BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Begitu juga dengan proses pembelajaran di sekolah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. situasi kelas yang termotivasi menurut Brown(1994) pengajar hendaknya

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan di tingkat Sekolah Dasar. Pembelajaran Bahasa Jawa di SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek. Aspek-aspek tersebut adalah keterampilan mendengarkan

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

BAB I PENDAHULUAN. menduduki tempat utama di dalam memberi dan menerima informasi serta

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah kelompok social, bahasa di gunakan untuk berkomunikasi, berbagi

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB III METODE PENELITIAN. Karakteristik dari penelitian ini merupakan tindakan (aksi) tertentu untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. and Satisfaction) ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

Andes Fuady Dharma Harahap

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. Jaya Abadi, 2006), hlm Mendiknas RI, Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006, (Jakarta: CV Mini

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

BAB III METODE PENELITIAN. siswa kelas V D Sekolah Dasar Negeri 105 Kecamatan Tampan Kota

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang. Sedangkan objek

PENGGUNAAN METODE KARTU BERGAMBAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Penggunaan Metode Word Square Dalam Peningkatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Kali Awi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB III METODE PENELITIAN. Empat Balai Kecamatan Kuok tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. memaknai materi dalam kehidupannya sehari-hari. Kemampuan intelektual siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda, akan tetapi kesemuanya itu memiliki kesamaan fungsi yaitu

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

NASKAH PUBLIKASI OLEH : ROHMADI NIM : A54A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN

PADA KELAS X 3 SMA NEGERI 4 BARABAI TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPS sejarah dengan menerapkan model pembelajarankartu Domino. Siswa kelas X-B berjumlah 37 siswa terdiri dari :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia selalu memiliki motivasi. Motivasi tersebut berhubungan erat dengan tujuan yang diharapkan. Dengan adanya motivasi, manusia dapat terdorong untuk mewujudkan harapan yang ada dalam dirinya. Hal tersebut sama dengan pendapat dari Suharsimi yang mengutip teori lama dalam bukunya yang menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan 1. Oleh karena itu motivasi diperlukan oleh seseorang dalam segala bidangnya. Begitu juga dengan proses pembelajaran di sekolah. Dalam kegiatan pembelajaran, salah satu subjek yang memiliki motivasi adalah siswa. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi dari belajar, tentu akan membuatnya semakin giat belajar. Begitu pula sebaliknya, jika seorang siswa tidak mempunyai motivasi, maka siswa akan acuh terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Motivasi itulah yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Motivasi yang dimiliki siswa dalam belajar sangat beragam, sesuai pendapat dari Sardingan yang menyebutkan bahwa motivasi siswa untuk belajar antara lain adalah untuk mengetahui apa yang akan dipelajari mengapa hal 1 Suharsimi Arikunto, Menejemen Pengajaran, (Jakarta :Rineka Cipta, 1993), hal 67 1

2 tersebut patut dipelajari 2. Namun kenyataanya banyak siswa yang tidak memiliki motivasi sesuai dengan pendapat tersebut. Sebagaian besar motivasi siswa belajar di sekolah hanyalah sebagai formalitas dan kewajiban karena takut orang tuanya marah jika ia tidak sekolah. Oleh karena itu, motivasi siswa yang sesungguhnya adalah untuk mengetahui ilmu pengetahuan baru dan berubah menjadi kewajiban untuk sekedar hadir dalam kegiatan pembelajaran. Ketika sampai di sekolah, siswa lebih banyak bermain dengan teman-temannya, tidak memperhatikan penjelasan dari guru serta sebagian siswa tidak betah duduk berlama-lamaan di dalam kelas, karena merasa kegiatan belajar di dalam kelas terasa membosankan. Hal itulah yang menunjukkan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi dalam belajar. Usaha untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa perlu adanya kesadaran dalam diri siswa itu sendiri, dan dorongan dari orang disekitarnya untuk mengembangkan motivasi tersebut. Peran orang tua dan guru sangat diperlukan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan kondisi yang ada di sekolah MI As-shibyan Dampaan Cerme Gresik, yang kebanyakan siswanya berada pada kelas rendah dan terletak di daerah terpencil, khususnya di kelas III sebagian besar siswanya kurang memiliki motivasi belajar guna meningkatkan prestasinya. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas juga bersifat 2 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011), hal 40

3 pasif, hanya mengajarkan soal-soal di buku paket atau LKS (lembar kerja siswa) 3. Khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pada hakikatnya pembelajaran ini memiliki peran utama dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa, serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi 4. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diajarkan keterampilan-keterampilan berbahasa, diantaranya adalah keterampilan membaca, menulis, mendengar dan berbicara. Salah satu keterampilan yang perlu dipelajari terlebih dahulu adalah membaca. Pada dasarnya penguasaan keterampilan membaca sangat diperlukan dalam kehidupan modern saat ini, namun kenyataannya keterampilan membaca di sekolah kurang mendapat respon positif dari siswa. Hal tersebut dikarenakan siswa cenderung malas membaca buku dan selalu sering menanyakan jawaban dari soal yang ada di LKS kepada guru 5. Selain itu, peneliti melihat adanya kekurangan dalam pembelajaran, yaitu penggunakan media yang kurang diterapkan oleh guru. Dalam kompetensi dasar membaca puisi, banyak siswa yang kurang tertarik pada materi tersebut. Hal ini menyebabkan sebagian besar siswa tidak memiliki motivasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan angket yang saya buat sebanyak 70% anak yang tidak termotivasi, 3 Berdasarkan hasil observasi penelitian pra siklus di sekolah MI As-shibyan Dampaan Cerme Gresik. 4 Sk-Kd Permendiknas. 5 Ibu Siti Khoirun Niswah, S.Pd.I Guru kelas III Mi As-shibyan, hasil wawancara pra siklus. 05 Januari 2015

4 hanya 30 % yang termotivasi 6. Hal ini menyebabkan sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai KKM yang ditetapkan di sekolah tersebut pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah 70, akan tetapi nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanyalah 63 7. Hal tersebut menunjukkan kalau nilai siswa jauh dari standart nilai yang seharusnya diperoleh. Berdasarkan penelitian sebelumnya, oleh Lailil Choiriyah (2013) dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Deklamasi Puisi Dengan Metode Reward Poster Bintang Di SDN Bakung Temenggungan Balongbendo Sidoarjo, memuat masalah yang sama yaitu motivasi belajar siswa materi puisi. Dalam penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin dengan 2 siklus. Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus I dan siklus II melalui metode reward poster bintang pada kelas III SDN Bakung Temenggungan Balongbendo Sidoarjo, rata-rata kelas mengalami peningkatan nilai belajar. Persentase nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 71,4% dan pada siklus II meningkat menjadi 83,9%. Dari penelitian tersebut dapat 6 Berdasarkan angket motivasi belajar yang telah diperoleh saat pembelajaran di MI As-shibyan (pra siklus). 05 Januari 2015 7 Daftar nilai dari guru (pra siklus).

5 disimpulkan bahwa metode reward poster bintang dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena adanya motivasi siswa yang semakin meningkat. 8 Selain itu, pada penelitian lain yang dilakukan oleh Ida Marlina Sanyoto (2010), dengan judul Penerapan Pendekatan Modelling Untuk Meningkatkan Kemampuan Membacakan Puisi Siswa Kelas V SDN Sambitan 02 Pakel Tulungagung, memuat masalah yang sama yaitu pada pembacaan puisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan membacakan puisi siswa meningkat setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan pendekatan modelling dari siklus 1 sampai siklus 2. Berdasarkan hasil tes pengamatan peningkatan yang dimaksud meliputi peningkatan dari aspek intonasi, pengucapan/pelafalan vokal, jeda, mimik/ekspresi, dan gerak. Pada siklus 1 memperoleh rata-rata 65,2 dan pada siklus 2 rata-ratanya 80,6. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa melalui pendekatan modelling dapat meningkat 9. Dengan adanya permasalahan tersebut, idealnya perlu sesuatu inovasi baru dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang diharapkan dapat menunjang motivasi belajar siswa lebih tinggi dari sebelumnya. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan cara yang berbeda, yaitu dengan menggunakan media Kartu Puisi. 8 Lailil Choiriyah, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Deklamasi Puisi Dengan Metode Reward Poster Bintang Di SDN Bakung Temenggungan Balongbendo Sidoarjo. 9 Ida Marlina Sanyoto, Penerapan Pendekatan Modelling Untuk Meningkatkan Kemampuan Membacakan Puisi Siswa Kelas V SDN Sambitan 02 Pakel Tulungagung.

6 Kartu puisi adalah media yang berbentuk kartu, dimana kartu tersebut berbentuk persegi panjang dengan ukuran 7 cm x 4 cm, terbuat dari kertas duplek yang ditempel dengan kertas warna dan terdapat barisan- barisan puisi yang ditulis di kertas warna tersebut. Kartu puisi dimanfaatkan peneliti untuk proses pembelajaran bahasa Indonesia, dengan harapan agar siswa senang, aktif dan bersemangat dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penggunaan kartu puisi dilakukan secara berkelompok, siswa akan melengkapi puisi yang acak menjadi puisi yang utuh sesuai gambar. Kemudian membaca di depan kelas, diharapkan akan melatih rasa percaya diri siswa untuk membacakan puisi. Selanjutnya, setiap siswa membuat puisi bebas sesuai dengan kemampuan dan kreativitasnya, kemudian setiap siswa membaca dan menjelaskan isi dari puisi yang dibuat siswa itu sendiri. Hal tersebut diharapkan akan menambah motivasi siswa dalam pembelajaran, selain berfikir, mereka juga bisa bergerak dan bermain. Oleh karena itu, dengan menggunakan media kartu puisi siswa diharapkan akan lebih aktif, paham dan tidak merasa bosan di dalam kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia materi puisi, khususnya membaca puisi. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengadakan penelitian untuk menambah motivasi belajar siswa dengan judul PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MEMBACA PUISI MELALUI MEDIA KARTU PUISI PADA SISWA KELAS III MI AS-SHIBYAN GRESIK.

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan: 1. Bagaimana penerapan media kartu puisi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan pemahaman pada materi membaca puisi di kelas III Mi Asshibyan Gresik? 2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa kelas III Mi As-shibyan Gresik setelah kartu puisi diterapkan? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan maksud meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III Mi As-shibyan Gresik, dan secara khusus tujuan dilakukannya penelitian ini adalah ; 1. Untuk mengetahui penerapan media kartu puisi guna meningkatkan motivasi belajar siswa dan pemahaman pada materi membaca puisi di kelas III Mi Asshibyan Gresik. 2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas III Mi Asshibyan Gresik setelah domino puisi diterapkan. D. Tindakan Yang Dipilih Pada keterampilan membaca puisi, sebagian besar siswa merasa tidak percaya diri saat membaca di depan kelas. Hal tersebut mungkin dikarenakan siswa kurang mempunyai motivasi. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah menciptakan inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar

8 siswa. Dalam kegiatan pembelajaran ini, bentuk motivasi yang diberikan berupa media kartu puisi. Dengan penerapan media kartu puisi diharapkan siswa dapat termotivasi dan memahami materi puisi, khususnya membaca puisi. Tindakan ini dirasakan sangat baik bagi siswa yang berkarakteristik masih suka bermain dalam bentuk kartu. Kartu puisi adalah media yang berbentuk kartu-kartu yang menarik dan unik. Keunikan kartu tersebut, diharapkan dapat menarik perhatian siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran menjadi menyenangkan. E. Lingkup Penelitian Supaya peneliti dapat terfokus dan mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka penulis memberikan batas pengkajian sebagai berikut : 1. Ruang Lingkup Masalah Yang Diteliti Peningkatan motivasi membaca puisi, diterapkan untuk dapat mengetahui kemampuan siswa dalam membaca puisi serta mengetahui motivasi belajar siswa di dalam kelas. Pelaksanaannya dengan menggunakan media kartu puisi. 2. Lingkup Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah siswa kelas III Mi As-shibyan Gresik pada semester genap tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa 11 laki-laki dan 7 perempuan.

9 F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi guru Diharapkan dapat membantu dan menambah inspirasi guru dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa di kelas. 2. Bagi siswa Dengan adanya penelitian ini, siswa diharapkan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas, khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca puisi, sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat. 3. Bagi sekolah Penggunaan media kartu puisi diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkakan motivasi dan pemahaman belajar siswa dengan variasi pembelajaran yang berbeda, sehingga menghasilkan siswa lulusan yang bermutu dan berguna bagi nusa dan bangsa.