BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pokok yang sangat mendasar bagi setiap individu. Kebutuhan pokok ini tidak. cenderung meningkat dari waktu ke waktu.

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2010 / 2011

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi


BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

Kuesioner Variabel Independen Peranan Audit Internal

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LANDAK

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

Owner (Pemilik Proyek)

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT.MRC didirikan di Jakarta berdasarkan akte Notaris Jony Fredrik Berthold

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

GUBERNUR JAWA TENGAH

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : CV. Lightmint Contractor. : CV.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

1. Jawaban Quiz. A. Direktur Utama

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

II. KEGIATAN PENGAWASAN

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Lembaga Manajemen Aset Negara. Tata Kerja. Organisasi.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Unsur-unsur Pembangunan)

Transkripsi:

5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Module Tri Arba Pembangunan ekonomi baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta akan tetap dilakukan walaupun situasi perekonomian kita saat ini masih belum kembali pulih, akibat krisis moneter yang berkepanjangan, yang dialami bangsa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997. Akibatnya, banyak perusahaanperusahaan dalam negeri yang mengalami gulung tikar. Namun ada sebagian perusahaan yang masih mampu bertahan hidup hingga kini, antara lain karena ditunjang oleh adanya kemudahan-kemudahan dalam melancarkan usahanya, karena mereka dapat menggunakan atau mendapatkan dananya dengan efisien. Kemudahan-kemudahan tersebut diantaranya berupa kredit dengan bunga yang rendah ataupun keringanan pajak penghasilan. Kemudahan memperoleh kredit dari bank dengan tingkat bunga yang rendah adalah salah satu cara menambah modal perusahaan. Industri konstruksi merupakan industri di mana produk akhir yang dihailkan adalah berupa pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan bangunan selain dari fisik bangunan itu sendiri, di mana merupakan barang / produk investasi, dikarenakan produknya bukan diinginkan oleh industri konstruksi sendiri melainkan dibutuhkan oleh industri lainnya dalam rangka proses produksinya (Hillebrandt, 1985) di mana proses pengorganisasian dan manjernya berorientasi pada proyek, sehingga setiap proyek konstruksi merupakan sistem

6 produksi yang bersifat sementara dan berpindah-pindah yang berdampak kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan industri konstruksi (stakeholders). PT. Module Tri Arba didirikan sejak tahun 1990, dengan suatu prinsip dasar idealisme dan selalu berkeinginan untuk menunjukkan pengabdian dari beberapa tenaga profesional, dimana profesional dapat berkembang didalam arti adanya keseimbangan faktor-faktor kepengusahaan dan idealisme profesi yang akan selalu berdampingan. Semenjak kurun waktu 20 tahun terakhir, PT Module Tri Arba selalu berpegang teguh pada prinsip diatas, dan telah banyak pengalaman yang diperoleh untuk dapat selalu berkembang dimasa yang akan datang. Sejalan dengan semakin banyaknya pengalaman di bidang-bidang pelayanan yang lebih luas, PT. Module Tri Arba senantiasa siap akan setiap tugas dan tantangan yang dihadapi dalam turut mensukseskansetiap program pembangunan yang memerlukan pelayanan dari sebuah biro konsultan yang baik dan sehat. 2.2 Struktur Organisasi PT. Module Tri Arba Struktur merupakan bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Sedangkan Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, struktur organisasi merupakan bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi

7 atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta fungsi dari setiap bagian yang ada dalam organisasi tersebut. Kelebihan dari Organisasi adalah kesederhanaan dalam komunikasi dan efisiensi proses yang berulang. Keburukannya bila menghadapi sebuah proyek antar divisi, pergerakan dari tiap anggota tim akan terbatasi oleh sekat-sekat divisi dan manajer proyek dapat merangkap menjadi manajer salah satu divisi yang mengakibatkan keputusannya terpengaruh kedudukannya pada divisi. Keburukan lainnya yaitu komunikasi menjadi sangat terbatas dan kreatifitas terbatasi oleh rangkaian persetujuan birokrasi.

8 Struktur organisasi PT Module Tri Arba adalah sebagai berikut : Direksi Ir. M. Taufik Monasir, IPM Sekretaris Direksi Ir. Henry Indriyanto Management Konstruksi Arsitektur T. Sipil / Struktur Inteior Mekanikal Elektrikal : Ir. Bambang Sukirman, IAI : Ir. Kuntadi N. Ramil : Drs. Aing N., R., MT., HDII : Ir. Soni Wahyudi, MT : Ir. Thomas Lumenta Pengendali Program : Ir. Yulia Batulina H., IAI Adm & Keuangan : Rani Yuniar Siregar, S.Kom Manager Personalia Manager Teknis Manager Operasional Koor. Adm. Teknis Agus Suteban Syahun Siregar Sumber : PT. Module Tri Arba Ridwan Ependi, ST Gambar 2.1 Ramlan, BE Struktur Organisasi PT. Module Tri Arba 2.3 Deskripsi Jabatan PT. Modue Tri Arba Deskripsi jabatan PT. Module Tri Arba adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris Dewan komisaris mempunyai tugas dan wewenang untuk : a. Mengawasi pelaksanaan tugas Dewan Direksi serta memberi nasehat atas pelaksanaan tugas Dewan Direksi tersebut.

9 b. Anggota Dewan Komisaris mempunyai hak untuk memeriksa buku-buku, surat-surat, serta kekayaan perusahaan. c. Memberhentikan salah seorang dari anggota direksi ataupun semua anggotanya karena alasan-alasan tertentu. d. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), khususnya diadakan untuk menentukan apakah anggota direksi yang telah diberhentikan akan terus diberhentikan atau dikembalikan pada posisi semula. 2. Direksi Direksi PT Module Tri Arba mempunyai hak dan kewajiban serta tugas sebagai berikut : a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan. b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer). c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan. d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan. 3. Sekretaris Direksi Sekretaris Direksi mempunyai tugas untuk : a. Membuat rencana, membuat keputusan, mengorganisir bawahan dan sarananya, melakukan pengawasan, memberi perintah, menyelenggarakan sistem komunikasi yang baik, melakukan pengarahan, penyempurnaan organisasi dan tata kerja.memeriksa administrasi keuangan bank.

10 b. Mengadakan pencatatan dari semua kegiatan manajemen, sebagai alat pelaksana pusat ketatausahaan, sebagai alat komunikasi organisasi / perusahaan, sebagai pusat dokumentasi. 4. Manager Personalia Manager Personalia mempunyai tugas sebagai berikut : a. Perencanaan. b. Pengorganisasian. c. Pengarahan. d. Pengawasan. e. Pengadaan. f. Pengembangan. g. Kompensasi. h. Integrasi. i. Pemeliharaan. 5. Manager Administrasi & Keuangan Manager Administrasi & Keuangan tugas pokoknya adalah : a. Perencanaan Keuangan, yaitu membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu. b. Penganggaran Keuangan, yaitu tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan. c. Pengelolaan Keuangan, yaitu menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

11 d. Pencarian Keuangan, yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan. e. Penyimpanan Keuangan, yaitu mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman. f. Pengendalian Keuangan, yaitu melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan. g. Pemeriksaan Keuangan, yaitu melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan. 6. Manager Teknik Manager Teknik bertanggung jawab langsung kepada direktur dalam mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah teknik baik dilapangan maupun dikantor. Dalam menjalankan tugasnya, manager teknik dibantu oleh tiga kepala bagian, yaitu kepala bagian perencanaan, kepala bagian management konstruksi/supervisi dan kepala bagian pengembangan. 7. Manager Operasional Manager Operasional tugasnya antara lain : a. Menyusun rencana kerja staf operasi sesuai rencana kerja proyek induk. b. Merumuskan dan mengevaluasi kinerja bidang serta sosialisasi penerapannya. c. Mengkoordinasi kegiatan pelaksanaan administrasi teknik meliputi administrasi, tenaga asing, kontrak-kontrak dan berita pembayaran. d. Mengkoordinasi kegiatan pengadaan dan pengendalian sarana kerja proyek sesuai dengan kontrak agar tepat waktu sesuai kualitas dan kuantitas.

12 e. Membina hubungan kerja dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas. f. Melaksanakan pemantauan kemajuan fisik proyek secara berkala untuk menghindari keterlambatan. g. Mengelola penerimaan dan pengeluaran barang serta tata usaha gedung. h. Memberi laporan manajemen sesuai bidangnya. 8. Koordinator Administrasi Teknis Koordinator Administrasi Teknis tugas pokoknya antara lain : a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan. b. Menyusun Fild Engineering kondisi awal dan rekayasa lapangan (penyesuaian rencana awal dan kondisi/kebutuhan lapangan), sebagai syarat utama tagihan I pekerjaan Konsultan Pengawas. c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik sampai dengan Serah Terima Pekerjaan Konstruksi. d. Memberhentikan (sementara) Pelaksanaan Pekerjaan yang tidak sesuai/memenuhi spesifikasi. e. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi. f. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dengan Pelaksana kontraktor dan unsur pengawas, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,

13 laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh kontraktor konstruksi. g. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh kontraktor konstruksi untuk disahkan oleh PPTK dan KPA Kegiatan Konstruksi. h. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawing) sebelum serah terima pertama. i. Menyusun laporan secara periodik (Rekapitulasi Pelaksanaan Pekerjaan Dua Mingguan yang meliputi permasalahan/kendala di lapangan dan resume pekerjaan). 9. Koordinator Administrasi Keuangan Tugas pokoknya antara lain : a. Menyiapkan rencana palaksanaan implementasi Sistem Akuntansi. b. Menerima Dokumen Sumber keuangan dari Kantor/Proyek. c. Melakukan verifikasi atas Daftar Transaksi. d. Membuat koreksi atau Memo Penyesuaian. e. Mencetak laporan keuangan Kantor/Proyek. f. Memeriksa, menganalisa, dan memverifikasi laporan keuangan. g. Mendistribusikan laporan keuangan ke Kantor/Proyek. h. Menyelenggarakan pengarsipan dokumen keuangan.

14 10. Bagian Perencanaan Tugas pokoknya : a. Menyusun rencana kegiatan sub bagian perencanaan berdasarkan data dan program sekretariat dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman keja. b. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam pelaksanaan dalam tugas sesuai dengan yang diharapkan. d. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya. 11. Bagian Management Konstruksi/Supervisi Tugas pokoknya adalah : a. Merekomendasikan desain konstruksi. b. Mengkoordinir dan pemaketan dokumen kontrak konstruksi. c. Pengawasan. d. Perencanaan. e. Penjadwalan. f. Pengawasan. g. Koordinasi semua kerja proyek termasuk desain, tata ruang konstruksi, akses dan utilitas sementara.

15 12. Bagian Pengembangan Tugas Pokoknya adalah : a. Mengadakan Penelitian dan Pengembangan Perusahaan. b. Meneliti kemungkinan-kemungkinan untuk ikut dalam pengembangan teknologi perusahaan. c. Melakukan penelitian dan pengembangan analisa pemasaran secara umum untuk membantu penelitian, promosi serta pengembangan perusahaan. d. Menerbitkan laporan-laporan dari penerbit-penerbit lainnya mengenai aktivitas perusahaan, dalam rangka aktivitas penelitian dan pengembangan. e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada Direksi sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya. 2.4 Aspek Kegiatan PT. Module Tri Arba Dalam kegiatan usahanya, PT. Module Tri Arba menjalankan jenis usaha di bidang jasa konstruksi. Yang terdiri dari : 1. Jasa Perencanaan Konstruksi. Jasa Perencanaan Konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi yang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain.

16 Contohnya : memberikan layanan jasa perencanaan dalam pekerjaan konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi. 2. Jasa Pelaksanaan Konstruksi. Jasa Pelaksanaan Konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lain. Contohnya : memberikan layanan jasa pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir hasil pekerjaan konstruksi.