BAB I PENDAHULUAN. ekor/tahun dan terdiri dari 240 jenis ikan hias air laut (marine ornamental fish)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya

DAFTAR PUSTAKA. Afrianto, E. Dan E. Liviawaty Maskoki: Budidaya Dan Pemasarannya. Kanisius. Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi pasca krisis ekonomi saat ini, sub sektor perikanan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian nasional. Peranan yang diberikan sektor pertanian diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Udang merupakan salah satu komoditas primadona di sub sektor perikanan yang

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

I. PENDAHULUAN. nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan

PENDAHULUAN. dan banyak penduduk masih bergantung pada sektor ini, sehingga di masa

BAB I PENDAHULUAN. Di antara sayur sayuran yang dapat dibudidayakan di Indonesia, sawi adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. raksasa mulai dari pengadaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida) proses

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

PENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL. Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara

AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas SUMATERA UTARA

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pertanian merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus bertumpu pada bidang pertanian, salah satunya hortikultura.

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

I. PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.32/Men/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembangunan pertanian periode dilaksanakan melalui tiga

PENDAHULUAN. sumberdaya kelautan yang sangat potensial untuk dikembangkan guna

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)

ANALISIS TATANIAGA KEPITING HASIL PRODUKSI DESA PANTAI GADING, KECAMATAN SECANGGANG, KABUPATEN LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan Perikanan, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dan beragam, mulai dari sumberdaya yang dapat diperbaharui

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tersebut belum diimbangi dengan penambahan produksi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, tercapainya kecukupan produksi beras nasional sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Menurut Sub Sektor, 2014 Ekspor Impor Neraca

TINJAUAN PUSTAKA. di bawah permukaan laut. Kota ini dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Deli dan. Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka.

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman palawija penting di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Selain sebagai sumber pendapatan masyarakat tani pekebun,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujang Muhaemin A, 2015

I. II. III. IV. V. I. PENDAHULUAN. yang diketahui memiliki potensi besar yang dapat terus dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting. untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil.

I PENDAHULUAN. terhadap PDB Indonesia membuat sektor perikanan dijadikan penggerak utama (prime mover)

beberapa desa salah satunya adalah Desa Yosowilangun Kidul

ANALISIS KERAGAAN PASAR PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN IKAN GURAMI (Oshpronemus Gouramy) DI KELURAHAN DUREN MEKAR DAN DUREN SERIBU DEPOK JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada hakekatnya pembangunan adalah kegiatan memanfaatkan sumberdaya

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya memegang peranan penting dari

Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia dengan luas tanaman. ton setara kopra). Namun, hal ini tidak lantas menjadikan Indonesia sebagai

I. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Selama beberapa dekade terakhir sektor pertanian masih menjadi tumpuan

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit merupakan komoditi utama perkebunan di Indonesia. Komoditas kelapa sawit mempunyai peran yang cukup strategis dalam

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris,

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. daerahnya masing-masing. Oleh karena itu tiap daerah sudah lebih bebas dalam

I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia yang beriklim tropis memiliki potensi ikan hias mencapai 300 juta ekor/tahun dan terdiri dari 240 jenis ikan hias air laut (marine ornamental fish) dan 226 jenis ikan air tawar (freshwater ornamental fish). Beberapa jenis ikan air tawar tergolong unik dan langka serta tidak terdapat di negara lain (Lingga dan Susanto, 2003). Ikan hias air tawar saat ini tidak hanya diminati oleh pasar lokal, tetapi juga telah memasuki pasar ekspor. Angka ekspor dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dengan demikian, peluang ikan hias air tawar sebagai sumber devisa negara semakin terbuka lebar (Bachtiar 2004). Ikan hias air tawar merupakan salah satu komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kebiasaan masyarakat memelihara ikan hias sebagai pajangan merupakan suatu peluang yang perlu diperhatikan baik ikan hias air tawar maupun ikan hias air laut. Permintaan terhadap ikan hias terus meningkat sehingga memerlukan ketersediaan dalam jumlah besar. Penyediaan dapat dilakukan dengan mengumpulkan hasil tangkapan atau membudidayakannya sendiri. Menurut Rita Juliani (2014), potensi peluang usaha ikan hias sangat besar dimana potensi ekspor ikan hias Indonesia diperkirakan sampai Rp 600 miliar sehingga hal tersebut harus dapat di optimalkan dengan memperluas akses dan pemasaran ke pasar internasional. Target tahun 2012 yang dipatoki kementrian 1

kelautan dan perikanan (KKP) mencapai 115,16% dari target semula, dan Indonesia menduduki ranking lima eksportir ikan hias dunia. Tingginya minat ini karena ikan hias Indonesia memiliki keaneka ragaman baik bentuk tubuh dan warna yang indah sehingga dipercaya dapat mengurangi stress oleh pecintaikan hias ( antara news, 2011). Rita Juliani (2014). Ikan hias air tawar banyak dibudayakan karena proses budidayanya tidak rumit, siklus pemijahannya relatif pendek (1-1,5 bulan) sehingga dalam jangka waktu satu tahun dapat dilakukan 6-8 kali pemijahan (Afrianto dan Liviawaty 1990). Selain itu, ikan hias air tawar memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Kondisi tersebut memicu para pembudidaya ikan hias untuk membudidayakan ikan hias air tawar. Sumatera Utara sangat berpotensi dalam membudidaya ikan hias, hal ini dapat dilihat dari data BPS tahun 2010. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1 bahwa jumlah petani pembudidaya ikan hias di Sumatera Utara terbesar adalah Deli Serdang dengan jumlah 1.237 pembudidaya. Hal ini menunjukkan Deli Serdang memiliki potensi besar pembudidaya ikan hias. Tabel 1. Jumlah Petani Budidaya Ikan Hias Di Sumatera Utara 2009 No Daerah Jumlah Kepala Keluarga Sebagai Petambak Kolam Di Sumatera Utara 1. Deli Serdang 1.237 2. Medan 779 3. Langkat 458 4. Labuhan Batu 441 5. Serdang Bedagai 418 6. Asahan 224 7. Nias 188 Sumber Data : BPS 2010 2

Petani pembudidaya ikan air tawar membutuhkan perhatian pemerintah. Sebab budidaya ikan air tawar ini memiliki potensi tinggi untuk meningkatkan ekonomi para petani yang menyebar di kabupaten/kota se-sumatera Utara. Khususnya budidaya ikan hias di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Beringin salah satu kecamatan di kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia Salah satu Desa yang berada di wilayah kecamatan Beringin adalah desa dusun I Karang Anyar. Desa Dusun I Karang Anyar merupakan suatu desa yang mayoritas penduduknya adalah bertani, buruh pabrik, buruh bangunan dan pegawai swasta serta petani ikan hias. Selain jumlah pembudidaya ikan hias di Sumatera Utara yang terbanyak yaitu kabupaten Deli Serdang dengan jumlah 1.237 pembudidaya,pemasaran juga faktor penting dalam hal meningkatkan pendapatan petani dalam hal pembudidayaan ikan hias.maka potensi tersebut menjadi salah satu alasan peneliti mengajukan penelitian di daerah deli serdang dengan judul Analisis efisiensi pemasaran ikan hias di kelompok pembudidaya Mekar Jaya Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka permasalan yang akan di bahas dalam proposal penelitian ini adalah : a. Bagaimana saluran pemasaran pemasaran ikan hias di Kelompok Pembudidaya Mekar Jaya Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. b. Bagaimana Efisiensi pemasaran ikan hias yang berada di Kelompok Pembudidaya Mekar Jaya Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. 3

1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui saluran pemasaran ikan hias di Kelompok Pembudidaya Mekar Jaya Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. b. Untuk mengetahui efisiensi pemasaran ikan hias yang berada di Kelompok Pembudidaya Mekar Jaya Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan pihak lain dalam upaya untuk membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan efisiensi pemasaran ikan hias yang berada di Kelompok Pembudidaya Mekar Jaya Kecamatan Beringi Kabupaten Deli Serdang. b. Untuk mengetahui masalah saluran pemasaran yang dialami oleh petani ikan hias di Kelompok Pembudidaya Mekar Jaya Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang serta solusi yang dapat dikembangkan agar efisiensi pemasaran ikan hias yang berada di daerah tersebut dapat ditingkatkan. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atas sumbangan dalam kajian agribisnis pertanian khususnya yang berkaitan dengan efisiensi. 4

1.5. Kerangka Pemikiran Pembudidaya ikan hias sebagai produsen ikan hias mempunyai peran dalam pengadaan ikan hias untuk memenuhi kebutuhan akan ikan hias akan eksportir dan masyarakat atau konsumen. Banyak atau sedikitnya produksi tergantung kesediaan berproduksi oleh pembudidaya ikan hias yang berhadapan dengan pengaruh faktor alam dan non alam. Faktor alam diantaranya kualitas air, cuaca, angin dan bencana alam seperti banjir dan kemarau panjang. Faktor non alam diantaranya yaitu kualitas dan kuantitas pakan, cara pemeliharaan dan cara panen. Saluran pemasaran antara satu dengan bagian lainya merupakan satu kesatuan yang saling bergantung sehingga membentuk system saluran pemasaran (marketing channel system). Saluran pemasaran merupakan saluran yang menghubungkan pembeli dengan penjual. Terdapat tiga jenis saluran, yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi, dan saluran layanan. Saluran komunikasi mengirimkan ke pembeli dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran distribusi menujukan, menjual, dan mengirimkan fisik produk atau layanan kepada pembeli atau pemakai (Kotler, 2002). Menurut Soekartawi (1993), saluran pemasaran pada prinsipnya merupakan aliran barang dari produsen ke konsumen dan terjadi karena adanya lembaga perantara pemasaran. Efisiensi pemasaran adalah semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran yaitu produsen, lembaga pemasaran dan konsumen. Suatu mekanisme pemasaran dikatakan efisien apabila manfaat aliran komoditi dalam kegiatan pemasaran dapat dirasakan oleh semua kegiatan agribisnis. 5

Berdasarkan hal tersebut maka bagan kerangka pemikiran dalam penelitian ini bisa dilihat secara lengkap pada bagan 1. Pembudidaya ikan hias Saluran pemasaran ikan hias Efisiensi pemasaran Gambar 1. Bagan Saluran Kerangka Pemikiran. 1.6. Hipotesis Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah Diduga pemasaran ikan hias di Kelompok Pembudidaya Mekar Jaya Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang efisien. 6