pada observasi awal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya keadaan siswa pada pembelajaran PJOK materi gerak dasar menendang dalam sepak bola. Data kondisi awal hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Karangjati 02 sebelum diberikan tindakan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. 4 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7. No. 2, April (2017)

Tabel 1. Hasil Belajar Kondisi Awal No Rentang Nilai Banyaknya Siswa Persentase 1 >84 - - 2 80-84 - - 3 75-79 11 32,4% 4 70-74 9 26,4% 5 <70 14 41,2% Jumlah 34 100% Nilai rata-rata 70,9 Siswa yang tuntas 11 Siswa yang belum tuntas 23 Nilai tertinggi 78 Nilai terendah 64 Persentase ketuntasan belajar 32,4% Hasil rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa belum menunjukkan hasil yang baik, dengan persentase ketuntasan belajar 32,4%. Untuk melihat lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Belajar Siklus I No Rentang Nilai Banyaknya Siswa Persentase 1 >84 - - 2 80-84 8 23,5% 3 75-79 12 35,3% 4 70-74 9 26,5% 5 <70 5 14,7% Jumlah 34 100% Nilai rata-rata 75,5 Siswa yang tuntas 20 Siswa yang belum tuntas 14 Nilai tertinggi 83 Nilai terendah 67 Persentase ketuntasan belajar 58,8% Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I menunjukkan hasil yang meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada kondisi awal. Pada kondisi awal yang semula 32,4% atau 11 siswa yang tuntas meningkat pada akhir siklus I menjadi 58,8% atau 20 siswa. Hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I menunjukkan peningkatan akan tetapi belum menunjukkan hasil yang maksimal. Siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan dalam siklus I, rata-rata siswa menunjukkan peningkatan dalam hasil belajar menendang dalam sepak bola. Akan tetapi target dari peneliti dan kolaborator belum terpenuhi. Oleh sebab itu pelaksanaan siklus II mengacu pada pelaksanaan siklus I, karena merupakan perbaikan siklus I, maka tidak jauh berbeda dengan yang dilaksanakan pada siklus I. Hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus II menunjukkan hasil yang meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I. Pada kondisi awal yang semula 32,4% atau MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA 5

11 siswa yang tuntas meningkat pada akhir siklus I menjadi 58,8 % atau 20 siswa dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 85,3% atau 29 siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II tersebut sudah di atas indikator ketercapaian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut. Tabel 3. Hasil Belajar Siklus II No Rentang Nilai Banyaknya Siswa Persentase 1 >84 8 23,5% 2 80-84 10 29,4% 3 75-79 11 32,4% 4 70-74 5 14,7% 5 <70 - - Jumlah 34 100% Nilai rata-rata 79,5 Siswa yang tuntas 29 Siswa yang belum tuntas 5 Nilai tertinggi 87 Nilai terendah 71 Persentase ketuntasan belajar 85,3% Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa di siklus II. Pada pra siklus terdapat 23 siswa atau 67,6% yang belum tuntas dalam belajarnya, sedangkan 11 siswa atau 32,4% telah tuntas dalam belajarnya. Nilai terendah pada pra siklus siswa yaitu 64 sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 78 dengan nilai rata-ratanya adalah 70,9. Hasil belajar siswa pada Siklus I terdapat 20 siswa atau 58,8% yang tuntas dan 14 siswa atau 41,2% belum tuntas. Nilai terendah siswa pada siklus I adalah 67 dan nilai tertinggi adalah 83 dengan nilai rata-ratanya adalah 75,5. Hasil belajar siswa pada siklus II, siswa yang tuntas adalah 29 siswa atau 85,3% dan siswa yang belum tuntas adalah 5 siswa atau 14,7%. Nilai terendah siswa pada siklus II adalah 71 dan nilai tertinggi adalah 87 dengan nilai rata-rata 79,5. Upaya guru untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada 5 siswa tersebut adalah dengan program remidial. Program remedial yang dilaksanakan adalah dengan melakukan pendekatan secara personal kepada 5 siswa tersebut, bahwa semua siswa memiliki hasil belajar untuk menerima pelajaran. Selain itu, guru juga memberikan motivasi lebih kepada 5 siswa tersebut supaya memiliki sifat pantang menyerah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari tiap siklus. Peningkatan hasil belajar tersebut ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Dari data di atas berarti penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Data perbandingan ketuntasan klasikal bila disajikan dengan diagram batang, akan terlihat seperti gambar berikut. 6 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7. No. 2, April (2017)

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Pembahasan Model pembelajaran gerak dasar menendang pada siswa hendaknya diberikan melalui pembelajaran yang memodifikasi alat bantu, sebab kondisi siswa belum dapat mencermati gerakan menendang dengan baik. Cara ini lebih efektif dalam memberikan model pembelajaran hasil belajar gerak dasar pada setiap siswa, sebab guru mendemonstrasikan dengan alat alat yang menarik dan di kemas dalam bentuk permainan-permainan. Melalui pembelajaran yang memodifikasi alat bantu pada materi gerak dasar menendang dalam sepak bola kelas IV SD Negeri Karangjati 02, mampu meningkatkan hasil belajar menendang. Sebab pembelajaran ini menitik beratkan pada proses pembelajaran menyenangkan dan menarik siswa. Guru pertama kali mendemonstrasikan gerakan menendang, selanjutnya siswa diminta melakukan gerakan sesuai dengan yang diperagakan oleh guru. Kondisi awal siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal, mayoritas siswa masih memiliki hasil belajar menendang yang kurang. Pada siklus I terjadi peningkatan persentase siswa sebesar 26,4%. Dari 32,4% menjadi 58,8%. Sedangkan siklus II naik 26,5% dari siklus I. Dari 58,8% menjadi 85,3%. Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat pada tingkat ketuntasan klasikal hasil belajar menendang siswa kelas IV SD Negeri Karangjati 02. Pada kondisi awal diperoleh hasil ketuntasan belajar yang kurang. Pada kondisi awal hanya 11 siswa (32,4%) yang mencapai kriteria tuntas, sedangkan 23 siswa (67,6%) belum. Pada siklus I terjadi peningkatan sejumlah 20 siswa (58,8%) mencapai kriteria tuntas, sedangkan 14 siswa (41,2%) belum. Dan pada akhir siklus II sejumlah 29 siswa (85,3%) mencapai kriteria tuntas, sedangkan 5 siswa (14,7%) belum. Melalui peningkatan yang terjadi pada kondisi awal hingga diberikan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. SIMPULAN Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Karangjati 02 terhadap materi gerak dasar menendang yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA 7

Melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan yang signifikan antara kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal hanya 11 siswa (32,4%) yang mencapai kriteria tuntas, sedangkan 23 siswa (67,6%) belum tuntas. Pada siklus I terjadi peningkatan sejumlah 20 siswa (58,8%) mencapai kriteria tuntas, sedangkan 14 siswa (41,2%) belum tuntas. Dan pada akhir siklus II sejumlah 29 siswa (85,3%) mencapai kriteria tuntas, sedangkan 5 siswa (14,7%) belum tuntas. DAFTAR PUSTAKA Ismihyani. 2000. Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Pembelajaran Teknik Jigsaw. Bandung: UPI Joyoatmojo, Soetarno. 2003. Pembelajaran Efektif: Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan Menuju Penyediaan Sumber Daya Insani yang Unggul. Surakarta: UNS Press.. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Materi Gerak Dasar Menendang Dalam Sepak Bola Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangjati 02 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian Tindakan Keals. Kab. Tegal: SD N Karangjati 02. Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan SD/MI. Jakarta: Prenada Media Group. Sucipto, dkk. 2000. Sepak Bola. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud. Supraptono, E., & Setiawan, H. (2017). DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB TERHADAP KOMPETENSI MATERI PERKULIAHAN ELEKTRONIKA DASAR. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, 2(3). 8 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7. No. 2, April (2017)