PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI PENGAJARAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA PENGAWASAN MELEKAT DAN DISIPLIN KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SE-KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

PENGARUH PEMBINAAN PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) SE KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KEEFEKTIFAN PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER DAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA SMP NEGERI. Rulita Ayu Pratiwi Imron Arifin Teguh Triwiyanto

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru di Smp Negeri 2 Dayeuhkolot Kabupaten Bandung

PENGARUH GAYA KOMUNIKASI CENTER DIRECTOR TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MALANG TOWN SQUARE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

N GABUS 4 SRAGEN. Jurusan Program. Oleh DASAR PENDIDIKAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PENGAWAI NEGERI SIPIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

KUISIONER PENELITIAN. Yang Terhormat, Bapak/Ibu pejabat dan staf Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

Pendidikan merupakan bagian terpenting untuk setiap individu dengan adanya pembimbing dan yang dibimbing guna mencapai kehidupan yang lebih baik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lokasi penelitian, yaitu SD Negeri di wilayah Kecamatan Bangunrejo Kabupaten

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP N KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM

LAMPIRAN 1 KUESIONER

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU (JURNAL) Oleh : Endri Saputra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

BAB VI HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DOSEN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

KORELASI ANTARA SERTIFIKASI GURU DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SUPERVISI KLINIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN LOA KULU

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 1 PROGRAM KHUSUS WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014

KUESIONER. Data Responden Petunjuk Pilihlah Isilah data responden kemudian pilihan jawaban dimasukkan ke dalam kotak yang tersedia.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Kalimantan Tengah. Yang dimaksud dengan SLTP dalam penelitian ini

Keefektifan Manajemen Layanan Khusus Sekolah dan Pengaruhnya terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Negeri Se Kota Malang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penjasorkes dengan pengetahuan UKS dilaksanakan pada 19 Februari 2014

Arda Rian Pradana Nurul Ulfatin Asep Sunandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Abstract

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KISARAN

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 6 PEKANBARU

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV. Análisis Pengaruh Persepsi Pengelompokan Peserta Didik terhadap Motivasi. Belajar PAI Sisawa SMP Negeri 1 Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA KEDIRI THE INFLUENCE OF HEADMASTER S LEADERSHIP STYLE TOWARD THE TEACHER S WORK MOTIVATION IN JUNIOR HIGH SCHOOL OF KEDIRI CITY Nindi Rahmawati Agus Timan Teguh Triwiyanto Email: nindirahmawati20@gmail.com Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 Abstrak: Tujuan utama adanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru pada SMP di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskripsi dan regresi linier sederhana. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode penyebaran angket. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 900 orang guru dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 277 orang guru. Hasil penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru SMP di Kota Kediri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru sama-sama memiliki kualifikasi sedang. Kata Kunci: gaya kepemimpinan, motivasi kerja Abstract: The purpose of this study was to described the influence of headmasters s leadership style toward the teacher s work motivation in Junior High School of Kediri City. This research used description technic analysis and simple regresi linier. Used questionnaire spread method collect the information. The population of this research was 900 teacher s and the sample was 277 teacher s. This research had a significant influence between the Headmaster s leadership style and the teacher s work motivation in Junior High School of Kediri City. The result of this research shoved that the Headmaster s leadership style and the teacher s work motivation had a medium qualification. Keywords: leadership style, work motivation

Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi individu dalam masyarakat agar individu tersebut mampu untuk menjalankan perannya dalam kehidupan. Berkembangnya ilmu pendidikan dan teknologi saat ini, guru harus mampu untuk membawa peserta didik memasuki dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya untuk meningkatkan prestasi peserta didik, guru harus dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (2012: 2), bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah ialah memberikan layanan kepada para siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah (Kompri, 2016:30). Motivasi merupakan salah satu usaha agar guru dapat memberikan layanan kepada siswa dengan baik. Menurut Mc. Donald (dalam Sardirman, 2009:73) mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan muncul feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Guru sebagai pendidik akan bekerja dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Guru memiliki motivasi yang positif, dia akan memperlihatkan minat, mempunyai perhatian, dan tanggung jawab terhadap tugasnya. Menurut Herzberg (dalam Munandar, 2006:331) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja dan menimbulkan ketidakpuasan kerja yakni faktor Intrinsik yaitu tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, capaian, dan pengakuan sedangkan faktor ekstrinsik yaitu kebijakan, penyeliaan, gaji, hubungan antar pribadi dan kondisi kerja. Jika, guru memiliki motivasi yang tinggi maka kualitas pendidikan juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu, motivasi kerja guru perlu mendapat perhatian serius dari kepala sekolah, sebab setiap guru dimanapun mengajar memiliki harapan untuk mendapatkan kepuasan dalam bekerja, sedangkan kepuasan kerja itu sendiri akan timbul pada diri setiap guru apabila guru yang bersangkutan merasakan bahwa kebutuhan yang diperlukan dapat terpenuhi, dengan terpenuhinya kebutuhan guru akan berimplementasi ke peningkatan kerjanya.

Baik buruknya guru dalam bekerja dapat dilihat dari kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan pimpinan bagi masyarakat sekolah yaitu guru, karyawan, dan peserta didik. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi. Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah yaitu menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi, atas pelanggaran peraturan dan kode etik. Menurut Kompri (2015:189) Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik serta mampu melaksanakan peran kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Menurut Thoha (2010:67) kepala sekolah memiliki beberapa gaya kepemimpinan yaitu instruksi, pemimpin menegakkan peraturan dengan tegas mengawasai staf secara ketat, mengharapkan penghormatan, memberikan hukuman, banyak memberikan penjelasan, menetapkan jadwal, banyak mengomando, gaya kepemimpinan konsultasi, pemimpin terbuka dengan bawahan, pemimpin banyak musyawarah dengan bawahan, gaya kepemimpinan partisipasi, saling menukar ide dengan bawahan, menerima saran bawahan, dan gaya kepemimpinan delegasi, bawahan berhak menentukan keputusan, pemimpin banyak berfikir sendiri. Tujuan penelitian ini untuk: (1) mengetahui tingkat motivasi kerja guru SMP di Kota Kediri, (2) mengetahui tingkat gaya kepemimpinan kepala sekolah SMP di Kota Kediri, dan (3) mengetahui perngaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMP di Kota Kediri. METODE Penelitian ini menggunakan deskriptif dan regresi linier sederhana. Penelitian ini menggunakann dua variabel, yaitu gaya kepmimpinan dan motivasi kerja guru. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 900 orang guru dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 277 orang guru yang berada di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, SMP Negeri 4, SMP Negeri 5, SMP Negeri 6, SMP Negeri 7, SMP Negeri 8, SMP Pawyatan Daha 1, SMP Pawyatan Daha 2, SMP PGRI 1, SMP PGRI 2, SMP PGRI 4, SMP Ar-Risalah, SMP Hasanudin, SMP Mrican, SMP Muhammadiyah, SMP

Airlangga, SMP Al-Huda, SMP Taman Dewasa, SMP YBPK, SMP Plus Ar-Rahman, SMP Plus Darusalam, SMP Islam YBWPI, SMP Katolik Mardi Wiyata, SMP Katolik Santa Maria, dan SMP Kristen Petra. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen yang berupa angket secara tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap, dan responden memberikan jawabannya dengan memberi tanda check list ( ) pada alternatif pilihan jawaban yang dianggap sesuai atau tepat seperti apa yang terjadi di lapangan. Pengukuran skala menggunakan Skala Likert. Cara menguji kelayakan istrumen penelitian menggunakan Product Moment Pearson dan uji reliabilitas Alpha Croncbach. Penganalisisan data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier sederhana. Analisis deskriptif menjelaskan tentang kategori yang dimiliki oleh variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan kategori tinggi, sedang, maupun rendah. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dalam motivasi kerja guru. HASIL Tingkat Motivasi Kerja Guru Data tentang motivasi kerja guru yang diperoleh melalui angket tertutup dengan 32 butir pernyataan yang diberikan kepada guru SMP di Kota Kediri. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 277 guru. Berdasarkan hasil analisis deskriptif melalui metode SPSS 21.00 for Windows variabel motivasi kerja guru Sekolah Menengah Pertama di Kota Kediri, menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja guru memperoleh nilai maximum = 128, minimum = 66, mean = 97,90, dan standart deviation (simpangan baku) = 11,061. Dengan demikian diperoleh nilai maksimum dikurangi nilai minimum (128 66) dibagi banyaknya kelas interval (3) yang hasilnya adalah 20,66 yang dibulatkan menjadi 21. Secara rinci kelas interval variabel motivasi kerja guru dapat dilihat dalam Tabel 1.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Guru No. Rentang Skor Kriteria Frekuensi Presentase 1. 108-128 Tinggi 58 20,93% 2. 87-107 Sedang 171 61,74% 3. 66-86 Rendah 48 17,33% Jumlah 277 100% Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa bahwa dari 277 orang guru sebagai responden, sebanyak 58 orang atau 20,93% memiliki tingkat motivasi kerja tinggi, sebanyak 171 orang atau 61,74% memiliki tingkat motivasi kerja sedang, dan 48 orang atau 17,33% memiliki tingkat motivasi kerja rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi kerja guru Sekolah Menengah Pertama di Kota Kediri dalam kriteria sedang. Berikut diagram distribusi frekuensi motivasi kerja guru pada Gambar 1. Gambar 1 Frekuensi Motivasi Kerja Guru pada SMP di Kota Kediri Tingkat Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Data tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah yang diperoleh melalui angket tertutup dengan 46 butir pernyataan yang diberikan kepada guru SMP di Kota Kediri, dengan jumlah responden yang diteliti sebanyak 277 orang guru. Berdasarkan perhitungan untuk tingkat gaya kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dengan skor maximum = 176, minimum = 95, mean = 135,52, dan standart deviation (simpangan baku) = 18,115. Dengan demikian dapat diketahui bahwa panjang kelas interval dari nilai maximum dikurangi niai minimum (176-196) dibagi banyaknya kelas interval (3) yang hasilnya adalah 27. Untuk mengetahui frekuensi dan persentase dari semua klasifikasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah No. Rentang Skor Kriteria Frekunsi Persentase 1. 149-176 Tinggi 70 25,27% 2. 122-148 Sedang 141 50,90% 3. 95-121 Rendah 66 23,83% Jumlah 277 100% Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 277 orang guru sebagai responden sebanyak 70 orang guru atau 25,27% menyatakan bahwa pengaruh tingkat gaya kepemimpinan kepala sekolah tinggi, sebanyak 141 orang atau 50,90% menyatakan bahwa pengaruh tingkat gaya kepemimpinan kepala sekolah sedang, dan 66 orang atau 23,83% menyatakan bahwa pengaruh tingkat gaya kepemimpinan kepala sekolah rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh tingkat gaya kepemimpinan kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama di Kota Kediri dalam kriteria sedang. Berikut gambar diagram distribusi frekuensi gaya kepemimpinan kepala sekolah pada Gambar 2. Gambar 2 Frekuensi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah pada SMP di Kota Kediri Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru Berdasarkan hasil penelitian yang akan diurakan di bawah ini berisikan penjelasan secara rinci dari variabel yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru. Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan uji t. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui nilai a sebesar 43,008 sedangkan nilai b sebesar 0,405. Sehingga persamaan regresinya dapat ditulis Y = 43,008 + 0,405 X. Konstanta sebesar 43,008 menyatakan bahwa jika tidak

ada nilai variabel bebas (X) maka nilai variabel terikat (Y) sebesar 0,405 dan koefisien regresi X sebesar 0,405 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai variabel bebas maka nilai variabel terikat bertambah 0,405. Untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis diterima atau tidak dengan cara uji t. Jika signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika taraf signifikan > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara varaibel bebas dan variabel terikat. Berikut adalah tabel hasil uji t antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Analisis Uji t Model Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s B Std. Error Beta (Constant) 43,008 3,767 11,417,000 1 GAYA_KEPEMIMPINAN_KEPAL A_SEKOLAH,405,028,663 14,701,000 a. Dependent Variable: MOTIVASI_KERJA_GURU t Sig. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui thitung sebesar 14,701 dengan nilai signifikansi 0,000 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya gaya kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat motivasi kerja guru sekolah menengah pertama di Kota Kediri. PEMBAHASAN Tingkat Motivasi Kerja Guru SMP di Kota Kediri Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi kerja guru menunjukkan bahwa 277 responden sebanyak 58 guru termasuk dalam kriteria tinggi dengan persentase 20,93% yang berarti tingkat motivasi kerja guru sudah baik, 171 guru termasuk dalam kriteria sedang dengan persentase 61,74% yang berarti tingkat motivasi

kerja guru sudah cukup baik, dan 48 guru termasuk dalam kriteria rendah dengan persentase 17,33% yang berarti motivasi kerja guru kurang baik. Hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat motivasi kerja guru SMP di Kota Kediri dalam kategori sedang atau cukup baik. Menurut Herzberg (dalam Munandar, 2006:331) mengemukakan bahwa faktorfaktor yang menimbulkan kepuasan kerja dan menimbulkan ketidakpuasan kerja yakni faktor Intrinsik yaitu tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, capaian, dan pengakuan sedangkan faktor ekstrinsik yaitu kebijakan, penyeliaan, gaji, hubungan antar pribadi dan kondisi kerja. Guru yang mempunyai motivasi kerja tinggi, mereka akan terdorong dan berusaha meningkatkan kemampuannya dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum yang berlaku di sekolah sehingga memperoleh hasil kerja yang maksimal. Hasil analisis rata-rata yang telah dilakukan, SMP yang paling tinggi tingkat motivasi kerja guru adalah SMP Ar-Risalah dengan rata-rata sebesar 116,9. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja guru pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Kediri pada umumnya dikatakan sedang atau cukup baik, karena dilihat dari 277 responden sebanyak 171 orang memiliki tingkat motivasi yang sedang. Dengan kata lain motivasi kerja guru harus lebih ditingkatkan agar kualitas pendidikan di Kota Kediri semakin meningkat. Tingkat Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP di Kota Kediri Berdasarkan hasil deskripsi pada gaya kepemimpinan kepala sekolah SMP di Kota Kediri menunjukkan bahwa 277 responden, sebanyak 70 orang termasuk dalam kriteria tinggi dengan persentase 25,27% yang berarti memiliki tingkat gaya kepemimpinan kepala sekolah yang baik, 141 orang termasuk dalam kriteria sedang

dengan persentase 50,90% yang berarti gaya kepemimpinan kepala sekolah cukup baik, dan 66 orang termasuk dalam kriteria rendah dengan persentase 23,83% yang berarti memiliki gaya kepemimpinan yang kurang baik. Hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum SMP di Kota Kediri mempunyai gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kategori sedang atau cukup baik. Adapun menurut Arikunto (2001:86) bahwa kepala sekolah menduduki jabatannya karena ditetapkan dan diangkat oleh atasan (Kepala Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Yayasan) tetapi untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan lancar, seorang kepala sekolah perlu diterima oleh guru yang dipimpinnya. Hasil analisis rata-rata yang telah dilakukan, SMP yang paling tinggi gaya kepemimpinan kepala sekolahnya adalah SMP Katolik Santa Maria dengan rata-rata sebesar 17,05. Sehubungan dengan penjelasan di atas, Thoha (2010:67) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan memiliki empat faktor yakni instruksi, yaitu pemimpin yang memberikan batasan peran pengikutnya dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, bilamana, dan dimana melaksanakan berbagai tugas. Konsultasi yaitu pemimpin yang banyak memberikan arahan dan masih membuatnya hampir sama dengan keputusan namun hal ini diikuti oleh komunikasi dua arah dan perilaku mendukung, mendengarkan saran bawahan namun keputusan tetap pada pemimpin. Partisipasi yaitu posisi kontrol dan pemecahan masalah yang dipegang secara bergantian, pemimpin aktif mendengar, tanggung jawab dan pembuat keputusan ada pada bawahan. Dan Delegasi yaitu pemimpin lebih cenderung memberikan kesempatan yang luas bagi bawahan untuk melaksanakan pertunjukan dan memberikan tanggung jawab kepada bawahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah

dalam memimpin harus dapat ditingkatkan, karena dengan kepemimpinan kepala sekolah yang baik akan meningkatkan motivasi guru dalam bekerja. Hal tersebut dapat dilihat dari 277 responden 141 orang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam kategori sedang. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru SMP di Kota Kediri Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mengatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara positif dan kuat antara variabel (X) gaya kepemimpinan kepala sekolah (r hitung = 11,417 dengan p = 0,000) dengan variabel (Y) motivasi kerja guru. Kuatnya gaya kepemimpinan kepala sekolah (X) secara nyata akan meningkatkan motivasi kerja guru (Y). Demikian sebaliknya apabila gaya kepemimpinan kepala sekolah (X) lemah maka menurunkan motivasi kerja guru (Y). Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat meningkatkan motivasi kerja guru, maka diperlukaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang dapat menjadikan guru semangat dan memiliki motivasi dalam bekerja. Selain itu, hal ini didukung oleh t hitung 11,417 > t tabel 1,969 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMP di Kota Kediri. Kepala sekolah memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, sehingga motivasi guru dalam bekerja juga berbeda-beda. Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan pendidikan. Salah satunya yaitu meningkatkan motivasi kerja guru. Sehingga dengan meningkatnya motivasi guru dalam bekerja akan meningkatkan pula kualitas pendidikan yang ada di sekolah tersebut. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala

sekolah/madrasah yaitu menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi, atas pelanggaran peraturan dan kode etik. Sejalan dengan penelitian Septiana, Ngadimah, dan Ivada (2013:113-114) bahwa hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, sehingga pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Selain itu penelitian milik Safitri dan Bafadal (2007:1-2) menyatakan bahwa para guru akan bekerja dengan semangat yang tinggi apabila kepala sekolah mampu memengaruhi, mengarahkan, dan memotivasi kearah pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah: (1) tingkat motivasi kerja guru SMP di Kota Kediri berada dalam kategori sedang dengan kata lain memiliki motivasi kerja yang cukup baik, (2) tingkat gaya kepemimpinan kepala SMP di Kota Kediri berada pada kategori sedang dengan kata lain gaya kepemimpinan kepala sekolah cukup baik, dan (3) gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru SMP di Kota Kediri r hitung = 11,417 dan nilai signifikansinya 0,000 sedangkan t hitung 11,417 > t tabel 1,969 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru SMP di Kota Kediri.

Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat dirokemendasikan yaitu: (1) bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, agar lebih memperhatikan gaya kepemimpinan delegasi kepala sekolah dalam memimpin karena berdasarkan hasil penelitian masih dalam kategori rendah. Apabila gaya kepemimpinan delegasi dapat ditingkatkan dengan baik maka akan meningkatkan pula motivasi kerja guru, (2) bagi Kepala SMP di Kota Kediri, sebaiknya dalam hal menjalankan tugas sebagai pemimpin di lembaga pendidikan, kepala sekolah harus selalu memberikan gaya kepemimpinan yang dapat memotivasi guru dalam bekerja sehingga guru dapat meningkatkan lagi kinerjanya sebagai pendidik dengan baik terutama gaya kepemimpinan delegasi, (3) bagi Guru SMP di Kota Kediri, sebaiknya dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik, guru harus dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin, sehingga guru harus lebih meningkatkan motivasi dalam bekerja baik secara internal maupun eksternal. Adanya motivasi kerja pada guru dapat menjadikan pendidikan di Kota Kediri menjadi lebih baik, (4) bagi Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan, hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagi jurusan tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru yang dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang sejenis, dan (5) bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan dikembangkan lebih lanjut dengan cara mengembangkan pokok permasalahan atau variabelnya, mengubah lokasi penelitian yang berbeda dan jenjang yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menambah karya ilmiah yang beragam.

DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Kompri. 2015. Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kompri. 2016. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munandar, S. 2006. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, (Online), (https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2010/11/permendiknas-no-28- tahun-2010-tentang-penugasan-kepala-sekolah.pdf), diakses 11 juni 2017. Safitri, E & Bafadal, I. 2007. Persepsi Guru tentang Keterampilan Manusiawi Kepala Sekolah Hubungannya dengan Motivasi Kerja Guru. Jurnal Manajemen Pendidikan. 20(1) : 1-9. Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajawali Press. Septiana, Ngadiman, & Ivada. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Wonosari. Jurnal Pendidikan Ekonomi,(Online), 2(1): 113-114, (https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.fkip. uns.ac.id/index.php/ekonomi/article/viewfile/2709/1885&ved=oahukewibu bbrn5xvahxcnpqkhv9ycuyqfggnmae&usg=afqjcnfjxsc7dfticnn z5bz91-hsn7k-wq), diakses 13 Juni 2017. Thoha, M. 2010. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2012. Bandung: Citra Umbara.