BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitan Berdasarkan lingkup kegiatan dan permasalahan-permasalahan dalam penjelasan Kerangka Acuan Kerja (KAK), penelitian ini tidak termasuk kategori eksperimental. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Proporsi dalam analisis masih dominan menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung pendekatan kuantitatif. Terutama pada analisis prediksi pertumbuhan permintaan transportasi, pendekatan normatif tentang kebutuhan fasilitas darat dan perairan pelabuhan. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi kegiatan penelitian sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dilaksanakan pada Koridor Ekonomi Pulau Sulawesi, berfokus pada pelabuhan utama di masing-masing wilayah Provinsi yaitu Sulawesi Utara (Pelabuhan Bitung dan Tahuna), Sulawesi Tengah (Pelabuhan Pantoloan), Gorontalo (Pelabuhan Gorontalo dan Anggrek), Sulawesi Tenggara (Pelabuhan Bungkutoko dan Bau-Bau), Sulawesi Barat (Pelabuhan Mamuju di Belangbelang), dan Sulawesi Selatan (Pelabuhan Makassar dan Pelabuhan Garongkong). Secara umum lokasi kegiatan diperlihatkan pada Gambar 3.1. III - 1
Belang-belang Pantoloan Anggrek Studi Pengembangan Bitung dan Tahuna Gorontalo Bungkutoko Garongkong Bau-bau Makassar Gambar 2.9 Lokasi Umum Studi Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan November 2012 (sesuai dengan Kontrak No.SP.08/PL.102/9/19-BLTL-2012, tanggal 15 Maret). III - 2
C. Pengumpulan dan Olah Data Penelitian ini dirancang menggunakan metode deskriptif dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Rancangan data dan informasi yang akan dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan dan dokumentasi untuk memperoleh faktafakta dari gejala-gejala yang ada, dan mencari informasi aktual untuk mengetahui bagaimana kesiapan kapasitas dan fasilitas pelabuhan yamg dapat mendukukng pengembangan Koridor Ekonomi Pulau Sulawesi. 1. Pengumpulan Data Sekunder dilakukan melalui survey kepustakaan, meliputi dasar-dasar teori, referensi-referensi, serta peraturan perundangundangan, yang terkait dan relevan dengan studi dimaksud. 2. Pengumpulan Data Primer dilakukan melalui survey lapangan di beberapa lokasi yang terkait dan relevan, yang dimungkinkan melalui kuesioner sebagai panduan yang telah disusun sebelumnya. 3. Analisis dan evaluasi dilakukan secara komprehensif, dengan pendekatan deskriptif dan kuantitatif yang ditunjang oleh data primer hasil pengukuran, pengamatan dan wawancara serta data sekunder berupa kepustakaan dan peraturan perundang-undangan. Secara Umum data yang diperlukan dalam kajian ini semua data dan informasi yang terkait dengan Pelabuhan: Bitung dan Tahuna (di Sulut); Gorontalo dan Anggrek (di Gorontalo); Pantoloan (di Sulteng); Mamuju (di Sulbar); Makassar (di Sulsel) dan Baubau dan Raha (di Sultra). Data yang terkait langsung dengan kinerja pelabuhan seperti produktivitas, ketersediaan fasilitas dan utilitasnya serta kondisi perairan dan alur pelabuhan. Selain itu diperlukan data hinterland pelabuhan untuk memprediksi volume permintaan (bangkitan dan tarikan) transportasi bagi masing-masing pelabuhan. Tabel 3.1 memperlihatkan data dan sumber data yang diperlukan dalam studi ini. Tabel 3.1 Data dan Sumber Data Uraian Aspek Sosial dan Ekonomi Pengembangan Wilayah Kebijakan Perekonomian Nasional Transportasi Data - Demografi - Ekonomi - Geografi - Pengembangan Tata Ruang Daerah dan Infrastruktur - Komoditas ungggulan - Rencana Program - Indikator Ekonomi - Target Pengembangan - MP3EI Jaringan prasarana Jaringan pelayanan Infrastruktur Indonesia Sumber Data dan Informasi BPS (pusat, Prov, dan Kab) Bappeda/Dinas Terkait (Prov dan Kab) Bappenas Kemenhub/ KemenPU III - 3
Kondisi umum pelabuhan dikaji secara umum dapat digambarkan sebagi berikut. Pelabuhan Makassar dan Bitung tergolong pelabuhan utama dikunjungi oleh pelabuhan nusantara (barang), kapal penumpang PT Pelni, dan juga beberapa kapal Ro/ro dengan pelayaran tetap. Pelabuhan ini juga telah dapat melayani kapal kontainer, termasuk kapal dengan trayek luar negeri. Pelabuhan Gorontalo, Anggrek, Pantoloan, dan Mamuju adalah pelabuhan pengumpul reional yang disingahi oleh kapal penumpang PT Pelni, kapal barang antar pulau dan kapal rakyat. Fasiltas pelabuhan belum memadai untuk melayani kontainer. Akses angkutan darat ke pelabuhan dari daerah hinterland berkualitas sedang dan jelek. Pelabuhan Tahuna, baubau, dan Raha adalah tipikal pelabuhan yang terletak di pulau berukuran sedang. Pelabuhan ini dapat digolongkan sebagai pelabuhan pengumpan. Akses ke pelabuhan ini harus dengan moda laut atau penyeberang. Pelabuhan ini tidak dapat diakses dengan jalan negara. Peran pelabuhan sangat strategis karena menjadi satu satunya alternatif dalam perangkutan logistik ke kawasan pulau-pulau sekitarnya. Bahan dan alat atau instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah form kuesioner dan kamera serta alat transportasi untuk menjangkau objek lokasi. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan pengamatan langsung di lapangan yang memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti yaitu kapasitas dan fasilitas pelabuhan dalam koridor ekonomi pulau Sulawesi. Populasi dalam penelitian ditekankan pada pengguna jasa transportasi operator, pemerintah/swasta, stakeholder, dan pihak lain yang menerima dampak atau pengaruh terhadap pengembangan pelabuhan di Pulau Sulawesi. Responden dan Informan terdiri dari; 1. Pengguna jasa transportasi yaitu pengusaha pelayaran. 2. Operator pelabuhan PELINDO. 3. Pemerintah pusat maupun setempat sebagai regulator dan pengambil kebijakan seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PU, Bappeda, Dinas PU/Perhubungan atau pihak-pihak yang terkait. 4. Pihak lainnya seperti stakeholder dari akademisi, lembaga non pemerintahan, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara untuk memperoleh keterangan sesuai tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai. Observasi langsung di lokasi penelitian. 2. Dokumentasi yang terkait dengan studi untuk mempersandingkan dengan dokumen dari instansi terkait sebagai acuan untuk melakukan tindak lanjut untuk menyusun rencana ke depan. III - 4
D. Analisa Data Konsep awal pendekatan yang digunakan adalah mengungkap fakta observasi lapangan, mengidentifikasi data primer dan sekunder dari dokumen yang ada dari instansi BPS, Sistem Informasi Manajemen Pelabuhan (Simopel). Dinas Perhubungan provinsi dan kabupaten, Dinas PU, RTRW provinsi, Kabupaten dan nasional yang relevan. Gambar 3.2 memperlihatkan faktor terkait dengan analisis. Secara prinsip, dimulai dengan deskripsi permintaan angkutan laut dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, memprediksi kecenderungan volume permintaan sampai tahun 2025, seperti rencana MP3EI koridor Sulawesi, RPJM, dan RPJP. Prediksi Trafik dan Kebutuhan Fasilitas Pelabuhan 1. Arus Barang Prediksi arus barang terdiri dari prediksi arus barang keluar yang merupakan potensi hinterland dan barang masuk yaitu barang konsumsi masyarakat hinterland. Prediksi barang keluar didasarkan pada pertumbuhan arus komoditi dominan sesuai arahan MP3EI Koridor Ekonomi Sulawesi untuk masing-masing propinsi yang berkisar antara 8% hingga 11%. Sedangkan prediksi arus barang masuk yang ditentukan olah jumlah penduduk dan PDRB digunakan analisis regresi. Dari analisis regresi beberapa pelabuhan diperoleh bahwa barang masuk dipengaruhi olah jumlah penduduk dan PDRB dengan pola sebagai berikut: Arus barang masuk Pelabuhan Makassar = 1.223E6 + 0.163 (PDRB) + 0.376 (Penduduk) Arus barang masuk Pelabuhan Bitung = -391856.775 + 0.042 (PDRB) + 0.457 (Penduduk) Arus barang masuk Pelabuhan Pelabuhan Gorontalo= -14839.698 + 0.75 (PDRB) + 0.061 (Penduduk) Arus barang masuk Pelabuhan Pantoloan = -10017.291 + 0.039 (PDRB) + 0.022 (Penduduk) Arus barang masuk Pelabuhan Kendari = 33448.224 + 0.058 (PDRB) + 0.085 (Penduduk) Untuk pelabuhan-pelabuhan lainnya hanya menggunakan asumsi pertumbuhan PDRB. 2. Arus Petikemas Prediksi arus petikemas didasarkan pada persentase arus barang yang dikemas dengan petikemas. Pada tahun 2030, presentase kemasan petikemas diprediksikan mencapai 70% hingga 80% dari total arus barang 3. Arus Kapal Prediksi arus kapal merupakan turunan dari prediksi arus barang dengan muatan rata-rata tiap kapal di tahun 2011 yang mengalami peningkatan sesuai pola pertumbuhan yang ada. Demikian pula GT kapal. III - 5
4. Kebutuhan Dermaga Non Petikemas Prediksi kebutuhan dermaga non petikemas dengan pendekatan kapasitas dermaga sebagai berikut: Kap D = N x N g x P x N h x N d x B x F Kap D = kapasitas dermaga dalam ton/tahun, N = jumlah unit dermaga N g = rata-rata jumlah gang per kapal P = produktivitas bongkar muat dalam ton/gang/jam N h = rata-rata jumlah jam kerja per hari N d = jumlah hari kerja per tahun B = tingkat pemanfaatan dermaga maksimum yang dapat ditolerir F = perbandingan antara waktu bongkar/muat dan waktu pelayanan. 5. Kebutuhan Luas Gudang Prediksi kebutuhan gudang dengan pendekatan sebagai berikut L = (f 1 x f 2 x T ts x d) / (m ts x D x 365) L = Luas gudang f 1 = proporsi gross/nett dari luas gudang karena penggunaan areal untuk alat angkut ke gudang f 2 = bulking factor T ts = factor hambatan pada saat barang masuk gudang d = waktu barang mengendap di gudang (dwell time) D = daya dukung lantai Metode pengumpulan dan analisis data dan desain kuesioner dilakukan sebagai berikut: a. Data yang diperlukan dalam studi ini, adalah disesuaikan dengan ruang lingkup studi. Jenis data dan instrument analisis yang dipergunakan sebagaimana dalam lampiran tabel 1, 2 dan 3. b. Informasi dan data sekunder dapat diperoleh dan dikembangkan berdasarkan hasil kajian pustaka terhadap studi pengembangan kapasitas, fasilitas pelabuhan dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kepelabuhan dan MP3EI, serta kajian-kajian lain khususnya dokumen Draft Tatranas terbaru, Draft RTRWN terbaru, Tatrawil Maluku terdahulu, hasil evaluasi RTRW, produk Tatralok Kabupaten/Kota yang ada, serta rencana pembangunan sektor terkait lainnya. III - 6
Masing-Masing Dilakukan menurut pelabuhan Provinsi Studi Pengembangan c. Desain kuesioner yang dipergunakan dalam pengumpulan informasi dan data sebagaimana pada lampiran 1 dan 2. Besaran jumlah sampel responden ditentukan secara proporsional menurut matriks Stakeholder dan moda transportasi yang ada di Provinsi Maluku. Tabel 3.2 Matriks Besaran Jumlah Sampel Moda Transportasi Keterangan Stake Holder Pengguna Pemerintah Operator Masyarakat Jumlah Sampel Darat Laut d. Pengumpulan data sekunder lainnya dilakukan melalui survei instansional, khususnya Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas PU Provinsi, Kabupaten/Kota serta SKPD maupun dokumen-dokumen data sekunder seperti ATTN 2011 dan yang terkait. e. Melaksanakan observasi lapangan dan wawancara terhadap para aparat di lapangan baik di provinsi maupun Kabupaten/Kota khususnya Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas PU. E. Tahapan Penelitian dan Jadwal 1. Tahapan Kegiatan Penelitian Tahapan pelaporan studi ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu a. Laporan Pendahuluan (Inception Report): Laporan ini berisi penjabaran kerangka acuan yang meliputi metodologi dan pendekatan teori yang digunakan, mencakup juga rencana kerja serta desain kuesioner yang akan digunakan. b. Laporan Antara (Interim Report): Laporan ini berupa hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah diperoleh serta penjelasan metode pengolahan/analisis serta penyusunan langkah selanjutnya analisis lengkap. c. Tahapan Rancangan Laporan Akhir (Draft ): Laporan ini berisi pengolahan data, analisis dan evaluasi, dari hasil pengumpulan data pada Laporan Antara serta penyusunan draft rekomendasi. d. Laporan Akhir (): Laporan Akhir merupakan hasil penyempurnaan Rancangan Laporan Akhir, setelah melalui proses pembahasan bersama tim pengarah dan diperkaya oleh masukan-masukan yang relevan dengan tujuan studi. III - 7
No Studi Pengembangan 2. Jadwal Penelitian a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan: Studi ini dilaksanakan dalam waktu 8 (delapan) bulan pada Tahun Anggaran 2012 b. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan: Jadwal pelaksanaa penelitian ditampilkan pada Tabel 3.3 KEGIATAN 1 Persiapan Penelitian 2 Penyusunan Laporan Pendahuluan 3 Pengumpulan Data 4 Penyusunan Laporan Antara 5 Penyusunan Rancangan Laporan Akhir 6 Penyusunan Laporan Akhir Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan BULAN KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 III - 8