BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi pembelajar yang berasal dari negara yang tidak mempelajari kanji ( 非漢字圏 )seperti orang Indonesia, kanji merupakan salah satu huruf yang dirasa sulit, karena jumlahnya yang tidak sedikit. Pada umumnya orang Indonesia sudah terbiasa menggunakan huruf latin yang hanya berjumlah 26 huruf, sehingga akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa memiliki cara baca lebih dari satu. Tidak sedikit pembelajar yang beranggapan bahwa kanji merupakan salah satu aspek yang sulit dalam mempelajari bahasa Jepang. Sehingga kanji dianggap menjadi faktor penghambat atau faktor yang bisa mengurangi motivasi belajar bahasa Jepang. Dalam kurikulum jurusan pendidikan bahasa Jepang, mata kuliah yang khusus mengajarkan pembelajaran kanji (hyoki) hanya sampai semester 4. Selanjutnya mahasiswa dituntut untuk belajar secara mandiri. Dalam test kemampuan bahasa Jepang yang disebut Nihongo Nōryoku Shiken, ada 5 tingkatan test kemampuan bahasa Jepang yaitu mulai dari N1 hingga N5. N1 merupakan tingkatan yang paling tinggi dan N5 merupakan tingkatan yang paling rendah. Sedangkan pembelajaran kanji yang diajarkan dalam perkuliahan terbatas hanya sampai N4. Untuk mempermudah pembelajaran kanji, ada yang disebut dengan bushu. Bushu adalah bagian dasar pada pada suatu kanji yang bisa dijadikan untuk
pengklasifikasian kanji. Bushu ada 7 macam, yaitu hen, tsukuri, kanmuri, ashi, kamae, tare, dan nyō. Kanji 持 (ji) merupakan salah satu contoh kanji yang termasuk bushu hen. Kanji 持 terdiri dari gabungan dua buah karakter kanji yaitu kanji 手 (te) yang menunjukan makna tangan dan kanji 寺 (tera) yang menunjukan makna kuil. Kanji tersebut memiliki bushu 手 (te), sehingga disebut bushu tehen. Dengan mempelajari bushu dan karakter pembentuk lainnya dalam bentuk deskripsi maka bisa menjadi salah satu cara untuk mempermudah dalam menghapal makna kanji. Sehingga ketika mahasiswa lupa arti suatu kanji, ia cukup melihat bushu dan karakter pembentuk kanji lainnya untuk mengingat arti kanji tersebut. Cara seperti ini sudah dibahas di beberapa buku, namun terkadang ada perbedaan sudut pandang sehingga penggambarannya tidak begitu mudah dimengerti. Di sini penulis berusaha menginterpretasikan berdasarkan sudut pandang penulis sebagai orang Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Jepang, kanji bushu tehen memiliki frekuensi pemakaian yang tinggi. Sehingga untuk mempermudah menghapal kanji bushu tehen, maka penulis bermaksud untuk meneliti kanji bushu tehen dalam sebuah penelitian yang berjudul Analasis Interpretasi Makna Kanji Bushu Tehen. B. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH Suatu penelitian perlu dirumuskan agar pembahasannya lebih sistematis dan juga berguna sebagai pengarah penelitian. Berdasarkan hal tersebut dan juga
berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini penulis rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik kanji bushu tehen? 2. Bagaimana interpretasi makna kanji bushu tehen dengan karakter pembentuk lainnya. Dari rumusan masalah di atas, agar pembahasan yang dilakukan tidak terlalu luas, penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Kanji yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah kanji bushu tehen yang termasuk ke dalam daftar Jōyō Kanji, yaitu daftar kanji yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Jepang pada tahun 2010 sebagai kanji-kanji yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang, yang berjumlah sebanyak 83 kanji. 2. Kanji yang akan dibahas makna interpretasinya adalaha yang termasuk dalam Nihongo Nōryoku Shiken N2 dan N3, karena dalam perkuliahan kanji yang diajarkan hanya sebatas tingkat N4. 3. Kanji yang akan dibahas dalam penelitian ini hanyalah mewakili suatu makna tertentu yang kemudian akan di interpretasikan maknanya dan dibuat dalam sebuah cerita sehingga menghapal kanji lebih menarik dan menyenangkan. C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan karakteristik kanji bushu tehen.
2. Untuk mendeskripsikan interpretasi makna kanji bushu tehen dengan karakterkarakter pembentuk kanji lainnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya : 1. Dapat menjadi referensi bagi pembelajar bahasa Jepang, khususnya dalam mempelajari kanji bushu tehen yang termasuk dalam Nihongo Nōryoku Shiken N2 dan N3. 2. Mempermudah mahasiswa dalam mengingat dan memahami kanji bushu tehen, sehingga huruf kanji tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam mempelajari bahasa Jepang. 3. Dapat dijadikan referensi bagi pengajar bahasa Jepang untuk mempermudah dalam mengajarkan kanji bushu tehen kepada pembelajar bahasa Jepang. 4. Dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya. D. METODE PENELITIAN 1. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah yang sebenarnya dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisa, dan menginterpretasikan. (Surakhmad, 1985 : 147) Dalam metode ini pemulis akan mengumpulkan data dari kamus dan buku mengenai kanji bushu tehen.
a. Mengumpukan dan meneliti kamus dan buku yang akan dijadikan objek penelitian b. Mengumpulkan kanji-kanji yang termasuk ke dalam bushu tehen Dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengumpulkan kanji-kanji yang akan diteliti 2) Mengelompokan 3) Menganalisis interpretasi makna dari kanji bushu tehen 4) Menarik kesimpulan 2. Objek Penelitian Kanji yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah kanji bushu tehen yang termasuk ke dalam Kanwa Jiten, yaitu kamus kanji yang menjadi standar di Jepang. Namun, karena jumlah kanji bushu tehen yang ada di dalam Kanwa jiten sangat banyak yaitu 306 kanji, maka penulis membatasinya dengan meneliti kanji yang termasuk dalam Jōyō Kanji. Jōyō Kanji, yaitu daftar kanji yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Jepang pada tahun 2010 sebagai kanji-kanji yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. Pada Jōyō Kanji, kanji yang termasuk bushu tehen ada 83 kanji. Penulis akan mengelompokannya berdasarkan tingkatan dalam test kemampuan bahasa Jepang (Nihongo Nōryoku Shiken) mulai dari N1 hingga N5 dan membahas setiap kanji yang termasuk level N2 dan N3.
3. Sumber Data Sumber data pada penelitian ini adalah kanji yang termasuk bushu tehen yang terdapat pada : a. Kanwa Jiten b. Kamus Kanji Modern c. Jōyō Kanji d. A Guide To Remember Japanese Characters e. Pictographix f. Kanji Wa Muzukashikunai 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur atau studi kepustakaan, yaitu meneliti langsung buku-buku atau kamus-kamus yang akan dijadikan objek penelitian dan juga mengumpulkan sumber yang lain yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas sebagai bahan referensi. E. Definisi Operasional Penulis akan mendefinisikan istilah-istilah yang akan dipakai dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Analisis adalah pengurain suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (KBBI 2008:59)
2. Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran. (KBBI 2008 : 67 ) 3. Makna adalah hubungan yang terdapat pada kata asal dan bahasa asing, dan keduanya memiliki kecocokan dalam makna. (Grice dan Bolinger, 1981:108) 4. Bushu adalah 漢字を形作っている部分を分類したものを部首を呼んでおり 総数は二百数十ある これらを 漢字のどの部分に用いるかによって大きく分けると へん ( 偏 ) つくり( 旁 ) かんむり ( 冠 ) あし( 脚 ) かまえ( 構 ) たれ( 垂 ) にょうの七つになる 部首は漢字の共通部分として意味を表しており 漢字を覚えたり辞書を引いたりするときに役に立つ (Suzuki, 1989:35) Kanji wo katachi tsukutte iru bubun wo bunrui shita mono wo bushu wo yonde ori, sousuu ha nihyaku suujuu aru. Korera wo, kanji no dono bubun ni mochiiru ka ni yotte ookiku wakeru to, hen, tsukuri, kanmuri, ashi, kamae, tare, nyou no nanatsu ni naru. Bushu ha kanji no kyoutsuu bubun toshite imi wo arawashite ori, kanji wo oboetari jisho wo hiitari suru toki ni yaku ni tatsu. ARTINYA: Pengklasifikasian bagian pembentuk huruf kanji disebut dengan bushu yang jumlah keseluruhannya kira-kira 200. Bushu dibagi letak bagiannya. Bushu ada 7 yaitu hen, tsukuri, kanmuri, ashi, kamae, tare, dan nyo. Sebagai bagian umum dari kanji, bushu bermanfaat untuk menunjukan arti, mengingat kanji, atau pada saat melihat kamus.
F. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan, dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang gambaran umum mengenai sejarah kanji, pembentukan kanji, cara baca kanji, bushu, bushu tehen, dan penelitian sebelumnya. BAB III : Metode Penelitian Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai metode penelitian, langkah-langkah penelitian dan uraian mengenai cara menganalisis karakter kanji bushu tehen. BAB IV : Analisis Data Dalam bab ini penulis menganalisis objek yang dikaji yaitu pengelompokan dan analisis interpretasi makna kanji bushu tehen. BAB V : Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisikan kesimpulan yang di dapat oleh penulis setelah melakukan penelitian, serta saran untuk penelitian selanjutnya.