PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 PAJANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Minat Kerja dan Praktik Kerja... (Maikaningrum)

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

Kata Kunci: pengalaman praktik kerja industri, prestasi belajar, kesiapan kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PENGETAHUAN K3 TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK PIRI 1 YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

Abstrak. Kata kunci : Kesiapan fasilitas praktik, metode mengajar guru, dan prestasi belajar praktik.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

KONTRIBUSI KREATIVITAS SISWA DALAM PRAKTIK PEMESINAN DAN MOTIVASI KERJA SISWA TERHADAP KESIAPAN KERJA

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Kajian Pustaka Untuk menghadapi tantangan dimasa depan maka diperlukan sumber daya manusia yang handal

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) ISSN Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman mata pelajaran gambar teknik (X 1 ) dan kreativitas (X 2 ) serta

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

PENGARUH PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIKUM DAN PERAN TEKNISI TERHADAP PRESTASI MEMBUBUT

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN OSIS TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM STUDI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD

PERANAN PRESTASI MATA KULIAH BAHAN BANGUNAN DAN KESIAPAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

HUBUNGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK Arwita Priyani Guru MAN 2 Trenggalek

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

HUBUNGAN KESIAPAN KERJA DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN

PENGARUH KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR KERJA DAN PEMAHAMAN TEORI PENGUKURAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUBUT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Hubungan Lingkungan Kerja... (Alfenti Debyan Pratiwi)

Kata kunci: Prestasi Belajar Akuntansi, Lingkungan Sekolah, Minat Belajar, Kebiasaan Belajar

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendidikan Menengah Kejuruan

PENGARUH BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK

PENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Srandakan. Sekolah ini berlokasi di Godegan, Poncosari,

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGI DAN PROFESIONAL GURU DENGAN KEPUASAN SISWA KELAS X SMK NASIONAL BERBAH JURUSAN TEKNIK PEMESINAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

ALKADRA MASNUR 2009 / PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Kata Kunci: prestasi praktik kerja industri, sikap kewirausahaan, minat berwirausaha.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT KOMPETENSI KEAHLIAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK 1 PUNDONG JURNAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

Vol.10/No.02/Juli 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT SISWA SMP DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL UNTUK MELANJUTKAN KE SMK ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

Cahyo Aji Sakti Nugroho* Pairun Roniwijaya** ABSTRAK

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Minat Bekerja

ABSTACT. Keywords: The Achievements Of Industrial Work Practicum, The Achievements Of Entrepreneurship, Entrepreneurial Interests.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN INTERAKSI SISWA DENGAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK PENGELASAN

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

ABSTRAK. Kata Kunci: pemilihan kompetensi keahlian akuntansi, persepsi peluang kerja, dukungan orang tua ISSN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK PENGELASAN SISWA

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: internet sebagai sumber belajar, perpustakaan sebagai sumber belajar, motivasi belajar siswa

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

Transkripsi:

Pengaruh Praktik Kerja... (Imam Arwani) 1 PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 PAJANGAN THE INFLUENCE OF INDUSTRIAL WORK PRACTICE AND FAMILY S FINANCIAL STATUS TOWARD READINESS TO WORK OF STUDENT AT SMK NEGERI 1 PAJANGAN Oleh: Imam Arwani, Universitas Negeri Yogyakarta Arwaniimam19@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini mendiskripsikan; (1) pengalaman praktik kerja industri, (2) status sosial ekonomi keluarga, (3) kesiapan kerja, (4) pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja, (5) pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap kesiapan kerja, (6) pengaruh praktik kerja industri dan status soasial ekonomi keluarga terhadap kesiapan kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan ex-post facto subyek penelitian siswa kelas XI dengan populasi 69 siswa, diperoleh sampel menurut Isaac dan Michael sejumlah 60 siswa dengan tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukan; (1) pengalaman praktik kerja industri siswa dalam tingkat kategori baik dengan nilai rata-rata 59,12%, (2) status sosial ekonomi keluarga siswa dalam tingkat kategori baik dengan nilai rata-rata 64,7%, (3) kesiapan kerja siswa dalam tingkat kategori baik dengan nilai rata-rata 64,37%, (4) praktik kerja industri siswa berpengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja siswa, (5) status sosial ekonomi keluarga siswa berpengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja siswa, (6) praktik kerja industri dan status sosial ekonomi keluarga secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja siswa. Kata kunci: praktik kerja industri, status sosial ekonomi keluarga, dan kesiapan kerja Abstract The purpose of this research to know; (1) experience work practices industry, (2) socioeconomic status family, (3) readiness work, (4) influence work practices industry readiness to work, (5) influence socioeconomic status families to work readiness, (6) influence work practices industry and status economic soasial families to work readiness.this research used the subjects ex-post facto capital research graders xi with a population of 69 students, according to obtained sample isaac and michael some 60 students with the level of errors % 5.The results showed; (1) experience work practices students in the industry good category worth average 59,12 %, (2) socioeconomic status family students in the good category worth average 64,7 %, (3) readiness work students in the good category worth average 64,37 %, (4) work practices industry students significant readiness students to work, (5) socioeconomic status family students significant readiness students to work, (6) work practices industry and socioeconomic status family in bersama-sama significant readiness students to work. Keywords: practice of industry work, Family s Socio-economic status, readiness of work PENDAHULUAN Keberhasilan dibidang pendidikan merupakan salah satu faktor penentu tercapainya tujuan pembangunan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Alenia ke-4. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Pasal 1 menyebutkan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

2 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Tahun 2017 Dewasa ini, salah satu masalah yang menarik dikaji berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan, adalah mengenai kesiapan kerja siswa. Namun masih banyak industri menolak para pelamar kerja karena keahliannya belum sesuai yang dibutuhkan, serta dalam kesiapan menghadapi dunia kerja masih kurang. Hal ini mengakibatkan masalah pengangguran di Indonesia cukup mengkhawatirkan, seiring dengan bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran juga semakin meningkat. SMK merupakan sekolah yang mengacu pada dunia kerja dan salah satu tujuannya memberikan kesiapan kedalam dunia kerja pada siswa sebagai tenaga kerja yang terampil tingkat menegah sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh dunia kerja. Kegiatan belajar mengajar pada tingkat sekolah menengah kejuruan diarahkan untuk membentuk kemampuan siswa dalam mengembangkan perolehan belajarnya baik pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan tata nilai maupun pada aspek sikap guna menunjang pengembangan potensinya. Menurut Santi Utami (2015), SMK adalah yang membekali siswa dengan berbagai macam keterampilan sesuai dengan program keahlian yang diminati. Tabel 1. Tingkat Pengangguran Pendidikan 2014 2015 2016 Feb Agst Feb Agst Feb Agst SD Kebawah 3,69 3,04 3,61 2,74 3,44 2,88 SMP 7,44 7,15 7,14 6,22 5,76 5,75 SMA 9,10 9,55 8,17 10,32 6,95 8,73 SMK 7,21 11,24 9,05 12,65 9,84 11,11 Diploma I/II/III 5,87 6,14 7,49 7,54 7,22 6,04 Univeristas 4,31 5,65 5,34 6,40 6,22 4,87 Jumlah 5,70 5,94 5,81 6,81 6,07 6,56 Sumber: Dokumen Badan Statistik Nasional. Menurut tabel di atas masih tingginya angka pengangguran terbuka menurut pendidikan tinggi yang ditamatkan, mengindikasikan bahwa tingkat penyerapan angkatan kerja dari lulusan jenjang SMK masih kurang. Adapun lembaga pendidikan yang dituntut untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian serta kualifikasi yang dibutuhkan dalam persaingan dunia kerja yaitu sekolah kejuruan yang mementingkan mutu pendidikannya. Salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran lulusan SMK Pemerintah menyiapkan link and match dalam menyelenggar-kan Pendidikan Kejuruan agar lulusan SMK siap bekerja sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Prakerin merupkan istilah lain dari Praktik Industri atau Praktik Kerja Lapangan. Prakerin adalah program latihan yang diselenggarakan di lapangan atau di luar kelas dalam rangkaian kegiatan pembelajaran sebagai bagian program pelatihan kerja. Prakerin merupakan program wajib yang harus diselenggarakan di SMK, dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswa, yang mana upaya kewajiban tersebut dimaksudkan agar siswa secara mental dan keterampilan ketika lulus lebih siap bekerja dengan mengetahui gambaran dunia kerja secara nyata melalui kegiatan prakerin (Dwi Sapitri Iriani dan Soeharto 2015). Tujuan penyelenggaraan Prakerin ini guna mempersiapkan kemampuan siswa supaya pada saatnya nanti dapat terjun ke dunia kerja profesional, tidak kaget dalam artian mampu beradaptasi karena sudah mendapat bekal pengalaman sebelumnya dalam prakerin. untuk dapat mengembangkan keterampilan yang dimiliki anak didik secara professional, sebagai konsekuensi atas proses pembelajaran menyeluruh, maka sekolah harus menciptakan jaringan yang benar-benar mewakili tujuan pembelajaran pendidikan kejuruan. Eksistensi jaringan ini tidak lain adalah sebagai wadah bagi siswa untuk mengaktualisasikan segala kemampuan yang dimiliki siswa. Praktik kerja industri merupakan upaya menyediakan pengalaman belajar yang dilakukan pendidikan kejuruan, yang ditujukan untuk mengembangkan diri dan potensi peserta didik. Hal ini merupakan prinsip pendidikan kejuruan belajar sambil mengerjakan atau learing by doing pada kurikulum yang berorientasi pada dunia kerja. Pendidikan kejuruan akan efektif jika

pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berfikir yang benar diajarkan, sehingga dapat sesuai dengan yang diperlukan dalam pekerjaannya nanti (Mohammad Ali, 2009:315). Selain prakerin terdapat banyak hal yang mampu mempengaruhi kesiapan kerja siswa diantaranya seperti status sosial ekonomi keluarga. Keluarga merupakan unit sosial kecil yang memiliki posisi penting dalam pembentukan karakter bangsa. Dari keluarga akan membentuk karakter seseorang dan berpengaruh pada lingkungannya (Syarbini, 2014). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru (20 Januari 2017) pada umumnya status sosial ekonomi keluarga siswa yang melanjutkan ke SMK adalah menengah kebawah, hal ini mendorong siswa SMK akan segera dapat bekerja setelah lulus. Oleh karena itu lulusan SMK tentunya lebih siap bekerja dari pada lulusan SMA. Saoerjono Soekanto (2000:445) menyatakan bahwa orang tua merupakan kunci motivasi dan keberhasilan studi anak dan remaja, tidak ada pihak lain yang akan menggantikan peran orang tua seutuhnya. Keberhasilan orang tua dalam menunjang motivasi dan keberhasilan studi terletak pada eratnya hubungan antara orang tua dan anak serta yang terpenting bahwa suasana keluarga yang positif bagi motivasi dan keberhasilan studi adalah keadaan yang menyebabkan anak atau remaja merasa aman dan damai bila merasa di tengah keluarga. Pengaruh Praktik Kerja... (Imam Arwani) 3 Lulusan SMK dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja sehingga harapannya setelah mereka lulus dapat langsung bekerja di dunia industri. Lulusan SMK harus lebih siap bekerja di dunia industri sesuai keahlian yang ditekuninya. Menurut Hamzah B. Uno (2006:7), kesiapan (readiness) adalah kapasitas (kemampuan potensial) baik bersifat fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu. Menurut Slameto (2010:59) kesiapan (readiness) adalah preparedness to respond or react diartikan sebagai kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti berinisiatif untuk mengambil judul penelitian Pengaruh Praktik Kerja Industri & Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Pajangan METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Expost Facto. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Pajangan yang berlokasi di Pajangan, Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta dengan subyek penelitian siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Pajangan yang berjumlah 69 siswa, diperoleh sampel menurut Isaac dan Michael sejumlah 60 siswa dengan tingkat kesalahan 5%. Waktu penelitian di laksanakan pada tanggal 10 April sampai selesai. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa angket untuk memperoleh data mengenai variabel kesiapan kerja siswa, praktik kerja industri dan status sosial ekonomi keluarga. Pernyataan yang dibuat dalam angket mengadopsi dari buku dan memodifikasi dalam penelitian yang terlebih dahulu. Pengukuran angket menggunakan Skala Likert. Pengujian validitas logis dalam penelitian ini digunakan pendapat para ahli (experts judgement) untuk dilakukan penilaian. Uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Uji persyaratan analisis normalitas, linieritas dan multikolinieritas dilakukan sebelum melakukan uji regresi Teknik analisis data yaitu dengan analisis deskriptif yang akan disajikan harga rerata (Mean), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD) dan frekuensi, yang kemudian akan disajikan dalam bentuk angka-angka dan histogram. Setelah dilakukan pra analisis selanjutnya dilakukan analisis Regresi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data

4 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Tahun 2017 Data Praktik Kerja Industri Dari hasil olah data menggunakan software SPSS 19.0 dapat diketahui bahwa variabel Praktik Kerja Industri memiliki nilai minimum = 54, dan nilai maximum = 67. Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata (mean) = 59,12, nilai tengah (median) = 58,36, modus (mode) = 57, standar deviasi =3,385. jumlah nilai total = 3547. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Praktik Kerja Industri F. Frekuensi Kelas Interval Frekuensi Kumulatif (%) (%) 1 54 55 9 15 15 2 56 57 16 26,7 41,7 3 58 59 14 23,3 65 4 60 61 5 8,3 73,3 5 62 63 8 13,3 86,7 6 64 65 7 11,7 98,3 7 66 67 1 1,7 100 Jumlah 60 100 Berdasarkan distribusi frekuensi variabel Praktik Kerja Industri dapat digambarkan histogram sebagai berikut: disimpulkan bahwa variabel Praktik Kerja Industri dapat dikatakan dalam kategori sangat tinggi. Data Status Sosial Ekonomi Keluarga Dari hasil olah data menggunakan software SPSS 19.0 dapat diketahui bahwa variabel Status Sosial Ekonomi Keluarga memiliki nilai minimum = 60 dan nilai maximum = 80. Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata (mean) = 64,70, nilai tengah (median) = 64,53, modus (mode) = 65, standar deviasi = 3,976. jumlah nilai total = 3882. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Status Sosial Ekonomi Keluarga F. Frekuensi Kelas Interval Frekuensi Kumulatif (%) (%) 1 60 62 18 30 30 2 63 65 22 236,77 66,7 3 66 68 12 20 86,7 4 69 71 5 8,3 95 5 72 74 1 1,7 96,7 6 75 77 1 1,7 98,3 7 78 80 1 1,7 100 Jumlah 60 100 Berdasarkan distribusi frekuensi variabel Praktik Kerja Industri dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 1. Histogram Praktik Kerja Industri ideal (Mi) = Dari data tersebut diperoleh hasil Mean x (72 + 18) = 45, dan Standar Deviasi indeal (SDi) = x (72 18) = 9. Dari perhitungan identifikasi kecenderungan menunjukan bahwa variabel Praktik Kerja Industri dalam kategori sangat tinggi sebanyak 35 siswa (58,3%), kategori tinggi sebanyak 25 siswa (41,6%) kategori cukup dan kategori rendah sebanyak 0 siswa (0%). Dari data tersebut dapat Gambar 2. Histogram Status Sosial Ekonomi Keluarga Berdasarkan data diatas dapat dibuat distribusi kecenderungan variabel Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan menghitung harga Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi). Status Sosial Ekonomi Keluarga diukur dengan

22 pernyataan dengan skala 1 sampai 4. Dari 22 butir pernyataan yang ada, diperoleh nilai tertinggi ideanl (22 x 4) = 88 dan nilai terendah ideal (22 x 1) =22. Dari perhitungan identifikasi kecenderungan dapat diketahui bahwa variabel Status Sosial Ekonomi Keluarga dalam kategori sangat tinggi sebanyak 3 siswa (5%), kategori tinggi sebanyak 57 siswa (95%) kategori cukup dan kategori rendah sebanyak 0 siswa (0%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Status Sosial Ekonomi Keluarga dapat dikatakan dalam kategori tinggi. Data Kesiapan Kerja Siswa Dari hasil olah data menggunakan software SPSS 19.0 dapat diketahui bahwa variabel Kesiapan Kerja memiliki nilai minimum = 49, dan nilai maximum = 78. Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata (mean) = 64,37, nilai tengah (median) = 64,50, modus (mode) = 68, standar deviasi = 6,265. jumlah nilai total = 3862. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja F. Frekuensi Kelas Interval Frekuensi Kumulatif (%) (%) 1 49 53 3 5 5 2 54 58 6 10 15 3 59 63 18 30 45 4 64 68 19 31,7 76,7 5 69 73 10 16,7 93,3 6 74 78 4 6,7 100 Jumlah 60 100 Berdasarkan distribusi frekuensi variabel Kesiapan Kerja dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Pengaruh Praktik Kerja... (Imam Arwani) 5 Gambar 3. Histogram Kesiapan Kerja Berdasarkan data diatas dapat dibuat distribusi kecenderungan variabel Kesiapan Kerja dengan menghitung harga Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi). Kesiapan Kerja diukur dengan 20 pernyataan dengan skala 1 sampai 4. Dari 20 butir pernyataan yang ada, diperoleh nilai tertinggi ideanl (20 x 4) = 80 dan nilai terendah ideal (20 x 1) =20. Dari hasil perhitungan identifikasi kecenderungan dapat diketahui bahwa variabel Kesiapan Kerja dalam kategori sangat tinggi sebanyak 30 siswa (50%), kategori tinggi sebanyak 29 siswa (48,3%) kategori cukup sebanyak 1 siswa (1,7%) dan kategori rendah sebanyak 0 siswa (0%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Kesiapan Kerja dapat dikatakan dalam kategori tinggi. Uji Persyaratan Analisis Berdasarkan hasil uji normalitas pada penelitian ini variabel Praktik Kerja Industri sebesar 0,165, variabel Status Sosial Ekonomi Keluarga sebesar 0,164, dan variabel Kesiapan Kerja sebesar 0,188. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada tiap-tiap variabel memiliki sebaran data distribusi lebih besar dari 0,05, sehingga penelitian ini dapat dikatakan berdistribusi normal. Uji Linearitas pada penelitian ini p hitung masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. Hal ini berlaku untuk semua variabel bebas dengan variabel terikat, sehingga dapat dikatakan bahwa semua variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan yang linier. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas antara variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas, karena VIF (1,010) < 10, nilai toleransi (0,991) > 0,1, maka analisis dapat dilanjutkan. Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis Pertama Hasil menunjukkan bahwa taraf signifikasi sebesar 0,003 (<0,05), dan nilai Rx1y lebih besar dari Rtabel, yaitu 0,376 > 0,2108.

6 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Tahun 2017 Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis penelitian (Ha) diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Praktik Kerja Industri memiliki kontribusi yang positif terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan. Koefisien determinasi R2x1y menunjukkan bahwa praktik kerja industri memberikan sumbangan pengaruh sebesar 14,4% yang berarti kesiapan kerja dapat dipengaruhi oleh praktik kerja industri sebesar 14,4% sedangkan 85,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pengujian Hipotesis Kedua Hasil menunjukkanbahwa taraf signifikasi sebesar 0,003 (<0,05), dan nilai Rx1y lebih besar dari Rtabel, yaitu 0,371 > 0,2108. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis penelitian (Ha) diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Status Sosial Ekonomi Keluarga memiliki kontribusi yang positif terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan. Koefisien determinasi R2x2y menunjukkan bahwa status sosial ekonomi keluarga memberikan sumbangan pengaruh sebesar 0,138 yang berarti kesiapan kerja dapat dipengaruhi oleh status sosial ekonomi keluarga sebesar 13,8% sedangkan 86,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pengujian Hipotesis Ketiga Hasil analisis menunjukan bahwa taraf signifikan sebesar 0,000 (< 0,05), dan nilai Rx1y lebih besar dari Rtabel, yaitu 0,504 > 0,2108. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis penelitian (Ha) diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa praktik krja industri dan status sosial ekonomi keluarga siswa secara bersama-sama memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kesipan kerja siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan. Koefisien Determinasi R2x1y menunjukan bahwa praktik kerja industri dan status sosial ekonomi keluarga secara bersama-sama memberikan sumbangan pengaruh sebesar 50,4%. Hal ini menunjukan presentase sebesar 50,4% kesiapan kerja dapat dipengaruhi oleh praktik kerja industri dan status sosial ekonomi keluarga sedangkan presentase sebesar 49,6% dipengaruhi oelh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pembahasan Kontribusi Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa. Hal ini ditunjukan dari hasil analisis regresi sederhana, dari hasil tersebut diperoleh nilai taraf signifikansi sebesar 0,003. Hal ini menunjukan bahwa taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,003<0,05) dan nlai koefisien korelasi Rx1y lebih besar dari Rtabel yaitu 0,376>0,2108. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa memiliki kontribusi yang positif dan signifikan dengan sumbangan pengaruh sebesar 14,1%. Korelasi antara variabel Praktik Kerja Industri (X 1 ) dengan Kesiapan Kerja (Y) dalam penelitian ini dapat dikatakan sedang karena belum mendekati 100%. Kontribusi Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi Keluarga terhadap kesiapan kerja siswa. Hal ini ditunjukan dari hasil analisis regresi sederhana, dari hasil tersebut diperoleh nilai taraf signifikansi sebesar 0,003. Hal ini menunjukan bahwa taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05) dan nilai koefisien korelasi Rx2y lebih besar dari R tabel yaitu 0,371 > 0,2108. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel status sosial ekonomi Keluarga terhadap kesiapan kerja siswa memiliki kontribusi yang positif dan signifikan dengan sumbangan pengaruh sebesar 13,8%. Korelasi antara variabel status sosial ekonomi Keluarga (X 2 ) dengan Kesiapan Kerja (Y) dalam penelitian ini dapat dikatakan sedang karena belum mendekati 100%.

Kontribusi Praktik Kerja Industri dan Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel praktik kerja industri dan status sosial ekonomi keluarga terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 25,4%. Variabel praktik kerja industri dan status sosial ekonomi keluarga memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis uji regresi ganda. Dari uji analisis regresi ganda diperoleh nilai taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai koefisien signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Untuk nilai koefisien korelasi R diperoleh Ry(1,2) sebesar 0,504. Jika dibandingkan dengan Rtabel sebesar 0,2108 pada taraf signifikansi 5%, maka Ry(1,2) lebih besar dari Rtabel (0,504 > 0,2108). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel Etos Kerja dan Prestasi Belajar Siswa Bidang Kejuruan memiliki kontribusi yang positif dan signifikan dengan sumbangan efektif sebesar 25,4% dan sisanya sebesar 74,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Tingkat pengalaman praktik kerja industri siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan berada dalam tingkat kategori baik dengan nilai rata-rata pencapaian sebesar 59,12% 2. Tingkat status sosial ekonomi keluarga siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan berada dalam tingkat kategori baik dengan nilai rata-rata pencapaian sebesar 64,7% 3. Tingkat kesiapan kerja siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan berada dalam tingkat kategori baik dengan nilai rata-rata pencapaian sebesar 64,37% Pengaruh Praktik Kerja... (Imam Arwani) 7 4. Pengalaman praktik kerja industri siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa. 5. Status sosial ekonomi keluarga siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa. 6. Pengalaman praktik kerja industri dan status sosial ekonomi keluarga siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Pajangan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah a. Berdasarkan nilai rata-rata terendah dari pertanyaan angket penelitian variabel praktik kerja industri mendapat nilai atau respon terendah 3,1% maka pihak sekolah perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas monitoring praktik kerja industri dari pembimbing dengan cara selalu memberi bimbingan, dorongan dan memantau kemampuan siswa selama praktik kerja industri agar siswa memliki bekal yang lebih matang untuk bekerja. b. Guru hendaknya memperhatikan beberapa mata pelajaran produktif karena dalam beberapa mata pelajaran tersebut masih terdapat siswa yang memiliki prestasi rendah atau dibawah standar ketuntasan minimal yang ditetapkan. c. Melalui praktik kerja industri pihak sekolah harus mampu menempatkan peserta didik di industri yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga praktik kerja industri yang dilakukan oleh siswa dapat memberikan pengalaman untuk bekal menyiapakan diri memasuki dunia kerja sesuai dengan kompetensinya. 2. Bagi Peneliti Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya didasarkan hasil isian angket sehingga dimungkinkan adanya unsur kurang objektif dalam proses pengisian, bagi penelitian yang akan datang hendaknya tidak hanya menggunakan

8 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Tahun 2017 instrumen angket agar hasil analisis yang di peroleh komperhensif dan objektif ditambah dengan teknik pengumpulan data dengandokumentasi, wawancara,dan observasi. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik (BPS). Daftar Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan yang Ditamatkan. di akses dari https://www.bps.go.id, diakses tanggal 25 Januari 2017 pada pukul 20.25 WIB. Dwi Sapitri Iriani dan Soeharto.(2015). Evaluasi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Siswa Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMK N 3 Purworejo. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Vol. 22, No. 3, Mei 2015. Hlm. 275. Mohammad Ali. (2009). Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama Pemerintah Republik Indonesia (2003). Undangundang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Santi Utami. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad pada pembelajaran Dasar Sinyal Video. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Vol. 22, No. 4, Hlm. 425. Oktober 2015 Soerjono Soekanto. (2000). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press Syarbini, Amirulloh. (2014). Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga. Jakarta: PT Syarbini, Amirulloh. (2014). Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Hamzah B. Uno (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara