PENENTUAN DIFUSIVITAS PANAS DALAM BENTUK CINCIN (RING) Budi Santoso Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH JARAK PENGUKURAN TERHADAP HARGA DIFUSIVITAS PANAS MATERIAL DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER PANAS SEMBARANG

Perpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

Konduksi Mantap Satu Dimensi (lanjutan) Shinta Rosalia Dewi

Heat Transfer Nur Istianah-THP-FTP-UB-2016

KINERJA PIPA KALOR DENGAN STRUKTUR SUMBU FIBER CARBON dan STAINLESS STEEL MESH 100 dengan FLUIDA KERJA AIR

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Model Aliran Panas

PERPINDAHAN PANAS PIPA KALOR SUDUT KEMIRINGAN

SOLUSI ANALITIK MASALAH KONDUKSI PANAS PADA TABUNG

PDP linear orde 2 Agus Yodi Gunawan

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

Pengaruh ketebalan terhadap akurasi persamaan Rosenthal untuk model analitik distribusi suhu proses pengelasan Djarot B. Darmadi

PENGARUH MODIFIKASI BOUNDARY CONDITION PADA STAMP-TYPE SENSOR TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR SKRIPSI

BAB III KONDUKSI ALIRAN STEDI - DIMENSI BANYAK

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Studi Analitik dan Numerik Perpindahan Panas pada Fin Trapesium (Studi Kasus pada Finned Tube Heat Exchanger)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B13

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.2 MESIN EXTRUSI MOLDING CETAK PELLET PLASTIK

Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA

SOLUSI ANALITIK DAN SOLUSI NUMERIK KONDUKSI PANAS PADA ARAH RADIAL DARI PEMBANGKIT ENERGI BERBENTUK SILINDER

KAJI EKSPERIMENTAL ALAT UJI KONDUKTIVITAS TERMAL BAHAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. analitik dengan metode variabel terpisah. Selanjutnya penyelesaian analitik dari

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

Pengaruh Tebal Isolasi Termal Terhadap Efektivitas Plate Heat Exchanger

Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson

Aplikasi Persamaan Bessel Orde Nol Pada Persamaan Panas Dua dimensi

PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN

Studi Analitik dan Numerik Perpindahan Panas pada Fin Trapesium (Studi Kasus pada Finned Tube Heat Exchanger)

Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip Dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip

Pemodelan Distribusi Suhu pada Tanur Carbolite STF 15/180/301 dengan Metode Elemen Hingga

Konduksi Mantap 2-D. Shinta Rosalia Dewi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MODUL TERMOLEKTRIK UNTUK OPTIMASI ALAT ARAGOSE GEL ELEKTROFORESIS TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI. KONDUKSI TRANSIENT

ANALISIS KEEFEKTIFAN ALAT PENUKAR KALOR TABUNG SEPUSAT ALIRAN BERLAWANAN DENGAN VARIASI PADA FLUIDA PANAS (AIR) DAN FLUIDA DINGIN (METANOL)

Pengaruh Jarak Kaca Ke Plat Terhadap Panas Yang Diterima Suatu Kolektor Surya Plat Datar

PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA

BAB II DASAR TEORI. Elektroforesis adalah pergerakan molekul-molekul kecil yang dibawa oleh

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

Contoh klasik dari persamaan hiperbolik adalah persamaan gelombang yang dinyatakan oleh

Konduksi mantap 1-D pada fin. Shinta Rosalia Dewi (SRD)

Heat Transfer Nur Istianah-THP-FTP-UB-2015

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

Pengaruh Karakteristik Logam Dalam Elemen Pemanas Terhadap Waktu Pengeringan Kayu

Optimasi periode data berdasarkan time constant pada pengujian unjuk kerja termal kolektor surya pelat datar Amrizal1,a*, Amrul1,b

Momentum, Vol. 9, No. 1, April 2013, Hal ISSN ANALISA KONDUKTIVITAS TERMAL BAJA ST-37 DAN KUNINGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

Pengaruh Karakteristik Logam Dalam Elemen Pemanas Terhadap Waktu Pengeringan Kayu

Perpindahan Panas Konveksi. Perpindahan panas konveksi bebas pada plat tegak, datar, dimiringkan,silinder dan bola

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91

Alat Peraga Pembelajaran Laju Hantaran Kalor

STUDI EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEMPERATUR TRANSIEN PADA SEMI SPHERE SAAT PENDINGINAN. Amirruddin 1, Mulya Juarsa 2

P I N D A H P A N A S PENDAHULUAN

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

RENCANA PEMBELAJARAN (RP) / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) E-LEARNING MATA KULIAH FENOMENA TRANSPORT

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

BAB II LANDASAN TEORI

PROBLEM PENGUKURAN TEMPERATUR DALAM FLUIDA MENGALIR (*)

ANALISA KINERJA ALAT PENUKAR KALOR JENIS PIPA GANDA

SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK. Rico D.P. Siahaan, Santo, Vito A. Putra, M. F. Yusuf, Irwan A Dharmawan

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA PENDINGIN CPU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

OLEH : DEDDY REZA DWI P DOSEN PEMBIMBING : IR. DENNY M. E. SOEDJONO,MT.

Studi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL LOGAM DENGAN METODE TRANSIEN

KARAKTERISTIK ALIRAN PANAS DALAM LOGAM PENGHANTAR LISTRIK THE CHARACTERISTICS OF HEAT FLOW IN AN ELECTRICAL METAL CONDUCTOR

APLIKASI METODE BEDA HINGGA SKEMA EKSPLISIT PADA PERSAMAAN KONDUKSI PANAS

BAB II DASAR TEORI. ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat

STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI

PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PERPINDAHAN PANAS (TKT 2503) Oleh: Ir. Murni Yuniwati, MT.

SISTEM KENDALI PROPORSIONAL, INTEGRAL, DAN DERIVATIF (PID) PADA PERSAMAAN PANAS*

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

Pemodelan Matematika dan Metode Numerik

BAB VIII PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

TRANSPOR POLUTAN. April 14. Pollutan Transport

Tabel 2.3 Daftar Faktor Pengotoran Normal ( Frank Kreit )

PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU

Karakteristik Material Absorber Kolektor Surya Pelat Datar

STUDI PERPINDAHAN PANAS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOORDINAT SEGITIGA

Frek = 33,5 Hz. Gambar 4.1 Grafik perpindahan massa kecepatan aliran 1.3 m/s 2. Untuk kecepatan aliran 1.5 m/s

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Hopper. Lempeng Panas. Pendisribusian Tenaga. Scrubber. Media Penampung Akhir

BAB V KESIMPULAN. parafin dengan serbuk logam sebagai heat storage materials penulis dapat

Transkripsi:

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 8 IST AKPRIND Yogyakarta PENENTUAN DIFUSIVITAS PANAS DALAM BENTUK CINCIN (RING) Budi Santoso Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret msbudis@yahoo.co.id ABSTRAK Sebuah metode alternatif untuk pengukuran difusivitas panas suatu benda uji dalam bentuk cincin telah disajikan pada penelitian ini, karena metode flash tidak dapat melakukan pengukuran difusivitas panas dalam bentuk cincin. Metode alternatif ini menggunakan benda uji yang dimodelkan sebagai semi-infinite tanpa diisolasi pada permukannya, dengan salah satu ujungnya dipanasi secara sembarang. Model ini menghasilkan persamaan konduksi panas transien dalam bentuk transformasi Lapalace. Integral Laplace dari respon temperatur pada jarak pengukuran tertentu digunakan untuk menghitung nilai difusivitas panas material. Pengukuran difusivitas panas material pada penelitian ini memakai peralatan yang sederhana dan asumsi-asumsi yang mudah direalisasikan pada bangku percobaan. Pencatatan data temperatur dilakukan oleh perekam data akuisisi. Harga a dan h/k untuk benda uji adalah,73x - m /s dan,73 m -. Validitas hasil menggunakan Teorema Duhamel dengan menggunakan harga yang telah dihasilkan. Kata kunci: difusivitas panas, fluk panas sembarang, unsteady, metode flash, cincin, Teorema Duhamel PENDAHULUAN Pengukuran difusivitas panas dengan Metode Flash dipresentasikan oleh Parker (96). Prinsip utama dari Metode Flash adalah benda uji berbentuk kepingan silinder dikenai fluks panas dari tabung flash pada permukaan atas benda uji dan termokopel diletakkan pada permukaan bawah benda uji untuk mencatat evolusi temperatur. Harga difusivitas panas material dihitung dari data evolusi temperatur tersebut dengan menggunakan persamaan, e a = 38, () π t dimana a adalah difusivitas panas, e adalah ketebalan benda uji, dan t / adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai harga setengah dari temperatur histori pada permukaan bawah. Penurunan persamaan () berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: fluks panas yang dihasilkan oleh lampu flash harus homogen, waktu pemberian fluks panas harus singkat sekali, dan tidak ada rugi-rugi panas dari benda uji ke udara sekeliling. Asumsi-asumsi diatas sangat sulit untuk direalisasikan. Banyak peneliti yang telah mengadakan koreksi terhadap asumsi-asumsi yang dipakai oleh Parker karena pada prakteknya asumsi-asumsi tersebut menyimpang dari kondisi sebenarnya. Diantara para peneliti tersebut adalah [Cape dan Lehman, 963], [Larson, 967], [Heckman, 973] dan [Chu, 98] yang masih menggunakan benda uji berbentuk silinder pipih. Difusivitas panas material adalah sifat material yang menggambarkan tentang kecepatan perambatan panas pada material dan dengan mengetahui difusivitas panas suatu material akan dapat juga diketahui sifat termofisik lainnya. Sebagai contoh, bila difusivitas panas cinccin piston/ring-piston ditentukan dengan Metode Flash maka nilai difusivitas panasnya tidak tepat/teliti, karena meterial ringpiston dianggap atau diasumsikan sama dengan material dasarnya dan Metode Flash mengharuskan benda uji berbentuk kepingan silinder. Padahal pembuatan ring-piston masih memerlukan proses penguatan material dan permesinan akhir untuk memperoleh sifat-sifat mekanis dan ukuran ringpiston yang sesuai. Dengan mengidentifikasi kelemahan pada metode flash, diteliti pengukuran difusivitas panas yang didasarkan pada asumsi-asumsi yang mudah direalisasikan pada bangku percobaan, yaitu : bentuk fluks panas sembarang (arbitrary), memperhitungkan adanya rugi-rugi panas dari benda uji, benda uji berbentuk cincin (ring) dan menggunakan peralatan yang sederhana (lampu flas diganti dengan tahanan listrik). DASAR TEORI Benda uji dimodelkan sebagai semi-infinite tanpa diisolasi permukaannya, yang dipanaskan pada salah satu ujungnya dengan panas sembarang (Gambar.)

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 8 IST AKPRIND Yogyakarta Gambar. Prinsip dasar Persamaan difusi panas satu dimensi dari model diatas adalah: T ( x, t) hp ( ) x ka T x t T ( x, t), = () a t dimana T adalah T(x,t)-T dengan T(x,t) adalah temperatur dari material sepanjang sumbu x dan pada waktu t dan T adalah temperatur udara sekeliling, h adalah koefisien perpindahan panas konveksi, k adalah konduktivitas panas. P adalah keliling penampang, A adalah luasan penampang model, a adalah difusivitas panas dan t adalah waktu. Persamaan () mempunyai kondisi awal dan kondisi batas sebagai berikut : T ( x, ) = untuk t = dan x (3) T x, t = T, t T untuk x = x (4) ( ) ( ) T (, t) Pada permasalah ini menggunakan papan tipis (thin flat slab) dengan ( P A) = untuk x = atau t > () ketebalan papan. Transfomasi Laplace dari T(x,t) sebagai berikut: θ s h θ = (6) x a ke θ xs T xt stdtdan s adalah parameter Laplace. dimana (, ) = (, )exp( ) = e, dimana e adalah Didefinisikan θ () s = θ(, s) dan θ () s = θ( l, s) sebagai Intergral Laplace dari temperature respon yang diukur pada x = dan x = l. Penyelesaian persamaan (6) adalah, θ ( s) θ ( s) la s hl = exp + ke (7a) atau Dimana τ = l a θ ( s) ln θ( s) τ la s hl = + = s+ Bi (7b) ke adalah Bilangan Biot dari sistem. Persamaan (7b) adalah linier dan Bi = hl ke terhadap s. Dengan mengetahui harga s, persamaan (7b) sangat mudah mengidentifikasi parameter yang tidak diketaui, yaitu a dan (h/k). PROSEDUR PERCOBAAN Sistem percobaan ditunjukan pada Gambar. Bahan uji yang digunakan adalah ring-piston dengan diameter dalam 6. mm dan diameter luar.7 mm serta ketebalan of 3. mm. Ring Piston mempunyai dua ujung yang salah satunya diberi panas sembarang dengan tahanan kawat yang dililitkan. Dua termokopel diameter. mm ditempelkan pada dua jarak tertentu untuk mengukur temperature yaitu T and T. Jarak termokopel T and T disimbolkan dengan l, yaitu 8.8 mm. Sebuah kotak plastik digunakan untuk mengurangi pengaruh fluktuasi temperature sekitar. Secara nyata pengujian dilakukan dengan model semi-infinite dengan temperatur sekitar konstan.

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 8 IST AKPRIND Yogyakarta Gambar. Skema dari percobaan Fluk panas dari tahanan listrik dibangkitkan dengan arus, A dan teganagan, volt selama detik. Evolusi temperatur T and T dicatat selama 4 detik seperti digambarkan Gambar 3. Data akuisisi merakam data temperatur setiap detik. Tempertur maksimum, T sebesar 9 o C. 3 3 t min t R T T t max 4 6 8 4 Tim e (s) Gambar 3. Evolusi temperatur T dan T dengan waktu IDENTIFIKASI Integral dari Transformasi Laplace untuk evolusi temperature T and T dievaluasi menggunakan aturan Simson. Parameter Laplace dipilih berdaarkan rekomendasi Kavianipour dan Beck [3], s t θ s θ s sebagai [ ] yaitu ( 6 max ), dimana t max = 4 detik. Gambar 4. memperlihatkan evolusi ln ( ( )) ( ( )) fungsi dari s dengan interval.433 s - to.67 s -..7.6. ln (θ /θ ).4.3. Gambar 4. Evolusi θ ( )..4.6.9..4.6.9 s [( ) ( θ ( ))] ln s s dengan s untuk menentukan harga a dan (h/k) 3

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 8 IST AKPRIND Yogyakarta Dengan menggunakan least square method regression didapat harga a and (h/k), yaitu a = 73. m s ( ) dan ( hk ) = 78. ( m - ). METODE VALIDASI Perlu mevalidasi harga a dan (h/k) yang didapat adalah benar. Harga a dan (h/k) dianggap diketahui dan kemudian dihitung T dengan menggunakan T yang diukur dari percobaan. Validasi ini menggunakan Teorema Duhamel. Fxt (, ) adalah temperature respon pada x yang diambil dari fungsi step tempeartur pada fin. Tranformasi Laplace Fxt (, ) adalah: s h f ( x, s) = exp ( x) + s a ke (8) Invers Transformasi Laplace ditulis oleh Luikov [4], sebagai berikut, h ( x) hat Fxt (, ) = exp ( x) kh erfc at ke (9) h ( x) hat + exp ( x) kh erfc + at ke Jika temperatur T diberikan sembarang maka penyelesaian dari T ( x, t) menjadi, [ ] (, i) = Tx (, ) (, i μ) Txt μ =t i μ Fx x t dμ () t μ = Gambar memperlihatkan evolusi temperatur T = T ( l, t) yang didapat dari percobaan dan perhitungan menggunakan Teorema Duhamel dengan harga a dan (h/k) yang telah dihasilkan. Gambar 6 memperlihatkan perbedaan antara temperature pengukuran T dan temperature perhitungan T. Sisa maksimum adalah sekitar.7 o C, hal ini bermakna metode yang digunakan dalam penentuan difusivitas panas bahan uji adalah sangat baik. T(t) Measured T(t) Calculated 4 6 8 4 Time (s) Gambar. Evolusi temparatur T pengukuran dan perhitungan... 4 6 8 4 -. -. Time (s) Gambar 6. Perbedaan antara T pengukuran dan T perhitungan 4

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 8 IST AKPRIND Yogyakarta KESIMPULAN Metode Penentuan difusivitas panas material berbentuk cincin telah diteliti. Metode ini menggunakan Transformasi Laplace dari respon temperature pada pada dua posisi dalam benda uji. Pengukuran relatif sederhana dan tidak membutuhkan peralatan canggih. Metode ini mempunyai keistimewaan: kemampuan mengukur difusivitas panas cincin dalam bentuk asli dengan pemanasan sembarang, asumsi-asumsi yang sulit dapat dilaksanakan pada kondisi percobaan, dan harga difusivitas panas ditentukan menggunakan tahapan respon temperature. NOMENCLATURE A = luasan melintang bahan uji (m ) Bi = bilangan Biot sistem P = keliling (m) T = temperatur ( o C) T = temperatur sekitar ( o C) T = temperature relatif terhadap temperatur sekitar ( o C) T, T = temperature relatif terhadap temperature sekitar pada x = and x = l (o C) a = difusivitas panas (m /s) e = ketebalan bahan uji (m) k = konduktivitas panas (W/mK) l = jarak penempatan antara dua termokopel (m) s = parameter tranformasi Laplace t θ = waktu (detik) = Tranformasi Laplace untuk respon temperatur DAFTAR PUSTAKA. Parker, W. J., et. al. [96], Flash Method of Determining Thermal Diffusivity, Heat Capacity and Thermal Conductivity, Journal of Applied Physics, Vol. 3, No. 9, pp. 679-684. Cape, J. A., and Lehman, G.W. [963], Temperature and Pulse-Time Effects in Flash Method for Measuring Thermal Diffusivity, Journal of Applied Physics, Vol. 34, No. 7, pp. 99-63. 3. Kanipour. A., Beck. J. V., [976] Thermal Property Estimation Utilizing The Laplace Transform with Application to Asphaltic Pavement, Int. J. Heat and Mass Transfer, Vol., pp 9-67. 4. Hadisaroyo, D.,Batsale J. C. and Degiovanni A., [99], Un Appareillage Simple Pour La Mesure de La Diffusivite Themique de Plaques, Journal of Applied Physics, Vol. 3, No., pp. -3.. Hadisaroyo, D., [993], Mesure De Diffusivite Thermique De Plaque Minces, Conductrices Ou Isolantes, These de Docteur, France. 6. Luikov, A. V. [968], Analytical Heat Diffusion Theory, nd Edition, Academic Press, Moscow. 7. Ozisik,M. N. [98], Heat Conduction, Wiley Intersceine Publication, New York. 8. Santoso Budi [], Penentuan Difusivitas Panas Material yang Berbentuk Batang dan Cicin Dengan Menggunakan Teori Sensitivitas Parameter, Tesis, Program Pascasarjana Teknik Mesin ITS, Surabaya. 9. Bejan, A. [993], Heat Transfer, John Wiley & Sons, New York