BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama di wilayah Surakarta. Es krim yang tersedia di pusat es krim dibuat dengan bahan-bahan lokal berkualitas yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan potensi daerah. Pusat es krim ini direncanakan dibangun di kota Surakarta tepatnya di lahan kosong Solo center point depan hotel Aston Solo. Pemilihan lokasi ini dikarenakan luas lahan yang mencukupi serta letaknya yang strategis di area padat kegiatan ekonomi yaitu dengan banyaknya fasilitas publik dan pusat perbelanjaan di area tersebut. Waktu operasional Pusat es krim ini adalah setiap hari (senin-minggu) pukul 09.00 WIB hingga pukul 22.00WIB. Secara garis besar, fasilitas di Pusat es krim terdiri dari area bar, café, area take away, dan cooking class. Area bar merupakan salah satu area utama yang menunjukkan konsep American saloon. Pada area bar pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman seperti yang disediakan pada area café, tetapi bedanya di area ini pengunjung dapat melihat secara langsung proses penyajian es krim dan minuman. Area bar terdiri dari area penyajian es krim regular, area penyajian es krim nitrogen, area penyajian minuman, dan dilengkapi dengan stool serta meja bar untuk pengujung. Area take away merupakan area yang memfasilitasi pembelian es krim secara take away. Area ini dilengkapi dengan area tunggu untuk pengunjung, sehingga pengunjung dapat duduk sembari menunggu pesanan datang. Area café merupakan fasilitas tempat makan dan tempat berkumpul yang menyediakan menu utama yaitu es krim serta menu minuman dan makanan ala Amerika. Fasilitas cafe terbagi atas 3 bagian yaitu area café untuk umum, area café anak, dan area outdoor café. Area café umum merupakan area café indoor yang didesain layaknya area indoor di American saloon dengan area duduk untuk orang dewasa layaknya café pada umumnya. 83
84 Area café anak merupakan area yang didesain dengan memperhitungkan kenyamanan untuk anak. Area café anak menekankan pada furniture serta fasilitas yang nyaman serta mudah dijangkau untuk anak-anak, area ini dilengkapi dengan area playground yang difungsikan sebagai area bermain anak sehingga anak-anak tidak bosan menunggu. Area café outdoor difungsikan sebagai café yang memfasilitasi smoking area. Sesuai dengan namanya, area café ini terdapat di bagian luar bangunan yang memanfaatkan penghawaan alami dan pencahayaan alami saat siang hari. Area cooking class, sebagai fasilitas untuk mempelajari cara pembuatan maupun pengetahuan mengenai es krim. Cooking class ditujukan untuk usia anak-anak sampai dewasa dengan ketentuan dan standar tertentu. Cooking class memfasilitasi pengunjung yang ingin belajar membuat es krim sendiri dengan mudah yang dibantu oleh chef ataupun ahli pembuat es krim. tujuannya adalah untuk menumbuhkan kecintaan dan apresiasi terhadap produk es krim. Selain itu, dengan fasilitas cooking class ini diharapkan dapat ikut serta menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap serta mempromosikan produk lokal dan bahan-bahan lokal. Sistem organisasi ruang pada Pusat es krim adalah penggabungan antara organisasi ruang linier dan cluster. Pengornisasian ruang linier terlihat dari sirkulasi ruang yang jelas dan terarah. Sedikitnya penyekat ruangan membuat pengunjung dapat dengan mudah memilih area yang ingin dituju pengunjung. Bahkan pengunjung dapat dengan mudah memilih tempat duduk dari arah pintu masuk. Aplikasi organisasi ruang secara cluster terlihat dari penataan ruang yang memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda secara berdampingan namun tetap dinamis dengan mempertimbangkan kedekatan fungsi. Pertimbangan pemilihan sistem organisasi ini disesuaikan dengan konsep American saloon yang cenderung tidak memiliki sekat pada area bar dan café. Serta memiliki desain yang dinamis dan dapat menerima bentuk ruang yang berbeda ukuran. Konsep desain perancangan desain interior Pusat es krim adalah konsep American Saloon. Konsep ini diaplikasikan pada berbagai aspek desain pada perancangan pusat es krim. Mulai dari desain layout, sirkluasi ruang,
85 pemilihan bahan, warna, dekorasi, serta furniturenya. Konsep American saloon merupakan konsep yang dipilih karena berkaitan erat dengan era baru sejarah es krim. Dimana di sebuah saloon di Amerika inilah awal mula es krim dapat menjadi produk yang dapat dinikmati masyarakat luas di seluruh dunia. American saloon merupakan bangunan yang banyak terdapat pada era abad ke 18-19 di Amerika. Era tersebut banyak memberikan pengaruh terhadap bahan sera warna pada desain American saloon yang cenderung menggunakan warna hangat dan natural, banyak menggunakan material kayu, serta material unfinished. Sentuhan country juga menjadi salah satu karakter American saloon, sedangkan desain furniturnya banyak terpengaruh pada desain furniture colonial dan federal yang populer pada waktu itu. Suasana ruang yang ingin diwujudkan pada desain Pusat es krim adalah suasana layaknya di dalam sebuah saloon di Amerika pada abad 18-19. Suasana ruang yang dibentuk adalah suasana hangat, nyaman, serta suasana kekeluargaan dengan menghadirkan fasilitas yang dapat mewadahi pengunjung dari mulai anak-anak hingga dewasa. Keunikan serta suasana yang nyaman dan kekeluargaan ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif sarana rekreasi yang diperhitungkan dikota Surakarta ataupun untuk masyarakat Indonesia secara luas. Lantai pada perancangan Pusat Es Krim menggunakan concrete floor, lantai parket dan lantai keramik. Dinding menggunakan bahan batu bata, cat dinding, mural, dinding batu alam, serta dinding dengan pelapis plywood dan hpl atau veneer. Ceiling menggunakan bahan gypsum yang difinishing dengan cat warna beige, lambersering dan juga finishing HPL. Furniture yang digunakan untuk mengisi ruang menyesuaikan dengan konsep American saloon. Pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami diaplikasikan pada bagian outdoor café. Pada area outdoor café mengandalkan cahaya alami pada siang hari dan pencahayaan buatan pada malam hari, sedangkan area lain menggunakan pencahayaan buatan. Pencahayaan buatan yang digunakan pada Pusat Es Krim berupa lampu TL, spotlight, downlight, wall lamp, serta chandelier. Lampu downlight
86 digunakan pada hampir setiap area ruangan. Lampu spotlight, digunakan berbarengan dengan downlight, lampu gantung, ataupun dengan chandelier yang diaplikasikan pada area café. Pencahayaan semacam ini bertujuan untuk memberikan pencahayaan yang berlayer atau dikenal dengan istilah layering light. Teknik layering light digunakan dengan tujuan untuk menguatkan kesan tradisional seperti pada American saloon. Penghawaan pada Pusat es krim menggunakan penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami didapat dari jendela-jendela boven sedangkan penghawaan buatan menggunakan AC central dan AC split. AC central digunakan pada seluruh ruangan sebagai penghawaan umum sedangkan AC split digunakan pada ruang-ruang tertentu yaitu ruang-ruang yang berkapasitas lebih kecil seperti gudang. Sistem ini menggunakan metode cooling tower dimana mesin AC didinginkan dengan menggunakan air dan disalurkan menuju ruang ruang yang dikondisikan dengan jaringan ducting. Pada tiap zona diberikan mesin pengatur udara AHU (Air Handling Unit). Adapun penggunaan exhaust fan diletakkan pada ruang-ruang tertentu seperti toilet. Sistem akustik menggunakan speaker dengan sistem central yang dipasang pada plafon di setiap ruang. Sistem akustik ini berfungsi sebagai media penyampaian informasi dan sebagai media hiburan. Sebagai upaya untuk mencegah adanya bahaya kebakaran, digunakan smoke and heat detector, sprinkler dan fire hydrant. Smoke and heat detector digunakan untuk mendeteksi isi ruangan yang mengandung asap bila terjadi kebakaran. Sprinkler secara otomatis bekerja pada suhu 57,2 C - 71 C. Sprinkler diletakkan di daerah yang cepat menyebarnya api. Sedangkan fire hydrant diletakkan dengan jarak antar hydrant 90 m. Fire hydrant digunakan untuk area yang memiliki barang elektronik dan koleksi berharga agar tidak mudah rusak. Disediakan juga beberapa pintu darurat pada beberapa tempat yang mudah dicari dan ditemukan. Sistem pencegahan kriminalitas dilakukan melalui pemasangan kamera pengawas CCTV (Camera Control Television) di beberapa tempat khususnya area ritel. Selain itu juga menggunakan satpam untuk berjaga-jaga pada main
87 entrance dan side entrance sehingga keluar masuknya pengunjung dapat teratasi dengan baik. B. Saran Pada dasarnya keberhasilan desain dapat ditinjau dari : 1. Desain yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai 2. Penggunaan bahan dan material yang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan 3. Tema yang mendukung perancangan 4. Tercapainya hasil yang baik dari segi estetis, untuk itu perlu partisipasi dari semua masyarakat untuk menciptakan keberhasilan desain