BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian. Alokasi Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN BILANGAN CACAH MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas II Semester I Tahun Pelajaran 202/203, dengan jumlah siswa 20 siswa. Mayoritas siswa berasal dari daerah itu sendiri, sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dengan kondisi perekonomian yang rendah, sehingga orang tua siswa tidak bisa memenuhi kebutuhan sekolah siswa secara optimal. 3..2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan November 202, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3. Agenda Pelaksanaan PTK No Kegiatan Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket Penulisan Proposal 5 September 202 2 Perencanaan 6 September 202 Instrumen 3 Pelaksanaan Siklus I 2 Oktober 202 4 Analisis dan Refleksi I 7 Oktober 202 5 Pelaksanaan Siklus II 30 Oktober 202 6 Analisis dan Reflkesi II 7 November 202 7 Penulisan Laporan 8 Desember 202

6 3..3 Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 2 jenis kelamin perempuan dan 8 siswa laki laki. 3..4 Variabel Penelitian Mengacu pada masalah dan tujuan penelitian maka variabel yang yang akan diungkap melalui penelitian ini sebagai berikut : a) Variabel input : siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, dan lingkungan belajar. b) Variabel proses : Penggunaan model pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik pada Mata Pelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar Melakukan penjumplahan bilangan yang hasilnya bilangan dua angka bagi kelas I SD Negeri 2 Katekan Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan Semester I Tahun 202/203. c) Variabel output : Hasil belajar siswa yang berupa peningkatan hasil belajar. 3.3 Rencana Tindakan Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan kualitas siswa. Penelitian ini bersifat reflektif maksudnya dalam proses penelitian guru bertindak sebagai peneliti yang harus memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas (Suyanto dalam Subyantoro, 2007:7). Penelitian Tindakan Kelas ini dibagi menjadi dua siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Rincian tindakan adalah sebagai berikut : SIKLUS I a) Perencanaan. Mengidentifikasi masalah pembelajaran. 2. Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran 3. Penyiapan media pembelajaran

7 4. Penyiapan bahan dan alat pembelajaran 5. Penyiapan instrumen observasi pembelajaran 6. Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran 7. Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran b) Implementasi Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan, melakukan proses pembelajaran sebagai berikut :. Siswa dihadapkan pada masalah nyata yang sering terjadi di dalam kehidupannya, contohnya: guru menanyakan jumlah kaki seekor anak ayam kepada siswa.(aspek penggunaan masalah kontekstual yang realistik) 2. Guru membawa gambar seekor anak ayam, kemudian guru menanyakan lagi jumlah kaki empat anak ayam kepada siswa. (Aspek dunia abstrak dijembatani dengan model) 3. Siswa diberi kebebasan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai jalan pikirnya. Disini siswa mengaitkan/ merekonstruksi masalah nyata menjadi kalimat matematika baik secara kelompok maupun individu untuk mendapatkan jawabannya. Sebagai contoh seorang siswa menggunakan konsep penjumlahan berulang dalam menyelesaikannya, siswa lain menjawab dengan menggambar empat anak ayam dan menghitung semua kaki anak ayam dan sebagainya. (Aspek menemukan kembali konsep/ proses mematematikakan dengan simbol,strategi atau bahasa mereka sendiri) 4. Guru mempersilahkan siswa menyampaikan jawabannya. Disini guru menghargai jawaban siswa. Adapun siswa lain menanggapinya. (Aspek proses pembelajaran yang interaktif) 5. Siswa bersama guru menyepakati tentang penyelesaian masalah yang terbaik dan sesuai kesepakatan umum sehingga dapat menyimpulkan. (Aspek refleksi/ memikirkan kembali apa yang telah dikerjakan/ dihasilkan) 6. Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria keberhasilan tindakan adalah bahwa para siswa mampu memahami konsep penjumlahan bilangan cacah dengan tingkat ketuntasan belajar 75 % dari

8 seluruh siswa yang ada di kelas (kriteria ideal ketuntasan belajar berdasarkan pedoman dari BSNP). Adapun KKM yang ingin dicapai adalah nilai 60. c) Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal yang berdasarkan masalah nyata dengan benar. Tes digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep matematika dalam masalahmasalah nyata dan penyelesaiannya dengan baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil proses pembelajaran matematika melalui pendekatan matematika realistik berupa eksplorasi masalah-masalah nyata. Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil tindakan pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi gagasan umum atau mungkin memikirkan dan merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang perlu diterapkan agar siswa dapat mudah mempelajari matematika dengan baik. Begitu seterusnya sampai tindakan ini tercapai. Dalam implementasi tindakan ini guru menggunakan metode dan teknik pembelajaran tanya jawab, ceramah, observasi, tugas, kerja kelompok, diskusi, presentasi, dan konstruktivisme. d) Refleksi Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik tingkat pemahaman siswa masih belum meningkat dalam mata pelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar Melakukan penjumplahan bilangan yang hasilnya bilangan dua angka yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.

9 SIKLUS II a) Perencanaan. Mengidentifikasi masalah pembelajaran hasil refleksi pada siklus I. 2. Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran yang telah disempurnakan 3. Penyiapan media pembelajaran 4. Penyiapan bahan dan alat pembelajaran 5. Penyiapan instrumen observasi pembelajaran 6. Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran 7. Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran b) Implementasi Tindakan ) Siswa secara kelompok berdiskusi mengerjakan LKS berupa membuat kalimat yang berkaitan dengan masalah kontekstual yang realistik tentang perkalian dan penyelesaiannya berdasarkan kemampuannya. Caranya siswa melihat terlebih dahulu permasalahan sekitar. Kemudian siswa menuliskan ke dalam kalimat matematika tentang masalah tersebut. Masalah bisa diambil dari pengalaman dahulu siswa atau yang sedang dirasakannya. 2) Perwakilan siswa dari kelompoknya mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain menaggapi. 3) Guru tidak lupa melakukan evaluasi baik proses maupun produk berupa kalimat matematika yang dibuat anak maupun tentang cara menyelesaikannya. 4) Guru memberikan penguatan sebagai kesimpulan dari pembelajaran saat itu. 5) Guru bersama siswa mengadakan refleksi untuk mengetahui kesan-kesan atau respon siswa terhadap pembelajaran yang baru saja berlangsung. Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria keberhasilan tindakan berupa peningkatan pemahaman siswa tentang konsep perkalian bilangan cacah dengan indikatornya adalah meningkatnya tingkat ketuntasan (KKM = 60) dari siklus I.

20 c) Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal yang berdasarkan masalah nyata dengan benar. Tes digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep matematika dalam masalahmasalah nyata dan penyelesaiannya dengan baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan seperti pada siklus I dengan tujuan untuk menguatkan proses penyimpulan. Selain itu digunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil proses pembelajaran matematika melalui pendekatan matematika realistik berdasarkan penyempurnaannya. Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil tindakan penyempurnaan untuk kemudian disimpulkan bahwa tindakan ini tercapai. Dalam implementasi tindakan ini guru menggunakan metode dan teknik pembelajaran tanya jawab, ceramah, observasi, tugas, kerja kelompok, diskusi, presentasi, dan konstruktivisme. d) Reflaksi Pada tahap refleksi, penulis menggunakan prosedur berdiskusi dengan supervisor tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang digunakan untuk kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi. Penulis bersama supervisor melaksanakan kegiatan refleksi dengan sumber informasi berasal dari data-data berupa lembar observasi, dan wawancara. Data data tersebut dianalisis dengan teknik deskripsi antara lain rata-rata, persentase, dan sebagainya. 3.4 Data dan Cara Pengumpulanya Penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Adapun instrumen nontes berupa lembar observasi. Observasi digunakan dengan tujuan, ) untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik dalam pembelajaran, 2) Mengetahui perkembangan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan model pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik. 3.4. Instrumen Nontes Teknik pengumpulan instrumen nontes dilakukan dengan cara observasi.

2 a) Observasi Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument. Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi, Arikunto (2008: 56). Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan Pendekatan Matematika Realistik Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam domain objek yang diamati. Data yang ingin diperoleh dari kegiatan observasi dalam penelitian ini adalah ) untuk mengetahui pemanfaatan model pembelajaran Pendekatan Matenatika Realistik dalam pembelajaran yang dilakukan guru serta, 2) perkembangan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dengan pemanfaatan Pendekatan Matematika Realistik. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan angket sebagai trianggulasi. Adapun kisi-kisi observasi tersebut dapat dilihat pada tabel. 3.2 dan 3.3 dibawah ini.

22 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pengembangan Intrumen Penilaian Pemanfaatan Model Pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik No Kegiatan yang dilakukan Indikator No Item A. Kegiatan awal menggali Memotivasi siswa dan,2 pengetahuan awal siswa melakukan apersepsi Menjelaskan tujuan dan 3,4 rencana kegiatan pembelajaran I B. Kegiatan Inti Melakukan pembelajaran C. Kegiatan Akhir Evaluasi Mempresentasikan langkah langkah model pembelajaran Matematika Realistik Memberikan tugas untuk dikerjakan Membimbing siswa melakukan kegiatan Mengawasi kelompok secara bergiliran Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan Membantu siswa mempresentasikan dan tanggapan hasil diskusi kerja kelompok. Membimbing siswa membuat rangkuman Melakukan Evaluasi Melakukan tindak lanjut II Pengelolaan waktu Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan III Antusiasme Kelas Siswa antusias guru Jml. Item 2 2 Jumlah 5 5

23 Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan model Pendekatan Matematika Realistik dalam pembelajaran dinilai dengan rumus di bawah ini: Nilai = Dengan kriteria nilai : 80-00% = Baik sekali 66-79% = Baik 56-65% = Cukup Baik 40-55% = Kurang 0-39% = Sangat kurang Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Penilaian Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Kegiatan yang dilakukan Kegiatan awal Pembelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran Indikator No item Jmlh item Siswa merespon dan antusias ketika guru memberikan motivasi siswa 2 mampu menjelaskan isi materi terdahulu Mengikuti pembelajaran secara Aktif 3,4 Melaksanakan tugas yang diberikan 5,6 Berdiskusi dengan kelompoknya 7,8 2 6 Kegiatan Akhir Membuat rangkuman megerjakan tes 9,0 2 Jumlah 0 Data hasil observasi motivasi belajar siswa dalam pembelajaran yang dinilai dengan rumus di bawah ini: Nilai = Dengan kriteria nilai : 90-00% = Sangat Tinggi

24 75 89% = Tinggi 60 74% = Sedang 50-59% = Rendah 0-49% = Sangat Rendah 3.4.2 Instrumen Tes Pemberian tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan kognitif (hasil belajar) Matematika, setelah mendapatkan kompetensi dasar Melakukan penjumplahan bilangan yang hasilnya bilangan dua angka melalui Pendekatan Matematika Realistik. Jenis tes yang digunakan adalah pilihan ganda sejumlah 0 item dan uraian sejumlah 5 item. 3.5 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah apabila prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika yang memperoleh nilai diatas KKM (60) pada siklus I dapat mencapai 70% dan pada siklus II dapat mencapai 80% ketuntasan. 3.6 Analisis Data Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada kelas II SD Negeri 2 Katekan, peneliti menganalisis data dengan cara sebagai berikut: a) Menganalisis hasil belajar siswa, hasil belajar siswa dianalisis dengan analisis Deskriptif Kualitatif dan Deskriptif Kuantitatif karena data yang diperoleh akan di analisis adalah berupa penjelasan dan berupa angka. Untuk keperluan analisis data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari test yaitu test pilihan ganda dan tertulis. b) Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar pra siklus, siklus dan siklus 2 dengan cara presentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 65 dan ketuntasan klasikal, jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini jumlahnya mencapai 80% dari jumlah seluruh siswa dan masingmasing dihitung dengan menggunakan rumus. Analisis tersebut dilaksanakan

25 dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut : Jumlah nilai Ketuntasan individual = x 00% Jumlah nilai maksimal Jumlah siswa yang tuntas belajar Ketuntasan Klasikal = x 00% Jumlah seluruh siswa