BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terjadi secara alami melalui pengumpulan data, yang selanjutnya dipaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Experiential Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Literatur berbahasa Inggris, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru dan dosen di kelas (sekolah dan perguruan tinggi) tempat ia mengajar yang bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional. Sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas dan berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan. 1 Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran dikelas secara lebih 1 Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jambi: GP Press, 2008), 21. 25

26 professional. 2 Guru yang melaksanakan penelitian ini bertujuan untuk menemukan pemecahan terhadap permasalahan proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui Metode Bercerita dengan menggunakan Boneka Tangan di Kelas III Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Hidayah Ciceri Indah. Penelitian kelas oleh guru dapat merupakan kegiatan relative dalam berfikir dan bertindak dari guru. Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaiakan dalam praktek pembelajaran dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. 3 B. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini siswa-siswi kelas III Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Hidayah Ciceri Indah yang berjumlah 27 orang yang terdiri dari 9 laki-laki dan 18 perempuan. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Hidayah Ciceri Indah terletak di Jalan. Nyi Mas Gamparan Blok. S No. 11-14 2 Tukiran taniredja, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : ALFABETA, 2012), 16-17. 3 Rochiati wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2012), 13.

27 Ciceri Indah Kelurahan. Sumur Pecung Kecamatan. Serang Kota. Serang. Sistem pengajaran yang ada di Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Hidayah Ciceri Indah di Kota Serang adalah guru kelas, dimana guru mengajar seluruh mata pelajaran hanya di satu kelas, kecuali mata pelajaran agama dan olahraga yang diajar oleh guru lain. Pemilihan lokasi disini karena didasarkan berbagai hal, antara lain: Karena letak sekolah strategis yaitu berdekatan dengan rumah peneliti. Lokasi penelitian ini mudah dijangkau hingga mempermudah kegiatan penelitian baik dari segi waktu dan biaya yang diperlukan. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas III Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Hidayah Ciceri Indah Kota Serang pada semester genap tahun 2015 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui Metode Bercerita dengan menggunakan Boneka Tangan. 3. Sumber Data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diperlukan kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti siswa, guru, dan teman sejawat semuanya itu diharapkan dapat dijadikan sumber data. Pada hakikatnya kedudukan Pendidikan Tindakan Kelas merupakan bagian dari

28 situasi atau kondisi dari suatu masalah yang diteliti. Peneliti tidak hanya pengamat tetapi juga terlibat langsung dalam proses situasi dan kondisi. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan teman sebaya. Siswa Data yang diperoleh dari siswa adalah tentang kemampuan siswa dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Guru Data yang diperoleh dari guru adalah untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia dan untuk merekam apa saja aktivitas yang telah dilakukan serta bagaimana hasilnya. Teman sebaya Data yang diperoleh dari teman sejawat adalah tentang implementasi Penelitian Tindakan Kelas dari aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran. C. Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas adalah: 1. Nilai rata-rata siswa mencapai diatas KKM (65) 2. Presentase kentuntasan siswa mencapai 80 %

29 D. Siklus PTK Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas III SDIT Nurul Hidayah Ciceri Indah. pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Metode Bercerita menggunakan Boneka Tangan. Proses rancangan penelitian tindakan kelas yang di pilih dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara siswa dengan Materi Menggali Informasi suatu cerita adalah model Kemmis dan MC. Tagart. Diagram Alur Penelitian Gambar 3.1 Model Kemmis dan MC. Taggart

30 E. Prosedur penelitian Penelitian tindakan kelas ini didesain melalui dua siklus, untuk melihat peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui metode cerita dengan menggunakan boneka tangan. 1. Pra Siklus Tahapan ini sangat penting untuk sebelum suatu rencana tindakan dirancang. Kegiatan pra siklus dilakukan kepada siswa kelas III SDIT Nurul Hidayah Ciceri Indah Kota Serang, adapun kegiatan langkahlangkahnya sebagai berikut: a. Observasi atau pemantauan Kegiatan observasi ini dilakukan kepada siswa kelas III SDIT Nurul Hidayah Ciceri Indah Kota Serang, didalam peroses pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan walikelas kelas III SDIT Nurul Hidayah Ciceri Indah Kota Serang, maka diperoleh data sebagai berikut: pertama, siswa kurang aktif pada proses pembelajaran terutama dalam keterampilan berbicara, siswa terlihat kurang percaya diri. Kedua, siswa merasa bosan dengan pembelajaran sehingga berkurangnya minat pada mata pembelajaran bahasa indonesia.

31 b. Refleksi Menganalisis dan mengevaluasi tentang permasalahan siswa dikelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada pra Siklus ini sebagai bahan rancangan kegiatab pada siklus I, hal ini dilakukan oleh peneliti bersama guru. 2. Siklus I Proses penelitian suklus I, kegiatan yang dilakuakan adalah sebagai berikut : 1) Rencana Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini merupakan hasil observasi pada pra siklus, yaitu: - Merancang suatu pembelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan media boneka tangan diharapkan dapat membantu siswa untuk menceritakan cerita. - Membuat RPP - Guru dan peneliti sendiri menyiapkan soal, menyiapkan alat yang akan dilakukan sebagai alat bantu yang bertujuan agar siswa mampu dalam menceritakan cerita, menyiapkan lembar observasi, perencanaan dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru.

32 2) Tindakan Kegiatan ini dimaksudkan melaksanakan kegiatan proses pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada pra siklus. Adapun kegiataannya adalah sebagai berikut : Guru membuka kegitan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai cerita tentang Persahabatan "(Kelinci Pincang Sang Pahlawan)." Siswa diminta oleh guru menggali informasi sebuah cerita tentang Persahabatan "(Kelinci Pincang Sang Pahlawan)." Siswa mendengarkan cerita yang disampaikan oleh guru dengan cermat dan tenang. Guru dan siswa bertanya jawab seputar nama tokoh dan perbuatan para tokoh yang harus dicontoh maupun ditinggalkan. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok Siswa ditugaskan untuk menceritakan kembali cerita yang disimak. Siswa menyanyikan lagu yang diperdengarkan melalui audio (MP3), lagu tentang persahabatan. Siswa berdiskusi tentang persahabatan dan bagaimana menjadi teman yang baik. Siswa (perwakilan setiap kelompok) mempersentasikan hasil diskusi.

33 Guru dan siswa menyimpulkan terkait dengan materi yang telah dipelajari. Guru memberikan evaluasi berupa soal esay. 3) Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung dimana peneliti mengamati aspek observasi aktivitas siswa pada proses pembelajaran. 4) Refleksi Setelah observasi dirasa cukup, maka selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil kegiatan pembelajaran siklus I. peneliti mengkaji, melihat, menganalisis dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai bahan rancangan kegiatan pemecahan berdasarkan hasil observasi pelaksanaan kegiatan siklus I dan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Jika belum tercapai hasil belajar yang diinginkan maka diteruskan pada siklus II. 3. Siklus II Pada kegiatan Siklus II ini sebagai perbaikan atas kekurangan yang terjadi pada siklus pertama. Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

34 a. Perencanaan Pada tahapan ini diawali dengan tahap perencanaan. Kegiatan ini dimaksud untuk mengadakan rencan ayang akan dilakukan setelah melihat dan mengamati kedaaan yang sebenarnya dilapangan. Perencanaan yang dhilakukan sebagai berikut: Merancang atau membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan SK KD. Mempersiapakan bahan dan media pembelajaran. Membuat lembar observasi untuk mengetahui bagaiman kondisi anak ketika pembelajaran berlangsung. Mempersiapkan lembar kerja siswa Tindakan b. Tindakan Pada tahapan ini guru memulai melakukan tindakan-tindakan atau sekenario dalam proses kegiatan belajar mengajar : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran. Guru membuka pelajaran dengan memberikan stimulus berupa permainan "Benar Salah". Siswa menyimak penjelasan guru mengenai cerita tentang Persahabatan "(Kelinci Pincang Sang Pahlawan)."

35 Siswa diminta oleh guru menggali informasi sebuah cerita tentang Persahabatan "(Kelinci Pincang Sang Pahlawan)." Siswa menyimak guru dengan memperkenalkan beberapa tokoh yang ada dalam cerita dengan menggunakan media boneka tangan. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Siswa ditugaskan untuk menceritakan kembali cerita yang disimak, dengan menggunakan strategi oper stik (permainan mengoper stik dibarengi dengan lagu). Guru membagikan lembar kerja siswa. Siswa ditugaskan untuk mengerjakan lembar kerja yang sudah disediakan. Siswa bersama-sama menyanyikan lagu, lagu tentang "Persahabatan." Guru dan siswa menyimpulkan terkait dengan materi yang telah dipelajari. c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti selama proses kegiatan belajar mengajar, dengan Kompetensi Dasar Sasaran yang diamati sesuai dengan lembaran observasi yang telah dibuat, dengan observasi ini akan didapat secepat mungkin menentukan langkahlangkah perbaikan.

36 d. Refleksi Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data hasil observasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pembelajaran. Jika pada siklus kedua ini masih ada kekurangan atau kendala yang ditemukan maka peneliti dan guru akan mengevaluasi tentang permasalahan sebagai bahan ranangan untuk siklus selanjutnya. F. Desain Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrument adalah alat yang digunakaan pada saat peneliti menggunakan suatu metode. 4 Instrumen penelitian merupakan suatu terpenting dan strategis kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti yang baik dan tepat akan menentukan mutu data-data yang dikumpulkan. Dalam PTK, banyak instrument yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Namun penggunaanya sangat tergantung kepada jenis permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti mengambil beberapa instrumen untuk pengambila data, yaitu dengan melakukan Wawancara, Unjuk kerja, catatan lapangan dan Dokumentasi. 4 Supardi dan Darwyan Syah, Pengantar Statistic Pendidikan, (Jakarta : Diandit Media, 2006), h. 14.

37 a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini proses pengambilan data dilakukan dengan melihat sejauh mana tindakan yang dilaksanakan mencapai sasaran yang telah direncanakan. Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan dengan format daftar observasi aktivitas siswa di kelas dengan menggambarkan interaksi dan kegiatan selama proses belajar dalam kelas. Tabel 3.1 Pedoman Observasi Aktifitas Siswa Kegiatan Kegiatan Awal Kegiatan inti Aktifitas Siswa 1. Menjawab salam 2. Memimpin do a 3. Menyiapkan alat tulis 4. Mengulas pelajaran yang sebelumnya. 5. Memperhatikan materi yang sedang guru sampaikan tentang mengenal permasalahan sosial didaerahnya 6. Melakukan tanya jawab Skor 1 2 3 4 Nilai

38 7. Memperlihatkan materi dalam bentuk mind map 8. Duduik secara berkelompok 9. Membuat gambar Mind Mapping bersama kelompoknya yang berisi poin tentang materi yang sedang disampaikan Kegiatan Penutup Jumlah Rata-rata 10. Menyampaikan hasil tugas kelompoknya kepada teman kelompok yang lain 11. Mengerjakan soal secara individu 12. Memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah diajarkan 13. Mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar mengajar. 14. Menerima umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 15. Merapihkan alat tulis kedalam tas 16. Menutup pelajaran dengan membaca Hamdalah dan Berdo a bersama-sama.

39 b. Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti baik kepada guru maupun kepada siswa. Wawancara yang dilakukan berasama guru bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perilaku siswa selama ini dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia serta untuk mendapatkan saran tentang metode bercerita yang telah diterapkan oleh peneliti baik berupa kendala, keberhasilan maupun perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. Wawancara dititik beratkan pada tanggapan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang selanjutnya akan dianalisis oleh peneiti guna merumuskan tindakan pada siklus berikutnya. c. Tes Unjuk Kerja Tes unjuk kerja dilakukan oleh peneliti saat pembelajaran berlangsung, masing-masing siswa melakukan tugas menceritakan cerita, peneliti mengamati siswa dengan memberikan skor pada setiap kategori yang sudah ditentukan. Berikut format penilaian unjuk kerja siswa dan kategori yang akan dicapai:

40 No Nama Tabel 3.2 Format Penilaian Tes Unjuk Kerja Menceritakan Cerita Ekspresi Aspek yang dinilai Intonasi suara Percaya Diri Kelancaran Jumlah Keterangan 1 A 20 20 20 20 80 Tuntas 2 3 4 5 Nilai = Skor Perolehan X 80 Nilai = 80 X 80 = 80 Skor maksimal 80 No Kriteria 1 Ekspresi 2 Intonasi Suara 3 Percaya diri 4 Kelancaran Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Siswa mampu Skor Penilaian 20 15 10 berekspresi dengan baik Siswa mampu berbicara dengan intonasi yang baik Siswa berbicara dengan percaya diri Siswa berbicara dengan baik dan tidak terbata-bata Ekspresi siswa kurang dalam berbicara Intonasi siswa kurang dalam berbicara Percaya diri siswa kurang dalam berbicara Siswa terbata-bata dalam berbicara Siswa sangat kurang dalam brekspresi Siswa sangat kurang dalam intonasi suara Siswa sangat kurang percaya diri dalam berbicara Siswa sangat terbata-bata dalam berbicara

41 d. Dokumentasi Dokumentasi merupakan barang bukti yang berbentuk tulisan maupun cetakan yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diselidiki oleh peneliti. Dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan data tentang proses pembelajaran, untuk melengkapi data serta mendapatkan gambaran atau bukti kongkrit kegiatan di kelas. Gambar yang diambil dapat memperjelas kegiatan pembelajaran di kelas. 2. Analisis Data Kegiatan analisis data dilakukan pada penelitian ini disesuaikan dengan jenis datanya. Secara umum ada tiga jenis kegiatan yang dilakukan dalam proses analisis data, yaitu : kegiatan reduksi data, sajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Reduksi data merupakan proses pemilihan (penyeleksian), pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, keabstrakan transformasi data kasar yang muncul dari hasil tes unjuk kerja yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data hasil reduksi dan disusun secara sistematis agar dapat digunakan untuk mendukung penarikan kesimpulan dan pengambilan data. Penarikan kesimpulan dan verifikasi kesimpulan adalah kegiatan untuk menarik makna dari data yang diperoleh. Penyajian data ditampilkan dalam bentuk teks naratif. Data yang didapat dari

42 instrument penelitian berupa lembar observasi aktifitas siswa, tes unjuk keja dan foto. Diolah menjadi data deskriptif kualitatif. Sedangkan data yang diperoleh dari lembar soal tes tertulis siswa diolah dalam bentuk kuantitatif terlebih dahulu yang kemudian dipaparkan dalam bentuk kualitatif. Didalam penganalisisan data ini, peneliti telah melakukan wawancara dengan Guru kelas III SDIT Nurul Hidayah Ciceri Indah Kota Serang tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 65. Siswa dikatakan berhasil apabila taraf pencapaian penguasaan minimal nilainya 65. Selanjutnya siswa yang penguasaanya kurang dari 65 maka diberikan perbaikan. Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Pelajaran Bahasa Indonesia Skor Kriteria 65 65 Tidak tuntas Tuntas Siswa yang taraf penguasaanya masih kurang dari KKM yang telah ditentukan maka diberikan perbaikan. Hasil belajar didapat dari kegiatan siswa dalam tes unjuk kerja tentang menceritakan cerita. Peneliti menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 karena KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SDIT Nurul Hidayah Ciceri Indah Kota Serang adalah

43 65. Sehingga tingkatan penguasaan minimal dari pelajaran yang digunakan dalam penelitianini adalah : a. Secara individu siswa dianggap telah Tuntas Belajar apabila daya serapnya mencapai 65. b. Secara Klasikal diangap Tuntas Belajar apabila mencapai 80% dari jumlah siswa yang mencapai daya serap minimal 65.