III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan September Oktober Tempat

dokumen-dokumen yang mirip
III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan pada bulan Maret sampai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): 94-99, Mei 2016 STATUS MIKROBIOLOGI DAGING BROILER DARI PASAR PASAR TRADISIONAL DI KOTA METRO

MATERI DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Susu Bubuk Skim Impor

Lada hitam SNI 0005:2013

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta hasil olahannya

MATERI DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

Cara uji mikrobiologi - Bagian 2: Penentuan Salmonella pada produk perikanan

BAB III METODA PENELITIAN

STATUS MIKROBIOLOGIS DAGING BROILER DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN PRINGSEWU. (Skripsi) Oleh LASMI KEN UTARI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Yijk = + αi + βj + (αβ) ij + ijk

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Mikrobiologi. 1.1 Pengujian E. coli dengan Metode TPC (BAM, 2002)

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Metode Pengambilan Sampel

MATERI DAN METODE. Prosedur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Susu UHT Impor Bahan Media dan Reagen Alat

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

Tes Pendugaan 216/B/AM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014, di

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deteksi bakteri Escherichia coli dilakukan melalui metode TPC

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2014 bertempat di Kelompok Pengolahan. Ikan Mina Mulya Desa Pulosari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

Transkripsi:

21 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September Oktober 2014. Tempat penelitian yaitu pasar tradisional di Bandar Lampung dan di Laboratorium Kesmavet Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Region III Bandar Lampung. B. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Penelitian Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis untuk mendata setiap sampel agar tidak tertukar antara sampel satu dengan yang lainnya, kantong plastik untuk mengemas sampel, kertas label, alumunium foil, box es. Peralatan pengujian TPC adalah stomacher, tabung erlemeyer, tabung reaksi, cawan petri, pipet volumetrik, inkubator (35 ± 2 0 C), timbangan, penghitung koloni hand totally counter, bunsen, botol media, gunting, pinset, autoclave, refrigerator, dan freezer. Peralatan pengujian Salmonella sp. adalah cawan petri, tabung reaksi, tabung serologi ukuran 10 x 75 mm, pipet ukuran 1 ml, 2 ml, 5 ml dan 10 ml, botol

22 media, gunting, pinset, jarum okulasi (ose), stomacher, pembakar bunsen, ph meter, timbangan, magnetic stirrer, pengocok tabung, inkubator, penangas air, autoclave, lemari steril (clean benchi), lemari pendingin, dan freezer. Peralatan pengujian coliform adalah tabung durham, pipet, botol dan tabung pengencer, inkubator 35±2 0 c, bag mixer (stomacher), tabung erlenmeyer, timbangan, water bath, gunting, pinset, ose (jarum okulasi), bunsen, vortek, autoclave, refrigerator, dan freezer. 2. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah daging sapi yang berasal dari beberapa pasar di kota Bandar Lampung. Daging sapi yang digunakan adalah daging segar atau daging tanpa tulang bagian luar. Bahan yang digunakan untuk pengujian TPC adalah Plate Count Agar (PCA) dan larutan Buffer Peptone Water (BPW). Bahan yang digunakan untuk pengujian Salmonella sp.adalah Lactose Broth, Selenite Cysteine Broth (SCB), Tetrathinate Broth (TTB), Rappaport Vassiliadis (RV), Xylose Lysine Deoxycholate Agar (XLDA), Hectoen Enteric Agar (HEA), Bismuth Sulfite Agar (BSA), Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Lysine Iron Agar (LIA), Lysine Decarboxylase Broth (LDB), Kalium Cyanide Broth (KCNB), Methyl Red-Voges Proskauer (MR-VP), Selenite Cystine Broth (SCB), Tryptose Broth (TB), Trypticase Soy Tryptose Broth (TSTB), Sulfida Indo Motil (SIM), Reagen kovac, Brain Hearth Infusion (BHI), Urea Broth, Malonate Broth, Phenol Red Lactose Broth, Phenol Red Sucrose Broth, kristal keratin, larutan Bromcresol

23 Purple Dye 0,2 %, larutan Physioloogical Saline 0,85 %, larutan Formalized Physiological Saline, Salmonella Polyvalent Somatic (O) antiserum A-S, Salmonella Polyvalent Flagellar (H) antiserum Fase 1 dan 2, Salmonella Somatic Group (O) Monovalent Antisera:VI. Bahan yang digunakan untuk pengujian Coliform, larutan Buffer Peptone Water (BPW), larutan Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB), dan larutan lauryl Sulfate Tryptose Broth (LSTB) C. Peubah yang Diamati Total kandungan mikroba yang terdapat pada sampel daging yang diamati dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC), serta kandungan Salmonella sp. dan coliform dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN). D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Cara Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling dan kuisioner. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan yaitu : 1. jumlah penjualan daging > 25 kg/hari; 2. milik sendiri/pekerjaan tetap; 3. lama berjualan minimal 2 tahun; Banyaknya sampel yang diambil sebanyak 200 gram. Sampel daging yang diambil adalah daging segar atau daging tanpa tulang bagian luar yang diambil

24 dari beberapa pasar tradisional di Bandar Lampung. Sedangkan metode kuisioner digunakan untuk mengetahui asal daging sapi, waktu pemotongan, kondisi pasar, tempat penjualan dan alat-alat yang digunakan. E. Pengumpulan Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari sampel (daging) yang diambil dari pasar dan responden di lapangan dengan metode kuisioner, yaitu pedagang daging. Data sekunder merupakan data yang tidak diambil dari lapangan, data tersebut sudah ada atau telah tersedia sebelumnya baik dari literatur buku ilmiah ataupun dari Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Standar Keamanan Cemaran Mikroba pada Daging Sapi. F. Prosedur penelitian 1. Penelitian pendahuluan : Penelitian pendahuluan yaitu mensurvei pasar tradisional di Bandar Lampung yang menjual daging sapi dan mensurvei jarak pasar tradisional dengan laboratorium. 2. Prosedur Penelitian a. Sampel diambil berasal dari daging sapi bagin luar sebanyak 200 gram di pasar tradisional di Bandar Lampung jam 06.00 WIB. Jumlah sampel diperoleh sesuai dengan kriteria purposive sampling yang telah ditentukan.

25 b. Sampel daging diuji dengan pemeriksaan bakteriologi yaitu uji Total Plate Count (TPC), kandungan coliform dan Salmonella sp. kemudian hasilnya dibandingkan dengan persyaratan mutu Batas Maksimum Cemaran Mikroba (BMCM) pada daging sapi yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional SNI : 7388:2009. a. Perhitungan Total Plate Count (TPC) Prosedur yang digunakan dalam perhitungan TPC ini adalah : 1. Sampel daging dipotong kecil-kecil secara aseptik menggunakan gunting dan pinset. 2. Menimbang 25 gram untuk sampel padat dan semi padat kemudian dimasukan ke dalam 225 ml larutan BPW 0,1% steril, selanjutnya dihomogenkan dengan stomacher selama 1-2 menit, ini merupakan larutan dengan pengenceran 10-1. 3. Pengenceran dilakukan sampai 10-5 dangan cara memindahkan 1 ml suspensi pengenceran 10-1 tersebut dengan pipet steril ke dalam larutan 9 ml BPW 0,1% untuk mendapatkan pengenceran 10-2. Selanjutnya membuat pengenceran 10-3, 10-4, 10-5 dan seterusnya dengan cara yang sama seperti butir 1 sesuai dengan kebutuhan. 4. Mengambil masing-masing 1 ml dari larutan tersebut, masukan ke dalam cawan petri secara duplo; 5. Menambahkan 15-20 ml Plate Count Agar (PCA), dan melakukan pemutaran cawan ke depan dan ke belakang atau membentuk angka 8 dan setelah beku diinkubasikan pada suhu ± 36 o C selama 24-48 jam;

26 6. Memilih cawan petri yang jumlah angka koloninya antara 25-250; 7. Menentukan rata-rata yang merupakan jumlah kuman per 1 gram (CFU/gram) 8. Perhitungan pada cawan yang mengandung 25-250 koloni perhitungan Total N = Plate Count (TPC) sebagai berikut : C { 1xN1 + 0,1 x N2 x D } Keterangan : N: jumlah dari koloni per ml atau gram dari produk C : jumlah seluruh koloni pada semua cawan yang dihitung N1: jumlah dari cawan dalam pengenceran pertama yang dihitung N2: jumlah dari cawan dalam pengenceran kedua yang dihitung D: pengenceran yang pertama kali ditemukan (dihitung) adanya koloni. (BPPV, 2009). b. Perhitungan Kandungan Coliform. A. Cara Kerja Sampel yang akan diuji dipotong kecil-kecil secara aseptik menggunakan gunting dan pinset. Menimbang 25 gram sampel kemudian memasukannya ke dalam 225 ml larutan BPW selanjutnya dihomogenkan dengan stomacher selama 1-2 menit. B. Cara uji a. Uji pendugaan (presumtif) untuk bakteri coliform adalah menyiapkan larutan dengan pengenceran 10-1 sampai 10-3. Kocok sampai homogen; Memindahkan dengan pipet steril sebanyak 1 ml larutan dari tiap

27 pengenceran ke setiap 3 tabung LTSB yang berisi tabung durham; Menginkubasi tabung-tabung tersebut selama 35 ± 2 0 C selama 24 jam sampai 48 jam. Memperhatikan gas yang terbentuk selama 35 ± 2 0 C dalam tabung durham, tabung-tabung ini adalah hasil positif dalam uji pendugaan untuk mikroorganisme coliform. Melakukan : uji penegasan (konfirmasi) untuk tabung- tabung yang positif b. Uji penegasan coliform dilakukan dengan cara memindahkan dengan menggunakan ose biakan dari tabung LTSB yang positif ke tabung-tabung BGLBB 2% yang berisi tabung durham. Menginkubasi BGLBB selama 48 jam pada suhu 35±2 0 C. Memperhatikan gas yang terbentuk selam 48 jam, 35±2 0 C, tabung-tabung ini adalah hasil posiitif dalam uji penegasan coliform. Dengan menggunakan tabel Most Propable Number (MPN) menentukan nilai MPN berdasarkan pada jumlah tabung BGLBB yang mengandung gas pada 48 jam pada suhu 35 ± 2 0 C. (BPPV, 2009). Banyak coliform yang terdapat dalam contoh uji di interpetasikan dengan mencocokan kombinasi jumlah tabung yang memperlihatkan hasil positif, berdasarkan tabel nilai MPN. Kombinasi yang diambil dimulai dari pengenceran tertinggi yang menghasilkan semua tabung positif, sedangkan pada pengenceran berikutnya terdapat tabung yang negatif. Kombinasi yang di ambil terdiri dari 3 pengenceran. Nilai MPN contoh yang dihitung sebagai berikut: MPN contoh = Nilai MPN tabel 100 x Faktor pengenceran yang ditengah (BPPV, 2009).

28 c. Perhitungan Kandungan Salmonella sp. Setiap proses pengujian selalu disertai dengan menggunakan kontrol positif, metode yang digunakan dalam perhitungan kandungan Salmonella sp. ini adalah sebagai berikut : A. Pra-pengayaan 1. Menimbang sampel daging sebanyak 25 gram secara aseptik kemudian memasukan ke dalam wadah steril. 2. Menambahkan 225 ml larutan LB ke dalam wadah steril yang berisi sampel daging, lalu menghomogenkan dengan stomacher selama 1-2 menit. 3. Memindahkan suspensi ke dalam erlenmeyer. 4. Menginkubasi suspensi pada temperatur 35 0 C selama 24 jam ± 2 jam. B. Pengayaan 1. Mengaduk perlahan biakan pra-pengayaan kemudian ambil dan memindahkan masing-masing 1 ml ke dalam media 10 ml TTB, sedangkan untuk media RV pindahkan 0,1 ml ke dalam 10 ml RV. 2. Contoh dengan dugaan cemaran Salmonella sp. tinggi (High Microbial Load). Menginkubasikan media RV pada temperatur 42 0 C ± 0,2 0 C selama 24 jam ± 2 jam. Sedangkan untuk media TTB inkubasikan pada temperatur 43 0 C ± 0,2 0 C selama 24 jam ± 2 jam. Sampel dengan dugaan cemaran salmonella sp. rendah (Low Microbial Load). Menginkubasikan media RV pada temperatur 42 0 C ± 0,2 0 C selama 24 jam ± 2

29 jam. Sedangkan untuk media TTB inkubasikan pada temperatur 35 0 C ± 0,2 0 C selama 24 jam ± 2 jam. (BPPV, 2009). C. Isolasi dan Identifikasi Diuji dengan standar yang telah ditetapkan di Laboratorium Kesmavet Balai Penyidikan dan Penyidikan Veteriner (BPPV) Regional III Bandar Lampung yaitu: 1. Mengambil dua atau lebih koloni dengan jarum ose dari masing-masing media pengayaan yang telah diinkubasikan dan inokulasikan pada media HE, XLD dan BSA. Menginkubasikan pada temperatur 35 0 C selama 24 jam ± 2 jam. Untuk BSA apabila belum jelas diinkubasikan lagi selama 24 jam ± 2 jam. 2. Mengamati koloni salmonella sp. pada media HE terlihat berwarna hijau kebiruan dengan atau tanpa titik hitam (H 2 S). 3. Pada media XLD koloni terlihat merah muda dengan atau tanpa titik mengkilat atau terlihat hampir seluruh koloni hitam. 4. Pada media BSA koloni terlihat keabu-abuan atau kehitaman, kadang metalik, media di sekitar koloni berwarna coklat dan semakin lama waktu inkubasi akan berubah menjadi hitam. 5. Melakukan identifikasi dengan mengambil koloni yang diduga dari ketiga media tersebut. Menginokulasikan ke TSIA dan LIA dengan cara menusuk kedalam dasar media agar, selanjutnya digores pada media agar miring. 6. Menginkubasi pada temperatur 35 0 C selama 24 jam ± 2 jam. Mengamati koloni spesifik salmonella dengan hasil reaksi seperti tercantum pada tabel 4.

30 Tabel 4. Hasil uji Salmonella sp. pada TSIA dan LIA Media TSIA Agar miring (Slant) Alkalin / K (merah) Dasar Agar (Buttom) Asam / A (kuning) H2S Positif (hitam) Gas Negatif / positif LIA Alkalin / K (ungu) Alkalin / K (ungu) Positif (hitam) Negatif / positif D. Uji Biokimia a. Uji urease 1. Menginokulasi koloni dari positif TSIA dengan ose ke Urea Broth. 2. Menginokulasi pada temperatur 35 0 C selama 24 jam ± 2 jam. 3. Hasil uji spesifik salmonella adalah negatif uji urease. b. Uji Indole 1. Menginokulasi koloni dari media TSIA pada TB dan menginkubasi pada temperatur 35 0 C selama 24 jam ± 2 jam. 2. Tambahkan 0,2 ml sampai dengan 0,3 ml reagen kovac. 3. Hasil uji positif ditandai dengan adanya cincin merah dipermukaan media. 4. Hasil uji negatif ditandai dengan terbentuknya cincin kuning. 5. Hasil uji spesifik salmonella adalah negatif uji indole. c. Uji Voges-prosauer (VP) 1. Mengambil biakan dari media TSIA dengan ose lalu menginokulasi ke tabung yang berisi 10 ml media MR-VP dan inkubasikan pada temperatur 35 0 C selama 48 jam ± 2 jam.

31 2. Memindahkan 5 ml MR-VP ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 0,6 ml larutan α- naphatol dan 0,2 ml KOH 40%, kemudian digoyang-goyangkan sampai tercampur dan didiamkan. 3. Untuk mempercepat reaksi tambahkan kristal keratin. Membaca hasil setelah 4 jam. 4. Hasil uji positif apabila terjadi perubahan warna pink sampai merah delima. 5. Umumnya salmonella memberikan hasil negatif untuk uji VP (tidak terjadi perubahan warna pada media). d. Uji Methyl Red (MR) 1. Mengambil biakan dari media TSIA dengan ose inokulasikan ke dalam tabung yang berisi 10 ml media MR-VP dan menginkubasi pada temperatur 35 0 C selama 48 jam ± 2 jam. 2. Menambahkan 5 tetes sampai dengan 6 tetes indikator methyl Red pada tabung. 3. Hasil uji positif ditandai dengan adanya difusi warna merah ke dalam media. 4. Hasil uji negatif ditandai dengan terjadinya warna kuning pada media. 5. Umumnya salmonella memberikan hasil positif untuk uji MR e. Uji Citrate 1. Menginokulasi koloni dari TSIA ke dalam SCA dengan ose 2. Mengikubasi pada temperatur 35 0 C selama 96 jam ± 2 jam. 3. Hasil uji positif ditandai adanya pertumbuhan koloni yang diikuti perubahan warna dari hijau menjadi biru.

32 4. Hasil uji negatif ditandai dengan tidak adanya pertumbuhan koloni atau tumbuh sangat sedikit dan tidak terjadi perubahan warna. 5. Umumnya Salmonella memberikan hasil positif pada uji citrate. f. Uji Lysine Decarboxylase Broth (LDB) 1. Mengambil satu ose koloni dari TSIA dan menginokulasi ke dalam LDB. 2. Menginkubasi pada temperatur 35 0 Cselama 48 jam ± 2 jam dan diamati setiap 24 jam. 3. Salmonella memberikan reaksi positif ditandai dengan terbentuknya warna ungu pada seluruh media dan hasil reaksi negatif memberikan warna kuning. 4. Jika hasil reaksi meragukan (bukan ungu atau bukan kuning) menambahkan beberapa tetes 0,2 % bromcreasol purple dye dan mengamati perubahan warnanya. g. Uji Kalium Cyanida (KCN) 1. Menginokulasi satu ose biakan dari TSIA ke media TB. 2. Menginkubasi pada temperatur 35 0 C selama 24 jam ± 2 jam. 3. Mengambil satu ose koloni dari TB dan menginokulasikan ke dalam KCNB. 4. Menginokulasi koloni pada temperatur 35 0 C selama 48 jam ± 2 jam. 5. Hasil uji positif ditunjukan dengan adanya pertumbuhan yang ditandai dengan kekeruhan. 6. Hasil uji negatif ditunjukan dengan tidak adanya pertumbuhan pada media. 7. Salmonella memberikan hasil negatif pada uji KCN.

33 h. Uji gula-gula 1. Uji Phenol Red Dulcitol Broth atau Purple Base dengan 0,5% Dulcitol dilakukan dengan cara mengambil koloni dari TSIA dan menginokulasikan pada medium Dulcitol Broth. Menginkubasi koloni pada temperatur 35 0 C dan diamati setiap 24 jam selama 48 jam ± 2 jam. Pada umumnya salmonella memberikan reaksi positif ditandai dengan pembentukan gas dalam tabung durham dan warna kuning (ph asam) pada media. Hasil reaksi negatif ditandai dengan tidak terbentuknya gas pada tabung durham dan pada media terbentuk warna merah (ph basa) untuk indikator phenol red atau ungu untuk indikator bromcresol purple. 2. Uji Malonate Broth dilakukan dengan cara memindah satu ose dari TB ke dalam Malonase Broth. Menginkubasi pada temperatur 35 0 C dan diamati setiap 24 jam selama 48 jam ± 2 jam. Hasil uji positif ditunjukan dengan adanya perubahan warna menjadi biru. Salmonella memberikan reaksi negatif yang ditandai dengan adanya warna hijau atau tidak ada perubahan warna. 3. Uji Phenol Red Lactose Broth dilakukan dengan cara menginokulasi koloni dari TSIA miring kedalam phenol red lactose broth. Menginokulasi pada temperatur 35 0 C dan diamati setiap 24 jam selama 48 jam ± 2 jam. Hasil reaksi positif ditandai dengan produksi asam (warna kuning) dengan atau tanpa gas. Salmonella memberikan hasil reaksi negatif ditandai dengan tidak ada perubahan warna dan pembentukan gas.

34 4. Uji Phenol Red Sucrose Broth dilakukan dengan cara menginokulasi koloni dari TSIA miring ke dalam phenol red sucrose broth. Menginkubasi pada temperatur 35 0 C selama 48 jam ± 2 jam dan diamati setiap 24 jam. Hasil uji positif ditandai dengan adanya perubahan warna (kuning) dan dengan atau tanpa pembentukan gas. Salmonella memberikan hasil uji negatif ditandai dengan tidak ada perubahan warna dan pembentukan gas. i. Uji Serologis 1. Uji Polyvalent Somatic (O) dilakukan dengan cara meletakkan satu ose koloni dari TSIA atau LIA pada gelas preparat dan tambahkan satu tetes larutan garam fisiologis (NaCl 0,85%) steril dan meratakan dengan kultur. Menambahkan satu tetes salmonella polyvalevt somatic (O) antiserum disamping suspensi koloni. Campur suspensi koloni ke antiserum sampai tercampur sempurna. Miringkan campuran tersebut ke kiri dan ke kanan dengan latar belakang gelap sambil diamati adanya reaksi aglutinasi. Siapkan kontrol dengan mencampur larutan garam fisiologis dan antiserum. Lakukan uji somatik (O) grup monovalent antisera Vi seperti uji Polyvalent diatas 2. Uji Polyvalent Flagelar (H) Menginokulasi koloni dari TSIA yang hasil uji urease negatif ke dalam BHIB dan menginkubasi koloni tersebut pada temperatur 35 0 C selama 4 jam sampai dengan 6 jam atau ke dalam TSTB dan inkubasi pada temperatur 35 0 C selama 24 jam ± 2 jam. Menambahkan 2,5 ml larutan garam fisiologis berformalin (Formalinized Physiological Saline) ke dalam 5 ml dari salah satu kultur diatas. Pipet 0,5 ml

35 larutan salmonella polyvalent flagellar (H) antisera dan masukkan kedalam tabung serologi ukuran 10x75 mm. Menambahkan 0,5 ml antigen yang akan di uji. Menyiapkan larutan garam fisiologis kontrol dengan mencampurkan 0,5 ml larutan garam fisiologis berformalin dengan 0,5 ml antigen berformalin (formaslinized antigen). Menginkubasi kedua campuran tersebut dalam penangas air pada temperatur 48 0 C sampai dengan 50 0 C. Mengamati adanya penggumpalan setiap 15 menit selama 1 jam. Hasil uji positif ditandai dengan adanya penggumpalan, sedangkan pada kontrol tidak terjadi penggumpalan. G. Analisis data Data cemaran Total Kandungan Mikroba (TPC), kandungan Coliform dan Salmonella sp. dibuat dalam bentuk tabulasi. Data dijelaskan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil perhitungan dilakukan sesuai dengan SNI : 7388:2009 yaitu dengan standar 1x10 6 cfu/gram sedangkan Coliform 1 x 10 2 dan kandungan Salmonella sp. negatif. Apabila melebihi batas maksimum cemaran mikroba berarti cemaran mikroba tinggi dan apabila kurang dari batas maksimum cemaran mikroba berarti cemaran mikroba rendah. Cemaran mikroba yang ditemukan akan dibandingkan dengan faktor-faktor yang mungkin berpengaruh dari masingmasing tempat pengambilan sampel.