ENDANG SARINI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ENDANG SARINI"

Transkripsi

1 PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG ( DIRECT INSTRUCTION ) PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 04 WANARATA TAHUN 2015/2016 ENDANG SARINI Endangsarini.spd.sd@gmail.com Abstrak : rumusan masalah pada penelitian ini bagaimana meningkatkan minat dan seberapa besar peningkatan prestai belajar matematika materi operasi hitung bilangan bulat melalui model pembelajaran langsung.penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua siklus.hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk minat belajar matematika mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata 2,58 dengan prosentase 64,50% dengan kriteria cukup berminat pada siklus I menjadi 3,17 dengan prosentase 79,25% dengan kriteria sangat berminat pada siklus II dan prestasi belajar siswa meningkat dari ratarata 62,00 dengan ketuntasan 46,66% pada siklus I meningkat menjadi 79,66 dengan ketuntasan 86,66% pada siklus II. Kata kunci : minat, prestasi, pembelajaran langsung (Direct Instruction) PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya kualitas hasil dan proses belajar yang dicapai siswa. Rendahnya kualitas hasil belajar ditandai oleh pencapaian prestasi belajar yang belum memenuhi standar kompetensi seperti tuntutan kurikulum. Dalam setiap mata pelajaran termasuk pada mata pelajaran matematika, proses belajar yang dilakukan siswa terbatas pada penguasaan materi pelajaran atau penambahan pengetahuan sebagai bahan ujian atau tes. Padahal menurut tuntutan kurikulum yang berlaku siswa diharapkan bukan hanya sekedar dapat mengakumulasi pengetahuan akan tetapi, diharapkan dapat mencapai kompetensi, yakni perpaduan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang direfleksikan dalam kehidupan sehari hari. Tidak tercapainya tujuan pembelajaran tersebut ditandai dengan adanya perolehan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran matematika, masih banyak siswa memperoleh nilai di bawah KKM yang telah ditentukan. Berdasarkan studi awal sebelumnya diadakannya wawancara dan pengisian 1

2 angket minat pada siswa kelas V SD Negeri 04 Wanarata dapat disimpulkan bahwa :(1) minat belajar siswa yang rendah, yaitu terlihat siswa lesu dan tidak punya gairah apabila diberi materi pelajaran matematika, siswa kurang memperhatikan apabila guru menerangkan materi pelajaran, banyak siswa yang masih bercerita sendiri, apabila guru memberikan pertanyaan siswa diam saja tidak mau menjawab. (2) siswa kurang partisipasi dalam proses pembelajaran, (3) kebanyakan siswa belum memahami penjelasan guru, (4) prestasi siswa yang masih rendah, apabila guru memberikan soal soal latihan siswa masih banyak kesalahan dalam menjawab, nilai siswa masih banyak yang berada di bawah KKM. (5) rata rata hasil ulangan siswa yang tuntas 33,33 % dan yang 66,67 % belum mencapai KKM 65,00. Serta minat siswa yang masih rendah yaitu dengan rata rata hanya 50 %, yang seharusnya minimal 70 %. Hal tersebut diduga bukan hanya dari kesalahan siswa semata, guru juga kurang dalam pengelolaan kelas, penjelasan guru yang masih bersifat verbalistik dan konvensional serta terkadang guru kurang terampil dalam menggunakan metode pembelajaran yaitu guru hanya menerangkan materi pelajaran tanpa mengaitkan dengan keadaan realistiknya, guru tidak menggunakan media yang inovatif, guru juga tidak menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman siswa dalam menyerap materi pelajaran. Peneliti mengadakan tes awal pada materi himpunan bilangan bulat dengan hasil nilai rata rata 54,33 dengan ketuntasan 33,33 % dan minat siswa hanya 50 %, dari hasil pretest terlihat bahwa siswa kurang mengusai konsep pembelajaran matematika dan kurang berminat kepada pelajaran matematika. Dari uraian di atas penulis merasa tertarik untuk menerapkan salah satu model pembelajaran langsung ( Direct Instruction ) sebagai alternatif pemecahannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran langsung siswa akan belajar / mengerjakan tugas lebih cepat dan terarah, karena langsung diberikan bimbingan guru, sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Pembelajaran langsung akan meningkatkan aktivitas yang mengandalkan diri sendiri dan penguatan ingatan terhadap materi materi yang telah dipelajari, sehingga melalui model pembelajaran ini siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut : 1.Apakah model pembelajaran langsung dapat meningkatkan minat belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat pada peserta didik kelas 2

3 V SD Negeri 04 Wanarata? 2.Apakah model pembelajaran langsung dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat pada peserta didik kelas V SD Negeri 04 Wanarata? Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan minat belajar matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada peserta didik kelas V SD Negeri 04 Wanarata melalui model pembelajaran langsung. 2. Meningkatkan prestasi belajar matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada peserta didik kelas V SD Negeri 04 Wanarata melalui pembelajaran langsung. LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Minat Minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar (Alya Q,2009:469) minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Sehingga guru dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membangkitkan minat belajar siswa. Sedangkan menurut Slameto (2003:180) bahwa minat yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, dan mendapat hasil belajar yang optimal. Minat atau perhatian belajar ini sangat berhubungan dengan kegiatan belajar Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa adalah keterlibatan seseorang terhadap sesuatu dengan sepenuh perhatian dalam melaksanakan kegiatan untuk mendapatkan hasil yang optimal.minat belajar siswa dapat dikembangkan oleh guru dengan mengadakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta respon dari siswa yang aktif dalam pembelajaran matematika sehingga prestasi belajar matematika dapat meningkat. Membangkitkan minat belajar pada anak ada yang bersifat sementara (jangka pendek), dan yang bersifat menetap (jangka panjang). Untuk mengembangkan minat yang lebih bersifat menetap, langkah utama yang harus diusahakan adalah membangkitkan otonomi yang aktif, yang merupakan lawan dari kepenontonan yang pasif (Sukmadinata,1997:146). Dalam pembelajaran 3

4 matematika di SD guru harus bisa mengembangkan minat siswa agar hasil belajar lebih optimal dan prestasi belajar menjadi meningkat. Pengertian Prestasi Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2002 : 895 ), mengartikan prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mapel lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang ditentukan oleh guru. Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan / dikerjakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar (Alya Q,2009:568). Hasil belajar adalah merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yaitu faktor yang bersal dari dirinya sendiri maupun luar dirinya. Prestasi belajar dapat diukur melalui hasil belajar yang diperoleh, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pembelajaran matematika SD prestasi belajar hendaknya ditingkatkan, adapun prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam diri sendiri maupun faktor dari luar dirinya sendiri, termasuk faktor lingkungan sekitarnya merupakan penunjang yang sangat besar dalam melaksanakan pembelajaran. Prestasi belajar seiring dengan meningkatnya hasil belajar baik dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotorik secara komperhensif tidak secara terpisah (Suprijono,2009:7). Dari pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar yang telah dicapai baik secara kualitas maupun kuantitas yang dapat diukur dengan nilai tes atau angka yang telah ditentukan dengan hasil yang optimal. Hakikat Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction ) Pembelajaran langsung atau Direct Instruction, digunakan oleh para peneliti untuk merujuk pada pola pola pembelajaran di mana guru banyak menjelaskan konsep atau keterampilan kepada sejumlah kelompok siswa dan menguji keterampilan siswa melalui latihan latihan di bawah bimbingan dan arahan guru. Dengan demikian, tujuan pembelajaran distrukturkan oleh guru. Menurut Roy Killen (1998:2) Direct Instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada 4

5 murid secara langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi, dan Tanya jawab ) yang melibatkan seluruh kelas. Sehingga model pembelajaran langsung berpusat kepada guru karena guru menyampaikan informasi akademik secara terstruktur dan mengarahkan kepada siswa untuk pencapaian akademik. Model pembelajaran langsung dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademik. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dalam melakukan tugasnya, guru dapat menggunakan berbagai media. Dengan demikian Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction ) dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada siswa dan pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru pendapat Gerten, Taylor & Graves, 1999 ( Indrawati & Setiawan S, 2009 : 62 ). Sintaks model pembelajaran langsung menurut pendapat Bruce dan Weil ( 2009:431) adalah sebagai berikut : 1) Orientasi 2) Presentasi 3) Latihan terstruktur 4) Latihan terbimbing 5) Latihan mandiri Pada model pembelajaran langsung tahap orientasi, yaitu guru menentukan materi pelajaran, dengan memberikan apersepsi yang menarik agar siswa mempunyai ketertarikan terhadap pembelajaran matematika Pada tahap II Presentasi, yaitu guru menjelaskan konsep atau keterampilan baru, menyajikan representasi visual atas tugas yang diberikan, dan guru memastikan pemahaman siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan keterampilan intelektual dalam mengenal simbol simbol matematika. Tahap III Latihan terstruktur, pada tahapan ini yaitu guru menuntun kelompok siswa dengan contoh latihan atau praktik dalam beberapa langkah, siswa merespon pertanyaan, dan guru memberikan koreksi terhadap kesalahan dan memperkuat praktik yang telah benar. Tahap IV adalah Latihan terbimbing, pada tahap ini langkah langkah yang dilakukan adalah siswa latihan atau praktik secara semi independen, guru menggilir siswa untuk melakukan latihan dan mengamati latihan, dan guru memberikan tanggapan balik berupa pujian, bisikan, maupun petunjuk. 5

6 Tahap V adalah Latihan Mandiri, pada tahap ini siswa melakukan latihan atau praktik secara mandiri di rumah atau di kelas, agar siswa dapat terlibat secara langsung terhadap proses pembelajaran, Pembelajaran langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan deklaratif ( pengetahuan faktual) serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung dimaksudkan untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan. Kerangka Berpikir Kondisi awal hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena guru menggunakan model pembelajaran yang tepat sehingga tidak menarik minat siswa dalam pembelajaran.dengan model pembelajaran langsung mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika materi operasi hitung bilangan bulat. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berfikir di atas hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah 1) penggunaan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan minat 2) dan meningkatkan prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas V SD Negeri 04 Wanarata Kecamatan Bantarbolang. METODE PENELITIAN Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di SD Negeri 04 Wanarata Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Jumlah siswa kelas V adalah 30 anak, yaitu terdiri dari 14 siswa laki laki dan 16 siswa perempuan. SD Negeri 04 Wanarata terletak di Desa Wanarata Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Saat ini SD Negeri 04 Wanarata memiliki seorang Kepala Sekolah, 5 orang guru kelas, 1 orang guru Agama, 1 orang guru olah raga, dan seorang penjaga sekolah. Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri 04 Wanarata Kecamatan Bantarbolang, dengan jumlah siswa 30 anak, yaitu yang terdiri dari 14 siswa laki laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 September sampai dengan 1 Oktober 2015 Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yaitu dengan menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh pada setiap siklus. Data kuantitatif adalah data berupa angka angka yang diperoleh dari 6

7 hasil penelitian secara objektif terhadap subjek penelitian. Data kuantitatif digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa.sedangkan data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan angka-angka.dalam penelitian ini fokus data kualitatifnya yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti mendapat bantuan dari para kolaborator. Instrumen penelitian ini meliputi :1) Lembar observasi 2)Tes hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan 3) Dokumentasi, bukti nyata yang berbentuk foto dalam proses tindakan 4)Angket minat siswa yaitu daftar pertanyaan atau pernyataan siswa tentang minat. Prosedur penelitian yang digunakan yaitu dengan Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Kedudukan guru di dalam kelas sebagai guru maupun sebagai peneliti. Penelitian yang dilakukan guru merupakan penelitian yang berakar dari permasalahan yang muncul dari dalam kelas, maka sering disebut sebagai Classroom Action Research, yaitu suatu action research yang dilakukan di kelas. Classroom Action Research merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Pada penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus.setiap siklusnya dilaksanakan 4 kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Langkah-langkah dalam prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Perencanaan ( Planning ) meliputi : a) Mengadakan pertemuan, guru pelaksana tindakan dan guru pengamat berdiskusi tentang persiapan penelitian.b) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, soal tes, pedoman wawancara, catatan lapangan, dll. c)menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disusun pada persiapan penelitian d) Menyiapkan alat tulis, camera digital dan lain sebagainya. 2. Pada tahap tindakan (action) ini peneliti melaksanakan tindakan sebagaimana yang telah dirancang yaitu guru kelas V melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( KBM ) dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) dan diharapkan dapat mencapai tujuan sesuai yang ditetapkan. 7

8 Tabel 3.2 Langkah langkah Pembelajaran Langsung (Direct Instruction ) Langkah langkah Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Tahap Orientasi Kegiatan Guru Kegiatan awal 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Guru memotivasi siswa untuk belajar 3. Guru menekankan materi pelajaran yang lalu 4. Guru mengarahkan kegiatan yang akan dilakukan mengenai materi pelajaran yang akan dibahas. Kegiatan siswa 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru 2. Siswa menjawab pertanyaan guru sebagai apersepsi 3. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru Tahap Presentasi 1. Guru menentukan prosedur pengajaran 2. Guru menyajikan materi pelajaran 3. Guru memberikan contoh contoh mengenai materi pelajaran 4. Guru mengaitkan 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi yang disampaikan 2. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 3. Siswa mengajukan 8

9 materi pelajaran dengan materi yang telah lalu pertanyaan kepada guru Tahap Latihan terstruktur Tahap Latihan Terbimbing 1. Guru mengecek pemahaman siswa 2. Guru membuat kelompok belajar agar mempermudah siswa untuk saling berdiskusi Guru mengoreksi terhadap kesalahan dan memperkuat latihan yang telah benar. 1. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan 2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan tentang materi yang sedang dipelajari 3. Guru memberikan tanggapan atau umpan balik berupa pujian atau penghargaan kepada siswa 1. Siswa berdiskusi kelompok dengan 2. Siswa mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang belum dipahami 3. Siswa mengajukan sanggahan apabila teman yang lain bertanya 1. Siswa memperhatikan bimbingan guru 2. Siswa mengerjakan tugas dengan bimbingan guru 3. Siswa menunjukkan hasil pekerjaan latihan soal 4. Siswa yang menjawab benar diberi pujian atau penghargaan Tahap Latihan 1. Guru memberikan soal 1. Siswa mengerjakan 9

10 Mandiri soal latihan mandiri. 2. Guru melakukan penilaian dan refleksi 3. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan, atau tugas remidi / pengayaan soal soal latihan secara mandiri 2. Siswa bersama guru mencocokkan hasil latihan soal 3. Siswa yang nilainya sudah mencapai KKM maka dilakukan pengayaan,dan belum mencapai KKM maka siswa melakukan remidial. 3) Pada tahap observasi, dilakukan obsrvasi aktivitas guru, observasi aktivitas siswa. Kegiatan ini dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan oleh guru dibantu observer. Observasi guru dilakukan dengan mengamati kegiatan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan guru yang diamati adalah kesesuaian kegiatan dengan rencana pembelajaran, perilaku proses belajar mengajar, perangkat proses belajar mengajar. Dalam lembar observasi guru terdapat beberapa aspek yang diukur mulai dari persiapan, proses belajar mengajar, sampai kegiatan akhir.4)pada tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran disetiap akhir siklus dan mengevaluasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dengan pembelajaran langsung (Direct Instruction) serta mengadakan tes untuk mengukur seberapa jauh prestasi atau hasil belajar yang dicapai serta angket siswa mengenai minat belajar matematika. Sedangkan Pada tahap refleksi peneliti mengkaji ulang pelaksanaan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) yang telah dilaksanakan, hambatan hambatan apa saja yang terjadi dalam pelaksanaannya. Hasil refleksi ini kemudian dianalisis dan akan menjadi dasar rancangan tindakan pada siklus selanjutnya. Peneliti akan menyatakan keberhasilan tercapai apabila minimal 85 % siswa telah mencapai atau melampaui KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 65. Dan telah mencapai 70 % dari siswa yang berminat untuk belajar matematika. 10

11 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pra siklus Pada kondisi awal pembelajaran belum cukup optimal. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika masih sangat rendah. Hasil belajar yang dicapai siswa belum sesuai yang diharapkan. Dari 30 siswa yang mengikuti ulangan ada 20 siswa (66,67%) yang belum mencapai KKM,sedangkan siswa yang mencapai KKM hanya ada 10 siswa (33,33%). Tabel 4 Hasil Nilai Tes evaluasi Matematika Pra Siklus No Pencapaian Pra Siklus 1. Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata nilai 54,33 4. Ketuntasan belajar 33,33 % Tabel 4.1 Skor angket minat siswa belajar matematika PraSiklus No Pencapaian Skor Kriteria 1. Skor terendah 1,60 kurang berminat 2. Skor tertinggi 2,13 Cukup berminat 3. Rata-rata skor 2,00 Cukup berminat Prosentase 50 % Siklus I Siklus I dilaksanakan paling awal dan hasil refleksinya digunakan untuk pelaksanaan siklus II.Guru peneliti mengambil data melalui serangkaian tindakan dari dua kali pertemuan. Setelah peneliti melaksanakan tindakan di siklus I,pada akhir pembelajaran peneliti mengadakan tes akhir. Tes akhir siklus I dikerjakan secara individual.dari 30 siswa yang mengikuti ulangan diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 62,00. Nilai tertinggi 90,00 dan nilai terendah 40,00, dengan ketuntasan belajar sebesar 46,66%.Siswa yang mendapat nilai 65 s.d.90 11

12 ada 14 siswa,dan masih ada 16 siswa mendapat nilai dibawah 65.Selengkapnya perhatikan tabel berikut : Tabel 4.2 Hasil Nilai Tes evaluasi Matematika Siklus I No Pencapaian Siklus I 1. Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata nilai Ketuntasan belajar 46,66 % Tabel 4.3 Skor angket minat siswa belajar matematikasiklus I No Pencapaian Skor Kriteria 1. Skor terendah 2,06 Cukup berminat 2. Skor tertinggi 3,26 Berminat 3. Rata-rata skor 2,58 Cukup berminat Prosentase 64,50 % Dari hasil tabel di atas dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran matematika masih rendah, hanya diperoleh rata rata 2,58 yang seharusnya minimal 3,00, atau hanya 64,50 % yang seharusnya minimal 70 %. Dari siklus I diketahui ketuntasan kelas yang sesuai dengan KKM baru 46,66%,belum mencapai lebih dari 85%. Selain itu minat siswa terhadap mata pelajaran matematika juga masih rendah baru mencapai 64,50%,oleh karena itu perlu dilaksanakan siklus II. Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi pada siklus I yang terdiri dari 2 pertemuan.setelah peneliti melakukan tindakan di siklus II,diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 100, nilai rata-rata kelas 79,66% dengan ketuntasan belajar sebesar 86,66%.Siswa yang mendapat nilai 65 s.d. 100 ada 26 siswa,dan 4 siswa mendapat nilai dibawah 65. Selengkapnya perhatikan tabel berikut : 12

13 Tabel 4.7 Nilai Tes Evaluasi Matematika Siklus II No Pencapaian Siklus II 1. Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata nilai 79,66 4. Ketuntasan belajar 86,66 % Tabel 4.8 Skor angket minat siswa belajar matematikasiklus II No Pencapaian Skor Kriteria 1. Skor terendah 2,60 Cukup berminat 2. Skor tertinggi 3,66 Sangat berminat 3. Rata-rata skor 3,17 Sangat berminat Prosentase 79,25% Dari hasil tabel di atas dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran matematika sudah tercapai dengan kriteria sangat berminat, yaitu diperoleh rata rata 3,17 dengan prosentase 79,25%. Pada siklus II telah terjadi peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dengan rata-rata kelas 86,66%,ada 26 peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar.hasil observasi tentang minat siswa terhadap mata pelajaran matematika dengan kriteria sangat menarik,dengan rata-rata 3,17 atau ada 79,25% siswa berminat terhadap pelajaran matematika. PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti sejak dari kondisi awal, kondisi di akhir siklus I, sampai dengan kondisi di akhir siklus II, sesuai dengan data-data yang diperoleh ternyata terjadi peningkatan minat dan hasil belajar matematika. Rekapitulasi hasil nilai tes evaluasi matematika siswa kelas V SD Negeri 04 wanarata dapat dilihat pada tabel berikut: 13

14 Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Tes Evaluasi Matematika No Hasil Evaluasi Pra siklus Siklus I Siklus II 1 Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata 54,33 62,00 79,66 5 Ketuntasan 33,33% 46,66% 86,66% Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian nilai rata-rata pada pra siklus 54,33 (33,33%),dan ada 20 siswa atau 66,67% belum tuntas.pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 62,00(46,67%,)sehingga terjadi peningkatan sebesar 13,34%.Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas 79,66(86,66%),terjadi peningkatan sebesar 40%. Rekapitulasi hasil angket minat siswa terhadap pelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri 04 Wanarata dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil angket minat belajar Matematika No Pencapaian Pra siklus Siklus I Siklus II 1 Skor Terendah 1,60 2,06 2,60 2 Skor Tertinggi 2, Rata-rata 2,00 2,58 3,17 4 Prosentase 50% 64,50% 79,25% Dari tabel diatas terlihat minat siswa terhadap mata pelajaran matematika yang semakin meningkat dibandingkan dengan kondisi prasiklus.pada prasiklus siswa yang minat pada matematika hanya 50% dengan rata-rata 2,00.Pada siklus I siswa yang minat pada mata pelajaran matematika meningkat sebesar 14,50% dengan rata-rata 2,58. Siklus II minat siswa semakin meningkat dengan rata-rata 3,17 yang berarti siswa sangat berminat pada mata pelajaran matematika.dengan demikian pembelajaran tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika pada opersi hitung bilangan bulat pada peserta didik SD Negeri 04 wanarata Kecamatan Bantarbolang. 14

15 PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pembelajaran dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika khususnya pada materi operasi hitung bilangan bulat. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai tes evaluasi di setiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 62,00 dengan ketuntasan sebesar 46,67%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata kelas sebesar 79,66 dengan ketuntasan sebesar 86,66%, serta meningkatkan minat belajar siswa disetiap siklusnya terbukti pada siklus I diperoleh rata rata minat siswa 2,58 dengan kriteria cukup minat atau dengan prosentase minat 64,50% menjadi 3,17 dengan kriteria sangat berminat atau dengan prosentase minat sebesar 79,25%. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas,hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh seorang guru adalah senantiasa mampu meningkatkan dan mengembangkan strategi maupun model-model pembelajaran yang bervariasi sesuai prinsip pembelajaran paikem 15

16 DAFTAR PUSTAKA Alya Q.2009.Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar Indrawati, Setiawan W Pembelajaran Aktif,Kreatif, Efektif dan Menyenangkan Slameto Belajar dan Faktor factor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sukmadinata, N Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Suprijono, A Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar 16

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 PADA KOMPETENSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA DI SMA NEGERI 18 SURABAYA Agung Listiadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sidomulyo 03 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action research.

Lebih terperinci

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017 Action Research Literate ISSN : 2613-9898 Vol. 1, No 1 Desember 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TYPE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN JARINGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas (Classroom action research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain : 1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI MADRASAH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI MADRASAH PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI MADRASAH Ma ruf Yuniarno ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan motivasi

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah. 3.1.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Inayatul Uliya

Inayatul Uliya PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2 Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4) 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi kondisi awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kondisi pra siklus di kelas IV SD Negeri Kalipancur 02 yang berjumlah 30

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar Jurnal PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA NANANG PBU MAN Tlogo Blitar Abstrak; Saat ini proses belajar mengajar pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dengan materi pokok pengukuran waktu, yaitu penggunaan alat ukur waktu dengan satuan jam tiruan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustina a, Zetriuslita b, Mefa Indriati c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI Suci Rohayati & Dhiah Fitrayati Universitas Negeri Surabaya senouchi3@gmail.com Abstrak Melalui kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

Rinendah Sihwinedar 16

Rinendah Sihwinedar 16 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) PADA SISWA KELAS III SDN REJOAGUNG 01 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Rinendah Sihwinedar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Yuyun Dila Saputra () SMP Negeri Blitar, Email: yuyundila89@gmail.com ABSTRAK Pada pembelajaran

Lebih terperinci

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga Wirda, Muhammad Jamhari, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pembelajaran di SD Negeri 2 Padas masih bersifat konvensional dimana guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam

Lebih terperinci

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Randu 3 berlokasi di Desa Randu, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air, Kecamatan Tanjungarang Barat Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun

Lebih terperinci

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 KECAMATAN BUNGKAL Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal, hasil penelitian siklus 1 dan hasil penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun : PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012 5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com

Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA MANIK-MANIK PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SEMESTER 2 SD NEGERI 05 PEGIRINGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Hasil belajar Matematika kelas III SD Negeri Kasepuhan 01 Batang Kecamatan Batang Kabupaten Batang semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian. Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS Nela Rofisian PGSD Universitas Widya Dharma Klaten rofisian@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci